Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
kelahiran
anak
hidup.
Agar
seorang
istri
dapat
hamil
dilakukan
b.
c.
Umur.
d.
Stress.
e.
Kurang gizi.
f.
g.
Merokok.
h.
Alkohol.
i.
j.
tengah siklus haid, yang berarti 1 - 2 hari sebelum meningkatnya suhu basal
badan yang diperkirakan. Akan tetapi, belum ada kesepakatan berapa hari
abstinensi
harus
dilakukan
sebelumnya,
walaupun
kebanyakan
rendah
sampai
normal
menunjukkan
kelainan
pada
tingkat
progesteron).
Pemeriksaan
ini
sangat
sederhana,
mudah
dan
tidak
b.
c.
d.
Memeriksa
pada
berovulasi.
8.4. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Infertil
1. Pada Perempuan
a. Hormonal
Gangguan glandula pituitaria, thyroidea, adrenalis atau ovarium yang
menyebabkan :
1. Kegagalan ovulasi.
2. Kegagalan endometrium uterus untuk berproliferasi dan sekresi.
3. Sekresi vagina dan cervix yang tidak menguntungkan bagi sperma.
4. Kegagalan gerakan ( motilitas ) tuba falopii yang menghalangi
spermatozoa mencapai uterus.
b. Sumbatan
Tuba falopii yang tersumbat bertanggung jawab untuk kira kira sepertiga
:
dari penyebab infertilitas. Sumbatan tersebut dapat disebabkan
1. Kelainan kongenital.
2. Penyakit radang pelvis umum, misalnya apendisitis dan peritonitis.
3. Infeksi tractus genitalis yang naik, misalnya gonore.
c. Faktor Lokal
Keadaan keadaan seperti :
1. Fibroid uterus, yang menghambat implantasi ovum.
2. Erosi cervix yang mempengaruhi pH sekresi sehingga merusak
sperma.
dapat
menyebabkan
keadaan
luar
panas
yang
tidak
zat
spermatisid,
akan
mengelirukan
penilaian
motilitas
spermatozoa.
Karakteristik air mani :
a. Koagulasi dan likuefaksi.
b. Viskositas.
c. Rupa dan bau.
d. Volume.
e. PH.
f. Fruktosa.
2. Masalah Serviks pada Perempuan
Walaupun serviks merupakan sebagian dari uterus, namun artinya dalam
reproduksi manusia harus diakui pada abad kesembilan belas. Sims pada
tahun 1868 adalah orang pertama yang menghubungkan serviks dengan
infertilitas, melakukan pemeriksaan lendir serviks pascasenggama, dan
melakukan inseminasi buatan. Baru beberapa lama kemudian Huhrer
memperkenalkan uji pasca senggama yang dilakukan pada pertengahan
siklus haid.
Serviks biasanya mengarah ke bawah belakang, sehingga berhadapan
langsung dengan dinding belakang vagina. Kedudukannya yang demikian itu
memungkinkannya tergenang dalam air mani yang disampaikan pada
forniks posterior.
Kanalis servikaslis yang dilapisi lekukan lekukan seperti kelenjar yang
mengeluarkan lendir, sebagian dari sel sel epitelnya mempunyai silia yang
mengalirkan
lendir
memungkinkan
serviks
ditimbun
ke
dan
vagina.
Bentuk
dipeliharanya
servikalis
spermatozoa
seperti
itu
motil
dari
varikokel,
sumbatan,
infeksi,
defisiensi
gonadotropin
atau
hiperprolaktinemia.
2. Verikokel
Motilitas spermatozoa yang kurang hampir selalu terdapat pada pria dengan
varikokel. Menurut McLeod, motilitas spermatozoa yang kurang itu dapat
ditemukan pada 90% pria dengan verikokel, sekalipun hormon gonad dan
varikokelektomi tidak berhubungan dengan besar kecilnya varikokel. Adanya
varikokel
disertai
motilitas
spermatozoa
yang
kurang
hampir
selalu
dianjurkan untuk dioperasi. Kira kira dua pertiga pria dengan varikokel
yang dioperasi akan mengalami perbaikan dlaam motilitas spermatozoanya.
3. Sumbatan Vasdifferen
Pria yang tersumbat vasnya akan mempertunjukkan azoospermia, dengan
besar testikel dan kadar FSH yang normal. Dua tanda terakhir ini sangat
konsisten untuk spermatogenesis yang normal. Operasi vasoepididimostomi
belum memuaskan hasilnya. Walaupun 90% dari ejakulasinya mengandung
spermatozoa, akan tetapi angka kehamilannya berkisar 5 30%.
4. Infeksi
Infeksi akut traktus genitalis dapat menyumbat vas atau merusak jaringan
testis, sehingga pria yang bersangkutan menjadi steril. Akan tetapi infeksi
yang menahun mungkin hanya menurunkan kualitas spermatozoa \, dan
masih dapat diperbaiki menjadi seperti semula dengan pengobatan. Air
mani yang selalu mengandung banyak lekosit, apalgi kalau disertai gejala
disuria, nyeri pada waktu ejakulasi, nyeri punggung bagian bawah, patut
diduga karena infeksi menahun traktus genitalis.
Klimakterium hampir sama dengan menopause yakni masa yang berawal dari akhir
tahap reproduksi, berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita di usia 40
65 tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan
vegetatif. Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasimotorik dapat
muncul sebagai gejolak panas ( hot flushes ), mengeluarkan banyak keringat,
7
Pengertian
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai
awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Fase klimakterium
adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke
periode non reproduktif. Tanda, gejala atau keluhan yang kemudian timbul sebagai
akibat dari masa peralihan ini disebut tanda atau gejala menopouse. Periode ini
dapat berlangsung antara 5 sebelum dan sesudah menopause. Pada fase ini fungsi
reproduksi wanita menurun. Masa-masa klimakterium :
a. Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.
b. Menopause adalah henti haid seorang wanita.
c. Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause (kartini
kartono.1992)
Praklimakterium merupakan mirip dengan pra pubertas, dimana pada
pubertas kedua muncul tingkah laku yang lucu-lucu, aneh-aneh, janggal dan tidak
pada tempatnya. Mislanya,wanita usia lebih dari 50 tahun pada siang hari
menggunakan rok panjang merah, denganperhiasan emas warna-warni, make up
berlebihan. Kemudian, meningkatkan rangsangan seksual yang menimbulkan nafsu
yang besar untuk berhubungan seksual dan kegairahan yang menyalanyala. Mengingkari ketuaannya agar tampak masih remaja.
Manifestasi individual periode klimakterium dipengaruhi oleh kepribadian
masing-masing individu. Struktur kepribadian yang terintegrasi dengan baik akan
memapu mengkompensasi gangguan fisiologis dan psikis dalam bentuk perbuatanperbuatan ynag intelek yaitu mampu mengendalikan diri dan mampu mengatasi
gangguan psikosomatis dengan menyalurkan pada perbuatan yang inteligen,
produktif dan kreatif.
Masa ini ditandai denngan berbagai macam keluhan endokrinologis dan
vegetatif yaitu:
a. Terjadi perubahan pada ovariumseperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya
jumlah folikel dan menurunnyasintesis steroid seks. Lalu henti haid.
b. Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran
gonadotropin.
Gangguan gangguan pada klimakterium :
1) Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul
sebagai gejolak panas (hot flushes), keringat banyak,rasa kedinginan, sakit kepala,
desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah bernafas,
jari-jari atrofi dan gangguan usus.
2) Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan,
semangat berkurang, dan susah tidur.
3) Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorea, mencakup pulakolpitis
atrofikans, ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis,sclerosis koroner,
dan adipositas.
4) Gangguan organik : infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosi,
afipositas, kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejala endokrinium berupa
hipertirosis defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.
B. PENGERTIAN
9
1. Klimakterium
Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan normal seorang wanita
sebelum mencapai senium, yang mulai dari akhir masa reproduktif dari kehidupan
sampai masa non-reproduktif. Masa-masa klimakterium :
a. Pramenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause, keluhan klimakterik
sudah mulai timbul, hormon estrogen masih dibentuk. Bila kadar estrogen menurun
maka akan terjadi perdarahan tak teratur.
b. Menopause adalah henti haid yang terakhir yang terjadi dalam masa
klimakterium dan hormon estrogen tidak dibentuk lagi, jadi merupakan satu titik
waktu dalam masa tersebut. Umumnya terjadi pada umur 45-55 tahun.
c. Pascamenopause adalah masa 3-5 tahun setelah menopause, dijumpai hipergonadotropin (FSH dan LH), dan kadang-kadang hipertiroid.
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai
perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah,
berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan
sekresi estrogen, gangguan umpan balik pada hipofise.
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk
menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara
hipotalamus hipofise. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum . Kemudian
turunnya fungsi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik
negatif terhadap hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari
kedua gonadoropin itu, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.
Klimakterium bukan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan
yang normal, yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan beberapa tahun
sesudah menopause. Kita menjumpai kesulitan dalam menentukan awal dan akhir
klimakterium, tetapi dapat dikatakan bahwa klimakterium mulai kira-kira 6 tahun
sebelum menopause berdasarkan endokrinologik (kadar estrogen mulai turun dan
kadar hormone gonadotropin naik), dan gejala-gejala klinis.
Secara endokrinologis, masa klimakterium ditandai oleh turunnya kadar estrogen
dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin. Gambaran klinis dari defesiensi
estrogen dapat berupa gangguan siklus haid, gangguan neurovegetatif, gangguan
psikis dan gangguan somatic.
1. Gangguan siklus haid: perdarahan tidak teratur, seperti oligomenore, polimenore,
dan hipermenore.
2. Gangguan nerovegetatif: gejolak panas ( hotflushes), keringat banyak, rasa
kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, jari-jari
atrofi, gangguan usus ( meteorismus ).
3. Gangguan psikis: mudah tersinggung, lekas lelah, semangat berkurang, susah
tidur.
4. Gangguan somatic: infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosis,
afipositas, kolpitis, ektropium uretra, inkontinensia urin, disuria, desnsus, prolaps,
penyakit kulit klimakterik, dispareumia artritis, sklerosis koroner, adipositas, gejala
endokrinium berupa hipertirosis defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.
Klimakterium berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause. Pada saat ini kadar
estrogen telah mencapai nilai yang rendah yang sesuai dengan keadaan senium,
dan gejala-gejala neurovegetatif telah terhenti. Dengan demikian, lamanya
klimakterium 13 tahun.
10
2. Menopause
Menopause adalah haid terakhir pada wanita, yang juga sering diartikan sebagai
berakhirnya fungsi reproduksi seorang wanita. Oleh karena itu, tidak jarang seorang
wanita takut menghadapi saat menopausenya. Kehidupan menjelang dan setelah
menopause inilah yang sering disebut sebagai masa senja atau masa
klimakterium.
Sebenarnya menopause bukan merupakan masalah patologis tetapi merupakan
masalah fisiologis yang dialami setiap wanita di dunia tetapi sangat mengganggu
kebahagiaan sebuah keluarga dan wanita itu sendiri. Di dalam pengalaman
hidupnya, seorang wanita akan mengalami perubahan-perubahan alamiah ini.
Namun proses alamiah ini berbeda pada setiap wanita menopause. Ada yang
melewatinya tanpa merasa terganggu, namun sebagian besar wanita menopause
melalui perubahan alamiah ini dengan cobaan yang berat, gangguan fisik dan
tekanan psikis yang menekan. Hal ini disebabkan karena berhentinya produksi
estrogen dan menurunnya daya tahan tubuh seiring dengan bertambahnya usia.
Penyebab menopause adalah matinya (burning out) ovarium. Pada usia sekitar 45
tahun, hanya tinggal beberapa folikel primordial yang akan dirangsang oleh LH dan
FSH dan produksi estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah folikel
primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen turun dibawah nilai kritis,
estrogen tidak lagi dapat menghambat produksi dari FSH dan LH, juga tidak dapat
merangsang lonjakan LH dan FSH ovulasi untuk menimbulkan siklus osilasi.
Sebaliknya, FSH dan LH (terutama FSH) diproduksi sesudah menopause dalam
jumlah besar dan kontinyu. Estrogen diproduksi dalam jumlah di bawah nilai kritis
untuk jangka waktu yang singkat sesudah menopause, tetapi setelah beberapa
tahun, ketika folikel primordial yang tersisa menjadi atretik, produksi estrogen oleh
ovarium turun menjadi hampir nol.
Pada saat menopause, seorang wanita harus menyesuaikan kembali kehidupannya
dari kehidupan yang secara fisiologis dirangsang oleh produksi estrogen dan
progesterone menjadi kehidupan yang kosong tanpa hormone-hormon tersebut.
Hilangnya estrogen seringkali menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang
bermakna pada fungsi tubuh, termasuk:
a. Rasa panas yang ditandai dengan kemerahan kulit yang ekstrem,
b. Sensasi psikis dari dispnea,
c. Gelisah,
d. Letih,
e. Ansietas,
f. Kadang-kadang keadaan psikotik yang bermacam-macam, dan
g. Penurunan kekuatan dan klasifikasi tulang diseluruh tubuh,
kira-kira pada 15 % wanita, gejala-gejala ini cukup berat sehingga membutuhkan
perawatan. Jika psikoterapi gagal, pemberian estrogen sehari-hari dalam jumlah
kecil akan dapat meredakan gejala, dan bila secara perlahan-perlahan dosisnya
diturunkan, wanita pascamenopause tersebut cenderung dapat menghindari gejala
yang berat.
C. TANDA-TANDA AWAL KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE
1. Tanda Awal Klimakterium
Masa ini ditandai denngan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif,
yaitu, terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah,
11
berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, lalu henti haid.
Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran
gonadotropin.
2. Tanda Awal Menopause
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah; merasa
tua, mudah tersinggung, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa
memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng.
Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme), dan juga
merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan
keluarga dan orang lain.
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah
kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit
mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.
Pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit
menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi
lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang
semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar berupa
obstipasi.
Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering,
lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi
kandung kemih dan liang senggama). Daerah sensitive makin sulit untuk
dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid.
Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos
dan mudah terjadi patah tulang terutama terjadi pada persendian paha.
D. GANGGUAN KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE
1. Gangguan pada klimakterium
Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul
sebagai gejolak panas (hot flushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala,
desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah bernafas,
jari-jari atrofi dan gangguan usus.
Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan,
semangat berkurang, dan susah tidur. Gangguan somatic, selain gangguan haid
atau amenorea, mencakup pulakolpitis atrofikans, ektropium treter, osteoporosis,
atritis, aterosklerosis, sclerosis koroner, dan adipositas.
Kelainan haid sering juga terjadi pada pramenopause. Kelainan tersebut dapat
bersifat oligomenorea, atau polimenorea. Sering juga banyaknya darah waktu haid
berubah, sehingga dapat terjadi hipomenorea atau hipermenorea. Yang paling
mengganggu adalah metroragia yang disebabkan oleh tidak lagi teraturnya ovulasi
dalam pramenopause, jadi siklus sering bersifat anovulatoar yang dapat
menimbulkan perdarahan disfungsional. Dalam hal ini endometrium yang
dipengaruhi oleh estrogen tanpa pengaruh progesterone member gambaran
hyperplasia glandularis sistika. Metroragia ini paling sering terjadi dalam tahuntahun terakhir pramenopause.
2. Gangguan menopause
a. Menopause premature
12
13