Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstrak: Efektifitas Back Masage Dan Kompres Panas Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Pada Lansia Dengan Osteoartritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektifitas pemberian teknik back massage dan teknik kompres panas terhadap penurunan
intensitas nyeri pada lansia dengan osteoarthritis. Jenis penelitian yang digunakan adalah pra
experiment dengan rancangan one group pra-post tes design dengan pendekatan cross
sectional. Sampel sebanyak 40 orang dengan menggunakan metode purposive sampling.
Hasil uji statistik menggunakan independent t-test didapatkan nilai P adalah 0,228 maka nilai
tersebut > dari nilai (= 0,05). Ini berarti Ho diterima. Dengan demikian, tidak terdapat
perbedaan signifikan antara efektifitas teknik back massage dengan teknik kompres panas
terhadap penurunan intensitas nyeri pada lansia dengan osteoartritis.
Kata kunci : Back Massage, Kompres Panas, Intensitas Nyeri, Osteoartritis
Jumlah
cenderung
lansia
meningkat
di
Indonesia
dengan
seiring
dan
tubuh,
lansia
sehingga
menyebabkan
kerapkali
menimbulkan
seorang penderita
memperoleh
osteoarthritis
pengobatan
untuk
medis/terapi
farmakologis
untuk
panas,
(Price
Penanganan
&
Wilson,
nyeri
farmakologis
2006).
secara
non
bertujuan
untuk
METODE
Jenis penelitian ini
adalah pra
eksperimen
diberikan
pengaktifan
massage
enkefalin
ini
adalah
yaitu
kelompok
perlakuan
teknik
Dilakukan
pengukuran
panas.
sebelum
sesudah
uji T.tes.
panas
(kompres
hangat)
Populasi
selanjutnya
dan
Terapi
perlakuan,
kompres
dalam
untuk
penelitian
ini
konduksi
kulit
untuk
menstimulasi
jenis kelamin :
bersedia
menjadi
sampel
mengalami
iritasi
pada
dengan
Frekuensi
Persentase
19
21
40
47,5%
52,5%
100%
40
responden,
sebagian
besar
dalam penelitian.
lansia
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
keadaan
kontraindikasi
Frekuensi Persentase
21
52,5%
15
37,5%
4
10%
40
100%
Mean
Median
Modus
IntensitaNyeri
Sebelum
Back
Massage
4,70
5
6
Intensitas
Nyeri Sesudah
BackMassage
3,45
3
3
Intensitas
Nyeri
Sebelum
Back
Massage
Freku Perse
ensi n tase
(n)
(%)
4
20
Intensit
as
Nyeri
Ringan
(1-3)
Sedang
(4-6)
Total
Intensitas
Nyeri Sesudah
Back
Massage
Freku
ensi
(n)
12
Perse
n tase
(%)
60
16
80
40
20
100
20
100
dengan
mengalami
persentasenya
bahwa
mengalami
intensitas
terjadi
nyeri
penurunan
pada
lansia
rata-rata
dengan
Tabel 4
persentase
nyeri
20%,
sedang,
dimana
80%.
Setelah
adalah
nyeri
sedangkan
sedang,
dimana
persentasenya adalah 40 %
Gambaran intensitas nyeri sebelum dan
sesudah diberikan teknik kompres panas
Intensitas
Nyeri
Sebelum
Kompres
Panas
4,60
4
4
Mean
Median
Modus
Nyeri Sesudah
Kompres Panas
as Nyeri
3,05
3
3
Ringan
(1-3)
Sedang
(4-6)
Total
Nyeri
Sebelum
Kompres
Panas
Freku Perse
ensi n tase
(n)
(%)
3
15
Sesudah
Kompres Panas
Freku
ensi
(n)
14
Per
sentase
(%)
70
17
85
30
20
100
20
100
persentase
15%,
sedangkan
nyeri
sedang,
dimana
85%.
Setelah
adalah
terjadi
penurunan
rata-rata
14 lansia mengalami nyeri ringan dengan
intensitas
nyeri
pada
lansia
dengan
diberikan
teknik
setelah
mengalami
nyeri
sedang,
dimana
kompres panas.
persentasenya adalah 30%.
Tabel 6 Distribusi FrekuensiIntensitas
Nyeri Sebelum dan Setelah
Diberikan Teknik Kompres
Panas
Intensit
Intensitas
Intensitas Nyeri
Levene's
Test
for of Means
Equality of
Variances
F
Sig.
T
df
Selisih 2.246 142
intense
tas
nyeri
P
value
228
1.227 38
demikian,
tidak
terdapat
teknik
kompres
panas
terhadap
ini
disajikan
diagram
kompres
panas
sama-sama
efektif
penyakit
dengan osteoarthritis.
lanjut
(p<0,05),
ditolak atau
signifikan intensitas
metabolik,
oleh
cidera
Smeltzer
(2002)
sendi,
pada
Analisis
perbedaan
intensitas
nyeri
meningkat
ditolak.
pada
Dengan
demikian,
terdapat
sehingga
pembentukan
terjadi
kartilago
sendi
sebelum
dan
sesudah
diberi
teknik
kompres panas.
perempuan
didapatkan
52,5%
risiko
2006).
bahwa
yang
sebanyak
berhubungan
dengan
lebih
cenderung
setiap
berbeda
mengalami
nyeri
ringan.
dan
dan
sangat
demikian,
signifikan intensitas
tahap
individu
lansia
perkembangan
terdapat
perbedaan
yang
diberikan
perlakuan
berupa
tindakan
Berdasarkan
panas
dengan
sampel
aktivitas
terdapat
berdiameter
menggunakan
intensitas
perbedaan
uji
yang
signifikan
merupakan
di
sama-sama
serat
besar,
afferent
maka
teknik
primer
pemberian
dengan
dengan osteoarthritis .
stimulasi
kutaneus
dapat
panas
panas sama-sama
intensitas nyeri.
nyeri
osteoarthritis .
pada
lansia
dengan
terhadap
penurunan
intensitas
efektif menurunkan
DAFTAR RUJUKAN
Badan Pusat Statistik ProvinsiBali.2010.
Bali dalam Angka 2010. Denpasar:
BPS Provinsi Bali.
Ganong, W.F. 2008. Buku AjarFisiologi
Kedokteran, Edisi 22. Jakarta :
EGC.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Terjemahan oleh