Você está na página 1de 8

JOURNAL READING

Breastfeeding and Decreased Risk for Childhood


Obesity
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Kepanitraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Dr. H. SOEWONDO Kendal

Disusun oleh :
Rizaldy Yoga Pandu Perdana
01.207.5417

Pembimbing :
dr.Hj. Sri Mulyani, Sp.A, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014

LEMBAR PENGESAHAN

JOURNAL READING
Breastfeeding and Decreased Risk for Childhood Obesity

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik di bagian


Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

Telah disetujui
Tanggal :
Disusun oleh :
Rizaldy Yoga Pandu Perdana
01.207.5417

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung


Semarang,

Januari 2015

Pembimbing,

dr.Hj. Sri Mulyani, Sp.A, M.Kes

MENYUSUI DAN PENURUNAN RISIKO UNTUK ANAK OBESITAS


Aspri Sulanto, Setya Wandita, Madarina Julia

Abstrak
Latar Belakang
Promosi pemberian ASI mempengaruhi pertumbuhan bayi dan berat badan, meminimalkan
risiko kekurangan gizi dan kemungkinan terjadinya obesitas.
Tujuan
untuk mengetahui pengaruh praktek menyusui pada bayi dan risiko obesitas pada anak usia 6
sampai 8 tahun.
Metode
Kami melakukan studi case-kontrol dengan membandingkan praktek pemberian ASI antara anak
obesitas dan anak non-obesitas. Subyek dipilih dari dua sekolah dasar di Yogyakarta. Subyek
memiliki BMI berdasarkan umur +2 SD (Kurva referensi pertumbuhan WHO 2007). Sample
yang termasuk dalam kontrol memiliki BMI berdasarkan umur antara -2 dan +1 SD di
matchingkan menurut umur dan jenis kelamin. Ibu subject mengisi kuisionar tentang praktek
pemberian ASI mereka.
Hasil
Kami merekrut 68 pasang subyek obesitas dan non obesitas. 47 (69%) pasangan dari jenis
kelamin laki-laki dan 21 (31%) pasangan dari jenis kelamin perempuan. Durasi rata-rata dari
pemberian ASI pada kelompok yang obesitas lebih pendek daripada kelompok yang nonobesitas. 12,9 bulan (SD 9,78) vs 16,1 bulan (8,39) masing-masing perbedaan rata-rata dari 3,24
bulan (95% Cl 0,14 sampai 6,32). Pada praktek pemberian susu dengan ASI dan susu formula
pada anak memiliki perbedaan peningkatan yang signifikan antara subyek obesitas yang
dibandingkan dengan anak yang yang menerima ASI. OR, 4,70 (95% Cl 3,96 sampai 5,43) untuk
pemberian ASI dan 6,20 (95% CI 4,67 sampai 7,73) untuk pemberian susu formula. Resiko
untuk obesitas bisa diturunkan dengan pemberian ASI berjangka waktu yang lama.
Kesimpulan
Pemberian ASI Eksklusive pada bayi dengan jangka waktu yang lama memiliki resiko yang
rendah untuk kemungkinan terjadinya obesitas pada anak usia 6-8 tahun.

Obesitas telah menjadi masalah yang global. Peningkatan prevalensi dari obesitas telah
diteliti tidak hanya di negara berkembang tapi juga di negara yang sedang berkembang. Survei
Indonesia Sehat 2007 melaporkan prevalensi overweight dan obesitas pada anak di bawah 5
tahun telah mencapai 12,2% hampir mendekati prevalensi malnutrisi 13,6%. Prevalensi
overweight dan obesitas pada anak usia 6-8 tahun di Yogyakarta meningkat sampai 8,9% pada
1999 sampai 12,3% pada 2004.
Penelitian memperlihatkan obesitas pada anak adalah faktor resiko untuk terjadinya
obesitas pada dewasa dan faktor resiko untuk terjadi sindrom metabolik dan penyakit
kardiovaskular. Obesitas adalah kondisi dimana sulit untuk mengatur, mengidentifikasi faktor
resiko dan yang terpenting adalah usaha pencegahan.
Beberapa penelitian melaporkan efek perlindungan dengan menggunakan ASI
mengurangi resiko obesitas pada anak. Namun demikian, penelitian lain melaporkan tidak
adanya hubungan/efek pemberian ASI untuk anak-anak dan remaja yang obesitas.
Beberapa teori telah menganggap kemungkinan mekanisme pemberian ASI untuk
mencegah obesitas. Pemberian ASI bisa memelihara regulasi intake energi pada setiap individu
dengan demikian akan mempengaruhi metabolisme glukosa terjadi lebih cepat. Untuk tambahan,
ASI dipertimbangkan sebagai sumber terbaik nutrisi untuk bayi yang mempengaruhi
pertumbuhan dan berat badan yang tepat untuk bayi, dengan memberikan kemungkinan terkecil
untuk terjadinya obesitas pada bayi.
Meskipun prevalensi untuk menyusui dengan ASI di Indonesia telah di laporkan tinggi
97%, tetapi prevelensi pemberian ASI Eksklusive hanya 14%. Oleh karena itu, penelitian akan
manfaat pemberian ASI, khususnya ASI Eksklusive dibutuhkan evaluasi lebih lanjut tentang efek
pemberian ASI pada populasi anak-anak di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pemberian ASI pada resiko obesitas anak usia 6-8 tahun.
Metode
Kami menyelenggarakan study case-control dari September-November 2010. Subjek
adalah murid dari 2 sekolah dasar Yogyakarta, Budi Mulia Dua dan Tarakanita Primary School.
Kami memilih sekolah private karena mereka termasuk dalam keluarga yang memiliki status
ekonomi tinggi. Kami mengharapkan prevalensi tinggi anak yang obesitas dari setiap keluarga.
Subjek adalah anak obese dan non-obese yang berusia 6-8 tahun. Untuk kelompok obese,
kita masukkan anak dengan BMI + 2 SD score dari WHO 2007 referensi curva pertumbuhan.
Kelompok non-obese termasuk anak dengan BMI antara -2 dan +1 SD. Anak dengan kelainan
fisik yang memiliki gangguan dalam tenaganya memiliki pengukuran validitas antropometri
seperti paralisis, paraplegi, thallasemi, edema, dieksklusi.

Kami memperkirakan kebutuhan sample menggunakan formula case control study. Kami
memperkirakan sample minimal adalah 68 subjek pada setiap kelompok. Untuk mendapatkan
subjek, kita mengamati semua murid kelas 1-3 pada 2 sekolah untuk katagori obesitas yang
diukur berdarakan berat badan dan tinggi badan.
Berat badan diukur menggunakan skala electronic digital dan tinggi badan diukur dengan
microtoise, dengan ketelitian 0,1 kg dan 0,1 cm. Peralatan menyesuaikan dengan Bureau dari
Metrology, Yogyakarta.
Berat badan dan tinggi badan diukur 1x tiap murid dengan pemeriksaan yang mendasar.
Murid-murid diukur berat badannya hanya menggunakan pakaian seragam. Topi, jaket, jumper
dan sepatu dilepaskan selama pemeriksaan. Tinggi badan diukur dengan cara, murid-murid
berdiri tegak, melihat ke depan, memunggungi tembok dan kepala diukur lurus bidang datar.
Kami menghitung BMI (Index Massa Tubuh) dan diacak seleksi 68 murid obese dari setiap
kelompok. Control adalah non-obese kelompok yang di seleksi dari sekolah yang sama dan
dipasangkan menurut umur, dan jenis kelamin berdasarkan subjek.
Pertanyaan menurut riwayat pemberian ASI pada bayi diisi oleh ibu subjek. Kami
menetapkan pemberian ASI eksklusive subagai intake atau hanya ASI tanpa makanan tambahan
atau minuman selama 6 bulan. Pemberian susu secara partial ditetapkan sebagai pemberian susu
formula sebelum bayi berusia 6 bulan. Pemberian susu formula menggunakan susu sapi atau susu
kedelai. Lama dari pemberian susu ditetapkan berdasarkan umur dari anak sejak lahir sampai
anak berhenti untuk minum susu sendiri.
Penelitian ini disetujui oleh Medical and Health Research Ethnics Committee, Gadjah
Mada University Medical School. Semua orangtua subjek diberikan informed consent bahwa
anaknya berpartisipasi dalam penelitian ini.
Odds ratio dan 95% CI digunakan untuk menentukan kelompok pemberian ASI dan
obesitas. Signifikansi statistic dianalisis menggunakan test Chi-Square.
Hasil
Kami mengamati 789 murid dari 2 sekolah dan menemukan 105 (13%) anak obese. Kami
mengacak dan menyeleksi 68 anak obese dari tiap group dan 68 anak non-obese dari subjek
kontrol dipasangkan menurut umur dan jenis kelamin dari sekolah yang sama. Karakteristik dari
subjek dan ibu mereka dipresentasikan pada Tabel 1. Durasi rata-rata dari pemberian ASI pada
anak obese yang lebih pendek dibandingkan anak yang non-obese 12,9 bulan (9,78) vs 16,1
bulan (8,39) berturut-turut dengan perbedaan rata-rata 3,24 bulan (95% Cl 0,14-6,32) (tidak
dilihatkan dalam tabel).

Tabel 2 menggambarkan anak-anak yang menerima susu formula 6x peningkatan odds


ratio untuk obesitas, dibandingkan mereka yang menerima ASI eksklusif. Mereka yang
mengkonsumsi susu secara partial atau tidak ASI eksklusif (didefinisikan sebagai pemberian
susu secara parsial atau susu formula kelompok combine) memperoleh hampir 5x peningkatan
angka obesitas. Resiko untuk obesitas juga menunjukkan kemunduran dengan durasi yang lama
dalam pemberian ASI, meskipun memiliki perbedaan yang tidak signifikan.

Diskusi
Hampir sama dengan penelitian sebelumnya, kami mengamati pemberian ASI eksklusif
memiliki resiko lebih rendah untuk terjadinya obesitas pada anak-anak. Taveras et al mengamati
insidensi lebih rendah pada obesitas untuk anak usia 3 tahun yang diberikan ASI eksklusif
selama 6 bulan dibandingan pada anak-anak yang menerima susu formula atau anak yang
diberikan keduanya susu formula dan ASI. Reviewes by Dewey dan Arenz et al. Juga
disimpulkan bahwa pemberian ASI yang sedikit, tapi signifikan untuk efek protektif pada insiden
obesitas.
Perbedaan pada retrospective cohort study, Li et al. Diamati tidak ada efek dari
pemberian ASI terhadap BMI dan insiden obesitas pada anak usia 4-18 tahun. Beberapa efek dari
pemberian ASI telah terbatas sebagai peroide kritis atau bebas pada cofactor lain. Telah
menyesuaikan dengan jenis kelamin, BMI dari orangtua, ibu merokok selama kehamilan, berat
lahir, dan kelas sosial, mereka menemukan tidak adanya bukti bahwa pemberian ASI
mempengaruhi BMI atau obesitas atau tidak ditemukannya beberapa dosis bebas pada kelompok
umur yang berbeda.
Sebuah penelitian Cross-sectional study pada anak usia 3-5 tahun oleh Hediger et al. Juga
disimpulkan bahwa pemberian ASI tidak mengurangi resiko overweight pada anak. Pada
penelitian mereka, pemberian ASI dan durasinya tidak dipertimbangkan sebagai agen
perlindungan utama anak-anak obesitas. Setelah mengatur untuk status berat lahir, ras, jenis
kelamin, kelompok usia, status BMI ibu, dan waktu pengenalan dari makanan padat, penelitian
menyimpulkan bahwa obesitas pada ibu menggantikan makanan bayi sebagi faktor resiko untuk
menjadi overweight pada masa anak-anak awal. Saran untuk bersama-sama membiasakan
keluarga diet dan pola activitas mereka. Selanjutnya, dosis bebas efek untuk durasi pemberian
ASI dan resiko untuk overweight yang inkonsisten dibandingkan dengan obesitas pada ibu.
Lebih dulu pemberian ASI dilanjutkan dengan pekomendasi yang kuat tidak mempertimbangkan
seberapa efektif seperti faktor lain, seperti kebiasaan diet, dan aktivitas fisik untuk pencegahan
pada anak-anak sebelum terjadi obesitas.
Mekanisme bagaimana pemberian ASI mengurangi resiko obesitas masih belum jelas,
tetapi beberapa kemungkinan mekanisme biological telah disarankan. Anak-anak yang minum
ASI mengatur dengan baik intake makanan tinggi calori. Pemberian ASI pada anak mengajari
untuk regulasi kalori senidiri dengan intake yang lebih baik dari pada bayi yang tiak diberikan
ASI. Pemberian ASI pada bayi juga mengadaptasi lebih siap pada makanan baru mempengaruhi
subsequent kalori pada diet mereka.
Pemberian ASI juga mempengaruhi berat badan yang lebih rendah selama periode
neonatal yang masih kritis dan juga rata-rata calori intake yang lebih rendah pada pemberian ASI
bayi dibandingkan dengan pemberian susu formula pada neonatus.

Pada penelitian hewan, type makanan neonatal menggambarkan pengaruh perkembangan


neuroendocrine circuit pada mediobasal hypotalamus yang meregulasi apetit control dan berat
badan, dengan konsekuensi yang panjang untuk resiko obesitas. Mekanisme itu menjelaskan
mengapa durasi yang lama pada pemberian ASI telah berhubungan dengan penurunan resiko
obesitas.
Pemberian ASI dan susu formula pada bayi memiliki perbedaan respon hormonal
terhadap makanan. Pemberian formula mempengaruhi lebih besar respon terhadap insulin,
kemungkinan hasil ini mempercepat penimbunan lemak. Kemungkinan lain adalah intake protein
yang tinggi pada bayi yang diberikan susu formula, memiliki efek program pada metabolisme
glukosa.
Keterbatasan study ini adalah riwayat pemberian ASI yang menerima informasi hanya
dari ingatan ibu saja. Namun demikian, penelitian sebelumnya, memperlihatkan bahwa ibu
dengan kemampuan untuk mengingat riwayat pemberian ASI hingga usia > 30 tahun.
Keterbatasan lain dari study ini, tidak menggambarkan faktor lain yang mempengaruhi insiden
obesitas, seperti aktivitas fisik dan kebiasaan makan. Efek dari variabel juga bisa mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan.
Subjek kami adalah anak-anak dari status keluarga yang memiliki sosial ekonomi yang
tinggi. Oleh karena itu, hasilnya menggambarkan kondisi anak-anak yang akan datang dari setiap
keluarga. Penelitian pada keluarga dengan sosial ekonomi rendah pada level tinggi, malnutrisi
pada anak yang menerima ASI secara non-eksklusive.
Kesimpulannya, pemberian ASI eksklusive lebh rendah pada angka obesitas untuk usia 68 tahun. Pemberian ASI secara parsial dan pemberian susu formula pada anak memiliki angka
signifikansi yang lebih tinggi untuk obesitas dibandingkan anak yang diberikan ASI secara
eksklusive dengan OR dari 4,70 (95% Cl 3,96 sampai 5,43) untuk pemberian secara partial, dan
6,20 (95% Cl 4,67 sampai 7,73) untuk pemberian susu formula. Resiko untuk obesitas juga
menurun dengan pemberian ASI yang memiliki durasi yang lama.

Você também pode gostar

  • Diet OCD
    Diet OCD
    Documento82 páginas
    Diet OCD
    Defa Arisandi Machmud Ahmad
    Ainda não há avaliações
  • Pengambilan Sampel Toksikologi
    Pengambilan Sampel Toksikologi
    Documento27 páginas
    Pengambilan Sampel Toksikologi
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Sa's Report
    Sa's Report
    Documento7 páginas
    Sa's Report
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Jurnal Saya
    Jurnal Saya
    Documento17 páginas
    Jurnal Saya
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Modul Mata Radiologi
    Modul Mata Radiologi
    Documento57 páginas
    Modul Mata Radiologi
    Divaa Oktavianita
    Ainda não há avaliações
  • Kuliah Tulang DR Joko
    Kuliah Tulang DR Joko
    Documento64 páginas
    Kuliah Tulang DR Joko
    Retno Setyowati
    Ainda não há avaliações
  • Refkas - Miastenia Gravis - Anggi Pratiwi
    Refkas - Miastenia Gravis - Anggi Pratiwi
    Documento14 páginas
    Refkas - Miastenia Gravis - Anggi Pratiwi
    Picha Pichi
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN KASUS Icha
    LAPORAN KASUS Icha
    Documento18 páginas
    LAPORAN KASUS Icha
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Herpes Zoster Aldy
    Herpes Zoster Aldy
    Documento35 páginas
    Herpes Zoster Aldy
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • VERTIGO Case Fikri
    VERTIGO Case Fikri
    Documento14 páginas
    VERTIGO Case Fikri
    Fikri Afistianto
    Ainda não há avaliações
  • Refkas Tinea
    Refkas Tinea
    Documento35 páginas
    Refkas Tinea
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Skill Pernafasan
    Skill Pernafasan
    Documento29 páginas
    Skill Pernafasan
    Indah Mustika Dewi
    Ainda não há avaliações
  • Penyuluhan Gilut
    Penyuluhan Gilut
    Documento2 páginas
    Penyuluhan Gilut
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN KASUS Icha
    LAPORAN KASUS Icha
    Documento18 páginas
    LAPORAN KASUS Icha
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • CASE Report Aldy
    CASE Report Aldy
    Documento8 páginas
    CASE Report Aldy
    Rizaldy Yoga
    Ainda não há avaliações
  • Latihan Kasus Poli Mata
    Latihan Kasus Poli Mata
    Documento86 páginas
    Latihan Kasus Poli Mata
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Ukk Primer Dan Sekunder
    Ukk Primer Dan Sekunder
    Documento19 páginas
    Ukk Primer Dan Sekunder
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Dalam Cardio
    Dalam Cardio
    Documento192 páginas
    Dalam Cardio
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Jurnal Saya
    Jurnal Saya
    Documento17 páginas
    Jurnal Saya
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN KASUS Icha
    LAPORAN KASUS Icha
    Documento18 páginas
    LAPORAN KASUS Icha
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Latihan 6
    Latihan 6
    Documento37 páginas
    Latihan 6
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Ukk Primer Dan Sekunder
    Ukk Primer Dan Sekunder
    Documento19 páginas
    Ukk Primer Dan Sekunder
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Ukk Dermatitis
    Ukk Dermatitis
    Documento32 páginas
    Ukk Dermatitis
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Kusta
    Kusta
    Documento42 páginas
    Kusta
    Putih Nur'ani
    Ainda não há avaliações
  • Primary Surver Dan Secondary Survey Pada Mulitple Trauma
    Primary Surver Dan Secondary Survey Pada Mulitple Trauma
    Documento6 páginas
    Primary Surver Dan Secondary Survey Pada Mulitple Trauma
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Latihan UKK Tambahan
    Latihan UKK Tambahan
    Documento24 páginas
    Latihan UKK Tambahan
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Kusta
    Kusta
    Documento42 páginas
    Kusta
    Putih Nur'ani
    Ainda não há avaliações
  • Latihan 1
    Latihan 1
    Documento42 páginas
    Latihan 1
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Lat Kompre EKG
    Lat Kompre EKG
    Documento26 páginas
    Lat Kompre EKG
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações
  • Translate Ekspresi Nitric Oxide
    Translate Ekspresi Nitric Oxide
    Documento16 páginas
    Translate Ekspresi Nitric Oxide
    RizaldyYogaPanduPerdana
    Ainda não há avaliações