Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Cincin Piperidin
10
1
Cincin aromatik
HO
11
15
12
Gugus N tersier
14
R1
13
5
OH
Gugus hidroksi
alkohol
R2
N1
Jembatan eter
R3
Turunan Fenilpiperidin
Turunan Morfin
C2 H5
C=O
R1
C
CH2-CH2-
N
CH3 CH2 N
R2
Turunan Metadon
Propilanilida
CH3
R4
RESEPTOR OPIAT
Dua penta-peptida yang menyebabkan aktivitas
senyawa opioid, yakni:
Tyr-Gly-Gly-Phe-Met-OH ( Met-enkephalin) dan
Tyr-Gly-Gly-Phe-Leu-OH ( Leu-enkephalin).
Analgesia melaluipembebasan
transmiter neural yang
diturunkan.
Kenaikan nilai ambang sakit
sehingga menurunkan
kesadaran otak dari sakit.
Receptor Location
type
Effects
Brain,
spinal
cord
Analgesia, respiratory
depression, euphoria,
addiction, ALL pain
messages blocked
Brain,
spinal
cord
Brain
Analgesia,
antidepression,
dependence
TIPE / KERANGKA
ALKALOID
OPIUM
% ISI
Morfin
Kodein
Tebain
2-23 %
0,3 3 %
0,3 1,0 %
Papaverin
Noskapin
(=Narkotin)
0,8 1,5 %
Narsein
0,1 0,2 %
Morfinan/Fenantren
Benzilisokinolin
2 12 %
Mekanisme kerja :
Efek analgetika karena adanya pengikatan obat
dengan sisi reseptor khas pada sel dalam otak
dan spinal cord.
Rangsangan ini juga menimbulkan efek euphoria
dan perasaan mengantuk.
CH3
N 17
16
Cincin Piperidin
10
Cincin aromatik
HO
11
15
12
Gugus N tersier
14
13
5
OH
Jembatan eter
Gugus Modifikasi
Nama obat
Morfin
Akt. analgetik
100
15
Etilmorfin
500
420
37
-CH = CH-
-CH2-CH2- Dihidromorfin
Jembatan eter
= C O CH-
=C-OH H2C-
N-tersier
N-CH3
N-H
120
13
Normorfin
N-R
antagonis morfin
(R= allil, propil,isobutil)
N+(CH3)3
(+efek kurare kuat)
N-CH2-CH2- C6H5
Substitusi pada cincin
aromatik
1400
aktivitas turun
50
280
AlkaloidIsoquinolin
Isoquinoline
Morfindiperolehdariopium1803(Morpheus:gresksvngud)
HO
OH
Derivativeofphenantrene
Analogmorfin,terikatpadareseptoropiopeptida(endorfin/enkefalin)
N
OH
O
HO
OH
HO
O
H
N
H2 N
N
H
O
H
N
NH
O
Metenkefalin
OH
Morfin
OH
TyrNterminal
hosopiopeptider
Naturallyoccuringandsemisynthanalgeticopioides
Morphine
Codeine
HO
alsoagainstcough
slowmetabol.tomorphine
OH
CH3
OH
CH3
H3C
Base
HO
OH
Smallamountsinopium,semisynthfrommorphine
H3C
O
CH3
Ph
CH3
OH
OH
H3C O
OH
CH3I
OH
pKa=10.0
OH
CH2
N CH
CH3
CH3I
pKaca17
H3C O
OH
H3C O
I
3
OH
CH3
N
CH3
Hoffman
elim
H3C O
OH
Modelofmorphineboundto
reseptor
Totalsyntheticanalgeticopioides
SARmorphine
MustbetertN.
NCH3:agonist
NR(34C,unsat.orring):antagonist
NR(large):agonist:PhCH2CH210XmoreactiveennCH3
CH3
HO
Nalokson
Antidote
OHincrease(often)activity
OH
O
Morfin
OH
Fenantyl
Fenantyl,Leptanal
(anestetica)
N
Lipophilicarea
HO
Etherbridgenotneccesary
Petidin(Meperidin)
Ketodur,Ketorax
Ketobemidon
Ketodur,Ketorax
Ketogan
N
invivo
O
OH
HN
O
O
CNSeksitering
Hbindacceptor
OH
OH
cavity
N
HO
Anion
Moscowtheatre
OH
Dekstropropoksyfen
Aporex
OH
Metadon
Morfin
OH
O
O
O
Agonist
analgetc,noteuphoria,
Longduration
Goodoralavailabil.
(+)mostactive
lessadict.thanM.
Buprenorfin
Temgesic,Subutex
HO
N
O
OH
MorepotentthanM.(pain)
Partiellagonist:
Antagonisterhighdoses
Naloxoneffects(dysforietc)
HO
CH3
OH
Lessactiveagonist
N
invivo
Heroin
increasedBBBpenetration
badagonist
HO
betheragonistthanmorphine
Naturallyoccuringandantitussivaopioides
O
BiosyntheticroutesinPapaversomniferum
O
O
NH2
CO2H
NH
HO
HO
HO
OH
O
NH
HO
OH
Tyr
OH
OH
OH
H3C O
HO
OH
OH
Morfin
Kodein
CH3
CH3
Hydrokon
Hydrokon
O
CH3
OH
Etylmorfin
Cosylan
CH3
OH
Folkodin
Tuxi
Noskapin
(notanalgetic,
notadiction)
CH3
O CH3
Thebaine
CH3
Norlaudanosoline
Papaverine
(againstspasms)
H3C O
O
O
O
CH3
OH
Codeine
HO
CH3
Morfin
OH
1. Morfin
Alkaloida ini pertama kali diisolasi oleh Serturner dan
Derasne (1803). Merupakan basa dari tanaman yang
pertama kali dikenal dan diisolasi.
Morfin diperoleh dari buah opium, Papaver somniferum,
resin yang diperoleh dengan menusuk polong yang
belum masak, atau dari jerami buah opium.
Dalam opium kadar morfinnya beragam dari 5 20 %.
Alkaloida bebas berupa kristal seperti jarum putih, levo
rotatori, tidak berbau, mempunyai rasa pahit.
Anorexia
Kehilangan berat
badan
Dilatasi pupil
dingin
Keluar keringat
berlebihan
Abdominal cramps
Muscle spasms
Hyperirritability
Lacrimation
Tremor
Increased heart rate
Increased blood
pressure
2. Kodein
Kodein diperoleh dari hasil metilasi gugus OH fenol
morfin. Efek analgetik lemah tapi mempunyai efek anti
batuk yang kuat.
Kecenderungan kecanduan lebih rendah dibanding
morfin dan tidak menimbulkan depresi pernafasan.
Dalam sediaan sebagai garam HCl, fosfat dan sulfat.
Obat terikat oleh protein plasma 7-25 %. Kadar plasma
tertinggi dicapai dalam 0,5 1,5 jam setelah pemberian
oral, dengan waktu paro plasma 2 4 jam.
Dosis oral analgetik : 30 mg, 4 kali sehari.
Dosis oral anti batuk : 5 10 mg , 4 kali sehari.
3. Heroin
Heroin diperoleh dengan cara asetilasi kedua gugus
hidroksi dari morfin.
Efek analgetik dan euforianya lebih tinggi dibanding morfin.
Kecenderungan addiksinya lebih cepat dan efek
sampingnya jauh lebih besar dari morfin.
Heroin sering disalah gunakan sehingga dikatagorikan
sebagai obat terlarang.
4. Apomorfin Hidroklorida
Berupa kristal putih, atau putih keabuan, tidak berbau,
berkilauan dan peka terhadap cahaya. Dapat dibuat
dengan cara memanaskan morfin HCl pada suhu
140oC dengan HCl 35% dibawah tekanan.
Apomorfin mempunyai efek stimulan yang tinggi
sehingga mempunyai aksi sebagai emesis dengan
mekanisme sentral murni.
Untuk menghasilkan emesis diberikan secara subkutan,
secara oral tidak efektif. Apomorfin merupakan emetik
yang cepat (10-15 menit) paling efektif dan aman.
R2
R1
N
R4
R3
Struktur dan aktivitas turunan meperidin
R1
H
H
R2
R3
H
H
R4
COOC2H5
CH3
COOCH(CH3)2
CH3
3-CH3
OCOC2H5
3,6-diCH3
OCOC2H5
CH3
CH3
Nama obat
Aktivitas analgetik
Meperidin
Pro peridin
Alfaprodin
Trimeperidin
1
15
5
7,5
COOC2H5
CH2CH2-C6H5
Feneridin
2,5
COOC2H5
CH2CH2-C6H4-NH2
Anileridin
3,5
COOC2H5
P-Cl
COOC2H5
C2 H5 C=O
-N-C6H5
CH2CH2CN-C(C6H5)2
CON(CH3)2
CH2CH2C (C6H5)2
CH2CH2-C6H5
Defenoksilat
konstipan
Loperamida
konstipan
Fentanil
konstipan
Turunan Meperidin
2. Difenoksilat (Lomotil)
Strukturnya berhubungan erat dengan meperidin,
tetapi efek analgetiknya lemah karena adanya
gugus yang besar pada atom nitrogen. Mempunyai
efek penghambatan pergerakan saluran cerna
sehingga digunakan sebagai konstipan pada diare.
Pada dosis normal obat tidak menimbulkan adiksi.
Digunakan untuk pengobatan diarrhae dengan
pelbagai sebab.
Dosis lazim dewasa untuk permulaan 5 mg, 3 4 x
sehari, dengan dosis perawatan sangat rendah
dan ditentukan secara individu.
Obat ini mempertinggi toksisitas barbiturat.
4. Fentanil
Merupakan analgetik narkotik yang sangat kuat,
yang digunakan sebagai premedikasi pada
anestesi sistemik sebelum operasi.
Aktivitasnya 100 x morfin, dengan masa kerja
yang pendek (0,5 jam).
Umumnya pemakaiannya dikombinasi dengan
droperidol. Dosis IM atau IV : 100 mcg, untuk
premedikasi dikombinasi dengan droperidol
( 2,5 5 mg), dosis IV 50 100 mcg.
Turunan Metadon:
C - C2H5
*
N(CH3)2
C - C2H5
C
N(CH3)2
Contoh obat :
1. Metadon
Efek analgetika, 2 x morfin, 10x meperidin tapi
toksisitasnya 3 10 kali morfin. Turunan metadon
digunakan sebagai obat pengganti morfin untuk
pengobatan kecanduan turunan morfin, karena
dapat menimbulkan efek analgetik seperti morfin,
tetapi efek addiksinya lebih rendah.
2. Propoksifen
Dalam sediaan biasanya dalam bentuk garam HCl
atau nafsilat. Yang aktif sebagai analgetik adalah
bentuk isomer (+) . Bentuk isomer (-) dan diastereoisomer mempunyai aktivitas analgetik
rendah.
Propoksifen praktis tidak menunjukkan bahaya
Addiksi dan dibanyak negara termasuk senyawa
analgetika yang paling banyak digunakan.
CH2-N(CH3)2
OCH3
HO
Tramadol