Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
T
PADA YAYASAN RUMAH ZAKAT
Pendahuluan
Berawal dari gagasan salah satu tokoh dai muda Bandung, yaitu Abu Syauqi
beserta beberapa rekanya untuk mendirikan sebuah lembaga sosial yang berfokus pada
bantuan kemanusiaan, yang pada awalnya bernama Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ)
yang berdiri pada tanggal 2 juli 1998, seiring dengan perkembangan dan dukungan dari
masyarakat sehingga lembaga sosial ini dapat berkembang dengan pencapaian jumlah
bantuan donasi sebesar sekitar 800 juta rupiah pada tahun 1999.
DSUQ melebarkan sayapnya dengan membuka program bea siswa pendidikan
yatim dan dhuafa, layanan kesehatan, rehab warga miskin dan masih banyak program
lainya , hal ini terwujud berkat bantuan donasi yang semakin meningkat hingga mencapai
2,1 miliar rupiah pada tahun 2000, pada tahun 2003 DSUQ berubah nama menjadi
Rumah Zakat Indonesia seiring dengan turunya SK menteri agama RI No. 157 pada 18
maret 2003yang menjadikan lembaga sosial ini sebagai lembaga Zakat Nasional.
Pada tahun 2006 terjadi perpindahan puncak pimpinan yang berdampak besar
pada bentuk organisasi menjadi Proffesional Corporate yang menjadikan proses dan
pengelolaan Rumah Zakat menjadi semakin berkembang pesat dengan program
utamanya, yaitu EduCare, HealthCare, YouthCare dan EcoCare yang dilakukan secara
terintegrasi berkelanjutan yang berbasis komunitas.
Kini Rumah Zakat telah berkembang menjadi World Class Socio-Religious Non
Governance Organization yang berarti Rumah Zakat tidak hanya bergerak di wilayah
Indonesia saja namun sudah bergerak ke berbagai negara di belahan dunia, peran nyata
yang telah dilaksanakan Rumah Zakat di bidang pendidikan adalah dengan program
sekolah juara yang memberikan pendidikan gratis dalam 12 sekolah di 11 kota dengan
jumlah bantuan 629.626 anak dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Di bidang kesehatan Rumah Zakat bersama mitra telah mendirikan 7 rumah
bersalin dan 1 klinik sehat dengan bantuan 58 unit ambulance gratis, di bidang ekonomi
Rumah Zakat telah mendirikan 38 Balai Bina mandiri yang didampingi oleh Member
Relationship manager sebagai pembina yang bergerak di bidang UKM, sarana usaha
mandiri, pelatihan keterampilan hingga bududaya Agro.
Tujuan Organisasi
Menjadi World Class Socio-Religious NGO (non geverment Organization) yang
menjadikan Rumah Zakat sebagai organisasi kemanusiaan bertaraf internasional sehingga
dapat memberikan berbagai macam dan bentuk bantuan secara merata dan menyeluruh
Visi Organisasi
Menjadi Lembaga filantropi internasional berbasis pemberdayaan yang profesional.
Menjadikan Rumah Zakat sebagai organisasi kemanusiaan yang mandiri dengan sistem
dan manajemen yang profesional di bidangnya.
Misi Organisasi
1. Berperan aktif dalam membangun jaringan filantropi internasional.
2. Memfasilitasi kemandirian masyarakat.
3. Mengoptimalkan seluruh aspek sumber daya melalui keunggulan insani.
Dengan brand valuenya :
-
Trusted
Menjalankan usaha dengan profesional, transparan, dan terpercaya.
Progressive
Senantiasa berani melakukan inovasi dan edukasi untuk memperoleh manfaat
yang lebih.
Humanitarian
Memfasilitasi segala upaya humanitarian dengan tulus secara universal pada
seluruh umat manusia.
Dewan Direksi
1. Chief Executive Officer (CEO)
Nur Efendi
2. Chief Program Officer (CPO)
Heny Widiastuti
3. Chief Fundraising Officer (CFO)
Asep Nurdin
4. Chief Operating Officer (COO)
Herry Hermawan
5. Chief Relationship Officer (CRO)
Pamungkas Hendra
Konsorsium Konsultan Ahli
Konsultan Legal
Yayan Sutarna, SH., MH
Konsultan Marketing
AM. Andy Tristanto
Auditor Independen
KAP Kanaka Puradiredja Suhartono
Strategi Perusahaan
1. Berbagi Itu Gaya
Berupaya untuk menjembatani setiap upaya yang dilakukan masyarakat sehingga
berkesan menyenangkan, hal ini tentu saja akan berdampak banyak pada seangat
masyarakat untuk mengembangkan potensi diri dan lingkunganya secara lebih
maksimal
2. Integrated Community development (ICD)
Proses pemberdayaan melalui program terintegrasi yangs sesuai dengan
karakteristik wilayah dan waktu tertentu, dengan tujuan untuk melakukan perbaikan
secara terukur yang didasari oleh permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat
itu sendiri.
3. Member Relationship Officer(MRO)
MRO sebagai bentuk bantuan pembinaan bagi masyarakat dengan fungsi sebagai
pendamping, pemberdaya, surveyor, penggerak lingkungan san advokat masyarakat.
Nutrisi
Prevalensi balita dengan berat badan rendah/ kekurangan gizi
Dengan bentuk program Gizi sang juara yang bertujuan untuk:
o Anak juara memiliki jumlah gizi yang ideal
o Peningkatan ketertarikan anak terhadap makanan
o Peningkatan pengetahuan anak tentang kebutuhan Gizi
Proporsi penduduk dengan asupan kalori dibawah tingkat
konsumsi minimum
Dengan bentuk program super Qurban yang bertujuan untuk:
o Kualitas Gizi makanan baik
o Kuantitas kornet yang tersebar sudah cukup banyak
o Tepat sasaran
Pendidikan
Angka Partisipasi murni sekolah dasar
Dengan memberikan program sekolaj juara dan beasiswa juara yang
bertujuan untuk:
o Terbantunya anak kurang mampu untuk mengenyam
pendidikan sekolah
o Akses dan fasilitas pendidikan terpadu yang gratis dan
berkualitas
o Siswa juara yang mampu bersaing dengan anak sekolah unggul
lainya
o Siswa juara lulus diatas 90% dalam ujian nasional
o Membantu meringankan biaya penerimaan yang berasal dari
keluarga kurang mampu
o Memberikan motivasi sehingga penerima beasiswa semakin
semangat dalam belajar
o Meningkatkan nilai akademik penerima beasiswa
o Penerima beasiswa lulus 90%
Adapun bentuk lain dari pelayanan masyarakat yang diberikan oleh Rumah Zakat
antara lain :
Bidang kesehatan
Bidang wirausaha
Klinik RBG
Khitanan masal
Ambulance gratis
Mobil klinik keliling
Layanan bersalin gratis
Bantuan kesehatan
Operasi katarak gratis
Breeding domba
Fattening domba
Fattening Sapi
Analisis S.W.O.T
Semua data internal yang ada di dalam Organisasi Rumah Zakat berasal dari:
-
Strengths (kekuatan)
rupiah.
Banyaknya dukungan dari masyarakat yang menjadi fondasi penguat
bagi organisasi Rumah Zakat, baik dari masyarakat perseorangan
maupun dari komunitas binaan dari Rumah Zakat sendiri yang secara
tidak langsung menjadi pendukung utama kelangsungan Rumah Zakat.
Weakness (kelemahan)
bantuan.
Semua program yang akan dilangsungkan sangat tergantung pada
ketersediaan dana titipan dari masyarakat
Oppotrunity (Peluang)
Thread (Ancaman)
bertanggungjawab.
Kurangnya koordinasi diantara badan badan penyalur zakat, terkadang
terjadi penyaluran bantuan ganda pada suatu wilayah oleh beberapa
lembaga penyalur bantuan, padahal masih ada wilayah lain yang
belum terjamah, sehingga penyaluran bantuan kurang efektif dan
cenderung berlebih.
Referensi
Narotama.ac.id
Kuliahonline.unikom.ac.id
Rumahzakat.org