Você está na página 1de 6

VSAT

(Very Small Averture Terminal)

Disusun oleh :
Andre Agasi (J3D108087)

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER


DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, teknologi komunikasi memiliki peranan yang sangat penting
dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini menyebabkan semakin
meningkatnya permintaan konsumen dalam bidang teknokogi komunikasi tetapi
teknologi komunikasi yang selama ini dikembangkan menggunakan teknologi
terrestrial (jaringan kabel) dinilai membutuhkan biaya besar ditambah lagi butuh
waktu lama dalam pengembangannya. Meskipun teknologi terrestrial seperti
wirelines telah memberikan manfaat yang luar biasa dalam menyediakan
pelayanan umum tetap saja dibutuhkan sebuah teknologi baru yang bisa lebih
memuaskan konsumen.
Teknologi satelit mulai dilirik karena dipandang sebagai teknologi yang
dapat dijadikan sebagai solusi dalam permasalahan teknologi komunikasi saat ini.
Teknologi satelit dahulu digunakan untuk komunikasi jarak jauh(trunk to trunk)
tetapi sejak tahun 1990 teknologi satelit mulai berkembang pesat dan
melahirkan berbagai aplikasi satelit jenis baru saperti: Satellite Mobile
Communication, aplikasi multimedia, aplikasi transaksi, dan berbagai aplikasi
spesifik (penginderaan jarak jauh, meteorologi, GPS, kedaruratan/emergency).
Seiring dengan berkembangnya teknologi satelit maka saat ini teknologi satelit
telah memiliki kualitas yang sangat baik dalam hal transmisi data baik dalam
percakapan telepon, internet maupun transmisi video. Selain itu, pusat
pengendali satelit yang menjadi media transmisi atau media penghubung yang
awalnya menggunakan antena berukuran besar saat ini telah mulai
menggunakan antena berukuran lebih kecil dan biaya yang relatif lebih murah.
Saat ini di Indonesia terdapat 2 pusat pengendali satelit yaitu: Telkom Cibinong
dan Indosat Jatiluhur.
BAB II
ISI
Penggunaan satelit yang dikendalikan oleh stasiun penerima sinyal
dengan memakai antena berbentuk sebuah piringan yang diarahkan ke satelit
geostationer disebut VSAT (Very Small Aperture Terminal). Satelit geostationer
sendiri adalah satelit yang diletakkan pada ketinggian tertentu (sekitar 36000
Km) agar satelit dapat mengorbit dengan kecepatan yang sama dengan rotasi
bumi sehingga satelit seolah-olah berada pada tempat yang sama.Hal tersebut
dilakukan agar antena yang berfungsi untuk menerima sinyal dapat terus
mengarah ke lokasi satelit berada. Di Indonesia sendiri telah banyak satelit yang
digunakan sejak peluncuran satelit Palapa A1 pada tahun 1976 di Beijing hingga
satelit yang sekarang digunakan yaitu Telkom 1 dan Telkom 2 yang dikendalikan
dari Telkom Cibinong/Telkom Cileungsi serta Palapa D yang dikendalikan dari
Indosat Jatiluhur. Adapun sejarah peluncuran satelit indonesia sejak tahn 1976
adalah sebagai berikut:

No. Nama Satelit Tahun Peluncuran


1. Palapa A-1 9 Juli 1976
2. Palapa A-2 10 Maret 1977
3. Palapa B-1 17 Juni 1983
4. Palapa B-2 2 Februari 1984
5. Palapa B-2P 21 Maret 1987
6. Palapa B-2R 14 April 1990
7. Palapa B-4 14 Mei 1992
8. Palapa C-1 31 Januari 1996
9. Palapa C-2 15 Mei 1996
10. Papala D (Indosat) 31 Agustus 2009

Tabel 1.1 (Sumber, http://www.belajar-sendiri.com)


Penerimaan data internet pada VSAT sama seperti mendapatkan sinyal
televisi dari satelit. Dari stasiun televisi data di encoder lalu dikirimkan ke satelit
lalu dari satelit data dikirimkan ke bumi. Pada sisi pelanggan data yang
dikirimkan diterima oleh alat yang dapat mengdecoderkan data tersebut
sehingga tayangan televisi dapat dinikmati oleh pelanggan. Satelit Telkom 1
menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain C-Band ada juga Ku-Band tetapi C-Band
lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan Ku-Band. Satelit Telkom 1 memiliki
frekuensi yang berbeda dalam hal penerimaan dan pengiriman data. Intinya,
frekuensi yang digunakan untuk uplink lebih tinggi (5,925 sampai 6,425 GHz)
dibandingkan frekuensi untuk downlink (3,7 sampai 4.2 GHz). Sedangkan satelit
Telkom 2 digunakan untuk Depdagri, dengan teknologi C-Band yang lebih tahan
dengan cuaca di Indonesia.
Satelit Telkom 2 menggunakan Komunikasi 2 arah, menerima dan
menghantar isyarat. Mengingat di Indonesia jumlah download yang lebih besar
dibandingkan jumlah upload maka kapasitas download lebih besar dibandingkan
upload.Kapasitas muat turun (download) ialah 1 Mbps tetapi boleh dinaikkan
hingga mencapai 45 Mbps dan kapasitas muat naik (upload) pula ialah 128 Kbps
tetapi boleh dinaiktaraf sehingga mencapai 1.1 Mbps.
Satelit sendiri memiliki transponder yang berfungsi untuk menerima dan
mengembalikan data ke bumi yang selanjutnya akan diterima oleh antena di
stasiun pengendali. Antena yang digunakan biasanya memiliki ukuran yang
bersesuaian dengan satelit yang digunakan. Hal ini disebabakan gain antena
berbanding lurus dengan diameter antena sehingga antena harus dapat
menangkap sinyal yang dipancarkan dari satelit. Artinya, semakin besar diameter
antena maka Gain yang didapat pun akan semakin besar pula. Adapun cara
untuk menghitung gain antena adalah: G=10 log Eff + 20 log f(GHz) + 20 log D(m)
+20.4.
Dalam memanfaatkan teknologi VSAT sendiri kita memerlukan berbagai
komponen baik yang bersifat indoor ,outdoor dan satelit itu sendiri. Berikut
komponen yang digunakan dalam teknologi VSAT:
Unit Luar (Outdoor Unit (ODU));
1. Antena/dish/parabola ukuran 2 hingga 4 kaki (0.55-2.4 m), yang dipasang
pada atap, dinding atau di tanah.
2. BUC (Block Up Converter), yang menghantarkan sinyal informasi ke
satelit.Juga sering disebut sebagai Transmitter (Tx).
3. LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari satelit. Juga
sering disebut sebagai Receiver (Rx).

Unit Dalam (Indoor Unit (IDU));


1. Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dipanggil Return Channel
Satellite Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel
berukuran panjang tidak lebih 50 meter.
2. IFL (Inter Facility Link). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU.
Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan
konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman).

Satelit;
1. Merupakan alat di orbit bumi khusus untuk menerima/ menghantar
maklumat secara nirkabel, berkomunikasi melalui frekuensi radio.
Adapun keunggulan dan kekurangan dari penggunaan teknologi satelit adalah
Keunggulan VSAT:
Pemasangannya cepat.
Jangkauan terjauh dapat mencapai setengah permukaan bumi.
Kekurangan VSAT:
Koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca (terhadap molekul air).
Memakan tempat, terutama untuk piringannya.
Latency yang lebih tinggi di bandingkan kabel
(Sumber, http://id.wikipedia.org/wiki/VSAT)
BAB III
PENUTUP
a.Kesimpulan
I. VSAT adalah singkatan dari Very Small Aperture terminal dan merupakan
salah satu jalankeluar dalam memenuhi kebutuhan komunikasi yang
tepat karena memiliki kualitas yang sangat baik dalam hal transmisi data
dan membutuhkan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan teknologi
terrestrial.
II. Pada umumnya VSAT beroperasi pada frekuensi Ku-Band dan C-Band(4-6
GHz). Satelit Telkom 1 sendiri menggunakan frekuensi C-Band yang
membutuhkan antena besar karena C-Band dinilai lebih tahan terhadap
cuaca dibandingkan Ku-Band.
III. Stasiun pengendali sendiri pada umumnya memiliki ukuran yang besar,
mempunyai performa tinggi dengan antena yang mempunyai diameter
dari 6 hingga 9 meter. Hub terdiri dari pusat kontrol, yang berfungsi
untuk mengontrol jaringan dengan peralatan microware, termasuk juga
antena luar yang berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal dari
satelit.

b.Saran Untuk Perusahaan


I. Perawatan untuk perangkat keras harus lebih dilakukan secara intensif
II. Mengupdate software yang dipakai baik dalam hal keamanan maupun
performanya karena stasiun pengendali satelit merupakan obkjek vital
nasional

Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/VSAT
 http://www.belajar-sendiri.com
 http://www.link.net.id/Products/Corporate/vsat_tc.asp

Você também pode gostar