Você está na página 1de 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembukaan

Undang-Undang

Dasar

(UUD)

1945

bagi

bangsa Indonesia adalah identik dengan sebuah konstitusi


sebagai dasar negara yang digunakan oleh bangsa Indonesia,
yaitu Pancasila.
Pada aline ke-4 Pembukaan UUD 1945 terdapat suatu
susunan yang menjadi dasar negara bangsa Indonesia, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari

kelima

dasar

tersebut,

dapat

diketahui

bahwa

Pembukaan UUD 1945 merupakan fundamental terbentuknya


suatu dasar negara bagi bangsa Indonesia yang merupakan
segala sumber hukum dalam konstitusi di Indonesia. Selain
itu,

Pembukaan

UUD

1945

menjadi

mukadimah

bagi

konstitusi (UUD) negara Indonesia, yaitu UUD 1945.


Pokok-pokok

pikiran

dalam

pembukaan

UUD

1945,

merupakan suasana kebatinan Undang-Undang Dasar Negara


Indonesia serta mewujudkan citra hukum yang menguasai
hukum dasar negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis,
dan pokok-pokok pikiran tersebut dijelmakan dalam pasalpasal pada UUD 1945. Oleh karena itu, dipahami bahwa
suasana kebatinan UUD 1945 serta citra hukum UUD 1945
bersumber atau dijiwai oleh dasar falsafat Pancasila. Inilah

Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945 |

yang dimaksud dengan arti dan fungsi Pancasila sebagai


Dasar Negara.
Dengan demikian, jelaslah bahwa Pembukaan UUD 1945
mempunyai fungsi atau hubungan langsung dengan Batang
Tubuh UUD 1945 yang akan dijelaskan lebih rinci dalam
penulisan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka
muncul beberapa pertanyaan yang menjadi rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Apa makna yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945?
2. Bagaimana pola batang tubuh UUD 1945?
3. Bagaimana hubungan antara pembukaan dan batang
tubuh UUD 1945?
4. Bagaimana tata urutan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini
sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah:
1. Untuk

mengetahui

makna

yang

terkandung

dalam

pembukaan UUD 1945.


2. Untuk mengetahui pola batang tubuh UUD 1945.
3. Untuk mengetahui hubungan antara pembukaan dan
batang tubuh UUD 1945.
4. Untuk

mengetahui tata

urutan peraturan

perundang-

undangan yang berlaku di Indonesia.

Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945 |

BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Pembukaan UUD 1945


Setiap

warga

negara

berhak

mendapatkan

hak-hak

azasinya yang meliputi hak azasi pribadi, hak azasi ekonomi,


hak azasi politik, hak azasi sosial dan kebudayaan, hak azasi
mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan serta hak azasi terhadap perlakuan
tata cara peradilan dan perlindungan hukum. Keseluruhan hak
azasi manusia di negara kita tercantum di dalam UUD 1945.
Pada materi ini akan dijelaskan tentang makna yang
terkandung pada alinea pembukaan UUD 1945.
Alinea

pertama

adalah

suatu

pengakuan

hak

azasi

kebebasan atau kemerdekaan semua bangsa dari segala


bentuk penjajahan dan penindasan oleh bangsa lain. Contoh
jika Anda sedang berbicara dengan teman Anda berilah
kesempatan

kebebasan

mereka

untuk

mengeluarkan

pendapat jangan Anda memaksa kehendak.


Alinea kedua adalah pengakuan hak azasi sosial yang
berupa keadilan dan pengakuan azasi ekonomi yang berupa
kemakmuran dan kesejahteraan. Contoh lihatlah di lingkungan
sekitar Anda tentang hubungan antara majikan atau tuan
tanah atau pemilik kapal dengan nelayan atau pekerja.
Alinea ketiga adalah hak kodrat yang dianugerahkan oleh
Tuhan Yang Maha Esa kepada semua bangsa. Contoh hak
untuk memeluk agama, berbicara dan lain sebagainya.
Alinea keempat adalah memuat tujuan negara. Contoh pak
polisi tidak boleh menangkap seseorang tanpa alasan yang
jelas, pemerintah harus memajukan kesejahteraan umum dan
Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945 |

juga kita hendaknya ikut mewujudkan ketertiban dunia dan


lain sebagainya.
B. Pola Batang Tubuh UUD 1945
Di dalam batang tubuh UUD 1945 terdapat beberapa
ketentuan yang mengatur persamaan derajat manusia yang
dicantumkan sebagai hak dan kewajiban warga negara, antara
lain:
1. Segala warga negara bersamaan kedudukan dalam hukum
dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1).
2. Tiap-tiap

warga

negara

berhak

atas

pekerjaan

dan

penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2).


3. Kebebasan berserikat, berpendapat dan berpolitik (pasal
28).
4. Kebebasan

memeluk

dan

melaksanakan

agama/kepercayaan (pasal 29 ayat 1).


5. Hak dan kewajiban membela negara (pasal 30).
6. Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran
(pasal 31).
7. Dan amandemen kedua dicantumkan pada pasal 28a - 28j.
C. Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945
Pokok-pokok pikiran pembukaan UUD 1945, merupakan
suasana kebatinan Undang-Undang DasarNegara Indonesia
serta mewujudkan cita hukum yang menguasai hkum dasar
Negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, dan pokokpokok pikrab tersebut dijelmakan dalam pasal UUD 1945.
Oleh karena itu, dipahami bahwa suasana kebatinan UUD
1945 serta cita hukum UUD 1945 bersumber atau dijiwai oleh
dasar falsafat Pancasila. Inilah yang dimaksud dengan arti dan
fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara. Dengan demikian,

Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945 |

jelaslah bahwa Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi atau


hubungan langsungdegan Batang Tubuh UUD 1945, karena
Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang
dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal di Batang Tubuh
UUD 1945 tersebut. Pembukaan UUD 1945yang merupakan
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini menjadi
rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu. Batang
Tubuh UUD 1945 terdiri dari rangkaian pasal-pasal merupakan
perwujudan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945, yang tidak lain adalah pokok pikiran:
Persatuan Indonesia, Keadilan sosial, Kedaulatan Rakyat
berdasar atas kerakyatan danpermusyawaratan/perwakilan,
dan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan
yang adil danberadab.Pokok-pokok pikiran tersebut tidak lain
adalah

pancaran

dari

Pancasila

yang

telah

nanpu

nenberikanemangat dan terpancang dengan khidmat dalam


perangkat

UUD

1945.

Semangat

(pembukaan)

pada

hakikatnya merupakan suatu rangkaian kesatuan yang tak


dapat dipisahkan. Kesatuan serta semangat yang demikian
itulah yang harus diketahui, dipahami, dan dihayati oleh
setiap insan warga negara Indonesia.
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh
UUD 45, yaitu:
1. Alinea 1,2,3 a tidak memiliki hub. Causal organis dengan
UUD

1945

karena

berisi

hal-hal

yang

mendahului

kemerdekaan.
2. Alinea 4a memiliki hubungan Causal organis dengan UUD
1945 karena berisi hal-hal pokok bagi terselenggaranya
negara:
a. UUD ditentukan akan ada

Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945 |

b. Yang

diatur

dalam

UUD

adalah

pembentukan

pemerintahan negara
c. Bentuk negar republik berkedaulatan rakyat
d. Pancasila sebagai dasar negara
D. Tata

Urutan

Peraturan

Perundang-undangan

yang

Berlaku di Indonesia
Berdasarkan TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber
Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan,
dijelaskan bahwa tata urutan peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia adalah:
1. Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) merupakan
hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat
dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan
negara.
2. Ketetapan

Majelis

Permusyawaratan

Rakyat

Republik

Indonesia
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia (TAP MPR-RI) merupakan putusan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pengemban
kedaulatan rakyat yang ditetapkan dalam sidang-sidang
MPR.
3. Undang-Undang
Undang-Undang (UU) dibuat oleh Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) bersama Presiden untuk melaksanakan UUD
1945 serta TAP MPR-RI.
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)
Perpu dibuat oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan
yang memaksa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945 |

a. Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang


berikut.
b. DPR dapat menerima atau menolak Perpu dengan tidak
mengadakan perubahan.
c. Jika ditolak DPR, Perpu tersebut harus dicabut.
5. Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah (PP) dibuat oleh Pemerintah untuk
melaksanakan perintah undang-undang. 6. Keputusan
Presiden (Keppres) yang bersifat mengatur dibuat oleh
Presiden untuk menjalankan fungsi dan tugasnya berupa
pengaturan
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari

hasil pembahasan di atas, maka dapat dibuat

beberapa kesimpulan sebagai berikut:


1. Makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
terdapat pada setiap alinea dari Pembukaan UUD tersebut,
yaitu:
a. Suatu

pengakuan

kemerdekaan

semua

hak

azasi

bangsa

kebebasan

dari

segala

atau
bentuk

penjajahan dan penindasan oleh bangsa lain.

Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945 |

b. Pengakuan hak azasi sosial yang berupa keadilan dan


pengakuan azasi ekonomi yang berupa kemakmuran
dan kesejahteraan.
c. Hak kodrat yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha
Esa kepada semua bangsa.
d. Memuat tujuan negara.
2. Di dalam batang tubuh UUD 1945 terdapat beberapa
ketentuan yang mengatur persamaan derajat manusia
yang dicantumkan sebagai hak dan kewajiban warga
negara.
3. Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945
terdapat pada alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945, yang
memiliki hubungan causal organis dengan UUD 1945
karena berisi hal-hal pokok bagi terselenggaranya sebuah
negara.
4. Tata

urutan

peraturan

perundang-undangan

Republik

Indonesia adalah:
a. UUD 1945

e. Peraturan Pemerintah

b. Tap MPR-RI

f.

c. Undang-undang

g. Peraturan Daerah

Keputusan Presiden

d. Perpu

Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945 |

Você também pode gostar