medik yang dilakukan terhadap penderita gawat, untuk mencegah terjadinya kematian dan cacat yang tetap, termasuk di dalamnya resusitasi sistem pernapasan, peredaran darah dan syaraf serta memberikan obat-obatan yang perlu. (termasuk kasus asthma bronciale, asfiksia) Intubasi oro / naso trachea Thoracocentesis dengan jarum. Memberikan pertolongan pertama pada penderita dengan aritmia Memberikan pertolongan pertama pada penderita infark miokard (DC) (termasuk pertolongan pertama pada kasus acut coronaria syndrom) Menanggulangi renjatan/syok hipovolemik. (termasuk pertolongan pertama pada kasus gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan keseimbangan asam basa). Melakukan vena sectie jika diperlukan. Menghentikan perdarahan (termasuk pertolongan pertama pada kasus hematemesis melena dan hemaptoe). Menegakkan diagnosa/diagnosa deferensial penderita koma dan kelainan sistem saraf pusat, keadaan darurat SSP (termasuk gangguan penurunan kesadaran) Menanggulangi keadaan alergi akut. Menanggulangi akut abdomen (memasang nasogastric tube Memasang bebat bidai. Memberikan pertolongan pertama pada keadaan darurat obsetri / ginekologi. Memberikan pertolongan pertama pada penyalahgunaan obat/gigitan binatang/keracunan. Pertolongan pada kasus retensio urine
2 3 4 5
7 8 9
10 11 12 13 14 15
TIDAK SETUJU
KET
16 17
(memasang kateter urine)
Pertolongan pada kejadian: sengatan listrik, luka bakar Melakukan tindakan rawat luka (wound toilet), kecuali : a. Perlukaan pada mata b. Perlukaan pada rongga pharyng c. Perlukaan tembus rongga pharyng d. Perlukaan tembus rongga perut. e. Perlukaan pada anus f. Perlukaan di dalam vagina g. Perlukaan dengan patah tulang terbuka. h. Perlukaan dengan putus tendon. i. Perlukaan dengan putus syaraf. j. Perlukaan dengan putus pembuluh darah besar.