Você está na página 1de 2

Nama: Ilham Romdoni sobur

NPM: 230210140004
Filsafat Pancasila
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya prilaku menyimpang dikalangan para remaja. Di
antaranya adalahsebagai berikutPertama, longgarnya pegangan terhadap agama .Sudah menjadi
tragedi dari dunia maju, dimanasegala sesuatu hampir dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan,
sehingga keyakinan beragam mulai terdesak,kepercayaan kepada Tuhan tinggal simbol, laranganlarangan dan suruhan-suruhan Tuhan tidak diindahkanlagi. Dengan longgarnya pegangan seseorang
peda ajaran agama, maka hilanglah kekuatan pengontrol yangada didalam dirinya. Dengan demikian
satu-satunya alat pengawas dan pengatur moral yang dimilikinya adalahmasyarakat dengan hukum
dan peraturanya. Namun biasanya pengawasan masyarakat itu tidak sekuatpengawasan dari dalam diri
sendiri. Karen pengawasan masyarakat itu datang dari luar, jika orang luar tidaktahu, atau tidak ada
orang yang disangka akan mengetahuinya, maka dengan senang hati orang itu akan beranimelanggar
peraturan-peraturan dan hukum-hukum sosial itu. Dan apabila dalam masyarakat itu banyak
ornagyang melakukuan pelanggaran moral, dengan sendirinya orang yangkurang iman tadi tidak akan
mudah pulameniru melakukan pelanggaran-pelanggaran yang sama.Tetapi jika setiap orang teguh
keyakinannya kepadaTuhan serta menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, tidak perlu lagi
adanya pengaewasan yang ketat,karena setiap orang sudah dapat menjaga dirinya sendiri, tidak mau
melanggar hukum-hukum danketentuan-ketentuan Tuhan.
Pendidikan Sebagai Wahana Pembudayaan Pancasilakasus
hasil survai Readers Digest, mengapa nilai-nilai kesantunan dan kepedulian yang terkandung dalam
Pancasila
belum dihayati dengan baik oleh masyarakat Jakarta, sehingga saat disurvai berada di peringkat
14.Dalam
kasus
berlalu lintas, mengapa nilai-nilai luhur tepo sliro, mementingkan kepentingan umum belum
kitahayati sehingga kita cenderung egois dalam berlalu lintas. Dalam
kasus
korupsi, mengapa kita tega mengambilsesuatu yang bukan hak kita, yang seringkali menjadikan orang
lain men ...
Pancasila
III di UniversitasAirlangga Surabaya, Tanggal 31 Mei 2001. Bahwa
Pancasila
sebagai dasar negara dan
Pancasila
sebagaisistem nilai luhur yang dimiliki Bangsa Indonesia rasanya tidak perlu dibahas apalagi
diperdebatkan. Bahwa
Pancasila
sebagai dasar negara harus dijadikan sumber nilai sekaligus tolok ukur bagi penyelenggaraan
negara juga tidak perlu diperdebatkan. Bahwa nilai-nilai luhur
Pancasila
merupakan acuan bagi kehidupanbermasyarakat dan berbangsa juga tidak perlu diperde ...Pokokpokok Pikiran Disampaikan pada Konggres Pancasila III di Universitas Airlangga Surabaya, Tanggal
31Mei 2001.Bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai sistem nilai luhur yang
dimiliki BangsaIndonesia rasanya tidak perlu dibahas apalagi diperdebatkan. Bahwa Pancasila sebagai
dasar negara harusdijadikan sumber nilai sekaligus tolok ukur bagi penyelenggaraan negara juga tidak
perlu diperdebatkan. Bahwanilai-nilai luhur Pancasila merupakan acuan bagi kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa juga tidak perludiperdebatkan. Bahwa Pancasila merupakan ruh
kehidupan seluruh bangsa Indonesia, sehingga setiap langkahseharusnya diwarnai nilai-nilai luhur

Pancasila, juga tidak perlu lagi dibahas. Yang perlu direnungkan adalahmengapa fenomena kehidupan
kita dalam bermasyarakat dan berbangsa terasa masih jauh dari nilai-nilai luhurPancasila.Status
Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai sistem nilai Bangsa Indonesia sebagaimanadisebutkan di
atas, telah kita sepakati sejak Indonesia merdeka. Namun setelah kita merdeka selama 65
tahun,perilaku keseharian kita dalam bermasyarakat dan berbangsa tampaknya masih jauh dari nilainilai Pancasila.Jika Bung Karno menyatakan bahwa Pancasila dapat diperas menjadi satu perkataan
yaitu gotong royong, kitadapat bertanya dimana gotong royong itu terimplemtasikan saat ini. Yudi
Latif (Kompas, 13 Mei 2011)menguraikan secara gamblang bagaimana seharusnya gotong royong
menjiwai seluruh sila Pancasila.

Você também pode gostar