Você está na página 1de 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN KATETER
Nama

: Ny. Su

DiagnosaMedis

: Stroke

No Register

: 498343

Ruang

: IGD RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran


a. Diagnosa Keperawatan :
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot (00085).
- DS
: Pasien mengatakan tidak dapat menggerakkan tangan kanan sebelah
-

kanan
DO

: Pasien dengan kesadaran Kompos metis, tidak dapat menggerakkan

tangan kanan.

b. Dasar pemikiran
Stroke

RR: 20x/menit,
TD: 130/90,
Nadi: 80x/menit,
Suhu: 37 o C
adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah kesuatu

bagian otaktiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah


menyebabkan serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusakkan atau mematikan
sel-sel saraf diotak. Kadang kadang penderita mengalami kelumpuhan disebelah
anggota badannya. Dari data yang dikaji, klien tidak mampu menggerakkan tangan
sebelah kanan sehingga diagnosa keperawatan yang muncul adalah hambatan
mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot. Dari definisi Hambatan
mobilitas fisik adalah keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih
ekstremitas secara madiri dan terarah.

2. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan


Memasang Infus
Pengambilan darah

3. PrinsipTindakan
a. Kriteria Persiapan Alat :
Adapun alat yang disiapkan adalah
:
- Infus set
- Abocath
- Cairan RL
- Torniket
- Kapas alkohol
- Kasa
- Betadine
- Plester/ Hepavic
- Sarung Tangan
b. Kriteria Persiapan pasien :
Posisi klien
: Tirah baring
c. Prosedur Pelaksanaan
:
1. Cuci tangan
2. Persiapkan infus set dengan menghubungkan cairan RL dengan infus set dengan
cara memasukkan kebagian karet atau akses selang kebotol infuse
3. Isi cairankedalam infus set dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian
dan buka klem selang hingga cairan memenuhi selang dan mengeluarkan udara
dari selang.
4. Letakkan pengalas dbawah tempat (vena) yang akan dilakukan penginfusan.
5. Lakukan pembendungan dengan torniket, serta anjurkan pasien untuk
menggengggam dengan jempol berada dalam jari-jari laiinya.
6. Gunakan sarung tangan
7. Usap bagian vena dengan kapas alkohol
8. Lakukan penusukan pada vena dengan abocath
9. Perhatikan keluarnya darah, jika keluar maka tarik jarum.
10. Kemudian hubungkan selang infus set dengan abocath .
11. Kemudian berikan kasa yang telah diberikan betadine serta plester bagian
penusukan agar tidak lepas.
12. Atur tetesan infus
13. Kemudian berikan tanggal pemberian.
4. AnalisaTindakan
Adapun tujuan dan manfaatnya adalah
o

mengurangi ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan injeksi

intramuskular.
o Memperbaiki volume komponen-komponen darah.

5. Bahaya yang mungkin muncul


Bahaya
:
- Terjadinya inflamasi dan infeksi dilokasi pemasangan infus
Pencegahan :
- Pemasangan harus dengan prosedur baik dan benar
- Pastikan aliran cairan infus masuk kedalam vena tidak tersumbat.
- Anjurkan pasien untuk tidak bertumpu atau menggerakkan tangan yang terpasang
infus secara berlebihan.
6. Hasil yang DidapatkandanMaknanya
S
: Pasien mengatakan lebih nyaman diberikan obat melalui selang infus
O
: Dengan diberikan obat melalui selang infus pasien mampu mulai menggerakkan
tangannya
A
: Masalah belum teratasi
P
: Lanjutkan intervensi
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian anti diuretic sesuai kebutuhan

7. TindakanKeperawatan lain
Monitor TTV
Berikan diuretik
8. Evaluasi Diri
Evaluasi diri dalam Pemasangan infus yakni dengan mengecek respon pasien terhadap
pemasangan infus dan melakukan pemasangan infus sesuai dengan prosedur.
9. Daftar Pustaka
- Nanda 2012-2014
- Poter dan Perry edisi 2 fundamental

Semarang, 29 Desember 2014


Pembimbing Klinik

Mahasiswa

Hadi Sutarno, S.Kep. Ns

Sri Agustin Tabara

NIP. 19640618 1992 03 006

NIM. 092111265

Você também pode gostar