Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Pendidikan Agama Islam
Dosen
Elin Erlina , Dra., M.Hum.
Nama
NPM
Fakultas Teknik
Teknik Sipil
2013
113130096
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah "PENDIDIKAN AGAMA". Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni
al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama di program
studi teknik Sipil Fakultas teknik pada Universitas Swadaya Gunung jati. Selanjutnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Elin Erlina , Dra.,
M.Hum. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama dan kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Judul Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
11
F. Dampak IPTEK
12
BAB II
16
KESIMPULAN
16
SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang berdampak
positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern
industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Dengan
ditemukannya mesin jahit, dalam 1 menit bisa dilakukan sekitar 7000 tusukan jarum
jahit. Bandingkan kalau kita menjahit dengan tangan, hanya bisa 23 tusukan per menit
(Qardhawi, 1997). Dahulu Ratu Isabella (Spanyol) di abad XVI perlu waktu 5 bulan
dengan sarana komunikasi tradisional untuk memperoleh kabar penemuan benua
Amerika oleh Columbus (?). Lalu di abad XIX Orang Eropa perlu 2 minggu untuk
memperoleh berita pembunuhan Presiden Abraham Lincoln. Tapi pada 1969, dengan
sarana komunikasi canggih, dunia hanya perlu waktu 1,3 detik untuk mengetahui kabar
pendaratan Neil Amstrong di bulan (Winarno, 2004). Dulu orang naik haji dengan kapal
laut bisa memakan waktu 17-20 hari untuk sampai ke Jeddah. Sekarang dengan naik
pesawat terbang, kita hanya perlu 12 jam saja. Subhanallah
Tapi di sisi lain, tak jarang iptek berdampak negatif karena merugikan dan
membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Bom atom telah menewaskan ratusan
ribu manusia di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Pada tahun 1995, Elizabetta,
seorang bayi Italia, lahir dari rahim bibinya setelah dua tahun ibunya (bernama Luigi)
meninggal. Ovum dan sperma orang tuanya yang asli, ternyata telah disimpan di bank
dan kemudian baru dititipkan pada bibinya, Elenna adik Luigi (Kompas, 16/01/1995).
Bayi tabung di Barat bisa berjalan walau pun asal usul sperma dan ovumnya bukan dari
suami isteri (Hadipermono, 1995). Bioteknologi dapat digunakan untuk mengubah
mikroorganisme yang sudah berbahaya, menjadi lebih berbahaya, misalnya mengubah
sifat genetik virus influenza hingga mampu membunuh manusia dalam beberapa menit
saja (Bakry, 1996). Kloning hewan rintisan Ian Willmut yang sukses menghasilkan
domba kloning bernama Dolly, akhir-akhir ini diterapkan pada manusia (human
cloning). Lingkungan hidup seperti laut, atmosfer udara, dan hutan juga tak sedikit
mengalami kerusakan dan pencemaran yang sangat parah dan berbahaya. Beberapa
varian tanaman pangan hasil rekayasa genetika juga diindikasikan berbahaya bagi
kesehatan manusia. Tak sedikit yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana
1
untuk melakukan kejahatan dunia maya (cyber crime) dan untuk mengakses pornografi,
kekerasan, dan perjudian.
Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok
kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang
positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin.
A.
Latar Belakang
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama Islam,
sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya tunduk patuh,
mempunyai makna tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah. Dalam Surat
Ali Imran ayat 83, Allah menegaskan bahwa seluruh isi jagat raya, baik di langit
maupun di bumi, selalu berada dalam keadaan islam, artinya tunduk patuh kepada
aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan manusia untuk meneliti alam semesta yang
berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia takkan mampu menunaikan perintah
Allah itu jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. Itulah sebabnya, kata alam dan ilmu
mempunyai akar huruf yang sama: ain-lam-mim.
Terkadang ada pula yang menggunakan bahan bahan berbahaya bagi kesehatan
lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan hasil penelitian
tsb. Sesungguhnya Allah melarang kita membuat pengrusakan di bumi, seperti dalam
firman-Nya dalam (Q.S. Al-Araf : 56).
Dan
janganlah
kamu
membuat
kerusakan
dimuka
bumi,
sesudah
(Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah sangat de Sesungguhnya
rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Kita sebagai manusia, tak lepas dari tanggung jawab kita sebagai khalifah dimuka bumi.
Dimana kita ditugaskan untuk menjaga bumi dan seluruh isinya agar tetap asri. Ada
alasan mengapa Allah menciptakan kita sebagai khalifah dibumi ini?!!, yaitu karena
manusia memiliki akal untuk berfikir dan mengenali lingkungannya. Inilah yang
membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Bahkan malaikat pun pernah
protes lantaran adam memiliki jabatan sebagai khalifah. Seperti yang dikatakan Allah
dalam firman-Nya Q.S. Al-Baqarah : 34
Dan ingatlah tatkala kami berkata kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam!
Maka sujudlah mereka, kecuali iblis enggan dia dan menyombongkan diri, karena dia
adalah dari golongan makhluk yang kafir.
Dengan surat tersebut menjelaskan bahwa kemampuan berfikir itulah yang membuat
manusia dijadikan sebagai khalifah dimuka bumi ini jika dibandingkan dengan malaikat
yang kita ketahui sebagai makhluk yang maksum dari dosa. Bisa disimpulkan bahwa
untuk menjadi khalifah tidak hanya bertasbih menyebut asma-Nya tapi juga
kemampuannya dalam mengenali lingkungannya dan berfikir. Ini adalah karunia yang
besar bagi kita. Seharusnya kita bersyukur dan mampu memanfaatkannya dengan baik.
B.
Rumusan Permasalahan
2.
C.
Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah pengamatan ini adalah untuk mengetahui perspektif serta
motivasi islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Dan manfaat penyusunan makalah pengamatan ini untuk kepentingan teoritis, yaitu
untuk menambah khazanah keilmuan tentang Ilmu pengetahuan dalam islam sehingga
dapat mewarnai menambah pengtahuan mahasiswa, serta diharapkan dapat memberi
informasi tambahanatau pembanding bagi peneliti lain dengan masalah sejenis.
Manfaat penyusunan makalah pengamatan ini adalah untuk kepentingan praktis, yaitu
kontribusi terhadap pemikiran Islam serta menghadirkan Islam secara lebih
komprehensif..
BAB II
PEMBAHASAN
memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya itu tidak
boleh lepas dari Aqidah Islaminilah paradigma Islam yang menjadikan Aqidah Islam
sebagai dasar segala pengetahuan seorang muslim. Paradigma inilah yang telah
mencetak muslim-muslim yang taat dan shaleh tapi sekaligus cerdas dalam iptek.
B. Peranan Islam Dalam Iptek
Peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidah Islam harus dijadikan
basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah
dibawa oleh Rasulullah Saw.Paradigma Islam inilah yang seharusnya diadopsi oleh
kaum muslimin saat ini. Bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Diakui
atau tidak, kini umat Islam telah telah terjerumus dalam sikap membebek dan mengekor
Barat dalam segala-galanya; dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk dalam
konsep ilmu pengetahuan. Bercokolnya paradigma sekuler inilah yang bisa
menjelaskan, mengapa di dalam sistem pendidikan yang diikuti orang Islam, diajarkan
sistem ekonomi kapitalis yang pragmatis serta tidak kenal halal haram. Eksistensi
paradigma sekuler itu menjelaskan pula mengapa tetap diajarkan konsep pengetahuan
yang bertentangan dengan keyakinan dan keimanan muslim. Misalnya Teori Darwin
yang dusta dan sekaligus bertolak belakang dengan Aqidah Islam.kekeliruan
paradigmatis ini harus dikoreksi. Ini tentu perlu perubahan fundamental dan
perombakan total. Dengan cara mengganti paradigma sekuler yang ada saat ini, dengan
paradigma Islam yang memandang bahwa Aqidah Islam (bukan paham sekularisme)
yang seharusnya dijadikan basis bagi bangunan ilmu pengetahuan manusia.Namun di
sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika Aqidah Islam dijadikan landasan
iptek,. Yang dimaksud menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan iptek bukanlah
bahwa konsep iptek wajib bersumber kepada al-Qur`an dan al-Hadits, tapi yang
dimaksud, bahwa iptek wajib berstandar pada al-Qur`an dan al-Hadits. Jika suatu
konsep iptek bertentangan dengan al-Qur`an dan al-Hadits, maka konsep itu berarti
harus ditolak. Misalnya saja Teori Darwin yang menyatakan bahwa manusia adalah
hasil evolusi dari organisme sederhana yang selama jutaan tahun berevolusi melalui
seleksi alam menjadi organisme yang lebih kompleks hingga menjadi manusia modern
sekarang. Berarti, manusia sekarang bukan keturunan manusia pertama, Nabi Adam AS,
tapi hasil dari evolusi organisme sederhana. Ini bertentangan dengan firman Allah SWT
yang menegaskan, Adam AS adalah manusia pertama, dan bahwa seluruh manusia
sekarang adalah keturunan Adam AS itu, bukan keturunan makhluk lainnya
6
Kedua, pada kenyataannya, iptek yang menjadi dasar modernisme, telah menimbulkan
pola dan gaya hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik, dan hedonistik, yang
sangat berlawanan dengan nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh bangsa kita.
Ketiga, dalam hidupnya, manusia tidak hanya memerlukan sepotong roti (kebutuhan
jasmani), tetapi juga membutuhkan imtak dan nilai-nilai sorgawi (kebutuhan spiritual).
Oleh karena itu, penekanan pada salah satunya, hanya akan menyebabkan kehidupan
menjadi pincang dan berat sebelah, dan menyalahi hikmat kebijaksanaan Tuhan yang
telah menciptakan manusia dalam kesatuan jiwa raga, lahir dan bathin, dunia dan
akhirat.
Keempat, imtak menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan mengantar manusia
menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar imtak, segala atribut duniawi, seperti harta,
pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu alias gagal mengantar manusia meraih
kebahagiaan. Kemajuan dalam semua itu, tanpa iman dan upaya mencari ridha Tuhan,
hanya akan mengahsilkan fatamorgana yang tidak menjanjikan apa-apa selain bayangan
palsu (Q.S. An-Nur:39). Maka integrasi imtak dan iptek harus diupayakan dalam format
yang tepat sehingga keduanya berjalan seimbang (hand in hand) dan dapat mengantar
kita meraih kebaikan dunia (hasanah fi al-Dunya) dan kebaikan akhirat (hasanah fi alakhirah) seperti doa yang setiap saat kita panjatkan kepada Tuhan (Q.S. Al-Baqarah
:201).
Alasan Umat Islam harus menguasai IPTEK
1. Ilmu pengetahuan yg berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negara-negara
barat. Ini fakta, tdk bisa dipungkiri.
2. Negara-negara barat berupaya mencegah terjadinya pengembangan IPTEK di negaranegara Islam. Ini fakta yang tak dapat dipungkiri.
3. Adanya upaya-upaya untuk melemahkan umat Islam dari memikirkan kemajuan
IPTEK-nya, misalnya umat Islam disodori persoalan-persoalan klasik agar umat Islam
sibuk sendiri, ramai sendiri dan akhirnya bertengkar sendiri.
Dampak Kemajuan Islam di Bidang IPTEK
(1) jumlah penduduk Muslim Eropa meningkat lebih dari 100 persen. Dilaporkan bahwa
terdapat sekitar 13 juta umat Muslim tinggal di Eropa saat ini: 3,2 juta di Jerman, 2 juta
di Inggris, 4-5 juta di Prancis, dan selebihnya tersebar di bagian Eropa lainnya, terutama
8
di Balkan. Angka ini mewakili lebih dari 2% dari keseluruhan jumlah penduduk Eropa.
(2)Kesadaran Beragama di Kalangan Muslim Meningkat di Eropa. Penelitian terkait
juga mengungkap bahwa seiring dengan terus meningkatnya jumlah Muslim di Eropa,
terdapat kesadaran yang semakin besar dalam menjalankan agama di kalangan para
mahasiswa. Menurut survei yang dilakukan oleh surat kabar Prancis Le Monde di bulan
Oktober 2001, dibandingkan data yang dikumpulkan di tahun 1994, banyak kaum
Muslims terus melaksanakan sholat, pergi ke mesjid, dan berpuasa. Kesadaran ini
terlihat lebih menonjol di kalangan mahasiswa universitas.
(3) Dalam sebuah laporan yang didasarkan pada media masa asing di tahun 1999,
majalah Turki Aktel menyatakan, para peneliti Barat memperkirakan dalam 50 tahun
ke depan Eropa akan menjadi salah satu pusat utama perkembangan Islam.
D. Konsep Keillmuan Menurut Islam
Kata ilmu dengan dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam Al-Quran.
Misalnya pada SurahAl-Mujadalah, 11:
yang berarti Allah mengangkat
orang-orang yang beriman daripada kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan
beberapa derajat
Setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Dalam ajaran
islam,wahyu dan akal,agama dan ilmu harus sejalan tidak boleh dipertentangkan karena
hakikat agama sebenarnya adalah membimbing dan mengarahkan akal.Ilmu dan
pengetahuan dalam hal ini dijabarkan menjadi ilmu dan pengetahuan.ilmuyang
dimaksud ialah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistemasi dan
diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya,
dan dapat diuji ulang secara ilmiah.Sedangkanpengetahuanadalah segala sesuatu yang
diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, intuisi, dan firasat.Namun, ilmu
seperti apakah yang begitu tinggi kedudukannya dalam Agama kita tersebut? Apakah
ilmu yang kita pelajari di kampus tergolong Di dalamnya? Fisika? Kalkulus? Arskom?
Digital? Algoritma? Agama ? Apakah Itu semua ilmu? Para ulama dan intelektual
mencoba membuat definisi ilmu berdasarkan kata ilmu yang ada dalam al-Quran
sampai-sampai Roshental mendefinisikan 120 definisi ilmu yang didasarkan pada
al-Quran, sehingga menyimpulkan : al-ilmu huwa al-Islam, wa al-islam huwa alilm.Namun demikian sama sekali tidak ditemukan definsi ilmu di dalam al-Quran (
9
Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut/nebula (QS 41/11).
b)
Ayat tentang urutan penciptaan (QS 79/28-30): Kegelapan (nebula dari kumpulan H
dan He yang bergerak pelan), adanya sumber cahaya akibat medan magnetik yang
menghasilkan panas radiasi termonuklir (bintang dan matahari) pembakaran atom H
menjadi He lalu menjadi C lalu menjadi O baru terbentuknya benda padat dan logam
seperti planet (bumi) panas turun menimbulkan kondensasi baru membentuk air baru
mengakibatkan adanya kehidupan (tumbuhan).
c)
Ayat bahwa bintang2 merupakan sumber panas yang tinggi (QS 86/3), matahari
e)
Ayat bahwa planet berada pada sistem tata surya terdekat (sama ad-dunya) (QS
37/6).
f)
h)
i)
Ayat bahwa matahari dan bulan memiliki waktu orbit yang berbeda2 (QS 55/5) dan
Ayat bahwa bumi ini bulat (kawwara-yukawwiru) dan melakukan rotasi (QS 39/5).
k)
l)
Ayat tentang akan sampainya manusia (astronaut) ke ruang angkasa (ini bedakan
m)
Ayat tentang jenis-jenis awan, proses penciptaan hujan es dan salju (QS 24/43).
n)
o)
Ayat bahwa angin sebagai mediasi dalam proses penyerbukan (pollen) tumbuhan
(QS 15/22).
p)
Ayat bahwa pada tumbuhan terdapat pasangan bunga jantan (etamine) dan bunga
Ayat tentang penciptaan manusia dari air mani yang merupakan campuran
Ayat bahwa zyangote dikokohkan tempatnya dalam rahim (QS 22/5), dengan
Ayat tentang proses penciptaan manusia melalui mani (nuthfah) zygote yang
dalam
berbagai
aliran
seperti
rasionalisme,
empirisisme,
memungkinkan kita memiliki seluruh jilid Ensiklopedia Britanica dalam satu keping
Compact Disk yang beratnya kurang dari satu ons. Kemajuan di bidang komputer telah
menciptakan jaringan internet yang memungkinkan kita mendapatkan informasi dari
perpustakaan di seluruh dunia tanpa harus keluar dari kamar. Kemajuan di bidang
komunikasi juga telah membuat perdagangan internasional menjadi semakin mudah dan
cepat. Sekarang ini, lewat bursa saham, orang dapat dengan mudah memiliki perusahaan
di negara lain.
Singkat kata, kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi ini telah
membuat dunia terasa kecil dan batas antar negara menjadi hilang. Inilah yang disebut
sebagai globalisasi, suatu proses di mana orang tidak lagi berfikir hanya sebagai warga
kampung, kota, atau negara, melainkan juga sebagai warga dunia.
12
Dari sisi positifnya, proses ini membuat orang tidak lagi hanya berwawasan lokal.
Dalam usahanya memecahkan persoalan, ia akan melihat ke seluruh dunia guna
menemukan solusi. Dalam mencari pekerjaan atau ilmu pun, ia tidak lagi membatasi
diri pada pekerjaan atau lembaga pendidikan di kampungnya, kotanya, propinsinya, atau
negaranya saja. Seluruh permukaan bumi ini dapat menjadi kemungkinan tempat ia
bekerja atau mencari ilmu.
Dari sudut jati diri bangsa, proses ini dapat dianggap membawa dampak negatif. Hal
ini karena inovasi-inovasi di bidang iptek itu kebanyakan terjadi di negara lain yang
mempunyai nilai-nilai sosial, politik, dan budaya yang belum tentu sama dengan nilai
bangsa kita. Kendati teknologinya itu sendiri dapat dianggap sebagai netral atau bebas
nilai, penerapan dan pembawa ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak dapat dikatakan
selalu bebas nilai. Sebagai contoh, kemajuan teknologi parabola telah memungkinkan
kita melihat siaran televisi Perancis tanpa ada sensor. Adegan seks dan pamer dada
wanita, yang di RCTI tidak mungkin keluar, dapat dilihat anak-anak tanpa terpotong
sensor lewat parabola itu.
mempengaruhi nilai budaya para pemirsanya. Telenovela dan film Barat yang amat
populer di TV swasta kita, secara tidak terasa, dapat mempengaruhi para pemirsanya
bahwa perselingkuhan dalam kehidupan suami istri itu adalah hal yang biasa, bahwa
kekerasan merupakan salah satu pemecahan masalah. Film detektif bahkan dapat
menjadi 'guru' bagi para maling.
Globalisasi cara berfikir, yang menjadi salah satu dampak kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi, dapat membuat orang tidak lagi mengacu pada nilai-nilai
tradisional bangsanya belaka. Kemudahan memperoleh informasi akan membuat ia
dapat mempelajari nilai-nilai yang ada pada masyarakat dan bangsa lain, baik yang
menyangkut nilai sosial, ekonomi, budaya, maupun politik. Sebagai bangsa yang
sedang membangun jati-dirinya, proses globalisasi ini jelas merupakan tantangan yang
harus diatasi dalam upaya pembentukan manusia Indonesia yang dicita-citakan.
Pada dasarnya sikap orang terhadap masalah globalisasi ini dapat dikelompokkan
menjadi tiga: (1) lari dari kenyataan dan bersembunyi atau menutup diri dari arus
globalisasi itu; (2) menghindar atau menganggap bahwa globalisasi itu tidak ada; (3)
menghadapi persoalan dengan berani. Pilihan pertama dilakukan apabila orang tersebut
merasa lemah dan tidak kuat untuk menanggulangi dampak negatif globalisasi itu.
Dalam mempertimbangkan dampak positif dan negatif kemajuan iptek dan globalisasi,
13
Menurut pernyataan itu, bangsa Indonesia tidak perlu menutup diri terhadap
masuknya nilai-nilai positif budaya bangsa lain guna mengembangkan jati dirinya.
Nilai-nilai agama, budaya bangsa, kondisi lingkungan dan masyarakat Indonesia dipakai
sebagai pagar atau rambu-rambu bagi penerapan iptek di Indonesia hingga tak
berdampak negatif pada masyarakat dan bangsa.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa peran Islam yang utama dalam
perkembangan iptek setidaknya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai
paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Jadi, paradigma Islam, dan bukannya
paradigma sekuler, yang seharusnya diambil oleh umat Islam dalam membangun
struktur ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar
penggunaan iptek. Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar manfaat (utilitarianisme),
yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan iptek.
Jika dua peran ini dapat dimainkan oleh umat Islam dengan baik, insyaallah akan ada
berbagai berkah dari Allah kepada umat Islam dan juga seluruh umat manusia. Mari kita
simak firman-Nya:
Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok
kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang
positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin? Sejauh
manakah agama Islam dapat berperan dalam mengendalikan perkembangan teknologi
modern? Tulisan ini bertujuan menjelaskan peran Islam dalam perkembangan dan
pemanfaatan teknologi tersebut.
Paradigma Hubungan Agama-Iptek.
Kesimpulan Seperti Berikut ini:
1.Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya,dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya
16
2.
Akal adalah kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan
Wahyu sendiri dalam al-Quran disebut dengan kata al-wahy yang memiliki
beberapa arti seperti kecepatan dan bisikan. Wahyu adalah nama bagi sesuatu yang
dituangkan dengan cara cepat dari Allah ke dalam dada nabi-nabiNya, sebagaimana
dipergunakan juga untuk lafadz al-Quran (as- Shieddiqy: 27). Untuk selanjutnya, dalam
penelitian ini hanya terbatas pada penggunaan kata wahyu.
4.
Wahyu adalah petunjuk dari Allah yang diturunkan hanya kepada para nabi dan
rasul melalui mimpi dan sebagainya. Wahyu adalah sesuatu yang dimanifestasikan,
diungkapkan.
5.
Alquran dan Al Sunnah merupakan sumber ilmu pengetahuan yang utama dalam
islam.
6. Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan mewajibkan kepada
ummatnya untuk senantiasa mencari ilmu.
SARAN
kemajuan IPTEK sangat berdampak bagi kehidupan manusia didunia. Sebagai
generasi muda penerus bangsa sudah selayaknya kita belajar untuk menggunakan dan
memanfaatkan Ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik mungkin namun tetap berdasar
aturan-aturan Agama Islam . Sudah semestinya kita bersatu menguasai IPTEK agar
tidak kalah dengan bangsa lain itu. Namun, tetap saja, jika kita telah mendapatkan
IPTEK, segeralah imbangi diri anda dengan Iman dan Taqwa
dan kesimpulan lainya:
1. Sebagai umat islam kita harus selalu menggali ilmu pengetahuan yang berguna bagi
umat manusia.
2. Dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh untuk kepentingan dan kemaslahatan
umat manusia.
3. Menjadikan Al Quran dan Al Sunnah sebagai pegangan hidup karena keduanya
merupakan sumber ilmu yang paling utama.
17
Daftar Pustaka
http://www.Google.Com
http://alcolinz.blogspot.com
http://unisavi.wordpress.com
http://raffy-makalah.blogspot.com
Ravertz, Jerome R. 2007. Filsafat Ilmu: Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.