Você está na página 1de 24

BAB 3

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TIK UNHAS


3.1 Dasar dan Indikator Pengembangan TIK
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya berkaitan dengan kondisi
eksisting dan kecenderungan perkembangan TIK, maka Unhas akan menerapkan
Cyber-Campus dalam setiap komponen layanan universitas. Visi ini akan
mengkonversi semua kegiatan menjadi kegiatan berbasis TIK yang terintegrasi
secara luas, yang akan memenuhi kriteria seperti harapan pengguna dan
perkembangan TIK.
Dalam upaya pengembangan dan pengelolaan TIK Unhas mengambil dasar
pemikiran:
Pengelolaan Terdistribusi yang Koordinatif,
Pengembangan Terbuka dan Terintegrasi,
Pengembangan Sistem Berkualitas, dan
Pengembangan Bertahap yang Konvergen.
Artinya bahwa pengelolaan sumber daya TIK akan dilakukan oleh unit-unit terkait
yang mempunyai mekanisme koordinasi yang jelas dan dalam pengembangan
sistem TIK akan dilakukan secara terbuka, terintegrasi dengan mempertimbangkan
kualitas sistem serta pengembangan bertahap dengan tujuan besar yang konvergen.
Dasar pemikiran di atas dilengkapi indikator kualitas Sistem TIK. Indikator
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1)

Indikator Keamanan Sistem TIK


Indikator ini menunjukkan bahwa sistem dan teknologi yang dikembangkan
dapat menjamin keamanan sumber daya TIK termasuk data dan informasi yang
dikelola di dalamnya dari manipulasi yang tidak benar, perusakan maupun
penghilangan yang tidak semestinya.
Upaya untuk mencapai indikator ini diantaranya adalah:
menggunakan managemen user berikut otorisasinya,
pemilihan dan konfigurasi yang tepat terhadap

teknologi

yang

digunakan,
menggunakan mekanisme perancangan keamanan aplikasi yang

diimplementasikan.
mengkombinasikan aspek perangkat keras dengan perangkat lunak

sistem serta didukung sistem dan prosedur.


memperhatikan manajemen bencana (disaster management).
19

2)

Indikator Kehandalan Sistem TIK


Indikator ini menunjukkan bahwa sistem TIK yang dikembangkan handal yang
artinya telah ada kesesuaian antara beban dan kapasitas perangkat.
Upaya untuk mencapai indikator ini diantaranya adalah menggunakan
mekanisme pengujian perangkat TIK sehingga dapat diperoleh konfigurasi
seluruh komponen sistem informasi (termasuk di sini adalah database,
perangkat keras dan konektivitas jaringan) yang optimal.

3)

Indikator Perlindungan Privasi dan Hak Intelektual


Teknologi informasi akan membawa dampak dan semangat keterbukaan
informasi, akan tetapi dalam kondisi-kondisi tertentu data dan informasi yang
bersifat pribadi semestinya dapat terlindungi dan tidak tersebar kepada pihakpihak yang tidak dikehendaki. Selain itu, setiap kekayaan intelektual yang
dipublikasikan harus terjamin perlindungan hak-hak pemiliknya. Upaya untuk
mencapai indikator ini diantaranya adalah pembuatan suatu kebijakan yang
mengatur mengenai penggunaan data-data pribadi dan kekayaan intelektual
seseorang.

4)

Indikator Kevalidan Data dan Informasi


Guna mewujudkan keterpaduan, konsistensi dan validitas data dan informasi di
tingkat universitas, maka setiap data dan informasi harus berasal dari sumber
yang dapat dipercaya yang merupakan sumber data primer. Setiap sumber
data primer ini dikelola oleh unit kerja yang bertanggung jawab untuk
memelihara kekinian data beserta history-nya setiap kali ada perubahan.
Pengelolaan data primer dan pemanfaatannya harus merupakan bagian
integral dari proses bisnis (prosedur) di unit kerja terkait.

5)

Indikator Penggunaan Standar Terbuka


Penggunaan standar terbuka untuk mempermudah

pengembangan

berkelanjutan serta meningkatkan fungsionalitas dari sistem TIK.


6)

Indikator Standar Akses yang Tidak Bergantung Platform


Upaya untuk mencapai indikator tersebut diantaranya adalah merumuskan
standar akses yang berisi standar penyediaan informasi yang dapat diakses
dari platform yang berbeda, darimana saja, dan kapan saja.

7)

Indikator Penggunaan Standarisasi Platform Sistem Informasi dan


Pertukaran Data Elektronis
20

Indikator ini menunjukkan adanya dukungan yang baik terhadap pemeliharaan


sistem informasi, terutama pada aspek ketersediaan SDM dan kelangsungan
pengetahuan

teknis

serta

non-teknis.

Upaya

yang

dilakukan

adalah

pengembangan sistem informasi yang dikembangkan dengan mengadopsi


platform pengembangan aplikasi yang standar.
8)

Indikator Bagi Pakai Sumberdaya Aplikasi


Indikator ini menunjukkan adanya upaya efisiensi atas anggaran TIK Unhas
(tidak ada redundansi pengembangan aplikasi), seluruh unit kerja sedapat
mungkin menggunakan aplikasi yang telah ada.

9)

Indikator Skalabilitas
Indikator ini menunjukkan adanya pengadaan perangkat teknologi dan
pengembangan sistem informasi yang senantiasa mempertimbangkan aspek
skala implementasi yang memudahkan proses pentahapan pengembangan TIK
secara keseluruhan.

10)

Indikator Tingkat Kematangan Sistem TIK


Indikator ini menunjukkan tingkat kematangan Sistem TIK yang biasanya diukur
dengan menggunakan standar audit tertentu (sebagai contoh menggunakan
COBIT).

3.2 Arsitektur TIK Unhas


3.2.1 Arsitektur Bisnis dan Pengelolaan
Arsitektur TIK Unhas merupakan

representasi

dari

arsitektur

bisnis

universitas, maka dari itu sebelum menjelaskan arsitektur TIK yang perlu
dikembangkan di UNHAS, perlu ditinjau terlebih dahulu arsitektur bisnis universitas.

21

EMBED

Visio.Drawing.11

Gambar 3.1 Proses Bisnis Universitas

Gambar 3.1 menunjukkan arsitektur bisnis universitas yang dapat


dibagi menjadi dua yaitu proses bisnis utama dan proses bisnis pendukung.
Sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi, Unhas harus selalu berpijak pada
Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam menjalankan setiap aktivitas bisnisnya,
dengan demikian maka proses bisnis utama yang dilakukan oleh universitas
adalah:
1. Penyelenggaraan Pendidikan
2. Penelitian
3. Pengabdian Kepada Masyarakat
Selanjutnya sebagai aktivitas pendukung, proses bisnis universitas
terdiri atas:
4. Pengelolaan Administrasi Akademik dan Managemen Arsip
5. Pengelolaan dan Pengembangan SDM
6. Pengelolaan Keuangan, Akuntansi, dan Audit
7. Pengelolaan dan Managemen Aset
8. Hubungan Masyarakat dan Kerjasama
22

9. Pengelolaan

Sumber Daya TIK

Seluruh proses bisnis tersebut merupakan suatu proses yang bisa


berdiri sendiri, namun perlu diintegrasikan satu dengan yang lain. Penjelasan
mengenai masing-masing proses bisnis di atas diuraikan sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan Pendidikan
Proses bisnis ini menempatkan mahasiswa sebagai fokus dalam
berbagai kegiatan yang diselenggarakan di universitas. Beberapa
aktivitas utama yang termasuk dalam proses bisnis ini diantaranya:
a. Penerimaan Mahasiswa
a.1 Penerimaan Mahasiswa Baru
Kegiatan penerimaan mahasiswa meliputi publikasi informasi
pendaftaran, penanganan proses pendaftaran mahasiswa baru,
pelaksanaan

ujian

masuk,

pengumuman

penerimaan

serta

pendaftaran ulang bagi mahasiswa baru.


a.2 Registrasi Mahasiswa
Kegiatan ini memfasilitasi proses pendaftaran ulang mahasiswa
setiap semester di mulai dari proses pembayaran dan pencatatan
status mahasiswa.
b. Kegiatan Akademik
Kegiatan akademik meliputi proses penetapan kurikulum beserta
matakuliah yang ditawarkan, penentuan jadwal kuliah, pengelolaan
KRS-KHS dan transkrip, pelaksanaan proses pembelajaran, hingga
pelaksanaan yudisium.
c. Manajemen Aset Pengetahuan
Kegiatan Manajemen Aset Pengetahuan

dilakukan

untuk

mendukung proses perkuliahan dan penelitian. Proses ini meliputi


dokumentasi dan digitalisasi koleksi/abstraksi pustaka, publikasi
pustaka, serta pengelolaan akses aset pengetahuan.
d. Layanan Alumni
Kegiatan ini meliputi pengelolaan data alumni, penyediaan fasilitas
forum komunikasi alumni, fasilitasi komunikasi antara alumni
dengan almamater, mahasiswa, dan dunia kerja. Aktivitas Tracer
Study bisa juga dilakukan untuk memberi masukan terhadap proses
akademik.
2. Pengelolaan Kegiataan Penelitian
a. Pemetaan Sumber Daya Penelitian
23

Aktivitas ini meliputi identifikasi potensi penelitian, keahlian dan


minat penelitian, pengalaman, serta inventarisasi data dan eksekusi
kerjasama dengan mitra/penyedia dana penelitian.
b. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian dimulai dari pemilihan tema riset,
pengelolaan pengajuan proposal penelitian hingga persetujuan
pelaksanaan

penelitian,

juga

berkaitan

dengan

monitoring

pelaksanaan penelitian.
c. Dokumentasi dan Publikasi Penelitian
Kegiatan ini meliputi dokumentasi hasil penelitian, kompilasi
abstraksi dan publikasi kepada stakeholder yang membutuhkan
hasil penelitian.
3. Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Kegiatan ini meliputi proses perencanaan kegiatan, pengelolaan
aktivitas-aktivitas pengabdian masyarakat, serta publikasi hasil kegiatan.
4. Administrasi Akademik dan Managemen Arsip
Kegiatan ini meliputi berbagai aktivitas pengelolaan

dokumen

administrasi akademik, dan managemen arsip seperti surat-surat, SK,


dokumen legal lainnya.
5. Pengelolaan dan Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)
Kegiatan ini meliputi proses perekrutan staf dan dosen, penetapan
pejabat struktural, pengelolaan data dan kepangkatan, penilai kinerja,
serta penyelenggaraan kegiatan peningkatan kualitas SDM.
6. Pengelolaan Keuangan, Akuntansi dan Audit
Kegiatan ini meliputi proses perencanaan anggaran universitas,
pengelolaan transaksi uang keluar dan masuk yang terdistribusi dari
pusat ke masing-masing unit, serta proses pelaporan dan evaluasi
kinerja keuangan universitas.
7. Pengelolaan dan Managemen Aset
Kegiatan ini meliputi proses pendataan aset universitas, memantau
kondisi aset dan barang, mendukung distribusi dan mutasi pengelolaan
aset,

serta

mendukung

penyusunan

perencanaan

pengadaan

24

aset/barang. Juga mengakomodasi format-format yang biasanya diminta


oleh pihak terkait (misal SAKBMN).
8. Hubungan Masyarakat dan Kerjasama
Kegiatan ini meliputi komunikasi kepada masyarakat, media, instansi
pemerintah maupun entitas bisnis.
9. Pengelolaan Sumber Daya TIK
Kegiatan ini meliputi proses pengelolaan perangkat teknologi dan sistem
informasi serta sumber daya TIK lainnya.
3.2.2 Arsitektur Aplikasi dan Informasi
Berdasarkan arsitektur bisnis yang telah didefinisikan, maka dibangun
arsitektur aplikasi dan Informasi yang akan memberikan dukungan dalam
pengelolaan proses bisnis yang ada di universitas sebagaimana tersebut di
atas. Gambar 3.2 memperlihatkan arsitektur Aplikasi dan Informasi yang
dibutuhkan oleh Unhas dan dikemas sebagai arsitektur sistem informasi
terintegrasi Unhas.

Gambar 3.2 Arsitektur Sistem Informasi Terintegrasi Unhas

25

Gambar 3.2 menunjukkan bahwa seluruh aplikasi yang dikembangkan


berada dalam satu konsep sistem yang saling terintegrasi. Integrasi diartikan
sebagai keterpaduan seluruh informasi walaupun dikelola oleh berbagai
aplikasi yang beragam.
Pengelompokan Aplikasi pada Sistem Informasi Terintegrasi
Aplikasi Manajemen Proses Akademik; bertujuan untuk membantu
mengurangi

kompleksitas

pengelolaan

dan

operasional

proses

akademik, meningkatkan efisiensi sumber daya manusia, finansial dan


waktu serta kualitas informasi yang dihasilkan. Termasuk dalam
kelompok aplikasi ini adalah:
a.

Sistem Informasi Ujian Masuk


mengelola proses pendaftaran calon mahasiswa secara online,
termasuk di dalamnya adalah verifikasi pembayaran secara host to
host dengan pihak Bank.

b.

Sistem Informasi Registrasi


mengelola kegiatan registrasi calon mahasiswa dan heregistrasi
mahasiswa aktif, mulai dari pendataan hingga administrasi
pembayaran.

c.

Sistem Informasi Akademik


mengelola administrasi dan data akademik pada unit kerja
akademik

(fakultas/program

studi)

meliputi

data

kurikulum,

matakuliah, rencana dan hasil studi, transkrip, penjadwalan,


prasyarat, dan sebagainya.
Aplikasi

Manajemen

Masyarakat; bertujuan

Pengetahuan

dan

untuk mengelola

Pengabdian
aset

Kepada

pengetahuan

dan

pengabdian kepada masyarakat dengan fitur-fitur pembelajaran dan


pengelolaan data aset ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat
secara elektronis (seperti: jurnal, buku, penelitian). Termasuk dalam
kelompok aplikasi ini diantaranya adalah:
26

d.

Sistem ELearning
mengelola proses dan konten pembelajaran secara elektronis.

e.

Sistem

Informasi

Penelitian

dan

Pengabdian

Kepada

Masyarakat
mengelola proses penelitian beserta hasil dan pemanfaatannya.
f.

Digital Library
mengelola keanggotaan, koleksi fisik maupun digital, aktivitas
sirkulasi pustaka, serta menyediakan layanan akses koleksi secara
online.

Aplikasi Manajemen Sumber Daya; merupakan aplikasi-aplikasi yang


berfungsi untuk mengelola aset-aset sumber daya Unhas, baik aset fisik,
aset finansial, aset SDM, hingga perencanaan, pengelolaan, dan audit.
Termasuk dalam kelompok aplikasi ini adalah:

g.

Sistem Informasi SDM


mengelola data induk pegawai akademik maupun non-akademik
beserta seluruh rekaman kepangkatan dan hal-hal yang dibutuhkan
dalam bidang kepegawaian.

h.

Sistem Informasi Managemen Aset


mengelola pendataan atas aset fisik seperti: bangunan, ruang,
inventarisasi

ruangan

dan

hal-hal

yang

berkaitan

dengan

managemen aset.
i.

Sistem

Informasi

Keuangan

dan

Akuntansi

(dari

mulai

keuangan

serta

dalamnya

juga

perencanaan sampai dengan audit kinerja)


mengelola
pemantauan

penerimaan

dan

penyerapan

pengeluaran

anggaran

di

27

mengakomodasi alur dari mulai perencanaan sampai dengan audit


kinerja.
Aplikasi Kolaborasi dan Manajemen Komunitas; merupakan media
komunikasi yang dapat dijadikan sebagai media pertukaran maupun
penyajian informasi antar civitas akademika kampus (mahasiswa, dosen,
alumni, karyawan, dsb). Termasuk dalam kelompok aplikasi ini adalah:
j.

Portal Web Unhas


media resmi profil Unhas serta publikasi informasi, juga berperan
sebagai gerbang akses utama atas layanan akademik.

k.

Sistem Informasi Alumni dan Karir


media pertukaran informasi antar alumni sekaligus memfasilitasi
potensi pengembangan karir (rekruitmen kerja) di berbagai industri.

l.

Paperless Office
media kolaborasi informasi antar karyawan dalam suatu unit kerja
maupun lintas unit kerja, termasuk di dalamnya adalah pengelolaan
arsip surat masuk, keluar dan disposisi.

Sistem Informasi Eksekutif; merupakan sistem yang digunakan oleh


level eksekutif Unhas untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Sistem Penjaminan Mutu; merupakan sistem yang digunakan untuk
penjaminan

mutu

berdasarkan

data

akademik

yang

tersedia

menggunakan form-form yang standar untuk penjaminan mutu dan


evaluasi diri.
3.2.3 Arsitektur Presentasi
Secara konseptual, keseluruhan sistem tersusun atas lapisan-lapisan
(layer) yang saling terkait satu sama lain. Aplikasi yang terdapat pada sebuah
layer, akan mendukung informasi ke lapisan di atasnya. Lapisan yang lebih
tinggi akan mengkonsolidasikan informasi di lapisan bawahnya.
Layer Infrastruktur, merupakan konektivitas internal kampus Unhas
yang menghubungkan seluruh aplikasi satu sama lain.
28

Layer Identitas Tunggal, merupakan central data account (kombinasi


username dan password) pengguna, digunakan dalam proses otentikasi oleh
seluruh aplikasi di lapisan atasnya guna menghindarkan duplikasi identitas.
Lapisan ini juga memberikan dukungan atas teknologi terkait identitas
tunggal, diantaranya: smartcard dan biometrik.
Layer Data, terdiri atas berbagai aplikasi pengelola data primer
(operasional administratif) dengan akses bersifat lokal unit kerja (hanya dapat
diakses oleh unit kerja masing-masing). Setiap aplikasi ini harus berinteraksi
dengan aplikasi lainnya guna memastikan tidak adanya redundansi data.
Tergantung dari tingkat keterbukaan penyajian informasi primer kepada
publik, di lapisan ini dapat juga terdapat aplikasi portal sebagai gerbang akses
publik atas informasi primer.
Layer Integrasi, terdiri atas aplikasi Sistem Informasi Eksekutif dan
Sistem Penjaminan Mutu yang mengkonsolidasikan seluruh informasi di
lapisan bawahnya. Penyajian informasi bersifat agregasi (summarization),
menyajikan rekapitulasi atas berbagai area informasi.
Layer Akses, menjadi gerbang utama pengguna untuk mengakses
seluruh informasi yang ada di Unhas. Layer ini menyediakan berbagai pilihan
kanal

akses

informasi

yang

disesuaikan

dengan

preferensi

akses

penggunanya. Contoh kanal akses informasi yang disediakan adalah: portal


website, SMS dan aplikasi handphone.
Sifat Pengelolaan Aplikasi
Untuk mendukung konsistensi informasi pada skala universitas, serta
mendukung dinamika perkembangan proses bisnis unit kerja, maka sifat
pengelolaan aplikasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Tertutup aplikasi dikelola secara eksklusif oleh suatu unit kerja.
Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

Sistem Informasi Ujian Masuk.

Sistem Informasi Registrasi

Portal Web Universitas

29

2. Terpusat aplikasi dikelola oleh suatu unit kerja, dan data didalamnya
diperbaharui secara kolaboratif oleh berbagai unit kerja Aplikasi yang
termasuk dalam kelompok ini adalah:

Sistem Informasi SDM

Sistem Informasi Managemen Aset

Sistem Informasi Keuangan (Perencanaan sd Audit)

Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Sistem Informasi Alumni dan Karir

3. Terdistribusi aplikasi dikelola secara eksklusif oleh masing-masing


unit kerja. Aplikasi

akan secara rutin mengirimkan data terbaru ke

pengelola data primer. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini


adalah:

Sistem Informasi Akademik

Paperless Office

3.2.4 Arsitektur Basis Data


Dalam rangka mewujudkan konsistensi data skala universitas, seluruh
data primer merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Gambar 3.3 adalah
diagram yang menunjukkan keterkaitan antar pengelola data primer.

Gambar 3.3 Arsitektur Basis Data

30

Prinsip pertukaran data dalam arsitektur basis data adalah adanya


Pengelola dan Pengguna Data Primer. Pengelola data primer perlu
diidentifikasikan terlebih dahulu. Pengguna data primer, merupakan aplikasi
lain dimana data referensi (contoh: data mahasiswa, data dosen, data
aset/ruang) yang digunakan di dalamnya harus mengambil dari sumber data
primer melalui mekanisme pertukaran data elektronis. Pengguna data primer
yang mengelola data transaksional (contoh: keuangan, akademik) juga harus
mengirimkan data terbaru kepada pengelola data primer terkait. Gambar 3.4
menunjukkan model interkoneksi data seperti dijelaskan di atas.

Gambar 3.4 Model Interkoneksi Data


Supaya informasi eksekutif yang bersifat agregasi (summarization) dari
lintas unit kerja, seluruh data primer akan diolah dan dikonsolidasikan dalam
suatu data warehouse. Data

yang

telah terkonsolidasi memberikan

keuntungan berupa akses atas informasi yang lebih responsif karena seluruh
informasi berada dalam fisik basis data yang sama.
Data Warehouse
Data warehouse merupakan tempat penyimpanan untuk ringkasan dari
data historis yang seringkali diambil dari basis data terpisah unit atau
universitas. Data warehouse mengumpulkan semua data universitas dalam
satu tempat untuk memberikan pandangan yang lebih baik dari proses bisnis,
dan meningkatkan kinerja Unhas.

31

EMBED Visio.Drawing.11

Gambar 3.5 Arsitektur Data Warehouse


Gambar 3.5 menunjukkan rancangan arsitektur Data Warehouse yang
dapat dikembangkan dalam lingkup sistem informasi terintegrasi di Unhas.
Data dari masing-masing aplikasi akan disaring menurut standar tertentu dan
dirangkum untuk kemudian disimpan ke dalam data warehouse. Data tersebut
kemudian diproses lagi dan disimpan pada basis data multidimensi khusus,
diorganisasi untuk penyajian multidimensi yang mudah dipahami.

Komponen-komponen data warehouse yang digunakan antara lain:


32

a. Basis data fisik yang besar


Basis data aktual dan fisik dimana semua data untuk data warehouse
dikumpulkan bersama dengan metadata dan logik pemrosesan untuk
data

(membersihkan,

mengorganisasi,

memaketkan

dan

memprosesulang) untuk diakses oleh end-users.


b. Data warehouse logic
Berisi metadata, aturan bisnis, dan logika pemrosesan untuk data.
Sebagai tambahan, juga berisi informasi yang dibutuhkan untuk
menemukan dan mengakses data yang aktual yang berada dimanapun.
c. Data mart
Merupakan bagian dari keseluruhan data warehouse. Biasanya berperan
sebagai data warehouse pada jurusan/program studi, bagian/unit kerja
atau secara fungsional.
d. Sistem Informasi Eksekutif
Bukan

merupakan

data

warehouse

melainkan

aplikasi

yang

menggunakan data warehouse.


3.2.5 Arsitektur Infrastruktur TI
Secara garis besar, Infrastruktur TIK kampus dibagi 2: jaringan
komunikasi data internal kampus dan gateway ke akses jaringan global.
a. Jaringan Komunikasi Data Internal Kampus
Pengembangan Jaringan Komunikasi data dibagi dalam 3 level: tulang
punggung jaringan kampus antar gedung, jaringan dalam gedung serta
sistem konektivitas ke end user devices.

Tulang punggung jaringan kampus antar gedung


Infrastruktur

utama

koneksi

komunikasi

data

antar

gedung

dilakukan terutama menggunakan kabel serat optik.


Dari sisi cakupan jaringan, pembangunan tulang punggung jaringan
adalah

belum

selesai.

Dari

sisi

keandalan

konektivitas,

pembangunan tulang punggung jaringan masih harus diperkuat


dengan redundant link dalam bentuk interkoneksi ring antar titik-titik
distribusi jaringan kampus.

Jaringan dalam gedung


33

Untuk pengembangan baru, koneksi antar ruang dalam gedung


distandarkan menggunakan teknologi Ethernet RJ45 Cat 6 untuk
jarak kurang dari 100 meter. Untuk jarak lebih dari 100 meter,
distandarkan menggunakan serat optik single mode. Pemakaian
koneksi serat optik multimode tidak disarankan demi keseragaman
yang akan meningkatkan kemudahan pemeliharaan.
Manajemen pembangunan infrastruktur komunikasi data dalam
gedung diserahkan pada masing-masing pengelola gedung dengan
kewajiban berkonsultasi dengan manajemen jaringan kampus
Unhas.

Sistem konektivitas ke end user devices


Beberapa koneksi ke peralatan end user menggunakan teknologi
WIFI ataupun ethernet.
Koneksi kabel RJ45 Cat3-5 dapat diberikan untuk peralatan
komputer fixed serta memerlukan penjaminan bandwidth khusus
seperti alat videoteleconference dan peralatan-peralatan khusus
lainnya.

b. Akses Jaringan Global


Unhas menstandarkan akses jaringan global melalui pusat
pengoperasian jaringan. NOC distandarkan memiliki minimal 2 gateway
Internet Global melalui 2 penyedia jasa komunkasi data yang tidak
berbagi infrastruktur untuk menjamin tingkat keandalan koneksi. Saat ini,
NOC Unhas baru memiliki satu gateway.
3.3 Perencanaan TIK Lainnya
3.3.1 Internet Dasar
Layanan Internet dasar adalah domain name dan web hosting kampus. Pada
dasarnya tidak ada pembatasan pemberian layanan domain name dan web hosting
untuk segenap civitas akademika kecuali yang berkaitan dengan hal-hal yang
diperkirakan dapat menimbulkan kerancuan dan/atau gangguan keamanan.
a. Layanan Domain Name

34

Segenap elemen kampus berhak mendapatkan nama domain di bawah


Unhas.ac.id baik untuk keperluan publikasi web maupun layanan tertentu
berbasis jaringan Internet ke masyarakat secara luas.
b. Web Kampus
Segenap elemen kampus berhak mempublikasikan aktivitas tri dharma
perguruan tingginya menggunakan layanan Pemondokan situs web (web
hosting) kampus. Tidak ada pembatasan space untuk web kampus. Quota
diberlakukan semata-mata untuk keperluan managemen keamanan jaringan.
Ada 2 kelompok web yang dibedakan bukan pada fasilitasnya namun pada
cara penamaan domainnya yaitu web organisasi dan web perorangan.
Sampai

saat

ini,

pengguna

layanan

web

kampus

masih

bebas

mengembangkan content management system (CMS) masing-masing. Ke


depan akan distandarkan CMS yang bisa digunakan guna memudahkan
perbaikan sistem bila ditemukan ada bug atau security hole.

Web Organisasi
Organisasi/kelembagaan
kegiatan dan

Unhas

yang

diharapkan

mempublikasikan

produk-produk Unhas. Layanan yang diberikan meliputi

nama domain web mengikuti hirarkhi organisasi.

Web Perorangan
Setiap dosen dan staf yang lain didorong untuk mempublikasikan
pemikiran dan karyanya melalui website universitas. Nama domain
website

pribadi

dosen

dan

staf

distandarkan

dengan

nama-

diri.staff.unhas.ac.id.
3.3.2 Komunikasi Kampus
Layanan komunikasi kampus yang dibutuhkan terdiri atas Telpon
Kampus, Video conference, email dan instant messaging. Semua layanan
diintegrasikan dengan menggunakan infrastruktur jaringan komunikasi data
kampus.
a.

Telpon Kampus
Komunikasi voice kampus dibangun berbasis teknologi gabungan PABX
dan VOIP. Pengembangan ke depan, sistem komunikasi telpon kampus
lebih mengedepankan teknologi VOIP yang dapat mengintegrasikan

35

telephony

tradisional

dengan

wireless.

PABX

juga

akan

terus

dioperasikan untuk menjamin ketersediaan fasilitas komunikasi.


b.

Video Conference
Peralatan videoteleconference digunakan baik untuk proses distance
learning

maupun

koordinasi

jauh.

Unhas

menjamin

bandwidth

komunikasi lokal, regional, nasional dan internasional untuk pelaksanaan


videoteleconference.
c.

Email dan Instant Messaging


Email distandarkan langsung menggunakan domain @unhas.ac.id.
Demikian juga untuk sistem instant messaging kampus im.unhas.ac.id
dengan menggunakan domain user perorangan yang sama dengan
Email.

3.3.3 Infrastruktur Inti TIK


a.

Lingkungan Desktop Workstation


Dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, diharapkan seluruh proses
administrasi di setiap unit sudah menggunakan perangkap komputer
workstation sesuai dengan standar minimal yang ditentukan. Proses
regenerasi serta pemilihan spesifikasi perangkat harus memperhatikan
aspek penggunaan.
Perangkat-perangkat yang sudah melampaui masa pakai dapat
digunakan sebagai dummy terminal yang berfungsi sebagai terminal
akses sistem yang terpusat.

b.

Implementasi Strategi Web


Saat ini sudah berkembang teknologi web 2.0 yang mana telah memiliki
lingkungan

aplikasi

menyerupai

teknologi

desktop.

Gabungan

kemudahan penggunaan aplikasi desktop serta kemudahan koneksi


melalui jaringan internet mendorong pemanfaatan aplikasi berbasis web
secara lebih luas.

36

Hal ini perlu menjadi perhatian dalam setiap pengembangan aplikasi di


dalam lingkungan universitas agar lebih memberikan prioritas pada
implementasi sistem berbasis web.
c.

Pusat Data
Sebagai sebuah organisasi besar, dengan unit kerja dan proses bisnis
yang sangat banyak, sudah menjadi keharusan bagi universitas untuk
memiliki Pusat Data (Data Center) yang memenuhi standar.
Pusat data tersebut selain berfungsi untuk menempatkan komputer
server yang memuat seluruh aplikasi beserta komponen-komponen
terkaitnya,

juga

harus

memiliki

desain

dan

perencanaan

yang

memperhatikan aspek-aspek minimum berikut:

Lokasi

aman,

memenuhi

syarat

sipil

bangunan,

geologi,

vulkanologi, dan topografi.

Terproteksi dengan sistem cadangan, untuk sistem catudaya,


pengatur udara/lingkungan, dan komunikasi data.

Menerapkan tata kelola standar pusat data meliputi :


-

Standar Prosedur Operasi

Standar Prosedur Perawatan

Standar dan Rencana Pemulihan dan Mitigasi Bencana

Standar Jaminan Kelangsungan Bisnis

Berikut adalah layanan utama dari pusat data yang perlu disediakan:

Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan Bisnis


Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi
suatu kondisi kritis terhadap pusat data. Aspek-aspek tersebut
meliputi kriteria pemilihan lokasi pusat data, ukuran ruang pusat
data, lay-out ruang dan instalasi pusat data, sistem elektrik yang
dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang

scalable,

pengaturan sistem pendingin ruangan dan fire suppression.

Infrastruktur Keamanan Pusat Data


37

Terdiri atas sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada pusat data.
Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke pusat data
berupa kunci akses memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik)
dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan pusat
data, pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat
infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci tertentu.
Pengamanan non-fisik dilakukan terhadap bagian software atau
sistem yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan
memasang beberapa perangkat lunak keamanan dan konfigurasi
keamanan yang diperlukan seperti access control list, firewall, IDS
dan host IDS, fitur-fitur keamanan pada Layer 2 (datalink layer) dan
Layer 3 (network layer) disertai dengan manajemen keamanan.

Optimasi Aplikasi
Akan berkaitan dengan layer 4 (transport layer) dan layer 5
(session layer) untuk meningkatkan waktu respon suatu server.
Layer 4 adalah layer end-to-end yang paling bawah antara aplikasi
sumber dan tujuan, menyediakan end-to-end flow control, end-toend error detection and correction, dan mungkin juga menyediakan
congestion control tambahan. Sedangkan layer 5 menyediakan
riteri dialog (siapa yang memiliki giliran berbicara/mengirim data),
token management (siapa yang memiliki akses ke sumber daya
bersama) serta sinkronisasi data (status terakhir sebelum link
putus). Berbagai isu yang terkait dengan hal ini adalah load
balancing, caching, dan terminasi SSL, yang bertujuan untuk
mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu sistem.

Infrastruktur IP
Infrastruktur IP menjadi layanan utama pada pusat data. Layanan
ini disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan
terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara server dan
perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung
sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable.
38

Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan


fast-convergence routed network (seperti dukungan terhadap
default gateway). Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang
disebut Intelligent Network Services, meliputi fitur-fitur yang
memungkinkan application services network-wide, fitur yang paling
umum adalah mengenai QoS (Quality of Services), multicast
(memungkinkan kemampuan untuk menangani banyak user secara
konkuren), private LANS dan policy-based routing.

Storage
Terkait dengan infrastruktur penyimpanan. Isu yang diangkat antara
lain adalah arsitektur SAN, replikasi, backup serta archival.
Jaringan Data (kabel dan wireless) serta layanan voice

d.
dan video

Perencanaan jangka panjang untuk jaringan data, voice maupun video


harus menggunakan IP Next Generation Network sehingga terwujud
sebuah kondisi IP over everything, Everything over IP.
Jaringan komunikasi data di lingkungan universitas yang terpasang
harus memiliki kemampuan elektronis penuh untuk mendukung
komunikasi suara, video dan data termasuk fasilitas untuk mengambil
manfaat semaksimal mungkin dari keberadaan Internet seperti tampak
pada Gambar 3.6.

39

EMBED Visio.Drawing.11

Gambar 3.6 Arsitektur IP Next Generation Network

Selanjutnya pemasangan konektivitas jaringan komunikasi data harus


dilakukan sampai ke soket dinding di setiap ruang staf akademik dan
administrasi

dengan

sistem

dasar

komunikasi

data

berbasis

Internet/Intranet.

Pengadaan jaringan komunikasi data ini harus bersifat institusional


sebagaimana sistem air minum, listrik, dan telpon konvensional. Untuk
itu dibutuhkan penyediaan:
40

1.

tulang punggung jaringan yang siap digunakan untuk berbagai


keperluan komunikasi suara, video, dan data.

2.

konektivitas semua tempat kerja secara on-line.

3.

lingkungan jaringan komputer yang membuat mahasiswa untuk


membawa atau membeli peralatan komputer sendiri.

4.

fasilitas akses jaringan yang mudah di tempat-tempat umum seperti


perpustakaan, laboratorium-laboratorium terbuka, dan pusat-pusat
kegiatan mahasiswa.

5.

kelengkapan ruang-ruang kelas dengan peralatan presentasi


elektronis yang terhubung ke jaringan kampus.

e.

Integrasi Aplikasi
Integrasi aplikasi menjadi suatu hal yang tidak dapat diabaikan.
Banyaknya ragam aplikasi yang perlu dikembangkan dan dioptimalkan
membawa konsekuensi kebutuhan integrasi satu aplikasi dengan
aplikasi yang lain.
Mekanisme

integrasi

dapat

dilakukan

dengan

cara

memetakan

interkoneksi proses bisnis antar aplikasi yang kemudian dikembangkan


dengan mekanisme web services ataupun sharing database.
Sistem Otentikasi dan Manajemen Identitas (Single Sign

f.
On)

Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini smartcard


telah memanfaatkan teknologi contactless yang memberikan lebih
banyak

kemudahan

dalam

tata

cara

pemanfaatannya

sehingga

direncanakan proses transaksi di Unhas akan menggunakan basis


smartcard tersebut.
Dalam rencana jangka panjang, penggunaan smartcard tidak hanya
untuk kartu mahasiswa melainkan juga bagi seluruh karyawan, dosen
dan eksekutif universitas, sehingga akses seluruh fasilitas dan sistem
yang ada di lingkungan kampus dapat diotentifikasi menggunakan

41

identitas tunggal dengan kartu identitas berbasis smartcard sebagai


perangkat bantu aksesnya.
Beberapa layanan di masa mendatang yang dapat diakses dengan
menggunakan smartcard tersebut diantaranya:

g.

Parkir

Presensi

Akses ke Laboratorium, perpustakaan, ruang server

Login portal akademik

Pembayaran kantin, warnet dan layanan berbayar lainnya


Layanan Inovasi

Unhas mendorong warga kampus untuk mengembangkan inovasi di


bidang teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa fasilitas yang perlu
disediakan yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan inovasi
tersebut, diantaranya:

Komputer Klaster

Multimedia Broadcast

Grid Computing

42

Você também pode gostar