Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Page 1
TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kesesuaian
produk dengan kebutuhan konsumen dimana
informasi-informasi atau stimuli yang melekat
pada
produk
yang
digunakan
untuk
mengevaluasi nilainya (Samiee et al., 2005).
Sedangkan yang lainnya mendefinisikan
kualitas produk adalah totalitas fitur dan
karakteristik suatu produk atau jasa yang
terlihat
dari
kemampuannya
untuk
memuaskan atau memenuhi kebutuhan (Kotler
dan Keller, 2006:138). Davis (1994) dalam
Yamit (2005:8) mendefinisikan
kualitas
sebagai
suatu
kondisi
dinamis
yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
Persepsi Kualitas Produk Relatif
Faktor- faktor yang mempengaruhi
pembentukan persepsi orang adalah ; Faktor
internal meliputi ; pengalaman, kebutuhan
saat
itu,
nilai-nilai
yang
dianut,
ekspektasi/pengharapannya. Faktor eksternal
meliputi tampakan produk, sifat-sifat stimulus,
dan situasi lingkungan. Persepsi mempunyai
peran yang sangat penting dalam pemasaran.
Citra yang ada dibenak konsumen timbul
karena proses persepsi, bagaimana konsumen
menilai sebuah kualitas juga sangat ditentukan
oleh
persepsinya,
keberhasilan
dalam
pemosisian produk juga sangat tergantung
pada persepsi yang ada dibenak konsumen.
Etnosentrisme
Konsep etnosentrisme seringkali dipakai
secara bersama-sama dengan rasisme. Konsep
ini mewakili sebuah pengertian bahwa setiap
kelompok etnik atau ras mempunyai semangat
bahwa kelompoknyalah yang lebih superior
dari kelompok lain..
Zatrow (1989) menyebutkan bahwa
setiap kelompok etnik memiliki keterikatan
etnik yang tinggi melalui sikap etnosentrisme.
Etnosentrisme
merupakan
suatu
kecenderungan untuk memandang normanorma dan nilai dalam kelompok budayanya
sebagai yang absolute dan digunakan sebagai
standar untuk mengukur dan bertindak
terhadap semua kebudayaan yang lain.
Sehingga etnosentrisme memunculkan sikap
prasangka dan streotip negatif terhadap etnik
atau kelompok lain.
Page 2
Page 3
Page 4
Regresi berganda
Data yang diperoleh akan dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis regresi
berganda.
Dalam teknik analisis regresi berganda
pengujian asumsi klasik diperlukan untuk
mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang
dilakukan benar-benar bebas dari adanya
gejala
heteroskedastisitas,
gejala
multikolinearitas, dan gejala autokorelasi.
Pengujian-pengujian yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
1.Uji
Asumsi
Klasik
Multikolinieritas.
2.Uji Asumsi Klasik Heteroskedasitisitas.
3. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
4. Uji Normalitas
Uji hipotesis
Uji hipotesis mencakup uji signifikansi
simultan (Uji F) dan uji signifikan parameter
individual (Uji t).
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Dari 110 responden yang paling
dominan dalam penelitian ini adalah
wanita dengan jumlah persentase
sebesar 70 % dan berpendidikan
terakhir
SLTA
dengan
jumlah
persentase sebesar 68,18 %. umur 17
27 tahun dengan jumlah persentase
sebesar 76,36 %, Mahasiswa/pelajar
dengan jumlah persentase sebesar
58,18 %, berpendapataan rata-rata
perbulan kurang dari Rp. 500.000
dengan jumlah persentase sebesar
53,64 %.
B. UJI ASUMSI KLASIK
Menunjukkan
bahwa
tidak
terdapat gejala heteroskedastisitas
pada model regresi yang digunakan.
C. PENGUJIAN HIPOTESIS
Uji Regresi Linear Berganda
Hasil perhitungan regresi berganda
dengan program SPSS versi 16
disajikan pada Tabel 6.15 berikut :
Tabel 6.15
Analisis Regresi Linear
Berganda
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constan
7.976
t)
Std. Error
1.539
X1
.250
.112
X2
.170
.045
X3
-.077
.042
a. Dependent
Variable: Y
sumber : data olahan SPSS 16, 2011
Page 5
Model
1 (Constant)
7.976
1.539
X1
.250
.112
X2
.170
.045
X3
-.077
.042
Standardized
Coefficients
Beta
Sig.
5.182
.000
.205
2.241
.027
.345
3.791
.000
-.159 -1.840
.069
a. Dependent Variable: Y
Sumber : data olahan SPSS 16, 2011
Berdasarkan Tabel 6.18 dapat terlihat
bahwa :
1. Diperoleh koefisien regresi untuk variabel
kualitas produk relatif (X1) sebesar 0,250
dan t hitung
2,241 dengan tingkat
Jurnal penelitian hibah kompetisi
Page 6
Page 7
Page 8
Page 9
Canadiennedes Sciences de
lAdministration, 5(2), 113127.2532
Insch, G.S. and McBride, J.B. (2004), The
impact of country-of-origin cues on
consumer perceptions of product quality:
a binational test of the decomposed
country-of-origin construct, Journal of
Business Research, Vol. 57, pp. 256-65.
Irawan, Handi. 2007. Karakter #6 Suka Merek
Luar
Negeri.
Marketing/Edisi
Khusus/II/2007.
Irawan, Handi. 2006. Buatan Luar Negeri
Dong...!!!. Marketing 07/VI/Juli 2006.
Johansson, J.K. (1989), Determinants and
effects of the use of made in labels,
nternational Marketing Review, Vol. 6
No. 1, pp. 47-58.
Javalgi, R. G., Pioche Khare, V., Gross, A. C., &
Scherer, R. F. (2005). An application of
the consumer ethnocentrism model to
French
consumers.
International
Business Review, 14, 325344
Javalgi, R.G., Pioche Khare, V., Gross, A.C.
and
Scherer,
R.F.
(2004),
An
application
of
the
consumer
ethnocentrism
model
to
French
consumers,
International
Business
Review,Vol. 14, pp. 325-44.
Klein, Gabrielle J., Ettenson, R. & M.D. Morris.
1998. The animosity model of foreign
product purchase: an empirical test on
the Peoples Republic of China. Journal
of Marketing, 62 (1). 89-100.
Klein, J.G., Ettenson, R. and Krishnan, B.C.
(2006), Extending the construct of
consumer ethnocentrism: where foreign
products are preferred, International
Marketing Review, Vol. 23 No. 3, pp.
304-21.
Kotler, Philip & Kevin Keller. 2009. Marketing
Management 12e. New Jersey: Pearson
Education.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk
Bisnis dan Ekonomi.Erlangga: Jakarta.
Laroche, M., Papadopoulos, N., Heslop, L.A.
and Mourali, M. (2005), The influence
of country image structure on consumer
evaluations
of
foreign products,
International Marketing Review, Vol. 22
No. 1, pp. 96-115.
Malhotra, Naresh K. 2006. Riset Pemasaran:
Pendekatan Terapan Ed. 4. Terjemahan.
Jakarta:
PT
Indeks.
Consumer
Ethnocentrism and Buying Intentions:
An Empirical Analysis of Iranian
Consumers
Jurnal penelitian hibah kompetisi
Page 10
Page 11