Você está na página 1de 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr.

H
DENGAN DHF DI BANGSAL SOKA Rs. Dr.
OEN
SURAKARTA

1.

IDENTITAS

2. Klien
Nama

: Sdr. H

Umur

: 19 th

Jenis kelamin

: Laki-laki

Alamat

:Ngipang,Kadipiro, Surakarta

Pendidikan

: D2

Pekerjaan

:-

Status

: Belum kawin

3. Penanggung Jawab
Nama

: Tn. F

Umur

: 47 th

Jenis kelamin

: Laki-laki

Alamat

:Ngipang,Kadipiro, Surakarta

Hubungan

: Ayah

Pekerjaan

: Swasta

Sumber biaya

: Sendiri

4. Identitas Medis
Hari, tgl masuk, jam
Kamar

: Minggu, 2 Juli 2006

: SOKA F.2

Dx. Medis

: DHF

Dr. yang merawat: Dr. Yuli


5.

DATA FOKUS

6. Data Subyektif

Klien mengatakan perutnya nyeri, skala nyeri 5,


nyeri kadang timbul kadang hilang.

Klien mengatakan makan habis porsi karena


perut sakit.

Klien mengatakan hanya berbaring di tempat


tidur.

Klien mengatakan untuk mandi perlu dibantu


perawat dan keluarga.

Klien

mengatakan

untuk

toileting

dibantu

keluarga dengan menggunakan urinal.

Klien mengatakan badannya agak lemas.

7. Data Obyektif

Klien kadang tampak meringis dan memegangi


perut.

Makanan masih sisa porsi.

Klien terlihat agak lemah berbaring di tempat


tidur.

BAK dengan urinal dibantu keluarga.

Trombosit 116.000/mm3

TTV : TD : 120/80 mmHg


N

: 84 x/mnt

: 20 x/mnt

: 36,90 C

8.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

9. Potensial komplikasi perdarahan y.b.d penurunan


trombosit.
10.

Nyeri

y.b.d

proses

inflamasi

sekunder

terhadap DHF.
11.

Ketidak

seimbangan

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan tubuh y.b.d nyeri perut.


12.

Intoleransi

aktivitas

y.b.d.

peningkatan

kebutuhan metabolisme sekunder terhadap DHF.


13.

Kurang

perawatan

diri

toileting

y.b.d

pembatasan aktivitas sekunder terhadap DHF.


14.

Kurang

perawatan

diri

mandi

y.b.d

pembatasan aktivitas sekunder terhadap DHF.


15.

Resiko

infeksi

mikroorganisme

y.b.d

tempat

sekunder

terhadap

invasif.
16.

PERENCANAAN

17.

Observasi

- Observasi tanda-tanda perdarahan.


- Kaji tingkat nyeri klien.
- Observasi pola makan klien.
- Observasi aktivitas klien.
- Kaji ADL klien.
- Observasi keadaan umum klien.
- Observasi tanda-tanda vital.
18.

Nursing Treatment

- Cek trombosit tiap hari.


- Berikan jus jambu tiap hari.

masukknya
prosedur

- Bantu

klien

dalam

mengidentifikasi

faktor

penyebab nyeri.
- Berikan posisi yang nyaman pada klien.
- Berikan makanan selagi hangat.
- Bantu ADL klien.
- Bantu klien dalam toileting.
- Bantu klien dalam mandi.
- Lakukan perawatan infus.
19.

Edukasi

- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.


- Anjurkan pada klien untuk makan sedikit tapi
sering.
- Anjurkan pada klien untuk beraktivitas secara
bertahap.
- Beritahu klien tentang pentingnya personal
hygiene.
20.

Kolaborasi

- Laksanakan pemberian cairan infus RL 20 tpm.


- Laksanakan terapi dokter analgetik.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diit
yang sesuai.
- Kolaborasi dengan keluarga untuk membantu
aktivitas klien.
- Kolaborasi dengan keluarga untuk membantu
toileting klien.
- Kolaborasi dengan keluarga dalam memandikan
klien.
- Berikan obat anti inflamasi kalmethasone 1cc/8
jam.

21.

IMPLEMENTASI

Jam 07.30 : Mengukur TTV klien.

Jam 07.35 : Memberikan obat oral imunos 3x1,


observasi pola makan klien.

Jam 07.40 : Mengganti cairan infus RL 20 tpm.

Jam 07.45 : Mengkaji skala nyeri klien.

Jam 07.50 : Mengajarkan teknik relaksasi nafas


dalam.

Jam 08.25: Memberikan injeksi IV/infus ulceranin


1 ampul/12 jam, cendantron 4 mg/12
jam.

Jam 09.00: Memberitahu klien tentang pentingnya


personal hygiene, mandi dan toileting.

Jam 09.10 : Mengobservasi aktivitas klien.

Jam 11.40 : Melakukan perawatan infus.

Jam 12.15 : Memberikan injeksi kalmethasone


1cc/8 jam IV/infus.

Jam 12.17 : Memberikan obat oral imunos 3x1.

Jam 12.20 : Menganjurkan pada keluarga untuk


membantu aktivitas dan perawatan diri
klien.

Jam 12.25 : Memberikan posisi nyaman pada klien.

22.

EVALUASI

Klien masih potensial perdarahan.

Klien masih mengalami nyeri.

Klien masih mengalami ketidakseimbangan nutrisi.

Klien masih mengalami intoleransi aktivitas.

Klien masih mengalami kurang perawatan diri toileting.

Klien masih mengalami kurang perawatan diri mandi.

Klien masih berisiko mengalami infeksi.

Você também pode gostar