Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ALGORITMA
Nama Anggota Kelompok:
1. Raymond Gomgom Sitorus
(115060807111125)
2. Julian Sitoajie Satrio
(115060807111132)
3. Teguh Adi Gunawan
(115060801111027)
4. Ratri Arijaya
(115060800111086)
5. Ramadhan Anindya G. A
(115060807111024)
Kelas : TIF-H
Kelompok 8
Backtracking merupakan
perbaikan
dari
pendekatan kekerasan, yang secara sistematis
mencari solusi untuk masalah di antara semua
pilihan yang tersedia.
Merancang
(flowchart/pseudocode);
bagaimana
rincian
keluarannya.
algoritma
Apa maksudnya,
prosesnya,
apa
2.
3.
4.
Algoritma
brute
force
seringkali
merupakan pilihan yang kurang disukai
karena ketidakmangkusannyaitu, tetapi
dengan mencari pola-pola yang mendasar,
keteraturan, atau trik-trik khusus, biasanya
akan
membantu
kita
menemukan
algoritma yang lebihcerdas dan lebih
mangkus.
Untuk masalah yang ukurannya kecil,
kesederhanaan brute force biasanya lebih
diperhitungkan
daripada
ketidakmangkusannya. Algoritma brute
force sering digunakan sebagai basis bila
membandingkan
beberapa
alternatif
algoritma yang mangkus.
Algoritma brute force seringkali lebih
mudah
diimplementasikan
daripada
algoritma yang lebih canggih, dan karena
kesederhanaannya,
kadang-kadang
algoritma brute force dapat lebih mangkus
(ditinjau dari segi implementasi).
1.
Kelebihan:
1. Metode brute force dapat digunakan untuk
memecahkan hampir sebagian besar
masalah (wide applicability applicability).
2. Metode brute force sederhana dan mudah
dimengerti dimengerti.
3. Metode brute force menghasilkan algoritma
yang layak untuk beberapa masalah penting
seperti
pencarian,
pengurutan,
,
pencocokan string string, perkalian matriks
matriks.
4. Metode brute force menghasilkan algoritma
baku
(standard)
untuk
tugas-tugas
komputasi seperti penjumlahan/perkalian n
buah bilangan, menentukan elemen
minimum atau maksimum di dalam tabel
(list).
Kekurangan:
1. Metode brute force jarang menghasilkan
algoritma yang mangkus
2. Beberapa algoritma brute force lambat
sehingga tidak dapat diterima mangkus.
3. Tidak
sekontruktif/sekreatif
teknik
pemecahan masalah lainnya
2.
Algoritma Greedy
Metode/Algoritma
Greedy
merupakan algoritma yang membentuk
solusi langkah per langkah. Pada setiap
langkah tersebut akan dipilih keputusan
yang paling optimal. Keputusan tersebut
tidak perlu memperhatikan keputusan
selanjutnya yang akan diambil, dan
keputusan tersebut tidak dapat diubah lagi
pada langkah selanjutnya.
Fungsi
Solusi:
Fungsi
yang
mengembalikan nilai boolean. True jika
himpunan solusi yang sudah tebentuk
merupakan solusi yang lengkap; False jika
himpunan solusi belum lengkap.
6.
Fungsi
Objektif:
Fungsi
mengoptimalkan solusi.
Elemen-elemen
yang
digunakan
dalam
penerapan algoritma greedy antara lain :
1.
2.
3.
4.
Fungsi
Kelayakan:
Fungsi
yang
memeriksa apakah suatu kandidat yang
dipilih dapat memberikan solusi yang
3.
yang
-matriks,
-eksponen,
-dll, bergantung pada masalahnya.
Algoritma Backtracking
Algoritma
Runut-balik
(backtracking) adalah algoritma yang
berbasis pada DFS untuk mencari solusi
persoalan secara lebih mangkus.
Runut-balik, yang merupakan perbaikan
dari algoritma brute-force, secara sistematis
mencari solusi persoalan di antara semua
kemungkinan solusi yang ada.
http://blog.ub.ac.id/riezkhi/2012/02/25/daa_introdu
ction/
http://blog.ub.ac.id/sachan/2012/02/27/desain-dananalisis-algoritma/
http://ainavanuy.blogspot.com/2012/11/desainanalisis-algoritma.html