Você está na página 1de 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik keperawatan yang aman mencakup pemahaman tentang batasan
legal dimana perawat harus berfungsi. Seperti halnya semua aspek keperawatan
pada saat ini, pemahaman tentang implikasi hukum mendukung pikiran kritis pada
bagian perawat. Perawat harus memahami hukum untuk melindungi dirinya dari
pertanggungjawaban dan untuk melindungi hak-hak klien. Perawat tidak perlu
takut hukum, akan tetapi harus dalam batasan legal yang mengikatnya dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien. Hukum di masyarakat kita berubahubah dan dengan terus menerus berubah untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
hukum dimaksudkan untuk melindungi. Karena teknologi telah memperluas
peranan perawat, dilemma etis yang dihubungkan dengan perawatan klien telah
meningkat dan sering juga menjadi masalah legal keperawatan. Perawat penting
untuk mengetahui hukum di Negara mereka yang mempengaruhi praktik mereka.
Publik mendapat informasi lebih baik dibanding waktu lampau tentang hak-hak
perawatan kesehatan mereka. Terbiasanya perawat dengan hukum meningkatkan
kemampuannya untuk menjadi advokat klien.
Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien atau
klien baik secara individu, keluarga, kelompok dann masyarakat dengan
memandang manusia secara biopsikososial, spiritual yang komprehensi. Dalam
melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya
tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral.
Etika merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang, serta menjadi
suatu kebiasaan di dalam suatu masyarakat, baik berupa kata-kata atau suatu
bentuk perbuatan yang nyata. Etika lebih menitikberatkan pada aturan-aturan,
prinsip-prinsip yang melandasi perilaku yang mendasar dan mendekati aturanaturan, hukum, dan undang-undang yang membedakan benar atau secara
moralitas.

Prinsip-prinsip legal dan etis di dunia keperawatan sangat penting. Karena


jika seorang perawat ingin menjadi perawat yang professional, seorang perawat
harus

memahami

prinsip-prinsip

legal

dan

etis

serta

harus

mampu

mengimplementasikan dan megaplikasikannya dalam menjalankan profesinya.


B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Apakah yang dimaksud dengan prinsip-prinsip etik dalam keperawatan?


Apa sajakah isi dari prinsip-prinsip etik dalam keperawatan? Jelaskan!
Apakah yang dimaksud dengan prinsip-prinsip legal dalam keperawatan?
Apakah sajakah isi dari prinsip-prinsip legal dalam keperawatan?
Jelaskan!

C. Tujuan Masalah
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Untuk mengetahui maksud dari prinsip-prinsip etik dalam keperawatan.


Untuk mengetahui isi dari prinsip-prinsip etik dalam keperawatan.
Untuk mengetahui maksud dari prinsip-prinsip legal dalam keperawatan.
Untuk mengetahui dari prinsip-prinsip legal dalam keperawatan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Definisi Nilai
Keyakinan(beliefs) mengenai arti dari suatu ide, sikap, objek,
perilaku,

dll

yang

menjadi

standar

dan

mempengaruhi

prilaku

seseorang.Nilai menggambarkan cita-cita dan harapan- harapan ideal


dalam praktik keperawatan.
2. Definisi Etik
Kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, sistem nilai, standar
perilaku individu dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa yang
benar dan apa yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang
merupakan kebajikan dan apa yang merupakan kejahatan, apa yang
dikendaki dan apa yang ditolak.
3. Etika Keperawatan
Kesepakatan/peraturan tentang penerapan nilai moral dan keputusankeputusan yang ditetapkan untuk profesi keperawatan (Wikipedia, 2008).
4. Definisi Etika
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar
dan David (1978) berarti kebiasaaan . model prilaku atau standar
yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan
istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan
yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2002.
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik
bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi
perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal
yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan
peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan
salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab
moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik
dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan
pertimbangan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak
ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus
dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang
bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap

menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik


berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
5. Definisi Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau
suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik,
durasi dan tujuan dan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan
kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Seiring dengan tidak
disadari bahwa interaksi itu sangat kompleks sehingga kadang- kadang
kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku
tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik
perilaku individu, selama ia mampu mengubah perilaku tersebut.
B. Prinsip Etik
1. Respect (Hak untuk dihormati)
Perawat harus menghargai hak-hak pasien/klien
2. Autonomy (hak pasien memilih)
Hak pasien untuk memilih treatment terbaik untuk dirinya
3. Beneficence (Bertindak untuk keuntungan orang lain/pasien)
Kewajiban untuk melakukan hal tidak membahayakan pasien/ orang lain
dan secara aktif berkontribusi bagi kesehatan dan kesejahteraan pasiennya
C. Pelaksanaan Etik Dan Moral Dalam Pelayanan Klinis Keperawatan
Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat/bidan diperlukan untuk
menempatkan nilai-nilai dan perilaku kesehatan pada posisinya. Perawat/bidan
bisa menjadi sangat frustrasi bila membimbing atau memberikan konsultasi
kepada pasen yang mempunyai nilai-nilai dan perilaku kesehatan yang sangat
rendah. Hal ini disebabkan karena pasen kurang memperhatikan status
kesehatannya. Pertama-tama yang dilakukan oleh perawat/bidan adalah
berusaha

membantu

pasen

untuk

mengidentifikasi

nilai-nilai

dasar

kehidupannya sendiri.
Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan kasus sebagai berikut: Seorang
pengusaha yang sangat sukses dan mempunyai akses di luar dan dalam negeri
sehingga dia menjadi sibuk sekali dalam mengelola usahanya. Akibat
kesibukannya dia sering lupa makan sehingga terjadi perdarahan lambung
yang menyebabkan dia perlu dirawat di rumah sakit. Selain itu dia juga

perokok berat sebelumnya. Ketika kondisinya telah mulai pulih perawat


berusaha mengadakan pendekatan untuk mempersiapkannya untuk pulang.
Namun perawat menjadi kecewa, karena pembicaraan akhirnya mengarah
pada keberhasilan serta kesuksesannya dalam bisnis. Kendati demikian upaya
tersebut harus selalu dilakukan dan kali ini perawat menyusun list pertanyaan
dan mengajukannya kepada pasen tersebut. Pertanyaannya, Apakah tiga hal
yang paling penting dalam kehidupan bapak dari daftar dibawah ini ? Pasen
diminta untuk memilih atas pertanyaan berikut:
1. Bersenang-senang dalam kesendirian (berpikir, mendengarkan musik atau
2.
3.
4.
5.
6.

membaca).
Meluangkan waktu bersama keluarga.
Melakukan aktifitas seperti: mendaki gunung, main bola atau berenang.
Menonton televisi.
Membantu dengan sukarela untuk kepentingan orang lain.
Menggunakan waktunya untuk bekerja.

D. Pemecahan masalah etik


1. Identifikasi masalah etik
2. Kumpulkan fakta-fakta
3. Evaluasi tindakan alternatif dari berbagai perspektif etik.
4. Buat keputusan dan uji cobakan
5. Bertindaklah, dan kemudian refleksikan pada keputusan tsb
E. Aspek Legal dalam Praktik Keperawatan
1. Tercantum dalam:
a. UU No. 23 tahun 1992 ttg Kesehatan
b. PP No. 32 tahun 1996 ttg Tenaga Kesehatan
c. Kepmenkes No. 1239 tahuun 2001 ttg Registrasi dan Praktik Perawat
2. Area Overlapping (Etik Hukum )
a. Hak Hak Pasien
b. Informed-consent
3. Hak-hak Pasien :
a. Hak untuk diinformasikan
b. Hak untuk didengarkan
c. Hak untuk memilih
d. Hak untuk diselamatkan
4. Informed Consent
Informed consent adalah dokumen yang legal dalam pemberian
persetujuan prosedur tindakan medik dan atau invasif, bertujuan untuk

perlindungan terhadap tenaga medik jika terjadi sesuatu yang tidak


diharapakan yang diakibatkan oleh tindakan tersebut. Selain itu dapat
melindungi pasien terhadap intervensi / tindakan yang akan dilakukan
kepadanya.
Dasar dasar Informed consent UU N0 23 / 1992 tentang kesehatan
Pasal 53 ayat ( 2) dan Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 585 tentang
persetujuan tindakan medik.
F. Akuntabilitas Legal
1. Aturan legal yang mengatur praktik perawat
a. Pedoman untuk menghindari malpraktik dan tuntutan malpraktik
b. Hubungan perawat- Dokter/keluarga/institusi pelayanan kesehatan
2. Potensial Area Tuntutan
a. Malpraktik
Kelalaian
bertindak
yang
dilakukan
seseorang
terkai
profesi/pekerjaannya yang membutuhkan ketrampilan profesional dan
tehnikal yang tinggi
b. Dokumentasi
Medical Record adalah dokumen legal dan dapat digunakan di
pengadilan sebagai bukti.
c. Informed consent
Persetujuan yang dibuat oleh klien untuk menerima serangkaian prosedur
sesudah diberikan informasi yang lengkap termasuk resiko pengobatan dan
fakta-fakta yang berkaitan dengan itu, telah dijelaskan oleh dokter
d. Accident and Incident report
1) incident Report laporan terjadinya suatu insiden atau kecelakaan\
2) Perawat perlu menjamin kelengkapan dan keakuratan pelaporan askep
3) Pernyataan yang dibuat oleh seseorang mengenai bagaimana hak milik
seseorang dibuang sesudah kematiannya
4) DNRs (Do Not Rescucitate Orders)
5) Perintah dokter Tanpa Kode atau DNRs bagi klien dengan penyakit
terminal, penyakit kompleks, dan yang diharapkan untuk mati.
6) Euthanasia
7) Tindakan tanpa rasa sakit dengan mematikan penderitaan seseorang
dari tekanan penyakit atau dari penyakit yang tidak dapat disembuhkan
8) Kematian dan isu yang berhubungan
9) Sertifikat kematian, otopsi, donor organ, dsb.

G. Isi dari prinsip prinsip legal dan etis adalah :


1. Autonomi ( Otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang
lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau
dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara
rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu
yang menuntut pembedaan diri.Praktek profesional merefleksikan otonomi
saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.
2. Beneficience ( Berbuat Baik )
Beneficience berarti, hanya
Kebaikan,memerlukan

pencegahan

melakukan
dari

sesuatu

kesalahan

atau

yang

baik.

kejahatan,

penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri


dan orang lain. Terkadang,dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi
konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
3. Justice ( Keadilan )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap
oranglain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai inidirefleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja
untuk terapiyang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
4. Nonmal eficience ( Tidak Merugikan )
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan
psikologis pada klien.
5. Veracity ( Kejujuran )
Prinsip ini berarti penuh dengan kebenaran. Nilai diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap
klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip ini
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
6. Fidellity (Metepati Janji)

Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan


komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia pasien.
7. Confidentiality ( Kerahasiaan )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
8. Accountability ( Akuntabilitas )
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional dapat dinilai

dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa

terkecuali.
9. Informed Consent
Informed Consent terdiri dari dua kata yaitu informed yang
berarti telah mendapat penjelasan atau keterangan (informasi), dan
consent yang berarti persetujuan atau memberi izin. Jadi informed
consent mengandung pengertian suatu persetujuan yang diberikan setelah
mendapat informasi. Dengan demikian informed consent dapat
didefinisikan sebagai persetujuan yang diberikan oleh pasien dan atau
keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan
dilakukan terhadap dirinya serta resiko yang berkaitan dengannya.
H. Aplikasi Aspek Legal Dalam Keperawatan
Hukum mengatur perilaku hubungan antar manusia sebagai subjek hukum
yang melahirkan hak dan kewajiban. Dalam kehidupan manusia, baik secara
perorangan maupun berkelompok, hukum mengatur perilaku hubungan baik
antara manusia yang satu dengan yang lain, antar kelompok manusia, maupun
antara manusia dengan kelompok manusia. Hukum dalam interaksi manusia
merupakan suatu keniscayaan (Praptianingsih, S., 2006).
Berhubungan dengan pasal 1 ayat 6 UU no 36/2009 tentang kesehatan
berbunyi : Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui

pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan


kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Begitupun dalam pasal 63 ayat 4 UU no 36/2009 berbunyi Pelaksanaan
pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu
keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu. Yang mana berdasarkan pasal ini
keperawatan merupakan salah satu profesi/tenaga kesehatan yang bertugas untuk
memberikan pelayanan kepada pasien yang membutuhkan
Pelayanan keperawatan di rumah sakit meliputi : proses pemberian asuhan
keperawatan, penelitian dan pendidikan berkelanjutan. Dalam hal ini proses
pemberian asuhan keperawatan sebagai inti dari kegiatan yang dilakukan dan
dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian-penelitian yang menunjang terhadap
asuhan keperawatan, juga peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta sikap
yang diperoleh melalui pendidikan dimana hal ini semua bertujuan untuk
keamanaan pemberian asuhan bagi pemberi pelayanan dan juga pasien selaku
penerima asuhan.
Berdasarkan undang-undang kesehatan yang diturunkan dalam Kepmenkes
1239 dan Permenkes No. HK.02.02/Menkes/148/I/2010, terdapat beberapa hal
yang berhubungan dengan kegiatan keperawatan. Adapun kegiatan yang secara
langsung dapat berhubungan dengan aspek legalisasi keperawatan :
1.
2.
3.
4.

Proses Keperawatan
Tindakan keperawatan
Informed Consent
Dll
Untuk melindungi tenaga perawat akan adanya tuntutan dari klien/pasien

perlu ditetapkan dengan jelas apa hak, kewajiban serta kewenangan perawat agar
tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tugasnya serta memberikan suatu
kepastian hukum, perlindungan tenaga perawat. Hak dan kewajiban perawat
ditentukan dalam Kepmenkes 1239/2001 dan Keputusan Direktur Jenderal
Pelayanan Medik Nomor Y.M.00.03.2.6.956
1. Kewajiban Perawat

a. Mempunyai izin untuk melakukan pekerjaan maupun untuk melakukan


praktik keperawatan (Pasal 1, 3, 6, 8)
b. Membantu Program Pemerintah di bidang kesehatan (Pasal 18)
c. Meningkatkan mutu pelayanan profesi (Pasal 19)
d. Mencantumkan Surat Izin Praktik Perawat di ruang praktiknya (untuk
praktik perorangan) (Pasal 21)
e. Memenuhi persyaratan mutu layanan dalam bentuk ketersediaan sarana
dan prasarana minimal bagi perawat (pasal 22, 23) dan berpraktik
sesuai dengan peraturan perundangan (Pasal 30)
f. Menjalankan fungsi keperawatan berdasarkan ketentuan
g. Mengumpulkan sejumlah angka kredit (Ketentuan MenPAN 94/2001)
2. Hak Perawat
Dalam Kepmenkes 1239/2001 hak perawat tidak dijelaskan secara
eksplisit tetapi dapat kita lihat pada pasal 15 dan 20 sebagai berikut
Pasal 15 : dalam melaksanakan praktik keperawatan berwenang untuk:
a. Melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan
keperawatan dan evaluasi keperawatan.
b. Tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada butir (1) meliputi :
intervensi keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan
konseling kesehatan.
c. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud
angka (1) dan (2) harus sesuai dengan standar asuhan keperawatan
yang ditetapkan oleh organisasi profesi
d. Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan berdasarkan
permintaaan tertulis dari dokter.
Pasal 20, menjelaskan sebagai berikut:
a. Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seorang/pasien, perawat
berwenang untuk melakukan tindakan pelayanan kesehatan di luar
kewenangan sebagai dimaksud dalam pasal 15
b. Pelayanan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
BAB III
PENUTUP

10

Kegiatan keperawatan ditujukan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan


pasien dan kemandirian pasien dalam menangani masalah yang menghadang pada
dirinya. Untuk dapat terjadi hal tersebut maka diperlukan suatu regulasi yang
dapat menuntun profesi keperawatan melaksanakan aktifitasnya sehingga pasien
sebagai subjek dan objek dari tindakan keperawatan mendapatkan kepuasan
terhadap pelayanan yang diberikan.
Pelayanan keperawatan sebagai salah satu bagian tak terpisahkan dari
pelayanan kesehatan terdepan dan terlama yang berhubungan dengan pasien
sangat memungkinkan sekali terjadinya klaim tanggung gugat dari pengguna
layanan. Oleh karena itu perlindungan terhadap tata kerja perawat merupakan
suatu keniscayaan dan juga perlunya pengetahuan perawat tentang aspek hukum
yang menjadi area kerjanya.
Legalitas dan perundang-undangan yang berhubungan dengan keperawatan
sangatlah banyak, dalam materi ini hanya disajikan beberapa sumber hukum yang
memang secara langsung perlu diketahui oleh perawat terutama UU No 36/2009
tentang kesehatan dan Kepmenkes 1239/2001 tentang registrasi dan praktek
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

11

Praptianingsih, S. 2006. Kedudukan Hukum Perawat Dalam Upaya Pelayanan


Kesehatan di Rumah Sakit. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang
Registrasi dan Praktek Keperawatan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02-148/Menkes/148/2010 Tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
Somantri, I. (2006). Konsep Dasar Keperawatan. Bandung: Stikes A. Yani Press.
Susilaningsih, F.S. 2002. Evaluasi Pembelajaran Klinik Keperawatan. PSIK-FK
Unpad: Proceeding
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144144)
Ditulis oleh Irman Somantri di Tuesday, January 10, 2012

KATA PENGANTAR

12

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan hikmah dan hidayah-Nya atas terselesaikannya penulisan makalah ini
yang berjudul Dokumentasi Pelayanan Khusus Gawat Darurat Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Dokumentasi Keperawatan.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mengalami hambatan dan
kesulitan. Namun, berkat bantuan semua pihak, penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dan memberi pengarahan serta dukungan semangat kepada
penulis.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya menerima segala
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhirnya, dengan segala keterbatasan tersebut, saya berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya untuk proses pembelajaran.

Cianjur, Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI
i
13

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
Latar Belakang.................................................................................................1
Tujuan..............................................................................................................2
Manfaat............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
Pengertian .......................................................................................................3
Prinsip Etik......................................................................................................4
Pelaksanaan Etik Dan Moral Dalam Pelayanan Klinis Keperawatan..............4
Pemecahan masalah etik..................................................................................5
Aspek Legal dalam Praktik Keperawatan........................................................6
Akuntabilitas Legal..........................................................................................6
Isi dari prinsip prinsip legal dan etis adalah.................................................7
Aplikasi Aspek Legal Dalam Keperawatan ....................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

14

ASPEK LEGAL DAN ETIK


MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
Dokumentasi Keperawatan

Disusun Oleh :
A. SAHRUl SIDIQ
NIM. D34.013.001
2B

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR


AKADEMI KEPERAWATAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Jalan Pasir Gede Raya No. 19.Telp.(0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur

15
ii

Você também pode gostar