Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tepung sagu yang dipilih utuk membuat papeda harus yang baik, karna
dapat menentukan kualitas papeda itu sendiri. Tapi bukan tepung sagu
yang dijual di super market. Setahu saya, kualitas papeda yang saya
makan berasal dari tepung sagu berwarna putih bersih yang agak basah
dan padat, artinya tidak sehalus tepung sagu yang dijual di supermarket.
Tepung sagu yang saya kenal itu ditempatkan dalam satu wadah yang juga
terbuat dari daun sagu, yang dinamakan tumang.
Cara membuat papeda walau kelihatannya mudah, tetapi tidak sembarang
orang bisa melakukannya. Kalau sampai salah menakar, papeda yang
dihasilkan terlalu cair. Biasanya tepung sagu dicairkan terlebih dahulu
dengan air secukupnya (kadang dikasih gula dan garam juga). Setelah itu,
gunakan air panas (mendidih) untuk dilarutkan ke tepung sagu yang sudah
dicairkan tersebut. Pada saat air panas dituangkan, perlahan-lahan diaduk
sehingga sagu matang secara merata.
Setelah hidangan pelengkap lain telah tersedia, papeda juga siap untuk
disantap. Nah cara mengambil papeda dari tempatnya untuk dipindahkan
ke piring tentu saja memerlukan cara tersendiri. Tidak bisa menggunakan
sendok, seperti mengambil kuah dari wadahnya. Biasanya papeda
digulung berulang-ulang dengan dua belah sumpit bambu hingga
terpisah dari gumpalan papeda utama untuk dipindahkan ke piring makan.
Setelah dirasa cukup, papeda di piring ditambahkan dengan kuah ikan
kuning secukupnya, ikan kuning itu sendiri atau ikan bakar yang ada.
Papeda sendiri tidak memilki rasa, oleh karena itu sangat ditentukan
dengan kelezatan Kuah ikan kuning. Inilah kunci dari hindangan papeda
sesungguhnya.
Nah bagian paling seru adalah cara menyantapnya. Banyak orang yang
tidak biasa, mungkin berpikir untuk menggunakan sendok seperti biasanya.
Memang tidak ada yang malarang, namun penduduk asli Maluku atau
Papua tidak akan menggunakan cara tersebut. Papeda yang sudah
dicampur dengan kuah ikan kuning akan disedot perlahan-lahan dari
ujung (pinggir) piring, sambil meminum kuah ikan kuning. Aneh ya ? Tapi
itu cara mereka menyantapnya.
O yaa, papeda jangan dijadikan makanan utama atau tunggal kecuali bagi
mereka yang sudah terbiasa, apalagi untuk mempertahankan rasa
kenyang. Karena selang beberapa jam kemudian anda akan merasa lapar
kembali. Setelah menyantap papeda secukupnya, anda boleh beralih ke
jenis makanan lain untuk melengkapi kebutuhan perut anda.
Ingin mencoba ?