Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2. Keputusan mempekerjakan:
Dalam merekrut serta mempekerjakan pegawai, apakah perusahaan
dalam mencapai tujuannya lebih senang merekrut pegawai yang beragam
latar belakangnya, atau agar aman, perusahaan mempekerjakan tenaga
kerja yang homogen
3. Struktur Manajemen:
Dalam hal ini berarti bagaimana perusahaan itu dikelola, apakah dikelola
oleh tim eksekutif atau didominasi oleh otoritas pimpinan perusahaan.
4. Strategi pengambilan resiko:
Sejauh mana perusahaan berani mengambil risiko. Apakah perusahaan
senang dengan suatu tantangan pasar serta mencari peluang-peluang
yang ada, ataukah telah puas dengan kondisi (baik produk atau pasar
yang ada), demi amannya kegiatan perusahaannya.
5. Kondisi fisik:
Bagaimana kondisi ruangan kantor didesain. Apakah kantor lebih
cenderung tersekat-sekat ruangannya, agar nampak kewibawaan
perusahaan padahal kondisi tersebut mungkin tidak mendukung proses
komunikasi yang diharapkan. Atau kantor dibuat terbuka, tanpa ada jarak
yang nyata antara kantor manajemen dengan tempat kerja staf.
Mengenai pola perilaku organisasi dimana karyawan baru
cenderung dan terdorong mengikuti perilaku seniornya maka untuk
menambah kejelasan mengenai peran pegawai senior atau pimpinan
dalam kaitannya dengan budaya kerja, maka disini akan dibahas
mengenai langkah pemimpin dalam pelaksanaan program budaya kerja
seperti yang ditulis oleh Triguno, dalam bukunya Budaya Kerja, yaitu:
1. Memberi fokus yang sama mengenai visi dan strategi perusahaan.
Dengan adanya kesamaan fokus tersebut maka komitmen, sinergi dan
semangat kerja organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Melaksanakan penyempurnaan
Melakukan penyempurnaan adalah inti dari program budaya kerja karena
dengan penyempurnaan maka perubahan-perubahan yang diinginkan
akan dapat terlaksana, dimana organisasi akan mampu mempertahankan
hidup dalam dunia persaingan.
3. Mengubah budaya
Dalam hal mengubah budaya maka pimpinan harus mampu mengubah
dirinya terlebih dahulu. Pimpinan organisasi harus mau menerima
tanggung jawab dalam rangka perubahan budaya . Perubahan budaya
tidak mungkin dilakukan dalam sekejap waktu tetapi terjadi secara
bertahap dan memerlukan waktu.
4. Pemimpin jangan membuat suatu kesalahan dalam tahapan pelaksanaan
program budaya kerja, karena bila hal tersebut terjadi maka dapat
melemahkan semangat dan menurunkan kepercayaan bawahan terhadap
pimpinan.
1.
2.
3.
4.
5.