Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PEMASANGAN KATETER
DI RUANG IGD RSUP DR. KARIADI SEMARANG
Oleh:
Wiwik Misnawati
22020114210065
Diagnosa medis
: Stroke Hemoragic
Tanggal masuk
: 27 Januari 2015
Dasar pemikiran
Stroke hemoragik adalah disfungsi neurologis fokal yang akur dan
disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara
spontan bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena
pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler. Sebagian besar klien dengan
stroke mengalami inkontinensia urinarius karena kerusakan kontrol
urinarik dan postural. Setelah stroke kandung kemih menjadi atonik,
dengan kerusakan sensasi dalam respon pengisian kandung kemih.
Sehingga reflek berkemih menjadi berkurang.
Pemasangan kateter urine adalah dengan melakukan insersi kateter
Folley/ Nelaton melalui uretra ke muara kandung kemih untuk
mengeluarkan urin. Pemasangan kateter bertujuan untuk memulihkan/
mengatasi retensi urine akut atau kronis, pengaliran urine untuk persiapan
operasi atau pasca operasi, dan menentukan jumlah urine sisa sesudah
miksi.
Steril
2)
3)
4)
b. Persiapan alat
1) Sarung tangan steril
2) Alat tenun (duk) steril
3) Kateter steril sekali pakai dan urine bag
4) Jeli
5) Kasa steril
6) Cairan antiseptik untuk pembersih area uretra
7) Botol steril untuk pemeriksaan kultur
8) Alas plastik
9) Lampu
10) Spuit 20 cc
c. Prosedur
1) Mencuci tangan
2) Menjelaskan prosedur dan tujuan pada klien/ keluarga
3) Mengatur posisi klien, supine dan litotomi
4) Menyiapkan tempat steril berisi alat-alat steril
5) Menyiapkan tempat untuk alat-alat nonsteril
6) Menghidupkan lampu kea rah genital
7) Menekuk lutut klien
8) Menutup area yang tidak digunakan
9) Mengalasi dengan tenun steril
10) Mencuci tangan
11) Memakai sarung tangan steril
12) Memisahkan labia minora dan meletakkan 1 tangan
untuk
mempertahankan posisi
13) Membersihkan area meatus dari atas ke bawah memakai kasa steril.
Hanya 1 kali pakai untuk setiap kasa
14) Memasukkan kateter yang sudah diberi jelike meatus uretra dengan
menggunakan teknik steril
15) Menampung urine untuk pemeriksaan kultur dan sisanya pada tempat
yang telah disediakan. Atau meniup balon dengan menggunakan spuit
berisi air/ NaCl steril.
16) Memfiksasi kateter
17) Menyambung kateter dengan kantong urine steril sebelum dimasukkan
ke uretra
18) Merapikan klien dan peralatan
19) Menilai kondisi klien
20) Mengirim specimen ke laboratorium setelah botol diberi label dengan
identitas klien
21) Mengatur posisi kantuung plastik lebih rendah dari kandung kemih
klien
22) Mendokumentasikan hasil pemasangan kateter urin dan respon klien
pada catatan klien
4. Analisa tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan pemasangan kateter ini dilakukan mandiri tanpa
pendampingan oleh perawat. Alat dan prosedur yang dilakukan tidak sesuai
teori yang ada namun tetap sesuai dengan prinsip pemasangan kateter.
Tindakan pemasangan kateter ini dilakukan dengan meminta persetujuan
keluarga dan klien dengan menjelaskan tujuan dan prosedur pemasangan
kateter. Peralatan yang digunakan dipersiapkan dan didekatkan dengan klien.
Untuk menentukan lubang uretra, genetalia dibersihkan dengan memposisikan
klien dorsal recumben. Mengganti sarung tangan steril kemudian mengambil
selang kateter yang masih terbungkus plastik steril dan sudah tersambung
dengan urin bag menggunakan tangan kiri dan mengambil selang kateter
dengan tangan kanan yang masih steril dan memasukkan selang yang telah
diberi jeli pada lubang ureter, tangan kiri membuka labia minora. Saat
memasukkan selang, klien diinstruksikan untuk menarik nafas dalam. Selang
dimasukkan sampai ujung selang dan mengunci balon dengan menyuntikkan
air steril. Pada tindakan ini tidak dilakukan pengambilan kultur urine.
5. Bahaya yang mungkin muncul
A: Masalah teratasi
P: Optimalkan intervensi. Panatu Output urine, hitung balance cairan
7. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa
keperawatan di atas (mandiri dan kolaboratif)
Pantau gangguan neurologis klien, pantau kemampuan berkemih spontan,
pasang pempers.
8. Evaluasi diri
Dapat melakukan pemasangan kateter dengan benar sesuai prinsip tindakan.
Perlu ketelitian yang lebih cepat untuk menentukan lubang ureter dan
membuka labia minora tidak terlalu keras agak klien tidak kesakitan.
Pemasangan kateter telah mendapatkan persetujuan klien dan keluarga.
9. Kepustakaan
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, 1997,
EGC, Jakarta
Herdman, Heather T. Nanda International Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC. 2012.
Wiwik Misnawati