Você está na página 1de 28

LAPORAN

IMPLEMENTASI DNS DAN WEB SERVER DENGAN BIND


DAN APACHE2
Diajukan untuk memenuhi tugas pengganti UTS
Mata Kuliah Administrasi Server

Disusun Oleh :
Muhammad Aditya D. 105060800111088
Dzulqarnain
105060801111030
Mutiara Arinda Putri
105060801111037
Tri Halomoan Simanjutak
105060807111058
Sukma Nur Faiz Affandi 105060807111083

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini terlihat dari
berkembangnya suatu kebutuhan akan internet untuk mendapatkan
informasi yang penting. Informasi tersebut bisa berupa masalah seharihari , ataupun sebuah masalah yang menyangkut dalam usaha bisnis dan
masih banyak yang lain.Munculnya kebutuhan internet yang besar,
mengakibatkan

berkembangnya

penggunaan

alamat

IP

untuk

memberikan sebuah alamat dari website yang menjadi sebuh informasi


ataupun sebagai media pertukaran

informasi untuk dapat di akses.

Secara logika, banyak nya website dengan alamat IP yang berbeda-beda,


tidak mungkin kita sebagai manusia mengingat alamat IP website yang
akan kita tuju.Dengan muncul permasalahan itu,muncul teknologi untuk
memudahkan kita, yaitu DNS server yang bertugas meresolving sebuah
alamat

domain

dari

sebuah

website

ke

alamat

IP.Contoh

www.facebook.com, kita akan menuju ke DNS server, lalu di arahkan ke


DNS yang menangani domain .COM lalu mencari alamat IP facebook dan
akan memberikan alamat IP sebagai alamat tujuan. Dalam tugas
administrasi server ini, kami membuat sebuah DNS TLD yang memiliki
banyak virtual host untuk menyediakan alamat IP sebuah website yang
akan ditangani oleh sebuah DNS TLD.

1.2. Rumusan masalah


1.2.1

Bagaimana konfigurasi dan implementasi agar 1 IP public


atau 1 server dapat mempunyai tiga buah domain yang
berbeda-beda ?

1.2.2

Bagaimana analisis dari uji coba yang sudah dilakukan ?

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 DNS (DOMAIN NAME SYSTEM)


DNS

(Domain

Name

System)

adalah

sebuah

sistem

yang

menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam


bentuk basis data terdistribusi (distributed database) di dalam jaringan
komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap
nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange
server) yang menerima email untuk setiap domain[1].
DNS juga merujuk pada Domain Name Server , yaitu server yang
digunakan untuk mengetahui IP Address suatu host lewat host name-nya.
Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu sama lain dengan
mengenali

IP

Address-nya.

Namun

bagi

manusia

tidak

mungkin

menghafalkan IP address tersebut, manusia lebih mudah menghapalkan


kata-kata

seperti

www.yahoo.com,

www.google.com,

atau

www.friendster.com. DNS berfungsi untuk mengkonversi nama yang bisa


terbaca oleh manusia ke dalam IP addresshost yang bersangkutan untuk
dihubungi [2].

2.1.1 Cara Kerja DNS


Cara kerja DNS adalah sebagai berikut:
Ketika
kita
merequest
suatu

alamat,

misalnya

www.friendster.com dari host


kita (nirmaladewi.its.ac.id 202.154.63.26), maka host kita akan
mengontak

name

server

lokal

untuk

menanyakan

dimanakah

www.friendster.com berada.
Name server ITS (202.154.63.2) akan mencari request tersebut
di database lokal. Karena tidak ada, maka name server akan
mengontak root DNS servernya, siapa yang memegang domain
untuk .com
Beberapa daftar Top Level Domain (TLD) yang ada sekarang
adalah: com,
net, org, biz, info, name, museum, dan tv. Sedangkan Country
Code Top Level Domain (ccTLD) adalah: us, uk, fr, es, de, it, jp,
ie, dll.
Root server akan memberitahu IP address dari server DNS dari
www.friendster.com.

Kemudian

DNS

server

lokal

akan

mengontak server DNS yang mengelola www.friendster.com.


Kemudian DNS server tersebut akan memberitahu IP address
dari www.friendster.com. baru host nirmaladewi merequest
www.friendster.com dengan IP address tersebut. adalah field
yang menunjukkan master server pada puncak/root dari zona
authority. Hanya diperbolehkan terdapat satu master server tiap
zona authority. Contohnya domain its.ac.id memiliki SOA MNAME
ns1.its.ac.id.
SOA RNAME
SOA RNAME adalah email address dari orang atau organisasi
yang bertanggung jawab pada zona ini. Format field ini berbeda
dengan format email biasa (yaitu memakai tanda @). Format
yang digunakan dalam field ini adalah mailbox-name.domain.tld.
Misalnya itsnet.its.ac.id akan ekuivalen dengan itsnet@its.ac.id.
SOA Serial Number
SOA Serial Number adalah field yang menunjukkan serial
number dari DNS server. Field ini berisi nilai unsigned 32 bit
mulai dari 1 hingga 4294967295 dengan jumlah increment
maksimal 2147483647. Dalam implementasi BIND (Berkeley
Internet Name Daemon), field ini didefiniskan dalam 10 digit.
Format yang paling populer dalam penamaan serial number ini
adalah yyyymmddss dengan yyyy adalah tahun, mm adalah

bulan, dd adalah tanggal, dan ss adalah jumlah perubahan yang


dilakukan pada hari itu. Nilai dari field ini harus diubah ketika
terjadi perubahan pada zone file. Perubahan ini wajib dilakukan
karena

server

lain

menyimpan

informasi

mengenai

zona

berdasarkan serial number. Selama serial number server tidak


berubah, maka data di cache juga tidak akan berubah.
SOA REFRESH
SOA REFRESH adalah field yang menunjukkan waktu slave
server akan merefresh zona dari master server. Field ini dalam
satuan

detik

dengan

nilai

signed

32

bit.

RFC1912

merekomendasikan 1200 hingga 43200 detik. 1200 detik jika


datanya cepat berubah dan 43200 detik jika data jarang
berubah.
SOA RETRY
SOA RETRY adalah field yang menunjukkan berapa lama waktu
jeda antara percobaan slave server mengkontak master server
jika kontak pertama mengalami kegagalan ketika slave master
me-refresh cache dari master server. Field ini dalam satuan detik
dengan nilai signed 32 bit. Nilai yang ideal tergantung keadaan
dan kecepatan network local. Biasanya nilainya adalah 180 (dua
menit) hingga 900 (tiga belas menit) atau lebih tinggi.
SOA EXPIRE
SOA EXPIRE adalah field yang menunjukkan berapa lama zonadata masih authoritative. Field ini hanya berlaku untuk slave
atau secondary server. Ketika nilai ini telah expired, maka slave
master akan mengontak master server untuk membaca SOA
record pada zona dan merequest AXFR/IFXR jika serial number
berubah. Jika slave gagal mengontak master, maka slave akan
terus mencoba mengontak master dan masih melayani query
hingga waktu SOA EXPIRE habis. Setelah itu slave akan berhenti
melayani query hingga kontak ke master server berhasil. RFC
1912

merekomendasikan

minggu).

1209600

hingga

2419200

(2-4

SOA MINIMUM TTL


SOA MINIMUM TTL adalah nilai default TTL (Time To Live) untuk
semua record pada zone file. Field ini dalam satuan detik.
Implementasi BIND9 mendefinisikan field ini dalam nilai negatif.
CNAME
CNAME,

Canonical

Name

for

Alias

adalah

record

yang

menjelaskan primary name untuk owner. Nama ownernya


disebutkan dalam alias. Formatnya adalah:
o CNAME
o MX
MX adalah record yang menjelaskan tentang domain mail
exchange. Formatnya adalah sebagai berikut:
[domain-name] IN MX [Preference] [Exchange]
Dimana:
Preference adalah 16 bit integer yang menunjukkan
preferences dari suatu domain dengan domain lainnya.
Semakin kecil nilainya maka preferencesnya semakin
bagus. Exchange adalah domain yang akan menangani
mail exchange untuk owner name
o A
A adalah field yang menunjukkan alamat Ipv4. Nama
owner akan ekuivalen dengan IP address yang didefinisikan
setelah record A.
o PTR
PTR adalah domain name pointer, yaitu record yang
menunjuk ke lokasi tertentu dalam domain name space
o AAAA
AAAA adalah record seperti record A yang menunjukkan
alamat class alamat IPv6 yang spesifik dengan data format
128 bit (sesuai dengan format bit Ipv6).
o TXT
TXT adalah record yang menunjukkan

text

strings,

digunakan untuk menangani teks yang berisi deskripsi


suatu domain. Semantiknya tergantung dengan domain
name dimana teks.

Cara kerja dns

2.2

Web Server
Web server merupakan software yang memberikan layanan data

yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang
dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam
bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen
HTML.
Macam - macam Web Server diantanya:
Apache Web Server - The HTTP Web Server

Apache Tomcat
Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
Lighttpd
Sun Java System Web Server
Xitami Web Server
Zeus Web Server
Namun web yang terkenal dan yang sering digunakan adalah

Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS).


Cara kerja web server :

Cara kerja Web Server Web server merupakan mesin dimana tempat
aplikasi atau software beroperasi dalam medistribusikan web page
ke user, tentu saja sesuai dengan permintaan user.

Hubungan antara Web Server dan Browser Internet merupakan


gabungan atau jaringan Komputer yg ada di seluruh dunia. Setelah
terhubung secara fisik, Protocol TCP/IP (networking protocol) yg
memungkinkan semua komputer dapat berkomunikasi satu dengan
yg lainnya. Pada saat browser meminta data web page ke server
maka instruksi permintaan data oleh browser tersebut di kemas di
dalam TCP yg merupakan protocol transport dan dikirim ke alamat
yg dalam hal ini merupakan protocol berikutnya yaitu Hyper Text
Transfer Protocol (HTTP). HTTP ini merupakan protocol yg digunakan
dalam World Wide Web (WWW) antar komputer yg terhubung dalam
jaringan di dunia ini. Untuk mengenal protocol ini jelas sangan
mudah sekali dimana setiap kali anda mengetik http:// anda telah
menggunakannya, dan membawa anda ke dunia internet. Data yg di
passing dari browser ke Web server disebut sebagai HTTP request
yg meminta web page dan kemudian web server akan mencari data
HTML yg ada dan di kemas dalam TCP protocol dan di kirim kembali
ke browser. Data yg dikirim dari server ke browser disebut sebagai
HTTP response. Jika data yg diminta oleh browser tidak ditemukan
oleh si Web server maka akan meninbulkan error yg sering anda

lihat di web page yaitu Error : 404 Page Not Found.


Hal ini memberikan cita rasa dari suatu proses yang tridimensional,
artinya pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke
dokumen yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian dari
halaman-halaman dokumen (web) itu. Proses yang dimulai dari
permintaan webclient (browser), diterima web server, diproses, dan
dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke web client lagi
dilakukan secara transparan. Setiap orang dapat dengan mudah
mengetahui apa yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis
besarnya web server hanya memproses semua masukan yang
diperolehnya dari web clientnya.

Web Server Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan


di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi
lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya
Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT.
Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini
memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya. Beberapa
dukungan Apache :

Kontrol Akses
Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP.
CGI (Common Gateway Interface)
Yang paling terkenal untuk digunakan adalah perl (Practical
Extraction and Report Language), didukung oleh Apache dengan

menempatkannya sebagai modul (mod_perl)


PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Processor);
Program dengan metode semacam CGI, yang memproses teks dan
bekerja

di

server.

Apache

mendukung

PHP

dengan

menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal ini

membuat kinerja PHP menjadi lebih baik.


SSI (Server Side Includes)
Web

server

Apache

mempunyai

kelebihan

dari

beberapa

pertimbangan di atas :

Apache termasuk dalam kategori freeware.


Apache mudah sekali proses instalasinya jika dibanding web server

lainnya seperti NCSA, IIS, dan lain-lain.


Mampu beroperasi pada berbagai platform sistem operasi.
Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai hanya empat

file konfigurasi.
Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam platform
web servernya.

BAB III
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS
3.1 Implementasi
3.1.1

Konfigurasi DNS Server dengan BIND

Hal paling awal dalam melakukan konfigurasi ini adalah menginstall BIND
dan juga mematikan selinux dari fedora. Berikut merupakan screenshot
dari pengaturan

1. File-file yang harus diperhatikan untuk mengkonfigurasikan BIND,


antara lain

/etc/hosts (berisi alamat IP dan nama domain yang akan


digunakan)

/etc/resolv.conf (berisi alamat domain atau alamat IP dari


name server).

/etc/named.conf

(berisi

keterangan

database yang dibutuhkan oleh BIND).

letak

dan

jenis

Screenshoot Langkah-langkah konfigurasi :


1) Konfigurasi /etc/hosts

.
2) Konfigurasi /etc/resolv.conf

3) Konfigurasi /etc/named.conf

Baris

zone

"domainku.com",

domainku1.com,

domainku2.com adalah menunjukkan zone yang otoritatif


untuk

nama

domain

domainku.com,

domainku1.com,

dan

domainku2.com, serta diikuti dengan dengan tipe name-server


yaitu master karena kita akan membuat primary-master nameserver. Selanjutnya diikuti nama berkas database zone letaknya
berada di direktori /var/named/ sesuai dengan options pada baris
directory.
Baris zone "0.168.192.in-addr.arpa" adalah menunjukkan zone
reverse-mapping. Pemetaan alamat IP ke nama domain di bawah
tiga domain tadi.
2. Kemudian lakukan beberapa konfigurasi dibawah ini :
1.2.1.1.Konfigurasi /var/named/db.domainku.com
Screenshoot :

SOA mengindikasikan otoritas name-server pada zone


data atau informasi nama host/domain pada zone yang
bersangkutan

@ menunjukkan bahwa zone yang bersangkutan


adalah zone domain yang ditunjukkan berkas
named.conf ke berkas database-cache tersebut
atau origin zone yaitu ns1.domainku.com.

IN

singkatan

dari

Internet.

Semua

informasi

Internet digunakan IN dan untuk informasi nonInternet digunakan kode lain.

Nama setelah SOA adalah primary-master nameserver yang bertanggung jawab terhadap domain
domainku.com.

Selanjutnya adalah email dari administrator DNS


yaitu info@domainku.com, pada berkas database
ditulis

dengan

info.domainku.com.

Ketika

kita

mendapatkan masalah dengan host/sub-domain di


bawah

domain

domainku.com

kita

bisa

mengirimkan pesan ke e-mail ini.

TTL pada awal database-cache merupakan Time To


Live, yaitu waktu yang diperlukan server DNS
untuk menyimpan hasil resolving ke cache-nya.

A (address) yaitu pemetaan nama ke alamat IP.

2011082801 ; serial: tahun-bulan-tgl-nomor


1H

; refresh

1M

; retry

1W

; kadaluarsa

1D )

; minimum

Serial adalah nomor seri database-cache domain


domainku.com. Jika ada perubahan data pada berkas
zone domainku.com misal: menambahkan domain
lan.domainku.com,

maka

merubah/menambah
digunakan

format

nomor

anda
serinya.

harus
Sebaiknya

tahun-bulan-tanggal-jam

untuk

nomor serialnya. Pada berkas database untuk zone


domain my-server.com tersebut terakhir di-update
tanggal 28 Agustus 2011 jam 1. Fungsi dari serial ini
adalah untuk memberitahukan kepada secondarymaster name-server untuk meng-update databasecache-nya jika ada perubahan pada primary-master
name-server yaitu dengan melakukan pengecekan
nomor serial. Jika nomor serial berubah/bertambah
maka secondary-master name-server akan segera
melakukan zone-transfer dari primary-master nameserver.

Refresh adalah selang waktu yang diperlukan (dalam


detik)

secondary-master

name-server

untuk

melakukan pengecekan perubahan database-cache


pada primary-master name-server.

Retry adalah waktu (dalam detik) yang digunakan


secondary-master

name-server

untuk

menunggu

pengulangan cek berkas zone jika pada saat proses


refresh

primary-master

memberikan respon.

name-server

tidak

Expire adalah waktu (dalam detik) yang digunakan


secondary-master
mempertahankan

name-server
berkas

zone

jika

untuk
tidak

dapat

melakukan zone-refresh. Jika setelah waktu expire


telah habis tapi secondary-master name-server tidak
dapat melakukan zone-refresh maka berkas zone
pada secondary-master name-server akan dihapus.

Minimum adalah nilai waktu (TTL) default untuk


semua resource-record yang ada dalam berkas zone.

1.2.1.2.Konfigurasi /var/named/db.domainku1.com
Screenshoot :

1.2.1.3.Konfigurasi /var/named/db.domainku2.com
Screenshoot :

1.2.1.4.Konfigurasi /var/named/db.192
Screenshoot :

PTR (pointer) yaitu pemetaan alamat IP ke nama.


1.2.2. Konfigurasi virtual host dengan menggunakan apache
Kami menggukan apache dimana kami harus melakukan konfigurasi
pada /etc/httpd/conf/httpd.conf
Screenshoot :

Document

Root

merupakan

baris

yang

nantinya

akan

menunjukkan file html yang telah kita buat di direktori


domain.

Server Name berisikan nama domain atau subdomain yang


telah kita buat.

ServerAlias berfungsi untuk memberikan sedikit variasi dari


nama domain, seperti www untuk domain tanpa www di

depannya. Server alias bukan pengaturan default sehingga


dapat kita tambahkan sendiri.
Baris command line lainnya tidak begitu dibutuhkan namun dapat
membantu kita sewaktu-waktu.

Server admin adalah alamat email admin.

Error Logs and Custom Logs menulusuri semua issue dan


aktivitas pada server. requests.

Buatlah folder dan juga halaman utama (HTML) untuk masingmasing domain. Pada kasus ini, kami membuat folder
/var/www/domainku.com/public_html/index.html #domain1

/var/www/domainku1.com/public_html/index.html #domain2

/var/www/domainku2.com/public_html/index.html #domain3

1.2.3. Setelah konfigurasi DNS dan virtual host, kemudian lakukan restart
service named & httpd sesuai dengan langkah dibawah ini :
1) service named restart
Screenshoot :

2) service httpd restart


Screenshoot :

1.2.4. Lakukan percobaan nslookup :


Screenshoot :

1.2.5 Lakukan dig


dig domainku.com

dig domainku1.com

Dig domainku2.com

1.2.6 Lakukan percobaan dengan membuka web browser :


Screenshoot :
Tampilan domainku.com

Tampilan domainku1.com

Tampilan domainku2.com

Implementasi DNS Server dengan 2 Domain utama dan


Subdomain
Untuk membuat subdomain pada domain utama, kita hanya perlu
menambahkan beberapa konfigurasi pada beberapa file di Bind dan juga
Apache. Berikut langkah-langkahnya

Tambahkan konfigurasi seperti pada gambar di bawah ini pada local


database domain yang akan diberikan subdomain. Contoh :
www.domainku.com

Jadi, subdomain yang kita gunakan adalah lan.domainku.com. yang


memiliki alamat IP sama dengan domain utamanya.

Kemudian pada /var/named/db.192 ditambahkan sintaks seperti


di bawah ini

Buat direktori baru untuk subdomain yang telah dibuat (pada kasus
ini,

direktori

dibuat

pada /var/www/lan.domainku.com/public_html). Kemudian, isi


dengan file index.html.

Pada

/etc/httpd/conf/httpd.conf,

buat

virtual

host

untuk

subdomain yang telah dibuat.

Service httpd restart dan service named restart. Kemudian


buka di halaman web.
lan.domainku.com

www.lan.domainku.com

Nslookup

3.2. Analisis
Dengan menggunakan virtual host kami dapat mengatur beberapa
website atau URL di dalam satu mesin atau satu IP saja atau istilah
lainnya yaitu kami mempunyai banyak domain tapi hanya mempunyai 1 IP
public atau 1 server saja dan cara ini biasa disebut dengan name-based
virtual hosting.
Pada permasalahan kali ini DNS menggunakan relasi client-server
untuk resolusi nama. Pada saat client mencari suatu host, maka server
akan mengirimkan query ke server DNS. Query tersebut adalah suatu
permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
1. Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http
melalui browser seperti mozilla firefox, ataupun Google Chrome
meminta pemetaan IP Address (Forward lookup query). Sebuah

program aplikasi pada host yang mengakses domain system


disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server,
yang disebut name server
2. Name server meng-cek ke local database (zone), jika ditemukan,
name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak
ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server root
server.
3. Terakhir client bisa secara langsung menghubungi sebuah
website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address
yang diberikan DNS server. Pertama-tama sebelumnya tentu
membuat root directory yang berisikan file web page yang akan
muncul disisi client saat client berhasil meresolve sebuah
permintaan name server, di sisi server sendiri telah diinstall
apache web server yang menyediakan layanan http ke pada user.
Server dapat mengarahkan request user ke halaman domain
yang dituju dengan melakukan konfigurasi Documentroot di
virtualhost.

Documentroot

sendiri

berfungsi

untuk

mengidentifikasikan dan menunjuk directory mana yang akan


diakses ketika alamat tertentu tersebut diakses.

Você também pode gostar