Você está na página 1de 3

Mengenal Penyakit Demam Berdarah Dengue

Dalam beberapa bulan ini banyak ditemukan pasien rujukan dengan Demam Berdarah
Dengue (DBD) di daerah dalam/luar kota pangkal pinang. Untuk itu diharapkan tulisan ini
dapat menambah wawasan masyarakat tentang penyakit ini agar lebih waspada dan tahu cara
mengatasinya.
Di Indonesia, demam berdarah dengue (DBD) pertama kali dicurigai di Surabaya
pada tahun 1968, tetapi konfirmasi virologis baru diperoleh pada tahun 1970. Sejak tahun
1994, seluruh propinsi di Indonesia telah melaporkan kasus DBD dan daerah tingkat II yang
melaporkan kasus DBD juga meningkat, namun angka kematian menurun tajam dari 41,3%
pada tahun 1968, menjadi 3% pada tahun 1984 dan menjadi <3% pada tahun 1991.
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang
termasuk dalam group B arthropod borne virus (arbovirus) dan sekarang dikenal sebagai
genus Flavivirus, famili Flaviviridae Virus Dengue dapat ditularkan oleh Nyamuk Aedes
aegypti dan nyamuk Aedes albopictus. Nyamuk Aedes aegypti merupakan nyamuk yang
paling sering ditemukan. Nyamuk Aedes aegypti hidup di daerah tropis, terutama hidup dan
berkembang biak di dalam rumah, yaitu tempat penampungan air jernih atau tempat
penampungan air sekitar rumah. Nyamuk ini sepintas tampak berlurik, berbintik bintik
putih, biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari. Jarak terbang
nyamuk ini 100 meter. Sedangkan nyamuk Aedes albopictus memiliki tempat habitat di
tempat air jernih. Biasanya nyamuk ini berada di sekitar rumah dan pohon pohon, tempat
menampung air hujan yang bersih, seperti pohon pisang, pandan, kaleng bekas. Nyamuk ini
menggigit pada siang hari dan memiliki jarak terbang 50 meter.
Bentuk klasik gejala dari DBD ditandai dengan demam tinggi, mendadak 2-7 hari,
disertai dengan muka kemerahan. Keluhan seperti anoreksia, sakit kepala, nyeri otot, tulang,
sendi, mual, dan muntah sering ditemukan.
Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD ditegakkan dengan
Gejala Klinis :
Demam tinggi mendadak antara 2 7 hari
Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut:
o Uji bendung positif
o Petekie, ekimosis, atau purpura (Kulit berbintik merah, berwarna merah)
o Perdarahan mukosa (tersering mimisan ataupun perdarahan gusi)
o Hematemesis atau melena (muntah darah atau berak darah)
Pembesaran Hati (Hepatomegali)
Syok

Laboratoris :
Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)
Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma) sebagai
berikut:
o Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan
jenis kelamin
o Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan
dengan nilai hematokrit sebelumnya
o Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites atau hipoproteinemi.
Apabila terdapat 2 atau lebih tanda klinis ditambah tanda laboratoris diagnosis Demam
Berdarah Dengue dapat ditegakkan.

Penatalaksanaan prehospital DBD bisa dilakukan melalui 2 cara yaitu pencegahan dan
penanganan pertama pada penderita demam berdarah. Dinas Kesehatan menjelaskan
pencegahan yang dilakukan meliputi kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yaitu
kegiatan memberantas jentik ditempat perkembangbiakan dengan cara 3M Plus :
1) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi / WC,
drum, dan lain-lain seminggu sekali (M1).
2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air/tempayan, dan lainlain (M2).
3) Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan
(M3).
Plusnya adalah tindakan memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk dengan cara:
1) Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah di tempat air yang sulit dikuras atau sulit air
dengan menaburkan bubuk Temephos (abate) atau Altosid. Abate dan Altosid dapat
diperoleh di puskesmas atau di apotik.
2) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
3) Mengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk
4) Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok
5) Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
6) Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar

7) Melakukan fogging atau pengasapan bila dilokasi ditemukan 3 kasus positif DBD
dengan radius 100 m (20 rumah) dan bila di daerah tersebut ditemukan banyak jentik
nyamuk.
Adapun cara yang bisa ditempuh tapi butuh kemauan yang kuat untuk melakukannya
adalah sebagai berikut (WHO, 1999) :
1) Minuman yang diberikan sesuai selera misalnya air putih, air teh manis, sirup, sari buah,
susu, oralit ataupun minimum ion
2) Cobalah menurunkan panas dengan minum obat penurun panas. Parasetamol sebagai
pilihan, dengan dosis 10 mg/BB/kali tidak lebih dari 4 kali sehari. Jangan
memberikan aspirin dan brufen/ibuprofen, sebab dapat menimbulkan gastritis dan atau
perdarahan.
3) Makanlah makanan yang bergizi dan usahakan makan dalam kuantitas yang banyak
4) Cara penghitung kebutuhan cairan dapat berdasarkan rumus berikut ini :
a) Dewasa : 50 cc/kg BB/hari
b) Anak
Untuk 10 kg BB pertama: 100cc/kg BB/ hari
Untuk 10 kg BB kedua : 50 cc/kg BB/ hari
Untuk 10 kg BB ketiga dan seterusnya : 20 cc/kg BB/hari
Untuk mengetahui pemberian cairan cukup atau masih kurang, perhatikan jumlah atau
frakuensi kencing. Frekuansi buang air kecil minimal 6 kali sehari menunjukkan pemberian
cairan mencukupi. Jika pasien tidak dapat melakukan terapi prehospital tersebut sebaiknya
pasien di Opname di Rumah Sakit.

Você também pode gostar