Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PRAKTIKAN:
Karina Anggraeni
Nufiqurakhmah
Angkik Pandu Rizky
Devic Oktora
Sirojulaili
(2414105021)
(2414105026)
(2414105052)
(2413106007)
(2413106009)
ASISTEN:
Rinda Nur Hidayati
(2411100018)
PRAKTIKAN:
Karina Anggraeni
Nufiqurakhmah
Angkik Pandu Rizky
Devic Oktora
Sirojulaili
(2414105021)
(2414105026)
(2414105052)
(2413106007)
(2413106009)
ASISTEN:
Rinda Nur Hidayati
(2411100018)
ABSTRAK
Dalam perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan informasi
dan pertukaran data sangat tinggi sehingga dibutuhkan kecepatan
transmisi data yang cepat, efektif dan efisien. Salah satu
teknologi yang sering digunakan adalah serat optik. Serat optik
bekerja menggunakan prinsip dasar Total Internal Reflection
(TIR) dimana suatu peristiwa dimana cahaya yang masuk ke
dalam serat optik diteruskan hingga keluar dari serat optik.
Namun penggunaan serat optik ini tidak lepas dengan adanya
rugi. Dimana rugi dapat terjadi karena adanya lekukan (bending)
pada serat optik. Fiber optik akan kehilangan daya yang salah
satunya diakibatkan oleh bending. Pengaruh perubahan lekukan
(bending) terhadap nilai daya keluaran adalah semakin besar jarijari lekukan maka daya keluaran akan semakin besar dan semakin
banyak lilitan maka daya keluaran akan semakin kecil. Dengan
kata lain, rugi-rugi daya optis berbanding terbalik dengan jari-jari
lekukan dan berbanding lurus dengan jumlah lilitan pada serat
optik.
Kata kunci : serat optik, TIR, lekukan, daya keluaran, rugi-rugi
daya
ABSTRACT
In the times, the human need for information and high data
exchange so we need fast data transmission speed, effective and
efficient. One technology that is often used is the optical fiber.
Fiber optics work using the basic principles of Total Internal
Reflection (TIR) in which an event in which the incoming light
into an optical fiber is passed to the exit of the optical fiber.
However, the use of optical fibers is not separated by the loss.
Where losses may occur due to the curvature (bending) in the
optical fiber. Fiber optics will lose power, one of which caused
by bending. Effect of change in curvature (bending) of the value
of the output power is greater radius of curvature, the output
power will be greater and more winding the output power will be
smaller. In other words, the optical power loss is inversely
proportional to the radius of curvature and is directly
proportional to the amount of twist in the optical fiber.
Keywords: optical fiber, TIR, indentation, output power, power
loss
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan praktikum
Teknik Optik yang berjudul Pengolahan Citra Pada
Fotografi dapat diselesaikan. Penyusunan laporan
praktikum ini tidak terlepas dari bimbingan berbagai pihak.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Agus M. Hatta, Ph.D., selaku dosen mata kuliah
Teknik Optik.
2. Detak Yan Pratama, S.T., M. Sc., selaku dosen
mata kuliah Teknik Optik.
3. Rinda Nur Hidayati, selaku asisten praktikum.
4. Seluruh civitas akademik Teknik Fisika ITS
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima
saran dan kritik sebagai perbaikan.
Surabaya, Desember 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika Laporan
BAB II DASAR TEORI
2.1 Serat Optik
2.2 Struktur Dasar Sebuah Serat Optik
2.3 Jenis-Jenis Serat Optik
2.4 Lekukan (Bending) Pada Serat Optik
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat-alat Percobaan
3.2 Prosedur Percobaan
BAB IVANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
i
ii
iii
iv
v
vi
1
1
1
2
2
3
3
4
4
5
6
6
6
8
8
16
21
21
21
22
23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Serat Optik
3
Gambar 2.2 Pembiasaan Cahaya
3
Gambar 2.3 Serat Optik Singlemode Step Index
4
Gambar 2.4 Serat Optik Multimode Step Index
4
Gambar 2.5 Serat optik Grade Index Singlemode 5
Gambar 3.1 Set Up eksperimen 1
6
Gambar 3.2 Set Up Eksperimen 2
7
Gambar 4.1 Frekuensi Tingkat Keabuan
9
Gambar 4.2 Grafik Daya terhadap Jari-Jari Serat
Optik Singlemode
10
Gambar 4.3 Grafik Daya terhadap Jumlah
Lilitan Serat Optik Singlemode
11
Gambar 4.4 Grafik Loss Daya terhadap Jumlah Lilitan
Serat Optik Singlemode
12
Gambar 4.5 Grafik Daya terhadap Jari-Jari Serat Optik
Multimode
13
Gambar 4.6 Grafik Loss Daya terhadap Jari-Jari Serat
Optik Multimode
14
Gambar 4.7 Grafik Daya terhadap Jumlah Lilitan
Serat Optik Multimode
15
Gambar 4.8 Grafik Daya terhadap Jumlah Lilitan
Serat Optik Multimode
16
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Bending Serat Optik
Singlemode dengan 1310 nm
Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan Bending Serat Optik
Singlemode 1550 nm
Tabel 4.3 Data Hasil Percobaan Lilitan Serat
Optik Singlemode dengan 1310 nm
Tabel 4.4 Data Hasil Percobaan Lilitan Serat
Optik Singlemode dengan 1550 nm
Tabel 4.5 Data Hasil Percobaan Bending Serat Optik
Multimode dengan 1310 nm
Tabel 4.6 Data Hasil Percobaan Bending Pada Serat
Optik Multimode dengan 1550 nm
Tabel 4.7 Data Hasil Percobaan Lilitan Serat Optik
Multimode dengan 1310 nm
Tabel 4.8 Data Hasil Percobaan Lilitan Serat
Optik Multimode dengan 1550 nm
vi
8
9
10
11
12
13
14
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan
informasi dan pertukaran data sangat tinggi sehingga
dibutuhkan kecepatan transmisi data yang cepat, efektif dan
efisien. Teknologi yang efektif dan efisien akan membantu
transmisi pengiriman data yang mengandung informasi dari
pengirim ke penerima berjalan secara akurat dan cepat. Oleh
karenanya perlu adanya media pertukaran informasi dengan
bandwith yang lebar. Salah satu yang sering digunakan adalah
serat optik.Terbukti dengan perantara serat optik pengiriman
data dapat dilakukan dengan bandwith 160 GB.
Namun penggunaan serat optik ini tidak lepas dengan
adanya rugi. Dimana rugi dapat terjadi karena adanya lekukan
(bending) pada serat optik. Fiber optik akan kehilangan daya
yang salah satunya diakibatkan oleh bending. Rugi pada serat
optik sendiri tidak boleh lebih dari 0,3 dB/km atau dengan kata
lain 30 dB/100 km. Dari beberapa keterangan diatas, perlu
diketahui prinsip-prinsip transmisi pada serat optik serta
pengaruh bending pada serat optik.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang mucul pada percobaan modul 2
mengenai desain optik, yaitu:
1. Bagaimana prinsip-prinsip transmisi data pada serat
optik?
2. Apa pengaruh lekukan (bending) pada daya sinyal
keluaran serat optik?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan modul 2
mengenai desain optik, yaitu :
BAB II
DASAR TEORI
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat-alat Percobaan
Adapun alat-alat yang digunakan
percobaan antara lain:
1. Laser
2. Serat optik multimode
3. Serat optic singlemode
4. Penggaris
5. Optical Power Meter (OPM) Thorlabs
dalam
melakukan
3.
4.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Data
Pada percobaan P2 ini dilakukan percobaan mengenai
bending pada serat optik. Pada percobaan ini akan dilihat
apakah gangguan berupa lekukan (bending) pada serat optik
berpengaruh terhadap daya yang terbaca pada OPM (Optical
Power Meter). Gangguan yang dimaksud berupa lekukan
dengan diameter tertentu serta lilitan pada silinder. Sementara
itu, pengaruh ditunjukkan dengan adanya loss pada daya serat
optik ().
dB
(4.1)
Dari percobaan yang dilakukan pada panjang gelombang ()
1310 nm dan 1550 nm diperoleh data yang berbeda untuk serat
optik singlemode dan multimode.
4.1.1 Percobaan serat optik singlemode
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Bending Serat Optik
Singlemode dengan 1310 nm
Diamet
er(cm)
Jari-Jari
(cm)
Pout (W)
1
Rata2
Loss
(dB)
2,988
2,952
2,908
2,949
0,336
2,2
1,1
2,761
2,758
2,759
2,759
0,625
2,4
1,2
2,822
2,82
2,815
2,819
0,532
2,6
1,3
2,732
2,735
2,744
2,737
0,661
2,8
1,4
2,83
2,843
2,815
2,829
0,517
1,5
2,908
2,924
2,92
2,917
0,384
3,2
1,6
2,737
2,74
2,737
2,738
0,659
3,4
1,7
2,752
2,751
2,754
2,752
0,636
3,6
1,8
2,99
2,985
2,988
2,988
0,280
3,8
1,9
3,038
3,037
3,036
3,037
0,209
3,093
3,094
3,095
3,094
0,128
Diamet
er (cm)
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
3,2
3,4
3,6
3,8
4
5.20
Jari-Jari
(cm)
1
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2
Pout (W)
1
3,840
4,104
4,190
4,417
4,671
3,930
3,937
3,957
4,405
3,845
3,970
2
3,895
4,132
4,157
4,419
4,670
3,948
3,954
3,972
4,365
3,794
3,964
3
3,885
4,138
4,186
4,420
4,669
3,993
3,979
3,952
4,305
3,852
3,960
Rata2
3,873
4,125
4,178
4,419
4,670
3,957
3,957
3,960
4,358
3,830
3,965
0,322
0,049
-0,007
-0,251
-0,491
0,229
0,229
0,225
-0,191
0,370
0,220
4.70
Daya (W)
Loss
(dB)
4.20
3.70
Panjang
Gelombang
1550 nm
3.20
2.70
1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2
Jari-Jari (cm)
1.00
Loss (dB)
0.80
Panjang
Gelombang
1550 nm
0.60
0.40
Panjang
Gelombang
1310 nm
0.20
0.00
1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2
Jari-Jari (cm)
Jumlah
Lilitan
Rata2
Loss
(dB)
2,349
2,329
2,330
2,336
1,349
2,360
2,361
2,363
2,361
1,302
2,352
2,354
2,345
2,350
1,323
2,280
2,279
2,285
2,281
1,452
2,339
2,342
2,345
2,342
1,338
2,254
2,250
2,251
2,252
1,509
2,273
2,277
2,275
2,275
1,464
10
Jumlah
Lilitan
Rata
2,304
2,321
2,318
2,314
2,558
1,869
1,872
1,871
1,871
3,482
2,386
2,279
2,385
2,350
2,491
0,907
0,872
0,890
0,890
6,710
0,414
0,403
0,429
0,415
10,018
0,357
0,342
0,352
0,350
10,757
0,218
0,220
0,219
0,219
12,798
Loss
(dB)
Daya (W)
4.500
4.000
Panjang
Gelombang
1550
3.500
3.000
2.500
2.000
1
Panjang
Gelombang
1310 nm
Jumlah Lilitan
11
14.000
12.000
Panjang
Gelombang
1310 nm
Loss (dB)
10.000
8.000
6.000
Panjang
Gelombang
1550 nm
4.000
2.000
0.000
1
3
4
5
Jumlah Lilitan
Diamet
er(cm)
Jari-Jari
(cm)
Pout (W)
2
Loss
(dB)
Rata
3,056
3,049
3,052
3,052
-0,073
2,2
1,1
2,934
2,956
2,950
2,947
0,080
2,4
1,2
2,908
2,865
2,906
2,893
0,160
2,6
1,3
3,165
3,179
3,220
3,188
-0,262
2,8
1,4
2,865
2,837
2,851
2,851
0,223
1,5
2,769
2,745
2,779
2,764
0,357
3,2
1,6
3,165
3,179
3,124
3,156
-0,218
3,4
1,7
3,142
3,001
3,008
3,050
-0,070
3,6
1,8
3,325
3,328
3,311
3,321
-0,440
3,8
1,9
3,247
3,247
3,240
3,245
-0,339
3,274
3,260
3,268
3,267
-0,369
12
Diamet
er (cm)
Jari-Jari
(cm)
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
3,2
3,4
3,6
3,8
4
1
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2
6.50
Pout (W)
1
2,226
2,205
2,185
2,123
2,545
1,989
1,948
2,607
2,221
2,279
2,607
2
2,185
2,216
2,185
2,113
2,537
1,999
2,010
2,628
2,154
2,288
2,579
3
2,182
2,218
2,185
2,113
2,576
1,991
1,999
2,607
2,164
2,298
2,561
Rata
2,198
2,213
2,185
2,116
2,553
1,993
1,986
2,614
2,180
2,288
2,582
Loss
(dB)
-0,411
-0,442
-0,386
-0,248
-1,062
0,013
0,029
-1,165
-0,376
-0,587
-1,112
6.00
Panjang
Gelomb
ang
1550 nm
Panjang
Gelomb
ang
1310 nm
5.50
Daya (W)
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2
Jari-Jari (cm)
13
Panjang
Gelomba
ng 1310
nm
Panjang
Gelomba
ng 1550
nm
Jari-Jari (cm)
Jumlah
Lilitan
Rata2
Loss
(dB)
3,193
3,124
3,179
3,165
-0,231
2,551
2,538
2,524
2,538
0,729
3,056
3,042
3,042
3,047
-0,065
2,524
2,524
2,524
2,524
0,752
3,015
3,001
2,947
2,988
0,020
3,001
3,001
3,001
3,001
0,000
2,947
2,947
2,947
2,947
0,079
Pout (W)
1
14
Rata2
Loss
(dB)
2,735
2,729
2,759
2,741
-1,370
2,484
2,463
2,495
2,481
-0,937
2,474
2,432
2,401
2,436
-0,857
2,365
2,201
2,049
2,205
-0,425
2,401
2,819
2,803
2,674
-1,263
2,295
2,545
2,535
2,458
-0,898
2,607
2,568
2,649
2,608
-1,154
3.20
Panjang
Gelomba
ng 1310
nm
Panjang
Gelomba
ng 1550
nm
Daya (W)
3.00
2.80
2.60
2.40
2.20
2.00
1
Jumlah Lilitan
15
Loss (dB)
0.50
0.00
1
-0.50
Panjang
Gelomb
ang
1310 nm
Panjang
Gelomb
ang
1550 nm
-1.00
-1.50
Jumlah Lilitan
18
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Transmisi data menggunakan serat optik menjadi
21
DAFTAR PUSTAKA
[1] Chapter II, Serat optik. Universitas Sumatera Utara.
(repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf,
diakses 24 Oktober 2014)
[2] Roychoudhuri, Chandrasekhar.Fundamental of Photonics.
USA : SPIE Press. 2008.
[3] Smith,Graham.Optiks and Photonics:An Introduction.
USA:John Wiley & Sons, Ltd. 2007
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
[5] Hukum Snellius.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Snellius, diakses 30
Oktober 2013)
22
LAMPIRAN A
KONTRIBUSI ANGGOTA KELOMPOK
No
1
Nama
Karina Anggraeni
NRP
2414105021
Nufiqurakhmah
2414105026
3
4
5
2414105052
2413105007
2413105009
23
Kontribusi
Abstrak, Bab 5,
Editor
Pengolahan data Bab
4
Paper
Bab 1 dan 3
Bab 2