Você está na página 1de 4

1.

Sifat-sifat Fisika
Umumnya mempunyai 1 atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dari 1 atom N
seperti pada Ergotamin yang memiliki 5 atom N. Atom N ini dapat berupa amin primer, sekunder
maupun tertier yang semuanya bersifat basa (tingkat kebasaannya tergantung dari struktur
molekul dan gugus fungsionalnya)
Kebanyakan alkaloid yang telah diisolasi berupa padatan Kristal dengan titik lebur yang tertentu
atau mempunyai kisaran dekomposisi. Sedikit alkaloid yang terbentuk amorf, dan beberapa
seperti nikotin (seperti gambar a) berupa cairan.

(a) nikotin

(b) berberin

Kebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa yang kompleks, spesies
aromatic berwarna (contoh berberin (gambar c) bewarna kuning. Pada umumnya, basa bebas
alkaloid hanya larut dalam pelarut organik, meskipun beberapa pseudo-dan protoalkaloid larut
dalam air. Garam alkaloid dan alkaloid quartener sangat larut dalam air.
2. Sifat-sifat Kimia
Pada umumnya kebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya
pasangan electron pada nitrogen. Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan nitrogen
bersifat melepaskan elektron, sebagai contoh gugus alkil, maka ketersediaan elektron pada
nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa. Hingga trietilamin (C 2H5)3N) lebih basa daripada
dietilamin (C2H5)2NH) dan senyawa (C2H5)2NH ini lebih basa daripada etilamin ((C2H5)2NH2)
Sebaliknya bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron (contoh gugus
karbonil) maka ketersediaan pasangan elektron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan
alkaloid dapat bersifat netral atau bahkan sedikit asam. Contoh adalah senyawa yang

mengandung gugus amida daripada piperidin yang tak jenuh (gambar d), Quinolin (gambar e)
dan isoquinolin (gambar f) kebasaannya mirip piridin.

(c) piridin

(d) piperidin

(f) isoquinolin
(e) quinolin

Berikut perhatikan sistem cincin anggota lima, pirol (gambar g) hanya akan merupakan
aromatic penuh (4 + 2 elektron) bila sepasang elektron pada nitrogen dilibatkan dalam
aromatisitas. Hingga (gambar g) dan indol analog benzenoidnya (gambar h) bukan basa.
Kenyataan senyawa-senyawa tersebut bersifat asam karena pembentukan anion menaikkan
ketersediaan elektron pada nitrogen. Namun demikian pirolidin (gambar i) seperti halnya
piperidin (gambar d ) bersifat basa sangat kuat.

(g) pyrol

Kebasaan

(h) indol

alkaloid menyebabkan senyawa

(i) pirolidin

tersebut sangat

mudah mengalami

dekomposisi, terutama oleh panas dan sinar dengan adanya oksigen. Hasil dari reaksi ini sering
berupa N-oksida . Dekomposisi alkaloid selama atau setelah isolasi dapat menimbulkan
berbagai persoalan jika penyimpangan berlangsung dalam waktu yang lama. Pembentukan
garam dengan senyawa organic (tartarat, sitrat) atau anorganik (asam hidroklorida atau sulfat)
sering mencegah dekomposisi. Itulah sebabnya dalam perdagangan alkaloid lazim berada dalam
bentuk garamnya.
3. Kegunaan Alkaloid

Alkaloid digunakan sebagai obat modern, diantaranya adalah sebagai berikut:


No

Nama

Manfaat

.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ephidrine
Colchicine
Erythromycine
Nicotine
Hyocine
Atropine

Asma
Mengurangi rasa sakit karena asam urat
Antibiotik (untuk sakit tenggorokan, infeksi kulit, dll)
Meningkatkan daya fikir
Kram perut
Dilatasi pupil, menurunkan sekrasi dan motilitas

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Quinine, quinidine
Papaverine
Emitine
Codein
Morphine
Ergomitrine
Yohimbine
Vinblastine
Vincristine

lambung
Malaria
Menghilangkan kram perut, saluran kencing
Infeksi amoeba
Mengurangi batuk
Mengurangi sakit
Pendarahan uterus
Stimulan, aphrodisiac
Hodgkin
Leukemia

Kromatografi Lapis Tipis (KLT)


Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan oleh Izmaillof dan Schraiber pada tahun
1938. KLT merupakan bentuk kromatografi planar, selain kromatografi kertas dan elektroforesis.
Fase geraknya yang dikenal sebagai pelarut pengembang akan bergerak sepanjang fase
diam karena pengaruh kapiler pada pengembangan secara menaik (ascending), atau karena
pengaruh gravitasi pada pengembangan secara menurun (descending).
Fase gerak pada KLT dapat dipilih dari pustaka, teteapi lebih sering dengan mencobacoba karena waktu yang diperlukan hanya sebentar. Sistem yang paling sederhana ialah
campuran 2 pelarut organik karena daya elusi campuran kedua pelarut ini mudah diatur
sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi secara optimal.

Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penjerap berukuran kecil dengan
diameter partikel antara 10-30

m . Penjerap yang paling sering digunakan adalah silika dan

serbuk selulosa, sementara mekanisme sorpsi yang utama pada KLT adalah partisi dan adsorbsi.
Pemisahan pada kromatografi lapis tipis yang optimal akan diperoleh hanya jika
menotolkan sampel dengan ukuran bercak sekecil dan sesempit mungkin. Jika sampel yang
digunakan terlalu banyak maka akan menurunkan resolusi.
Untuk melakukan penjenuhan fase gerak, biasanya bejana dilapisi dengan kertas saring.
Jika fase gerak telah mencapai ujung atas kertas saring, maka dapat dikatakan bahwa fase gerak
telah jenuh.
Dapus
Gholib, Ibnu dan Rohman, Abdul. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wiryowidagdo, Sumali. 2008. Kimia Farmakologi Bahan Alam, ed. 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran

Você também pode gostar