Você está na página 1de 93

E-Book

Dilengkapi: Studi Kasus, Model Organisasi Mentoring,


Contoh Form & Proposal, Perangkat Mentoring Lainnya

Muhammad Ruswandi & Rama Adeyasa

Manajemen Mentoring
Karawang 2012, Ilham Publishing

Lisensi Dokumen:
Copyright 2012
Seluruh dokumen ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas
untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau
merubah atribut penyusun dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin
terlebih dahulu dari penyusun

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.,


Alhamdulillah. Salawat dan salam salam kepada teladan terbaik kita Muhammad
SAW, keluarganya, dan penerusnya sampai akhir zaman. Dalam buku ini disajikan
mengenai manajemen mentoring yang sangat terkait dengan pengelolaan kegiatan
mentoring. Mentoring Islam saat ini mungkin identik dengan nuansa sekolah, baik
sekolah menengah pertama, madrasah, maupun tingkat atas. Namun sebenarnya
pelaksanaan mentoring dapat dilaksanakan di mana saja sepanjang itu mengandung
pendidikan Islam dengan pendekatan yang fitri dan keinginan dari pelaksana dan peserta
untuk mau saling mendengar dan memberi nasehat, dalam arti lain saling belajar.
Mentor belajar dan mengingatkan dirinya dengan materi yang disampaikan.
Mentee pun belajar apa itu Islam yang hanif yang membangun jiwa dalam kerangka
ibadah kepada Allah SWT.
Buku ini hanya pengungkapan manajemen mentoring dari pengamatan seharihari. Untuk lebih meningkatkan pemahaman anda mengenai mentoring di sekolah, anda
perlu membaca buku Panduan Dawah Sekolah karya Nugroho Widiyantoro (As
Syaamil), atau Dawah Sekolah di Era Baru karya Koesmarwanti dan Nugroho W. (Era
Intermedia). Dan referensi lain yang berhubungan dengan tema ini.
Akhirul kalam. Kami menyadari bahwa karya ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu kami untuk lebih
menyempurnakannya.
Jazakuullah khairon katsiron
Bogor, Juni 2006
ttd
Penyusun

DAFTAR ISI
Bab 1.
Bab 2.
Bab 3.
Bab 4.
Bab 5.
Bab 6.
Bab 7.
Bab 8.
Bab 9.
Bab 10.
Bab 11.
Bab 12.
Bab 13.
Bab 14.
Bab 15.

Pendahuluan ...............................................................................
Ada Apa dengan Mentoring .......................................................
Praktek POAC ............................................................................
Kelembagaan .............................................................................
Administrasi ...............................................................................
Penelitian dan Pengembangan ....................................................
Komunitas Islam ........................................................................
Public Relation ...........................................................................
Aspek Finansial ..........................................................................
Menjadi Pemimpin .....................................................................
Team Building ...........................................................................
Rapat dan Skill Komunikasi .......................................................
Informasi Di Sekitar Kita ...........................................................
Membangun Kompetensi dengan Wadah Mentoring ..................
Skill Berpikir .............................................................................

Hal.
1
3
5
8
15
26
44
47
66
68
71
74
79
81
84

Bab 1 Pendahuluan
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. (QS. An-Nahl:125)
Definisi Mentoring
Mentoring merupakan salah satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan Islami), yang didalamnya
dilakukan pembelajaran Islam. Orientasi mentoring adalah pada pembentukan karakter dan kepribadian
Islami peserta (syakhsiyah Islamiyah). Mentor (B. Inggris) dalam bahasa Indonesia berarti penasihat.
Mentoring secara umum merupakan suatu kegiatan pendidikan dalam perspektif luas dengan pendekatan
saling menasihati. Bila merujuk pada Al-Quran maka Allah memerintah kita untuk saling menasihati
mengenai kebenaran maupun kesabaran. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya
mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. QS. Al Ashr 103: 1-3
Dalam surat di atas disebutkan bahwa orang yang terhindar dari kerugian hidup adalah orang-orang yang
saling menasihati mengenai kesabaran dan kebenaran. Di sini tersirat bahwa untuk bisa melaksanakannya,
kita tidak bisa melakukannya sendiri. Namun harus dengan beberapa orang yang mau saling memberi
nasihat. Secara individu, kita tidak hanya fokus pada bagaimana memberi nasihat, tapi juga kemauan
untuk mendengarkan nasihat. Kondisi ini dibudayakan dalam kegiatan mentoring sehingga tercipta suatu
suasana saling belajar. Makna belajar adalah adanya perubahan dari satu titik ke titik selanjutnya yang lebih
baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari kondisi jahiliyah menuju cahaya Islam. Harapannya dari klub
mentoring dilahirkan generasi baru yang siap mengemban amanah umat dan membangun negeri ini.
Dari perspektif metode, mentoring Islam adalah metode memahami Islam dengan cara yang
menyenangkan. Sugesti di masyarakat saat ini (terutama di kalangan remaja), bahwa mempelajari Islam
adalah ngantuk dan membosankan adalah salah. Dalam mentoring, sugesti itu akan hilang dan diganti
dengan perspektif menyenangkan (Fun and I love it). Kata mentoring memiliki nuansa lebih modern dan
sesuai dengan karakter remaja. Berbeda bila kita menggunakan kata ngaji, yang terbayang adalah suasana
yang membosankan dengan ustad yang sudah tua. Bagi siapa saja yang baru mendengar kata mentoring,
tentu akan segera bertanya, Apa itu mentoring?, maka kita dapat segera menjawab, Mentoring adalah
ngaji Islam dengan cara yang menyenangkan.
Ruang lingkup mentoring
Mentoring Islam merupakan salah satu program dalam bidang pembinaan remaja
muslim.
a. Tujuan Mentoring
Siswa muslim memperoleh pemahaman tentang Islam dan bersemangat untuk
beribadah kepada Allah dengan benar.
b. Sasaran Mentoring
Mentoring ditujukan kepada remaja muslim dan dibimbing oleh para mentor
yang terlatih dan terkontrol perkembangannya
c. Pelaksanaan
Mentoring dilaksanakan satu pekan sekali selama 2 jam.
Kegiatan mentoring Islam memiliki dua pelaku utama yaitu mentor dan mentee (baca: mentii: peserta
mentoring Islam). Mentor adalah penasihat utama dalam kelompok ngaji Islam, sedangkan mentee adalah
peserta mentoring Islam dan umumnya remaja. Mereka mengadakan pertemuan seminggu sekali, dengan
waktu pertemuan yang telah disepakati bersama. Jumlah peserta dalam mentoring sekitar 3-20 orang.

2
Pelaku dalam kegiatan mentoring setidaknya harus memiliki dua kemampuan dasar, yaitu kemampuan
menasihati dan kemampuan untuk mendengar nasihat. Seorang mentor yang menjadi pusat perhatian
mentee harus memiliki semua kemampuan ini.
Pelaksanaan program mentoring melibatkan banyak pihak, diantaranya adalah para mentor, mentee,
pengelola mentoring dan institusi lain (tergantung situasinya). Bila kegiatan mentoring dilaksanakan di
sekolah maka institusi itu adalah sekolah. Institusi lain yang dapat terlibat adalah LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) yang peduli dengan pengembangan diri remaja. Kanwil (Kantor Wilayah) Departemen atau
Pemda (Pemerintah Daerah) pun dapat terlibat, sebagaimana dicontohkan MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran) Agama Islam SMK DKI Jakarta, Kanwil Depdiknas, dan Kanwil Departemen Agama DKI
Jakarta. Mereka bekerja sama dengan Yayasan IQRO dalam pengadaan program mentoring di SMK-SMK
Jakarta. Tergantung konteksnya institusi-institusi ini akan terlibat disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Urgensi mentoring Islam
Rasulullah SAW dalam membina para sahabat tidak sekadar menjadikan mereka member/anggota. Namun
lebih dari itu, mengangkat dan membina potensi terbesar mereka, sehingga menjadi generasi unggulan dan
sukses berjuang menegakkan Islam. Kita masih dapat membaca kisah-kisah tersebut dalam Al-Quran dan
dapat memotivasi untuk mengikuti jejak kesuksesan para sahabat dalam mencapai keridhoan-Nya. Al
Quran sebagai pedoman hidup dan Rasulullah SAW sebagai teladan (qudwah) dalam kehidupan, memberi
inspirasi bagi kita untuk membentuk diri dan mengajak orang lain mengenal indahnya Islam. Inspirasi ini
dapat kita tuangkan dalam bentuk mentoring. Setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat mempelajari
Islam dengan nyaman, tanpa ketakutan yang tak beralasan, meningkatkan prestasi diri, dan menjadi insan
yang bertakwa kepada Allah SWT.
Allah tidak akan mengubah suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubahnya. Bangsa Indonesia bila
ingin maju, maka harus mau untuk mengubah dirinya sendiri. Korupsi, penipuan, penggelapan uang adalah
fenomena rendahnya moral bangsa. Mentoring Islam hadir untuk memecahkan persoalan ini. Dengan
membimbing generasi muda yang akan menggantikan generasi pendahulu agar lebih baik. Maka ini dapat
menjadi suatu arah gerak positif bagi bangsa ini. Gerak positif inilah yang harus selalu dijalani oleh bangsa
ini karena perubahan hanya bisa diwujudkan dengan amalan konkrit. Membentuk generasi muda muslim.
Calon pemimpin bangsa adalah suatu hal yang patut mendapat dukungan dari semua pihak. Kita
memerlukan warga negara yang cerdas, pandai dan BERMORAL. Moral positif hanya bisa diwujudkan
dengan tekad spiritual yang tinggi dari pelakunya. Model pembinaan yang seperti inilah yang dapat
membentuk generasi yang akan membangun dan mensejahterakan masyarakat kita.
Latihan
Buatlah forum diskusi bersama teman-teman anda, dan cobalah untuk menjawab pertanyaan berikut ini.
Bila tidak tuntas segera, anda dan teman-teman dapat mencari bahan literatur sebagai bahan diskusi di
lain waktu!
1.
2.
3.

Sebutkan dan jelaskan metode-metode pembinaan ke-Islaman untuk remaja selain mentoring!
Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri metode pembinaan remaja yang terbaik!
Sebutkan dan jelaskan urgensi mentoring Islam selain yang dipaparkan di atas!

Bab 2. Ada apa dengan Mentoring ?


Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus
diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayatayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al hikmah.
dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang
nyata. QS. Ali Imran 3: 164

Latar Belakang
Mentoring sebagai metode pembinaan remaja dalam memahami Islam dengan cara yang
menyenangkan lahir dari suatu pemikiran sebagai berikut:
1. Metode tradisional yang ada saat ini untuk mempelajari Islam, ternyata tidak dapat
menjangkau semua segmen masyarakat.
2. Tidak cocoknya metode tradisional untuk remaja.
3. Konsep pendidikan Islam yang selama ini ada hanya sekedar keilmuan (materi) saja
dan jarang mencapai tataran amal (aplikasi dalam kehidupan sehari-hari).
Visi / Tujuan Mentoring
Membentuk insan muslim dengan kepribadian dan gaya hidup Islami
Misi Mentoring
1. Menjadikan program mentoring sebagai sarana pendidikan Islam bagi remaja muslim
2. Kaderisasi remaja muslim untuk bergerak menyeru pada hal yang ma`ruf dan mencegah
yang munkar.
Penjabaran tujuan mentoring bagi mentee.
Mentee diharapkan menjadi pribadi yang:
Melaksanakan ibadah-ibadah wajib.
Simpati pada persoalan Islam dan keIslaman.
Memiliki kepribadian hanif dan bersedia mendengarkan dawah.
Memiliki kecendrungan untuk merubah diri dan mengubah orang lain.
Memiliki potensi tertentu yang dapat bermanfaat bagi dawah.
Bentuk kegiatan Mentoring
a. Kegiatan Utama
Pertemuan di dalam atau luar ruangan, yang terdiri dari 34 pertemuan pertahun.
Metode pendekatan yang dapat digunakan antara lain :
Ceramah, penjelasan materi oleh mentor
Diskusi, membahas fenomena aktual yang terjadi di masyarakat
Tanya jawab, membahas masalah-masalah yang dialami mentee
Games, permainan kreatif yang Islami dan penuh hikmah
Tema yang diprioritaskan untuk disampaikan adalah :
Pemahaman Islam : Aqidah Islam, konsep Islam, konsep Iman, Syahadah, pembinaan
ruhani, dll.
Pengenalan Ukhuwah Islamiyah ; mana dan hakekat Ukhuwah Islamiyah.
Problematika umat ; ghozwul fikri.
Urgensi Pendidikan Islam.
b. Kegiatan Pelengkap

4
Kegiatan Pelengkap dapat berupa tabligh, tafakkur alam, dauroh, dll.
Orientasi DKM/Rohis ..................................... Akhir Juli (waktu situasional)
Tafakkur alam ................................................. Akhir Oktober
Training Peningkatan ...................................... Akhir Februari
Sanlat.............................................................. Akhir Juni

Pertanyaan Diskusi
Jabarkan 5W + 1 H (what, who, where, when, why, & how) kegiatan mentoring yang akan anda
lakukan!

Bab 3 Praktek POAC


Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang
ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
QS. At Taubah 9: 105

Setelah kita tahu dan paham perlunya mentoring, lalu apa yang harus dilakukan? Seperti
halnya melakukan hal lain dalam hidup, mentoring kita pun harus di-POAC dulu! Tentu tidak asing
dengan istilah POAC, sebuah ringkasan sederhana mengenai tata cara bertindak.
Tindakan POAC tersebut telah dinyatakan secara eksplisit oleh Sahabat Ali bin Abi Thalib.
Sayang sekali jika organisasi kebaikan yang kita usahakan menjadi hancur sedemikian rupa hanya
karena tidak dikelola secara profesional. Sebuah contoh: Sekolah X di kota B, telah mengadakan
kegiatan mentoring selama lebih dari 10 tahun. Selama 10 tahun tersebut telah terjadi pergantian
kepengurusan sebanyak empat kali. Secara umum, perjalanan kegiatan mentoring di sekolah tersebut
terlihat cukup baik. Padahal, kalau kita lihat lebih dalam.... Wah! Banyak yang harus diperbaiki.
Misalnya rapat rutin pengurus yang malah jadi tidak rutin. Mengapa? Pengelolanya pada sibuk kuliah
dan beraktivitas di kampus! Juga, karena sistem administrasi yang tidak terkelola dengan baik.
Sehingga, setiap akhir semester dan harus membuat pelaporan untuk guru, Sang Penanggung Jawab
jadi kalang kabut deh Pusing dan sangat tidak mengenakkan. Akibatnya, perjalanan mentoring di
sekolah X tersebut pernah mencapai titik nadir, yaitu saat mentoring hanya berjalan 3 kelas dari 21
kelas yang seharusnya ada.
Lalu, POAC untuk mentoring seharusnya seperti apa? Dalam manajemen mentoring, POAC
berjalan sebagai berikut:
Planning (perencanaan)
Dimulai dengan pembuatan tujuan, visi, misi dan program kerja yang diimplementasikan
dalam bentuk sasaran, target realistis, jadwal kegiatan, dan anggaran. Biasanya perencanaan dibuat
untuk satu tahun ketika akan diadakan kegiatan mentoring. Perencanaan satu tahun ini dibicarakan saat
raker pengelola mentoring di awal tahun ajaran. Namun bagi perintis kegiatan mentoring dimana
kegiatan mentoring baru diadakan, biasanya perlu dibuat perencanaan umum minimal tiga tahun untuk
dapat menyelesaikan satu generasi mentee.
Tahap perencanaan merupakan tahapan yang sangat penting. Gagal merencanakan berarti
merencakan untuk gagal. Perencana kegiatan mentoring, walaupun dapat direncanakan dalam raker
mentor, tetap membutuhkan tim inti (sering disebut think tank: pemikir tangki*) yang secara khusus
memikirkan perencanaan. Mereka bertindak berdasarkan analisis kegiatan mentoring di tahun
sebelumnya dan dibandingkan dengan kondisi terkini. Yang namanya mentoring, setiap tahun pasti
berubah! Mengapa? Karena institusi yang ditanganinya juga terus berubah secara dinamis. Tahun lalu
hanya ada sembilan kelas, eh... sekarang jadi sepuluh kelas! (jadi harus nambah mentor kan ), para
siswa yang mulai tahun ini menjadi lebih sibuk karena banyak tugas berkenaan dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Hei! Mengapa perubahanan dinamisnya negatif melulu? Yah, tidak juga. Pernah
dijumpai sekolah yang mengalami perubahan, dari sekolah yang antipati terhadap mentoring menjadi
sekolah yang mendukung mentoring, bahkan menetapkan kegiatan mentoring sebagai nilai tambah
pelajaran agama.
Begitupun bagi perintis kegiatan mentoring, analisis medan merupakan hal yang utama.
Dengan memahami medan (kondisi siswa, guru, sekolah secara umum dan tren yang berkembang di
masyarakat) perencanaan kegiatan mentoring dapat dilakukan dengan lebih baik. Misalnya dari hasil
analisis menunjukkan bahwa sekolah tertentu lebih layak untuk dimulai mentoringnya lebih dulu
dibanding sekolah lainnya karena faktor ketersediaan alumni untuk mengelolanya. Ya! Pihak sekolah
biasanya cenderung lebih terbuka terhadap orang-orang yang dikenalnya, yang dulu telah dididik
dengan tangan mereka sendiri. Tapi itu bukan harga mati lho, karena ada juga sekolah yang melihat
dari sisi muatan positif yang dibawa ketimbang siapa yang membawa. Memang seharusnya begitu!
Para perintis kegiatan mentoring pun dapat mengambil pelajaran dari sekolah-sekolah yang
telah lebih dulu mapan kegiatan mentoringnya. Karena sifatnya membandingkan, maka setiap pelajaran
yang diambil dari sekolah lain tersebut harus ditinjau kembali. Apakah sesuai dengan keadaan sekolah
kita? Jika sesuai, silakan diambil. Sedangkan jika tidak, eit jangan dibuang dulu! Simpan saja

6
pengetahuan tersebut, siapa tahu di masa depan saat kondisi yang mirip dengan sekolah yang dipelajari
tersebut telah tercapai dan pengetahuan yang kita miliki akan terasa manfaatnya...
Organizing (Pengelolaan)
Setelah rencana dibuat maka perlu diorganisasi dengan pembagian sumber daya manusia
(sdm) dalam pelaksanaan kerja. Struktur, kelembagaan dan sdm dibahas dalam bab 4. Sekarang kita
hanya akan membahas mengenai pengelolaan.
Pengelolaan akan berjalan baik bila tahapan sebelumnya (Perencanaan) telah diselesaikan
dengan baik. Katakanlah begini: Kita telah merencanakan untuk membuat sebuah database materi
mentoring yang dapat membantu para mentor dalam membawakan materi (dengan cara yang
menyenangkan, tentu saja!). Terbayang sudah, pengelola mentoring akan mempunyai sekumpulan
arsip-arsip materi dari berbagai sumber, referensi permainan, bahkan sampai ke daftar alamat internet
yang relevan dengan materi yang akan digunakan.
Maka, tahapan perencanaannya adalah bagaimana mewujudkan ide tersebut! Dimulailah dengan
pencarian data-data yang diperlukan, mengumpulkan materi yang berserakan di berbagai sumber,
sampai yang tidak kalah pentingnya mencari dana untuk membiayai pembentukan ruangan yang
diimpikan tersebut. Tahapan pengelolaan akan menjadi lebih bermakna bila kita telah
mengelompokkan tugas ke dalam kelompok-kelompok tugas tertentu. Misalnya tugas mencari data
materi dan referensi permainan ke dalam satu kelompok sedangkan tugas mencari alamat internet ke
kelompok yang lain. Jangan lupa untuk memberikan tugas tertentu kepada orang-orang yang mampu.
Jika suatu tugas dikerjakan bukan oleh ahlinya, maka tunggulah kehancurannya Begitulah kira-kira
isi salah satu hadits berkenaan dengan sisi profesionalitas yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
Actuating (penggerakan)
Penggerakan tenaga mentor maupun pengelolanya memerlukan keterampilan tersendiri.
Memimpin, mengarahkan, memotivasi termasuk dalam kegiatan ini. Mari kita bahas!
Sesungguhnya kita semua paham bahwa baik mentor maupun pengelola adalah orang-orang
yang telah dewasa dan memiliki visi yang sama untuk terlibat di alam dakwah sekolah. Apa perlu
untuk diatur dan diarahkan? Wah, perlu sekali! Masih ingat dengan hadits: Bila kalian sedang dalam
perjalanan, maka pilihlah salah satu dari kalian unutk menjadi pemimpinnya. Atau dari peribahasa
yang kurang lebih bermakna sama: Agar kita tidak seperti anak ayam kehilangan induknya. Eh, bukan
berarti bahwa setiap diri tidak dapat memimpin dirinya sendiri, tapi lebih ke fakta bahwa sebuah
organisasi, sebuah masyarakat dan sebuah sistem! Membutuhkan saorang pemimpin yang dapat
mengatur perjalanan.
Bergeraknya suatu organisasi berarti bergeraknya manusia-manusia di dalamnya. Faktanya,
manusia dapat bergerak dengan benar bila telah memiliki motivasi yang benar. Begitupun kita, para
mentor dan pengelola mentoring. Kita akan bergerak dengan baik bila telah:
Memiliki niat yang benar. Niat memang berasal dari hati. Tapi... bisa kok, membuat acaraacara untuk memperbaharui niat. Misalnya dengan pelatihan (dauroh) yang menghadirkan
pembicara yang kompeten.
Memiliki dan memahami tujuan bersama yang ingin dicapai. Misalnya dengan pernah
diadakannya rapat awal tahun yang dihadiri oleh oleh mentor dan seluruh pihak yang
terlibat dalam pengelolaan mentoring di sekolah. Aku tahu, Kau tahu, Kita semua samasama tahu! Kepercayaan yang timbul karena tidak adanya unsur kerahasiaan dapat
membangkitkan semangat.
Bila kalian sedang bertiga dalam perjalanan, maka janganlah dua orang berbisik-bisik
Memiliki sistem yang efektif dan sesuai dengan kondisi medan.
Terakhir, memiliki ketua yang dapat menggerakkan para anggotanya. Ketua memang
penting, tapi bukan orangnya! Maksudnya, jangan sampai kita membentuk figur dari
seorang ketua, tapi ketualah yang menjadi figur. Maka diperlukan sistem pergantian
pengurus yang baik.
Controling (pengendalian)
Ketika kegiatan mentoring sedang berjalan, para pengelola mentoring perlu memastikan
bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana. Bila ada perubahan situasi harus segera dibuat
rencana baru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat tiga unsur penting dalam
pengendalian, yaitu:
1. Menetapkan standar prestasi
2. Mengukur prestasi sekarang dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.

7
3.

Mengambil tindakan untuk mengoreksi prestasi yang tidak memenuhi standar termasuk di
dalamnya rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang.
Pengontrolan merupakan hal yang seringkali terlewatkan. Kita sudah sering membuat
berbagai rencana melalui syuro, membuat target waktu dan bahkan menunjuk penanggung jawab
terhadap suatu mata acara. Namun, ternyata rencana tidak berjalan dengan baik. Bukan karena tidak
ingin dilaksanakan, tetapi lebih karena faktor tidak ada yang saling mengingatkan sehingga proses kerja
tidak berjalaan optimal. Yah, ada juga memang yang telah dengan sengaja terlupakan karena
dikebelakangkan, atau dibatalkan karena sering mengalami penundaan.
Siapa yang salah di sini? Semuanya saling terlibat dan tidak pantas untuk saling
menyalahkan. Sebenarnya pengontrolan dapat berjalan berjalan dengan baik bila (paling tidak)
koodinasi antar tim berjalan dengan baik. Dengan koordinasi yang baik (misalnya syuro rutin yang
terjadwal) setiap anggota dapat saling mengingatkan dan bekerja sama mewujudkan rencana. Itu nilai
minimalnya! Pengontrolan yang sempurna masih jauh dari itu. Tapi pengalaman penulis menunjukkan
bahwa masalah hambatan koordinasi dan komunikasilah yang menjadi awal dari masalah (the trouble
maker)
Catatan untuk proses POAC adalah bahwa dalam praktiknya POAC sangat berkaitan dan tidak
bisa dipisahkan. Pada kenyataannya proses POAC berjalan menurut kebutuhan sesuai dengan situasi,
tidak harus selalu berurutan.
Pertanyaan Diskusi
1. Pada kondisi apa manajemen harus dilaksanakan berurutan P-O-A-C dan pada kondisi apa
tidak?
2. Berkenaan dengan pengontrolan (tanpa perlu menghakimi yang salah) tindakan apa yang perlu
Anda ambil dalam kapasitas sebagai koordinator terhadap anggota yang lalai dalam
melaksanakan suatu tugas? Dihukumkah? Atau apa? Berikan alasannya!

Bahan Renungan
Kebaikan yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir Ali bin Abu
Thalib ra

Bab 4 Kelembagaan, Struktur dan SDM


Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan
mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
QS.As Saff 61: 4
Program mentoring biasanya diadakan atas kerjasama antara institusi dengan pengelola mentoring atau bisa
juga institusi itu sendiri yang mengadakan program ini.
Secara umum program mentoring melibatkan beberapa pihak di antaranya:
1. Forum Komunikasi Mentor yang di dalamnya ada bagian Pengelolaan Mentoring yang terdiri dari
orang-orang yang peduli akan nilai nilai luhur Islam dikalangan remaja.
2. Institusi Utama, yaitu pihak yang akan menyelenggarakan mentoring di dalam insitusinya. Bila
institusinya sekolah maka terdapat kapala sekolah, guru PAI dan DKM atau rohis.
3. Institusi Pendukung adalah institusi yang memberi support baik sdm, konsep, keuangan maupun
sekedar pernyataan anjuran. Institusi pendukung ini diantaranya adalah DPRD, Pemda, Kanwil
dan LSM.

Forum

Komunikasi

Mentor

Bagian Administrasi

- mentor

Mentoring

Koordinator

Pj Perangkatan

LSM

DKM / Rohis

Anggota

/ staf aktif

Guru PAI / Wakasek Kesiswaan

Bagan Hubungan Umum Bidang Mentoring Forum Komunikasi X


Struktur organisasi pengelola mentoring
Struktur organisasi bergantung pada sdm yang tersedia dan fase mentoring di instusi itu. Pengelolaan
mentoring setidaknya membutuhkan sdm sebagai berikut:
Ketua
: 1 orang (dirangkap oleh koordinator ikhwan)
Koordinator
: 2 orang (1 ikhwan & 1 akhwat)
Sekretaris
: 1 orang
Bendahara
: 1 orang
Pj angkatan mentor
: 2 orang (1 ikhwan & 1 akhwat bersifat situasional dan sesuai
dengan jumlah angkatan mentee yang dikelola-, bila hanya satu
angkatan mentee maka dirangkap oleh koordinator)
Anggota/staf aktif
: Sesuai kebutuhan.dan jumlah sdm
Sedangkan jumlah mentor disesuaikan dengan kebutuhan. Tergantung jumlah pesertanya. Satu kelompok
satu mentor. Untuk sekolah biasaya satu angkatan terdapat 10 kelas sehingga kebutuhan mentor idealnya
satu angkatan ada sekitar 20 mentor (10 ikhwan & 10 akhwat).
Fase mentoring biasanya terdiri dari:

9
1.

2.

3.

4.

Pembentukan. Ini dicirikan dengan sedikitnya sdm yang tersedia dan bersifat perintis. Ciri utama
dalam fase ini belum adanya strategi khusus dalam pelaksanaan mentoring. Selain itu sdm yang
tersedia mungkin bukan alumni setempat. Bisa jadi pengelolanya dari utusan LSM yang
bekerjasama dengan sekolah.
Para pengelola masih bersifat meraba-raba strategi-strategi pelaksanaan mentoring di instusi itu.
Pada tahap ini pengelola perlu banyak melakukan perbandingan dengan pengelola lain yang sudah
cukup maju.
Pertumbuhan. Fase ini telah melewati fase yang pertama, artinya telah ada juklak yang dapat
diwariskan dan rencana strategi pengembangan mentoring yang tersusun rapi. Pada tahap ini
sudah mulai terbentuk pola kederisasi pengelola mentoring, walaupun dalam pelaksanaannya
masih banyak kekurangnnya.
Pematangan. Pola dan strategi pengembangan mentoring berjalan sesuai dengan rencana dan
dimatangkan terus-menerus. Pada tahap ini sdm pengelola mentoring tersedia dengan kekuatan
penuh.
Perluasan. Budaya mentoring di instusi itu sudah mulai terbentuk. Pengelolaan mentoring yang
professional berjalan semestinya. Fleksibilitas dan dinamika strategi mentoring terpola dan
diwariskan terus-menerus. Di sini sudah mulai tampak jumlah sdm yang berlimpah yang siap
mengelola mentoring sehingga dapat disalurkan pada pengelola mentoring lain yang masih
memerlukan sdm.

Pembinaan Mentor
Pembinaan Mentor sebagai kontrol kualitas dilaksanakan dalam bentuk Training Mentor
dan Raker Mentor yang wajib diikuti oleh seluruh Mentor.
a. Training Mentor
Training Mentor dilaksanakan satu bulan sekali terpisah antara mentor ikhwan dan
akhwat. Setiap catur wulan/semester dilaksanakan Training Mentor gabungan antara mentor ikhwan
dan akhwat.
Agenda Training Mentor :
1. Bedah materi berupa ceramah
2. Membahas/melatih/praktek metode pendekatan (games, diskusi, dll)
3. Sumbang saran/penyelesaian problem mentor
4. Koordinasi dan rapat evaluasi
5. Dll.
b. Raker Mentor
Raker Mentor dilaksanakan satu tahun sekali diawal kegiatan mentoring.
Agenda Raker Mentor :
1. Pemahaman tentang Dawah
2. Keterampilan komunikasi/Psikologi remaja
3. Gambaran materi secara umum
4. Manajemen mentoring
5. Dll.
Evaluasi Pembinaan
Evaluasi terdiri dari evaluasi khusus dan evaluasi umum.
a. Evaluasi khusus
Evaluasi khusus dilaksanakan terpisah antara mentor ikhwan dan akhwat dipimpin oleh
koordinator masing-masing. Dilaksanakan minimal satu bulan sekali pada rapat evaluasi dalam
Training Mentor.
b. Evaluasi umum
Evaluasi umum dilaksanakan bersama antara ikhwan dan akhwat dipimpin oleh
koordinator ikhwan. Dilaksanakan minimal empat bulan (cawu) sekali pada rapat evaluasi dalam
Training Mentor gabungan dan hasilnya dilaporkan kepada PJ bidang pembinaan.

10
Sistem Koordinasi Kerja Mentoring
a. Koordinasi dimaksudkan untuk menyamakan gerak dan langkah serta persepsi para mentor di dalam
melaksanakan mentoring.
b. Pihak-pihak yang terlibat dalam koordinasi adalah koordinator, para mentor, DKM/Rohis dan pihak
sekolah.
c. Dalam mentoring ditunjuk dua orang koordinator mentor (1 orang ikhwan dan 1 orang akhwat).
d. Setiap mentor melaporkan hasil kerjanya kepada koordinator masing-masing minimal satu bulan
sekali pada rapat evaluasi dalam Training Mentor.
e. Koordinator melaporkan hasil kerjanya kepada PJ bidang pembinaan -penanggungjawab mengenai
hasil kegiatan mentoring yang lebih berfungsi sebagai pengawasan atas kontrol kualitas mentoringJob Dekription Koordinator
1.

Melaksanakan program persiapan pelaksanaan mentoring.

2.

Memantau kegiatan mentoring.

3.

Berhak memanggil mentor untuk keperluan mentoring jika dipandang perlu.

4.

Memimpin rapat evaluasi khusus para mentor yang diadakan minimal satu bulan sekali.

5.

Koordinator ikhwan memimpin rapat evaluasi umum yang diadakan minimal empat bulan (cawu)
sekali.

6.

Mengadakan hubungan koordinasi dengan DKM/Rohis dan pihak sekolah (guru).

7.

Jika koordinator berhalangan syari maka dia harus mendelegasikan tugasnya kepada salah seorang
mentor dengan sepengetahuan mentor lain.

8.

Koordinator pengganti mempunyai hak, wewenang, tugas dan kewajiban yang sama dengan
koordinator asli.

9.

Pada rapat evaluasi akhir, koordinator bertugas menghimpun semua laporan akhir dari setiap mentor
dan melaporkannya kepada PJ bidang pembinaan.

Job Description Mentor


1.

Mengisi lembar isian yang diberikan oleh koordinator sesuai ketentuan.

2.

Mengisi acara mentoring sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

3.

Jika mentor terpaksa mengubah hal tersebut diatas maka diharuskan memberitahukan kepada
koordinator dan menuliskannya di dalam berita acara.

4.

Mentor berhak meminta keterangan dan bantuan pemikiran serta tenaga kepada sesama mentor dan
berhak mendapat penerangan lebih lanjut dari koordinator.

5.

Taat dan patuh kepada hasil musyawarah.

6.

Mengadakan rapat evaluasi bulanan bersama koordinator.

7.

Jika koordinator tidak melaksanakan rapat evaluasi maka mentor berhak meminta dengan sangat untuk
diadakan evaluasi.

11
8.

Mentor harus mempersiapkan dirinya baik mental maupun penguasaan materi sebelum mengisi
mentoring.

9.

Jika mentor berhalangan hadir secara syari maka mentor harus mencari pengganti dan melaporkannya
kepada koordinator.

10. Mentor pengganti mempunyai hak, wewenang, tugas dan kewajiban yang sama dengan mentor asli.
11. Pada akhir catur wulan/semester mentor wajib membuat laporan secara tertulis sesuai dengan
mekanisme pelaporan.
12. Asisten mentor bertugas mengisi absensi mentoring, berita acara, form perkembangan mentee, dll.
13. Mentor membagikan lembar tips dan tugas kepada mentee dan mengumpulkan tugas atau melakukan
tes terhadap tugas (jika tugas berupa hafalan).
14. Mentor senantiasa mengamati perkembangan mentee secara pribadi maupun kelompok.
15. Mentor senantiasa menekankan kepada mentee untuk mendengarkan, menulis, membaca dan rajin
hadir dalam mentoring.
16. Mentor senantiasa membuat kesepakatan bersama dengan mentee tentang waktu mentoring.
Persiapan Mentor
1.

Membaca literatur yang diperlukan dan dianjurkan di dalam silabus yang telah disepakati.

2.

Membuat cacatan kecil berisi point-point penting yang akan disampaikan (dalam bentuk skema dll.)

3.

Mempersiapkan diri, mentalitas, wawasan, metodologi, dll.

4.

Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti spidol, penghapus dan terjemahan Al-quran.

5.

Mempersiapkan dan membawa lembar-lembar isian.

6.

Mempersiapkan diri untuk bisa lebih terbuka dan berdialog dengan mentee.

7.

Jadikan mentee sebagai adik.

8.

Datang tepat pada waktunya.

Mekanisme Mentoring
1.

Mentoring dilaksanakan tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian yang disepakati antara mentor
dengan kelasnya.

2.

Mentoring dimulai dengan tilawah Al-quran. Pelaksanaan tilawah bersifat fleksibel sesuai dengan
kondisi kelas dan dicatat dalam berita acara.

3.

Pembukaan berisi tahmid, shalawat, syahadat, nasehat serta uraian awal mengenai materi.

4.

Mentoring dilanjutkan dengan pemberian materi. Materi yang disampaikan diterangkan secara
sistematis, jelas dan terarah sesuai dengan acuan yang diberikan dan tidak boleh terlalu jauh
menyimpang.

12
5.

Di dalam mentoring diadakan diskusi tentang materi yang disampaikan. Diskusi dilaksanakan secara
fleksibel dan tetap dilaporkan dalam berita acara.

6.

Diskusi dilaksanakan untuk menggugah mentee agar mau bertanya. Jika tidak maka para mentor
memberikan contoh kasus yang berkaitan dengan materi untuk mereka diskusikan dan atau mereka
pecahkan.

7.

Pre test dan post test dilakukan setiap cawu/semester sekali, pre test dilaksanakan pada pertemuan
pertama dan post test pada pertemuan akhir tiap cawu/semesternya.

8.

Penutupan berisi tentang kesimpulan-kesimpulan penting dari materi yang diberikan dan diakhiri
dengan doa bersama.

9.

Pemberian tips/ tugas dan pengecekan tugas dilaksanakan sebelum mentoring ditutup. Pelaksanaannya
fleksibel sesuai dengan waktu yang tersedia.

10. Pada setiap akhir pertemuan mentoring, mentor diharuskan mengisi presensi dan berita acara.

Mekanisme Evaluasi
1.

Evaluasi merupakan feed back bagi pelaksanaan mentoring.

2.

Evaluasi terdiri dari evaluasi khusus dan evaluasi umum.

3.

Evaluasi khusus yaitu evaluasi terpisah antara mentor ikhwan dan akhwat, dilaksanakan minimal satu
bulan sekali pada acara traning mentor.

4.

Evaluasi umum yaitu evaluasi bersama mentor ikhwan dan akhwat, dilaksanakan minimal 4 bulan
(cawu) atau 6 bulan (semester) sekali pada acara training mentor gabungan.

5.

Evaluasi yang dilaporkan dalam bentuk tertulis.

6.

Evaluasi dilaksanakan untuk setiap mentor terhadap kelas yang menjadi tanggungjawabnya.

7.

Evaluasi dapat berisi tentang evaluasi terhadap : Perkembangan mentee, kehadiran, metodologi,
materi, waktu pelaksanaan, persiapan mentor, mentee dan hal yang terkait dan dianggap perlu untuk
dievaluasi.

8.

Evaluasi harus dapat menghasilkan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang.

9.

Kebijakan jangka pendek merupakan kebijakan yang ditujukan untuk mengantisipasi dan memperbaiki
keadaan seperti waktu pelaksanaan, metodologi dan lain sebagainya.

10. Kebijakan jangka panjang merupakan kebijakan yang ditujukan untuk perbaikan mentoring pada masa
yang akan datang baik dari sistem, materi, mekanisme dan lain sebagainya.
11. Kebijakan-kebijakan yang dihasilkan harus diketahui dan dilaksanakan oleh para mentor serta
dilaporkan dalam laporan evaluasi.
12. Acara evaluasi ditulis dalam berita acara.

Mekanisme Pelaporan
1.

Laporan merupakan hasil evaluasi akhir dari seluruh kegiatan mentoring.

13

2.

Laporan diserahkan kepada PJ bidang pembinaan minimal dua pekan setelah evaluasi berakhir.

3.

Laporan dilaksanakan para mentor mengenai kegiatan mentoring pada kelas yang menjadi tanggung
jawabnya kepada koordinator.

4.

Laporan harus diserahkan secara tertulis sesuai dengan sistematika.

5.

Sistematika pelaporan adalah : Pendahuluan, Evaluasi Catur wulan/semester I, Evaluasi Catur


wulan/semester II, Evaluasi Catur wulan III (bila diperlukan), kesimpulan dan saran.

Parameter Keberhasilan
1.

Parameter keberhasilan dibuat agar kita dapat melihat sejauhmana tingkat pencapaian tujuan dan target
yang kita canangkan untuk setiap materi maupun tujuan dan target dari pelaksanaan kegiatan
mentoring ini.

2.

Pengukuran parameter keberhasilan dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan memberikan
pre test dan post test serta menganalisis form perkembangan mentee

3.

Pre test dan post test dilaksanakan di awal dan akhir catur wulan/semester.

4.

Pre test harus dilaksanakan secara menyeluruh dan harus dievaluasi.

5.

Soal yang diberikan merupakan soal-soal yang dianggap penting untuk memahami suatu materi dengan
mengacu pada silabus materi yang disepakati.

6.

Form perkembangan mentee harus diisi satu cawu/semester sekali sesuai dengan aspek penilaian yang
telah disepakati.

Pertanyaan Diskusi
Dalam manajemen ada istilah catat yang akan anda lakukan dan catat pula yang telah anda
lakukan. Menurut anda (diskusikan dengan temen-teman) bagaimana implementasi istilah di atas dalam
menajemen mentoring? Kira-kira apa manfaat yang didapatkan dari implementasi itu?
Lembaga Dawah
Organisasi merupakan wadah bagi kita dalam mewujudkan visi untuk memberikan pelayanan terbaik.
Organ adalah sekumpulan sel-sel berbeda yang menjalankan suatu fungsi tertentu. Dan perlu kita pahami
bahwa organisasi adalah untuk mengoptimalkan peran individu agar menjadi lebih efektif. Jadi, organisasi
menjadi cerminan bagi setiap orang yang terlibat didalamnya. Visi, misi, peran, program, termasuk nama
organisasi menjadi satu kesatuan yang saling terkait.
Legal formal dalam pembinaan remaja menjadi strategi bagi kita. Organisasi pembinaan remaja yang
diketahui eksistensinya, program-programnya termasuk transparasi keuangan dan kegiatan relatif lebih
nyaman dilaksanakan. Hal ini untuk menepis kecurigaan dari orang lain atas aktivitas dawah. Memang
benar ada aktivitas dawah dari aliran-aliran sesat dan ekstrim yang menembak segmen remaja. Kegiatan
mereka cenderung mengkhawatirkan sekolah dan keluarga. Dan biasanya mereka bergerak tanpa
sepengetahuan sekolah, apalagi dari keluarganya.
Selain itu penting pula, kita memposisikan sebagai dari bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah atau
menimbulkan masalah baru. Karena kita menginginkan kebaikan bagi orang lain. Kita harus terus-menerus
memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan masalah di sekitar kita. Sehingga kita dapat memberikan
nilai yang berarti bagi kemajuan umat.
Dengan adanya lembaga pembinaan remaja muslim yang legal, formal, transparan dan orientasi solusi
diharapkan dawah remaja yang hanif dapat eksis dan berkembang dikemudian hari. Hal ini pun secara tidak
langsung akan menepis dan memperkecil gerakan ekstrimis dan aliran sesat yang berkembang di

14
masyarakat. Oleh karena itu penting sekali pemahaman yang baik dari institusi / sekolah dalam memandang
gerakan dawah remaja yang hanif ini. Kita perlu banyak bersilaturahmi dan menjalin hubungan dengan
berbagai pihak. Karena bagaimanapun dalam membangun masyarakat, kita tidak bisa sendirian.

Pertanyaan Diskusi
1. Mengapa ada pengelola mentoring menamakan organisasinya sebagai Forum Komunikasi Muslim
Alumni, namun ada pula yang menamakannya Tim Pembina Mentoring Agama Islam? Sebutkan
alasannya!
2. Nama forum apa yang tepat untuk sekolah yang belum memiliki alumni?
Studi Kasus
Suatu saat terjadi pergantian kepala sekolah di institusi anda. Ternyata kepala sekolah ini mempertanyakan
seluruh kegiatan para alumni di sekolah. Tidak hanya kegiatan mentoring yang beliau tanyakan, tapi juga
keterlibatan alumni pada ekskul yang lain. Beliau berkesimpulan untuk menutup pintu terhadap alumni
karena menganggap lebih banyak dampak negatifnya daripada positifnya. Beliau melarang alumni dan
siapapun untuk memasuki sekolah tanpa izin. Sehingga kegiatan mentoring pun dibekukan.
Menghadapi kenyataan tersebut, apa dan bagaimana usaha anda dan tim pengelola dalam menyelesaikan
masalah itu? Buatlah runutan atau logika penyelesaiannya!

15

Bab 5 Administrasi
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda
yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.
apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu
tidak akan dianiaya (dirugikan). QS Al Anfaal 8: 60

Administrasi adalah bagian yang juga perlu diperhatikan dalam pengelolaan mentoring. Aspek
pengendalian, pelaporan dan dokumentasi memberi alasan bagi pengelolaan administrasi yang baik.
Pengelolaan Administrasi Mentoring dilaksanakan oleh pengelola, mentor dan asisten mentor.
Yang termasuk ke dalam administrasi mentoring antara lain :
1. Manajemen mentoring (buku yang sedang anda baca ini) termasuk job description
2. Teknik memberi materi
3. Silabus materi
4. Form daftar hadir mentoring
5. Form berita acara mentoring
6. Form perkembangan mentee
7. Jadwal mentoring
8. Tugas dan tips Islami
9. Referensi wajib
10. Dll.
Catatan: nomor 4-7 dapat dipaketkan dalam buku laporan perkembangan mentoring
Lain-lain
a. Daftar materi
1. Tawazun
2. Ikhlasun niyah
3. Aqidah Islam
4. Makna Basmalah
5. Hamdalah
6. Rukun Iman
7. Rukun Islam
8. Ihsan
9. Marifatullah
10. Marifatur Rosul
11. Marifatul Islam
12. Al-quran
13. Ukhuwak Islamiyah
14. Tadabbur ayat QS. 49; 10-13
15. Nimat Iman
16. Yang melemahkan Iman
17. Yang menguatkan Iman
18. Urgensi akhlaq Islamiyah
19. Akhlaq Rosulullah
20. Tadabbur ayat QS. 23; 1-11
21. Bangunan Islam
22. Wujudullah
23. Mana Asyhadu
24. Mana Laailahaillallah
25. Mahabah

16
26. Problematika umat
27. Gozwul fikri
28. Urgensi tarbiyah Islamiyah
29. Pembinaan ruhani
30. Birrul walidain
31. Ilmu Allah
32. Simbol sukses
33. Tadabbur ayat QS. 3; 190-191
Materi-materi di atas telah dikemas dalam buku Super Mentoring Senior (As Syamil-Bandung)
b. Daftar Tips
1. Adab-adab dalam majelis
2. Keutamaan sholat Dhuha
3. Makan berpahala
c. Daftar tugas
1. Doa penutup majelis
2. Doa sesudah wudhu
3. Doa bercermin
d. Referensi wajib
1. Super Mentoring I, II, dan Junior
2. Buku Aqidah Seorang Muslim
3. Tauhidullah
4. Iman: Rukun, Hakikat dan Yang Membatalkannya
e. Referensi tambahan
1. Buku-buku yang menunjang materi
2. Games for Islamic Mentoring
3. Pengembangan pribadi mentor
4. Isnet
Sistem Administrasi Mentoring
1.

Setiap mentor baru mendapatkan buku materi (wajib), buku laporan perkembangan mentoring (wajib),
tugas-tugas doa untuk mentee, tips bagi mentee (shalat dhuha, dsb), jadwal pemberian materi,
Quisioner tipe pembelajaran (sekuensial & random; abstrak & konkret), quisioner VAK (Visual,
Auditorial dan Kinestetik), pretest dan post test mentee dari bidang mentoring.

2.

Mentor baru bukan mentor cadangan maupun mentor pengganti.

3.

Setiap pergantian tahun ajaran baru, para mentor mendapatkan buku laporan perkembangan buku
laporan perkembangan mentoring, dll., apabila diperlukan.

4.

Buku laporan perkembangan mentoring (ideal) berisi hak dan kewajiban mentor, biodata mentor,
biodata mentee, daftar hadir mentee, berita acara mentoring, lampiran seperti tips memberi materi, dll,
dan catatan mentor.

5.

Hak dan kewajiban mentor berisi job dekripsion mentor dan sistem administrasi mentoring bagi
mentor.

6.

Setiap mentor wajib mengisi berita acara, daftar hadir mentee dan catatan (bila perlu) dalam buku
laporan perkembangan mentoring setelah setiap kegiatan mentoring dilaksanakan.

7.

Maksimum pada pertemuan ketiga mentoring, para mentor telah mengisikan biodata mentee (dengan
lengkap) dalam buku laporan perkembangan mentoring.

8.

Hal-hal penting yang harus diisi dalam biodata mentee adalah nama lengkap, alamat rumah, modalitas
belajar (VAK) dan asal sekolah sebelumnya.

17

9.

Dua minggu sebelum pembagian raport siswa, para mentor telah mengumpulkan buku laporan
perkembangan mentoring dan rekapitulasi laporan perkembangan mentee perkelas kepada staf bidang
mentoring.

10. Pengisian table perkembangan mentee cukup dengan memberi simbol (B/C/K; S/SS/TP) dengan
penilaian menurut mentor (seobjektif mungkin).
11. Kriteria penilaian sikap /sifat dengan point:
B
: Baik = 10
C
: Cukup = 5
K
: Kurang = 0
12. Penilaian frekuensi dengan point:
S
: sering bila lebih dari 2 x = 10
SS
: sekali-sekali bila 1x dan 2x = 5
TP
: tidak pernah = 0
13. Penanggung jawab angkatan mentor senantiasa mengontrol kegiatan mentor angkatannya sejauh mana
kegiatan mentoringnya selama seminggu dan sebulan sekali mengevaluasi para mentor angkatannya
untuk kegiatan mentoring yang lebih efektif
14. Staf bidang mentoring yang berkepentingan berhak meminta laporan penanggungjawab angkatan
mentor setiap saat.
15. Staf bidang mentoring melaporkan perkembangan mentoring kepada institusi/sekolah melalui guru
PAI atau guru yang bertanggung jawab mengenai mentoring, maksimal seminggu sebelum pembagian
raport siswa.
16. Hal penting yang dilaporkan kepada institusi (guru PAI) ialah penilaian perkembangan mentee atau
sesuai permintaan institusi.
17. Staf bidang mentoring mengontrol kegiatan mentoring, menyimpan dan mengolah data mentoring
dengan mempergunakan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaik.
18. Pengolahan data mempergunakan metoda statistik terbaik sebagai salah satu bahan pengambilan
keputusan dan pembuatan perencanaan kegiatan bidang mentoring.
19. Hal-hal yang perlu ditambahkan atau pun dikurangi pada sistem administrasi mentoring ini dapat
disesuaikan menurut situasi dan kondisi.
Catatan untuk sistem administrasi
Pada awal tahun ajaran biasanya ada pertemuan antar mentor untuk konsolidasi, termasuk di dalamnya
dibagikan alat-alat pendukung administrasi dan mentoring seperti yang dijelaskan dalam poin satu. Di
dalamnya terdapat quisioner tipe pembelajaran dan VAK. Quisioner itu untuk membantu mentor dalam
membawakan kegiatan mentoring. Yang utama adalah quisioner VAK karena dominasi VAK
mencerminkan kemampuan optimal seseorang dalam menyerap informasi. Secara umum presentasi
mentoring harus mampu memvasilitasi semua saluran itu, namun dalam hal individu seorang mentor benarbenar harus mengenal mentee termasuk dalam berkomunikasi dengannya, yang di dalamnya saluran
dominan apa yang mampu secara efisien ia terima (poin 8). Namun, untuk lebih baiknya kita perlu
mengetahui pula tipe pembelajarannya. Kuisioner tipe pembelajaran dapat anda temukan di buku AMPUH
Menjadi Cerdas Tanpa Batas karya Baban Sarbana dan Dina Diana dengan istilah BYTS.
Mentor baru perlu mendapatkan penjelasan administrasi mentoring. Bagaimana ia mengisi form,
menyampaikan quisioner, dll. Penjelasan ini disampaikan saat briefing mentor saat tahun ajaran baru.

18
Buku Laporan Perkembangan Mentoring
Buku laporan perkembangan mentoring dibuat untuk memudahkan administrasi dalam membuat laporan,
evaluasi dan dokumentasi. Dibuat dalam format buku karena alasan simpel dan tidak berceceran.
Isi buku laporan ini sebagai berikut:
1. Kover
Di bawah ini contoh kover buku laporan dari tim pembina mentoring smu x:
Buku Laporan Perkembangan Mentoring

TIM P-MAIN X
MEDAN
1430 H

Tim Pembina Mentoring Agama Islam SMA X Medan

2. Daftar Isi
Memperlihatkan susunan isi buku. Di bawah ini contoh susunan isi buku laporan.
Daftar Isi

Kata Sambutan
Biodata Mentor
Hak dan Kewajiban Mentor
Definisi Penilaian Sikap & Sifat Mentee

19
Biodata Mentee & Daftar Penilaian Perkembangan Mentee
Berita Acara Mentoring
Daftar Hadir Mentoring
Catatan

3. Kata Sambutan
Kata sambutan seperti kata pengantar yang membuka sebuah buku. Di bawah ini contoh kata sambutannya:
Kata Sambutan
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahi Robbilalamin. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul yang terakhir,
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada umatnya yang istiqomah sampai akhir zaman.
Buku yang antum dan antunna pegang dan dilihat ini adalah buku laporan perkembangan mentoring yang
dibuat dan disusun untuk membantu mentor dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan mentee sehingga dapat
diketahui parameter keberhasilan dari mentoring yang telah dilaksanakan.
Kami berharap buku ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Semoga dapat membawa ke arah yang lebih
baik. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Dari kami,
Tim P-MAIN x

4. Biodata Mentor
Biodata mentor berisi informasi mengenai mentor yang akan membina dalam mentoring. Di bawah ini
contoh biodata mentor.
Biodata Mentor

1.

Nama

2.

Tempat/Tanggal Lahir : Karawang/ 17 Agustus 1985

3.

Alamat

: Wawan Dharmawan

: Jl. Kartini no 16 Merdeka, Kota Medan

20
4.

Telepon

: 386731/ 081310846491

5.

E-mail

: wan_dhar@superment.com

6.

Pekerjaan : Manajer Bimbel & Privat

7.

Perguruan Tinggi/ Fakultas/ Jurusan/ Program Studi :


STIE Ilman Nafiian/Fakultas Ekonomi/ Manajemen Ekonomi Syariah

Tanda Tangan
Foto
3x4
(

5. Hak dan Kewajiban Mentor


Hak dan kewajiban mentor dalam buku laporan adalah untuk mengingatkan mentor akan hal-hal penting
yang mesti diingat. Di dalamnya terdapat hal-hal yang dapat ia lakukan dan yang tidak dapat dilakukan
termasuk tata cara dalam organisasi mentoring khususnya berkaitan adminstrasi.
Hak dan Kewajiban Mentor

1.
2.
3.

Mengisi buku laporan yang diberikan oleh koordinator sesuai ketentuan.


Mengisi acara mentoring sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Jika mentor terpaksa mengubah hal tersebut di atas maka diharuskan memberitahu kepada
koordinator dan menuliskan dalam berita acara.
4. Mentor berhak meminta keterangan dan bantuan pemikiran serta tenaga kepada sesama
mentor dan berhak mendapat penerangan lebih lanjut dari koordinator.
5. Taat dan patuh pada hasil musyawarah.
6. Mengadakan rapat evaluasi bulanan bersama koordinator
7. Jika koordinator tidak melaksanakan rapat evaluasi maka mentor berhak meminta untuk
diadakan rapat evaluasi.
8. Mentor harus mempersiapkan dirinya baik mental maupun penguasaan materi sebelum
mengisi mentoring.
9. Jika mentor berhalangan hadir secara syari maka mentor harus mencari pengganti dan
melaporkannya kepada koordinator.
10. Mentor pengganti mempunyai hak, wewenang, tugas dan kewajiban yang sama dengan
mentor asli.

21
11. Pada akhir semester, mentor wajib membuat laporan secara tertulis sesuai dengan
12.
13.
14.
15.

mekanisme pelaporan.
Asisten mentor bertugas mengisi absensi mentoring, berita acara, form perkembangan
mentee, dll.
Mentor membagikan lembar tips dan tugas kepada mentee dan mengumpulkan tugas atau
melakukan tes terhadap tugas (jika tugas berupa hafalan).
Mentor senantiasa mengamati perkembangan mentee dan mengingatkannya untuk
mendengarkan, menulis, membaca dan rajin hadir dalam mentoring.
Mentor senantiasa membuat kesepakatan bersama dengan mentee tentang waktu
mentoring.

6. Definisi Penilaian Sikap/Sifat Mentee dan Kriteria Nilai Mutu


Definisi penilaian sikap/sifat mentee digunakan untuk memperjelas kriteria penilaian dari setiap sikap/sifat
mentee dalam daftar penilaian perkembangan mentee. Kriteria nilai mutu merupakan nilai final yang
diberikan sebagai laporan untuk memberi gambaran umum perkembangan mentee. Sistem nilai ABC
digunakan dengan alasan simpel dan tidak berbelit-belit. Di lapangan, ada tim pengelola yang memberi
nilai A+; A; B+ dst. Ada pula yang memberi nilai D bagi mentee yang tidak pernah hadir dalam mentoring.
Kondisional sifatnya, namun pada prinsipnya perhitungan nilai tidak berubah hanya kisaran nilai mutu yang
diberikan itu yang berubah, contoh nilai A+ diberikan untuk 110 x > 90; sedangkan nilai A untuk 90 x
> 70 dan seterusnya. Di bawah ini contoh definisi penilaian dan kriteria nilai mutu yang dapat digunakan.
Definisi Penilaian Sikap/Sifat Mentee
1. Kerjasama
Menciptakan suasana yang kondusif
Memperhatikan kegiatan mentoring
Tolong-menolong dalam games/outbound
Mengerjakan tugas bersama-sama
2. Setiakawan : Kepedulian terhadap teman (tali ukhuwah kuat)
Tahu kabar teman yang tidak hadir
Menjenguk yang sakit
Tidak mengganggu teman
Itsar, jika diberi hadiah oleh mentor dibagi-bagi, mendahulukan kepentingan yang lain,
dsb
3. Sopan santun dan keramahan
Pada semua : ramah, mengucapkan salam dan tersenyum
Pada teman : tidak mengejek, tidak berkata kasar, suka berjabat tangan, dsb
Pada mentor : ramah, tidak cuek/menyapa, dsb
4. Daya tangkap
Percepatan perubahan (hijrah); dari tidak tahu menjadi tahu; konsistensi perubahan
Cepat mengerti maksud dari materi/games yang disampaikan
Respon yang baik (dilihat dari pernyataan/pertanyaannya)
5. Kepatuhan

Menaati semua aturan bersama

Taat perintah mentor

Disiplin, tidak terlambat

Tidak malas untuk mengikuti kegiatan mentoring


6. Tanggung Jawab
Menepati janji
Komitmen
Amanah (mengerjakan tugas)

22
7. Aktivitas (di luar mentoring)
Mengikuti ekskul, les dan atau kegiatan lainnya di luar kegiatan sekolah
8. Inisiatif
Mengajak teman untuk mengikuti mentoring (tanpa diminta oleh mentor)
Menyiapkan sarana & prasarana mentoring (membereskan bangku, menyiapkan AlQuran, dsb)
Membuka/menutup majelis
Mencatat
Kreatif
9. Keberanian
Mengungkapkan pendapat
Bertanya
Menjawab pertanyaan
Menegur teman/memberikan tausiyah
Membentuk tim nasyid
Mengisi kultum
10. Pemahaman
Lewat quiz/ test personal
Mampu mengulang materi sebelumnya
Tilawah
Hafalan
Perilaku dan lisan sehari-hari
Kriteria Nilai Mutu
Cara perhitungan :
Absen diambil 50 % (nilai maksimum 100 dengan 1 faktor nilai)
Nilai Sikap/Sifat Mentee diambil 50 % (nilai maksimum 120 dengan 12 faktor nilai),
dengan kriteria :
B = S = 10
C = SS = 5
K = TP = 0
Nilai mutu = (50% absensi) + (50% Nilai Sikap/Sifat Mentee)
= {50% x absensi} + {50% x [( BS x 10) + ( CSS x 5) + ( KTP x 0)]}
= 50% x {(absensi) + ( BS x 10) + ( CSS x 5)} = x
Nilai Mutu :
A 110 x > 73
B 73 x > 36
C 36 x > 0

7. Biodata dan daftar penilaian perkembangan mentee


Biodata yang ditulis dalam buku ini hanya untuk mempermudah mentor dalam mengingat informasi
penting mengenai mentee. Informasi ini lebih untuk membantu kegiatan mentoring.
Daftar penilaian mentee berisi kriteria-kriteria penilaian mentee dengan sistem nilai BCK / S-SS-TP.
Mengapa mengambil sistem nilai BCK? Karena alasan kemudahan dan kecepatan penilaian mentee dari
mentor. Kita tahu bahwa sebagian besar mentor bukanlah seorang yang membaktikan diri 100% untuk
kegiatan mentoring ini saja, namun ia punya pekerjaan lain. Di bawah ini contoh form biodata dan daftar
penilaian mentee dengan 13 kriteria nilai dengan rincian 12 nilai sikap/sifat mentee dan satu nilai
kehadiran. Alasan 13 kriteria adalah jumlah kriteria ini yang kami anggap mentor masih dapat
melakukannya dengan cepat, tanpa mengurangi esensi tujuan dari mentoring.

23

Biodata Mentee
Nama Lengkap/panggilan: Guna WJ/ Gun-gun
Tempat/Tgl Lahir : Kota Batu, 13 Maret 1990
Alamat rumah
: Jl Sejahtera no 24, Kota Medan

Foto
2x3

Telp/E-mail
: 348-347 Hp 081310853818/ gun@superment.com
Gaya Belajar
: 1) SK
2) RA
Modalitas Belajar : Visual
Asal sekolah sebelumnya: SMP Negeri 4 Medan
Daftar Penilaian Perkembangan Mentee
N

Waktu Semester

Sikap/Sifat Mentee

Semester 3
B

1.

Kerjasama

2.

Setiakawan

3.

Sopan Santun dan Keramahan

4.

Daya Tangkap

5.

Kepatuhan

6.

Tanggung Jawab

7.

Aktivitas

8.

Inisiatif

9.

Keberanian

10. Pemahaman
Intensitas

SS

TP

SS

TP

13. Kehadiran
Tanda Tangan Mentor

11. Bertanya
12. Berpendapat

Semester

80%
Tgl. 5 Desember 2000

%
Tgl.

TTD

8. Berita acara mentoring


Setiap kegiatan mentoring mingguan ini di dokumentasikan dalam bentuk laporan singkat apa saja yang
telah dilakukan. Banyaknya (lembar/halaman) satuan laporan ini tergantung kebutuhan pertemuan. Di
bawah ini contoh berita acara:

24
Berita Acara Mentoring
Institusi :
N
O

Hari/Tanggal
Mulai-Selesai
Mentor
Pengganti

Jumat/6-8-04
10.00-11.30
-

* Keterangan :

Semester :
Hadir
Absen
Tempat

10
5
Mushola

Kelas :

Tilawah

QS.
2: 21-39

Mentor :

Materi

Ikhlasuniyah

Jenis Kegiatan
M

M = Monolog
D = Dialog
G = Game

9. Daftar Hadir Mentoring


Berisi kehadiran mentee di setiap pertemuan mentoring. Di bawah ini, contoh form daftar hadir mentoring.
Daftar Hadir Mentoring
Kelas

Mentor :
N
O

Nama Mentee
1.
2.
Guna
..
Sudiro
..
...
% Kehadiran
Chek Mentor ( )

Tahun Ajaran :
Institusi :
Bulan
Tanggal

Semester

September
3

10. Catatan
Catatan berisi hal-hal lain yang perlu didokumentasikan oleh mentor mengenai kegiatannya di mentoring.
Isinya dapat bermacam-macam informasi, tergantung kebutuhannya. Format lembar catatan ini hanya berisi
halaman kosong.

25
11. Lain-lain
Dalam buku laporan perkembangan mentoring, kita bisa berkreatif menurut kebutuhan. Ada tim pengelola
menambahkan dengan tips kesehatan mentoring, daftar mentor di institusi itu, kurikulum materi mentoring,
dan kurikulum materi bina baca Quran karena ada permintaan dari institusi itu untuk juga diajarkan
bagaimana baca Al Quran. Ada pula pengurangan seperti biodata mentor dihilangkan dan diganti dengan
daftar mentor dengan nomor teleponnya. Maksudnya sama, yaitu bagaimana itu semua bermanfaat bagi
tercapainya tujuan mentoring secara keseluruhan.
Di bawah ini contoh tips kesehatan mentoring yang di dalam buku ini disisipkan sebelum halaman hak dan
kewajiban mentor.
TIPS KESEHATAN MENTORING
Jika anda ingin mentoring anda sehat lakukanlah hal-hal berikut:
1. Minumlah vitamin DATANG TEPAT WAKTU.
2. Lakukanlah olahraga muka dengan selalu tersenyum dan hindari cemberut (supaya anda terlihat segar
dan tidak cepat tua).
3. Jagalah selalu kebersihan dan kerapihan pakaian anda.
4. Makanlah suplemen TAMBAHAN MATERI (anda bisa mendapatkannya di apotik terdekat kajian,
ta`lim, tasqif, dsb-)
5. Lakukanlah olahraga rutin berupa dawah fardiyah dengan mentee anda.
6. Hindari virus-virus seperti:
Meninggalkan mentoring tanpa alasan jelas.
Datang telat tanpa alasan syar`i.
Malas mencari mentor pengganti saat tidak dapat hadir.
Enggan menjaga komunikasi atau enggan membantu mentee anda.
7. Jika anda terserang virus-virus di atas maka beristigfarlah dan lakukan konsultasi dengan dokter
terdekat (sang koordinator atau ustad anda) dan iqoblah diri anda sendiri atau sesuai mekanisme yang
telah ditentukan.
8. Biasakanlah untuk selalu hidup teratur dan terencana.
9. Lakukanlah pengecekan kesehatan harian dengan melakukan muhasabah sebelum anda berangkat tidur
dan dengan mengikuti rapat evaluasi.
10. Untuk kesehatan hablumminannass lakukan silaturahmi dengan wali kelas mentee anda.
11. Jangan biarkan mentee anda seperti anak ayam kehilangan induk saat anda datang terlambat, tekankan
pada mereka untuk memulai terlebih dahulu jika terlambat datang.
12. Sterilkan diri anda dari kuman futur dengan selalu meningkatkan amal yaumi.
13. Biasakanlah untuk menjadi dokter bagi mentee anda (misalnya dalam masalah akademis dan hubungan
dengan teman, dll).

Latihan
Coba anda buat diagram alur kerja administrasi mentoring, selengkap-lengkapnya menurut versi anda!

26

Bab 6 Penelitian dan Pengembangan


LITBANG

Gambar 6.1
Pelaksanaan mentoring
dengan menggunakan
teknologi komputer

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan


QS. Al Alaq 96:1
Penelitian & pengembangan merupakan salah satu bagian penting pula dalam mentoring
karena beberapa alasan:
1. Budaya atau tren remaja yang terus berubah. Dalam dawah kita diharapkan
menyampaikan nilai-nilai universal Islam dengan bahasa mereka. Begitu pun bagi
remaja, mereka punya bahasanya sendiri, tren kelompok, model/idola, dan lainlain.
2. Perubahan sikap/budaya konsumen (remaja) menyebabkan pula perubahan
strategi pemasaran nilai-nilai Islam yang efektif. Mentoring sangat memerlukan
perubahan-perubahan yang mengikuti zaman. Up do date istilah lainnya. Up to
date maksudnya sesuai dengan selera konsumen dan mampu mengubah selera itu
sesuai dengan perkembangan kebutuhan selanjutnya.
3. Memasarkan tidak sekedar berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, tapi juga
termasuk dalam menciptakan kebutuhan lain konsumen. Hal ini penting karena
bila kita telah menguasai pasaran, maka yang dibutuhkan segera adalah apa yang
akan anda tawarkan untuk mencapai nilai-nilai baru yang mereka inginkan. Ingat
nilai baru disini bukan bidah, tapi nilai yang konsumen anggap baru. Di sini
dituntut bagi kita untuk mampu mengemas nilai-nilai Islam dalam bentuk yang
terlihat baru.

27
Jadi sebegitu pentingnya litbang sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan amal jamai
yang baik. Di lapangan biasanya litbang dilaksanakan oleh setiap tim pengelola dengan
kadar kemampuan masing-masing. Pada kenyataannya tim pengelola hanya sanggup
melakukan cek dan ricek lalu memberikan asumsi yang akhirnya di dapat kesimpulan.
Tentu ini kesimpulan yang kurang akurat. Maka dalam pelaksanaan idealnya penelitian
dan pengembangan ini dilakukan oleh suatu lembaga profesional bekerjasama dengan tim
pengelola.
Studi Banding 1
LSM Yosen (ILNA Youth Center) adalah suatu lembaga yang peduli pengembangan
remaja di Bogor. Lembaga ini berbadan hukum di bawah Yayasan Pusat Pembelajaran
ILNA. Sejak berdiri tahun 2001, lembaga ini telah berkiprah dalam mendukung tim
pembina mentoring sekolah sampai sekarang. Divisi yang secara langsung mendukung
program mentoring adalah Divisi Senior Mentoring (SM) dan Junior Mentoring
(JuMent). Dua divisi ini mendukung kegiatan mentoring di sekolah-sekolah, dengan
spesialisasi tersendiri, yaitu Divisi SM mensuport kegiatan mentoring SMA dan yang
sederajat sedangkan JuMent mendukung kegiatan mentoring SMP dan yang sederajat.
Mereka berkoordinasi dengan tim pengelola mentoring sekolah dalam hal penyediaan
SDM, peningkatan kualitas mentor, kegiatan bersama mentoring, dan penelitian dan
pengembangan mentoring. Sudah lebih 24 sekolah di Kota Bogor yang bekerjasama
dengan dua divisi itu sampai 2010.
Latihan Bertindak
1. Sudah adakah di kotamu lembaga yang peduli pada pengembangan remaja?
Berapa banyak yang dapat diajak kerjasama?
2. Apa saja yang dapat dikerjasamakan dengan lembaga itu? Buat daftarnya!
Kisaran Penelitian & Pengembangan
Penelitian yang dilakukan pada prinsipnya adalah sesuai kebutuhan untuk menunjang
pengambilan keputusan. Oleh karena itu penelitian perlu dibuatkan design penelitian
berupa gambaran besar yang akan dicapai. Bila tingkat ma`rifat kita pada sesuatu itu
tinggi, maka biasanya ada suatu pola tertentu yang dapat dipakai dalam pengambilan
keputusan. Pola itu macam-macam untuk suatu kasus. Biasanya pola ini yang dipelajari,
yang akhirnya timbul pertanyaan bagaimana mendinamisasikan pola itu bagi keuntungan
dawah sebesar-besarnya. Mendinamisasikan maksudnya bagaimana kemampuan kita
dalam mengendalikan faktor-faktor kunci dalam mencapai tujuan yang diharapkan,
seperti bila kita ingin mengendalikan mobil yang berjalan maka kendalikan faktor
utamanya, yaitu setir, pedal gas, kopling, gir dan remnya.
Studi Banding 2
Divisi JuMent, salah satu divisi LSM Yosen yang bergerak mensuport kegiatan
mentoring di tingkat SMP, dalam melakukan riset dan pengembangan mentoringnya
meminta secara langsung pada tim pengelola untuk memberikan data-data yang
diperlukan. Setiap akhir semester tim pengelola diharapkan membuat laporan pada divisi
ini dengan format di bawah ini. Laporan ini akan diolah selanjutnya oleh tim riset
JuMent.

28

Tuntunan Pembuatan
Laporan Pembinaan SMP (Untuk Pengelola)
(Mentoring / BTQ / IQRA / Tabligh)

Dibuat setiap semester sekali (6 bulan sekali)


Diserahkan dalam Format Printout (disarankan) atau dalam bentuk disket.
Hal yang dilaporkan meliputi :
Pendahuluan (Divariasikan Sendiri)
Kondisi sekolah secara umum, yang meliputi : Nama Sekolah, Alamat
Lengkap + telp, Nama Kepala Sekolah, Nama Guru Agama Partner, Nama
Guru Agama yang lain, Nama Guru yang bisa jadi Partner (Semua Dilengkapi
Telp), dan Respon / Dukungan Sekolah terhadap kita.
Keadaan Umum / Evaluasi Umum Mentoring, yg tdd :
Sistem Mentoring, pilih salah satu (per kelas / per kelompok / tabligh /
dll)
Hari, waktu, dan tempat pelaksanaan mentoring (per kelas / kelompok)
Dalam bentuk Tabel, misal :
Kelas / Kelompok
Hari
Waktu (Jam)
Tempat
1 A (putra)
Jumat
10.00 11.00
Mushola Sekolah
1 B (putra)
Sabtu
09.00 10.30
Masjid dekat sekolah
2 C (putri)
Jumat
12.00 13.30
Ruang Kelas 2 C
dst
Periode Mentoring Yang Dilaporkan (Misalkan : Periode Agustus 2004 s.d
Januari 2005)
Variasi Mentoring yang pernah dilakukan SECARA GENERAL (Acara
yang melibatkan sebagian besar siswa / kelompok, misalkan Rihlah,
Daurah, Training, Seminar Islami, dll)
Sistem Materi Yang Diberikan (secara general/kebijakan pengelola),
misalkan :
Mengikuti materi di Buku Mentoring versi 97/98
Mengikuti materi di Buku Mentoring SMPN Jilid 1
Mengikuti materi di Buku Mentoring SMPN Jilid 2
Mengikuti materi di Buku Super Mentoring Senior/Junior
Mengikuti materi Buatan SMPnya masing-masing (materi mandiri)
Mengikuti Keinginan Siswa
Tergantung Kondisi Siswa & Kondisi Umum yang UP 2 DATE
Tergantung Mentor
Variasi dari ,..,..,..,,.,.., dan..
Metode Belajar Quran secara umum (Tahsin, Iqra, Tilawah Bergilir,
Tilawah perwakilan, Variasi (dari .. dan ..) atau tidak ada sama sekali
Jumlah Pertemuan (Interval atau Rata-rata), misalkan : Jumlah Pertemuan
Mentoring di SMP Negeri 24 Bogor adalah antara 8 11 pertemuan.

29
Nama Seluruh Mentor, PJ dan Pengelola yg terlibat (lebih baik dalam bentuk
DataBase), spt :
No
1

Nama
Lengkap
M.
Ikhwan

Telp/HP

Ahmad

222222

333333

Alamat
Lengkap
Jl.
Darmaga
No RT
RW
.

Studi

Peran

Jurusan
MNH
Fakultas
Kehutanan,
IPB
Kimia
MIPA IPB
Sosiologi UI

Pengelola

Keaktifan
(B/C/K)
B

PJ Kelas
K
1
3
Ruli
0818xx
Mentor
C
Kelas 2 A
Kolom keaktifan diisi dengan obyektif menurut pengamatan Tim S 2
Kondisi Kelompok mentoring yang terbina (Jumlah Kelompok, jumlah
siswa per kelompok dan penilaian umum)
No
Kelompok
Jumlah Siswa Kondisi Akhir
Keterangan
(rata-rata)
(B/C/K)
1
Kelas 1 A Putri
20
C
2
DKM Putra
30
B
3
Ekskul Bola
7
K
.
..
..
.
Total
10 Kelompok
300 orang
Kondisi Kelompok / Kelas Secara Khusus (Dibahas tiap angkatan atau jenis
binaan, misalkan Mentoring Kelas 1, Mentoring Kelas 2, Mentoring DKM, dll)
Peluang Untuk Kemajuan Mentoring (), sampaikan segala hal yang
selama ini atau nanti dapat sangat membantu menunjang kelancaran
mentoring, misalkan dukungan lebih dari guru (mentoring WAJIB),
dimasukkannya mentoring ke nilai raport, ada guru ikhwah, mentor mentor
baru, dll
Masalah dan Kendala (), sampaikan semua masalah baik internal /
eksternal yang dapat menghambat kemajuan pembinaan di sekolah
termasuk kompetitor kawan dan lawan
Solusi yang Pernah Dilakukan (Tindakan hasil kesepakatan syuro dan sudah
dicoba dilakukan)
Solusi yang Akan Coba Dilakukan (Belum dilakukan atau belum dievaluasi)
Masukan dari Guru atau Pihak Lain (Jika ada)
Rencana Satu Semester Ke Depan (ga apa-apa baru rencana juga, mudah2an
bisa jadi masukan (minimal info) untuk tim JuMen YoSen)
Info Info Lain
Penutup
Bogor, 31 Januari 2005

30
M. Ikhwan
Pengelola SMPN 24 Bogor
Lampiran (Berisi laporan Kehadiran Perkelas dengan Format sbb.)
Persentase Kehadiran Mentoring/BTQ
Siswa-Siswi SMP Negeri 24 Bogor
PUTRA / IKHWAN

No

Nama
Januari
Lengkap 1 8 15 22
1
Arief
V - V v
2
Budi
- v - v
3
Nunu
V v V V
Dst
- v v=hadir, L=Libur Sekolah

3
v
-

Kelas 1-A
Februari
10 17 22
v - L
- V L
V V L
V - L

dst
v
v
-

v
v
-

v
v
v
v

v
v
-

Persentase Nilai
Kehadiran Mutu
50 %
B
50 %
B
100 %
A
25 %
C

Kelas 1-B
Kelas 2-A
PUTRI / AKHWAT
dst
Ket : Kolom Nama Lengkap dan Persentase Kehadiran Wajib Diisi
Latihan Bertindak
Anda sebagai pengelola mentoring sudah mengkomunikasikan list yang anda buat dalam
bekerjasama dengan LSM yang peduli pada remaja? Apa hasilnya?
Litbang tim pengelola mentoring
Sebelumnya telah disebutkan bahwa tim pengelola mentoring dapat melakukan penelitian
dan pengembangannya sendiri, namun dengan cakupan yang masih dapat dilakukan.
Biasanya cakupannya meliputi satu institusi itu saja. Litbang yang dapat dilakukan hanya
sebatas untuk membantu pengambilan keputusan dan keefektifan kegiatan mentoring di
lapangan.

31

Studi Banding 3
Ada suatu tim pengelola mentoring SMA yang telah membuat pola umum mentoring
berdasarkan pengalaman mereka. Pola umum ini mereka buat untuk dijadikan pedoman
umum bagi pengelolaan mentoring di lapangan. Di bawah ini pola umum yang telah
mereka buat.
POLA UMUM PEMBINAAN
PENGENALAN

PENINGKATAN

PEMANTAPAN

TAHAP PENGENALAN

TAHAP PENINGKATAN

TAHAP PEMANTAPAN

Merupakan tahap penyebaran


dan penyampaian ide Islam,
pengenalan terhadap Islam
secara baik, benar, jelas dan
menyeluruh sehingga
menciptakan kecintaan dan
pemahaman tentang Islam
Media : Melalui Mentoring
Islam
Waktu : 1 kali tiap pekan
Tema yang diprioritaskan untuk
disampaikan adalah :
1. Pemahaman Islam : Aqidah
Islam, Konsep Islam,
Syahadah, Tarbiyah ruhiyah,
dll.
2. Pengenalan Ukhuwah
Islamiyah: makna dan
hakekat Ukhuwah Islamiyah.
3. Problematika Umat :
Ghazwul fikri.
4. Urgensi Tarbiyah Islamiyah

Merupakan tahap
peningkatan pemahaman dan
penerapan nilai-nilai Islam
serta peningkatan
kemampuan organisasi agar
siap mengemban dawah

Merupakan tahap
peningkatan kualitas akal,
pemikiran dan intelektualitas
serta pengembangan
wawasan yang diarahkan
kepada komitmen terhadap
Islam dan persiapan
menghadapi masa depan
Media : Melalui Mentoring
Islam
Waktu : 1 kali tiap pekan
Tema yang diprioritaskan untuk
disampaikan adalah :
1. Dawah lanjutan : proyeksi
masa depan, pengenalan
dawah di masyarakat dan di
kampus,dll.
2. Pengembangan wawasan,
motivasi, daya kritis, dll.
3. Keterampilan organisasi :
pengkonsepan program,
pengambilan keputusan
syuro, dll.
Metode pendekatan : ceramah
dengan memperbanyak diskusi,
studi kasus, bedah buku, dll.

Metode Pendekatan : ceramah


dengan memperbanyak simulasi
atau games.

Media

: Melalui Mentoring
Islam
Waktu : 1 kali tiap pekan
Tema yang diprioritaskan untuk
disampaikan adalah :
1.
Konsep Ukhuwah
Islamiyah : tahapan,
praktek, amal jamai, dll.
2.
Pemahaman Dawah :
makna, kewajiban,
Daurusy-Syabab, dll.
3.
Aqidah lanjutan : Wala
dan Baro, Syahadah
lanjutan, dll.
4.
Keterampilan organisasi :
membentuk kepanitiaan,
rapat efektif, dll.
Metode pendekatan : ceramah
dengan memperbanyak petunjuk
praktis, rihlah dan study tour

Latihan Bertindak
Coba anda buat kisaran penelitian dan pengembangan yang perlu anda lakukan untuk
membantu pengambilan keputusan! Anda dapat mulai dari pertanyaan, apakah mentoring
yang telah dilakukan telah cukup memenuhi tujuan yang ditetapkan? Proses
mentoringnya, target pencapaiannya atau hal lain yang harus diperbaiki?

32

Metode-metode dalam mentoring


Mengapa kita tidak boleh merasa cukup dengan metode yang telah ada? Ada beberapa
alasan untuk menjawabnya.
1. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini
menyebabkan semakin luasnya cara belajar seseorang. Ini menuntut kita untuk
memperbanyak metode yang efektif. Metode itu alat. Semakin baik alatnya
semakin baik hasilnya.
2. Perkembangan sosiologi dan intelektualitas masyarakat kita. Biasanya perbedaan
budaya dan intelektual menyebabkan perbedaan pula dalam metode
pendekatannya. Perubahan sosiologi dan perkembangan intelektualitas
menyebabkan perlunya kita memiliki bank metode yang dapat mengakses
masyarakat kita dengan nilai-nilai universal Islam.
3. Arus globalisasi pun menjadi alasan agar kita terus menggali metode-metode
efektif, karena yang menjadi esensi globalisasi adalah keterbukaan akan
informasi. Banjir informasi memberi kita suatu pelajaran bagitu luasnya ilmu.
Tapi yang perlu diperhatikan di sini adalah di era globalisasi bukan sekedar
menuntut anda untuk tahu, tapi bagaimana kita bisa memanfaatkan informasi itu
dalam bentuk amal nyata. Ilmu tidak bermanfaat bila tidak dipraktekkan.
4. Semakin canggihnya metode ke arah kerusakan. Metode kontradiktif yang
dikemas dalam bentuk rasa yang manis dan indah telah cukup berhasil dalam
menggerogoti moral bangsa ini. Saya heran metode yang kontradiktif saja dapat
menggaet manusia untuk menurutinya. Jalan yang diridhoi-Nya ini perlu kita
jelaskan dengan cara apa pun bahwa ini jalan yang lurus, lega dan jelas, seperti
jalan tol. Tidak ada yang sulit, yang ada hanya manusia itu sendiri yang
mempersulit dirinya.
5. Terakhir ..tentu saja, konsep lama yang telah teruji tetap dipertahankan.

Metode Penyampaian Materi


Memahami metode penyampaian bermanfaat bagi kita untuk mampu menyampaikan
pesan yang diharapkan untuk diterima dengan jelas.
Dalam penentuan penggunaan metode yang baik tergantung dari pada :
- Tujuannya
- Kemampuan mentor dan pemimpin
- Kemampuan orang yang belajar
- Besarnya kelompok
- Waktunya
- Fasilitas yang ada
Di bawah ini beberapa metode yang dapat dipilih dalam menyampaikan materi, yang
sebenarnya masih ada metode-metode lain dalam penyampaian materi. Diantaranya
ceramah, diskusi kelompok, panel, panel forum, kelompok-studi kecil, role play, case
study, brainstorming, tim pendengar, debat, diskusi formil, simposium dan simposium
forum.

33
CERAMAH
Ceramah ialah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan sekelompok
peserta.
Gunakan ceramah . . .
1. Pada waktu memberi informasi
2. Ketika orang yang belajar itu sudah mendapatkan motivasi
3. Jika pembicara pandai menggunakan gambar kata-kata
4. Jika kelompok terlalu besar untuk memakai metode yang lain
5. Jika ingin menambah atau menekan apa yang sudah dipelajari
6. Ketika mengulangi atau mengadakan pengantar pada suatu pelajaran atau aktivitas
7. Jika siswa dapat memahami kata-kata yang digunakan
Keunggulan
1. Dapat dipakai pada orang dewasa
2. Menghabiskan waktu dengan baik
3. Dapat dipakai pada kelompok yang
besar
4. Tidak melibatkan terlalu banyak
pembantu
5. Dapat dipakai sebagai penambah bahan
yang sudah dibaca
6. Dapat dipakai untuk mengulang atau
memberi pengantar pada pelajaran atau
aktivitas

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kekurangan
Menghalangi response dari orang yang
belajar
Hanya sedikit pengajar yang dapat
menjadi pembicara yang baik
Pembicara harus menguasai pokok
pembicaraannya
Dapat menjadi kurang menarik
Pembicara dapat memanfaatkan
pendengarnya
Sulit untuk dipakai pada anak-anak
Membatasi daya ingat
Biasanya hanya satu indera yang
dipakai
Pembiara tidak selalu dapat menilai
reaksi orang yang belajar

DISKUSI KELOMPOK
Diskusi Kelompok ialah percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan diantara tiga
orang atau lebih tentang topik tertentu, dengan seorang pemimpin.
Gunakan diskusi kelompok . . .
1. Pada waktu saling mengemukakan pendapat
2. Untuk membuat problema itu menarik
3. Untuk membantu peserta mengemukakan pendapatnya
4. Untuk mengenal dan mengolah problema
5. Untuk menciptakan suasana yang informil
6. Untuk memperoleh pendapat dari orang-orang yang tidak suka berbicara
Keunggulan
Kekurangan
1. Memberikan kemungkinan untuk saling 1. Tidak dapat dipakai pada kelompok
mengemukakan pendapat
besar
2. Merupakan pendekatan yang
2. Peserta mendapat informasi yang

34

3.
4.
5.
6.

demokratis
Mendorong rasa kesatun
Memperluas pandangan
Menghayati kepemimpinan bersamasama
Membantu mengembangkan
kepemimpinan

3.
4.
5.
6.

terbatas
Diskusi mudah terjerumus
Membutuhkan pemimpin yang terampil
Mungkin dikuasai oleh orang-orang
yang suka berbicara
Biasanya orang menghendaki
pendekatan yang lebih formail

PANEL
Panel ialah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan peserta tentang sebuah topik.
Diperlukan tiga panelis atau lebih dan seorang pemimpin
Gunakan metode ini . . . .
1. Pada waktu mengemukakan pendapat yang berbeda
2. Jika ada panelis yang memenuhi syarat
3. Jika pokok pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu
4. Jika dipandang lebih baik untuk mengajak peserta melihat ke dalam tetapi tidak
memberikan tanggapan secara verbal di dalam diskusi
5. Ketika mempertimbangkan keuntungan dan kerugian suatu pemecahan masalah
6. Jika panelis dan moderator bersedia untuk mempersiapkan diri
Keunggulan
1. Membangkitkan pikiran
2. Mengemukakan pandangan yang
bereda-beda
3. Mendapatkan hasil
4. Mendorong analisa
5. Memanfaatkan orang yang betul-betul
memenuhi syarat

Kekurangan
1. Mudah tersesat
2. Memungkinkan panelis berbicara
terlalu banyak
3. Tidak memungkinkan semua peserta
mengambil bagian
4. Cenderung untuk menjadi serial pidato
pendek
5. Memecahkan pendengar ketika mereka
setuju dengan panelis tertentu
6. Membutuhkan waktu dan persiapan
yang cukup banyak
7. Memerlukan seorang moderator yang
terampil

PANEL FORUM
Panel-forum ialah panel yang disertai partisipasi peserta
Gunakan metode ini . . .
1. Jika ingin menggabungkan penyajian isi dengan reaksi peserta
2. Jika anggota kelompok diharapkan memberi reaksi pada diskusi itu
3. Jika ada pendapat yang sulit dikuasai sehingga perlu dibahas sebelum diajukan secara
terbuka
4. Jika waktunya cukup
5. Ketika mempertimbangkan untung-rugi suatu pemecahan masalah

35
6. Jika ada penelis yang memenuhi syarat
7. Jika mengajukan pandangan yang berbeda-beda
Keunggulan
1. Memungkinkan setiap anggota ambil
bagian
2. Memungkinkan perputaran tanggung
jawab
3. Memungkinkan peserta menyatakan
reaksinya
4. Membuat peserta mendengar dengan
penuh perhatian
5. Memungkinkan adanya tanggapan
terhadap pendapat panelis
6. Ada hasilnya
7. Mengemukakan pendapat yang
berbeda-beda

Kekurangan
Membutuhkan banyak waktu
Memerlukan moderator yang trampil
Mungkin terasa terputus-putus
Memungkinkan panelis memberi pidato
dan bukan berbicara dengan peserta
5. Mudah tersesat
6. Mungkin peserta kurang dapat bertanya
dengan betul
7. Memungkinkan orang yang suka biara
memakai waktu yang banyak
1.
2.
3.
4.

KELOMPOK - STUDI KECIL


Kolompok studi kecil (buzz group) adalah pemecahan kolompok yang lebih besar .
Kelompok kecil ini membahas tugas yang diberikan , dan biasanya melaporkan hasilnya
kepada kelompok besar.
Gunakan metode ini . . .
1. Jika kelompok terlalu besar sehingga tidak memungkinkan setiap orang berpartisipasi
2. Ketika mengolah beberapa segi pokok
3. Jika ada anggota kelompok yang lamban dalam mengambil bagian
4. Jika waktu terbatas
5. Untuk mencciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelompok
Keunggulan
1. Mendorong peserta yang mau-malu
2. Menciptakan suasana yang
menyenangkan
3. Memungkinkan pembagian tugas
kepemimpinan
4. Menghemat waktu
5. Memupuk kepemimpinan
6. Memungkinkan pengumpulan pendapat
7. Dapat dipakai bersama metode lainnya
8. Memberi variasi

Kekurangan
1. Mungkin terjadi kelompok yang terdiri
dari orang-oragn yang tidak tahu apaapa
2. Mungkin berputar-putar
3. Mungkin ada pemimpin yang lemah
4. Laporan mungkin tidak tersusun
dengan baik
5. Perlu belajar sebelumnya bila ingin
menvapai hasil yang baik
6. Mungkin terjadi klik-klik untuk
sementara
7. Biasanya banyak makan waktu untuk
mempersiapkan

36

ROLE PLAY
Role-Play ialah pemeranan sebuah situasi dalam hidup manusia dengan tanpa diadakan
latihan; dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan analisa oleh
kelompok.
Gunakan metode ini . . .
1. Jika peserta perlu mengetahui lebih banyak tentang pandangan yang berlawanan
2. Jika peserta mempunyai kemampuan untuk memakainya
3. Pada waktu membantu peserta memahami suatu masalah
4. Jika ingin mencoba mengubah sikap
5. Jika pengaruh emosi dapat membantu dalam penyajian masalah
6. Di dalam pemecahan masalah
Keunggulan
1. Segera mendapat perhatian
2. Dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil
3. Membantu anggota untuk menganalisa
situasi
4. Menambah rasa percaya diri peserta
5. Membantu anggota menyelami masalah
6. Membantu anggota mendapat
pengalaman yang ada pada pikiran
orang lain
7. Membangkitkan saat untuk pemecahan
masalah

Kekurangan
1. Mungkin masalahnya disatukan dengan
pemerannya
2. Banyak yang tidak senang memerankan
sesuatu
3. Membutuhkan pemimpin yang terlatih
4. Terbatas pada beberapa situasi saja
5. Ada kesulitan dalam memerankan

CASE STUDY
Case-study ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang memungkinkan kelompok menganalisa masalah itu. Permasalahan itu merupakan bagian
dari hidup yang mengundang diagnosis, dan pengobatan. Dapat disampaikan secara
lisan maupun tertulis, juga secara dramatis, atau dengan film, dapat juga berupa rekaman
Gunakan metode ini . . .
1. Ketika menghubungkan masalah dengan situasi hidup
2. Ketika menganalisa suatu masalah
3. Jika anggota tidak mampu untuk role-play
4. Untuk membantu anggota memahami masalah
5. Jika mencari kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah
6. Ketika menganalisa fakta yang ada tentang suatu masalah
Keunggulan
1. Dapat tertulis, lisan, difilmkan,
direkam, diperankan atau diceritakan
2. Dapat ditugaskan sebelum diskusi

Kekurangan
1. Membutuhkan keterampilan untuk
menuliskan masalah
2. Masalah itu ttidak selalu sama

37
3. Memungkinkan kesempatan yang sala
bagi anggota untuk mengusulkan
pemecahan
4. Menciptakan suasana untuk pertukaran
pendapat
5. Mengenai masalah yang menyangkut
hidup
6. Memberi

pentingnya bagi anggota


3. Memerlukan banyak waktu jika
dilakkukan secara mendalam
4. Meskipun cukup datanya tetap
mungkin menimbulkan perdebatan
5. Membutuhkan pemimpin yang terampil

BRAINSTORMING
Brainstorming ialah semacam cara pemecahan masalah dimana anggota mengusulkan
dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan. Tidak ada kritik.
Evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian
Gunakan metode ini . . .
1. Untuk membangkitkan pemikiran yang kreatif
2. Untuk merangsang partisipasi
3. Pada waktu mencari kemungkinan pemecahan masalah
4. Berhubungan dengan metode lainnya
5. Untuk membanghkitkan pendapat-pendapat baru
6. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelompok

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Keunggulan
membangkkitkan pendatang baru
merangsang semua anggota untuk
ambil bagian
menghasilkan reaksi rantai dalam
pendapat
tidak menyita banyak waktu
dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil
tidak memerlukan pemimpin yang
terlalu hebat
hanya sedikit peralatan yang diperlukan

1.
2.
3.
4.

Kekurangan
mudah terlepas dari kontrol
harus dilanjutkan dengan evalusasi jika
diharapkan efektif
mungkin sulit membuat anggota tahu
bahwa segala pendapat dapat diterima
anggoota cenderung untuk mengadakan
evaluasi segera setelah satu pendapat
diajukan

TEAM PENDENGAR
Team pendengar regu yang dibentuk dengan membagi peserta menjadi beberapa regu
sebelum sesuatu penyajian. Setiap team diberi tugas mendengarkan dengan tugas khusus.
Laporan tentang tugas itu disampaikan setelah penyajian.
1.
2.
3.
4.
5.

Kalau ada pendapat tertentu yang mungkin luput dari perhatian.


Kalau pelbagai segi masalah itu memerlukan penekanan.
Jika kelompook itu benar.
Untuk memberi tujuan pada diskusi.
Untuk menyajikan informasi.

38
Keunggulan
1. Dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil
2. Menunjukkan beberapa ide sewcara
terpissah
3. Memberi tujuan pada pendengar
4. Menambah perhatian
5. Membimbing umpan balik
6. Membangkitkan daya tarik
7. Memungkinkan semua anggota
mengambil bagian dengan cara
mendengarkan
8. Memungkinkan diskusi tindak lanjut
9. Mengurangi dominasi seorang atau
sekelompok orang
10. Memberi kesempatan pada pemimpin
untuk mempertimbangkan
keinginan/perhatian anggota
anggotanya
11. Memungkinkan pengulangan dengan
umpan balik

Kekurangan
1. Peserta hanya mendengar apa-apa
yang berhubungan dengan tugasnya
2. Cenderung untuk mengurangi
keseluruhan pendapat
3. Membatasi pertukaran pendapat

DEBAT
Debat ialah sebuah metode di mana pembicara dari pihak yang pro dan kontra
menyampaikan pendapat mereka. Dapat diikuti dengan suatu tangkisan atau tidak perlu.
Anggota kelompok dapat juga bertanya kepada peserta debat/pembicara
Gunakan metode debat . . . . . .
1. Jika hasil pembicaraaan perlu diasah
2. Untuk membangkitkan analisa
3. Untuk menyampaikan pendapat yang berbeda-beda
4. Jika anggota bersedia untuk mendengar ke dua segi permasalahan
5. Jika kelompok itu besar
Keunggulan
1. Mempertajam hasil
2. Menyampaikan ke dua segi
permasalahan
3. Membangkitkan analisa dari kelompok
4. Menyampaikan fakta dari kedua sisi
masalah
5. Membangkitkan daya tarik
6. Mempertahankan daya tarik, perhatian
7. Dapat dipakai pada kelompok yang
besar

Kekurangan
1. Keinginan untuk menang mungkin
terlalu besar
2. Mungkin anggota mendapat kesan yang
salah tentang orang yang berdebat
3. Membatasi partisipasi kelompok,
kecuali jika diikuti diskusi .
4. Mungkin terlalu banyak emosi yang
terlibat
5. Memerlukan banyak persiapan

39
DISKUSI FORMIL
Diskusi formil ialah metode pemecahan problema yang sistematis; mencakup : (1)
penyampaian probelma . (2) mengumpulkan data , (3) Mempertimbangkan pemecahan
yang mungkin, dan (4) Memilih cara pemecahan yang terbaik
Gunakan metode ini . . . .
1. Jika ada waktu yang cukup banyak
2. Pada waktu memberi latihan untuk pemecahan problema
3. Untuk membangkitkan pemikiran yang logis
4. Ketika problema itu sudah dirumuskan dengan jelas
5. Jika ada problema yang memerlukan perumusan
6. Untuk mendorong kepada pemecahan problema secara menyeluruh
7. Jika pemimpin cukup trampil dengan metode ini
8. Jika kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta ambil
bagian

1.
2.
3.
4.
5.

Keuntungan
Membangkitkan pemikiran yang logis
Mendorong kepada analisa yang
menyeluruh
Prosedurnya dapat diterapkan pada
bermacam-macam problema
Membangkitkan tingkat konsentrasi
yang tinggi pada diri peserta
Meningkatkan keterampilan dalam
mengenali problema

1.
2.
3.
4.
5.

Kekurangan
Membutuhkan banyak waktu
Memerlukan pemimpin yang terampil
Sulit dipakai pada kelompok yang besar
Mengharuskan setiap anggota
kelompok untuk mempelajarinya duli
Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi
yang lain

SIMPOSIUM
Simposium ialah serangkaian pidato pendek di depan peserta dengan seorang pemimpin;
pidato pidato itu mengemukakan aspek-aspek yang beda dari topik tertentu
Gunakan metode ini . . . . . .
1. Untuk mengemukanakna aspek-aspek yang berbeda dari topik tertentu
2. Jika kelompok itu besar
3. Jika kelompok itu membutuhkan keterangan yang ringkas
4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat
5. Jika tidak memerlukan reaksi peserta
6. Ketika pokok pembicaraan sudah ditentukan
Keunggulan
1. Dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil
2. Dapat mengemukakan informasi dalam
waktu yang singkat
3. Menyoroti hasil
4. Pergantian pembicara menambah

1.
2.
3.
4.
5.

Kekurangan
Kurang spontanitas dan kreatifitas
Kurang interaksi kelompok
Menekankan pokok pembicaraan
Agar terasa formil
Kepribadian pembicara dapat
menekankan isi dengan kurang tepat

40
variasi dan menjadi lebih menarik
5. Dapat direnanakan jauh-jauh hari

6. Sulit mengadakan konmtrol waktu


7. Secara umum membatasi pendapat
pembicara
8. Membutuhkan perencanaan
sebelumnya dengan hati-hati, untuk
menjamin jangkauan yang tepat
9. Cenderung untuk dipakai seara
berlebihan

SIMPOSIUM FORUM
Simposium forum ialah simposium yang diikuti dengan partisipasi peserta.
Gunakan metode ini . . . . . .
1. Untuk memberi kesempatan interaksi kelompok setelah simposium
2. Pada saat diperlukan kombinasi penyajian isi dan reaksi peserta
3. Ketika ada pendapat yang sulit yang harus ditangani dengan benar sebelum
didiskusikan secara terbuka
4. Jika ada waktu dan persiapan yang cukup
5. Jika mengajukan beberapa pandangan yang berbeda untuk minta tanggapan dari
peserta
6. Jika kelompok itu besar
7. Jika kelompok itu membutuhkan keterangan yang ringkas

1.
2.
3.

4.
5.
6.

Keuntungan
Menambah nilai simposium denghan
reaksi peserta
Dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil (terutama yang besar)
Dapat dipakai untuk menyajikan
banyak keterangan dalam waktu yang
singkat
Menyoroti hasil
Penggantian pembicara menambah
variasi dan membuat lebih menarik
Reaksi peserta mendorong peserta
untuk mendengarkan dengan lebih
banyak perhatian

1.
2.
3.

4.
5.
6.

Kekurangan
Membutuhkan banyak waktu
Tanggapan dari kelompok tertunda
Kepribadian pembiccara
memungkinkan penekanan pada isi
yang kurang tepat
Sulit dalam kontrol waktu
Periode forum mudah terulur

Pertanyaan Diskusi
Selain metode penyampaian meteri di atas, metode apalagi yang dapat kita terapkan
dalam kegiatan mentoring? Buat daftarnya dan jabarkan bagaimana cara pelaksanaannya!

Kegiatan Outing

41
Kegiatan outing adalah kegiatan mentoring yang dilakukan di luar kelas. Biasanya di
lingkungan yang berbeda suasananya dengan di dalam kelas / musholla / masjid. Yang
sederhana adalah seperti berolah raga bersama (sepak bola, bola basket, dan sejenisnya)
sampai rihlah ke daerah wisata. Agenda kegiatan outing disesuaikan dengan
kebutuhannya. Namun biasanya yang ada dalam agenda ialah semacam refleksi atau
nasihat dalam mengambil pelajaran hidup dari apa-apa yang telah dilakukan.
Pengambilan hikmah singkatnya. Itupun harus disesuaikan dengan kondisinya. Bila
mereka kecapaian, tentu perlu kita siasati agar mereka selalu antusias. Oleh karena itu
perencanaan kegiatan outing harus disesuaikan dengan tujuannya. Contoh bila tujuannya
adalah menjalin hubungan lebih erat antara mentee dan mentor, maka pemberian hikmah
bukan sebagai agenda yang harus dipaksakan.
Anda pernah mendengar istilah outbound? Singkatnya, outbound merupakan kegiatan out
(keluar) dan bound (batas). Artinya setiap peserta didorong untuk melihat potensi
sebenarnya yang ada dalam diri, dari yang selama ini ia yakini mengenai pribadinya.
Biasanya mereka disusuguhkan dengan suatu tantangan yang menarik untuk menguji
kepribadian mereka. Dalam mentoring pun, kita dapat mengadakannya. Hanya memang
tidak sebaik level perusahaan. Maklum amatir. Dan karena amatir itu, kita harus berhatihatilah dalam mengadakan acara seperti ini. Acara ini mengandung resiko yang tidak
kecil. Alangkah baiknya bila outbound dilaksanakan oleh suatu tim yang cukup
kompeten.
Pertanyaan Diskusi
1. Strategi pengembangan apa yang perlu dilakukan untuk menjadikan nilai-nilai
Islam sebagai suatu tren bagi remaja?
2. Anda dan tim pernah mendengar istilah Gugus Kendali Mutu? Yang cukup
menarik dalam gugus kendali mutu ini adalah penggunaan seven tools dan
delapan langkahnya. Tanyakan pada yang ahlinya mengenai gugus kendali mutu
ini (biasanya karyawan pabrik, mahasiswa teknik/manajemen dan konsultan). Apa
dan bagaimana penggunaannya dalam memperbaiki mutu mentoring anda?
Perbaikan dan Pengembangan Organisasi
Peningkatan kualitas menjadi hal yang penting ketika kita hendak memperbesar dan
melanggengkan jalan dawah ini. Lebih-lebih lagi keadaan lingkungan yang terus
berkembang mengharuskan kita untuk selalu bersiap atas segala situasi. Biasanya yang
belum melakukan persiapan untuk menghadapi situasi buruk atau pun baik akan
kelabakan ketika situasi itu menyapanya.
Sungguh keadaan itu akan terus menguji kita sampai titik di mana kita benar-benar siap
atas situasi itu. Sebenarnya keadaan itu apa adanya, namun akibat kita tidak
mengantisipasinya maka hal itu berkembang menjadi suatu hal yang tidak kita harapkan.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah tim anda siap menghadapi berbagai situasi
apapun yang terjadi? Fleksibilitas, toleransi dan kesolidan tim anda menjadi taruhan atas
setiap terjangan badai ujian dawah ini.
Persiapan tidak sekedar untuk menghadapi situasi sulit, namun juga untuk menghadapi
situasi kemudahan. Dahulu anda ditentang habis oleh mereka, tapi sekarang mereka
membuka tangan dan siap mendukung usaha anda. Tantangan output yang mampu

42
menjawab kebutuhan kini dan masa depan menjadi urgen ketika kita dihadapkan atas
ujian kualitas hasil yang sedang kita kerjakan.
Dapatkah kita mencetak mentee yang sholeh yang siap mengusung amanah umat
dikemudian hari? Dengan kualitas baik dan jumlah yang lebih banyak. Kita
bertanggungjawab kepada Allah. Kepala sekolah, guru, orang tua mentee, keluarga,
masyarakat akan melihat hasil pekerjaan kita. Anda harus malu bila mentee kita terlibat
dalam tawuran, tertangkap sebagai pengguna narkoba, kena ciduk aparat di tempat
mesum, atau suka membantah orang tua, apalagi sampai meninggalkan shalat.
Amanah ini begitu besar, sehingga diperlukan suatu usaha keras, cerdas, dan ikhlas
untuk memecahkannya. Perbaikan dan pengembangan organisasi adalah salah satu
strategi kita dalam meningkatkan efektifitas kerja dawah ini. Karena organisasi yang
statis dengan dinamika yang kurang akan membuat organisasi itu kaku dan sulit untuk
bisa beradaptasi atas perubahan lingkungan.
Pertanyaan Diskusi
Coba anda perhatikan gaya manajemen organisasi anda. Perhatikan bagaimana organisasi
anda itu menanggapi suatu peristiwa. Sudahkah organisasi anda memiliki blueprint ke
depan? Gaya menajemen apa yang perlu anda kembangkan dalam organisasi? Budaya
apa yang menjadi nilai utama yang harus selalu direalisasikan?
Sumber Daya Mentor & Pengelola
Tak pelak lagi sumber daya mentor dan pengelola menjadi hal yang penting diperhatikan.
Biasanya suatu organisasi yang berstatus perintis, memiliki jumlah sdm yang terbatas.
Ada pula yang sdmnya berlimpah, mereka dapat membagi pekerjaan dengan mudah.
Mereka pun dapat membantu pengelola yang lain yang masih kekurangan sdm.
Pada prakteknya pengelolaan sdm harus benar-benar diperhatikan sejak adanya
kebutuhan sdm itu sendiri sampai sdm itu berhenti aktivitasnya di dalam organisasi itu.
Setting sejak dibutuhkannya sampai ia selesai masa tugasnya harus jelas.
Salah satu ciri kurang baiknya manajemen sdm adalah tidak ada masa tugas, terutama
masa berakhirnya tugas. Apakah anda akan selamanya bertugas di situ? Bila jawabannya
sebisa anda dalam mengemban amanah itu, maka alangkah baiknya anda menentukan
jangka waktunya dan mengkomunikasikan hal itu pada yang memberi amanah. Contoh:
Anda diminta oleh suatu tim pengelola mentoring untuk bergabung bersama mereka. Bila
anda setuju maka anda harus segera menentukan jangka waktu anda bertugas. Satu
tahunkah, dua tahunkah, atau berapa? Yang setelah itu dapat dievaluasi apakah anda terus
bertugas atau tidak. Komunikasikan dan bila disetujui, maka anda dapat segera bekerja.
Dengan adanya setting sejak awal tugas, kita memahami apa yang menjadi target utama
dalam tugas dan mengapa anda diberi amanah itu. Untuk mengisi kebutuhan apa di dalam
tim itu? Semua terjawab sebelum kita memulai kerja.
Selain itu, kita harus berupaya menghindari hilangnya secara tiba-tiba atas sdm yang
yang bersangkutan. Entah itu karena alasan kerja, menikah dan lain sebagainya. Semua
harus dikomunikasikan terutama kepada ketua atau penanggungjawab pengelola itu.
Memang dalam prakteknya tidak semudah itu. Karena adanya hambatan komunikasi.
Dengan adanya masa tugas yang jelas, ini memberi petunjuk bagi pimpinan dan diri kita
untuk mempersiapkan pengganti sebelum berakhirnya masa kerja seseorang. Inilah salah

43
satu pentingnya kaderisasi. Selain sebagai pengganti anda di masa depan, kaderisasi
membantu organisasi untuk terus berlanjut dan berkembang.
Mentor yang kita terjunkan biasanya adalah mentor yang sudah teregistrasi dan terbina
dengan baik. Teregistrasi maksudnya terdaftar secara resmi dan dikomunikasikan dengan
pihak institusi bahwa inilah mentor-mentor kami. Terbina maksudnya terbimbing dan
terawasi perkembangan keislamannya sejak ia berkomitmen untuk menjadi mentor.
Pertanyaan Diskusi
1. Coba anda perhatikan antara mentor yang asli alumni sekolah tersebut dengan
mentor yang bukan alumni sekolah itu. Apakah ada perbedaan sikap dan kerja
antara mentor alumni dengan mentor yang bukan alumni itu? Sebutkan satu
persatu!
2. Apakah penerjunan mentor yang bukan alumni akan berdampak negatif atau
positif? Mengapa? Bagaimana kita memanfaatkannya?
3. Apa kelebihan dan kekurangan mentor yang bukan alumni itu?
4. Apa kelebihan dan kekurangan mentor alumni?
5. Bagaimana anda membangun komitmen terhadap tim pengelola dan para mentor?
Sebutkan tahapannya dan gambarkan dalam bentuk bagan!

44

Gambar 7.1 Penampilan Tim Nasyid SNAMA yang sebagian besar anggotanya adalah
siswa SMAN 5 Kota Bogor.

Bab 7
KU-ANTUM MENTORING MEMBANGUN KOMUNITAS ISLAM
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (Q.S.Ali Imran 110)
Setiap orang tidak dapat hidup sendiri. Karena, sesungguhnya manusia adalah makhluk sosial.
Mandiri bisa, tapi sendiri tidak! Percaya tidak, sejak kita lahir ke dunia sampai kita meninggalkan dunia ini
kita senantiasa dikelilingi oleh orang-orang. Alangkah senangnya bila orang-orang yang mengelilingi kita
tersebut adalah orang yang baik. Yang senantiasa mengingatkan bila kita salah, mendorong kita untuk
berbuat baik dan dapat dijadikan tempat berbagi! Seperti kata pepatah: Ringan sama dijinjing, berat sama
dipikul. Pertanyaannya, dengan cara apa kita dapat menemukan mereka? Dimana ya?
Jawabannya mudah saja, mereka ada dimana-mana. Di sekitar kita, di sekolah, atau bahkan kalau
belum ada, kita saja yang membentuknya! Rasulullah saw. bersabda dalam salah satu haditsnya Berdua
lebih baik dari sendiri, bertiga lebih baik dari berdua, berempat lebih baik dari bertiga, maka hendaklah
kalian tetap bersama jamaah, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan umatku kecuali atas
sebuah petunjuk (hidayah) (HR.Ahmad). Karena kita masih berada di sekolah, maka konteks komunitas
Islam yang akan kita bahas lebih spesifik hanya di lingkungan sekolah saja.
Di dalam Islam kita mengenal konsep berjamaah. Karena dengan berjamaah banyak keuntungan
yang didapat. Misalnya dapat lebih mudah untuk saling mengingatkan. Dalam Al-Quran Surat Al-Anfaal
ayat 82 yang mengisahkan masa-masa hijrah kaum Muhajirin dan Anshar: ..mereka itu satu sama lain
saling melindungi.. Sebagai contoh jamaah masjid, tentu berisi orang-orang baik yang katakanlah, dengan

45
mudahnya mengingatkan kita untuk sholat tepat waktu. Atau jamaah haji dari kloter tertentu yang memiliki
ciri khas scarf berwarna ungu sehingga lebih mudah dikenali.
Lalu kalau di sekolah, apa dong? Jamaah SMA X! hii.. kayaknya aneh deh. Tentu tidak begitu,
kita tidak perlu membangga-banggakan diri sebagai jamaah-jamaah dari sekolah tertentu karena kita samasama muslim bukan? Yang perlu dilakukan adalah membangun komunitas Islam di sekolah dengan cara
yang baik. Sekolah yang sudah memiliki DKM/Rohis tinggal mengoptimalkannya saja. Kita dukung
seluruh kegiatannya, yang InsyaAllah semuanya positif. Atau bila belum ada DKM/Rohisnya mari kita
bentuk!
Apalagi kalau di sekolah kita sudah ada program mentoring. Kita dapat mengkaji Islam lebih
dalam, sambil berlatih mempraktekkannya dalam komunitas Islam skala kecil. Tapi bukan berarti kita
hanya mau yang kecil-kecil saja lho.. dengan berlatih di kelompok-kelompok kecil diharapkan kita dapat
mengembangkannya ke skala yang lebih besar. Salah satu cara yang murah meriah dan diajarkan dalam
Islam adalah dengan menebarkan senyum dan salam ke seluruh sekolah. Dengan cara apa? Menggunakan
speaker untuk mengucapkan salam ke seluruh sekolah dan majalah sekolah yang menampilkan wajah
senyum kita! Hah?! Itu terlalu berlebihan! Cukup dengan membiasakan tersenyum saat berpapasan dengan
teman, sambil bersalaman (kecuali dengan muhrim) dan mengucapkan salam.
STUDI KASUS 1
Pernah merasa dicuekin? Pernah tidak saat memberi salam dan senyum ke seseorang, ternyata
orang tersebut melengos dan meninggalkan kita begitu saja. Apa yang akan kamu lakukan? Mau marah?
Atau bagaimana? Coba diskusikan..
Membentuk komunitas Islam dilakukan dengan cara formal maupun informal. Mempersiapkan
sdm yang akan mengerjakannya dan dilegalisasi oleh sekolah perlu kita usahakan. Buatlah skala komunitas
contoh, yang akhirnya dapat diduplikasi bila komunitas contoh itu dipandang berhasil. Lakukan terus
pengembangannya dan perbaikilah sampai sesempurna mungkin. Komunitas Islam yang telah terbentuk
dengan kokoh di lingkungan sekolah kelak dapat menyebarkan Islam ke tataran yang lebih luas. Laksana
masakan di dapur yang tercium sampai ke ruang tamu (uuh..lapaar!), komunitas Islam yang baik di sekolah
pun telah layak untuk bagi-bagi Islam ke seluruh penjuru dunia!. Eh, maksudnya dimulai dari lingkungan
sekitar sekolah, seperti tempat jajan, sekolah-sekolah lain di sekitar tempat kita, dan seterusnya. Maka,
bersiaplah untuk membentuk komunitas Islam!
Keunggulan Komunitas Islam
1. Pemberdayaan siswa
2. Memunculkan dan membangun potensi dan bakat siswa
3. Menambah interaksi siswa dalam lingkungan Islami
4. Saluran pembinaan siswa lebih lanjut selain mentoring
Saluran-saluran komunitas
1. Nasyid Klub. Klub senandung Islami. Latihan olah vokal bersama. Tampil di setiap acara sekolah.
2. Klub Olah Raga. Sepak bola, Karate, Jujitsu, Tifan Pokhan, dan lain-lain
3. Science Club. Klub pengetahuan Islami. Sosialisasi pengetahuan yang berdasarkan ilmiyah yang
benar. Studi kebenaran Al Quran, dan lain-lain.
4. MSC (Musholla Study Club). Klub belajar bersama-sama. Diskusi soal pelajaran. Pemantapan
wawasan dan aplikasinya, dan lain-lain.
5. Reading Club. Klub membaca. Diskusi isi buku, Acara Membaca Bersama, dan lain-lain.
6. Jurnalistik / Forum Pena Sekolah. Kegiatan tulis-menulis untuk menajamkan pena.
7. Economic Syariah Club. Klub kajian ekonomi syariah beserta aplikasinya. Sosialisasi ekonomi
syariah, kuliah gratis ekonomi syariah bagi siswa/i.
8. Musholla Enterpreneur Club. Sarana pengembangan wirausaha Islami. Penggemblengan calon
wirausahawan muda.
9. Organisasi Siswa Antar Sekolah, contohnya: KAPMI (Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia)
Catatan: bila telah ada saluran minat bakat siswa seperti OSIS, KIR, PMR, Pramuka maka mentor dapat
mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam ekskul itu. Saluran-saluran komunitas di atas bukan untuk
menandingi yang telah ada, tapi untuk menambah khasanah penyaluran minat bakat siswa.

46

Komunitas Islam yang dikelola Profesional


Alangkah baiknya bila komunitas yang telah terbentuk bergabung dalam komunitas yang ada di kota anda.
Hal ini untuk menambah interaksi dan kemampuan dari siswa/i sekaligus pengembangan kompetensi lebih
lanjut mereka.
Studi Banding: Kiprah BNC
Nama Organisasi : Bogor Nasheed Centre
Visi
: Sebagai Pusat Informasi & Kegiatan Nasyid di Bogor
Misi
:
1. Menjalin silaturahmi dengan munsyid dan peminat nasyid
2. Membantu dan membina para munsyid dalam mengapresiasikan
nasyid
3. Membentuk profesionalitas dalam manajemen tim nasyid
Sifat Organisasi : Profit
Bentuk Usaha
:
Konsultasi, Informasi, & Komunitas Nasyid
Pelatihan Nasyid
Event Organizer
Manajemen Tim Nasyid
Cakupan
: Bogor
Positioning
: all about nasheed event
DESKRIPSI PERUSAHAAN
Nasyid sebagai media dakwah Islam pada saat ini mengalami perkembangan yang pesat. Ini ditandai
dengan semakin meningkatnya respon masyarakat terhadap seni Islam ini. Bisa kita lihat dari antusiasme
masyarakat dalam menghadiri konser-konser Nasyid. Terlebih dengan adanya tayangan Nasyid di Televisi
yaitu dengan diadakannya Festival Nasyid Indonesia (FNI-Indosiar) dan Festival Nasyid-Tausyiah dan
Qiraah (FNTQ-TV7) semakin memasyarakatkan genre musik nasyid di Indonesia. Secara langsung juga
ikut memperkaya khasanah seni bangsa ini dengan menghadirkan hiburan yang menggugah hati dan moral
kita.
Bogor Nasheed Centre (BNC) hadir sebagai bentuk ikhtiar dalam memajukan seni Islam ini terutama di
kota Bogor dengan motto Gemakan Syiar Islam Melalui Syair.
Pada awal berdiri BNC bertujuan untuk membagi kue permintaan yang ada kepada tim-tim nasyid
khususnya yang ada di IPB. Pada perkembangannya BNC mulai melebarkan sayap sebagai komunitas
nasyid yang tidak hanya mewadahi tim nasyid tetapi juga para peminat nasyid yang ada di Bogor.
Tujuan secara umum dari BNC sebagai sebuah organisasi yaitu memasyarakatkan nasyid kepada
masyarakat luas melalui serangkaian kegiatan yang dikemas secara profesional dan bisa saling
menguntungkan untuk banyak pihak. Selain itu BNC concern untuk menjaga orisionalitas nasyid dengan
mengembalikan sepak terjang nasyid kepada nash-nash yang syari.
Untuk memenuhi tujuan di atas maka ada 4 fungsi utama yang dijalankan BNC sebagai sebuah organisasi;
sebagai tempat konsultasi, informasi, dan sekaligus komunitas nasyid; pelayanan untuk pelatihan nasyid;
manajemen untuk tim-tim nasyid (BNC management); dan Event Organizer untuk kegiatan-kegiatan
nasyid.
Filosofi yang menjadi acuan bagi BNC dalam menjalani aktivitasnya adalah Entertainment, Education, dan
Entrepreneurship. 3 E ini menjadi nilai-nilai yang harus dipunyai oleh setiap pengurus BNC. Di dalam
menjalankan fungsi dan kegiatannya BNC berorientasi untuk menghibur, mendidik, dan mandiri.
Pertanyaan Diskusi
1. Dari sisi komunitas, apa perbedaan dan persamaan antara mentoring dengan halaqah?
2. Apa saja saluran pembinaan anda? Sebutkan pula alasan strategisnya!

47

Gambar 8.1 Silaturahmi membuka cakrawala hati dan membuka peluang-peluang


baru dalam pengembangan dawah (situasi; m entor sedang bertemu dengan guru
sekolah ).

BAB 8. PUBLIC RELATION

Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah
hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu
(QS. An Nisa 4: 1)
Public Relation atau, disebut juga dengan kehumasan merupakan hal yang penting dalam
manajemen mentoring. Dilihat dari artinya, tentu kita dapat memahami bahwa dalam hal tersebut, ada yang
namanya publik. Lebih tepatnya, berhubungan dengan publik, orang lain, atau dalam kasus sekarang
berhadapan dengan pihak sekolah.
Hubungan yang baik dengan pihak sekolah merupakan suatu langkah awal yang menentukan.
Seperti diketahui bersama, bahwa kesan pertama adalah kesan yang begitu mendalam dan akan terus
diingat sampai kapanpun. Seperti saat kita masih bayi! Ingatan masa kecil kita akan tertanam sampai kita
dewasa. Ilmu sains mengenalnya sebagai imprinting.
Pertanyaannya, seberapa penting menimbulkan kesan pertama yang baik dengan pihak sekolah?
Jawabannya, sangat penting! Dengan kesan pertama yang baik tentu perjalanan hubungan lanjutan dengan
pihak sekolah dapat berjalan baik. Bagi pengelola mentoring sekolah, proyek kehumasan yang baik dapat
dilakukan sebagai berikut.
1. Mengawalinya dengan menjalin silaturahim kepada Guru Agama. Akan lebih mudah bila kita adalah
alumni dari sekolah yang diajukan proposal, karena sang guru telah terlebih dahulu mengenal kita.
Mengapa Guru Agama dan bukan Kepala Sekolah? Karena boleh jadi Kepala Sekolah kurang
mengetahui kondisi di lapangan. Guru Agama tentu lebih sering terjun ke lapangan dan mengetahui
betul kondisi siswa.

48
2.

Membawa proposal yang berisi program yang akan dijalankan. Akan lebih baik jika proposal yang
dibawa menggunakan nama yayasan, baik itu forum alumni maupun LSM. Karena, sekolah akan lebih
merespon terhadap proposal dengan latar organisasi yang jelas. Bukan organisasi tanpa bentuk!
3. Jelaskan dengan bahasa yang baik dan benar. Tidak semua orang dapat mencerna bahasa proposal
(atau tidak semua orang mau membacanya!) sehingga peran kita dalam menyampaikannya amat
dibutuhkan.
4. Minta Guru Agama untuk membawa kita ke forum sekolah, termasuk Kepala Sekolah. Dukungan akan
lebih kuat bila keberadaan kita selaku pengelola mentoring sekolah diketahui, atau lebih bagus bila
didukung, oleh unsur sekolah lainnya termasuk Kepala Sekolah.
5. Semua program yang kita ajukan, telah sampai ke tahap pelaksanaan. Yang terpenting tentu saja
melaksanakan dengan baik, dan tetap menjaga hubungan silaturahim dengan pihak sekolah. Sering
berkunjung ke rumah Guru Agama, misalnya saat lebaran. Menyempatkan diri untuk berbincang
dengan guru dan atau Kepala Sekolah saat kita sedang berada di sekolah.
6. Menjalankan evaluasi dan melaporkannya secara rutin kepada sekolah. Hal tersebut dapat menjaga
kepercayaan yang telah diberikan kepada kita. Posisi yang sama-sama tahu dan setara dapat
menghilangkan kecurigaan kepada kita.
7. Terakhir, jalinlah hubungan yang erat dengan orang tua siswa. Karena bisa jadi orang tua siswa
mengira anaknya mengikuti mentoring tetapi kenyataan sebaliknya. Atau ada orang tua yang menuding
mentoring sebagai biang keladi atas kelakuan negatif anaknya. Padahal hal itu disebabkan
keikutsertaan anaknya dalam pengajian lain, namun orang tuanya mengira bahwa itu adalah mentoring
yang diadakan sekolah. Hubungan dengan orang tua tidak sekedar mensosialisasikan mentoring tapi
dapat dikembangkan menjadi semacam jembatan komunikasi antara problematika siswa terhadap
orang tuanya. Biasanya ini menjadi tanggungjawab mentor masing-masing dalam menjalin hubungan
dengan orang tua siswanya. Namun bagaimanapun juga ini harus menjadi salah satu perhatian penting
oleh pengelola mentoring.
Sepertinya semua lancar saja? Jika begitu, kita harus bersyukur ... kalau tidak? Masalah tentu
dapat dicarikan solusinya. Beberapa permasalah yang dapat ditemui berkenaan dengan hubungan dengan
pihak sekolah misalnya:
1. Proposal yang kita ajukan ditolak. Wow! Cobaan yang cukup berat. Bila hal tersebut terjadi, harus
dicari tahu penyebabnya. Bisa jadi karena program yang kita ajukan tidak realistis, atau sekolah pernah
memiliki pengalaman buruk dengan kegiatan semacam mentoring keislaman yang kita ajukan? Sebisa
mungkin kita jelaskan dengan cara yang baik, namun bila tidak bisa juga... mungkin belum saatnya ke
sekolah tersebut. Kita masih dapat melangkah ke sekolah lain bukan?
2. Hubungan dengan pihak sekolah mengalami badai di tengah jalan. Misalnya pergantian pengurus lama
ke baru. Pengurus baru (yang memang benar-benar baru) merasa agak canggung dalam membina
hubungan dengan pihak sekolah. Sedih sekali... hal tersebut dapat disiasati dengan mentransfer ilmu
pengurus lama ke baru, atau pengurus lama bersama dengan pengurus baru silaturahim ke pihak
sekolah! Cara yang mudah dan menyenangkan.
3. Tidak adanya sistem pelaporan berkala kepada pihak sekolah. Pihak sekolah akan bertanya-tanya. Apa
yang diberikan pengelola mentoring kepada anak muridnya? Bagaimana perkembangannya? Janganjangan diajari yang tidak-tidak! Untuk mengatasinya, kita dapat membuat sistem pelaporan yang telah
tertata dengan rapi dan mudah dipahami. Laporan tersebut dapat diberikan satu semester sekali, atau
kalau perlu sebulan sekali. Tidak harus formal, tapi ada.
Mewujudkan hal-hal di atas tidak dapat dilakukan sendiri. Akan lebih baik bila ada tim khusus
yang bertugas menangani kehumasan dengan pihak sekolah. Tim tersebut menjadi juru bicara atau orang
paling dikenal oleh sekolah. Hal yang wajar, karena akan sulit melibatkan seluruh pengelola mentoring
untuk terus hadir dan berinteraksi dengan pihak sekolah.
Mengelola mentoring pun dapat lebih menyenangkan bila kita melibatkan pihak LSM untuk
mengadakan acara-acara tertentu. Acara tersebut misalnya berupa outing yang tidak dapat kita kelola
sendiri. Acara yang bervariasi tentu akan membuat pelaksanaan mentoring menjadi lebih menyenangkan.
Dengan syarat, pihak sekolah mengetahui dan menyetujui acara tersebut!
Sebagai penutup, yang terpenting adalah kita harus selalu membuat diri kita terlihat oleh pihak
sekolah plus transparan dalam berbagai kegiatan termasuk dalam hal keuangan. Usahakan untuk selalu
menjalin hubungan dengan sekolah (dengan cara yang baik) secara formal maupun informal.

49
Bagaimana membuat proposal + contohnya
Untuk membuat proposal itu gampang. Lihat contoh proposal di bawah ini. Lalu modifikasi dan update
ceritanya. Sesuaikan keadaan dan standarnya dengan lingkungan anda, khususnya sekolah. Bila
proposalnya ingin seorisinal mungkin, dapat saja anda bersama teman-teman membuatnya sendiri. OK?
Contoh Proposal Pengembangan Remaja
PENDAHULUAN
Segala Pujian dan kesombongan hanyalah hak prerogatif Sang Maha Pencipta, Allah
SWT. bersyukur dan mengamalkan apa yang dititahkan-Nya merupakan kewajiban kita sebagai
makhlukNya. Kepada pembawa risalah Islam penghancur kebatilan, pendobrak kejumudan dan
penyebar cahaya kebenaran, Muhammad SAW, semoga sholawat dan salam selalu tercurah
kepadanya, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir jaman.
SMA merupakan sebuah institusi pendidikan yang sangat signifikan dalam pembentukan
karakter diri setiap insan. Di sanalah generasi-generasi muda yang dalam masa transisi dari
masa kanak-kanak menuju masa remaja. Emosi yang masih labil dan sangat mudah terpengaruh
lingkungan menguasai mereka. Oleh karena itu diperlukan sentuhan untuk para generasi
penerus ini.
Membangun generasi yang berkualitas tidak bisa dibangun dalam satu hari, tetapi

1
diperlukan usaha keras dan berkelanjutan
dari individu-individu dan lembaga-lembaga yang
peduli akan kelangsungan generasi rahmatan lil alamin. Hal tersebut tidak mungkin dilakukan
secara parsial tetapi dibutuhkan usaha yang sinergik agar menghasilkan output yang optimal.
Maka kami alumni SMAN 24 Serang berusaha mengambil peran dalam mencari dan
mengumpulkan serpihan mutiara peradaban ini melalui Forum dawah dan Silaturrahim alumni
disingkat Fadhil

PROFIL FADHIL

Forum dawah dan Silaturrahim alumni disingkat Fadhil didirikan di Serang pada tanggal
25 Desember 2002 oleh para alumni SMAN 24 Serang. Proses pembentukannya didasari oleh
kecintaannya terhadap SMA dan para objeknya. Karena mereka adalah aset terbesar sebagai
generasi penerus yang harus tercerahkan potensi fisik, akal dan ruhiyahnya. Pengurus Fadhil
terdiri dari beberapa alumni SMAN 24 Serang yang berada di Universitas di Jakarta maupun di
luar Jakarta serta para alumni yang sudah bekerja.

STRUKTUR ORGANISASI FADHIL

50
Dewan
Penasehat

Ketua

Bendahara
Umum

Sekretaris
Umum

BPI

Staff
Sekum

Dept. Pember
dayaan Alumni

Div. Media
Alumni

Dept. Syiar
Islam

Div. Bank
Potensi
Alumni

Div. Moslem
Student Dev

SubDiv :
Club Mentoring
-PAA
-Academic Dev
-Skill Dev

Div. Peduli
Almamater

51
PROFIL DEPARTEMEN SYIAR ISLAM

Departemen ini merupakan salah satu departemen dalam struktrur organisasi FADHIL
yang mewadahi seluruh kegiatan bernuansa syiar Islam, baik untuk siswa, pihak sekolah maupun
masyarakat sekitar.
Salah satu divisi yang ada di Departemen ini yaitu:
Divisi MSD (Moslem Student Development)
Divisi ini terbagi dalam beberapa sub divisi yaitu:

1. Sub divisi Club Mentoring


Sub divisi ini merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan Club
Mentoring.
2. Sub divisi Skill Development
Sub divisi ini merencanakan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan
siswa-siswi SMAN 24 Serang

3. Sub divisi Academic Development


Sub divisi ini memantau perkembangan akademis, motivasi belajar serta
konsultasi belajar dengan alumni SMAN 24 Serang
4. Sub divisi Program Adik Asuh (PAA)
Sub divisi ini menangani masalah pemberian beasiswa bagi siswa yang
berprestasi namun kurang mampu secara financial

52
NAMA PROGRAM

Program ini bernama :


Moslem Student Development Program
VI SI

Terbentuknya generasi muda Islam yang mempunyai keunggulan dalam hal akademis
dan mempunyai akhlaq yang baik serta jasmani yang kuat
MI SI

Melakukan mentoring dan kegiatan lainnya di SMAN 24 Serang yang menunjang bagi
pengembangan fikriyah, jasmaniyah, dan ruhiyah siswa.
TUJUAN PROGRAM

Kegiatan ini memiliki tujuan sebagai berikut:


Mengembangkan potensi siswa melalui mentoring, pelatihan dan konsultasi akademis yang
berkesinambungan dan terikat satu sama lainnya.
SASARAN PROGRAM

Sasaran ke gi at an i ni adal ah si swa- si swi SMAN 24 Seran g


MANF AAT PRO G RAM

A. Bagi Si swa
Meni ngkat kan wa wa san si swa t ent an g perg ur uan t i nggi dan
kehi dupa n pa sc a sekol ah
Meni ngkat kan kem am puan da sar-da sar ke-I sl am an sert a
perm asal ah an I sl am kont em porer.
Meni ngkat kan m ot iv asi bel aj ar si swa
Meni ngkat kan I nt er per so nal ski l l si swa
Li ngkung an ya ng kon du si f bagi pengem banga n kepri badi an si swa
B. Bagi Sekol ah

53
Mem bant u m eni ngkat kan kual i t as l ul usa n yan g cerda s, kreat i f dan
i sl ami .
Mem bant u m eni ngkat kan nam a bai k sekol ah
Mengur angi angk a kenak al an rem aj a

54
BENTUK PROGRAM
No

Proker

1
Mentoring Rutin
Latar belakang: Melihat kondisi yang semakin menuntut

tiap muslim untuk membekali diri

karena tantangan yang kian bertambah seiring dengan kemajuan zaman khususnya bagi
generasi muda yang dihadapkan dengan kondisi umat yang mulai terwarnai dengan budayabudaya jahiliyah, maka perlu diadakan suatu kegiatan yang bernilai dan berefek positif secara
intensif dan terpadu.
Tujuan umum : Membentuk pribadi pemuda muslim
Tujuan khusus: Mempersiapkan generasi penerus yang berakhlak muslim sejati.
Waktu pelaksanaan: sepekan sekali
Nama Mentor dan jadwal mentoring terlampir
2
Mentoring Gabungan
Sifat: Event rutin
Latar belakang: Rutininas yang dijalankan berupa mentoring tidak memungkinkan bila
selamanya ditangani oleh mentor kelas 3, mengingat kondisi mentor kelas 3 yang harus
mempersiapkan diri menghadapi ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi.
Tujuan Umum: Transfer kelompok mentoring dari mentor kelas 3 kepada mentor alumni
Tujuan khusus:
1. Mempererat ukhuwah antara kelompok mentoring dan antar anggota kelompok
mentoring
2. Memberikan suasana baru dalam mentoring
Waktu pelaksanaan: Januari 2006

Sub div. Academic development


Education Days
Pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi tiga yaitu training, campus expo, dan seminar
pendidikan yang kesemuanya dilaksanakan dalam waktu dua hari. Pelaksanaan dari training adalah
lebih bersifat motivation improvement. Di sini peserta diajak bagaimana caranya membuat belajar
menjadi menarik dan efektif melalui simulasi maupun metode-metode yang akan disampaikan oleh
trainer. Selanjutnya adalah seminar, dalam kegiatan ini peserta akan diberikan tentang pembahasan
isu-isu pendidikan yang sedang actual oleh para pakar. Pada acara ini peserta dapat bertanya jawab
dengan pembicara. Tentunya acara ini akan bersifat flexible dengan selingan-selingan yang
bermanfaat. Yang terakhir adalah campus expo, kegiatan ini akan diisi oleh presentasi PTN dan PTS

55
yang akan dipresentasikan oleh alumni yang berkuliah di PTN dan PTS yang bersangkutan.Adapun
mengenai teknis acaranya dimandatkan kepada tim pelaksana.
B. Bulletin Pendidikan
Bulletin yang dikhususkan bagi siswa SMA Negeri 24 Serang ini berisi tentang informasi yang
berhubungan dengan pendidikan seperti beasiswa, informasi kampus, isu pendidikan nasional, profil
alumni yang telah sukses maupun sebagai salah satu sarana bagi publikasi kegiatan yang akan
diadakan oleh Fadhil. Buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Adapun sebagai pengganti ongkos cetak
akan dikenakan infak sebesar Rp 1000.
C. Mentoring Pendidikan (MP)
MP merupakan suatu program kerja yang nantinya akan diarahkan ke pada suatu konsep
Bimbingan Belajar Alumni (BBA). MP merupakan suatu pilot project dari BBA. Kegiatan ini berupa
belajar bersama dengan siswa SMA dimana alumni sebagai pengajarnya. Program ini dimulai dari clubclub mentoring yang telah ada dimana pada setiap 1 minggu sekali mereka dapat melakukan belajar
bersama, adapun waktunya dapat disesuaikan antara pengajar maupun dengan siswa itu sendiri. MP
ini dapat dilakukan secara intensif manakala siswa akan menghadapi ujian semester maupun ujian
nasional, misalnya 1 bulan sebelum UAS kelompok-keompok belajar ini mengadakan belajar bersama
1 minggu dua kali ataupun lebih sesuai keperluan dan kesepakatan pengajar maupun siswa. MP ini
juga mempunyai parameter keberhasilan contohnya dalam UAS para siswa yang mengikuti MP
berhasil menjadi juara kelas.
Sub div. Skill Development
PELATIHAN
Pelatihan disini adalah bonus dari program ini secara keseluruhan karena diadakan setiap 2 bulan dan
menghadirkan topik, pembicara, dan suasana yang pasti berbeda tetapi menarik. Tema pelatihan tidak
terbatas pada pemahaman materi dasar keIslaman, tetapi mengedepankan pembinaan keterampilan
atau skill siswa.
LOKASI DAN WAKTU

Lokasi : SMA Negeri 24 Serang


Jl. Gunung Jati 16
Waktu : Juli 2005 Juni 2006
SUSUNAN KEPENGURUSAN
(Terlampir)

56

PELAKSANA

Kegiatan ini dilaksanakan oleh alumni-alumni SMA Negeri 24 Serang dalam wadah Fadhil
SMAN 24 Serang
RENCANA ANGGARAN
(Terlampir )
PENUTUP
Kegi at an i ni di harapka n dap at m enj adi sal ah sat u wuj u d kepe dul i an nyat a
dal am upaya m eni ngkat kan kual i t as pel aj ar y ang cerd a s, kreat i f dan I sl ami .
Akhir kata, Rangkaian program yang diadakan ini adalah sebuah ikhtiar. Atas kerjasama yang
sinergis dan dinamis antara semua pihak, mudah-mudahan rangkaian program kerja Fadhil SMAN 24
Serang dapat terselesaikan sesuai rencana.
Hanya ALLAH SWT yang menentukan semuanya. Mudah-mudahan ALLAH SWT meridhoi
semua yang telah diupayakan ini.

Ket ua F adhi l

Ket ua Pel aksa na

Ad h i Praset yo

Ad i Wah yu d i n M.M.

57
La mp i r an 1
Susuna n P anit ia
M oslem St ud ent Develop ment P rog ra m
Pel i nd un g

: Al l a h Swt.

Pen a seh a t

: Kep a l a Seko la h SMAN 24 Ser a n g


Dr s. Sa r wo to SR.

Pemb i n a

: G u r u Aga ma I sl a m SMAN 24 Ser a n g


1. Dr s. H a sa n Bur h an ud d in
2. Dr s. Ma r d i a n to

Pen a n ggun gj a wa b

: Ketu a Fa d hi l SMAN 24 Ser a n g


Ad h i Pr a sety a (El ektr o FTUI 2001)

Ketu a Pela ksa n a

: Ad i W a hy ud in M. M. ( FKU I 2003)

Sekr eta r i s U mu m

: Av i v Ri ya n to (PNJ 2002)

Ben d a ha r a

: Ly sti a n i Yu ni sti ya (FKG UI 2002)

Ko or d . Da nu s

: E ko Mu l ki Fa rh an (FE UI 2003)

Ko or d . Pel a ti h an /Ski ll

: M. No v an AS (I PB 2004)

Ko or d . Aka d emi k

: Ar i ef Ro ma d h a n (PNJ 2004)

Ko or d . Men to r i n g

: Su r o no W . (ST AN 2002 )

Ko or d . Bea si swa P AA

: Ar i ef Ri d wa n sy a h (UI 2003)

Ko or d . Ped ul i Al ma ma ter

: Ri n y Nur ma ya n ty (I PB 2002)

58
Lampiran 2

Alur & RunDown Kegiatan

Moslem Student Development Program

Juli 2005

Agustus

September

Sosialisasi MSDP
Launching
Bimbingan Belajar
Alumni
Mentoring Perdana

Medical Chek up
Searching penerima
beasiswa PAA

Pelatihan "Amazing
Teens" (Remaja Hebat)

Oktober

November

Desember

Pesantren Kilat
(Sanlat) Ramadhan

Sarasehan MSDP

Januari 2006

Februari

Education Days

April

Men-Gab

Mei

Study Wisata Islam


Terpadu

Maret

Men-Gab

Bedah Buku
"Emotional Spiritual
Quotion (ESQ)"

Men-Gab

Juni
Men-Gab

59
Lampiran 3

RunDown Kegiatan MSDP


NO

Kegiatan

Bentuk Kegiatan

Sosialisasi MSDP
Dan Launching Bimbingan
Belajar Alumni

Mentoring MSDP

Medical Chek up

Pemeriksaan
dan
konsultasi kesehatan gratis

Pelatihan Remaja Hebat


"The Amazing Teens"

Training
Tanya Jawab

Pesantren Kilat Ramadhan

Sarasehan MSDP

Sambutan
dari pihak sekolah

Pemutaran
Film MSDP

Presentasi
kegiatan MSDP
Kajian Islam pekanan
Sharing dengan mentor

Waktu

Tujuan

Juli 2005

Memperkenalkan
kegiatankegiatan MSDP kepada siswa
baru

Tiap pekan
mulai Juli
2005
Agustus 2005

Membentuk kepribadian
muslim pada diri siswa

Menjadikan pribadi pribadi


yang sehat dalam suasana
kekeluargaan antara siswa,
alumni dan sekolah

September
2005

Mengarahkan siswa kepada


pribadi remaja hebat. Cerdas,
berakhlak dan kreatif

Kajian Keislaman
Buka Puasa Bersama
Mentoring gabungan

Oktober 2005

Mengisi bulan Ramdhan


dengan kegiatan keislaman
dan kegiatan-kegiatan positif
lainnya

Silaturahim dan jalin


ukhuwah (idul Fitri)

Ceramah Ustadz

Sosialisasi Kegiatan
MSDP ke depan

November
2005

Memperkuat silaturahim dan


saling bermaafan di hari yang
fitri

Desember
2005

Belajar merenungi ayat-ayat


Allah yang ada di alam
semesta dalam suasana
kekeluargaan
Mempersiapkan siswa-I untuk
mengenal dunia paska SMA

Education Days

Bedah Buku dan Training


"Emotional Spiritual
Quotion (ESQ)"

Pembukaan Pihak sekolah


Refreshing dan jalan-jalan
ke Kebun Raya Bogor
Mentoring Gabungan
Bedah Kampus se-Indonesia
Informasi pendidikan dan
beasiswa paska SMA

Bedah buku

Training dan
Muhasabah

10

Kajian Tafsir

Tafsir Al-Quran oleh


Ustadz yang kompeten

Tiap Bulan
pekan ke-3

Menjelaskan tentang
pentingnya kecerdasan emosi
dan spiritual dalam mejalani
kehidupan
Membentuk kepribadian
muslim yang Qur'ani

11

Training for Mentor

Pelatihan Skill
Mentor

Tiap bulan
Sekali

Mengontrol dan up-grading


mentor

Studi Wisata Islam Terpadu


(Tafakur Alam)

Januari 2006

Februari 2006

60
Lampiran 4

SEKILAS

Definisi Mentoring
Adalah program kajian yang membahas materi-materi dasar keislaman dan pembentukan akhlak islami
sehingga terwujud pribadi pemuda yang unggul dan siap menghadapi tantangan zaman. Kajian ini
disampaikan dengan metode mentoring bergaya komunikatif yang dilakukan secara periodik dan kontinu.
Mengapa Metode Mentoring ?
Mentoring adalah alternatif model pembinaan generasi muda muslim yang telah tersebar secara
luas dan digunakan di sekolah-sekolah dan kampus-kampus. Hal ini disebabkan mentoring merupakan
bentuk pembinaan yang memiliki keunggulan-keunggulan, diantaranya :
1.
2.
3.

4.
5.

Berlangsungnya pembinaan pribadi peserta mentoring yang menyeluruh, Baik melalui materimateri dasar keislaman maipun materi pengembangan diri.
Membahas permasalahan dan solusi yang dekat dengan lingkungan peserta mentoring sehingga
dapat mendukung penerapan siatem pendidikan berbasis kompetensi.
Didapatnya pemantauan yang lebih intensif dan melekat dari seorang mentor terhadap
perkembangan kualitas peserta mentoring (jumlah peserta mentoring yang ideal adalah 12 orang
perkelompok).
Memungkinkan proses pembinaan yang berlangsung secara kontinu.
Disampaikan dengan gaya komunikatif dan simpatik sehingga tidak merasa jenuh.

Perangkat-perangkat mentoring
Mentor
Adalah alumni muslim SMAN 24 Serang yang telah melalui seleksi dan up grade yang dilakukan
Fadhil Smandupa.
Peserta mentoring (Mentee)
Adalah siswa/i muslim SMAN 24 Serang, khususnya kelas 1 atau siswa/i di tahun ajaran baru.
Asisten mentor
Adalah pendamping kelas (pk) dan kakak asuh akademis (kasad) yang sudah dibentuk dalam
kegiatan MOS dan Pelangi.
Mentoring gabungan
Adalah program penyegaran mentoring yang dilakukan setiap bulan dengan beragam variasi
kegiatan yang dititikbaratkan pada program pengembangan diri.
Waktu Pelaksanaan
Mentoring dilakukan secara intensif seminggu sekali dengan hari dan jam sesuai kesepakatan
antara mentor dan peserta mentoring, berdurasi 1,5 sampai 2 jam.
Flot waktu setiap pertemuan (bersifat fleksibel)
Pembukaan (5)
Mengenal Al-quran
-Pengetahuan Al-quran (15)
-Tilawah (15)
Materi (45)
Diskusi dan curhat (35)
Penutup (5)

61

Petunjuk Teknis Mentoring MSDP

TARGET SIKAP &


PEMAHAMAN
Semester 1
Sikap :
1. Memiliki keinginan
untuk meningkatkan
pengetahuan keislaman
dengan aktif datang
mentoring
2. Tumbuhnya rasa
percaya pada mentor
dan kolompok
Pemahaman
1. Memahami bahwa
Islam itu indah
2. Tumbuh rasa bangga
terhadap Islam

URUTAN MATERI

SARANA
PENDUKUNG

Syukur nikmat

1 pertemuan

Urgensi Belajar Islam

1 pertemuan

Mengenal Allah

1 pertemuan

Know Your Self


Mengenal Rasul

Simulasi ; worksheet its


my self
Suplemen : Rasulullah

Mengenal Islam
Perjalanan Menemukan
Jati Diri

1 pertemuan
1 pertemuan
2 pertemuan

Simulasi

Islam Is Solution

Semester 2
Sikap :
1. Menjalankan Ibadah
Wajib
2. Meningkatkan rasa
keingintahuan terhadap
Islam dan masalah
lingkungannya
Pemahaman :
1. Memiliki Aqidah
Islam yang benar
2. Memahami pentingnya
belajar Islam
3. Memahami resiko
segalaperbuatan

KETERANGan

1 pertemuan

2 pertemuan

Akhlaqul Karimah

Suplemen : berbakti
kepada orangtua

1 pertemuan

Membangun Motivasi

Simulasi

1 pertemuan

Niat dan Ikhlas

1 pertemuan

Makna dan Urgensi


Dua Kalimat Syahadat
Konsentrasi

2 pertemuan
Simulasi : worksheet
konsentrasi

1 pertemuan

Mengenal Jahiliyyah

1 pertemuan

Invasi Intelektual

2 pertemuan

Manajemen Waktu

1 pertemuan

Cinta

Simulasi pesan berantai

1 pertemuan

Peran Pemuda Islam

Suplemen : 10 Sahabat
dijamin ke surga

2 pertemaun

Simulasi

1 pertemuan

Mendengar dan
Memberi Respon

62
Lembar Pe rsetuj ua n
Set el ah m em baca dan m em pert im bangkan propo sal I ni , kam i sel aku Kepal a
Sekol ah SMAN 24 Sera ng m enyet uj ui Mos le m St udent Deve lo pment Pr ogram i ni
di adakan di SMAN 24 Serang.

Serang,

Jul i 2005

Kepal a Sekol ah SMAN 24 Ser ang

Drs. Sar wot o SR


NI P: 085677500534

63

Formulir Pendaftaran MSDP


Nama

: ..

Kelas

: ..

TTL

: ..

Anak ke/dari

: ../. bersaudara

Alamat

: ..
..
..

Telp/HP

: ..

E-mail

: ..

Hobby

: ..

Alasan ingin ikut program ini (MSDP) ..

Cerdas, kreatif dan Islami

64
Latihan
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!
1. Apa yang menjadi tujuan utama dalam menjalin silaturahmi dengan sekolah maupun orang tua
siswa? Coba diskusikan pula dengan teman-teman anda!
2. Apa yang dimaksud dengan proposal?
3. Mengapa anda harus membuat proposal? Sebutkan alasannya!
4. Diskusikan dengan teman-teman anda. Anggap ada sesuatu yang kurang dari contoh proposal di
atas. Apa saja yang perlu dilengkapi? Jelaskan juga alasannya! (perhatikan komponen-komponen
dalam proposal)

Membina Silaturahmi dengan Institusi


Biasanya masalah muncul ketika kita mulai mengurangi intensitas komunikasi dengan yang
berkepentingan. Entah itu berupa perubahan kebijakan tiba-tiba dan lain sebagainya. Hal ini dapat membuat
jantung berdebar-debar, kalang kabut para pengurus, dan tekanan mental bagi pelaku di lapangan. Memang
ujian dari Allah tidak bisa kita hindari. Namun melakukan persiapan terhadap ujian yang mungkin datang
merupakan strategi jitu yang dapat kita lakukan. Persiapan itu dapat berupa mempererat silaturahmi dalam
situasi apapun.
Membina silaturahmi merupakan salah satu seni public relation. Mengapa seni? Karena ini merupakan
akumulasi antara pengetahuan, amalan dan pengalaman dalam pelaksanaannya. Memerlukan lebih dari
sekedar wawasan, tapi juga amalan nyata. Dan yang mungkin menjadi berat dalam pelaksanaannya adalah
ini melibatkan hampir semua pengurus. Yang pada kenyataanya tidak semua pengurus mau terjun dalam
usaha public relation ini. Ada yang hanya ingin mengurusi administrasinya saja, tapi tidak mau bertemu
dengan guru. Ada yang hanya ingin jadi mentor saja, tapi kalau sudah diminta menghadap kepala sekolah,
ia berpikir panjang. Untuk memecahkan masalah ini biasanya ada yang bertanggung jawab khusus untuk
komunikasi yang pokok terhadap institusi. Namun idealnya semua melakukan public relation walaupun
hanya bertemu dengan guru yang disukainya saja. Harus ditekankan di sini bahwa semua pengurus harus
siap menjalankan usaha public relation. Hal itu sudah seperti harga mati. Titik, tiada koma.
Public relation adalah bagian dari usaha dawah kita. Bila kita bicara dawah dan public relation maka
sebenarnya ini adalah satu kesatuan. Hal sama yang amalannya berbeda. Dan bila kita berbicara fastabiqul
khirot, maka usaha public relation ini sudah menjadi bagian amalan para pengurus. Hanya tinggal di
organisir pelaksanaannya.
Latihan
Siapkan lembar jawaban kertas kosong dan alat tulis. Jawablah dengan jujur.
1.
2.
3.
4.
5.

6.

7.

Sudahkan anda bersikap ramah ketika bertemu dengan orang lain yang mungkin anda tidak
mengenalnya?
Adakah keinginan anda untuk lebih banyak mengenal orang lain?
Kapan terakhir anda bertemu dengan guru atau orang tua mentee?
Dalam satu bulan terkahir ini sudah berapa kali anda bersilaturahmi dengan pihak institusi dan
keluarga mentee? Apa yang anda bicarakan? Perkembangan apa yang anda dapatkan?
Bila anda masih kesulitan membina hubungan dengan yang berkepentingan, maka tanyakanlah
pada yang sudah berhasil. Sudahkah anda menanyakan pada yang berhasil, bagaimana ia membina
hubungan itu?
Programkan dalam jadwal kegiatan anda, bersilaturahmi dengan yang berkepentingan (sekolah,
guru, mentee, keluarga, LSM, pemda, walikota, bupati, ustad, dinas pendidikan, mentor lain,
bimbel, badan anti narkoba, polisi, satpam, pemilik warung tempat mejeng mentee, dll)! Cek
seputar lingkungan apa remaja dan mentee anda beraktivitas!
Dapatkah usaha silaturahmi anda ini berkembang menjadi usaha dawah yang menyeluruh?
Bagaimana caranya?

Studi Kasus
Ketika anda bersilaturahmi dengan seorang guru. Anda mendapat informasi bahwa beliau bertemu dengan
seorang akhwat yang mengaku sebagai mentor di sekolah anda. Beliau juga menyampaikan bahwa akhwat

65
itu suka mengisi acara mentoring di musholla. Namun ketika disampaikan namanya, anda tidak mengenal
orang itu. Dan ketika dicek kebenarannya, pun tidak ada nama itu dalam daftar mentor resmi.
Menghadapi masalah itu, runutlah bagaimana anda dan tim pengelola menyelesaikannya. Lalu buatlah
strategi agar hal itu tidak terjadi lagi di sekolah anda!

66

Bab 9 Aspek Finansial


TETAP BUTUH DUKUNGAN FINANSIAL!
Katakanlah, Aku tidak meminta imbalan apapun dari kamu dalam menyampaikan (risalah ) itu,
melainkan (mengharapkan agar) orang-orang mau mengambil jalan kepada Tuhannya.
(QS. Al Furqan 25: 57)
Ungkapan yang rasanya tidak asing lagi: Uang bukan segalanya, tapi segalanya (atau banyak hal)
butuh uang (dukungan finansial). Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa dalam kegiatan mentoring pun kita
membutuhkan dukungan finansial. Sahabat-sahabat Rasulullah SAW ada yang orang kaya dan
kekayaannya dipergunakan di jalan Allah. Dukungan finansial mungkin dapat memberi dampak positif
terhadap kegiatan mentoring, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Contoh paling mudah adalah untuk
menggandakan buku materi membutuhkan dana yang tidak sedikit. Belum lagi jika sewaktu-waktu kita
ingin mengadakan acara mentoring gabungan ke luar sekolah. Kita butuh dana untuk transportasi, acara,
dan konsumsi. Pertanyaannya adalah, dari mana para mentor memperoleh dana tersebut? Ada beberapa
kemungkinan, misalnya:
Sumber dana dari forum mentor/alumni
Sumber dana dari sekolah
Sumber dana dari uang sendiri
Sumber dana lain
Sumber Dana Forum Mentor/Alumni
Sumber dana dari forum mentor/alumni merupakan sumber dana yang cukup menyenangkan.
Tinggal minta uang ke bendahara forum, kemudian diberikan! Ternyata tidak semudah itu. Biasanya
akan diteliti dulu tujuan uang yang akan diberikan. Apakah untuk kepentingan pribadi atau tidak?
Bendahara pun biasanya meminta nota sebagai bukti penggunaan uang.
Sumber dana dari bendahara tentu memiliki keterbatasan. Bendahara harus mengatur dan
membagi uang untuk berbagai kegiatan. Tentu saja pembagian tersebut harus dibuat seadil mungkin.
Masih untung kalau mentoring kebagian dana operasional. Kalau tidak dapat, apa yang akan terjadi? Maka
kita butuh dukungan sumber dana finansial lainnya
Sumber Dana Dari Sekolah
Sumber dana yang ini baru diperoleh bila pihak sekolah telah sepenuhnya mendukung kegiatan
mentoring. Dengan adanya hubungan yang baik, tidak tertutup kemungkinan pemberian dana operasional
mentoring dari sekolah. Dana tersebut dapat diperoleh tanpa ada pengajuan proposal apapun, atau dapat
juga setelah kita mengajukan proposal ke pihak sekolah.
Dana yang diperoleh dari sekolah (kita berasumsi sekolah telah memberikannya) harus diserahkan
kepada salah seorang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab masalah dana. Penganggung jawab tersebut
bertindak selaku bendahara yang mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan. Ia juga harus membuat
laporan keuangan yang jelas dan mudah dimengerti yang akan dilaporkan kepada pihak sekolah secara
berkala. Dengan demikian sekolah akan mengetahui kemana perginya uang yang telah diberikan kepada
mentor. Zaman sekarang, transparansi adalah hal yang sangat penting bukan? Kalau tidak transparan, nanti
kita diperiksa oleh KPK! Ada yang mau?
Sumber Dana Dari Uang Sendiri
Bicara tentang uang sendiri rasanya paling seru! Mengapa? Karena penggunaan uang yang paling
terasa tentu uang sendiri. Tentu tidak salah, karena ada prinsip Uang-uang kami berasal dari kantongkantong kami (maksudnya untuk kegiatan dakwah). Tidak sepantasnya kita meminta-minta bukan? Akan
lebih baik kalau setiap pihak yang terlibat dalam mentoring sekolah menjadi termotivasi untuk memiliki
penghasilan sehingga kegiatan mentoringnya akan lancar.

67
Apakah ada hubungan antara memiliki uang sendiri dengan lancarnya kegiatan mentoring? Tentu
ada! Misalnya dengan memiliki uang sendiri yang cukup, para mentor dapat pergi ke sekolah dengan
leluasa, tidak lagi harus merepotkan orangtua. Lebih lagi, sekali-sekali (jangan sering-sering lho!) mentor
dapat mentraktir peserta mentoring. Bakso misalnya. Tujuannya tentu untuk lebih menguatkan ukhuwah
antar sesama.
Para mentor harus lebih rapih urusannya, dan mengelola keuangannya sebaik mungkin. Jangan
boros, karena boros itu temannya setan. Jadi, para mentor, selamat mengelola keuangan masing-masing.
Biarlah Allah yang membalasnya. Jika dicermati lebih lanjut, sumber dana terbesar yang terpakai adalah
dana pribadi dibandingkan dua sumber dana sebelumnya. Sumber dana pribadi yang masih dapat
diandalkan saat sumber dana lainnya tidak tersedia.
Sumber Dana Lain
Sumber dana selain yang telah disebutkan, dapat kita gali dari sponsor dan donatur. Dengan
mengajukan sebagai bagian dari pengembangan kualitas siswa secara menyeluruh, kita ajukan proposalnya.
Tapi biasanya program yang diusulkan tidak hanya mentoring, tetapi juga program lain seperti beasiswa,
kakak asuh, pengembangan lifeskill, dan lain sebagainya.
Selain itu kita dapat mengembangkan unit usaha alumni, sebagai sumber dana lain. Unit usaha itu
dapat berupa bimbingan belajar alumni, kursus bahasa & komputer, rental (komputer, vcd, & buku),
training center, koperasi, lembaga keuangan syariah, toko buku & alat kantor, warung, bengkel, agen pulsa
elektrik, asuransi syariah, dan lain sebagainya. Sesuaikan saja dengan kompetensi masing-masing alumni
dan bagaimana mereka bersinergi dalam usaha itu. Jangan sampai masalah finansial membuat ukhuwah
retak. Hindari hal itu dengan penerapan manajemen yang baik.
Setelah mengetahui sumber-sumber dana tersebut, yang mana yang harus kita pilih? Idealnya,
tidak ada sumber dana yang dapat berdiri sendiri. Semuanya saling melengkapi. Saling melengkapi
menjadikan sumber finansial yang kuat, dan dapat digunakan dengan lebih optimal.
Pengelolaan Sumber Dana
Dana yang kita miliki harus kita kelola dengan baik. Minimal memonitor keluar masuk keuangan adalah
hal yang kita perhatikan. Selain masalah pembukuan keuangan. Bagaimana kita mendistribusikan
penggunaan uang itulah yang harus benar-benar diawasi. Pengunaan dana harus efektif dan efisien. Bila
diakhir tahun ajaran mentoring kita mendapatkan defisit anggaran atau kita ingin memiliki sisa dana di
akhir proyek, maka kita perlu merancang ulang bagaimana alokasi dan penggunaan dana yang ada.
Pertama, kita harus mengalokasikan dana untuk kebutuhan yang jelas dalam mencapai sasaran proyek.
Kedua, kita harus mampu mencari alternatif yang dapat mereduksi biaya (efisiensi) tanpa mengurangi
kualitas atau standar kebutuhan yang ada.
Ketiga, jangan mudah tergiur dengan tawaran proyek penggalangan dana sebelum anda memahami dengan
jelas seluk-beluknya termasuk keuntungan yang akan diperoleh.
Keempat, gunakan dalil pareto, yaitu 80% pengeluaran itu biasanya diakibatkan oleh 20% dari kegiatan
yang dilakukan. Coba saja anda kalkulasi pengeluaran anda untuk apa saja. Lalu bandingkan secara
persentase. Anda akan menemukan sekitar 2 dari 10 sumber pengeluaran (20%) sebagai sumber
pengeluaran yang menelan 80% anggaran anda. Apa manfaatnya kita mengetahui hal ini? Dengan
mengkonsentrasikan dua atau tiga sumber pengeluaran terbesar untuk anda tekan pembiayaannya dengan
strategi tertentu, maka anda dapat menekan pengeluaran secara signifikan. Gunakanlah intelektual anda
untuk memecahkan masalah biaya tinggi atas 20% sumber pengeluaran yang menelan 80% anggaran.
Pertanyaan Diskusi & Latihan
1. Bisakah kita mengelola keuangan dengan perencanaan baik dan menawarkannya ke calon sponsor
dan donatur?
2. Buatlah perencanaan sederhana keuangan kegiatan mentoring anda!

68

Gambar 10.1 Kepemimpinan dapat dilatih dengan menjadi seorang Trainer (Reza M.
Syarif sedang presentasi)

Bab 10
MENJADI PEMIMPIN
. Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik. Allah
memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha
Mengetahui
QS Al Baqarah 2: 247
Sebagian kaum Israil pernah menanyakan bagaimana Thalut saat itu dijadikan pemimpin bani Israil oleh
Allah. Mengapa tidak kaum konglomerat saja yang memimpin bangsanya. Alasan apa yang digunakan
untuk menjawab pertanyaan Bani Israil itu adalah bahwa Thalut beriman pada Allah serta diberi
keleluasaan ilmu dan keperkasaan fisik. Inilah suatu jawaban sekaligus rumusan bagi kita suatu kriteria
utama pemimpin, yaitu beriman kepada Allah, berilmu dan kuat fisiknya.
Selain itu, Rasulullah saw juga telah menyatakan kepada kita suatu konsep dasar kepemimpinan yang
penting kita ketahui pula yaitu, setiap orang adalah pemimpin.
Dalam konsep kepemimpinan ini, kita mengenal dua kata utama yaitu pemimpin dan pengikut. Dua kata ini
seperti dua sisi mata uang. Antara sisi satu dan sisi lainnya tidak bisa dipisahkan dan cenderung sama. Satu
sisi anda adalah pemimpin, sisi lain anda adalah pengikut. Apapun posisi anda dalam organisasi, anda
adalah pemimpin sekaligus pengikut. Unik ya!
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai
pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. (QS Al Araf 7: 3)

69
Sehingga ada hipotesis yang sulit terbantahkan bahwa bila anda menjadi pengikut yang baik, maka anda
dapat menjadi pemimpin yang baik. Karena untuk bisa menjadi pengikut yang baik, anda harus menjadi
pemimpin bagi diri sendiri secara baik. Anda belum bisa menjadi pemimpin yang baik bila anda masih
menjadi pengikut yang nakal atau bodoh.
7 Fakta Kepemimpinan
1. Satu orang bisa membuat perbedaan. Sadarilah sekecil apapun peran anda, anda tetap berharga
dari sisi sistem organisasi. Secara sistem anda adalah komponen dari organisasi itu, satu
komponen melenceng dari yang seharusnya maka akan menabrak komponen lain dan
menimbulkan ketidakstabilan dalam proses organisasi. Sekecil atau sebesar apapun amanah anda
dalam organisasi itu, tetap memiliki nilai yang penting yang tidak bisa diabaikan. Dapatkah anda
bayangkan bila dalam rapat strategi perang, Salman Al Farisi menyimpan saja di dalam hati ide
pembuatan paritnya
2. Kesuksesan hanya melalui bantuan Allah SWT. Cobalah anda pikirkan sebenarnya kesuksesan
anda itu adalah hasil usaha sendiri atau ada yang turut membantu anda dalam proses pencapaian
itu? Orang yang membantu anda itu, siapa yang menggerakkan hatinya untuk menolong anda?.
Kesuksesan adalah hasil yang sebenarnya kita tidak dianjurkan untuk menjadikan itu sebagai
tujuan utama. Sebenarnya sukses itu sendiri hanyalah milik Allah saja. Oleh karena itu kita tidak
akan pernah merasa sombong bila mendapat sukses.
3. Kita tidak perlu menjadi manajer untuk menjadi pemimpin, namun seorang manajer seyogyanya
menjadi pemimpin atas apa yang menjadi amanahnya. Kepemimpinan kita bukan berambisi untuk
meraih jabatan. Semakin tinggi jabatan, maka akan semakin baik dalam kepemimpinan seseorang.
Itu salah besar. Khalid sebagai seorang jendral maupun ketika diganti jabatannya menjadi prajurit
kala itu, beliau tetap berjuang bersama pasukan muslimin dalam berbagai peperangan.
4. Bila kita tahu, maka kita bisa memimpin di mana saja. Kalau anda tahu . Karena anda telah
mengetahuinya, maka jangan pernah khawatir kehilangan kekuasaan, karena pemilik kekuasaan
itu hanyalah milik Allah. Oleh karena itu sebaik-baik bekal adalah TAKWA.
5. Esensi kepemimpinan sangat sederhana. Seperti apa yang telah dijelaskan di atas konsep
kepemimpinan itu sederhana. Ada pemimpin dan pengikut. Satu waktu satu posisi. Dalam
kelompok, anda bila bukan pemimpin maka anda adalah pengikut. Bukan pengikut berarti anda
pemimpin. Jangan campur aduk nanti jadi kacau.
6. Pemimpin itu dijadikan. Lahirnya negara feodal dimana harta kekayaan bumi itu milik raja adalah
karena ada asumsi bahwa pemimpin itu dilahirkan dari dewa. Bagi kita pemimpin adalah
dilahirkan dan dijadikan. Pemimpin itu dijadikan dari sejak kedua orang tuanya bertemu, tumbuh
dalam kandungan, mengikuti pendidikan, pelatihan dan mengamalan ilmu-ilmu kepemimpinan.
Mereka ada ... dari pengamalan itu semua.
7. Kepemimpinan yang baik tidak tergantung pada suasana yang baik. Apapun suasananya seorang
pemimpin akan tetap waspada. Karena setiap celah dapat menjadi batu sandungan akan
keberlangsungan peran kepemimpinannya. Celah apapun itu baik berupa kenikmatan, maupun
kesulitan-kesulitan.
7 Cara Menumbuhkan Sifat Kepemimpinan dalam Diri Seseorang
Bagaimana kita menumbuhkan sikap kepemimpinan dalam diri kita maupun orang lain? Simak tujuh poin
di bawah ini, mungkin bisa membantu anda:
1.

2.

3.

Meningkatkan keikhlasan. Tingkatkan keikhlasan dengan meningkatkan keimanan anda. Selain itu
bergabunglah bersama-sama orang yang berupaya ikhlas. Berikhlas dalam beramal akan memberi
pengertian bahwa kekuatan hanya milik-Nya dan kita berupaya untuk berada di sisi-Nya.
Ambillah resiko. Menatap masa depan adalah resiko, termasuk menjalankannya. Waktu akan terus
berjalan tanpa menunggu anda. Dan tentunya resiko akan selalu ada sekecil apapun dari usaha
yang anda lakukan. Mengambil resiko adalah anda berani dan menyadari akan bahaya dan
tantangan yang akan hadir dalam pengemalan atas pemahaman anda. Resiko bukan untuk
dihindari, namun untuk dikelola.
Jadilah orang yang inovatif. Perubahan akan terus berjalan tanpa memperdulikan anda. Bila anda
ingin yang terdepan maka ciptakanlah perubahan. Inovatif merupakan usaha untuk memberi nilai

70

4.

5.

6.

7.

manfaat yang berbeda dari yang biasanya. Jiwa pemimpin memiliki jiwa inovator. Bersedia
memimpin dengan berinovasi atas solusi kebutuhan yang terus berkembang.
Bersedialah untuk mengurus atau diatur. Esensi kepemimpinan adalah kesediaan untuk berkorban
demi suatu tujuan. Pemahaman atas mengurus atau diurus bermuara dari visi dan misi seseorang.
Untuk visi yang melebihi ambisi dirinya, maka sudah selayaknya ia tuntuk dan patuh untuk
mengurus atau diurus demi tercapainya visi tersebut.
Milikilah harapan luhur. Memandang ke langit berarti menanam harapan. Namun bila kita
memandang ke bumi, maka betapa rendahnya bumi dibandingkan langit. Harapan luhur
memandang rendah akan nafsu duniawi dan berusaha meraih bintang di langit. Pemimpin selalu
menatapkan matanya ke arah luasnya harapan langit, bukan pada rendahnya nafsu bumi.
Peliharalah sikap positif. Energi itu berubah bentuk, tidak menghilang begitu saja. Bila kita
menyebarkan energi negatif, maka kita akan mendapat umpan balik energi yang serupa. Alangkah
baiknya bila kita menyebarkan energi positif, karena itu baik untuk kita dan orang lain yang
menerimanya. Pemimpin akan selalu berusaha merubah energi negatif menjadi positif dan
mengembangkan energi positif ke lingkungannya.
Memahami kapan menjadi pemimpin dan kapan menjadi pengikut. Seni kepemimpinan menuntut
kita untuk siap bersikap sebagai pengikut. Kecerdasan kita untuk berpindah posisi dari pengikut
menjadi pemimpin, atau juga sebaliknya menuntut usaha pengenalan lingkungan yang baik.
Seorang yang berjiwa pemimpin akan tahu kapan berperilaku sebagai pemimpin dan kapan
sebagai pengikut.

Latihan Bertindak
Coba anda luangkan waktu, pikirkanlah mengenai diri anda sendiri sejenak!
1.

2.
3.

Seorang pemimpin ketika ia berbicara, ia akan diikuti. Maka sebelum anda mempengaruhi
orang lain. Apakah anda sudah bisa mempengaruhi diri sendiri dengan kata-kata atau ucapan
dalam diri anda?
Cobalah berlatih untuk mengikuti kata-kata atau ucapan yang baik yang keluar dari dalam hati
anda! Dengarkanlah suara hati anda yang baik itu!
Selain itu orang yang berjiwa pemimpin akan mampu menggembleng dirinya sesuai dengan
hal yang terbaik dari yang ia pahami. Maka cobalah gembleng diri dengan memaksa
melakukan apa yang terbaik anda ketahui. Cobalah tapi jangan sampai melampaui batas.

Pertanyaan Diskusi
1. Bagaimana kita meningkatkan kepemimpinan sebagai mentor dihadapan mentee? Jabarkan!

71

Gambar 11.1 Tim ILNA siap menjawab tantangan dawah.

Bab 11 Tim Building / Amal Jamai


Oleh: Novi Hardian
Kerja dakwah adalah aktifitas yang berat. Saking beratnya, ia akan mematahkan tulang punggung
dainya. Jalan ini takkan bisa dilalui kecuali dengan kesabaran
Asy-Syahid Sayyid Qutb.

Kerja dakwah adalah aktifitas yang berat di atas jalan yang panjang. Takkan selesai bila dikerjakan secara
sendirian. Asy-Syahid Sayyid Qutb, menganalogikannya sebagai aktifitas berat yang dapat mematahkan
tulang punggung, yang hanya bisa dilalui dengan bekal kesabaran. Kerja dakwah adalah kerja jamaah (team
work), jika dikerjakan secara infirodhi mengakibatkan kelebihan beban bagi pribadi bersangkutan.
Kelebihan beban tersebut akan membuat sakit secara fisik; jenuh, bosan dan futur secara mental, serta tak
efisien, kontra produktif dan tidak terorganisir dari sisi kinerja. Maka jelas bahwa kerja dakwah adalah
kerja jamaah. Berkah dan rahmat Allah hanya akan turun bersama kebersamaan. Dari Ibnu Abbas RA. Ia
berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tangan (rahmat) Allah bersama jamaah (HR Tirmidzi)
Definisi
Amal berarti bekerja, berbuat, melakukan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, umat
serta agamanya. Jamaah berarti sekelompok orang yang berhimpun untuk bekerja sama dalam mencapai
tujuan yang dinginkan.

72

Mengapa harus amal jamai?


Amal jamai itu harus dilakukan, antara lain karena:
Al-Wajib, Kerja jamaah adalah kewajiban kaum muslimin, terutama para juru dawahnya.
Tugas dakwah tidak akan sempurna dan tuntas kecuali dilakukan secara tim (berjamaah). Allah berfirman:
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang maruf dan mencegah dari yang munkar (3:104). Kaidah Ushul Fiqih pun menetapkan: Sesuatu
kewajiban yang tidak sempurna pelaksanaannya kecuali dengannya maka ia adalah wajib
Fitrah (Al-Fitrah), Berkumpul dalam jamaah dan bekerja sama adalah kecenderungan dan fitrah
manusia. Baik dalam konteks keburukan atau kebaikan. (39:72-75).
Dari Muadz bin Jabbal dari Rasulullah SAW, Sesungguhnya setan adalah serigala bagi manusia, bak
serigala bagi kambing, yang memakan kambing yang keluar dari kawanannya dan menyendiri. Karena itu
jauhilah perpecahan dan hendaklah kamu bersama jamaah dan orang umum (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Kekuatan (Ash-Shulthon wal Quwwah), Kerja berjamaah diperlukan dalam rangka menggalang
persatuan dan usaha membangun kekutan dalam menghadapi musuh. Allah berfirman: Hai jamaah jin
dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak akan
mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (55:33).
Umar bin Khattab RA berkata: tak ada Islam kecuali dengan jamaah, tidak ada jamaah kecuali dengan
kepemimpinan dan tidak ada kepemimpinan kecuali dengan ketaatan (Ad-Darimi dari Tamim ad-Dari)
Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir (Ali bin Abi
Thalib).
Kenikmatan (An-Nimah), Kerja jamaah adalah rahmat sekaligus nikmat dari Allah. (3:103; 8:62-63)
Dari Jabir bin Samarah RA. Ia berkata: Umar pernah berkhutbah di hadapan manusiaBarang siapa
diantara kamu menginginkan kenikmatan surga maka hendaklah ia senantiasa komitmen (iltizam) dengan
jamaah (Musnad Ahmad dan Tirmidzi)
Syarat-syarat
1. Iman yang teguh dan mendalam
2. Tujuan yang benar: Meraih ridho Allah (2:287)
3. Organisasi yang jelas dan rapi
4. Aktivitas (dakwah dan jihadnya) -nya berkelanjutan dan lestari
Diriwayatkan dari Aisyah RA, Amalan agama yang paling disukai Rasulullah SAW ialah amalan yang
kontinu yang dilakukan oleh yang mengamalkannya

Keberhasilan
Amal jamai tidak terjadi dengan sendirinya. Ia akan berjalan baik dan lancar jika berdiri di atas fondasi
ukhuwah yang kuat serta ada usaha yang keras untuk mewujudkannya. Selain harus memperhatikan iman
yang teguh dan mendalam, tujuan gerak yang benar (menggapai ridho Allah), organisasi yang jelas dan
rapi, beberapa aspek ukhuwah berikut ini perlu diperhatikan:
1. Saling mengenal
2. Saling memahami
3. Saling menolong
4. Saling mempersatukan
5. Saling melengkapi

Efektifitas
Efektifitas didefinisikan sebagai keseimbangan antara proses dan hasil (Stephen R. Covey). James F.
Stoner mendefinisikan efektifitas sebagai melaksanakan pekerjaan yang benar; sedangkan efisiensi berarti
melaksanakan pekerjaan dengan benar. Efektifitas harus didahulukan ketimbang efisiensi. Efektifitas
menuntut adanya orientasi kepada hasil sekaligus prosesnya; juga berorientasi kepada arah atau tujuan.
Efektifitas berkorelasi positif dengan tingkat kesabaran, untuk berusaha menyandarkan tangga pada
dinding yang benar sebelum menaikinya dengan cepat. Efektifitas membuat kita menunda sesuatu yang
baik saat ini untuk sesuatu yang terbaik di masa mendatang. Hal ini harus didukung dengan:

73

Pemimpin yang gesit


Ada komunikasi yang efektif dan intensif
Anggota diberi tanggung jawab dan otoritas di bidangnya
Saling menghormati tidak saling merendahkan atau menjatuhkan
Anggota kelompok bersedia berkorban
Siap dipimpin dan memimpin
Tidak figuritas, orientasi kepada tugas bukan kepada perorangan

Efek Negatif Amal Infirodhi


Kerja organisasi atau jamaah yang dikerjakan sendirian akan menyebabkan kelebihan beban bagi yang
bersangkutan. Kelebihan beban akan mengakibatkan:
1. Sakit
2. Bosan dan jenuh (futur)
3. Tidak efisien dan tidak produktif
4. Tidak terorganisir dan tidak rapi
5. dll
Pertanyaan Diskusi
1. Apa dan bagaimana dampak amal jamai bagi perkembangan individu seseorang dilihat dari sisi
qalbu / hati. Apakah cenderung mensucikan hati atau malah sebaliknya?
2. Apa hubungan antara kepemimpinan dengan amal jamai?
3. Apakah tim mentoring anda telah memenuhi syarat-syarat sebagai amal jamai?

74

Gambar 12.1 Rapat mentor dapat dilaksanakan diberbagai tempat

Bab 12 Rapat dan Kemampuan Komunikasi


Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak
pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku)".
(QS. An Naml 27: 32)
Males ah, syuro lagi-syuro lagi. Kayaknya Bidang Mentoring kebanyakan syuro deh!
Kalimat di atas benar-benar terjadi. Syuro (atau rapat) memang perlu diadakan. Terkadang, pengadaannya
sampai terlalu sering sehingga timbul kejenuhan. Tapi sebenarnya, mengapa kita perlu rapat ya? (Kita di
sini adalah pengelola mentoring).
Satu Visi
Sebagai orang yang bekerja dalam tim, tentu dibutuhkan satu kesatuan visi antar anggotanya.
Tanpa adanya kesatuan visi, mustahil kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Mengapa? Karena yang
bekerja saja tidak seirama, melainkan berjalan sendiri-sendiri. Ada yang mau ke sana, ke sini, bahkan ada
yang hanya diam saja. Merepotkan!
Rapat dapat menjadi wahana pertemuan para anggota dengan ketua. Rapat yang diadakan pada
masa awal kepengurusan dapat menentukan visi ke depan yang akan dijalankan oleh lembaga. Lalu, apa
gunanya rapat yang diadakan di tengah-tengah masa kepengurusan? Tentu saja dapat memperbaharui visi!
Arti visi harus dilihat secara luas, bukan sekadar visi organisasi tapi juga dapat diartikan sebagai kesatuan
langkah kerja, Langkah kerja perlu untuk dievaluasi dan diperbaharui setiap saat bukan?
Rapat Yang Beda
Rapat tentu umum dilaksanakan di setiap organisasi, baik organisasi umum maupun keagamaan.
Tentu saja rapat pengelola mentoring sekolah harus beda! Mengapa, karena kita tidak sekadar rapat tapi
harus rapat yang Bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah pula. Bagaimana sih rapat yang baik?

75

1. Menentukan kebutuhan rapat.


Sebelum rapat akan diadakan, tentukan terlebih dahulu Apakah untuk persoalan atau yang akan
dibahas memerlukan rapat? Karena rapat memerlukan sumber daya yang tidak sedikit. Selain ongkos
transport setiap peserta, mereka juga mengorbankan waktunya. Selain itu, kata kunci untuk menjawab
kebutuhan rapat adalah topik. Apa yang akan dibicarakan dan bagaimana membicarakannya termasuk
didalamnya bagaimana melaksanakannya. Alangkah lebih baik lagi bila kebutuhan telah ditentukan, peserta
rapat disosilisasikan mengenai bahan apa yang harus dibawa dan mempersiapkan diri untuk topik yang
akan dibahas.
2. Menentukan janji temu rapat
Ini adalah hal yang sangat krusial. Kita perlu menyamakan persepsi dahulu mengenai rapat ini.
Janji kumpul dan kapan rapat dimulai itu perlu kita bedakan. Di masyarakat kita ini, janji kumpul dengan
waktu dimulainya rapat biasanya berselisih sekitar satu jam. Jadi kumpul jam 8 maka rapat dimulai jam 9.
Aneh ya! Tapi itu bukan harga mati. Ada yang selisihnya kurang dari satu jam. Semakin kecil selisihnya
semakin baik tingkat disiplin pesertanya. Karena idealnya janji kumpul itu sama dengan waktu dimulainya
rapat. Sehingga kita diharapkan untuk hadir di tempat rapat sebelum waktu dimulainya rapat. Yup .. sekitar
15-30 menit sebelum janji temu rapat.
3. Dibuka dengan menyebut nama Allah
Wah, kalau itu sih saya sudah tahu. Tinggal bilang Bismillah aja kan?! Hmm bukan itu.
Memang benar, dalam mengawali segala pekerjaan kita harus mengawalinya dengan basmalah. Tapi harus
dimakanai lho! Jangan lain dimulut dan lain di hati. Setelah rapat resmi dibuka maka akan lebih baik jika
ada yang memberi nasehat/taushiyah terlebih dahulu.
Bentuknya dapat berupa Taujih Robbani: Pembacaan ayat suci Al-Quran (oleh peserta putra, tentu
saja!) yang bertujuan mengingatkan kembali para peserta rapat akan pedoman hidupnya. Kemudian baru
ada yang Kultum. Karena rapatnya rutin, biasanya dibagi tugas: pekan ini siapa, pekan berikutnya siapa,
dan seterusnya. Kalau rapatnya tidak rutin, ya.. siap-siap saja ditembak! Ayo kita berlomba dalam
kebaikan!
4. Waktu dan Agenda yang jelas
Mau agenda limit atau time limit? Dalam beberapa rapat pemimipin rapat saya pernah
bertanya hal seperti itu. Yah, jawaban kami bermacam-macam. Kadang kami memilih Agenda limit saat
sedang dalam keadaan genting, dan memilih time limit saat sedang malas. Ups bercanda!.
Ya, setiap peserta rapat tentu memiliki agenda harian masing-masing. Sehingga tidak mungkin
rapat berjam-jam nonstop. Padahal agenda rapat semuanya penting. Dalam kondisi demikian, pemimpin
rapat harus membuat kesepakatan terlebih dahulu untuk membahas agenda sesuai dengan tingkat
kepentingan dan waktu yang tersedia.
Waktu yang telah disepakati bersama, mulai dan selesainya, akan menjadikan para peserta rapat
lebih fokus. Bila ada yang melanggar tanpa alasan yang jelas maka harus ditindak dengan tegas. Kalau ada
yang terlambat maka harus izin dulu ke pemimpin rapat. Dan saat waktu rapat telah melebihi batas waktu
yang telah disepakati maka para peserta rapat berhak mengajukan keberatan kepada pemimpin rapat.
Agenda yang jelas akan mengefektifkan penggunaan waktu. Pembicaraan tidak akan menyimpang
ke arah lain. Bila agenda yang akan dibahas terlalu banyak sedangkan waktu yang ada sangat sedikit maka
harus disepakati mana agenda yang bersifat penting dan mendesak sehingga dapat dibahas terlebih dahulu.
Agenda yang tidak sempat terbahas dapat dibahas di rapat rutin berikutnya atau di rapat tambahan di hari
lain bila perlu.
5. Hindarkan hal-hal yang menggantung.
Biasanya rapat dapat berkembang menjadi kacau akibat adanya permasalahan yang tidak tuntas
dibicarakan. Tuntaskan permasalahan itu, sampai jelas apa yang harus dilakukan. Jelas tindak lanjutnya.
Atau walaupun ditunda, tetap harus masuk jadwal dalam pembahasan rapat selanjutnya atau tidak
dibicarakan sama sekali karena alasan syari.
6. Ditutup lagi dengan menyebut nama Allah

76
Ditutup dengan menyebut nama Allah tidak sekadar membaca hamdalah lho! Tapi penting untuk
menutupnya dengan membaca doa penutup majlis seperti yang telah diajarkan Rasulullah SAW.
Tidak lupa pula mengoreksi diri, apakah rapat kali ini tidak efektif karena banyak pembicaraan
yang menyimpang, atau terlalu banyak bercandanya, dan lain-lain. Dengan demikian rapat ke depan dapat
dijalankan dengan lebih baik. Sebelum rapat ditutup ada baiknya pula melihat catatan, Apa amanah yang
saya dapat sekarang? Karena rapat biasanya membuahkan tugas-tugas baru yang harus dilaksanakan dan
akan dievaluasi pada rapat berikutnya. Fiuh tidak mudah memang.
7. Tempat rapat yang mendukung
Pernah rapat di pasar?
Wah nggak mungkin deh!
Siapa bilang? Para pedagang sering rapat di pasar bukan?
Ya, sebenarnya rapat dapat dilakukan di mana saja, karena sering kita menemui hal yang harus
didiskusikan. Tapi jangan lupa, dalam Islam ada aturan mengenai bergaul dengan lawan jenis. Jangan
sampai peserta rapat laki-laki berdesak-desakan dengan peserta rapat perempuan. Sangat terlarang! Saat
rapat, pilihlah tempat yang cukup luas sehingga peserta tidak berdesak-desakan, namun tempat juga tidak
terlalu besar sehingga tulisan dan suara pemimpin rapat tidak jelas. Gunakan hijab/pembatas/penghalang
antara ruangan rapat peserta laki-laki dengan peserta perempuan. Misalnya menggunakan pembatas dari
rotan atau kain. Hal tersebut akan membuat kedua belah pihak merasa lebih nyaman dan lebih terjaga.
Studi Kasus
Pernah melihat orang yang terlambat dalam mengikuti rapat? Ketika ia datang, ia mengucapkan
salam dan menyampaikan kata maaf atas keterlambatannya. AFWAN adalah kata lain yang
disampaikannya. Seketika kita langsung berprasangka baik, memberinya senyum dan mempersilakannya
duduk. Memang begitulah sikap kita terhadap peserta yang terlambat, yaitu berprasangka baik padanya.
Hanya ini akan menjadi sesuatu yang bernilai akhlak buruk baginya bila keterlambatannya disengaja.
Belum lagi kehadirannya sangat dibutuhkan di dalam rapat itu. Jelas ini akan memboroskan waktu bagi
peserta yang telah hadir terlebih dahulu.
Itu dalam hal keterlambatan. Ada lagi kasus bila peserta rapat telah hadir, tiba-tiba ada sms masuk
ke salah seorang peserta yang isinya pernyataan maaf tidak bisa mengikuti rapat hari itu. Hal itu mungkin
tidak seberapa parah bila rapat masih bisa dilaksanakan tanpa kehadirannya. Tapi bila ia cukup penting ...
bagaimana? Jelas rapat tidak akan efektif. Peserta telah datang, akhirnya tidak jadi rapatnya.
Selanjutnya, pernahkah anda tergesa-gesa datang ke sebuah acara rapat karena diperkirakan telah
terlambat. Namun ketika anda telah sampai ke tempatnya. Anda hanya melihat ruangan kosong tanpa
seorang pun yang hadir. Seketika anda ingin segera pulang. Namun anda tetap menunggu peserta yang lain.
Benar saja satu per satu peserta berdatangan. Dan seperti biasa kata AFWAN turut menjadi bumbu dalam
perbincangan awal.
Menurut anda, apakah rapat dapat segera dilaksanakan dengan baik bila seluruh peserta hadir?
Menurut anda, apakah ada dampak positif dari suatu keterlambatan peserta rapat?
Menurut anda, bagaimana mengubah budaya seseorang yang terlambat?
Menurut anda, apakah anda sendiri telah memenuhi disiplin untuk hadir sebelum waktunya?
Menurut anda, bagaimana mensikapi peserta yang mendadak tidak bisa hadir? Patutkah ia mendapat
sangsi atau teguran?
Menurut anda, apakah anda tega untuk membatalkan secara mendadak atas rapat yang telah
dijadwalkan jauh-jauh hari?
Menurut anda, apakah anda sengaja untuk hadir terlambat hanya karena anda ingin mengefisensikan
waktu anda?
Menurut anda, apa manfaat bagi anda bila anda hadir lebih awal dari waktu janji temu rapat?
Meningkatkan kemampuan mendengar
Sebagai pengelola, anda memiliki tangungjawab akan berlangsungnya mentoring. Di sini tidak akan
dibahas mengenai bagaimana anda berbicara, tapi yang akan dibahas adalah bagaimana anda mampu
mendengarkan orang lain. Karena dua lubang telinga anda, jauh lebih penting dari pada satu lubang mulut
anda.

77
Ini adalah kemampuan utama yang seharusnya dimiliki oleh setiap pengelola. Ia harus mampu
mendengarkan. Keuntungan apa yang dapat anda raih dengan meningkatkan kemampuan mendengarkan?
Pertama, anda akan lebih mengenal orang lain, mentor, guru, kepala sekolah, dan lain-lain. Bila anda
mengenal orang lain dengan baik, anda tidak sekedar memahami apa yang terjadi. Tetapi juga mampu
mengenali bagaimana menggerakkannya secara positif.
Kedua, setiap orang pada dasarnya senang bila ia didengarkan. Coba saja .... dapatkah anda membenci
orang yang sungguh-sungguh mendengar ide-ide dan pendapat anda? Sebaliknya, sukakah anda pada orang
yang mendengarkan anda dengan sikap yang tidak sopan?
Ketiga, mereka akan merasa diperhatikan karena anda peduli. Mendengar tidak sekedar asal saja, tetapi ada
kesungguhan atas kesadaran anda untuk memikirkan mereka. Dengan begitu, anda lebih mempererat
ukhuwah yang telah terjalin.
Keempat, mereka akan lebih terbuka untuk menyampaikan apa yang sebenarnya mereka inginkan.
Lupakanlah kepentingan pribadi anda, dan dengarkanlah apa yang disampaikan orang itu.
Kelima, mendengarkan orang lain dengan ikhlas akan mendorong rasa rendah hati anda. Ketika anda
mendengarkan orang lain. Anda membuka pendengaran hati anda dan mengesampingkan ego pribadi. Ini
baik untuk tazkiatunnafs anda.
Keenam, ini yang penting sekali bahwa tanda orang kafir itu adalah keengganannya untuk mendengarkan
hidayah Allah. Sehingga ada indikasi keimanan seseorang seiring dengan kemampuan mendengarnya
(waalhualam).
Dibawah ini teknik-teknik yang dapat anda lakukan dalam meningkatkan kemampuan mendengar.
1. Dengarkan dengan ikhlas. Niatkan karena mencari keridhoan Allah, bukan hal lain. Anda
melakukan ini bukan untuk mencari muka atas manusia.
2. Bersungguh-sungguh dalam mendengar; serius dan sepenuh hati. Dengarkanlah dengan baik
dengan konsentrasi tinggi. Secara fisik ketika kita mendengarkan orang lain pada umumnya
jantung akan berdetak lebih cepat, denyut nadi meningkat. Darah beredar lebih cepat. Bahkan suhu
tubuh anda akan naik sedikit. Anda lebih tahu bahwa anda sedang mendengarkan atau hanya
sekedar pura-pura.
3. Tunjukkan minat pada perkataan orang. Cara menunjukan minat adalah dengan berhadapan muka
dengannya. Postur tubuh awas dan tegar dengan sedikit dicondongkan kepadanya. Jangan
melakukan kegiatan lain ketika anda mendengarkan, seperti memainkan pulpen, atau sambil
mengetik, dll.
4. Usahakan bebas gangguan. Matikan HP atau telepon. Usahakan kemungkinan gangguan lain
diminimalisir ketika terjadi percakapan.
5. Tunjukkan kesabaran. Kesabaran di sini adalah masalah menunggu, mengawasi, mendengarkan,
sampai orang itu selesai menumpahkan isi hatinya. Ada kemungkinan yang berbicara
pemikirannya lebih lambat dari anda. Bersabarlah ketika mendengarkan.
6. Bukalah pikiran anda. Pikiran itu seperti parasut. Baru dapat dipakai bila terbuka. Sekali lagi
hikmah mendengarkan orang itu sangat banyak. Salah satunya adalah inovasi atau usulan kreatif
yang kita sendiri tidak terpikirkan mengenai hal itu. Nah .. dengan open mind kita lebih mudah
menyerap gagasan itu.
7. Dengarkan setiap gagasan. Pendengar yang baik selalu siap siaga menunggu gagasan, konsep, dan
prinsip. Jika ada orang lain yang mengajukan gagasan, maka fokuskan pada prinsipnya. Jangan
anda sudah menyerah pada hal-hal teknis atau hal-hal yang sepele. Pahami prinsipnya dan jangan
kesal bila anda kurang memahami bagaimana caranya.
8. Hargai isinya, bukan cara penyampaiannya. Kita hidup di dalam masyarakat yang sangat
multikultural. Kadang-kadang ada yang penyampaiannya terkesan kasar, namun sebenarnya ia
tidak bermaksud kasar. Dalam tim kita perlu memahami kepribadian masing-masing. Jangan
sampai kita mudah tersinggung dengan perilaku orang lain yang dirasa kurang sreg dengan
kebiasaan kita. Di sini kita harus lebih tertarik pada isi yang disampaikannya, bukan pada gaya dia
dalam penyampaiannya.
9. Turunkan senapan anda. Ketika kita mendengarkan, cobalah untuk menyerap terlebih dahulu apa
yang disampaikan. Jangan baru mendengar sebentar saja, anda sudah mulai memikirkan
jawabannya selagi ia terus berbicara. Lupakan dulu teori-teori atau konsep anda yang kira-kira
ampuh untuknya, selama ia bicara dengan anda.

78
10. Belajarlah mendengarkan apa yang tersirat. Mendengarkan tidak sekedar menggunakan telinga
anda, tetapi juga dengan seluruh indera dan jiwa anda. Ada hal-hal yang tidak selalu terkatakan
pada anda. Tapi ia bisa memberitahu pada anda lebih lengkap, dari yang ia sampaikan.
Perhatikanlah nada dan volume suaranya. Gerak-gerik mata dan badannya. Namun dalam hal ini
tetap anda mengesampingkan prasangka negatif ketika mendengarkan.

Latihan Bertindak
Hari ini, cobalah anda bercakap-cakap dengan mentor mengenai bagaimana ia mengelola kelompok
mentoringnya. Ajukan pertanyaan yang ingin anda ketahui. Perhatikanlah keadaan anda ketika percakapan
berlangsung. Bagaimana respon pribadi atas segala percakapan itu. Perhatikan bagaimana anda menanggapi
segala pernyataannya. Setelah itu lakukan evaluasi atas pribadi anda. Sudahkah aku bersungguh-sungguh
mendengarkannya?

79

Bab 13 INFORMASI DI SEKITAR KITA!


Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. jika
mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), Maka putuskanlah (perkara itu)
diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka Maka mereka tidak
akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. dan jika kamu memutuskan perkara mereka, Maka
putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
adil.
QS. Al Maidah 5: 42
Manusia selalu berkomunikasi dalam hidupnya. Yah, bahkan tidak hanya manusia. Hewan pun
berkomunikasi dengan sesamanya. Masih ingat dengan kisah Nabi Sulaiman a.s. dengan para semut?
Semut-semut berkomunikasi satu dengan lainnya untuk bersembunyi dari bala tentara Nabi Sulaiman a.s.
Dapat kita lihat bahwa dengan komunikasi, banyak hal dapat dikoordinasikan dan informasi yang penting
dapat diketahui semua pihak.
Organisasi yang mengelola mentoring tentu memiliki banyak informasi penting dan harus dapat
mengatur informasi tersebut dengan baik. Karena bila tidak, akan terjadi kekacauan.
STUDI KASUS 1
Tersebutlah suatu sekolah dengan koordinator mentoringnya bernama Angga. Beliau
berkewajiban mengatur pelaksanaan mentoring kelas X Ikhwan di SMA 27. Waktu pelaksanaan
mentoringnya berbarengan, yaitu pada Sabtu pagi pukul 08.00--10.00 setiap kelasnya. Kalau semua
mentor dapt hadir, tidak masalah, tapi kadang-kadang ada saat mentor berhalangan hadir (karena alasan
syar,i lho!). Nah, kalau kamu menjadi salah seorang mentor yang tidak dapat hadir tersebut, apa yang
akan kamu lakukan untuk mencari penggantimu? Padahal waktu telah sangat sedikit (ada panggilan
mendadak dari Orangtua Jumat malam!). Apakah kamu akan semalaman sibuk menghubungi mentormentor pengganti, atau hanya menghubungi Angga yang merupakan koordinator? Silahkan diskusikan!
INFORMASI PENTING
Informasi, seperti hal-hal lain di dunia ini terdiri atas informasi yang penting dan tidak penting.
Informasi yang berkenaan dengan mentoring pun harus dipilah dan dipilih karena tidak semuanya bersifat
penting. Tidak salah bila kita mengelompokkan tipe-tipe informasi tesebut kedalam empat kelompok.
Kelompok pertama adalah Informasi yang bersifat penting dan mendesak. Informasi kedua bersifat
penting, tapi tidak mendesak. Informasi ketiga adalah hal-hal yang bersifat mendesak namun tidak penting.
Informasi yang keempat, tentu saja, merupakan informasi yang tidak penting dan tidak mendesak. Kalau
kamu merasa sudah cukup paham dengan serba-serbi mentoring, coba pilah informasi-informasi di bawah
ini ke dalam tipe informasi yang mana? Apakah Pertama, Kedua, Ketiga atau Keempat?
STUDI KASUS 2
Butuh mentor pengganti nih!
Mengambil buku materi mentoring di asrama..
Silaturahim mentor ke Guru
Training mentor berkala
Selalu mengisi buku laporan secara rutin
Syuro rutin mentoring
Traktir mentee yang ulang tahun!
Rihlah mentor
Koordinasi dengan DKM/Rohis sekolah

[
[
[
[
[
[
[
[
[

]
]
]
]
]
]
]
]
]

Setelah kita mampu memilah informasi menurut kebutuhannya, berarti kita sudah menyikapi
informasi tersebut dengan benar. Karena dengan demikian kita dapat memikirkan langkah-langkah

80
selanjutnya. Langkah terdekat adalah dicek ulang infomasinya,atau bahasa Al-Qurannya di-tabayun. Hal
tersebut diperlukan untuk mengetahui kesahihan suatu informasi. Karena informasi yang belum jelas
kesahihannya dapat menyesatkan.
STUDI KASUS 3
Bulan Mei di sekolah adalah bulan-bulan ujian. Ada Ujian Semester, Ujian Praktek, dan lain-lain.
Tapi itu untuk kelas tiganya. Untuk kelas satu dan dua mereka libur. Atau lebih sering disebut dengan
belajar di rumah Tidak salah sih.. Kadang-kadang informasi libur tidak jelas sehingga mentor datang
ke sekolah namun ternyata libur! (Ayo semangat!) Sebenarnya, bagaimana para mentor menyikapinya?
Apakah setiap sebelum mentoring harus mengecek kepada para peserta, atau langsung mengecek ke guru?
Atau bagaimana?
Informasi yang telah jelas kedudukan dan kesahihannya langsung dapat diberi perlakuan.
Perlakuannya tentu sesuai urutan komunikasi. Misalnya yang tahu informasi adalah mentor, maka ia harus
menyampaikan pertama kali kepada koordinator mentoring. Bila ternyata informasi yang ada
membutuhkan penyikapan segera, tidak masalah untuk langsung disikapi, namun segera dilaporkan kepada
koordinator sesegera mungkin.
Informasi tertentu dapat bersifat lampu merah! Yang mengharuskan seluruh mentor untuk
berkumpul dan menentukan sikap bersama melalui syuro yang bersifat sangat mendadak. Para mentor (dan
pengurus mentoring lainnya) harus siap setiap saat jika ada panggilan-panggilan seperti itu (tentu dari ketua
atau koordinator). Karena yang namanya mentoring di sekolah, tidak terdiri atas hal-hal yang
menyenangkan saja, tapi juga hal-hal yang menegangkan dan membutuhkan pengorbanan tinggi

81

Bab 14. Kompetensi


MEMBANGUN KOMPETENSI DENGAN WADAH MENTORING
Katakanlah (Muhammad), Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat
(demikian). Kelak kamu akan mengetahui , siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat
(nanti). Sesungguhnya orang-orang zalim itu tidak akan beruntung. (QS Al AnNam 6: 135)
Mentoring berbasis kompetensi Masih asing dengan frase di samping? Tentu saja, karena
istilah tersebut sebelumnya tidak ada! Yang ada hanyalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) suatu
kurikulum pendidikan yang mulai diterapkan sejak tahun 2004. Dengan penerapan kurikulum tersebut,
diharapkan para siswa menjadi lebih aktif belajar, penuh dengan kreativitas dan rasa ingin tahu. Atau
bahasa kerennya: learning by doing. Namun, penerapannya di lapangan sekarang ini tidak sebaik yang
diharapkan. Banyak siswa yang mengeluh karena menganggap KBK hanya menambah beban! Tugas
sekolah menumpuk! Wah, pokoknya pusing!
Apa hubungannya dengan Mentoring Berbasis Kompetensi (MBK)? Apa cuma sekadar ikutikutan, agar tidak kalah dengan siswa? Sebenarnya yang dimaksudkan di sini adalah bagaimana
melaksanakan mentoring dengan semangat kompetensi. Hanya itu! Seperti apakah tepatnya, akan dibahas
sebagai berikut.
1.

Sistem pengelolaan yang berkembang


Sistem yang digunakan untuk mengelola mentoring harus dievalusi secara berkala. Dengan
demikian sistem tersebut tidak akan ketinggalan zaman. Tidak mudah memang, mengubah-ubah sistem
yang telah ada sebelumnya. Apalagi bila sistem tersebut telah dianggap mapan. Untuk mempermudah, kita
dapat mengevaluasi dan memperbaharui (bila dianggap perlu) secara bertahap. Bila sistem lama masih
dapat dipertahankan, maka tidak perlu diganti. Perlu diingat bahwa kita tidak perlu alergi dengan segala
kritik dan saran yang bermanfaat dalam pengembangan sistem Sebagai seorang muslim, kita harus
mengakui kalau kita salah, dan menerima kritikan orang lain, betapa pun pedasnya. Rasulullah saw.
bersabda: Katakanlah yang benar sekalipun itu pahit. Pahit bagi yang mengucapkan kerena takut
menyinggung, dan pahit bagi yang mendengar karena tersinggung.
2.

Metode pendayagunaan siswa secara aktif


Siswa yang terlibat dalam kegiatan mentoring adalah para siswa sekolah dan pengurus
DKM/Rohis, khususnya bidang Mentoring. Para siswa tentu memiliki peran yang besar dalam
meningkatkan mutu pelaksanaan mentoring. Sebagai objek (baca: yang mendapatkan program mentoring)
mereka dapat mengkritisi langsung pelaksanaan mentoring. Secara langsung, mereka dapat mengatakannya
baik melalui lisan maupun tertulis saat jam mentoring maupun di luar jam mentoring. Secara tidak
langsung adalah dengan tidak menghadiri mentoring! Eh? Ya! Jika mentoring membuat mereka tidak
nyaman mereka tidak akan hadir. Hal tersebut dapat menjadi bahan evaluasi bagi pengelola mentoring,
terlepas dari faktor internal siswa. Siswa yang merupakan anggota DKM bidang Mentoring dapat
bekerjasama dan memaparkan kondisi sekolah terkini sehingga pelaksaanaan mentoring pun dapat
langsung disesuaikan dengan kondisi lapangan terkini. Siapa sih yang mau ketinggalan zaman? Hal-hal
tersebut di atas akan dapat terlaksana dengan baik bila para pengelola mentoring mau bersifat terbuka
terhadap perkembangan yang ada. Yuk! Jangan jadi katak dalam tempurung! Dunia jauh lebih luas dari
yang kita bayangkan lho..
3. Belajar dari sekolah lain
Kondisi yang memudahkan pengelola mentoring sekolah belajar dari sekolah lain adalah bila
dalam satu kota terdapat beberapa sekolah yang telah melaksanakan program mentoring. Tentu saja bila
belum, kegiatan belajar dari sekolah lain masih dapat dilakukan. Misalnya dengan mengunjungi pengelola
sekolah dari kota lain. Dengan mengambil pelajaran dari sekolah lain -- atau kita sebut dengan studi
banding saja ya kita dapat mengambil hal-hal positif dari sekolah lain tersebut dan mengakui kekurangan

82
kita. Proses tersebut membuat kita semakin memperbaiki mutu sekolah sendiri, sehingga otomatis mutu
sekolah kita akan semakin baik. Bentuk studi bandingnya dibuat informal atau formal terserah saja. Tapi
rasanya dengan saudara sendiri lebih nyaman informal ya? Sambil duduk bersila dan ada konsumsi (!)
masing-masing sekolah memaparkan kondisinya. Lalu diadakan diskusi. Jangan lupa mencatat dan
menyimpan catatan hasil pertemuan tersebut dengan rapi. Seringkali pelaksanaan mentoring terhambat
karena proses administrasi yang tidak rapi. Mungkin sebagian dari kita beranggapan bahwa administrasi
yang rapi tidak terlalu penting. Padahal tidak demikian lho. Administrasi yang rapi akan memudahkan
transfer informasi kepada para penerus kita. Mereka tidak lagi memulai dari angka nol, tapi langsung dari
angka sepuluh misalnya. Lebih efektif dan efisien, karena sesungguhnya suatu tulisan dapat menceritakan
banyak makna, lebih dari sekadar goresan-goresan pena
4. Pembuatan standar
Wah apa lagi nih . Sebenarnya ketika kita membaca buku ini, kita sedang mempelajari suatu
standar. Standar pelaksanaan mentoring ILNA dan usulan-usulannya. Memang sebenarnya standar perlu
dibuat di setiap tataran manajemen. Kita yang bergerak di sekolah perlu memiliki standar yang menjadi
pedoman dalam operasionalnya. Pun ditataran LSM harus memiliki standar ini. Standar akan diwariskan
pada generasi penerus. Perbaikan dan pengembangan standar adalah proses kelanjutan yang harus
disempurnakan. Apa saja yang dapat dijadikan standar? Hampir apa saja . Standar sistem pembinaan,
standar mentor yang terlibat, standar mentee yang diharapkan, standar laporan mentoring, standar metode
pendekatan, dan lain-lain. Standar inilah yang menjadi tolok nilai kesuksesan atau kegagalan. Bila terjadi
suatu masalah, sudahkah kita memenuhi standarnya? Atau ada sesuatu yang harus diperbaiki dalam standar
itu?
5. Kepentingan akan mutu
Zero Defect .. dalam istilah kita minimalisasi cacat dalam pembinaan. Sistem mentoring kita
harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi siap menjadi pemimpin bangsa ini dengan prinsip keadilan.
Atau lain kata harus mampu menghasilkan mentee yang memenuhi standar. Standar apa? Standar yang kita
buat. Bila dalam pembinaan kita ternyata menghasilkan mentee yang lain, tidak sesuai dengan yang
diharapkan, contohnya: Perilaku menyimpang dalam pergaulan, semakin antipati terhadap orang lain,
malas belajar, mudah tersinggung terhadap nasihat guru, kecenderungan rendah diri yang tinggi,
merendahkan orang lain, melawan orang tua, dan sikap-sikap negatif lain. Maka mentee yang memiliki
sikap diatas akibat pembinaan mentoring adalah suatu bentuk produk cacat. Saya ulangi sekali lagi
PRODUK CACAT. Akibat dari kesalahan kita dalam melakukan pembinaan mentoring. Oleh karena itu
pemeliharaan dan peningkatan mutu mentoring, mutlak harus dilakukan bagi setiap pengelolanya.
Pertanyaan Diskusi
1. Pernahkan anda mendengar istilah generalis yang spesialis atau spesialis yang generalis. Apa
perbedaan dari dua kalimat tersebut? Jelaskan! Menurut anda dan tim, apa yang terbaik dari dua
kata itu? Apakah anda dan tim telah memiliki spesialisasi masing-masing? Seberapa dalam tingkat
spesialisasinya? Dapatkah spesialisasi itu diajarkan atau ditularkan pada orang lain yang sekiranya
membutuhkan? Bagaimana caranya secara efisien?
2. Bagaimana cara kita menumbuhkan dan menyuburkan budaya belajar dan saling belajar antar
sesama kita?
Kompetensi Mentor
Menurut UU No. 13/2003 tentang Ketenaga Kerjaan Pasal 1 (10): Kompetensi adalah kemampuan kerja
setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai standar yang
ditetapkan.
Makna kompetensi juga ada dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas. Penjelasan Pasal 35 (1):
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Apa artinya? Kompetensi memiliki tiga unsur plus kesepakatan standar bersama. Tiga unsur itu adalah
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Arti lainnya mau, tahu dan mampu. Setiap pengelola setidaknya
memiliki kemauan, pengetahuan, dan kemampuan untuk bisa memanajemen pembinaan keislaman ini.

83
Itulah mengapa diperlukan standar sebagai juklak pelaksanaan dan pengukuran mutu. Contohnya bila anda
diminta menghapal juz 30 karena memang ada standar yang hendak dipenuhi dari diri anda. Oleh karena itu
memahami standar yang berlaku adalah penting karena itu akan menjadi semacam keseragaman perlakuan
pada tingkatan tertentu dan ketepatan hasil dari yang diharapkan. Seperti tidak memaksakan mentee untuk
menghapal Al Quran di dalam keadaan mereka belum mampu membaca Al Quran.
Ingat .. jangan anda melakukan tindakan dawah, tetapi pada hakekatnya anda melakukan suatu tindakan
mal praktek. Memahami standar dan berusaha memenuhi standar yang berlaku adalah jalan untuk
menghindari mal praktek tersebut. Apa mal praktek itu? Seperti anda berperilaku sebagai dokter yang
memberi resep salah. Yang berakibat menambah parah penyakit yang diderita pasien. Bukan
menyelesaikan masalah, namun akhirnya hanya menambah dan menimbulkan masalah baru.
Ada sebuah kisah tentang seorang bapak yang ingin pergi haji. Ketika ia ditanya dari mana biaya naik
hajinya. Ia berkata dengan bangga bahwa ia menjual tanah satu-satunya untuk membiayai kepergian ke
tanah suci. Ditanya kembali mengapa ia melakukan hal itu. Ia menjawab bahwa ia mendengar seorang kyiai
yang mengatakan bila kita telah pergi berhaji maka kita akan masuk surga. Lalu dari mana ia akan memberi
nafkah pada keluarganya kelak, bila tanahnya itu dijual?
Jangan sampai kita menjadi kyiai yang seperti itu, menyuruh pada sesuatu yang baik, namun pada dasarnya
menghancurkan sendi-sendi kehidupan. Standar apa yang digunakan kyai tersebut sehingga ia
menyarankan bapak itu untuk pergi berhaji tanpa terlebih dahulu melihat keadaan ekonomi orang tersebut.
Contoh yang paling gampang kita temukan adalah mengenai propaganda penikahan dini. Tidak ada yang
salah dalam pernikahan dini. Namun ini akan salah bila disampaikan pada orang yang belum mampu untuk
melaksanakannya. Orang ini tentu akan berusaha memenuhinya dengan segala cara. Karena tergiur dengan
manisnya pernikahan. Atau kalau tidak, pikirannya akan terganggu karena selalu tergiang-giang akan
indahnya penikahan. Belum lagi bila akhirnya ia melupakan hal yang seharusnya ia lakukan sebagai
seorang mujahid because married oriented. Tentu ini akan berefek negatif seperti konflik pribadi dan
keluarga, terganggunya kondisi psikis, ekonomi, dan lain-lain. Apa standarnya sehingga kita dapat
menyarankan pada orang lain perlunya nikah dini dan mengadakan acara seminar mengenai hal ini?
Apakah karena terbitnya sebuah buku baru yang membahas nikah dini dan minat yang besar dari
masyarakat untuk menghadirinya? Apa standarnya?
Pertanyaan Diskusi
1. Seberapa baik akhlak siswa yang telah mengikuti mentoring Islam? Dapatkan anda mengukurnya?
Dengan alat apa? Jabarkan beserta alasannya!
2. Bagaimana anda menerjunkan mentor ke lapangan? Apakah anda telah mengukur
kemampuannya? Dengan alat atau metode apa? Sebutkan!
3. Mengapa untuk suatu proses perbaikan diperlukan suatu alat ukur?
4. Diskusikanlah bagaimana Rasulullah saw berdawah! Perhatikanlah bagaimana beliau bersikap
pada orang per orang! Apa yang menarik dari hal ini?
5. Anda sebagai pengelola mentoring secara tidak sadar maupun sadar telah membuat suatu standar.
Perhatikan bersama teman-teman anda, standar apa yang telah anda buat! Hal lain apa yang perlu
pula dibuatkan standarnya?

84

Bab 15 MARI KITA BERPIKIR SEJENAK!


Barang siapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan
tobat yang sebenar-benarnya. Dan orang-orang yang tidak memberi kesaksian palsu, dan apabila mereka
bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka
berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya, dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan
ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta, dan orang-orang
yang berkata, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.
(QS. Al Furqan 25: 71-74)
Pada bab ini, kita agak serius sedikit. Nggak apa-apa kan? Ok kita mulai ....
Berpikir adalah proses bekerjanya otak anda dalam mengolah informasi. Dalam hal ini berpikir
dapat dipandang sebagai sebuah alat seperti kita memandang palu, mesin mobil dan sejenisnya. Bergantung
pada apa yang anda perlukan, maka anda dapat menggunakan suatu teknik berpikir untuk menjawabnya.
Aneh juga ya?
Itulah uniknya berpikir, ia bisa distel menurut kemauan sang pengendali otak. Saatnya berpikir
positif, maka anda dapat menyetelnya segera. Sesegera anda menginginkannya. Bila saatnya berpikir
negatif penuh prasangka, maka dapat anda segera menghidupkan jenis berpikir itu.
Jenis-jenis Berpikir
Ada banyak teknik berpikir. Menurut jamannya berpikir itu dapat dibagi tiga, yaitu konvensional,
kontemporer dan neokonvensional.
Yang termasuk dalam berpikir konvensional, diantaranya adalah berpikir analisis dan turunannya.
Analisis adalah memilah dan berkonsentrasi pada suatu subyek sebelum berpindah pada subyek yang lain.
Kunci katanya adalah memilah dan membagi-bagi atau memotong-motong bagian menurut fungsinya.
Contoh kasus, misalkan pintu rumah anda tidak mampu dibuka. Kondisi idealnya adalah biasanya pintu
yang baik itu dapat dibuka. Maka bagaimana memecahkan masalah ini dengan analisis. Pertama anda
memilah fungsi setiap bagian pintu. Ada engsel, gagang pintu, daun pintu, pengunci pintu, dll. Setiap
fungsi itu anda uji apakah berfungsi dengan semestinya dan apakah berhubungan dengan masalahnya. Bila
ditemukan bagian yang rusak maka anda segera memperbaikinya. Insya Allah masalah dapat anda
selesaikan dengan cara itu.
Berpikir kontemporer, contohnya adalah berpikir merancang. Ia adalah konsep ke depan,
menciptakan gambaran dalam benak dan mewujudkannya dalam kenyataan. Contoh anda membuat
rancangan acara Muharam Outing karena adanya kebutuhan akan acara tersebut sesuai perencanaan.
Pertama anda membayangkan seperti apa acaranya dan bagaimana kira-kira respon mentee ketika
mengikuti acara itu. Setelah fix dengan gambaran tersebut, maka anda membuat list kebutuhan untuk
suksesnya acara. Lalu anda mengejewantahkannya dalam bentuk proposal yang siap diajukan ke sekolah.
Begitulah singkatnya.
Kelemahan berpikir analisis adalah perlunya kita memiliki kondisi ideal untuk menentukan
kondisi lapangan itu bermasalah atau tidak. Masalah adalah perbedaan antara konsep ideal dengan keadaan
di lapangan. Kita tidak bisa menyatakan bahwa hal itu adalah masalah bila kita tidak punya kondisi ideal
yang kita sepakati. Kita tahu mobil mogok ini bermasalah karena mobil normal itu pasti bisa jalan.
Berpikir neokonvensional adalah keluaran baru dari suatu pendekatan analisis di mana cara
berpikir ini berorientasi ke depan. Biasanya berpikir konvensional berorientasi ke belakang, di mana anda
membandingkan kondisi idealnya yang sudah baku. Namun di sini kita membuat standar kondisi ideal
sendiri sehingga masalah dapat kita tentukan dengan membandingkan antara kondisi lapangan dengan
standar yang anda buat. Contoh yang termasuk berpikir noekonvensional adalah berpikir sistemik (B. Ing. :
System Thinking). Berpikir sistemik adalah berpikir yang menekankan keseluruhan rangkaian bagian
secara terpadu. Berpikir sistemik sangat berhubungan dengan pendekatan sistem pada suatu area kejadian.
Biasanya berpikir tipe ini dipelajari oleh mahasiswa teknik, baik untuk lingkungan industri ataupun lainnya
seperti lingkungan hidup.

85
Matriks perbedaan jenis berpikir
No Faktor Pembeda
Konvensional
1
Orientasi Waktu
Masa
lalu
dan
sekarang
2
Dasar
penentuan Kondisi ideal adalah
masalah
kondisi normal
3
4

Kecendrungan sifat
Tingkat komprehensif

Statis
Cenderung dikotomi

Kecendrungan Objek

Perbaikan sesuatu

Kontemporer
Sekarang dan masa
depan
Berdasarkan
pemenuhan kebutuhan
Dinamis
Cenderung fokus pada
rancangan masa depan
dengan menggunakan
asumsi
Perwujudan nilai

Neokonvensional
Masa lalu, sekarang
dan masa depan
Kondisi ideal adalah
kesepakatan
yang
menjadi standar
Dinamis
Terpadu / menyeluruh

Rangkaian sistem

Konsep Berpikir Berdasarkan Prinsip


Konsep berpikir yang benar itu didahului dari menjawab APA TUJUANNYA? Lalu APA
PRINSIP-PRINSIPNYA? Setelah itu BAGAIMANA PRAKTISNYA?
Sehingga praktek yang akan kita lakukan berdasarkan suatu dasar yang
benar untuk mencapai tujuan secara efektif. Berpikir tujuan dan prinsipprinsipnya adalah bagian inner beauty kita. Sedangkan berpikir praktis
Berpikir
adalah bagian amaliyah kita yang terlihat.
Tujuan
Bagaimana kalau kita berpikir praktis saja tanpa berpikir
tujuannya dan prinsip-prinsipnya? Saya akan memberikan suatu contoh
yang membedakan berpikir praktis saja tanpa memahami tujuan dan
Berpikir Prinsip
prinsip, dengan yang memahami tujuan dan prinsip. Contoh:
Bagaimana anda menyelesaikan soal matematika di bawah ini?
(9x + 5) (7x -9) = 4x + 10
berapa x?
Bila anda mengunakan berpikir praktis saja. Anda akan menjawabnya
dengan mencoba setiap angka yang ada. Lalu angka itu dimasukkan ke
dalam x.
Misalnya dimulai dengan angka 1.
(9. 1 + 5) (7.1 9) = (4.1 + 10)
14 (-2) = 14
maka x 1
Anda dapat mencobanya dengan angka berikutnya. Dan seterusnya sampai
anda mendapatkan angka yang benar.
Berbeda bila anda memahami bagaimana menyelesaikannya dengan
menggunakan prinsip yang benar.
Tanda kurung dapat kita hilangkan, menjadi:
9x + 5 7x -9 = 4x + 10
Yang variabelnya sama dapat kita jumlahkan.
2x 4 = 4x + 10
Kita dapat menggunakan prinsip saling bertukar.
2x 4x = 10 + 4
-2x = 14
x = -7

Berpikir Praktis

Konsep Berpikir Prinsip

Berpikir Praktis

Konsep Berpikir Praktis

Dapatkah anda merasakan bedanya? Itulah. bila kita dalam mengelola mentoring hanya sekedar
try and error, hanya berpikir praktis. Coba sana tubruk sini kalo sudah terjadi kasus yang mencoreng
nama baik organisasi, baru kemudian kapok atau instrospeksi diri. Proses yang anda dapatkan akan berjalan
menjemukan dan menguras energi. Betapa tidak anda hanya coba-coba, tanpa memahami prinsip tujuan
yang berlaku. Bisa jadi niat baik anda akhirnya dipandang negatif akibat sistem manajemen seperti itu.

86
Memahami Sunnatullah.
Di alam semesta ini, Allah telah menentukan kadarnya. Kita hanya diharapkan menjalankan
kadarnya itu dengan seimbang. Bila kita menguasai kadar itu, maka niscaya kita, insya Allah menjadi
orang-orang sholeh. Kadar yang seperti apa? yaitu sunatullah yang berlaku di alam ciptaan Allah ini.
Bagaimana kita mampu menggunakan sunnatullah-sunnatullah inilah yang akan memberi tenaga besar
dalam usaha kita. Contoh:
Di dalam Al Quran jelas-jelas telah disebutkan bahwa manusia itu suka berbuat dzalim dan bodoh.
Dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh.
(QS. Al Ahzab: 72)
Maka yang dapat kita lakukan dalam menanggapi berita yang Allah sampaikan di mana manusia itu
dzalim dan bodoh dalam tindakan manajemen adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan kerja. Jelaskan gambaran tugasnya. Jangan berikan kerjaan pada yang tidak
mampu.
2. Mengadakan pelatihan. Tidak setiap anggota paham dan mengerti apa yang seharusnya mereka
lakukan. Mengadakan pelatihan bagi anggota dapat mereduksi ketimpangan akan pemahaman aplikasi
di lapangan.
3. Mengadakan pengulangan berkali-kali. Beri selalu nasihat yang membangun dan proporsional. Jangan
dibiarkan begitu saja, seperti ayam kehilangan induknya.
4. Membuat kaidah-kaidah dalam memberikan sangsi dan bonus. Tetapkan sangsi dan bonus
(penghargaan) yang jelas bila perlu.
5. Kita harus memiliki strategi bila ada anggota kita yang melakukan tindakan bodoh. Kita juga harus
memiliki strategi dalam menanggulangi kebodohan dalam organisasi kita. Termasuk kebodohan bila
anggota tidak memahami tujuan organisasi.
6. Lakukan pengawasan dan pendelegasian yang seimbang. Jangan terlalu mengekang atau terlalu bebas.
7. Kebodohan adalah ciri manusia. Namun di dalam kebodohannya, ia memiliki kemampuan apa yang
kita sebut belajar. Belajar memberi kita suatu tanda kemajuan. Kita juga harus mengetahui sampai
sejauh apakah tingkat perkembangan belajar anggota anda. Sehingga anda dapat memberi beban yang
tepat pada seseorang. Menekan seseorang karena anda khawatir ia melakukan tindakan fujur, adalah
suatu tindakan fatal. Yang penting bukan hasilnya, namun proses belajarnya. Lihat hasilnya dan
berikan evaluasi dengan pendekatan motivasional.
Bahan Diskusi
Rasulullah adalah sebaik-baik contoh kita. Apa yang sudah anda pelajari dari perjuangan beliau
dalam berdawah selama hidupnya? Tujuan dan prinsip-prinsip apa yang dapat anda terapkan dalam
pengelolaan mentoring? Diskusikan bersama rekan anda.
Latihan
Jodohkan dengan benar sisi kanan dengan sisi kiri.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Masalah / kebutuhan
Kami mendapat informasi baru [.....]
Kami membuat rancangan acara SANLAT [.....]
Kami ingin menemukan penyebab suatu masalah [.....]
Kami membuat sistem administrasi mentoring [.....]
Kami menentukan visi dan misi organisasi [.....]
Kami berusaha mencegah kezhaliman antar kami [.....]
Kami akan memilih dari beberapa pilihan yang ada [.....]
Kami akan mengambil keputusan [.....]
Kami menegakkan peraturan dan mengevaluasinya [.....]

Jawaban:

Metode Pemecahan / pendekatan


a. Vision Thinking
b. Commitment
c. Design Thinking
d. Management
e. Ihsan
f. Analisis
g. Courage
h. Cek dan recek
i. Berpikir sistemik

PROFIL PENYUSUN
MUHAMMAD RUSWANDI lahir di Bogor pada hari Senin, 21 April
1980. Ruswandi telah menyelesaikan program S1-nya di IPB pada tahun
2003. Sekarang sedang menyelesaikan program S2 di STIE Trianandra
Jakarta. Beliau adalah alumni SMA Negeri 1 Bogor yang sejak tahun 1998,
aktif dalam kegiatan pembinaan remaja muslim yang tergabung dalam Forum
Komunikasi Muslim Alumni SMA Negeri 1 Bogor. Kemudian, beliau
bergabung bersama ILNA Learning Center sejak tahun 2000 di Divisi R & D
bagian mentoring.
Keinginannya untuk mengembangkan mentoring Islam sebagai bagian
kehidupan remaja modern telah membawanya dalam kegiatan proses
penyusunan Buku Super Mentoring I, 2, Junior, & Games for Islamic
Mentoring. Saat ini, beliau menjabat sebagai Manajer Divisi Produk ILNA
Youth Center, suatu divisi yang bergerak dalam pengembangan konsep
ataupun dokumentasi pembinaan remaja muslim.
Nasihat hidupnya adalah Dunia itu menurut apa yang Anda lihat dan
di situ ada pilihan. Sesungguhnya Allah telah menurunkan Al-Quran pada
Rasul-Nya sebagai peta/paradigma dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Sebaik-baik pilihan adalah jalan yang lurus/hidayah, yaitu jalannya orangorang yang diberi nikmat oleh-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang
mendapat nikmat-Nya. Amien!

RAMA ADEYASA lahir di Semarang pada 27 Maret 1983. Ia terjun


dalam dunia mentoring SMP Negeri 1 Bogor selepas lulus dari SMA Negeri 1
Bogor tahun 2001. Sampai sekarang, SMP Negeri 1 Bogor masih
memberinya banyak asam garam pengalaman mentor. Mulai dari saran siswa
agar mentoring itu tidak melulu materi, sampai nasihat dari guru-guru tercinta
di SMP Negeri 1 Bogor akan pentingnya koordinasi dengan pihak sekolah.
Masih pada tahun yang sama, ia diajarkan mengenai mentoring
dengan nuansa yang sungguh berbeda, yaitu dunia mentoring SMA.

Ia

menjadi mentor di SMA Negeri 1 Bogor tempatnya bertemu dengan keran air
kritik yang mengalir deras dari siswa. Serta, bahu-membahu dengan rekan-

rekan mentor serta segenap pengurus bidang mentoring di Forum


Komunikasi Muslim Alumni SMA Negeri 1 Bogor.
Sekarang,

ia

sedang

menyelesaikan

kuliahnya

di

UI

sambil

membenamkan dirinya di Divisi Senior Mentoring ILNA Youth Center, tempat


berinteraksi langsung dengan para pengelola mentoring sekolah. Tempat ia
bertanya, berpikir dan merasa: Aya nu dianjing cai, aya nu diheroan.
Kayaknya, masih ada yang ia cari deh!

Você também pode gostar