Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Geologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang bumi. semua
yang ada dipermukaan, mantel maupun didalam bumi dipelajari pada ilmu
geologi. Struktur geologi merupakan suatu kenampakan dari penampang terukur,
yang diperoleh secara quick section dan detail section. Hasil dari pengukuran
kenampakan ini yang disebut struktur geologi. Data geologi struktur tersebut
digunakan untuk melakukan eksplorasi mineral. Hasil akhir di tuangkan dalam
bentuk kolom stratigrafi, hal ini bermaksud untuk meneliti disuatu daerah sampel
(formasi tertentu), tapi jika dikorelasi dengan banyak daerah bisa jadi peta
struktur.
Konversi sudut merupakan dasar dari geologi struktur dalam menentukan
struktur bidang, struktur garis, ketebalan, kedalaman dan sebagainya. Konversi
sudut dapat berupa azimuth atau kuadran. Untuk mengkonversikan data ke
dalam bentuk kolom statigrafi maka harus menguasai trigonometri karena
konversi sudut merupakan salah satu penerapan dari trigonometri.
1.2
1.2.1
Maksud Praktikum
Maksud
dari
praktikum
geologi
sturktur
(Konversi
arah,
sudut,
trigonometri, dan struktur geologi) adalah agar praktikan dapat mempelajari lebih
jauh tentang sturktur-struktur geologi yang terjadi dan menghubungkannya arah,
sudut, dengan pengaplikasian trigonometri kedalamnya.
1.2.2
1.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah :
Praktikan lebih mengenal dan memahami apa yang dimaksud dengan
2.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
adalah
besaran
yang
mempunyai
arah,
misalnya
Gambar 1
Garis Kerja Vektor
Gambar 2
Contoh Vektor Posisi
2.2
Konversi Sudut
Sudut mempunyai satuan yaitu derajat. Sedangkan didalam kehidupan
sehari-hari kita berada di bilangan real. Jadi konversi satuan atau mengubah
satuan derajat ke dalam bilangan real adalah perlu. Dalam trigonometri, kita
perlu mempelajari sudut. Misalnya sin 30. Jadi 30 itu satuannya adalah dalam
satuan derajat. Dan bagaimana cara untuk menggambarnya kedalam koordinat
cartesius. Sedangkan di dalam koordinat cartecius itu sendiri merupakan suatau
bilangan real. Contohnya jika kita akan menggambarkan sebuah grafik dari sin x.
Pastinya derajat / sudut tidak sama dengan bilangan real. Yang akan dijelaskan
sekarang adalah bagaimana cara untuk merubah derajat ke dalam bilangan real.
Yang pertama dimulai dari keliling sebuah lingkaran.
Keliling sebuah lingkaran adalah dikalikan dengan diameter lingkaran.
Bisa juga dituliskan sebagai dikalikan dengan jari-jari. Yang harus diperhatikan
yaitu keliling sebuah lingkaran, adalah memenuhi 360 derajat. Pada lingkaran
satuan akan berlaku keliling lingkaran satuan sama dengan. Dan keliling
memenuhi 360 derajat. Sehinga kita mendapatkan sebuah perbandingan antara
bilangan real dan satuan derajat. Bahwa itu setara dengan 360 derajat.
Sehingga, itu setara dengan 180 derajat. Dari kenyataan ini, kita dengan mudah
bisa merubah satuan derajat ke satuan radian.
Karena, /180 atau 180/ adalah nilainya satu. Setiap bilangan yang
dikalikan satu adalah bilangan itu sendiri. Ini adalah identitas dari pada perkalian.
Tentunya dalam bilangan real itu setara dengan 180 dalam satuan derajat.
Dengan ditulisnya satuan derajat ke dalam bilangan real, maka dapat dengan
mudah bisa menggambar grafik dari fungsi trigonometri, antara lain sin cos dan
tan. Istilah radian dan derajat juga sering digunakan pada kalkulator. Untuk
menghitung dengan radian kalkulator tertentu sudah disetting, tetapi biasanya
untuk menghitung nilai dari trigonometri kebanyakan kalkulator menggunakan
satuan derajat.
2.3
Trigonometri
Trigonometri berasal dari dua kata yaitu dari bahasa Greek adalah
trigonon yang artinya tiga sudut dan metro yang artinya mengukur. Trigonoetri
merupakan satu cabang dari matematik yang berkaitan dengan sudut, segi tiga,
dan fungsi trigonometri seperti sinus, kosinus dan tangen. Cabang trigonoetri ini
mempunyai sedikit keterkaitan dengan geometri, walaupun terdapat perbedaan
pendapat yaitu tentang apakah sebenarnya hubungan ini. Bagi sesetengah
orang, trigonometri hanya merupakan sebuah subtopik geometri.
Trigonometri mempunyai amat banyak kegunaan, khususnya yang
digunakan teknik penyegitigaan yaitu dalam:
(pandu arah di lautan dan angkasa luar, serta pandu arah untuk kapal terbang),
teori kebarangkalian, analisis pasaran kewangan, biologi, elektronik, teori muzik,
statistik, pengimejan perubatan (imbas tomografi berkomputer dan ultrabunyi),
farmasi, kimia, teori nombor (dan oleh itu, kriptologi), seismologi, oseanografi,
banyak jenis sains fisikal, meteorologi, ukur tanah dan geodesi, seni bina,
ekonomi, kejuruteraan elektrik, fonetik, kejuruteraan awam, grafik komputer,
kartografi, kejuruteraan jentera, kristalografi dan pembangunan permainan.
Pendekatan alternatif untuk trigonometri yaitu trigonometri rasional, dan
yang menggantikan fungsi sinus dan jarak dengan kuasa duanya, baru-baru ini
diajukan oleh Dr. Norman Wildberger dari Universiti New South Wales. Jika satu
segitiga dapat diperolehi dengan mengembangkan segitiga yang satu lagi secara
seragam, maka dua segitiga itu dinyatakan serupa. Kes ini adalah kes jika dan
hanya jika sudut sepadan adalah sama dan berlaku sebagai contoh dua segi tiga
berkongsi satu sudut dan sisi yang bertentangan kepada sudut itu adalah selari.
Tentang segi tiga serupa adalah panjang sisinya adalah sama atau
berkadaran merupakan fakta yang penting. Maksudnya, katakan jika sisi
terpanjang satu segi tiga adalah dua kali kepanjangan sisi terpanjang segi tiga
yang serupa, maka sisi terpendek juga dua kali ganda kepanjangan sisi
terpendek segi tiga yang lagi satu, dan median sisi juga dua kali ganda dengan
segi tiga yang lagi satu.
Dengan menggunakan fakta ini, boleh ditaksirkan fungsi trigonometri,
bermula dengan segi tiga tegak, segi tiga yang mempunyai satu sudut tegak (90
darjah atau /2 radian). Sisi terpanjang bagi mana-mana segi tiga pula adalah
yang bertentangan dengan sudut terbesar.
Sisi terpanjang bagi suatu segi tiga yang bertentangan dengan sudut
tegak dipanggil hipotenus. Pilihlah dua segi tiga bersudut tepat yang berkongsi
sudut A. Segi tiga tersebut perlu serupa, maka nisbah bagi sisi yang
bertentangan A kepada hipotenus akan sama bagi kedua segi tiga tersebut. Ia
haruslah di antara nomor 0 dan 1, kerana hipotenus sentiasa lebih besar dari dua
sisi yang lain yang bergantung kepada A; kita memanggilnya sin bagi A dan
menulisnya sebagai sin(A), atau hanya sin A. Begitu juga untuk mentakrifkan
kosin bagi A adalah nisbah bagi sisi yang bersebelahan A kepada hipotenus.
Itulah fungsi trogonometri yang paling penting; fungsi lain boleh diterbitkan
dengan mengambil nisbah bahagian yang lagi satu bagi segi tiga tegak yang
masih boleh dinyatakan dalam bentuk sin dan kosin. Berikut adalah tangen,
sekan, kotangen, dan kosekan.
Fungsi trigonometri hanya ditentukan bagi sudut di antara 0 dan 90 darjat
(0 dan /2 radian) saja. Fungsi trigonometri dengan menggunakan unit bulatan,
seseorang itu boleh mengembangkannya kepada pernyataan positif dan negatif.
Apabila fungsi sin dan kosin dikira-kira menggunakan kalkulator, berarti dengan
menggunakan hukum sin dan hokum kos dapat menjawab hampir-hampir semua
segi tiga. Hukum ini boleh digunakan untuk mengira sudut dan sisi yang berlebih
bagi mana-mana segi tiga apabila dua sisi dan satu sudut atau dua sudut dan
satu sisi atau tiga sisi diketahui.
2.4
Struktur Geologi
Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat
2.
Differential Stress, yaitu tegangan yang menekan atau menarik dari atau
ke satu arah saja dan bisa juga dari atau ke segala arah,tetapi salah satu
arah kekuatannya ada yang lebih dominan. Pengenalan struktur geologi
secara tidak langsung dapat dilakukan melalui cara-cara berikut ini:
Pemetaan geologi dengan mengukur strike dan dip.
Interprestasi peta topografi,yaitu dari penampakan gejala penelusuran
sungai, penelusuran morfologi dan garis kontur serta pola garis
konturnya.
Foto udara.
Pemboran.
Geofisika,yang didasarkan pada sifat-sifat yang dimiliki oleh batuan,yaitu
dengan metode Grafity, Geolectrik, Seismik, dan Magnetik.
Umumnya struktur geologi terbentuk oleh differential stress. Dari aspek
Compressional stress
Tensional stress
Shear stress
Batuan bila mengalami gaya atau stress akan berubah atau mengalami
perubahan,dalam geologi struktur hal ini disebut Deformasi. Tahapan-tahapan
Deformasi adalah sebagai berikut :
a.
b.
Ductile Deformation
Yaitu deformasi yang melampaui batas elastis batuan.Mengakibatkan
batuan
berubah
bentuk
dan
volume
secara
permanen,sehingga
Fracture Deformation
Yaitu deformasi yang sangat melampaui batas elastis batuan,sehingga
mengakibatkan pecah. Seperti diketahui,bumi terdiri dari berbagai bagian
yang paling luar (kerak bumi), tersusun oleh berbagai lapisan
batuan.Kedudukan daripada batuan-batuan tersebut pada setiap tempat
tidaklah
sama,
bergantung
dari
kekuatan
tektonik
yang
sangat
mempengaruhiya.
Adanya gaya-gaya yang bekerja menyebabkan batuan terangkat dan
terlipat-lipat serta apabila terkena pelapukan dan erosi, maka batuan tersebut
akan menjadi tersingkap dipermukaan bumi.
1.
Pengaruh iklim/musim
Dalam batuan sedimen umunya kekar juga dapat terbentuk mulai dari
saat pengendapan atau segera terbentuk setelah pengendapannnya.dimana
sedimen tersebut masih sedang mengeras. Struktur ini banyak dipelajari karena
hubunganya yang erat dengan masalah-masalah Geologi teknik, Geologi
minyak,
terutama
dengan
masalah
cadangan
dan
produksi
Geologi
Foto 1
Kekar
2.
sampai
mencapai
ratusan
kilometer.
Istilah-istilah
penting
yang
Bidang Sesar
Merupakan bidang rekahan pada batuan yang telah mengalami
pergeseran.
2.
3.
yang diukur pada sesar dalam bidang tegak lurus padanya. Heave,adalah jarak
horizontal yang diukur normal (tegak lurus) pada sesar yang memisahkan
bagian-bagian dari lapisan yang terpatahkan.
Berdasarkan pada sifat geraknya,sesar dapat dibedakan menjadi 3 jenis
yaitu :
1.
2.
Sesar Naik (Reverse Fault),yaitu gerak relatif Hanging Wall naik terhadap
Foot Wall. Posisi Hanging Wall lebih tinggi daripada Foot Wall. Namun
jika Hanging Wall bergeser naik hingga menutupi Foot Wall, maka sesar
tersebut.
3.
Disebut Thrust Fault yang bergantung pada kuat stress horizontal dan
kemiringan bidang sesar (dip).
4.
10
Gambar 4
Contoh Sesar
3.
Lipatan (folding)
Lipatan adalah perubahan bentuk dan volume pada batuan yang
Foto 2
Lipatan
11
Bidang
Sumbu
Lipatan,yaitu
suatu
bidang
yang
memotong
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1
Tugas
Tugas pada praktikum kali ini adalah menggambarkan struktur bidang,
struktur garis, dan trigonometri, dengan soal yang telah di berikan oleh asisten.
(soal dan jawaban di pembahasan).
3.2
1
Pembahasan
12
Dik
: Jarak AB = 3 m, jarak BC = 9 m
Dit
: Jarak AC, cos , cos , Sin , Cos , tan ,tan ?
Jawab :
1
Jarak AC =
( A C)2 +(BC )2
(3)2+(9)2
9+81
= 9,5 m
BC
AC
=
sin sin 90
9,5
1
sin
cos
tan
2.
13
Dik
Dit
Jawab :
1
= 1800 370-78
= 650
2
BC =
BC
AB
=
sin65 sin 78
BC
7
=
0,9 0,98
BC =
0,9 x 7
=6,43 cm
0,98
AC
AB
=
sin37 sin 78
AC =
AC
7
=
0,6 0,98
AC =
3.
0,6 x 7
0,98
= 4,3 cm
14
Dik
: Jarak OP = 10 m, jarak QP= 9 m, jarak OQ = 7 m.
Dit
: Cos , Cos , Cos
Jawab :
6 +102B2
=arc tan=0,6=53,10
1.Cos = =
2.9 .10
2
2.Cos =
3.
a +c b
2.8 . 10
8 + 10 6
=arc tan =0,8=36,870
=
2.8 .10
4.
Dit
:
MN=
ML=
NL=
PK=
NK=
4.
?
?
?
?
?
a.
b.
10
MN
=
=MN =114,73 m
0
sin5 sin 50
(710mdpl-700mdpl)=10m
=50 , =300
15
c.
5
MN
=
=MN =114,3 m
0
NL= cos 5
cos 50
d.
ON
3
=
=PK =2,50 m
0
sin6 0 sin 60 0
e.
NL
114,3
=
=NK =131,9 m
0
0
cos 3 0 cos 3 0
f.
LK
NL
=
=LK=114,3 m
0
0
tan 3 0 tan 3 0
N1730E / 250
2.
N380W / 650
3.
N3330E / 350
4.
S90E / 200
5.
S430W/400
6.
N 650E/300
16
7.
N720W/700
1. N 173 E/25
Struktur Bidang
Azimuth = N 173 E/25
KW 1
= S 7 E/25
KW 2
= N 7 W/25
2. N 38W E/65
Struktur Bidang
Azimuth = N 38E/35
KW 1
= N 38 E/65
KW 2
= S 38 W/65
3. N 333 E/25
Struktur Bidang
Azimuth = N 333 E/25
KW 1
= N 27 W/25
KW 2
= S 27 E/25
4. S 9 E/20
Struktur Bidang
Azimuth = S 9 E/20
KW 1
= S 9 E/20
KW 2
= N 9 W/20
5. S 43 W/40
Struktur Bidang
Azimuth = S 40 W/40
KW 1
= S 40 W/40
KW 2
= N 40 E/40
6. N 65 E/30
Struktur Bidang
Azimuth = N 65 E/30
KW 1
= N 65 E/30
KW 2
= S 65 W/30
7. N 72 W/70
17
Struktur Bidang
Azimuth = N 72 W/20
KW 1
= N 72 W/20
KW 2
= S 72 W/20
18
Gambar 3.1
Struktur Bidang
Struktur Garis
19
1.
300,N330E
2.
650,N680W
3.
480,N530E
4.
400,N810E
5.
450,S330E
6.
420,S910E
7.
700,N50E
300,N330E
1.
Struktur Garis
Azimuth = 30,N33E
KW 1
= 30,N33E
2.
650,N680W
Struktur Garis
Azimuth = 65,N 68 W
KW 1
= 65,N 68 W
480,N530E
3.
Struktur Garis
Azimuth = 53,N 53 E
KW 1
= 53,N 53 E
20
4.
400,N810E
Struktur Garis
Azimuth = 40,N 81 E
KW 1
= 40,N 81 E
5.
450,S330E
Struktur Garis
Azimuth = 450,S330E
KW 1
6.
= 450,S330E
420,S910E
Struktur Garis
Azimuth = 420,S910E
KW 1
7.
= 420,S910E
700,N50E
Struktur Garis
Azimuth = 700,N50E
KW 1
=700,N50E
21
22
23
Gambar 3.2
Struktur Garis
BAB IV
ANALISA
24
25
KESIMPULAN
26
DAFTAR PUSTAKA