Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pendahuluan
Sumber daya yang berdaya saing sangat diperlukan saat ini
untuk menunjukkan derajat suatu negara. Indonesia dengan
potensi alam yang luar biasa dan hamparan geografis yang luas
tidak akan dapat dieksplor setiap saat karena memiliki limit.
Manusia
sebagai
syarat
utama
berjalannya
sumber
daya
global.
Internasionalisasi
sebagai
mesin
globalisasi
kondisi
melalui
pendidikan
kebijakan
dengan
pendidikan.
arus
globalisasi
Indonesia
dengan
yang
sepadan
dengan
negara
lain.
Menakar
perguruan
tinggi
negara
lain
dan
tuntutan
akan
merupakan
pendekatan
utama
dalam
merubah
juga
belum
mendapatkan
jaminan
penuh
untuk
konsep
yang
di
dapat di
bangku
kuliah
berbeda
Kerangka Konseptual
SDM sebagai aset penting Kelangsungan kerja
Dalam dunia industri, sumber daya manusia merupakan aset
yang sangat berharga. Manusia merupakan aset yang memiliki
kompleksitas pengetahuan untuk mengelola keseluruhan sumber
daya yang ada dalam industri. Sebagai aset, manusia dikenal
dengan sebutan human capital. Menurut Edwinson dan malone
(1997) human capital is the individual knowledge, experiance,
capability, skills, creativity, inovativeness. Dengan teori human
capital ini, manusia memiliki pengetahuan yang dapat digunakan
untuk mengelola sumber daya baik tangible maupun intangible.
Manusia
juga
memiliki
pengalaman
yang
membentuk
Definisi Employability
Universitas Newcastle (Allison et al . , 2002) mendefinisikan
Employability sebagai kemampuan untuk memindahkan diri
dengan kemapuan yang cukup ke dalam pasar tenaga kerja,
untuk memenuhi potensi melalui kerja berkelanjutan. Beberapa
definisi employability menurut para ahli;
1. Menurut Stokish Eksekutif (2006), kombinasi faktor-faktor dan
proses yang memungkinkan orang untuk maju, atau masuk ke
pekerjaan,
untuk
tinggal
dalam
pekerjaan
dan
kualitas
individu
untuk
dan
3. Menurut
Learning
to
work
SFC
(2004),
seperangkat
individu
lebih
mungkin
untuk
mendapatkan
ketiga
uraian
tersebut
nampak
bahwa
solving;
organisation;
self
initiative
dan
management;
enterprise;
learning;
planning
and
technology.
Self
planning;
political
networking;
awareness;
focused;
coping
self
decision
with
uncertainty;
confidence.
adaptability/flexibility;
making;
negotiation;
development
Imagination/creativity;
willingness
to
learn;
under
numeracy;
pressure;
perhatian
oral
pada
dan
written
hal-hal
communication;
secara
detail;
time
making;
berorganisasi.
planning,
co-ordinating
kemampuan
dan
lembaga
pendidikan
tinggi
berlomba-lomba
untuk
baik
untuk
kerja
dan
hidup.
Pandangan
lainnya
la
ada
belajar
tidak
keterampilan
keterampilan
mahasiswa
pengusaha.
pascasarjana
Banyak
serta
organizatioan
kekurangan
manajer
yang
berpengalaman
dan
dan
keterampilan
keterampilan
lainnya
bahasa
termasuk
lainnya,
inisiatif,
persyaratan
kerja
sama
tim,
untuk
mahasiswanya
memberikan
agar
tidak
gambaran
terjadi
yang
gap
yang
utuh
terhadap
besar
antara
mengembangkan
kurikulum
dan
atribut
memaksimalkan
sebagai
refleksi
bagian
atas
dari
berbagai
peningkatan
kinerja
karyawan
dan
juga
terkait
bagaimana
pimpinan
memberikan
berkembang.
Masing-masing
dan
setiap
karyawan
yang
menawarkan
baik
lapangan
kerja
dan
Brink
membedakan
antara
employability
internal
dan
konsultasi bersama
profesional. Periksalan
siswa
disusun
pengembangan
kebutuhan
tenaga
profesional
kerja
dunia
lulusan
industri
untuk
dengan
"berpikir
kritis
dan
analisis,
pemecahan
masalah,
yang
berguna
untuk
dunia
kerja.
Bahkan
dari
satu
tahun
setelah
lulus,
hasil
penelitian
kesadaran
keterampilan
bahasa
mereka
dalam
situasi
kemampuan
oral
secara
umum
dan
keterampilan
terhadap
progam
progam
mahasiswa
dengan
progam
negara
pertukaran
lain.
mahasiswa,
Sehingga
ketika
lain mereka
perkembangan
pengembangan
pribadi
dan
mendapatkan
waktu yang
metakognitif
seperti
manajemen
waktu,
tanggung
jawab
untuk
hidup
mandiri,
dan
benar-benar
mempelajarinya
dalam
menyadari
beberapa keterampilan
7. Menambah pengalaman kehidupan yang mengubah proses
penemuan diri dan karakter diri yang tidak dapat diperloleh di
tempat asal belajar.
dapat
berbeda
mengaplikasikan ilmunya
budaya,
sehingga
dalam Negara
memerlukan
strategi
yang
untuk
ke
dalam
kurikulum
pokok.
Audit
kurikulum
ketimbang
Internationalisasi
memberikan
kurikulum
solusi
dapat
yang
tersembunyi.
melibatkan,
misalnya,
mana
siswa
didorong
untuk
terlibat
dengan
proses
perekrutan kerja secara aktif dan kritis dan belajar untuk menjual
keterampilan kerja mereka, termasuk kompetensi antar budaya
mereka,
agar
efektif
untuk
para
pengguna
tenaga
kerja.
di pikir saja
di
negara
lain,
atau
mengundang
pembicara
berkunjung
dari
perusahaan-perusahaan
internasional.
ditingkatkan
melalui
pendekatan
content
language
atau
pendekatan
coordination
dan
perkembangan karir
melalui jasa
dengan
dunia
kerja,
transfer
ketampilan
dan
pendekatan
internasional
untuk
bekerja
yang
kurikulum
mengacu
pada
praktek
bahwa
keterampilan kerja
personel
dan
pengembangan
content
language integrated
konsep
Internasionaliasi
dan
employability
di
Indonesia, sudah dimulai dengan di awali terbentuknya UndangUndang Republik Indonesia nomor 12 tahun
pendidikan tinggi yang
pendidikan
tinggi
oleh
2012
tentang
proses
interaksi
dalam
pengintegrasian
dimensi
internasional
tanpa
kehilangan
nilai-nilai
ke-
pelatihan
pendidikan
kelayakan
tinggi.
kerja
Sedangkan
(employability
keterkaitan
skill)
yang
Internal
progam /
yang
mengajarkan
peserta
didik
tentang
yang
mempersiapkan
peserta
didik
untuk
atau
teknologi,
sebagian
dan/atau
cabang
seni
ilmu
tertentu,
pengetahuan,
keahlian
dan
politeknik,
sekolah
tinggi,
dan
institut
yang
mahasiswa
untuk
mengembangkan
sistem
berorientasi
pada
terbuka
dan
multi
pembudayaan,
makna
yang
pemberdayaan,
pada
kecakapan
kerja
sesuai
dengan
dunia
pendidikan
dan
dunia
kerja
yang
Pembina
Politeknik
dan
juga
dosen
UI
penggunanya.
Menurut
Soemarso,
dengan
dapat
menyusun
kurikulum
sesuai
dengan
yang
harus
bergerak
simultan
untuk
telah
dipilih
oleh
beberapa
dunia
hal
kurikulum,
dosen.
UU Dikti mengatur tentang penyelenggaraan pendidikan
tinggi
oleh
interaksi
dalam
pengintegrasian
dimensi
yang
memberi
manfaat
bagi
kehidupan
negara
lain
dalam
kegiatan
penyelenggaraan
di
luar
negeri; dan
(3)
Pembentukan komunitas
dalam
meningkatkan
sumber
daya
kualifikasi
kompetensi
menyetarakan,
dan
yang
dapat
mengintegrasikan
2006
tentang
Sistem
Pelatihan
Kerja
Nasional
(Sislatkernas).
KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari
jenjang 1 (satu) sebagai jenjang terendah sampai dengan
jenjang 9 (sembilan) sebagai jenjang tertinggi. Jenjang
kualifikasi KKNI tersebut terdiri atas:
a) jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan
dalam jabatan operator;
b) jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan
dalam jabatan teknisi atau analis;
c) jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan
dalam jabatan ahli.
Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui
pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI dapat
dilihat pada bagan berikut ini.
perguruan
tinggi
vokasi
yang
otonom,
kualifikasi
nasional
pendidikan
prespeketif
intrernasional
khusus
untuk
dari siwa-siswa di
lain
akan
keterampilannya
dan
pengembangan
merupakan
membuat
pelajar
membuat
keterampilan
bagian
dari
mengembangkan
mereka
dan
persiapan
sadar
bahwa
perspektifnya
awal
dan
refleksi
vokasi
(program
diploma)
bertujuan
mengembangkan,
dan
menyebarluaskan
pendidikan
mengutamakan
vokasi
beban mata
telah
kuliah
disusun
lebih
keterampilan
dan
dan
employablitiy
skill
di
Indonesia
Daftar Pustaka
1. Bregazzi, Liz, June 2014 Employability Strategy 2014-2016
2. Leggot Dawn and Jane Stapleford, 2007, Internationalising in
Higher Education, New York: Routledge
3. Marie Jane, Graduate Employability Skills Prepared for the
Business,
Industry
and
Higher
Education
Collaboration
Employability,
http://www.niace.org.uk/services/information-services/briefingsheets
5. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional