Você está na página 1de 26

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Geologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang bumi. semua

yang ada dipermukaan, mantel maupun didalam bumi dipelajari pada ilmu
geologi. Struktur geologi merupakan suatu kenampakan dari penampang terukur,
yang diperoleh secara quick section dan detail section. Hasil dari pengukuran
kenampakan ini yang disebut struktur geologi. Data geologi struktur tersebut
digunakan untuk melakukan eksplorasi mineral. Hasil akhir di tuangkan dalam
bentuk kolom stratigrafi, hal ini bermaksud untuk meneliti disuatu daerah sampel
(formasi tertentu), tapi jika dikorelasi dengan banyak daerah bisa jadi peta
struktur.
Konversi sudut merupakan dasar dari geologi struktur dalam menentukan
struktur bidang, struktur garis, ketebalan, kedalaman dan sebagainya. Konversi
sudut dapat berupa azimuth atau kuadran. Untuk mengkonversikan data ke
dalam bentuk kolom statigrafi maka harus menguasai trigonometri karena
konversi sudut merupakan salah satu penerapan dari trigonometri.

1.2

Maksud dan Tujuan

1.2.1

Maksud Praktikum
Maksud

dari

praktikum

geologi

sturktur

(Konversi

arah,

sudut,

trigonometri, dan struktur geologi) adalah agar praktikan dapat mempelajari lebih
jauh tentang sturktur-struktur geologi yang terjadi dan menghubungkannya arah,
sudut, dengan pengaplikasian trigonometri kedalamnya.
1.2.2
1.

Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah :
Praktikan lebih mengenal dan memahami apa yang dimaksud dengan

2.

geologi struktur serta unsur-unsur dari struktur geologi secara umum.


Praktikan dapat mengerti dan memahami konversi sudut, dan dapat
menganalisa lebih dalam strike, dip, dip direction, dengan metode struktur
bidang, dan struktur garis.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Konversi Arah / Vektor


Vektor

adalah

besaran

yang

mempunyai

arah,

misalnya

gaya,perpindahan, kecepatan dan impulse. Sebuah vektor digambarkan dengan


gambar anak panah dengan besar dan arah tertentu. Lihat gambar berikut ini:

Gambar 1
Garis Kerja Vektor

Titik A menyatakan titik tangkap, kepala panah B menyatakan arah ,


panjang 4 satuan menyatakan besar serta garis serta garis yang melalui AB
menyatakan garis kerja vector. Vektor satuan adalah suatu vektor panjangnya
satu. Vektor posisi adalah suatu vektor yang titik awalnya di 0. Dua buah vektor
dikatakan sama jika kedua vektor itu mempunyai besar dan arah yang sama.

Gambar 2
Contoh Vektor Posisi

2.2

Konversi Sudut
Sudut mempunyai satuan yaitu derajat. Sedangkan didalam kehidupan

sehari-hari kita berada di bilangan real. Jadi konversi satuan atau mengubah
satuan derajat ke dalam bilangan real adalah perlu. Dalam trigonometri, kita
perlu mempelajari sudut. Misalnya sin 30. Jadi 30 itu satuannya adalah dalam
satuan derajat. Dan bagaimana cara untuk menggambarnya kedalam koordinat
cartesius. Sedangkan di dalam koordinat cartecius itu sendiri merupakan suatau
bilangan real. Contohnya jika kita akan menggambarkan sebuah grafik dari sin x.
Pastinya derajat / sudut tidak sama dengan bilangan real. Yang akan dijelaskan
sekarang adalah bagaimana cara untuk merubah derajat ke dalam bilangan real.
Yang pertama dimulai dari keliling sebuah lingkaran.
Keliling sebuah lingkaran adalah dikalikan dengan diameter lingkaran.
Bisa juga dituliskan sebagai dikalikan dengan jari-jari. Yang harus diperhatikan
yaitu keliling sebuah lingkaran, adalah memenuhi 360 derajat. Pada lingkaran
satuan akan berlaku keliling lingkaran satuan sama dengan. Dan keliling
memenuhi 360 derajat. Sehinga kita mendapatkan sebuah perbandingan antara
bilangan real dan satuan derajat. Bahwa itu setara dengan 360 derajat.
Sehingga, itu setara dengan 180 derajat. Dari kenyataan ini, kita dengan mudah
bisa merubah satuan derajat ke satuan radian.
Karena, /180 atau 180/ adalah nilainya satu. Setiap bilangan yang
dikalikan satu adalah bilangan itu sendiri. Ini adalah identitas dari pada perkalian.

Tentunya dalam bilangan real itu setara dengan 180 dalam satuan derajat.
Dengan ditulisnya satuan derajat ke dalam bilangan real, maka dapat dengan
mudah bisa menggambar grafik dari fungsi trigonometri, antara lain sin cos dan
tan. Istilah radian dan derajat juga sering digunakan pada kalkulator. Untuk
menghitung dengan radian kalkulator tertentu sudah disetting, tetapi biasanya
untuk menghitung nilai dari trigonometri kebanyakan kalkulator menggunakan
satuan derajat.

2.3

Trigonometri
Trigonometri berasal dari dua kata yaitu dari bahasa Greek adalah

trigonon yang artinya tiga sudut dan metro yang artinya mengukur. Trigonoetri
merupakan satu cabang dari matematik yang berkaitan dengan sudut, segi tiga,
dan fungsi trigonometri seperti sinus, kosinus dan tangen. Cabang trigonoetri ini
mempunyai sedikit keterkaitan dengan geometri, walaupun terdapat perbedaan
pendapat yaitu tentang apakah sebenarnya hubungan ini. Bagi sesetengah
orang, trigonometri hanya merupakan sebuah subtopik geometri.
Trigonometri mempunyai amat banyak kegunaan, khususnya yang
digunakan teknik penyegitigaan yaitu dalam:

Astronomi digunakan untuk mengukur jarak bintang-bintang yang dekat;

Geografi digunakan dalam mengukur jarak antara tanda tempat; dan

Sistem pandu arah untuk satelit.


Bidang-bidang yang lain menggunakan trigonometri termasuk pandu arah

(pandu arah di lautan dan angkasa luar, serta pandu arah untuk kapal terbang),
teori kebarangkalian, analisis pasaran kewangan, biologi, elektronik, teori muzik,
statistik, pengimejan perubatan (imbas tomografi berkomputer dan ultrabunyi),
farmasi, kimia, teori nombor (dan oleh itu, kriptologi), seismologi, oseanografi,
banyak jenis sains fisikal, meteorologi, ukur tanah dan geodesi, seni bina,
ekonomi, kejuruteraan elektrik, fonetik, kejuruteraan awam, grafik komputer,
kartografi, kejuruteraan jentera, kristalografi dan pembangunan permainan.
Pendekatan alternatif untuk trigonometri yaitu trigonometri rasional, dan
yang menggantikan fungsi sinus dan jarak dengan kuasa duanya, baru-baru ini
diajukan oleh Dr. Norman Wildberger dari Universiti New South Wales. Jika satu
segitiga dapat diperolehi dengan mengembangkan segitiga yang satu lagi secara

seragam, maka dua segitiga itu dinyatakan serupa. Kes ini adalah kes jika dan
hanya jika sudut sepadan adalah sama dan berlaku sebagai contoh dua segi tiga
berkongsi satu sudut dan sisi yang bertentangan kepada sudut itu adalah selari.
Tentang segi tiga serupa adalah panjang sisinya adalah sama atau
berkadaran merupakan fakta yang penting. Maksudnya, katakan jika sisi
terpanjang satu segi tiga adalah dua kali kepanjangan sisi terpanjang segi tiga
yang serupa, maka sisi terpendek juga dua kali ganda kepanjangan sisi
terpendek segi tiga yang lagi satu, dan median sisi juga dua kali ganda dengan
segi tiga yang lagi satu.
Dengan menggunakan fakta ini, boleh ditaksirkan fungsi trigonometri,
bermula dengan segi tiga tegak, segi tiga yang mempunyai satu sudut tegak (90
darjah atau /2 radian). Sisi terpanjang bagi mana-mana segi tiga pula adalah
yang bertentangan dengan sudut terbesar.
Sisi terpanjang bagi suatu segi tiga yang bertentangan dengan sudut
tegak dipanggil hipotenus. Pilihlah dua segi tiga bersudut tepat yang berkongsi
sudut A. Segi tiga tersebut perlu serupa, maka nisbah bagi sisi yang
bertentangan A kepada hipotenus akan sama bagi kedua segi tiga tersebut. Ia
haruslah di antara nomor 0 dan 1, kerana hipotenus sentiasa lebih besar dari dua
sisi yang lain yang bergantung kepada A; kita memanggilnya sin bagi A dan
menulisnya sebagai sin(A), atau hanya sin A. Begitu juga untuk mentakrifkan
kosin bagi A adalah nisbah bagi sisi yang bersebelahan A kepada hipotenus.
Itulah fungsi trogonometri yang paling penting; fungsi lain boleh diterbitkan
dengan mengambil nisbah bahagian yang lagi satu bagi segi tiga tegak yang
masih boleh dinyatakan dalam bentuk sin dan kosin. Berikut adalah tangen,
sekan, kotangen, dan kosekan.
Fungsi trigonometri hanya ditentukan bagi sudut di antara 0 dan 90 darjat
(0 dan /2 radian) saja. Fungsi trigonometri dengan menggunakan unit bulatan,
seseorang itu boleh mengembangkannya kepada pernyataan positif dan negatif.
Apabila fungsi sin dan kosin dikira-kira menggunakan kalkulator, berarti dengan
menggunakan hukum sin dan hokum kos dapat menjawab hampir-hampir semua
segi tiga. Hukum ini boleh digunakan untuk mengira sudut dan sisi yang berlebih
bagi mana-mana segi tiga apabila dua sisi dan satu sudut atau dua sudut dan
satu sisi atau tiga sisi diketahui.

Sesetengah ahli matematik percaya yang trigonometri asalnya dicipta


untuk mengira kedudukan matahari, latihan tradisional dalam buku tertua. Ia juga
amat penting untuk ukur tanah.

2.4

Struktur Geologi
Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat

kerja kekuatan tektonik, sehingga tidak lagi memenuhi hukum superposisi


disamping itu struktur geologi juga merupakan struktur kerak bumi produk
deformasi tektonik .
Cabang geologi yang menjelaskan struktur geologi secara detail disebut
GEOLOGI STRUKTUR, dimana geologi struktur merupakan cabang ilmu geologi
yang mempelajari mengenai bentuk arsitektur kulit bumi. Kekutan Tektonik dan
orogenik yang membentuk struktur geologi itu berupa stress (Tegangan).
Berdasarkan keseragaman kekuatannya,Stress dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1.

Uniform stress (Confining Stress), yaitu tegangan yang menekan atau


menarik dengan kekuatan yang sama dari atau ke segala arah

2.

Differential Stress, yaitu tegangan yang menekan atau menarik dari atau
ke satu arah saja dan bisa juga dari atau ke segala arah,tetapi salah satu
arah kekuatannya ada yang lebih dominan. Pengenalan struktur geologi
secara tidak langsung dapat dilakukan melalui cara-cara berikut ini:
Pemetaan geologi dengan mengukur strike dan dip.
Interprestasi peta topografi,yaitu dari penampakan gejala penelusuran
sungai, penelusuran morfologi dan garis kontur serta pola garis
konturnya.
Foto udara.
Pemboran.
Geofisika,yang didasarkan pada sifat-sifat yang dimiliki oleh batuan,yaitu
dengan metode Grafity, Geolectrik, Seismik, dan Magnetik.
Umumnya struktur geologi terbentuk oleh differential stress. Dari aspek

arah kerjanya,ada 3 macam Differential stress,yaitu :

Compressional stress
Tensional stress
Shear stress

Batuan bila mengalami gaya atau stress akan berubah atau mengalami
perubahan,dalam geologi struktur hal ini disebut Deformasi. Tahapan-tahapan
Deformasi adalah sebagai berikut :
a.

Elastic Deformation (Deformasi sementara)


Deformasi sementara ini terjadi jika kerja stress tidak melebihi batas
elastis batuan.Begitu stress terhenti,maka bentuk atau posisi batuan
kembali seperti semula.

b.

Ductile Deformation
Yaitu deformasi yang melampaui batas elastis batuan.Mengakibatkan
batuan

berubah

bentuk

dan

volume

secara

permanen,sehingga

bentuknya berlainan dengan bentuk semula.


c.

Fracture Deformation
Yaitu deformasi yang sangat melampaui batas elastis batuan,sehingga
mengakibatkan pecah. Seperti diketahui,bumi terdiri dari berbagai bagian
yang paling luar (kerak bumi), tersusun oleh berbagai lapisan
batuan.Kedudukan daripada batuan-batuan tersebut pada setiap tempat
tidaklah

sama,

bergantung

dari

kekuatan

tektonik

yang

sangat

mempengaruhiya.
Adanya gaya-gaya yang bekerja menyebabkan batuan terangkat dan
terlipat-lipat serta apabila terkena pelapukan dan erosi, maka batuan tersebut
akan menjadi tersingkap dipermukaan bumi.
1.

Struktur Kekar (Joint)


Hampir tidak ada suatu singakapan dimuka bumi ini yang tuidak

memperlihatkan gejala rekahan. Rekahan pada batuan bukan merupakan gejala


yang kebetulan.Umumnya hal ini terjadi akibat hasil kekandasan akibat tegangan
(stress), karena itu rekahan akan mempunyai sifat-sifat yang menuruti hukum
fisika.
Kekar adalah Struktur rekahan dalam blok batuan dimana tidak ada atau
sedikit sekali mengalami pergeseran (hanya retak saja),umumnya terisi oleh
sedimen setelah beberapa lama terjadinya rekahan tersebut.Rekahan atau
struktur kekar dapat terjadi pada batuan beku dan batuan sedimen.
Pada batuan beku,kekar terjadi karena pembekuan magma dengan
sangat cepat (secara mendadak). Pada batuan sedimen, Kekar terjadi karena :
Intrusi/ekstrusi

Pengaruh iklim/musim
Dalam batuan sedimen umunya kekar juga dapat terbentuk mulai dari
saat pengendapan atau segera terbentuk setelah pengendapannnya.dimana
sedimen tersebut masih sedang mengeras. Struktur ini banyak dipelajari karena
hubunganya yang erat dengan masalah-masalah Geologi teknik, Geologi
minyak,

terutama

dengan

masalah

cadangan

dan

produksi

Geologi

pertambangan, baik dalam hal system penambangan maupun pengarahan


terhadap bentuk-bentuk mineralisasi, dan yang lainnya. Umumnya dalam batuan
sedimen, kekar dapat terbentuk mulai saat pengendapan atau terbentuk setelah
pengendapannya, dimana sedimen tersebut sedang mengeras. Struktur kekar
dipelajari dengan cara statistic, mengukur dan mengelompokan dalam bentuk
diagram Rosset atau dengan diagram kontur (kutub).

Foto 1
Kekar

2.

Struktur Sesar (Fault)


Sesar adalah suatu rekahan pada batuan yang telah mengalami

pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan


dengan arah yang sejajar dengan bidang patahan.Hal ini terjadi apabila blok
batuan yang dipisahkan oleh rekahan telah bergeser sedemikian rupa hingga
lapisan batuan sediment pada blok yang satu terputus atau terpisah dan tidak
bersambungan lagi dengan lapisan sediment pada blok yang lainnya.Ukuran

panjang maupun kedalaman sesar dapat berkisar antara beberapa centimeter


saja

sampai

mencapai

ratusan

kilometer.

Istilah-istilah

penting

yang

berhubungan dengan gejala sesar antara lain :


1.

Bidang Sesar
Merupakan bidang rekahan pada batuan yang telah mengalami

pergeseran.
2.

Bagian-bagian yang tersesarkan (tergeser)


Bagian ini terdiri dari Hanging Wall dan Foot Wall.

Hanging Wall (Atap sesar)


Adalah bongkahan patahan yang berada dibagian atas bidang sesar.
Foot Wall (Alas sesar)
Adalah bongkahan patahan yang berada dibagian bawah bidang
sesar.

3.

Throw dan Heave


Throw,adalah jarak yang memisahkan lapisan atau vein yang terpatahkan

yang diukur pada sesar dalam bidang tegak lurus padanya. Heave,adalah jarak
horizontal yang diukur normal (tegak lurus) pada sesar yang memisahkan
bagian-bagian dari lapisan yang terpatahkan.
Berdasarkan pada sifat geraknya,sesar dapat dibedakan menjadi 3 jenis
yaitu :
1.

Sesar Normal (Gravity Fault),yaitu gerak relatif Hanging Wall turun


terhadap Foot Wall. Disebut juga sebagai Sesar Turun.

2.

Sesar Naik (Reverse Fault),yaitu gerak relatif Hanging Wall naik terhadap
Foot Wall. Posisi Hanging Wall lebih tinggi daripada Foot Wall. Namun
jika Hanging Wall bergeser naik hingga menutupi Foot Wall, maka sesar
tersebut.

3.

Disebut Thrust Fault yang bergantung pada kuat stress horizontal dan
kemiringan bidang sesar (dip).

4.

Sesar Mendatar (Horizontal Fault),yaitu gerak relative mendatar pada


bagian-bagian yang tersesarkan. Hanging Wall dan Foot Wall bergeser
Horizontal yang diakibatkan oleh kerja shear stress.
Disamping itu juga terdapat sesar-sesar yang lain ,diantaranya :
Strike Dip Fault, yaitu kombinasi antara sesar turun dan sesar horizontal
Hing Fault, yaitu Sesar Rotasional

10

Gambar 4
Contoh Sesar

3.

Lipatan (folding)
Lipatan adalah perubahan bentuk dan volume pada batuan yang

ditunjukkan oleh lengkungan atau melipatnya batuan tersebut akibat pengaruh


suatu tegangan (gaya) yang bekerja pada batuan tersebut yang umunya refleksi
perlengkungannya ditunjukkan oleh perlapisan pada batuan sedimen serta bisa
juga pada foliasi batuan metamorf.

Foto 2
Lipatan

Secara umum,jenis-jenis lipatan yang terpenting adalah sebagai berikut :


a. Antiklin, yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan
yang saling berlawanan.
b. Sinklin,yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan
yang menuju ke satu arah yang sama.
a. Beberapa defenisi tentang lipatan :
Sayap Lipatan,yaitu bagian sebelah menyebelah dari sisi lipatan
Puncak Lipatan,yaitu titik atau garis yang tertinggi dari sebuah lipatan

11

Bidang

Sumbu

Lipatan,yaitu

suatu

bidang

yang

memotong

lipatan,membagi sama besar sudut yang dibentuk oleh lipatan


tersebut.
Garis Sumbu Lipatan,yaitu perpotongan antara bidang sumbu dengan
bidang horizontal.
Jurus (Strike),yaitu arah dari garis horizontal dan merupakan perpotongan
antara bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal.
Kemiringan (Dip),yaitu sudut kemiringan yang tersebar dan dibentuk oleh
suatu bidang miring dengan bidang horizontal dan diukur dengan
tegak lurus dengannya.

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1

Tugas
Tugas pada praktikum kali ini adalah menggambarkan struktur bidang,

struktur garis, dan trigonometri, dengan soal yang telah di berikan oleh asisten.
(soal dan jawaban di pembahasan).

3.2
1

Pembahasan

12

Dik
: Jarak AB = 3 m, jarak BC = 9 m
Dit
: Jarak AC, cos , cos , Sin , Cos , tan ,tan ?
Jawab :
1

Jarak AC =

( A C)2 +(BC )2

(3)2+(9)2

9+81

= 9,5 m

BC
AC
=
sin sin 90

9,5
1

180 = 180 -90-71,8= 18,2

sin

sin = sin 71,80 = 0,31

cos

cos = cos 71,80 = 0,31

tan

tan = tan 71,80 = 3,04

2.

= sin 18,20 = 0,95

cos 18,20 = 0,95

= tan 18,20 = 0,33

= arc sin 0,95 =71,8

13

: Jarak BC = 12 m, jarak AB= 15 m, = 200

Dik

: Jarak AC, BC,

Dit

Jawab :
1
= 1800 370-78
= 650
2

BC =

BC
AB
=
sin65 sin 78

BC
7
=
0,9 0,98
BC =

0,9 x 7
=6,43 cm
0,98
AC
AB
=
sin37 sin 78
AC =

AC
7
=
0,6 0,98

AC =

3.

0,6 x 7
0,98

= 4,3 cm

14

Dik
: Jarak OP = 10 m, jarak QP= 9 m, jarak OQ = 7 m.
Dit
: Cos , Cos , Cos
Jawab :

6 +102B2
=arc tan=0,6=53,10
1.Cos = =
2.9 .10
2

2.Cos =
3.

a +c b
2.8 . 10

8 + 10 6
=arc tan =0,8=36,870
=
2.8 .10

= 180 - 36,87 - 23,1 = 90,03

4.

Dit

:
MN=
ML=
NL=
PK=
NK=

4.

?
?
?
?
?

Dik : ON=5m, elevasi titik M=710mdpl, titik N=700mdpl,

a.
b.

10
MN
=
=MN =114,73 m
0
sin5 sin 50
(710mdpl-700mdpl)=10m

=50 , =300

15

c.

5
MN
=
=MN =114,3 m
0
NL= cos 5
cos 50

d.

ON
3
=
=PK =2,50 m
0
sin6 0 sin 60 0

e.

NL
114,3
=
=NK =131,9 m
0
0
cos 3 0 cos 3 0

f.

LK
NL
=
=LK=114,3 m
0
0
tan 3 0 tan 3 0

Contoh pengerjaan struktur bidang dan struktur garis.


Struktur Bidang
1.

N1730E / 250

2.

N380W / 650

3.

N3330E / 350

4.

S90E / 200

5.

S430W/400

6.

N 650E/300

16

7.

N720W/700

1. N 173 E/25
Struktur Bidang
Azimuth = N 173 E/25
KW 1
= S 7 E/25
KW 2
= N 7 W/25
2. N 38W E/65
Struktur Bidang
Azimuth = N 38E/35
KW 1
= N 38 E/65
KW 2
= S 38 W/65
3. N 333 E/25
Struktur Bidang
Azimuth = N 333 E/25
KW 1
= N 27 W/25
KW 2
= S 27 E/25
4. S 9 E/20
Struktur Bidang
Azimuth = S 9 E/20
KW 1
= S 9 E/20
KW 2
= N 9 W/20
5. S 43 W/40
Struktur Bidang
Azimuth = S 40 W/40
KW 1
= S 40 W/40
KW 2
= N 40 E/40
6. N 65 E/30
Struktur Bidang
Azimuth = N 65 E/30
KW 1
= N 65 E/30
KW 2
= S 65 W/30
7. N 72 W/70

17

Struktur Bidang
Azimuth = N 72 W/20
KW 1
= N 72 W/20
KW 2
= S 72 W/20

18

Gambar 3.1
Struktur Bidang

Struktur Garis

19

1.

300,N330E

2.

650,N680W

3.

480,N530E

4.

400,N810E

5.

450,S330E

6.

420,S910E

7.

700,N50E

300,N330E

1.
Struktur Garis
Azimuth = 30,N33E
KW 1
= 30,N33E
2.

650,N680W
Struktur Garis
Azimuth = 65,N 68 W
KW 1
= 65,N 68 W
480,N530E

3.
Struktur Garis

Azimuth = 53,N 53 E
KW 1
= 53,N 53 E

20

4.

400,N810E
Struktur Garis
Azimuth = 40,N 81 E
KW 1
= 40,N 81 E

5.

450,S330E
Struktur Garis
Azimuth = 450,S330E
KW 1

6.

= 450,S330E

420,S910E
Struktur Garis
Azimuth = 420,S910E
KW 1

7.

= 420,S910E

700,N50E
Struktur Garis
Azimuth = 700,N50E
KW 1

=700,N50E

21

22

23

Gambar 3.2
Struktur Garis

BAB IV
ANALISA

24

Dari tugas yang diberikan pada praktikum mengenai arah, sudut,


trigonometri, dan struktur geologi ini, dalam mencari sudut pada suatu segitiga
dapat menggunkana rumus-rumus trigonometri, dimana untuk mencari Sin pada
suatu segitiga syarat yang harus ada pada segitiga tersebut yaitu sudut dan jarak
harus diketahui, sedangkan untuk mencari Cos syarat yang harus diketahui
hanya jaraknya saja. Kemudian mengenai perbedaan struktur garis dan struktur
bidang, dimana struktur garis mempunyai ciri penulisan awal berupa dip, dan
diakhiri dengan arah dip, sedangkan untuk struktur bidang, penulisan awalnya
berupa strike dan diakhiri dengan dip. Contoh untuk penulisan struktur garis yaitu
700,N50E, dan struktur bidang yaitu N 72 W/20

25

KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa arah merupakan suatu kata yang


digunakan untuk menunjukan suatu kedudukan, posisi, maupun tempat,
sedangkan sudut adalah suatu besaran matematis yang disusun oleh suatu sinar
atau dua garis berpotongan yang dapat diputar sampai 360 0 dari satu titik pusat
atau titik sudut menuju titik terminal dengan suatu titik pusat yang berada tepat di
tengah-tengah sumbunya. Kemudian trigonometri dapat diartikan sebagai
cabang dari ilmu matematika, yang erat hubungannya dengan sudut, dan
perhitungan mengenai sudut tersebut, khususnya sebuah sudut yang berbentuk
segitiga. Sedangkan struktur geologi dapat diartikan sebagai fenomena ataupun
kejadian yang terjadi di alam seperti sesar, kekar, dan lipatan.

26

DAFTAR PUSTAKA

Kurniarubianto, Rizky. 2011. Struktur Geologi, Laboratorium Geologi UNPAD.


http://www.scribd.com/doc/52565623/Prtkum-1.
Wirshing, J.R and Wrishing R.H., (1985), Konversi Sudut. Penerbit Canisius,
Jakarta, 1995, Bab 8.

Você também pode gostar