Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
KONSEP MEDIS
A.
Defenisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah
penyakit infeksi akut yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama
demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama. Sindrom
renjatan dengue (Dengue Shock Syndrom, selanjutnya disingkat DSS) adalah penyakit DBD
yang disertai dengan renjatan.
B.
Etiologi
DBD disebabkan oleh Arbovirus (Arthropod Borne Virus) dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti).
C.
Patofisiologi
DBD dapat terjadi bila seseorang yang telah terinfeksi DBD pertama kali, mendapat
infeksi berulang virus Dengue lainnya. Virus akan bereplikasi di nodus limfatikus regional
dan menyebar ke jaringan lain, terutama ke sistem retikuloendotelial dan kulit secara
bronkogen dan hematogen. Tubuh akan membentuk kompleks virus-antibodi dalam sirkulasi
darah sehingga akan mengaktivasi sistem komplemen yang berakibat dilepaskannya
anafilatoksin C3a dan C5a sehingga permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat. Akan
terjadi juga agregasi trombosit yang melepaskan ADP, trombosit melepaskan vasoaktif yang
bersifat meningkatkan permeabilitas kapiler dan melepaskan trombosit faktor 3 yang
merangsang koagulasi intravaskuler. Terjadinya aktivasi faktor Hageman (faktor XII) akan
menyebabkan pembekuan intravaskular yang meluas dan menyebabkan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah. Tingginya permeabilitas kapiler menyebabkan kebocoran
plasma. Pada pasien dengan renjatan berat plasma dapat menurun sampai 30 % atau lebih.
Sehingga akan menyebabkan anoksia jaringan, asidosis metabolik dan berakhir dengan
kematian.
D.
Manifestasi Klinik
Gejala klinik timbul secara mendadak berupa suhu tinggi. Masa inkubasi Dengue 3-15
hari tetapi rata 5-8 hari.
Menurut patokan WHO tahun 1975, diagnosa DHF/DBD harus berdasarkan gejala
klinik :
Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas.
Manifestasi perdarahan; paling tidak terdapat uji turniket positif dan adanya salah satu
bentuk perdarahan yang lain misalnya: Petekie, ekimosis, epitaksis, perdarahan gusi,
melena atau hematuria.
Pemeriksaan Diagnostik
Penatalaksanaan
Medikamentosa yang bersifat simtomatis. Untuk hiperpireksia dapat diberi kompres dan
antipiretik golongan asetaminofen, eukinin, atau dipiron dan jangan diberikan asetosal
karena bahya perdarahan.
Antibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi sekunder.
Pada pasien dengan tanda renjatan dilakukan :
Pemasangan infus dan dipertahankan selama 12-48 jam setelah renjatan diatasi.
Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu dan pernapasan tiap jam, serat Hb
dan Ht tiap 4-6 jam pada hari pertama selanjutnya tiap 24 jam.
Patofisiologi
BAB II
ASKEP PADA KLIEN An. S
DENGAN DBD
I.PENGKAJIAN
Biodata :
Identitas klien :
1. Nama : An. S
2. Tgl. Lahir/Usia : 6 tahun (16 hari)
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Status Perkawinan : 6. Pekerjaan : 7. Pendidikan terakhir : -
B.
Sebelumnya klien pernah berobat di Dokter praktek dengan keluhan demam pada
tanggal 23 November 2007. Oleh karena belum ada perubahan setelah berobat ke
Dokter praktek maka keluarga (orang tua) kembali memeriksakan anaknya ke Dr.
Spesialis anak dan oleh Dr. Spesialis anak disarankan untuk diopname di RSU BauBau. Sebelumnya klien pernah kontak dengan penderita DBD. Di sekitar rumah ada
yang dicurigai menderita DBD. Demam berlangsung seraca terus menerus pada
seluruh tubuh dengan skala sedang sejak tanggal 23 November 2007.
B.
1. Ibu klien mengatakan sebelumnya klien pernah dirawat di RSU Bau-Bau dengan
keluhan mencret 1 minggu pada usia 1 tahun.
2. Klien mendapat nutrisi :
Pada usia 0-2 bulan, 3-6 bulan, dan 6-12 bulan klien mendapat nutrisi berupa ASI.
Sedang pada usia 1-2 tahun klien mendapat nutrisi berupa ASI ditambah nasi tim.
3. Status imunisasi dasar :
Klien mendapat imunisasi BCG sebanyak 1 kali, DPT 3 kali, polio sebanyak 4
kali, hepatitis sebanyak 3 kali, dan campak 1 kali.
4. Klien tidak ada riwayat alergi dan ketergantungan pada suatu zat tertentu.
C.
Di dalam keluarga klien belum pernah ada yang menderita penyakit seperti yang
dialami klien. Di dalam keluarga juga tidak ada anggota keluarga yang pernah atau
sedang mengalami penyakit infeksi kronis.
Keterangan :
: Laki- Laki
: Perempuan
: Klien
IV. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
A.
Prenatal :
Ibu klien mengeluh mual saat klien dihamilkan. Ibu rajin memeriksakan
kehamilannya setiap bulan di puskesmas. Lama kehamilan 38 minggu dan selama
hamil Ibu mendapat vitamin dan obat penambah darah. Ibu tidak tergantung pada zat
tertentu, obat dan alkohol.
B.
Natal
Klien lahir di rumah dengan pertolongan bidan, lahir secara spontan. Klien tidak
mengalami trauma jalan lahir dan Tidak ada kelainan pada saat lahir (normal).
C.
Postnatal
Keadaan ibu dan bayi sehat, produksi ASI lancar dan bayi dapat menerima.
Pengawasan antenatal dilakukan di rumah dengan bantuan bidan dan nenek klien.
V. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Berat badan lahir : 3200 gram. Panjang badan lahir : 51 cm.
Lingkar kepala lahir : Lingkar dada : .
Lingkar perut : . Lingkar lengan :
Pertumbuhan gigi 2212 2122
2212 2122
Jumlah gigi 28 buah dan tampak ada caries. So mengatakan lupa tentang riwayat
pertumbuhan gigi klien.
Perkembangan anak :
a.
Klien dapat menghisap dan menggenggam dengan baik dan memberi respon terhadap
suara-suara yang mengejutkan.
b.
d.
Motorik/sensorik : Klien sudah bisa berlari tapi masih sering jatuh, menarik mainan,
menggunakan sendok dan membuka buku.
Sosialisasi : Klien mulai mengerti kepunyaan (mainan saya) dan dapat mencari benda
tersembunyi di beberapa tempat.
i.
Motorik/sensorik : Klien mampu berlari dengan baik, naik tangga dan membuka
pintu, dapat menggunting dan minum dengan gelas.
Sosialisasi : Klien dapat memakai pakaian sendiri dan menarik orang untuk
menunjukan sesuatu kepadanya
j.
Motorik/sensorik : Klien mampu naik turun tangga tanpa bantuan, bersepeda roda
tiga, mencuci tangan dan menggosok gigi.
Usia 3 tahun
Motorik/sensorik : Klien mampu seimbang berdiri dengan satu kaki selam 5 detik,
melompat dengan langkah yang pendek, berjalan menaiki tangga dengan kaki
bergantian.
Sosialisasi : mulai memahami melakukan perubahan.
l.
Usia 4 tahun
Motorik/sensorik : Klien mampu melompat dengan satu kaki, menangkap benda yang
dilambungkan, dan mengikat tali sepatu serta menggunakan gunting untuk memotong
gambar.
Sosialisasi : Klien suka mengadu, melakukan agresi pada anggota keluarga,
menikmati hiburan, memasuki kelompok bermain yang kooperatif dan
mengidentifikasi orang tua dari jenis kelamin yang berbeda.
m.
Usia 5 tahun
Usia 6 tahun
Keluarga klien tampak tenang dan biasa-biasa saja tapi tetap khawatir tentang
keadaan anaknya. Keluarga klien berharap klien cepat sembuh. Keluarga klien
kurang mengetahui penyebab penyakit klien sehingga sering bertanya-tanya tentang
keadaan anaknya.
B. Sosial :
Keadaan rumah klien bersih, status rumah milik sendiri, dan cukup dihuni oleh
keluarga inti yang berjumlah 3 orang (Ayah, Ibu dan satu orang anak).
VI. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI :
a. Nutrisi
Sebelum sakit klien makan teratur 3 kali sehari dan porsi makan dihabiskan. Jenis
makanan yang dimakan adalah nasi, ikan/daging dan sayur. Makanan kesukaan
adalah bakso dan tidak ada makanan pantangan.
Setelah sakit klien makan tidak teratur 3 kali sehari dan porsi makan tidak
dihabiskan..
b. Cairan
Sebelum sakit klien minum air putih + 1500-2000 mL/hari dan minuman kesukaan
adalah teh.
Setelah sakit klien minum air putih dan teh sesuai anjuran sebanyak 1,5 L 2L
sehari.
c. Eliminasi
1. BAB :
Sebelum sakit klien BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi lunak dan
berwarna kuning.
Setelah sakit klien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak dan berwarna
kuning
2. BAK :
Sebelum sakit klien BAK 5-6 kali sehari sejumlah + 1500 mL sehari dengan
warna kuning, dan bau khas amoniak.
Setelah sakit klien BAK 5-6 kali sehari sejumlah + 100-150 mL sehari dengan
warna kuning, dan bau khas amoniak.
d. Istrahat tidur
Sebelum sakit klien tidak beristrahat secara teratur, klien sering menolak untuk
istrahat disiang hari.
Setelah sakit klien dianjurkan untuk beristrahat dengan teratur namun dengan suhu
badan yang panas klien menjadi rewel dan tidak dapat beristrahat denagan teratur
e. Personal Hygiene
Sebelum sakit klien mandi 2 kali sehari, menyikat gigi 2 kali sehari dan mengganti
pakaian setiap selesai mandi.
Setelah sakit selama sakit semua kegiatan tersebut dibantu sepenuhnya oleh
keluarga di tempat tidur.
f. Olahraga dan aktivitas
Klien tidak pernah melakukan olahraga. Dalam pemenuhan ADLnya di RS klien
dibantu oleh orangtuanya dan keluarga di tempat tidur.
g. Pola rekreasi dan bermain
Orang tua klien sering membawa anaknya rekreasi ke pantai + 1-2 bulan sekali.
Klien senang bermain mobil-mobilan dan play station dengan teman sebayanya.
VI. PEMERIKSAAN FISIK :
A.
Keadaan Umum:
Klien nampak lemah, ekspresi wajah meringis, kesadaran composmestis. Berat badan:
17 Kg, Tinggi badan: 115 Cm. Lingkar kepala:48,5 Cm. Lingkar dada: 53 Cm.
Lingkar perut: 47 Cm
B.
C.
Tanda-tanda vital :
1. Sistem Pernapasan
Hidung tampak simetris, septum deviasi tidak ada, dan tidak ada perdarahan.
Pada inspeksi tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid pada leher dan
pada palpasi tidak ada nyeri tekan.
Bentuk dada normal chest, irama pernapasan reguler, pergerakan dada
mengikuti gerakan napas, ekspansi paru sempurna kiri dan kanan, vokal
fremitus normal kiri dan kanan, pada aukultasi terdengar bunyi vesikuler dan
tidak ada bunyi tambahan serta terdapat bunyi sonor pada tapang paru saat
palpasi.
2. Sistem Cardiovaskuler
Konjungtiva tampak anemia, bibir pucat, tekanan vena jugularis tidak
meninggi, tidak ada nyeri dada, ukuran jantung normal, ictus cordis tidak
tampak, terdengar suara jantung S1 dan S2, irama reguler dan tidak ada bunyi
tambahan.
3. Sistem Pencernaan
Bibir dan mukosa mulut tampak kering, tidak ada stomatitis, jumlah gigi 28
buah dan tampak ada caries, hati teraba pada abdomen, terdapat nyeri tekan
pada kuadran kanan atas, peristaltik usus normal,anus tidak lecet dan tidak
terdapat hemoroid.
4. Sistem Perkemihan
Tidak terdapat pembesaran pada ginjal, kandung kemih dan prostat, saluran
kemih berfungsi baik.
5. Sistem Indera
Mata simetris kiri dan kanan, tampak ikterus pada mata, fungsi penglihatan
baik tanpa menggunakan alat bantu.
Hidung: penciuman baik, tidak terdapat mimisan, tak ada sekret yang
menghalangi penciuman.
Telinga: simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik.
6. Sistem Saraf
Fungsi motorik: tonus otot baik, namun pergerakannya lemah.
7. Sistem Muskuluskuletal
Bentuk kepala mesosephal, ubun-ubun besar dan menutup, tidak tampak
kelainan pada vertebra, fungsi gerak terbatas dan tidak tampak pembengkakan
pada kaki.
8. Sistem Integumen
Warna kulit sawomatang, tampak adanya perdarahan (petechie) pada kulit
lengan atas, turgor kulit jelek, tekstur halus, dan tonus otot baik.
9. Sistem Endokrin
Kelenjar tiroid normal ( tidak ada pembesaran), ekskresi urin berkurang, suhu
badan tidak seimbang, keringat berlebihan
10. Sistem Imun
Klien tidak alergi terhadap cuaca, bulu binatang, zat kimia,dan tidak ada
riwayat transfusi darah.
VII. DATA PENUNJANG :
Pengobatan:
Vitamin B complex 2 x 1 tablet
Pemeriksaan laboratorium
Hasil pemeriksaan darah pada tanggal 5 desember 2007 menunjukkan
hemoglobin : 14, 3 gr % ( Normal pada pria = 13-16 gr % dan wanita = 12-14
gr %), Hematokrit : I = 47gr % dan II = 48 gr %, leukosit = 6000/
mm3 ( normal : 500-1000/ mm3), eritrosit = -, dan trombosit : I =
9600/mm3 (normal: 150.000/mm3
A.
Pengumpulan Data
Berkeringat
Takikardia
So mengatakan didalam pemenuhan ADL selama di Rumah Sakit dibantu oleh keluarga dan
orang tuanya
Trombosit: I = 96.000/mm3
II = 47 gr %
B.
Klasifikasi Data
Data Subyektif
Klien mengeluh sakit perut
Data Obyektif
Kulit teraba pans
Takikardia
Berkeringat
Analisa Data
N
o
1.
Symptom
DS:
Etiologi
Invasi virus
Merangsang aktivitas
Problem
Hipertermi
-Berkeringat
komplemen imunitas
-Takikardia
Leukositosis
Mempengaruhi hipotalamus
Hipertermi
2.
DS:
Invasi virus
Merangsang aktivitas
komplemen imunitas
Dilepaskan anfilatoksin
C3a&C5a
Peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah
Defisit volume
cairan
Kebocoran plasma
Perembesan cairan ke
ekstravaskuler
DS :-
Invasi virus
DO:-
Merangsang aktivitas
komplemen imunitas
Dilepaskan anafilatoksin
C3a&C5a
Berkurangnya jumlah
trombosit
Resiko terjadi
perdarahan
Peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah
KELOMPOK
1. ABDUL WAHID
2. DIAN ANDRIANA
3. ERTIANTI MUKDIR
4. FERDIYANTI SYAMSUDDIN
5. FITRIYA M
6. HARSIYANTO
7. HERDYANA
8. JOUKE
9. MINARNI
10. NURDAYAT
11. NURSANI MARJANA
12. SITTI RATMINARSIH MUIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih berkenan
menyatukan roh dan jasad kita. Dan Nabi Muhammad yang telah mengubah sebuah
pandangan menjadi new paradigma sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam
hal ini penyusun mencoba meramu dari berbagai literatur menjadi sebuah makalah, sehingga
tersedianya buku dalam jumlah yang cukup merupakan faktor penting dalam penyusun
makalah ini.
Makalah yang berjudul ASKEP DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) ini
bertujuan agar mahasiswa Akademi Keperawatan Kab. Buton dapat lebih memahami
bagaimana proses keperawatan pada pasien demam berdarah dengue (DBD).
Penyusun telah berupaya maksimal agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
walaupun demikian tentu masih ada kekurangan. Untuk itu penyusun menerima dengan
tangan terbuka kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing mata kuliah
DOKUMENTASI KEPERAWATAN demi penyempurnaan makalah ini pada tugas
berikutnya.
Wassalam
Bau-Bau, Desember 2007
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I KONSEP MEDIS .................................................................................
A. Defenisi ........................................................................................
B. Etiologi .........................................................................................
C. Patofisiologi .................................................................................
D. Gambaran Klinis ..........................................................................
E. Komplikasi .....................................................................................
F. Pemeriksaan Diagnostik ...............................................................
G. Penatalaksanaan ...........................................................................
BAB II KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian ....................................................................................
1. Pengumpulan Data .............................................................
2. Pengelompokan Data .........................................................
3. Analisa Data..........................................................................
B. Diagnosa Keperawatan .................................................................
C. Intervensi Keperawatan ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. EGC : Jakarta
Fakultas Kedokteran UI. 1982. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FKUI,
Jakarta