Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Manajemen Mentoring
Karawang 2012, Ilham Publishing
Lisensi Dokumen:
Copyright 2012
Seluruh dokumen ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas
untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau
merubah atribut penyusun dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin
terlebih dahulu dari penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab 1.
Bab 2.
Bab 3.
Bab 4.
Bab 5.
Bab 6.
Bab 7.
Bab 8.
Bab 9.
Bab 10.
Bab 11.
Bab 12.
Bab 13.
Bab 14.
Bab 15.
Pendahuluan ...............................................................................
Ada Apa dengan Mentoring .......................................................
Praktek POAC ............................................................................
Kelembagaan .............................................................................
Administrasi ...............................................................................
Penelitian dan Pengembangan ....................................................
Komunitas Islam ........................................................................
Public Relation ...........................................................................
Aspek Finansial ..........................................................................
Menjadi Pemimpin .....................................................................
Team Building ...........................................................................
Rapat dan Skill Komunikasi .......................................................
Informasi Di Sekitar Kita ...........................................................
Membangun Kompetensi dengan Wadah Mentoring ..................
Skill Berpikir .............................................................................
Hal.
1
3
5
8
15
26
44
47
66
68
71
74
79
81
84
Bab 1 Pendahuluan
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. (QS. An-Nahl:125)
Definisi Mentoring
Mentoring merupakan salah satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan Islami), yang didalamnya
dilakukan pembelajaran Islam. Orientasi mentoring adalah pada pembentukan karakter dan kepribadian
Islami peserta (syakhsiyah Islamiyah). Mentor (B. Inggris) dalam bahasa Indonesia berarti penasihat.
Mentoring secara umum merupakan suatu kegiatan pendidikan dalam perspektif luas dengan pendekatan
saling menasihati. Bila merujuk pada Al-Quran maka Allah memerintah kita untuk saling menasihati
mengenai kebenaran maupun kesabaran. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya
mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. QS. Al Ashr 103: 1-3
Dalam surat di atas disebutkan bahwa orang yang terhindar dari kerugian hidup adalah orang-orang yang
saling menasihati mengenai kesabaran dan kebenaran. Di sini tersirat bahwa untuk bisa melaksanakannya,
kita tidak bisa melakukannya sendiri. Namun harus dengan beberapa orang yang mau saling memberi
nasihat. Secara individu, kita tidak hanya fokus pada bagaimana memberi nasihat, tapi juga kemauan
untuk mendengarkan nasihat. Kondisi ini dibudayakan dalam kegiatan mentoring sehingga tercipta suatu
suasana saling belajar. Makna belajar adalah adanya perubahan dari satu titik ke titik selanjutnya yang lebih
baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari kondisi jahiliyah menuju cahaya Islam. Harapannya dari klub
mentoring dilahirkan generasi baru yang siap mengemban amanah umat dan membangun negeri ini.
Dari perspektif metode, mentoring Islam adalah metode memahami Islam dengan cara yang
menyenangkan. Sugesti di masyarakat saat ini (terutama di kalangan remaja), bahwa mempelajari Islam
adalah ngantuk dan membosankan adalah salah. Dalam mentoring, sugesti itu akan hilang dan diganti
dengan perspektif menyenangkan (Fun and I love it). Kata mentoring memiliki nuansa lebih modern dan
sesuai dengan karakter remaja. Berbeda bila kita menggunakan kata ngaji, yang terbayang adalah suasana
yang membosankan dengan ustad yang sudah tua. Bagi siapa saja yang baru mendengar kata mentoring,
tentu akan segera bertanya, Apa itu mentoring?, maka kita dapat segera menjawab, Mentoring adalah
ngaji Islam dengan cara yang menyenangkan.
Ruang lingkup mentoring
Mentoring Islam merupakan salah satu program dalam bidang pembinaan remaja
muslim.
a. Tujuan Mentoring
Siswa muslim memperoleh pemahaman tentang Islam dan bersemangat untuk
beribadah kepada Allah dengan benar.
b. Sasaran Mentoring
Mentoring ditujukan kepada remaja muslim dan dibimbing oleh para mentor
yang terlatih dan terkontrol perkembangannya
c. Pelaksanaan
Mentoring dilaksanakan satu pekan sekali selama 2 jam.
Kegiatan mentoring Islam memiliki dua pelaku utama yaitu mentor dan mentee (baca: mentii: peserta
mentoring Islam). Mentor adalah penasihat utama dalam kelompok ngaji Islam, sedangkan mentee adalah
peserta mentoring Islam dan umumnya remaja. Mereka mengadakan pertemuan seminggu sekali, dengan
waktu pertemuan yang telah disepakati bersama. Jumlah peserta dalam mentoring sekitar 3-20 orang.
2
Pelaku dalam kegiatan mentoring setidaknya harus memiliki dua kemampuan dasar, yaitu kemampuan
menasihati dan kemampuan untuk mendengar nasihat. Seorang mentor yang menjadi pusat perhatian
mentee harus memiliki semua kemampuan ini.
Pelaksanaan program mentoring melibatkan banyak pihak, diantaranya adalah para mentor, mentee,
pengelola mentoring dan institusi lain (tergantung situasinya). Bila kegiatan mentoring dilaksanakan di
sekolah maka institusi itu adalah sekolah. Institusi lain yang dapat terlibat adalah LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) yang peduli dengan pengembangan diri remaja. Kanwil (Kantor Wilayah) Departemen atau
Pemda (Pemerintah Daerah) pun dapat terlibat, sebagaimana dicontohkan MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran) Agama Islam SMK DKI Jakarta, Kanwil Depdiknas, dan Kanwil Departemen Agama DKI
Jakarta. Mereka bekerja sama dengan Yayasan IQRO dalam pengadaan program mentoring di SMK-SMK
Jakarta. Tergantung konteksnya institusi-institusi ini akan terlibat disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Urgensi mentoring Islam
Rasulullah SAW dalam membina para sahabat tidak sekadar menjadikan mereka member/anggota. Namun
lebih dari itu, mengangkat dan membina potensi terbesar mereka, sehingga menjadi generasi unggulan dan
sukses berjuang menegakkan Islam. Kita masih dapat membaca kisah-kisah tersebut dalam Al-Quran dan
dapat memotivasi untuk mengikuti jejak kesuksesan para sahabat dalam mencapai keridhoan-Nya. Al
Quran sebagai pedoman hidup dan Rasulullah SAW sebagai teladan (qudwah) dalam kehidupan, memberi
inspirasi bagi kita untuk membentuk diri dan mengajak orang lain mengenal indahnya Islam. Inspirasi ini
dapat kita tuangkan dalam bentuk mentoring. Setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat mempelajari
Islam dengan nyaman, tanpa ketakutan yang tak beralasan, meningkatkan prestasi diri, dan menjadi insan
yang bertakwa kepada Allah SWT.
Allah tidak akan mengubah suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubahnya. Bangsa Indonesia bila
ingin maju, maka harus mau untuk mengubah dirinya sendiri. Korupsi, penipuan, penggelapan uang adalah
fenomena rendahnya moral bangsa. Mentoring Islam hadir untuk memecahkan persoalan ini. Dengan
membimbing generasi muda yang akan menggantikan generasi pendahulu agar lebih baik. Maka ini dapat
menjadi suatu arah gerak positif bagi bangsa ini. Gerak positif inilah yang harus selalu dijalani oleh bangsa
ini karena perubahan hanya bisa diwujudkan dengan amalan konkrit. Membentuk generasi muda muslim.
Calon pemimpin bangsa adalah suatu hal yang patut mendapat dukungan dari semua pihak. Kita
memerlukan warga negara yang cerdas, pandai dan BERMORAL. Moral positif hanya bisa diwujudkan
dengan tekad spiritual yang tinggi dari pelakunya. Model pembinaan yang seperti inilah yang dapat
membentuk generasi yang akan membangun dan mensejahterakan masyarakat kita.
Latihan
Buatlah forum diskusi bersama teman-teman anda, dan cobalah untuk menjawab pertanyaan berikut ini.
Bila tidak tuntas segera, anda dan teman-teman dapat mencari bahan literatur sebagai bahan diskusi di
lain waktu!
1.
2.
3.
Sebutkan dan jelaskan metode-metode pembinaan ke-Islaman untuk remaja selain mentoring!
Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri metode pembinaan remaja yang terbaik!
Sebutkan dan jelaskan urgensi mentoring Islam selain yang dipaparkan di atas!
Latar Belakang
Mentoring sebagai metode pembinaan remaja dalam memahami Islam dengan cara yang
menyenangkan lahir dari suatu pemikiran sebagai berikut:
1. Metode tradisional yang ada saat ini untuk mempelajari Islam, ternyata tidak dapat
menjangkau semua segmen masyarakat.
2. Tidak cocoknya metode tradisional untuk remaja.
3. Konsep pendidikan Islam yang selama ini ada hanya sekedar keilmuan (materi) saja
dan jarang mencapai tataran amal (aplikasi dalam kehidupan sehari-hari).
Visi / Tujuan Mentoring
Membentuk insan muslim dengan kepribadian dan gaya hidup Islami
Misi Mentoring
1. Menjadikan program mentoring sebagai sarana pendidikan Islam bagi remaja muslim
2. Kaderisasi remaja muslim untuk bergerak menyeru pada hal yang ma`ruf dan mencegah
yang munkar.
Penjabaran tujuan mentoring bagi mentee.
Mentee diharapkan menjadi pribadi yang:
Melaksanakan ibadah-ibadah wajib.
Simpati pada persoalan Islam dan keIslaman.
Memiliki kepribadian hanif dan bersedia mendengarkan dawah.
Memiliki kecendrungan untuk merubah diri dan mengubah orang lain.
Memiliki potensi tertentu yang dapat bermanfaat bagi dawah.
Bentuk kegiatan Mentoring
a. Kegiatan Utama
Pertemuan di dalam atau luar ruangan, yang terdiri dari 34 pertemuan pertahun.
Metode pendekatan yang dapat digunakan antara lain :
Ceramah, penjelasan materi oleh mentor
Diskusi, membahas fenomena aktual yang terjadi di masyarakat
Tanya jawab, membahas masalah-masalah yang dialami mentee
Games, permainan kreatif yang Islami dan penuh hikmah
Tema yang diprioritaskan untuk disampaikan adalah :
Pemahaman Islam : Aqidah Islam, konsep Islam, konsep Iman, Syahadah, pembinaan
ruhani, dll.
Pengenalan Ukhuwah Islamiyah ; mana dan hakekat Ukhuwah Islamiyah.
Problematika umat ; ghozwul fikri.
Urgensi Pendidikan Islam.
b. Kegiatan Pelengkap
4
Kegiatan Pelengkap dapat berupa tabligh, tafakkur alam, dauroh, dll.
Orientasi DKM/Rohis ..................................... Akhir Juli (waktu situasional)
Tafakkur alam ................................................. Akhir Oktober
Training Peningkatan ...................................... Akhir Februari
Sanlat.............................................................. Akhir Juni
Pertanyaan Diskusi
Jabarkan 5W + 1 H (what, who, where, when, why, & how) kegiatan mentoring yang akan anda
lakukan!
Setelah kita tahu dan paham perlunya mentoring, lalu apa yang harus dilakukan? Seperti
halnya melakukan hal lain dalam hidup, mentoring kita pun harus di-POAC dulu! Tentu tidak asing
dengan istilah POAC, sebuah ringkasan sederhana mengenai tata cara bertindak.
Tindakan POAC tersebut telah dinyatakan secara eksplisit oleh Sahabat Ali bin Abi Thalib.
Sayang sekali jika organisasi kebaikan yang kita usahakan menjadi hancur sedemikian rupa hanya
karena tidak dikelola secara profesional. Sebuah contoh: Sekolah X di kota B, telah mengadakan
kegiatan mentoring selama lebih dari 10 tahun. Selama 10 tahun tersebut telah terjadi pergantian
kepengurusan sebanyak empat kali. Secara umum, perjalanan kegiatan mentoring di sekolah tersebut
terlihat cukup baik. Padahal, kalau kita lihat lebih dalam.... Wah! Banyak yang harus diperbaiki.
Misalnya rapat rutin pengurus yang malah jadi tidak rutin. Mengapa? Pengelolanya pada sibuk kuliah
dan beraktivitas di kampus! Juga, karena sistem administrasi yang tidak terkelola dengan baik.
Sehingga, setiap akhir semester dan harus membuat pelaporan untuk guru, Sang Penanggung Jawab
jadi kalang kabut deh Pusing dan sangat tidak mengenakkan. Akibatnya, perjalanan mentoring di
sekolah X tersebut pernah mencapai titik nadir, yaitu saat mentoring hanya berjalan 3 kelas dari 21
kelas yang seharusnya ada.
Lalu, POAC untuk mentoring seharusnya seperti apa? Dalam manajemen mentoring, POAC
berjalan sebagai berikut:
Planning (perencanaan)
Dimulai dengan pembuatan tujuan, visi, misi dan program kerja yang diimplementasikan
dalam bentuk sasaran, target realistis, jadwal kegiatan, dan anggaran. Biasanya perencanaan dibuat
untuk satu tahun ketika akan diadakan kegiatan mentoring. Perencanaan satu tahun ini dibicarakan saat
raker pengelola mentoring di awal tahun ajaran. Namun bagi perintis kegiatan mentoring dimana
kegiatan mentoring baru diadakan, biasanya perlu dibuat perencanaan umum minimal tiga tahun untuk
dapat menyelesaikan satu generasi mentee.
Tahap perencanaan merupakan tahapan yang sangat penting. Gagal merencanakan berarti
merencakan untuk gagal. Perencana kegiatan mentoring, walaupun dapat direncanakan dalam raker
mentor, tetap membutuhkan tim inti (sering disebut think tank: pemikir tangki*) yang secara khusus
memikirkan perencanaan. Mereka bertindak berdasarkan analisis kegiatan mentoring di tahun
sebelumnya dan dibandingkan dengan kondisi terkini. Yang namanya mentoring, setiap tahun pasti
berubah! Mengapa? Karena institusi yang ditanganinya juga terus berubah secara dinamis. Tahun lalu
hanya ada sembilan kelas, eh... sekarang jadi sepuluh kelas! (jadi harus nambah mentor kan ), para
siswa yang mulai tahun ini menjadi lebih sibuk karena banyak tugas berkenaan dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Hei! Mengapa perubahanan dinamisnya negatif melulu? Yah, tidak juga. Pernah
dijumpai sekolah yang mengalami perubahan, dari sekolah yang antipati terhadap mentoring menjadi
sekolah yang mendukung mentoring, bahkan menetapkan kegiatan mentoring sebagai nilai tambah
pelajaran agama.
Begitupun bagi perintis kegiatan mentoring, analisis medan merupakan hal yang utama.
Dengan memahami medan (kondisi siswa, guru, sekolah secara umum dan tren yang berkembang di
masyarakat) perencanaan kegiatan mentoring dapat dilakukan dengan lebih baik. Misalnya dari hasil
analisis menunjukkan bahwa sekolah tertentu lebih layak untuk dimulai mentoringnya lebih dulu
dibanding sekolah lainnya karena faktor ketersediaan alumni untuk mengelolanya. Ya! Pihak sekolah
biasanya cenderung lebih terbuka terhadap orang-orang yang dikenalnya, yang dulu telah dididik
dengan tangan mereka sendiri. Tapi itu bukan harga mati lho, karena ada juga sekolah yang melihat
dari sisi muatan positif yang dibawa ketimbang siapa yang membawa. Memang seharusnya begitu!
Para perintis kegiatan mentoring pun dapat mengambil pelajaran dari sekolah-sekolah yang
telah lebih dulu mapan kegiatan mentoringnya. Karena sifatnya membandingkan, maka setiap pelajaran
yang diambil dari sekolah lain tersebut harus ditinjau kembali. Apakah sesuai dengan keadaan sekolah
kita? Jika sesuai, silakan diambil. Sedangkan jika tidak, eit jangan dibuang dulu! Simpan saja
6
pengetahuan tersebut, siapa tahu di masa depan saat kondisi yang mirip dengan sekolah yang dipelajari
tersebut telah tercapai dan pengetahuan yang kita miliki akan terasa manfaatnya...
Organizing (Pengelolaan)
Setelah rencana dibuat maka perlu diorganisasi dengan pembagian sumber daya manusia
(sdm) dalam pelaksanaan kerja. Struktur, kelembagaan dan sdm dibahas dalam bab 4. Sekarang kita
hanya akan membahas mengenai pengelolaan.
Pengelolaan akan berjalan baik bila tahapan sebelumnya (Perencanaan) telah diselesaikan
dengan baik. Katakanlah begini: Kita telah merencanakan untuk membuat sebuah database materi
mentoring yang dapat membantu para mentor dalam membawakan materi (dengan cara yang
menyenangkan, tentu saja!). Terbayang sudah, pengelola mentoring akan mempunyai sekumpulan
arsip-arsip materi dari berbagai sumber, referensi permainan, bahkan sampai ke daftar alamat internet
yang relevan dengan materi yang akan digunakan.
Maka, tahapan perencanaannya adalah bagaimana mewujudkan ide tersebut! Dimulailah dengan
pencarian data-data yang diperlukan, mengumpulkan materi yang berserakan di berbagai sumber,
sampai yang tidak kalah pentingnya mencari dana untuk membiayai pembentukan ruangan yang
diimpikan tersebut. Tahapan pengelolaan akan menjadi lebih bermakna bila kita telah
mengelompokkan tugas ke dalam kelompok-kelompok tugas tertentu. Misalnya tugas mencari data
materi dan referensi permainan ke dalam satu kelompok sedangkan tugas mencari alamat internet ke
kelompok yang lain. Jangan lupa untuk memberikan tugas tertentu kepada orang-orang yang mampu.
Jika suatu tugas dikerjakan bukan oleh ahlinya, maka tunggulah kehancurannya Begitulah kira-kira
isi salah satu hadits berkenaan dengan sisi profesionalitas yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
Actuating (penggerakan)
Penggerakan tenaga mentor maupun pengelolanya memerlukan keterampilan tersendiri.
Memimpin, mengarahkan, memotivasi termasuk dalam kegiatan ini. Mari kita bahas!
Sesungguhnya kita semua paham bahwa baik mentor maupun pengelola adalah orang-orang
yang telah dewasa dan memiliki visi yang sama untuk terlibat di alam dakwah sekolah. Apa perlu
untuk diatur dan diarahkan? Wah, perlu sekali! Masih ingat dengan hadits: Bila kalian sedang dalam
perjalanan, maka pilihlah salah satu dari kalian unutk menjadi pemimpinnya. Atau dari peribahasa
yang kurang lebih bermakna sama: Agar kita tidak seperti anak ayam kehilangan induknya. Eh, bukan
berarti bahwa setiap diri tidak dapat memimpin dirinya sendiri, tapi lebih ke fakta bahwa sebuah
organisasi, sebuah masyarakat dan sebuah sistem! Membutuhkan saorang pemimpin yang dapat
mengatur perjalanan.
Bergeraknya suatu organisasi berarti bergeraknya manusia-manusia di dalamnya. Faktanya,
manusia dapat bergerak dengan benar bila telah memiliki motivasi yang benar. Begitupun kita, para
mentor dan pengelola mentoring. Kita akan bergerak dengan baik bila telah:
Memiliki niat yang benar. Niat memang berasal dari hati. Tapi... bisa kok, membuat acaraacara untuk memperbaharui niat. Misalnya dengan pelatihan (dauroh) yang menghadirkan
pembicara yang kompeten.
Memiliki dan memahami tujuan bersama yang ingin dicapai. Misalnya dengan pernah
diadakannya rapat awal tahun yang dihadiri oleh oleh mentor dan seluruh pihak yang
terlibat dalam pengelolaan mentoring di sekolah. Aku tahu, Kau tahu, Kita semua samasama tahu! Kepercayaan yang timbul karena tidak adanya unsur kerahasiaan dapat
membangkitkan semangat.
Bila kalian sedang bertiga dalam perjalanan, maka janganlah dua orang berbisik-bisik
Memiliki sistem yang efektif dan sesuai dengan kondisi medan.
Terakhir, memiliki ketua yang dapat menggerakkan para anggotanya. Ketua memang
penting, tapi bukan orangnya! Maksudnya, jangan sampai kita membentuk figur dari
seorang ketua, tapi ketualah yang menjadi figur. Maka diperlukan sistem pergantian
pengurus yang baik.
Controling (pengendalian)
Ketika kegiatan mentoring sedang berjalan, para pengelola mentoring perlu memastikan
bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana. Bila ada perubahan situasi harus segera dibuat
rencana baru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat tiga unsur penting dalam
pengendalian, yaitu:
1. Menetapkan standar prestasi
2. Mengukur prestasi sekarang dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.
7
3.
Mengambil tindakan untuk mengoreksi prestasi yang tidak memenuhi standar termasuk di
dalamnya rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang.
Pengontrolan merupakan hal yang seringkali terlewatkan. Kita sudah sering membuat
berbagai rencana melalui syuro, membuat target waktu dan bahkan menunjuk penanggung jawab
terhadap suatu mata acara. Namun, ternyata rencana tidak berjalan dengan baik. Bukan karena tidak
ingin dilaksanakan, tetapi lebih karena faktor tidak ada yang saling mengingatkan sehingga proses kerja
tidak berjalaan optimal. Yah, ada juga memang yang telah dengan sengaja terlupakan karena
dikebelakangkan, atau dibatalkan karena sering mengalami penundaan.
Siapa yang salah di sini? Semuanya saling terlibat dan tidak pantas untuk saling
menyalahkan. Sebenarnya pengontrolan dapat berjalan berjalan dengan baik bila (paling tidak)
koodinasi antar tim berjalan dengan baik. Dengan koordinasi yang baik (misalnya syuro rutin yang
terjadwal) setiap anggota dapat saling mengingatkan dan bekerja sama mewujudkan rencana. Itu nilai
minimalnya! Pengontrolan yang sempurna masih jauh dari itu. Tapi pengalaman penulis menunjukkan
bahwa masalah hambatan koordinasi dan komunikasilah yang menjadi awal dari masalah (the trouble
maker)
Catatan untuk proses POAC adalah bahwa dalam praktiknya POAC sangat berkaitan dan tidak
bisa dipisahkan. Pada kenyataannya proses POAC berjalan menurut kebutuhan sesuai dengan situasi,
tidak harus selalu berurutan.
Pertanyaan Diskusi
1. Pada kondisi apa manajemen harus dilaksanakan berurutan P-O-A-C dan pada kondisi apa
tidak?
2. Berkenaan dengan pengontrolan (tanpa perlu menghakimi yang salah) tindakan apa yang perlu
Anda ambil dalam kapasitas sebagai koordinator terhadap anggota yang lalai dalam
melaksanakan suatu tugas? Dihukumkah? Atau apa? Berikan alasannya!
Bahan Renungan
Kebaikan yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir Ali bin Abu
Thalib ra
Forum
Komunikasi
Mentor
Bagian Administrasi
- mentor
Mentoring
Koordinator
Pj Perangkatan
LSM
DKM / Rohis
Anggota
/ staf aktif
9
1.
2.
3.
4.
Pembentukan. Ini dicirikan dengan sedikitnya sdm yang tersedia dan bersifat perintis. Ciri utama
dalam fase ini belum adanya strategi khusus dalam pelaksanaan mentoring. Selain itu sdm yang
tersedia mungkin bukan alumni setempat. Bisa jadi pengelolanya dari utusan LSM yang
bekerjasama dengan sekolah.
Para pengelola masih bersifat meraba-raba strategi-strategi pelaksanaan mentoring di instusi itu.
Pada tahap ini pengelola perlu banyak melakukan perbandingan dengan pengelola lain yang sudah
cukup maju.
Pertumbuhan. Fase ini telah melewati fase yang pertama, artinya telah ada juklak yang dapat
diwariskan dan rencana strategi pengembangan mentoring yang tersusun rapi. Pada tahap ini
sudah mulai terbentuk pola kederisasi pengelola mentoring, walaupun dalam pelaksanaannya
masih banyak kekurangnnya.
Pematangan. Pola dan strategi pengembangan mentoring berjalan sesuai dengan rencana dan
dimatangkan terus-menerus. Pada tahap ini sdm pengelola mentoring tersedia dengan kekuatan
penuh.
Perluasan. Budaya mentoring di instusi itu sudah mulai terbentuk. Pengelolaan mentoring yang
professional berjalan semestinya. Fleksibilitas dan dinamika strategi mentoring terpola dan
diwariskan terus-menerus. Di sini sudah mulai tampak jumlah sdm yang berlimpah yang siap
mengelola mentoring sehingga dapat disalurkan pada pengelola mentoring lain yang masih
memerlukan sdm.
Pembinaan Mentor
Pembinaan Mentor sebagai kontrol kualitas dilaksanakan dalam bentuk Training Mentor
dan Raker Mentor yang wajib diikuti oleh seluruh Mentor.
a. Training Mentor
Training Mentor dilaksanakan satu bulan sekali terpisah antara mentor ikhwan dan
akhwat. Setiap catur wulan/semester dilaksanakan Training Mentor gabungan antara mentor ikhwan
dan akhwat.
Agenda Training Mentor :
1. Bedah materi berupa ceramah
2. Membahas/melatih/praktek metode pendekatan (games, diskusi, dll)
3. Sumbang saran/penyelesaian problem mentor
4. Koordinasi dan rapat evaluasi
5. Dll.
b. Raker Mentor
Raker Mentor dilaksanakan satu tahun sekali diawal kegiatan mentoring.
Agenda Raker Mentor :
1. Pemahaman tentang Dawah
2. Keterampilan komunikasi/Psikologi remaja
3. Gambaran materi secara umum
4. Manajemen mentoring
5. Dll.
Evaluasi Pembinaan
Evaluasi terdiri dari evaluasi khusus dan evaluasi umum.
a. Evaluasi khusus
Evaluasi khusus dilaksanakan terpisah antara mentor ikhwan dan akhwat dipimpin oleh
koordinator masing-masing. Dilaksanakan minimal satu bulan sekali pada rapat evaluasi dalam
Training Mentor.
b. Evaluasi umum
Evaluasi umum dilaksanakan bersama antara ikhwan dan akhwat dipimpin oleh
koordinator ikhwan. Dilaksanakan minimal empat bulan (cawu) sekali pada rapat evaluasi dalam
Training Mentor gabungan dan hasilnya dilaporkan kepada PJ bidang pembinaan.
10
Sistem Koordinasi Kerja Mentoring
a. Koordinasi dimaksudkan untuk menyamakan gerak dan langkah serta persepsi para mentor di dalam
melaksanakan mentoring.
b. Pihak-pihak yang terlibat dalam koordinasi adalah koordinator, para mentor, DKM/Rohis dan pihak
sekolah.
c. Dalam mentoring ditunjuk dua orang koordinator mentor (1 orang ikhwan dan 1 orang akhwat).
d. Setiap mentor melaporkan hasil kerjanya kepada koordinator masing-masing minimal satu bulan
sekali pada rapat evaluasi dalam Training Mentor.
e. Koordinator melaporkan hasil kerjanya kepada PJ bidang pembinaan -penanggungjawab mengenai
hasil kegiatan mentoring yang lebih berfungsi sebagai pengawasan atas kontrol kualitas mentoringJob Dekription Koordinator
1.
2.
3.
4.
Memimpin rapat evaluasi khusus para mentor yang diadakan minimal satu bulan sekali.
5.
Koordinator ikhwan memimpin rapat evaluasi umum yang diadakan minimal empat bulan (cawu)
sekali.
6.
7.
Jika koordinator berhalangan syari maka dia harus mendelegasikan tugasnya kepada salah seorang
mentor dengan sepengetahuan mentor lain.
8.
Koordinator pengganti mempunyai hak, wewenang, tugas dan kewajiban yang sama dengan
koordinator asli.
9.
Pada rapat evaluasi akhir, koordinator bertugas menghimpun semua laporan akhir dari setiap mentor
dan melaporkannya kepada PJ bidang pembinaan.
2.
3.
Jika mentor terpaksa mengubah hal tersebut diatas maka diharuskan memberitahukan kepada
koordinator dan menuliskannya di dalam berita acara.
4.
Mentor berhak meminta keterangan dan bantuan pemikiran serta tenaga kepada sesama mentor dan
berhak mendapat penerangan lebih lanjut dari koordinator.
5.
6.
7.
Jika koordinator tidak melaksanakan rapat evaluasi maka mentor berhak meminta dengan sangat untuk
diadakan evaluasi.
11
8.
Mentor harus mempersiapkan dirinya baik mental maupun penguasaan materi sebelum mengisi
mentoring.
9.
Jika mentor berhalangan hadir secara syari maka mentor harus mencari pengganti dan melaporkannya
kepada koordinator.
10. Mentor pengganti mempunyai hak, wewenang, tugas dan kewajiban yang sama dengan mentor asli.
11. Pada akhir catur wulan/semester mentor wajib membuat laporan secara tertulis sesuai dengan
mekanisme pelaporan.
12. Asisten mentor bertugas mengisi absensi mentoring, berita acara, form perkembangan mentee, dll.
13. Mentor membagikan lembar tips dan tugas kepada mentee dan mengumpulkan tugas atau melakukan
tes terhadap tugas (jika tugas berupa hafalan).
14. Mentor senantiasa mengamati perkembangan mentee secara pribadi maupun kelompok.
15. Mentor senantiasa menekankan kepada mentee untuk mendengarkan, menulis, membaca dan rajin
hadir dalam mentoring.
16. Mentor senantiasa membuat kesepakatan bersama dengan mentee tentang waktu mentoring.
Persiapan Mentor
1.
Membaca literatur yang diperlukan dan dianjurkan di dalam silabus yang telah disepakati.
2.
Membuat cacatan kecil berisi point-point penting yang akan disampaikan (dalam bentuk skema dll.)
3.
4.
Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti spidol, penghapus dan terjemahan Al-quran.
5.
6.
Mempersiapkan diri untuk bisa lebih terbuka dan berdialog dengan mentee.
7.
8.
Mekanisme Mentoring
1.
Mentoring dilaksanakan tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian yang disepakati antara mentor
dengan kelasnya.
2.
Mentoring dimulai dengan tilawah Al-quran. Pelaksanaan tilawah bersifat fleksibel sesuai dengan
kondisi kelas dan dicatat dalam berita acara.
3.
Pembukaan berisi tahmid, shalawat, syahadat, nasehat serta uraian awal mengenai materi.
4.
Mentoring dilanjutkan dengan pemberian materi. Materi yang disampaikan diterangkan secara
sistematis, jelas dan terarah sesuai dengan acuan yang diberikan dan tidak boleh terlalu jauh
menyimpang.
12
5.
Di dalam mentoring diadakan diskusi tentang materi yang disampaikan. Diskusi dilaksanakan secara
fleksibel dan tetap dilaporkan dalam berita acara.
6.
Diskusi dilaksanakan untuk menggugah mentee agar mau bertanya. Jika tidak maka para mentor
memberikan contoh kasus yang berkaitan dengan materi untuk mereka diskusikan dan atau mereka
pecahkan.
7.
Pre test dan post test dilakukan setiap cawu/semester sekali, pre test dilaksanakan pada pertemuan
pertama dan post test pada pertemuan akhir tiap cawu/semesternya.
8.
Penutupan berisi tentang kesimpulan-kesimpulan penting dari materi yang diberikan dan diakhiri
dengan doa bersama.
9.
Pemberian tips/ tugas dan pengecekan tugas dilaksanakan sebelum mentoring ditutup. Pelaksanaannya
fleksibel sesuai dengan waktu yang tersedia.
10. Pada setiap akhir pertemuan mentoring, mentor diharuskan mengisi presensi dan berita acara.
Mekanisme Evaluasi
1.
2.
3.
Evaluasi khusus yaitu evaluasi terpisah antara mentor ikhwan dan akhwat, dilaksanakan minimal satu
bulan sekali pada acara traning mentor.
4.
Evaluasi umum yaitu evaluasi bersama mentor ikhwan dan akhwat, dilaksanakan minimal 4 bulan
(cawu) atau 6 bulan (semester) sekali pada acara training mentor gabungan.
5.
6.
Evaluasi dilaksanakan untuk setiap mentor terhadap kelas yang menjadi tanggungjawabnya.
7.
Evaluasi dapat berisi tentang evaluasi terhadap : Perkembangan mentee, kehadiran, metodologi,
materi, waktu pelaksanaan, persiapan mentor, mentee dan hal yang terkait dan dianggap perlu untuk
dievaluasi.
8.
Evaluasi harus dapat menghasilkan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang.
9.
Kebijakan jangka pendek merupakan kebijakan yang ditujukan untuk mengantisipasi dan memperbaiki
keadaan seperti waktu pelaksanaan, metodologi dan lain sebagainya.
10. Kebijakan jangka panjang merupakan kebijakan yang ditujukan untuk perbaikan mentoring pada masa
yang akan datang baik dari sistem, materi, mekanisme dan lain sebagainya.
11. Kebijakan-kebijakan yang dihasilkan harus diketahui dan dilaksanakan oleh para mentor serta
dilaporkan dalam laporan evaluasi.
12. Acara evaluasi ditulis dalam berita acara.
Mekanisme Pelaporan
1.
13
2.
Laporan diserahkan kepada PJ bidang pembinaan minimal dua pekan setelah evaluasi berakhir.
3.
Laporan dilaksanakan para mentor mengenai kegiatan mentoring pada kelas yang menjadi tanggung
jawabnya kepada koordinator.
4.
5.
Parameter Keberhasilan
1.
Parameter keberhasilan dibuat agar kita dapat melihat sejauhmana tingkat pencapaian tujuan dan target
yang kita canangkan untuk setiap materi maupun tujuan dan target dari pelaksanaan kegiatan
mentoring ini.
2.
Pengukuran parameter keberhasilan dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan memberikan
pre test dan post test serta menganalisis form perkembangan mentee
3.
Pre test dan post test dilaksanakan di awal dan akhir catur wulan/semester.
4.
5.
Soal yang diberikan merupakan soal-soal yang dianggap penting untuk memahami suatu materi dengan
mengacu pada silabus materi yang disepakati.
6.
Form perkembangan mentee harus diisi satu cawu/semester sekali sesuai dengan aspek penilaian yang
telah disepakati.
Pertanyaan Diskusi
Dalam manajemen ada istilah catat yang akan anda lakukan dan catat pula yang telah anda
lakukan. Menurut anda (diskusikan dengan temen-teman) bagaimana implementasi istilah di atas dalam
menajemen mentoring? Kira-kira apa manfaat yang didapatkan dari implementasi itu?
Lembaga Dawah
Organisasi merupakan wadah bagi kita dalam mewujudkan visi untuk memberikan pelayanan terbaik.
Organ adalah sekumpulan sel-sel berbeda yang menjalankan suatu fungsi tertentu. Dan perlu kita pahami
bahwa organisasi adalah untuk mengoptimalkan peran individu agar menjadi lebih efektif. Jadi, organisasi
menjadi cerminan bagi setiap orang yang terlibat didalamnya. Visi, misi, peran, program, termasuk nama
organisasi menjadi satu kesatuan yang saling terkait.
Legal formal dalam pembinaan remaja menjadi strategi bagi kita. Organisasi pembinaan remaja yang
diketahui eksistensinya, program-programnya termasuk transparasi keuangan dan kegiatan relatif lebih
nyaman dilaksanakan. Hal ini untuk menepis kecurigaan dari orang lain atas aktivitas dawah. Memang
benar ada aktivitas dawah dari aliran-aliran sesat dan ekstrim yang menembak segmen remaja. Kegiatan
mereka cenderung mengkhawatirkan sekolah dan keluarga. Dan biasanya mereka bergerak tanpa
sepengetahuan sekolah, apalagi dari keluarganya.
Selain itu penting pula, kita memposisikan sebagai dari bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah atau
menimbulkan masalah baru. Karena kita menginginkan kebaikan bagi orang lain. Kita harus terus-menerus
memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan masalah di sekitar kita. Sehingga kita dapat memberikan
nilai yang berarti bagi kemajuan umat.
Dengan adanya lembaga pembinaan remaja muslim yang legal, formal, transparan dan orientasi solusi
diharapkan dawah remaja yang hanif dapat eksis dan berkembang dikemudian hari. Hal ini pun secara tidak
langsung akan menepis dan memperkecil gerakan ekstrimis dan aliran sesat yang berkembang di
14
masyarakat. Oleh karena itu penting sekali pemahaman yang baik dari institusi / sekolah dalam memandang
gerakan dawah remaja yang hanif ini. Kita perlu banyak bersilaturahmi dan menjalin hubungan dengan
berbagai pihak. Karena bagaimanapun dalam membangun masyarakat, kita tidak bisa sendirian.
Pertanyaan Diskusi
1. Mengapa ada pengelola mentoring menamakan organisasinya sebagai Forum Komunikasi Muslim
Alumni, namun ada pula yang menamakannya Tim Pembina Mentoring Agama Islam? Sebutkan
alasannya!
2. Nama forum apa yang tepat untuk sekolah yang belum memiliki alumni?
Studi Kasus
Suatu saat terjadi pergantian kepala sekolah di institusi anda. Ternyata kepala sekolah ini mempertanyakan
seluruh kegiatan para alumni di sekolah. Tidak hanya kegiatan mentoring yang beliau tanyakan, tapi juga
keterlibatan alumni pada ekskul yang lain. Beliau berkesimpulan untuk menutup pintu terhadap alumni
karena menganggap lebih banyak dampak negatifnya daripada positifnya. Beliau melarang alumni dan
siapapun untuk memasuki sekolah tanpa izin. Sehingga kegiatan mentoring pun dibekukan.
Menghadapi kenyataan tersebut, apa dan bagaimana usaha anda dan tim pengelola dalam menyelesaikan
masalah itu? Buatlah runutan atau logika penyelesaiannya!
15
Bab 5 Administrasi
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda
yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.
apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu
tidak akan dianiaya (dirugikan). QS Al Anfaal 8: 60
Administrasi adalah bagian yang juga perlu diperhatikan dalam pengelolaan mentoring. Aspek
pengendalian, pelaporan dan dokumentasi memberi alasan bagi pengelolaan administrasi yang baik.
Pengelolaan Administrasi Mentoring dilaksanakan oleh pengelola, mentor dan asisten mentor.
Yang termasuk ke dalam administrasi mentoring antara lain :
1. Manajemen mentoring (buku yang sedang anda baca ini) termasuk job description
2. Teknik memberi materi
3. Silabus materi
4. Form daftar hadir mentoring
5. Form berita acara mentoring
6. Form perkembangan mentee
7. Jadwal mentoring
8. Tugas dan tips Islami
9. Referensi wajib
10. Dll.
Catatan: nomor 4-7 dapat dipaketkan dalam buku laporan perkembangan mentoring
Lain-lain
a. Daftar materi
1. Tawazun
2. Ikhlasun niyah
3. Aqidah Islam
4. Makna Basmalah
5. Hamdalah
6. Rukun Iman
7. Rukun Islam
8. Ihsan
9. Marifatullah
10. Marifatur Rosul
11. Marifatul Islam
12. Al-quran
13. Ukhuwak Islamiyah
14. Tadabbur ayat QS. 49; 10-13
15. Nimat Iman
16. Yang melemahkan Iman
17. Yang menguatkan Iman
18. Urgensi akhlaq Islamiyah
19. Akhlaq Rosulullah
20. Tadabbur ayat QS. 23; 1-11
21. Bangunan Islam
22. Wujudullah
23. Mana Asyhadu
24. Mana Laailahaillallah
25. Mahabah
16
26. Problematika umat
27. Gozwul fikri
28. Urgensi tarbiyah Islamiyah
29. Pembinaan ruhani
30. Birrul walidain
31. Ilmu Allah
32. Simbol sukses
33. Tadabbur ayat QS. 3; 190-191
Materi-materi di atas telah dikemas dalam buku Super Mentoring Senior (As Syamil-Bandung)
b. Daftar Tips
1. Adab-adab dalam majelis
2. Keutamaan sholat Dhuha
3. Makan berpahala
c. Daftar tugas
1. Doa penutup majelis
2. Doa sesudah wudhu
3. Doa bercermin
d. Referensi wajib
1. Super Mentoring I, II, dan Junior
2. Buku Aqidah Seorang Muslim
3. Tauhidullah
4. Iman: Rukun, Hakikat dan Yang Membatalkannya
e. Referensi tambahan
1. Buku-buku yang menunjang materi
2. Games for Islamic Mentoring
3. Pengembangan pribadi mentor
4. Isnet
Sistem Administrasi Mentoring
1.
Setiap mentor baru mendapatkan buku materi (wajib), buku laporan perkembangan mentoring (wajib),
tugas-tugas doa untuk mentee, tips bagi mentee (shalat dhuha, dsb), jadwal pemberian materi,
Quisioner tipe pembelajaran (sekuensial & random; abstrak & konkret), quisioner VAK (Visual,
Auditorial dan Kinestetik), pretest dan post test mentee dari bidang mentoring.
2.
3.
Setiap pergantian tahun ajaran baru, para mentor mendapatkan buku laporan perkembangan buku
laporan perkembangan mentoring, dll., apabila diperlukan.
4.
Buku laporan perkembangan mentoring (ideal) berisi hak dan kewajiban mentor, biodata mentor,
biodata mentee, daftar hadir mentee, berita acara mentoring, lampiran seperti tips memberi materi, dll,
dan catatan mentor.
5.
Hak dan kewajiban mentor berisi job dekripsion mentor dan sistem administrasi mentoring bagi
mentor.
6.
Setiap mentor wajib mengisi berita acara, daftar hadir mentee dan catatan (bila perlu) dalam buku
laporan perkembangan mentoring setelah setiap kegiatan mentoring dilaksanakan.
7.
Maksimum pada pertemuan ketiga mentoring, para mentor telah mengisikan biodata mentee (dengan
lengkap) dalam buku laporan perkembangan mentoring.
8.
Hal-hal penting yang harus diisi dalam biodata mentee adalah nama lengkap, alamat rumah, modalitas
belajar (VAK) dan asal sekolah sebelumnya.
17
9.
Dua minggu sebelum pembagian raport siswa, para mentor telah mengumpulkan buku laporan
perkembangan mentoring dan rekapitulasi laporan perkembangan mentee perkelas kepada staf bidang
mentoring.
10. Pengisian table perkembangan mentee cukup dengan memberi simbol (B/C/K; S/SS/TP) dengan
penilaian menurut mentor (seobjektif mungkin).
11. Kriteria penilaian sikap /sifat dengan point:
B
: Baik = 10
C
: Cukup = 5
K
: Kurang = 0
12. Penilaian frekuensi dengan point:
S
: sering bila lebih dari 2 x = 10
SS
: sekali-sekali bila 1x dan 2x = 5
TP
: tidak pernah = 0
13. Penanggung jawab angkatan mentor senantiasa mengontrol kegiatan mentor angkatannya sejauh mana
kegiatan mentoringnya selama seminggu dan sebulan sekali mengevaluasi para mentor angkatannya
untuk kegiatan mentoring yang lebih efektif
14. Staf bidang mentoring yang berkepentingan berhak meminta laporan penanggungjawab angkatan
mentor setiap saat.
15. Staf bidang mentoring melaporkan perkembangan mentoring kepada institusi/sekolah melalui guru
PAI atau guru yang bertanggung jawab mengenai mentoring, maksimal seminggu sebelum pembagian
raport siswa.
16. Hal penting yang dilaporkan kepada institusi (guru PAI) ialah penilaian perkembangan mentee atau
sesuai permintaan institusi.
17. Staf bidang mentoring mengontrol kegiatan mentoring, menyimpan dan mengolah data mentoring
dengan mempergunakan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaik.
18. Pengolahan data mempergunakan metoda statistik terbaik sebagai salah satu bahan pengambilan
keputusan dan pembuatan perencanaan kegiatan bidang mentoring.
19. Hal-hal yang perlu ditambahkan atau pun dikurangi pada sistem administrasi mentoring ini dapat
disesuaikan menurut situasi dan kondisi.
Catatan untuk sistem administrasi
Pada awal tahun ajaran biasanya ada pertemuan antar mentor untuk konsolidasi, termasuk di dalamnya
dibagikan alat-alat pendukung administrasi dan mentoring seperti yang dijelaskan dalam poin satu. Di
dalamnya terdapat quisioner tipe pembelajaran dan VAK. Quisioner itu untuk membantu mentor dalam
membawakan kegiatan mentoring. Yang utama adalah quisioner VAK karena dominasi VAK
mencerminkan kemampuan optimal seseorang dalam menyerap informasi. Secara umum presentasi
mentoring harus mampu memvasilitasi semua saluran itu, namun dalam hal individu seorang mentor benarbenar harus mengenal mentee termasuk dalam berkomunikasi dengannya, yang di dalamnya saluran
dominan apa yang mampu secara efisien ia terima (poin 8). Namun, untuk lebih baiknya kita perlu
mengetahui pula tipe pembelajarannya. Kuisioner tipe pembelajaran dapat anda temukan di buku AMPUH
Menjadi Cerdas Tanpa Batas karya Baban Sarbana dan Dina Diana dengan istilah BYTS.
Mentor baru perlu mendapatkan penjelasan administrasi mentoring. Bagaimana ia mengisi form,
menyampaikan quisioner, dll. Penjelasan ini disampaikan saat briefing mentor saat tahun ajaran baru.
18
Buku Laporan Perkembangan Mentoring
Buku laporan perkembangan mentoring dibuat untuk memudahkan administrasi dalam membuat laporan,
evaluasi dan dokumentasi. Dibuat dalam format buku karena alasan simpel dan tidak berceceran.
Isi buku laporan ini sebagai berikut:
1. Kover
Di bawah ini contoh kover buku laporan dari tim pembina mentoring smu x:
Buku Laporan Perkembangan Mentoring
TIM P-MAIN X
MEDAN
1430 H
2. Daftar Isi
Memperlihatkan susunan isi buku. Di bawah ini contoh susunan isi buku laporan.
Daftar Isi
Kata Sambutan
Biodata Mentor
Hak dan Kewajiban Mentor
Definisi Penilaian Sikap & Sifat Mentee
19
Biodata Mentee & Daftar Penilaian Perkembangan Mentee
Berita Acara Mentoring
Daftar Hadir Mentoring
Catatan
3. Kata Sambutan
Kata sambutan seperti kata pengantar yang membuka sebuah buku. Di bawah ini contoh kata sambutannya:
Kata Sambutan
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahi Robbilalamin. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul yang terakhir,
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada umatnya yang istiqomah sampai akhir zaman.
Buku yang antum dan antunna pegang dan dilihat ini adalah buku laporan perkembangan mentoring yang
dibuat dan disusun untuk membantu mentor dalam melakukan penilaian terhadap perkembangan mentee sehingga dapat
diketahui parameter keberhasilan dari mentoring yang telah dilaksanakan.
Kami berharap buku ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Semoga dapat membawa ke arah yang lebih
baik. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Dari kami,
Tim P-MAIN x
4. Biodata Mentor
Biodata mentor berisi informasi mengenai mentor yang akan membina dalam mentoring. Di bawah ini
contoh biodata mentor.
Biodata Mentor
1.
Nama
2.
3.
Alamat
: Wawan Dharmawan
20
4.
Telepon
: 386731/ 081310846491
5.
: wan_dhar@superment.com
6.
7.
Tanda Tangan
Foto
3x4
(
1.
2.
3.
21
11. Pada akhir semester, mentor wajib membuat laporan secara tertulis sesuai dengan
12.
13.
14.
15.
mekanisme pelaporan.
Asisten mentor bertugas mengisi absensi mentoring, berita acara, form perkembangan
mentee, dll.
Mentor membagikan lembar tips dan tugas kepada mentee dan mengumpulkan tugas atau
melakukan tes terhadap tugas (jika tugas berupa hafalan).
Mentor senantiasa mengamati perkembangan mentee dan mengingatkannya untuk
mendengarkan, menulis, membaca dan rajin hadir dalam mentoring.
Mentor senantiasa membuat kesepakatan bersama dengan mentee tentang waktu
mentoring.
22
7. Aktivitas (di luar mentoring)
Mengikuti ekskul, les dan atau kegiatan lainnya di luar kegiatan sekolah
8. Inisiatif
Mengajak teman untuk mengikuti mentoring (tanpa diminta oleh mentor)
Menyiapkan sarana & prasarana mentoring (membereskan bangku, menyiapkan AlQuran, dsb)
Membuka/menutup majelis
Mencatat
Kreatif
9. Keberanian
Mengungkapkan pendapat
Bertanya
Menjawab pertanyaan
Menegur teman/memberikan tausiyah
Membentuk tim nasyid
Mengisi kultum
10. Pemahaman
Lewat quiz/ test personal
Mampu mengulang materi sebelumnya
Tilawah
Hafalan
Perilaku dan lisan sehari-hari
Kriteria Nilai Mutu
Cara perhitungan :
Absen diambil 50 % (nilai maksimum 100 dengan 1 faktor nilai)
Nilai Sikap/Sifat Mentee diambil 50 % (nilai maksimum 120 dengan 12 faktor nilai),
dengan kriteria :
B = S = 10
C = SS = 5
K = TP = 0
Nilai mutu = (50% absensi) + (50% Nilai Sikap/Sifat Mentee)
= {50% x absensi} + {50% x [( BS x 10) + ( CSS x 5) + ( KTP x 0)]}
= 50% x {(absensi) + ( BS x 10) + ( CSS x 5)} = x
Nilai Mutu :
A 110 x > 73
B 73 x > 36
C 36 x > 0
23
Biodata Mentee
Nama Lengkap/panggilan: Guna WJ/ Gun-gun
Tempat/Tgl Lahir : Kota Batu, 13 Maret 1990
Alamat rumah
: Jl Sejahtera no 24, Kota Medan
Foto
2x3
Telp/E-mail
: 348-347 Hp 081310853818/ gun@superment.com
Gaya Belajar
: 1) SK
2) RA
Modalitas Belajar : Visual
Asal sekolah sebelumnya: SMP Negeri 4 Medan
Daftar Penilaian Perkembangan Mentee
N
Waktu Semester
Sikap/Sifat Mentee
Semester 3
B
1.
Kerjasama
2.
Setiakawan
3.
4.
Daya Tangkap
5.
Kepatuhan
6.
Tanggung Jawab
7.
Aktivitas
8.
Inisiatif
9.
Keberanian
10. Pemahaman
Intensitas
SS
TP
SS
TP
13. Kehadiran
Tanda Tangan Mentor
11. Bertanya
12. Berpendapat
Semester
80%
Tgl. 5 Desember 2000
%
Tgl.
TTD
24
Berita Acara Mentoring
Institusi :
N
O
Hari/Tanggal
Mulai-Selesai
Mentor
Pengganti
Jumat/6-8-04
10.00-11.30
-
* Keterangan :
Semester :
Hadir
Absen
Tempat
10
5
Mushola
Kelas :
Tilawah
QS.
2: 21-39
Mentor :
Materi
Ikhlasuniyah
Jenis Kegiatan
M
M = Monolog
D = Dialog
G = Game
Mentor :
N
O
Nama Mentee
1.
2.
Guna
..
Sudiro
..
...
% Kehadiran
Chek Mentor ( )
Tahun Ajaran :
Institusi :
Bulan
Tanggal
Semester
September
3
10. Catatan
Catatan berisi hal-hal lain yang perlu didokumentasikan oleh mentor mengenai kegiatannya di mentoring.
Isinya dapat bermacam-macam informasi, tergantung kebutuhannya. Format lembar catatan ini hanya berisi
halaman kosong.
25
11. Lain-lain
Dalam buku laporan perkembangan mentoring, kita bisa berkreatif menurut kebutuhan. Ada tim pengelola
menambahkan dengan tips kesehatan mentoring, daftar mentor di institusi itu, kurikulum materi mentoring,
dan kurikulum materi bina baca Quran karena ada permintaan dari institusi itu untuk juga diajarkan
bagaimana baca Al Quran. Ada pula pengurangan seperti biodata mentor dihilangkan dan diganti dengan
daftar mentor dengan nomor teleponnya. Maksudnya sama, yaitu bagaimana itu semua bermanfaat bagi
tercapainya tujuan mentoring secara keseluruhan.
Di bawah ini contoh tips kesehatan mentoring yang di dalam buku ini disisipkan sebelum halaman hak dan
kewajiban mentor.
TIPS KESEHATAN MENTORING
Jika anda ingin mentoring anda sehat lakukanlah hal-hal berikut:
1. Minumlah vitamin DATANG TEPAT WAKTU.
2. Lakukanlah olahraga muka dengan selalu tersenyum dan hindari cemberut (supaya anda terlihat segar
dan tidak cepat tua).
3. Jagalah selalu kebersihan dan kerapihan pakaian anda.
4. Makanlah suplemen TAMBAHAN MATERI (anda bisa mendapatkannya di apotik terdekat kajian,
ta`lim, tasqif, dsb-)
5. Lakukanlah olahraga rutin berupa dawah fardiyah dengan mentee anda.
6. Hindari virus-virus seperti:
Meninggalkan mentoring tanpa alasan jelas.
Datang telat tanpa alasan syar`i.
Malas mencari mentor pengganti saat tidak dapat hadir.
Enggan menjaga komunikasi atau enggan membantu mentee anda.
7. Jika anda terserang virus-virus di atas maka beristigfarlah dan lakukan konsultasi dengan dokter
terdekat (sang koordinator atau ustad anda) dan iqoblah diri anda sendiri atau sesuai mekanisme yang
telah ditentukan.
8. Biasakanlah untuk selalu hidup teratur dan terencana.
9. Lakukanlah pengecekan kesehatan harian dengan melakukan muhasabah sebelum anda berangkat tidur
dan dengan mengikuti rapat evaluasi.
10. Untuk kesehatan hablumminannass lakukan silaturahmi dengan wali kelas mentee anda.
11. Jangan biarkan mentee anda seperti anak ayam kehilangan induk saat anda datang terlambat, tekankan
pada mereka untuk memulai terlebih dahulu jika terlambat datang.
12. Sterilkan diri anda dari kuman futur dengan selalu meningkatkan amal yaumi.
13. Biasakanlah untuk menjadi dokter bagi mentee anda (misalnya dalam masalah akademis dan hubungan
dengan teman, dll).
Latihan
Coba anda buat diagram alur kerja administrasi mentoring, selengkap-lengkapnya menurut versi anda!
26
Gambar 6.1
Pelaksanaan mentoring
dengan menggunakan
teknologi komputer
27
Jadi sebegitu pentingnya litbang sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan amal jamai
yang baik. Di lapangan biasanya litbang dilaksanakan oleh setiap tim pengelola dengan
kadar kemampuan masing-masing. Pada kenyataannya tim pengelola hanya sanggup
melakukan cek dan ricek lalu memberikan asumsi yang akhirnya di dapat kesimpulan.
Tentu ini kesimpulan yang kurang akurat. Maka dalam pelaksanaan idealnya penelitian
dan pengembangan ini dilakukan oleh suatu lembaga profesional bekerjasama dengan tim
pengelola.
Studi Banding 1
LSM Yosen (ILNA Youth Center) adalah suatu lembaga yang peduli pengembangan
remaja di Bogor. Lembaga ini berbadan hukum di bawah Yayasan Pusat Pembelajaran
ILNA. Sejak berdiri tahun 2001, lembaga ini telah berkiprah dalam mendukung tim
pembina mentoring sekolah sampai sekarang. Divisi yang secara langsung mendukung
program mentoring adalah Divisi Senior Mentoring (SM) dan Junior Mentoring
(JuMent). Dua divisi ini mendukung kegiatan mentoring di sekolah-sekolah, dengan
spesialisasi tersendiri, yaitu Divisi SM mensuport kegiatan mentoring SMA dan yang
sederajat sedangkan JuMent mendukung kegiatan mentoring SMP dan yang sederajat.
Mereka berkoordinasi dengan tim pengelola mentoring sekolah dalam hal penyediaan
SDM, peningkatan kualitas mentor, kegiatan bersama mentoring, dan penelitian dan
pengembangan mentoring. Sudah lebih 24 sekolah di Kota Bogor yang bekerjasama
dengan dua divisi itu sampai 2010.
Latihan Bertindak
1. Sudah adakah di kotamu lembaga yang peduli pada pengembangan remaja?
Berapa banyak yang dapat diajak kerjasama?
2. Apa saja yang dapat dikerjasamakan dengan lembaga itu? Buat daftarnya!
Kisaran Penelitian & Pengembangan
Penelitian yang dilakukan pada prinsipnya adalah sesuai kebutuhan untuk menunjang
pengambilan keputusan. Oleh karena itu penelitian perlu dibuatkan design penelitian
berupa gambaran besar yang akan dicapai. Bila tingkat ma`rifat kita pada sesuatu itu
tinggi, maka biasanya ada suatu pola tertentu yang dapat dipakai dalam pengambilan
keputusan. Pola itu macam-macam untuk suatu kasus. Biasanya pola ini yang dipelajari,
yang akhirnya timbul pertanyaan bagaimana mendinamisasikan pola itu bagi keuntungan
dawah sebesar-besarnya. Mendinamisasikan maksudnya bagaimana kemampuan kita
dalam mengendalikan faktor-faktor kunci dalam mencapai tujuan yang diharapkan,
seperti bila kita ingin mengendalikan mobil yang berjalan maka kendalikan faktor
utamanya, yaitu setir, pedal gas, kopling, gir dan remnya.
Studi Banding 2
Divisi JuMent, salah satu divisi LSM Yosen yang bergerak mensuport kegiatan
mentoring di tingkat SMP, dalam melakukan riset dan pengembangan mentoringnya
meminta secara langsung pada tim pengelola untuk memberikan data-data yang
diperlukan. Setiap akhir semester tim pengelola diharapkan membuat laporan pada divisi
ini dengan format di bawah ini. Laporan ini akan diolah selanjutnya oleh tim riset
JuMent.
28
Tuntunan Pembuatan
Laporan Pembinaan SMP (Untuk Pengelola)
(Mentoring / BTQ / IQRA / Tabligh)
29
Nama Seluruh Mentor, PJ dan Pengelola yg terlibat (lebih baik dalam bentuk
DataBase), spt :
No
1
Nama
Lengkap
M.
Ikhwan
Telp/HP
Ahmad
222222
333333
Alamat
Lengkap
Jl.
Darmaga
No RT
RW
.
Studi
Peran
Jurusan
MNH
Fakultas
Kehutanan,
IPB
Kimia
MIPA IPB
Sosiologi UI
Pengelola
Keaktifan
(B/C/K)
B
PJ Kelas
K
1
3
Ruli
0818xx
Mentor
C
Kelas 2 A
Kolom keaktifan diisi dengan obyektif menurut pengamatan Tim S 2
Kondisi Kelompok mentoring yang terbina (Jumlah Kelompok, jumlah
siswa per kelompok dan penilaian umum)
No
Kelompok
Jumlah Siswa Kondisi Akhir
Keterangan
(rata-rata)
(B/C/K)
1
Kelas 1 A Putri
20
C
2
DKM Putra
30
B
3
Ekskul Bola
7
K
.
..
..
.
Total
10 Kelompok
300 orang
Kondisi Kelompok / Kelas Secara Khusus (Dibahas tiap angkatan atau jenis
binaan, misalkan Mentoring Kelas 1, Mentoring Kelas 2, Mentoring DKM, dll)
Peluang Untuk Kemajuan Mentoring (), sampaikan segala hal yang
selama ini atau nanti dapat sangat membantu menunjang kelancaran
mentoring, misalkan dukungan lebih dari guru (mentoring WAJIB),
dimasukkannya mentoring ke nilai raport, ada guru ikhwah, mentor mentor
baru, dll
Masalah dan Kendala (), sampaikan semua masalah baik internal /
eksternal yang dapat menghambat kemajuan pembinaan di sekolah
termasuk kompetitor kawan dan lawan
Solusi yang Pernah Dilakukan (Tindakan hasil kesepakatan syuro dan sudah
dicoba dilakukan)
Solusi yang Akan Coba Dilakukan (Belum dilakukan atau belum dievaluasi)
Masukan dari Guru atau Pihak Lain (Jika ada)
Rencana Satu Semester Ke Depan (ga apa-apa baru rencana juga, mudah2an
bisa jadi masukan (minimal info) untuk tim JuMen YoSen)
Info Info Lain
Penutup
Bogor, 31 Januari 2005
30
M. Ikhwan
Pengelola SMPN 24 Bogor
Lampiran (Berisi laporan Kehadiran Perkelas dengan Format sbb.)
Persentase Kehadiran Mentoring/BTQ
Siswa-Siswi SMP Negeri 24 Bogor
PUTRA / IKHWAN
No
Nama
Januari
Lengkap 1 8 15 22
1
Arief
V - V v
2
Budi
- v - v
3
Nunu
V v V V
Dst
- v v=hadir, L=Libur Sekolah
3
v
-
Kelas 1-A
Februari
10 17 22
v - L
- V L
V V L
V - L
dst
v
v
-
v
v
-
v
v
v
v
v
v
-
Persentase Nilai
Kehadiran Mutu
50 %
B
50 %
B
100 %
A
25 %
C
Kelas 1-B
Kelas 2-A
PUTRI / AKHWAT
dst
Ket : Kolom Nama Lengkap dan Persentase Kehadiran Wajib Diisi
Latihan Bertindak
Anda sebagai pengelola mentoring sudah mengkomunikasikan list yang anda buat dalam
bekerjasama dengan LSM yang peduli pada remaja? Apa hasilnya?
Litbang tim pengelola mentoring
Sebelumnya telah disebutkan bahwa tim pengelola mentoring dapat melakukan penelitian
dan pengembangannya sendiri, namun dengan cakupan yang masih dapat dilakukan.
Biasanya cakupannya meliputi satu institusi itu saja. Litbang yang dapat dilakukan hanya
sebatas untuk membantu pengambilan keputusan dan keefektifan kegiatan mentoring di
lapangan.
31
Studi Banding 3
Ada suatu tim pengelola mentoring SMA yang telah membuat pola umum mentoring
berdasarkan pengalaman mereka. Pola umum ini mereka buat untuk dijadikan pedoman
umum bagi pengelolaan mentoring di lapangan. Di bawah ini pola umum yang telah
mereka buat.
POLA UMUM PEMBINAAN
PENGENALAN
PENINGKATAN
PEMANTAPAN
TAHAP PENGENALAN
TAHAP PENINGKATAN
TAHAP PEMANTAPAN
Merupakan tahap
peningkatan pemahaman dan
penerapan nilai-nilai Islam
serta peningkatan
kemampuan organisasi agar
siap mengemban dawah
Merupakan tahap
peningkatan kualitas akal,
pemikiran dan intelektualitas
serta pengembangan
wawasan yang diarahkan
kepada komitmen terhadap
Islam dan persiapan
menghadapi masa depan
Media : Melalui Mentoring
Islam
Waktu : 1 kali tiap pekan
Tema yang diprioritaskan untuk
disampaikan adalah :
1. Dawah lanjutan : proyeksi
masa depan, pengenalan
dawah di masyarakat dan di
kampus,dll.
2. Pengembangan wawasan,
motivasi, daya kritis, dll.
3. Keterampilan organisasi :
pengkonsepan program,
pengambilan keputusan
syuro, dll.
Metode pendekatan : ceramah
dengan memperbanyak diskusi,
studi kasus, bedah buku, dll.
Media
: Melalui Mentoring
Islam
Waktu : 1 kali tiap pekan
Tema yang diprioritaskan untuk
disampaikan adalah :
1.
Konsep Ukhuwah
Islamiyah : tahapan,
praktek, amal jamai, dll.
2.
Pemahaman Dawah :
makna, kewajiban,
Daurusy-Syabab, dll.
3.
Aqidah lanjutan : Wala
dan Baro, Syahadah
lanjutan, dll.
4.
Keterampilan organisasi :
membentuk kepanitiaan,
rapat efektif, dll.
Metode pendekatan : ceramah
dengan memperbanyak petunjuk
praktis, rihlah dan study tour
Latihan Bertindak
Coba anda buat kisaran penelitian dan pengembangan yang perlu anda lakukan untuk
membantu pengambilan keputusan! Anda dapat mulai dari pertanyaan, apakah mentoring
yang telah dilakukan telah cukup memenuhi tujuan yang ditetapkan? Proses
mentoringnya, target pencapaiannya atau hal lain yang harus diperbaiki?
32
33
CERAMAH
Ceramah ialah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan sekelompok
peserta.
Gunakan ceramah . . .
1. Pada waktu memberi informasi
2. Ketika orang yang belajar itu sudah mendapatkan motivasi
3. Jika pembicara pandai menggunakan gambar kata-kata
4. Jika kelompok terlalu besar untuk memakai metode yang lain
5. Jika ingin menambah atau menekan apa yang sudah dipelajari
6. Ketika mengulangi atau mengadakan pengantar pada suatu pelajaran atau aktivitas
7. Jika siswa dapat memahami kata-kata yang digunakan
Keunggulan
1. Dapat dipakai pada orang dewasa
2. Menghabiskan waktu dengan baik
3. Dapat dipakai pada kelompok yang
besar
4. Tidak melibatkan terlalu banyak
pembantu
5. Dapat dipakai sebagai penambah bahan
yang sudah dibaca
6. Dapat dipakai untuk mengulang atau
memberi pengantar pada pelajaran atau
aktivitas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kekurangan
Menghalangi response dari orang yang
belajar
Hanya sedikit pengajar yang dapat
menjadi pembicara yang baik
Pembicara harus menguasai pokok
pembicaraannya
Dapat menjadi kurang menarik
Pembicara dapat memanfaatkan
pendengarnya
Sulit untuk dipakai pada anak-anak
Membatasi daya ingat
Biasanya hanya satu indera yang
dipakai
Pembiara tidak selalu dapat menilai
reaksi orang yang belajar
DISKUSI KELOMPOK
Diskusi Kelompok ialah percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan diantara tiga
orang atau lebih tentang topik tertentu, dengan seorang pemimpin.
Gunakan diskusi kelompok . . .
1. Pada waktu saling mengemukakan pendapat
2. Untuk membuat problema itu menarik
3. Untuk membantu peserta mengemukakan pendapatnya
4. Untuk mengenal dan mengolah problema
5. Untuk menciptakan suasana yang informil
6. Untuk memperoleh pendapat dari orang-orang yang tidak suka berbicara
Keunggulan
Kekurangan
1. Memberikan kemungkinan untuk saling 1. Tidak dapat dipakai pada kelompok
mengemukakan pendapat
besar
2. Merupakan pendekatan yang
2. Peserta mendapat informasi yang
34
3.
4.
5.
6.
demokratis
Mendorong rasa kesatun
Memperluas pandangan
Menghayati kepemimpinan bersamasama
Membantu mengembangkan
kepemimpinan
3.
4.
5.
6.
terbatas
Diskusi mudah terjerumus
Membutuhkan pemimpin yang terampil
Mungkin dikuasai oleh orang-orang
yang suka berbicara
Biasanya orang menghendaki
pendekatan yang lebih formail
PANEL
Panel ialah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan peserta tentang sebuah topik.
Diperlukan tiga panelis atau lebih dan seorang pemimpin
Gunakan metode ini . . . .
1. Pada waktu mengemukakan pendapat yang berbeda
2. Jika ada panelis yang memenuhi syarat
3. Jika pokok pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu
4. Jika dipandang lebih baik untuk mengajak peserta melihat ke dalam tetapi tidak
memberikan tanggapan secara verbal di dalam diskusi
5. Ketika mempertimbangkan keuntungan dan kerugian suatu pemecahan masalah
6. Jika panelis dan moderator bersedia untuk mempersiapkan diri
Keunggulan
1. Membangkitkan pikiran
2. Mengemukakan pandangan yang
bereda-beda
3. Mendapatkan hasil
4. Mendorong analisa
5. Memanfaatkan orang yang betul-betul
memenuhi syarat
Kekurangan
1. Mudah tersesat
2. Memungkinkan panelis berbicara
terlalu banyak
3. Tidak memungkinkan semua peserta
mengambil bagian
4. Cenderung untuk menjadi serial pidato
pendek
5. Memecahkan pendengar ketika mereka
setuju dengan panelis tertentu
6. Membutuhkan waktu dan persiapan
yang cukup banyak
7. Memerlukan seorang moderator yang
terampil
PANEL FORUM
Panel-forum ialah panel yang disertai partisipasi peserta
Gunakan metode ini . . .
1. Jika ingin menggabungkan penyajian isi dengan reaksi peserta
2. Jika anggota kelompok diharapkan memberi reaksi pada diskusi itu
3. Jika ada pendapat yang sulit dikuasai sehingga perlu dibahas sebelum diajukan secara
terbuka
4. Jika waktunya cukup
5. Ketika mempertimbangkan untung-rugi suatu pemecahan masalah
35
6. Jika ada penelis yang memenuhi syarat
7. Jika mengajukan pandangan yang berbeda-beda
Keunggulan
1. Memungkinkan setiap anggota ambil
bagian
2. Memungkinkan perputaran tanggung
jawab
3. Memungkinkan peserta menyatakan
reaksinya
4. Membuat peserta mendengar dengan
penuh perhatian
5. Memungkinkan adanya tanggapan
terhadap pendapat panelis
6. Ada hasilnya
7. Mengemukakan pendapat yang
berbeda-beda
Kekurangan
Membutuhkan banyak waktu
Memerlukan moderator yang trampil
Mungkin terasa terputus-putus
Memungkinkan panelis memberi pidato
dan bukan berbicara dengan peserta
5. Mudah tersesat
6. Mungkin peserta kurang dapat bertanya
dengan betul
7. Memungkinkan orang yang suka biara
memakai waktu yang banyak
1.
2.
3.
4.
Kekurangan
1. Mungkin terjadi kelompok yang terdiri
dari orang-oragn yang tidak tahu apaapa
2. Mungkin berputar-putar
3. Mungkin ada pemimpin yang lemah
4. Laporan mungkin tidak tersusun
dengan baik
5. Perlu belajar sebelumnya bila ingin
menvapai hasil yang baik
6. Mungkin terjadi klik-klik untuk
sementara
7. Biasanya banyak makan waktu untuk
mempersiapkan
36
ROLE PLAY
Role-Play ialah pemeranan sebuah situasi dalam hidup manusia dengan tanpa diadakan
latihan; dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan analisa oleh
kelompok.
Gunakan metode ini . . .
1. Jika peserta perlu mengetahui lebih banyak tentang pandangan yang berlawanan
2. Jika peserta mempunyai kemampuan untuk memakainya
3. Pada waktu membantu peserta memahami suatu masalah
4. Jika ingin mencoba mengubah sikap
5. Jika pengaruh emosi dapat membantu dalam penyajian masalah
6. Di dalam pemecahan masalah
Keunggulan
1. Segera mendapat perhatian
2. Dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil
3. Membantu anggota untuk menganalisa
situasi
4. Menambah rasa percaya diri peserta
5. Membantu anggota menyelami masalah
6. Membantu anggota mendapat
pengalaman yang ada pada pikiran
orang lain
7. Membangkitkan saat untuk pemecahan
masalah
Kekurangan
1. Mungkin masalahnya disatukan dengan
pemerannya
2. Banyak yang tidak senang memerankan
sesuatu
3. Membutuhkan pemimpin yang terlatih
4. Terbatas pada beberapa situasi saja
5. Ada kesulitan dalam memerankan
CASE STUDY
Case-study ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang memungkinkan kelompok menganalisa masalah itu. Permasalahan itu merupakan bagian
dari hidup yang mengundang diagnosis, dan pengobatan. Dapat disampaikan secara
lisan maupun tertulis, juga secara dramatis, atau dengan film, dapat juga berupa rekaman
Gunakan metode ini . . .
1. Ketika menghubungkan masalah dengan situasi hidup
2. Ketika menganalisa suatu masalah
3. Jika anggota tidak mampu untuk role-play
4. Untuk membantu anggota memahami masalah
5. Jika mencari kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah
6. Ketika menganalisa fakta yang ada tentang suatu masalah
Keunggulan
1. Dapat tertulis, lisan, difilmkan,
direkam, diperankan atau diceritakan
2. Dapat ditugaskan sebelum diskusi
Kekurangan
1. Membutuhkan keterampilan untuk
menuliskan masalah
2. Masalah itu ttidak selalu sama
37
3. Memungkinkan kesempatan yang sala
bagi anggota untuk mengusulkan
pemecahan
4. Menciptakan suasana untuk pertukaran
pendapat
5. Mengenai masalah yang menyangkut
hidup
6. Memberi
BRAINSTORMING
Brainstorming ialah semacam cara pemecahan masalah dimana anggota mengusulkan
dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan. Tidak ada kritik.
Evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian
Gunakan metode ini . . .
1. Untuk membangkitkan pemikiran yang kreatif
2. Untuk merangsang partisipasi
3. Pada waktu mencari kemungkinan pemecahan masalah
4. Berhubungan dengan metode lainnya
5. Untuk membanghkitkan pendapat-pendapat baru
6. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keunggulan
membangkkitkan pendatang baru
merangsang semua anggota untuk
ambil bagian
menghasilkan reaksi rantai dalam
pendapat
tidak menyita banyak waktu
dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil
tidak memerlukan pemimpin yang
terlalu hebat
hanya sedikit peralatan yang diperlukan
1.
2.
3.
4.
Kekurangan
mudah terlepas dari kontrol
harus dilanjutkan dengan evalusasi jika
diharapkan efektif
mungkin sulit membuat anggota tahu
bahwa segala pendapat dapat diterima
anggoota cenderung untuk mengadakan
evaluasi segera setelah satu pendapat
diajukan
TEAM PENDENGAR
Team pendengar regu yang dibentuk dengan membagi peserta menjadi beberapa regu
sebelum sesuatu penyajian. Setiap team diberi tugas mendengarkan dengan tugas khusus.
Laporan tentang tugas itu disampaikan setelah penyajian.
1.
2.
3.
4.
5.
38
Keunggulan
1. Dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil
2. Menunjukkan beberapa ide sewcara
terpissah
3. Memberi tujuan pada pendengar
4. Menambah perhatian
5. Membimbing umpan balik
6. Membangkitkan daya tarik
7. Memungkinkan semua anggota
mengambil bagian dengan cara
mendengarkan
8. Memungkinkan diskusi tindak lanjut
9. Mengurangi dominasi seorang atau
sekelompok orang
10. Memberi kesempatan pada pemimpin
untuk mempertimbangkan
keinginan/perhatian anggota
anggotanya
11. Memungkinkan pengulangan dengan
umpan balik
Kekurangan
1. Peserta hanya mendengar apa-apa
yang berhubungan dengan tugasnya
2. Cenderung untuk mengurangi
keseluruhan pendapat
3. Membatasi pertukaran pendapat
DEBAT
Debat ialah sebuah metode di mana pembicara dari pihak yang pro dan kontra
menyampaikan pendapat mereka. Dapat diikuti dengan suatu tangkisan atau tidak perlu.
Anggota kelompok dapat juga bertanya kepada peserta debat/pembicara
Gunakan metode debat . . . . . .
1. Jika hasil pembicaraaan perlu diasah
2. Untuk membangkitkan analisa
3. Untuk menyampaikan pendapat yang berbeda-beda
4. Jika anggota bersedia untuk mendengar ke dua segi permasalahan
5. Jika kelompok itu besar
Keunggulan
1. Mempertajam hasil
2. Menyampaikan ke dua segi
permasalahan
3. Membangkitkan analisa dari kelompok
4. Menyampaikan fakta dari kedua sisi
masalah
5. Membangkitkan daya tarik
6. Mempertahankan daya tarik, perhatian
7. Dapat dipakai pada kelompok yang
besar
Kekurangan
1. Keinginan untuk menang mungkin
terlalu besar
2. Mungkin anggota mendapat kesan yang
salah tentang orang yang berdebat
3. Membatasi partisipasi kelompok,
kecuali jika diikuti diskusi .
4. Mungkin terlalu banyak emosi yang
terlibat
5. Memerlukan banyak persiapan
39
DISKUSI FORMIL
Diskusi formil ialah metode pemecahan problema yang sistematis; mencakup : (1)
penyampaian probelma . (2) mengumpulkan data , (3) Mempertimbangkan pemecahan
yang mungkin, dan (4) Memilih cara pemecahan yang terbaik
Gunakan metode ini . . . .
1. Jika ada waktu yang cukup banyak
2. Pada waktu memberi latihan untuk pemecahan problema
3. Untuk membangkitkan pemikiran yang logis
4. Ketika problema itu sudah dirumuskan dengan jelas
5. Jika ada problema yang memerlukan perumusan
6. Untuk mendorong kepada pemecahan problema secara menyeluruh
7. Jika pemimpin cukup trampil dengan metode ini
8. Jika kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta ambil
bagian
1.
2.
3.
4.
5.
Keuntungan
Membangkitkan pemikiran yang logis
Mendorong kepada analisa yang
menyeluruh
Prosedurnya dapat diterapkan pada
bermacam-macam problema
Membangkitkan tingkat konsentrasi
yang tinggi pada diri peserta
Meningkatkan keterampilan dalam
mengenali problema
1.
2.
3.
4.
5.
Kekurangan
Membutuhkan banyak waktu
Memerlukan pemimpin yang terampil
Sulit dipakai pada kelompok yang besar
Mengharuskan setiap anggota
kelompok untuk mempelajarinya duli
Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi
yang lain
SIMPOSIUM
Simposium ialah serangkaian pidato pendek di depan peserta dengan seorang pemimpin;
pidato pidato itu mengemukakan aspek-aspek yang beda dari topik tertentu
Gunakan metode ini . . . . . .
1. Untuk mengemukanakna aspek-aspek yang berbeda dari topik tertentu
2. Jika kelompok itu besar
3. Jika kelompok itu membutuhkan keterangan yang ringkas
4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat
5. Jika tidak memerlukan reaksi peserta
6. Ketika pokok pembicaraan sudah ditentukan
Keunggulan
1. Dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil
2. Dapat mengemukakan informasi dalam
waktu yang singkat
3. Menyoroti hasil
4. Pergantian pembicara menambah
1.
2.
3.
4.
5.
Kekurangan
Kurang spontanitas dan kreatifitas
Kurang interaksi kelompok
Menekankan pokok pembicaraan
Agar terasa formil
Kepribadian pembicara dapat
menekankan isi dengan kurang tepat
40
variasi dan menjadi lebih menarik
5. Dapat direnanakan jauh-jauh hari
SIMPOSIUM FORUM
Simposium forum ialah simposium yang diikuti dengan partisipasi peserta.
Gunakan metode ini . . . . . .
1. Untuk memberi kesempatan interaksi kelompok setelah simposium
2. Pada saat diperlukan kombinasi penyajian isi dan reaksi peserta
3. Ketika ada pendapat yang sulit yang harus ditangani dengan benar sebelum
didiskusikan secara terbuka
4. Jika ada waktu dan persiapan yang cukup
5. Jika mengajukan beberapa pandangan yang berbeda untuk minta tanggapan dari
peserta
6. Jika kelompok itu besar
7. Jika kelompok itu membutuhkan keterangan yang ringkas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Keuntungan
Menambah nilai simposium denghan
reaksi peserta
Dapat dipakai pada kelompok besar
maupun kecil (terutama yang besar)
Dapat dipakai untuk menyajikan
banyak keterangan dalam waktu yang
singkat
Menyoroti hasil
Penggantian pembicara menambah
variasi dan membuat lebih menarik
Reaksi peserta mendorong peserta
untuk mendengarkan dengan lebih
banyak perhatian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kekurangan
Membutuhkan banyak waktu
Tanggapan dari kelompok tertunda
Kepribadian pembiccara
memungkinkan penekanan pada isi
yang kurang tepat
Sulit dalam kontrol waktu
Periode forum mudah terulur
Pertanyaan Diskusi
Selain metode penyampaian meteri di atas, metode apalagi yang dapat kita terapkan
dalam kegiatan mentoring? Buat daftarnya dan jabarkan bagaimana cara pelaksanaannya!
Kegiatan Outing
41
Kegiatan outing adalah kegiatan mentoring yang dilakukan di luar kelas. Biasanya di
lingkungan yang berbeda suasananya dengan di dalam kelas / musholla / masjid. Yang
sederhana adalah seperti berolah raga bersama (sepak bola, bola basket, dan sejenisnya)
sampai rihlah ke daerah wisata. Agenda kegiatan outing disesuaikan dengan
kebutuhannya. Namun biasanya yang ada dalam agenda ialah semacam refleksi atau
nasihat dalam mengambil pelajaran hidup dari apa-apa yang telah dilakukan.
Pengambilan hikmah singkatnya. Itupun harus disesuaikan dengan kondisinya. Bila
mereka kecapaian, tentu perlu kita siasati agar mereka selalu antusias. Oleh karena itu
perencanaan kegiatan outing harus disesuaikan dengan tujuannya. Contoh bila tujuannya
adalah menjalin hubungan lebih erat antara mentee dan mentor, maka pemberian hikmah
bukan sebagai agenda yang harus dipaksakan.
Anda pernah mendengar istilah outbound? Singkatnya, outbound merupakan kegiatan out
(keluar) dan bound (batas). Artinya setiap peserta didorong untuk melihat potensi
sebenarnya yang ada dalam diri, dari yang selama ini ia yakini mengenai pribadinya.
Biasanya mereka disusuguhkan dengan suatu tantangan yang menarik untuk menguji
kepribadian mereka. Dalam mentoring pun, kita dapat mengadakannya. Hanya memang
tidak sebaik level perusahaan. Maklum amatir. Dan karena amatir itu, kita harus berhatihatilah dalam mengadakan acara seperti ini. Acara ini mengandung resiko yang tidak
kecil. Alangkah baiknya bila outbound dilaksanakan oleh suatu tim yang cukup
kompeten.
Pertanyaan Diskusi
1. Strategi pengembangan apa yang perlu dilakukan untuk menjadikan nilai-nilai
Islam sebagai suatu tren bagi remaja?
2. Anda dan tim pernah mendengar istilah Gugus Kendali Mutu? Yang cukup
menarik dalam gugus kendali mutu ini adalah penggunaan seven tools dan
delapan langkahnya. Tanyakan pada yang ahlinya mengenai gugus kendali mutu
ini (biasanya karyawan pabrik, mahasiswa teknik/manajemen dan konsultan). Apa
dan bagaimana penggunaannya dalam memperbaiki mutu mentoring anda?
Perbaikan dan Pengembangan Organisasi
Peningkatan kualitas menjadi hal yang penting ketika kita hendak memperbesar dan
melanggengkan jalan dawah ini. Lebih-lebih lagi keadaan lingkungan yang terus
berkembang mengharuskan kita untuk selalu bersiap atas segala situasi. Biasanya yang
belum melakukan persiapan untuk menghadapi situasi buruk atau pun baik akan
kelabakan ketika situasi itu menyapanya.
Sungguh keadaan itu akan terus menguji kita sampai titik di mana kita benar-benar siap
atas situasi itu. Sebenarnya keadaan itu apa adanya, namun akibat kita tidak
mengantisipasinya maka hal itu berkembang menjadi suatu hal yang tidak kita harapkan.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah tim anda siap menghadapi berbagai situasi
apapun yang terjadi? Fleksibilitas, toleransi dan kesolidan tim anda menjadi taruhan atas
setiap terjangan badai ujian dawah ini.
Persiapan tidak sekedar untuk menghadapi situasi sulit, namun juga untuk menghadapi
situasi kemudahan. Dahulu anda ditentang habis oleh mereka, tapi sekarang mereka
membuka tangan dan siap mendukung usaha anda. Tantangan output yang mampu
42
menjawab kebutuhan kini dan masa depan menjadi urgen ketika kita dihadapkan atas
ujian kualitas hasil yang sedang kita kerjakan.
Dapatkah kita mencetak mentee yang sholeh yang siap mengusung amanah umat
dikemudian hari? Dengan kualitas baik dan jumlah yang lebih banyak. Kita
bertanggungjawab kepada Allah. Kepala sekolah, guru, orang tua mentee, keluarga,
masyarakat akan melihat hasil pekerjaan kita. Anda harus malu bila mentee kita terlibat
dalam tawuran, tertangkap sebagai pengguna narkoba, kena ciduk aparat di tempat
mesum, atau suka membantah orang tua, apalagi sampai meninggalkan shalat.
Amanah ini begitu besar, sehingga diperlukan suatu usaha keras, cerdas, dan ikhlas
untuk memecahkannya. Perbaikan dan pengembangan organisasi adalah salah satu
strategi kita dalam meningkatkan efektifitas kerja dawah ini. Karena organisasi yang
statis dengan dinamika yang kurang akan membuat organisasi itu kaku dan sulit untuk
bisa beradaptasi atas perubahan lingkungan.
Pertanyaan Diskusi
Coba anda perhatikan gaya manajemen organisasi anda. Perhatikan bagaimana organisasi
anda itu menanggapi suatu peristiwa. Sudahkah organisasi anda memiliki blueprint ke
depan? Gaya menajemen apa yang perlu anda kembangkan dalam organisasi? Budaya
apa yang menjadi nilai utama yang harus selalu direalisasikan?
Sumber Daya Mentor & Pengelola
Tak pelak lagi sumber daya mentor dan pengelola menjadi hal yang penting diperhatikan.
Biasanya suatu organisasi yang berstatus perintis, memiliki jumlah sdm yang terbatas.
Ada pula yang sdmnya berlimpah, mereka dapat membagi pekerjaan dengan mudah.
Mereka pun dapat membantu pengelola yang lain yang masih kekurangan sdm.
Pada prakteknya pengelolaan sdm harus benar-benar diperhatikan sejak adanya
kebutuhan sdm itu sendiri sampai sdm itu berhenti aktivitasnya di dalam organisasi itu.
Setting sejak dibutuhkannya sampai ia selesai masa tugasnya harus jelas.
Salah satu ciri kurang baiknya manajemen sdm adalah tidak ada masa tugas, terutama
masa berakhirnya tugas. Apakah anda akan selamanya bertugas di situ? Bila jawabannya
sebisa anda dalam mengemban amanah itu, maka alangkah baiknya anda menentukan
jangka waktunya dan mengkomunikasikan hal itu pada yang memberi amanah. Contoh:
Anda diminta oleh suatu tim pengelola mentoring untuk bergabung bersama mereka. Bila
anda setuju maka anda harus segera menentukan jangka waktu anda bertugas. Satu
tahunkah, dua tahunkah, atau berapa? Yang setelah itu dapat dievaluasi apakah anda terus
bertugas atau tidak. Komunikasikan dan bila disetujui, maka anda dapat segera bekerja.
Dengan adanya setting sejak awal tugas, kita memahami apa yang menjadi target utama
dalam tugas dan mengapa anda diberi amanah itu. Untuk mengisi kebutuhan apa di dalam
tim itu? Semua terjawab sebelum kita memulai kerja.
Selain itu, kita harus berupaya menghindari hilangnya secara tiba-tiba atas sdm yang
yang bersangkutan. Entah itu karena alasan kerja, menikah dan lain sebagainya. Semua
harus dikomunikasikan terutama kepada ketua atau penanggungjawab pengelola itu.
Memang dalam prakteknya tidak semudah itu. Karena adanya hambatan komunikasi.
Dengan adanya masa tugas yang jelas, ini memberi petunjuk bagi pimpinan dan diri kita
untuk mempersiapkan pengganti sebelum berakhirnya masa kerja seseorang. Inilah salah
43
satu pentingnya kaderisasi. Selain sebagai pengganti anda di masa depan, kaderisasi
membantu organisasi untuk terus berlanjut dan berkembang.
Mentor yang kita terjunkan biasanya adalah mentor yang sudah teregistrasi dan terbina
dengan baik. Teregistrasi maksudnya terdaftar secara resmi dan dikomunikasikan dengan
pihak institusi bahwa inilah mentor-mentor kami. Terbina maksudnya terbimbing dan
terawasi perkembangan keislamannya sejak ia berkomitmen untuk menjadi mentor.
Pertanyaan Diskusi
1. Coba anda perhatikan antara mentor yang asli alumni sekolah tersebut dengan
mentor yang bukan alumni sekolah itu. Apakah ada perbedaan sikap dan kerja
antara mentor alumni dengan mentor yang bukan alumni itu? Sebutkan satu
persatu!
2. Apakah penerjunan mentor yang bukan alumni akan berdampak negatif atau
positif? Mengapa? Bagaimana kita memanfaatkannya?
3. Apa kelebihan dan kekurangan mentor yang bukan alumni itu?
4. Apa kelebihan dan kekurangan mentor alumni?
5. Bagaimana anda membangun komitmen terhadap tim pengelola dan para mentor?
Sebutkan tahapannya dan gambarkan dalam bentuk bagan!
44
Gambar 7.1 Penampilan Tim Nasyid SNAMA yang sebagian besar anggotanya adalah
siswa SMAN 5 Kota Bogor.
Bab 7
KU-ANTUM MENTORING MEMBANGUN KOMUNITAS ISLAM
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (Q.S.Ali Imran 110)
Setiap orang tidak dapat hidup sendiri. Karena, sesungguhnya manusia adalah makhluk sosial.
Mandiri bisa, tapi sendiri tidak! Percaya tidak, sejak kita lahir ke dunia sampai kita meninggalkan dunia ini
kita senantiasa dikelilingi oleh orang-orang. Alangkah senangnya bila orang-orang yang mengelilingi kita
tersebut adalah orang yang baik. Yang senantiasa mengingatkan bila kita salah, mendorong kita untuk
berbuat baik dan dapat dijadikan tempat berbagi! Seperti kata pepatah: Ringan sama dijinjing, berat sama
dipikul. Pertanyaannya, dengan cara apa kita dapat menemukan mereka? Dimana ya?
Jawabannya mudah saja, mereka ada dimana-mana. Di sekitar kita, di sekolah, atau bahkan kalau
belum ada, kita saja yang membentuknya! Rasulullah saw. bersabda dalam salah satu haditsnya Berdua
lebih baik dari sendiri, bertiga lebih baik dari berdua, berempat lebih baik dari bertiga, maka hendaklah
kalian tetap bersama jamaah, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan umatku kecuali atas
sebuah petunjuk (hidayah) (HR.Ahmad). Karena kita masih berada di sekolah, maka konteks komunitas
Islam yang akan kita bahas lebih spesifik hanya di lingkungan sekolah saja.
Di dalam Islam kita mengenal konsep berjamaah. Karena dengan berjamaah banyak keuntungan
yang didapat. Misalnya dapat lebih mudah untuk saling mengingatkan. Dalam Al-Quran Surat Al-Anfaal
ayat 82 yang mengisahkan masa-masa hijrah kaum Muhajirin dan Anshar: ..mereka itu satu sama lain
saling melindungi.. Sebagai contoh jamaah masjid, tentu berisi orang-orang baik yang katakanlah, dengan
45
mudahnya mengingatkan kita untuk sholat tepat waktu. Atau jamaah haji dari kloter tertentu yang memiliki
ciri khas scarf berwarna ungu sehingga lebih mudah dikenali.
Lalu kalau di sekolah, apa dong? Jamaah SMA X! hii.. kayaknya aneh deh. Tentu tidak begitu,
kita tidak perlu membangga-banggakan diri sebagai jamaah-jamaah dari sekolah tertentu karena kita samasama muslim bukan? Yang perlu dilakukan adalah membangun komunitas Islam di sekolah dengan cara
yang baik. Sekolah yang sudah memiliki DKM/Rohis tinggal mengoptimalkannya saja. Kita dukung
seluruh kegiatannya, yang InsyaAllah semuanya positif. Atau bila belum ada DKM/Rohisnya mari kita
bentuk!
Apalagi kalau di sekolah kita sudah ada program mentoring. Kita dapat mengkaji Islam lebih
dalam, sambil berlatih mempraktekkannya dalam komunitas Islam skala kecil. Tapi bukan berarti kita
hanya mau yang kecil-kecil saja lho.. dengan berlatih di kelompok-kelompok kecil diharapkan kita dapat
mengembangkannya ke skala yang lebih besar. Salah satu cara yang murah meriah dan diajarkan dalam
Islam adalah dengan menebarkan senyum dan salam ke seluruh sekolah. Dengan cara apa? Menggunakan
speaker untuk mengucapkan salam ke seluruh sekolah dan majalah sekolah yang menampilkan wajah
senyum kita! Hah?! Itu terlalu berlebihan! Cukup dengan membiasakan tersenyum saat berpapasan dengan
teman, sambil bersalaman (kecuali dengan muhrim) dan mengucapkan salam.
STUDI KASUS 1
Pernah merasa dicuekin? Pernah tidak saat memberi salam dan senyum ke seseorang, ternyata
orang tersebut melengos dan meninggalkan kita begitu saja. Apa yang akan kamu lakukan? Mau marah?
Atau bagaimana? Coba diskusikan..
Membentuk komunitas Islam dilakukan dengan cara formal maupun informal. Mempersiapkan
sdm yang akan mengerjakannya dan dilegalisasi oleh sekolah perlu kita usahakan. Buatlah skala komunitas
contoh, yang akhirnya dapat diduplikasi bila komunitas contoh itu dipandang berhasil. Lakukan terus
pengembangannya dan perbaikilah sampai sesempurna mungkin. Komunitas Islam yang telah terbentuk
dengan kokoh di lingkungan sekolah kelak dapat menyebarkan Islam ke tataran yang lebih luas. Laksana
masakan di dapur yang tercium sampai ke ruang tamu (uuh..lapaar!), komunitas Islam yang baik di sekolah
pun telah layak untuk bagi-bagi Islam ke seluruh penjuru dunia!. Eh, maksudnya dimulai dari lingkungan
sekitar sekolah, seperti tempat jajan, sekolah-sekolah lain di sekitar tempat kita, dan seterusnya. Maka,
bersiaplah untuk membentuk komunitas Islam!
Keunggulan Komunitas Islam
1. Pemberdayaan siswa
2. Memunculkan dan membangun potensi dan bakat siswa
3. Menambah interaksi siswa dalam lingkungan Islami
4. Saluran pembinaan siswa lebih lanjut selain mentoring
Saluran-saluran komunitas
1. Nasyid Klub. Klub senandung Islami. Latihan olah vokal bersama. Tampil di setiap acara sekolah.
2. Klub Olah Raga. Sepak bola, Karate, Jujitsu, Tifan Pokhan, dan lain-lain
3. Science Club. Klub pengetahuan Islami. Sosialisasi pengetahuan yang berdasarkan ilmiyah yang
benar. Studi kebenaran Al Quran, dan lain-lain.
4. MSC (Musholla Study Club). Klub belajar bersama-sama. Diskusi soal pelajaran. Pemantapan
wawasan dan aplikasinya, dan lain-lain.
5. Reading Club. Klub membaca. Diskusi isi buku, Acara Membaca Bersama, dan lain-lain.
6. Jurnalistik / Forum Pena Sekolah. Kegiatan tulis-menulis untuk menajamkan pena.
7. Economic Syariah Club. Klub kajian ekonomi syariah beserta aplikasinya. Sosialisasi ekonomi
syariah, kuliah gratis ekonomi syariah bagi siswa/i.
8. Musholla Enterpreneur Club. Sarana pengembangan wirausaha Islami. Penggemblengan calon
wirausahawan muda.
9. Organisasi Siswa Antar Sekolah, contohnya: KAPMI (Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia)
Catatan: bila telah ada saluran minat bakat siswa seperti OSIS, KIR, PMR, Pramuka maka mentor dapat
mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam ekskul itu. Saluran-saluran komunitas di atas bukan untuk
menandingi yang telah ada, tapi untuk menambah khasanah penyaluran minat bakat siswa.
46
47
Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah
hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu
(QS. An Nisa 4: 1)
Public Relation atau, disebut juga dengan kehumasan merupakan hal yang penting dalam
manajemen mentoring. Dilihat dari artinya, tentu kita dapat memahami bahwa dalam hal tersebut, ada yang
namanya publik. Lebih tepatnya, berhubungan dengan publik, orang lain, atau dalam kasus sekarang
berhadapan dengan pihak sekolah.
Hubungan yang baik dengan pihak sekolah merupakan suatu langkah awal yang menentukan.
Seperti diketahui bersama, bahwa kesan pertama adalah kesan yang begitu mendalam dan akan terus
diingat sampai kapanpun. Seperti saat kita masih bayi! Ingatan masa kecil kita akan tertanam sampai kita
dewasa. Ilmu sains mengenalnya sebagai imprinting.
Pertanyaannya, seberapa penting menimbulkan kesan pertama yang baik dengan pihak sekolah?
Jawabannya, sangat penting! Dengan kesan pertama yang baik tentu perjalanan hubungan lanjutan dengan
pihak sekolah dapat berjalan baik. Bagi pengelola mentoring sekolah, proyek kehumasan yang baik dapat
dilakukan sebagai berikut.
1. Mengawalinya dengan menjalin silaturahim kepada Guru Agama. Akan lebih mudah bila kita adalah
alumni dari sekolah yang diajukan proposal, karena sang guru telah terlebih dahulu mengenal kita.
Mengapa Guru Agama dan bukan Kepala Sekolah? Karena boleh jadi Kepala Sekolah kurang
mengetahui kondisi di lapangan. Guru Agama tentu lebih sering terjun ke lapangan dan mengetahui
betul kondisi siswa.
48
2.
Membawa proposal yang berisi program yang akan dijalankan. Akan lebih baik jika proposal yang
dibawa menggunakan nama yayasan, baik itu forum alumni maupun LSM. Karena, sekolah akan lebih
merespon terhadap proposal dengan latar organisasi yang jelas. Bukan organisasi tanpa bentuk!
3. Jelaskan dengan bahasa yang baik dan benar. Tidak semua orang dapat mencerna bahasa proposal
(atau tidak semua orang mau membacanya!) sehingga peran kita dalam menyampaikannya amat
dibutuhkan.
4. Minta Guru Agama untuk membawa kita ke forum sekolah, termasuk Kepala Sekolah. Dukungan akan
lebih kuat bila keberadaan kita selaku pengelola mentoring sekolah diketahui, atau lebih bagus bila
didukung, oleh unsur sekolah lainnya termasuk Kepala Sekolah.
5. Semua program yang kita ajukan, telah sampai ke tahap pelaksanaan. Yang terpenting tentu saja
melaksanakan dengan baik, dan tetap menjaga hubungan silaturahim dengan pihak sekolah. Sering
berkunjung ke rumah Guru Agama, misalnya saat lebaran. Menyempatkan diri untuk berbincang
dengan guru dan atau Kepala Sekolah saat kita sedang berada di sekolah.
6. Menjalankan evaluasi dan melaporkannya secara rutin kepada sekolah. Hal tersebut dapat menjaga
kepercayaan yang telah diberikan kepada kita. Posisi yang sama-sama tahu dan setara dapat
menghilangkan kecurigaan kepada kita.
7. Terakhir, jalinlah hubungan yang erat dengan orang tua siswa. Karena bisa jadi orang tua siswa
mengira anaknya mengikuti mentoring tetapi kenyataan sebaliknya. Atau ada orang tua yang menuding
mentoring sebagai biang keladi atas kelakuan negatif anaknya. Padahal hal itu disebabkan
keikutsertaan anaknya dalam pengajian lain, namun orang tuanya mengira bahwa itu adalah mentoring
yang diadakan sekolah. Hubungan dengan orang tua tidak sekedar mensosialisasikan mentoring tapi
dapat dikembangkan menjadi semacam jembatan komunikasi antara problematika siswa terhadap
orang tuanya. Biasanya ini menjadi tanggungjawab mentor masing-masing dalam menjalin hubungan
dengan orang tua siswanya. Namun bagaimanapun juga ini harus menjadi salah satu perhatian penting
oleh pengelola mentoring.
Sepertinya semua lancar saja? Jika begitu, kita harus bersyukur ... kalau tidak? Masalah tentu
dapat dicarikan solusinya. Beberapa permasalah yang dapat ditemui berkenaan dengan hubungan dengan
pihak sekolah misalnya:
1. Proposal yang kita ajukan ditolak. Wow! Cobaan yang cukup berat. Bila hal tersebut terjadi, harus
dicari tahu penyebabnya. Bisa jadi karena program yang kita ajukan tidak realistis, atau sekolah pernah
memiliki pengalaman buruk dengan kegiatan semacam mentoring keislaman yang kita ajukan? Sebisa
mungkin kita jelaskan dengan cara yang baik, namun bila tidak bisa juga... mungkin belum saatnya ke
sekolah tersebut. Kita masih dapat melangkah ke sekolah lain bukan?
2. Hubungan dengan pihak sekolah mengalami badai di tengah jalan. Misalnya pergantian pengurus lama
ke baru. Pengurus baru (yang memang benar-benar baru) merasa agak canggung dalam membina
hubungan dengan pihak sekolah. Sedih sekali... hal tersebut dapat disiasati dengan mentransfer ilmu
pengurus lama ke baru, atau pengurus lama bersama dengan pengurus baru silaturahim ke pihak
sekolah! Cara yang mudah dan menyenangkan.
3. Tidak adanya sistem pelaporan berkala kepada pihak sekolah. Pihak sekolah akan bertanya-tanya. Apa
yang diberikan pengelola mentoring kepada anak muridnya? Bagaimana perkembangannya? Janganjangan diajari yang tidak-tidak! Untuk mengatasinya, kita dapat membuat sistem pelaporan yang telah
tertata dengan rapi dan mudah dipahami. Laporan tersebut dapat diberikan satu semester sekali, atau
kalau perlu sebulan sekali. Tidak harus formal, tapi ada.
Mewujudkan hal-hal di atas tidak dapat dilakukan sendiri. Akan lebih baik bila ada tim khusus
yang bertugas menangani kehumasan dengan pihak sekolah. Tim tersebut menjadi juru bicara atau orang
paling dikenal oleh sekolah. Hal yang wajar, karena akan sulit melibatkan seluruh pengelola mentoring
untuk terus hadir dan berinteraksi dengan pihak sekolah.
Mengelola mentoring pun dapat lebih menyenangkan bila kita melibatkan pihak LSM untuk
mengadakan acara-acara tertentu. Acara tersebut misalnya berupa outing yang tidak dapat kita kelola
sendiri. Acara yang bervariasi tentu akan membuat pelaksanaan mentoring menjadi lebih menyenangkan.
Dengan syarat, pihak sekolah mengetahui dan menyetujui acara tersebut!
Sebagai penutup, yang terpenting adalah kita harus selalu membuat diri kita terlihat oleh pihak
sekolah plus transparan dalam berbagai kegiatan termasuk dalam hal keuangan. Usahakan untuk selalu
menjalin hubungan dengan sekolah (dengan cara yang baik) secara formal maupun informal.
49
Bagaimana membuat proposal + contohnya
Untuk membuat proposal itu gampang. Lihat contoh proposal di bawah ini. Lalu modifikasi dan update
ceritanya. Sesuaikan keadaan dan standarnya dengan lingkungan anda, khususnya sekolah. Bila
proposalnya ingin seorisinal mungkin, dapat saja anda bersama teman-teman membuatnya sendiri. OK?
Contoh Proposal Pengembangan Remaja
PENDAHULUAN
Segala Pujian dan kesombongan hanyalah hak prerogatif Sang Maha Pencipta, Allah
SWT. bersyukur dan mengamalkan apa yang dititahkan-Nya merupakan kewajiban kita sebagai
makhlukNya. Kepada pembawa risalah Islam penghancur kebatilan, pendobrak kejumudan dan
penyebar cahaya kebenaran, Muhammad SAW, semoga sholawat dan salam selalu tercurah
kepadanya, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir jaman.
SMA merupakan sebuah institusi pendidikan yang sangat signifikan dalam pembentukan
karakter diri setiap insan. Di sanalah generasi-generasi muda yang dalam masa transisi dari
masa kanak-kanak menuju masa remaja. Emosi yang masih labil dan sangat mudah terpengaruh
lingkungan menguasai mereka. Oleh karena itu diperlukan sentuhan untuk para generasi
penerus ini.
Membangun generasi yang berkualitas tidak bisa dibangun dalam satu hari, tetapi
1
diperlukan usaha keras dan berkelanjutan
dari individu-individu dan lembaga-lembaga yang
peduli akan kelangsungan generasi rahmatan lil alamin. Hal tersebut tidak mungkin dilakukan
secara parsial tetapi dibutuhkan usaha yang sinergik agar menghasilkan output yang optimal.
Maka kami alumni SMAN 24 Serang berusaha mengambil peran dalam mencari dan
mengumpulkan serpihan mutiara peradaban ini melalui Forum dawah dan Silaturrahim alumni
disingkat Fadhil
PROFIL FADHIL
Forum dawah dan Silaturrahim alumni disingkat Fadhil didirikan di Serang pada tanggal
25 Desember 2002 oleh para alumni SMAN 24 Serang. Proses pembentukannya didasari oleh
kecintaannya terhadap SMA dan para objeknya. Karena mereka adalah aset terbesar sebagai
generasi penerus yang harus tercerahkan potensi fisik, akal dan ruhiyahnya. Pengurus Fadhil
terdiri dari beberapa alumni SMAN 24 Serang yang berada di Universitas di Jakarta maupun di
luar Jakarta serta para alumni yang sudah bekerja.
50
Dewan
Penasehat
Ketua
Bendahara
Umum
Sekretaris
Umum
BPI
Staff
Sekum
Dept. Pember
dayaan Alumni
Div. Media
Alumni
Dept. Syiar
Islam
Div. Bank
Potensi
Alumni
Div. Moslem
Student Dev
SubDiv :
Club Mentoring
-PAA
-Academic Dev
-Skill Dev
Div. Peduli
Almamater
51
PROFIL DEPARTEMEN SYIAR ISLAM
Departemen ini merupakan salah satu departemen dalam struktrur organisasi FADHIL
yang mewadahi seluruh kegiatan bernuansa syiar Islam, baik untuk siswa, pihak sekolah maupun
masyarakat sekitar.
Salah satu divisi yang ada di Departemen ini yaitu:
Divisi MSD (Moslem Student Development)
Divisi ini terbagi dalam beberapa sub divisi yaitu:
52
NAMA PROGRAM
Terbentuknya generasi muda Islam yang mempunyai keunggulan dalam hal akademis
dan mempunyai akhlaq yang baik serta jasmani yang kuat
MI SI
Melakukan mentoring dan kegiatan lainnya di SMAN 24 Serang yang menunjang bagi
pengembangan fikriyah, jasmaniyah, dan ruhiyah siswa.
TUJUAN PROGRAM
A. Bagi Si swa
Meni ngkat kan wa wa san si swa t ent an g perg ur uan t i nggi dan
kehi dupa n pa sc a sekol ah
Meni ngkat kan kem am puan da sar-da sar ke-I sl am an sert a
perm asal ah an I sl am kont em porer.
Meni ngkat kan m ot iv asi bel aj ar si swa
Meni ngkat kan I nt er per so nal ski l l si swa
Li ngkung an ya ng kon du si f bagi pengem banga n kepri badi an si swa
B. Bagi Sekol ah
53
Mem bant u m eni ngkat kan kual i t as l ul usa n yan g cerda s, kreat i f dan
i sl ami .
Mem bant u m eni ngkat kan nam a bai k sekol ah
Mengur angi angk a kenak al an rem aj a
54
BENTUK PROGRAM
No
Proker
1
Mentoring Rutin
Latar belakang: Melihat kondisi yang semakin menuntut
karena tantangan yang kian bertambah seiring dengan kemajuan zaman khususnya bagi
generasi muda yang dihadapkan dengan kondisi umat yang mulai terwarnai dengan budayabudaya jahiliyah, maka perlu diadakan suatu kegiatan yang bernilai dan berefek positif secara
intensif dan terpadu.
Tujuan umum : Membentuk pribadi pemuda muslim
Tujuan khusus: Mempersiapkan generasi penerus yang berakhlak muslim sejati.
Waktu pelaksanaan: sepekan sekali
Nama Mentor dan jadwal mentoring terlampir
2
Mentoring Gabungan
Sifat: Event rutin
Latar belakang: Rutininas yang dijalankan berupa mentoring tidak memungkinkan bila
selamanya ditangani oleh mentor kelas 3, mengingat kondisi mentor kelas 3 yang harus
mempersiapkan diri menghadapi ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi.
Tujuan Umum: Transfer kelompok mentoring dari mentor kelas 3 kepada mentor alumni
Tujuan khusus:
1. Mempererat ukhuwah antara kelompok mentoring dan antar anggota kelompok
mentoring
2. Memberikan suasana baru dalam mentoring
Waktu pelaksanaan: Januari 2006
55
yang akan dipresentasikan oleh alumni yang berkuliah di PTN dan PTS yang bersangkutan.Adapun
mengenai teknis acaranya dimandatkan kepada tim pelaksana.
B. Bulletin Pendidikan
Bulletin yang dikhususkan bagi siswa SMA Negeri 24 Serang ini berisi tentang informasi yang
berhubungan dengan pendidikan seperti beasiswa, informasi kampus, isu pendidikan nasional, profil
alumni yang telah sukses maupun sebagai salah satu sarana bagi publikasi kegiatan yang akan
diadakan oleh Fadhil. Buletin ini terbit setiap dua bulan sekali. Adapun sebagai pengganti ongkos cetak
akan dikenakan infak sebesar Rp 1000.
C. Mentoring Pendidikan (MP)
MP merupakan suatu program kerja yang nantinya akan diarahkan ke pada suatu konsep
Bimbingan Belajar Alumni (BBA). MP merupakan suatu pilot project dari BBA. Kegiatan ini berupa
belajar bersama dengan siswa SMA dimana alumni sebagai pengajarnya. Program ini dimulai dari clubclub mentoring yang telah ada dimana pada setiap 1 minggu sekali mereka dapat melakukan belajar
bersama, adapun waktunya dapat disesuaikan antara pengajar maupun dengan siswa itu sendiri. MP
ini dapat dilakukan secara intensif manakala siswa akan menghadapi ujian semester maupun ujian
nasional, misalnya 1 bulan sebelum UAS kelompok-keompok belajar ini mengadakan belajar bersama
1 minggu dua kali ataupun lebih sesuai keperluan dan kesepakatan pengajar maupun siswa. MP ini
juga mempunyai parameter keberhasilan contohnya dalam UAS para siswa yang mengikuti MP
berhasil menjadi juara kelas.
Sub div. Skill Development
PELATIHAN
Pelatihan disini adalah bonus dari program ini secara keseluruhan karena diadakan setiap 2 bulan dan
menghadirkan topik, pembicara, dan suasana yang pasti berbeda tetapi menarik. Tema pelatihan tidak
terbatas pada pemahaman materi dasar keIslaman, tetapi mengedepankan pembinaan keterampilan
atau skill siswa.
LOKASI DAN WAKTU
56
PELAKSANA
Kegiatan ini dilaksanakan oleh alumni-alumni SMA Negeri 24 Serang dalam wadah Fadhil
SMAN 24 Serang
RENCANA ANGGARAN
(Terlampir )
PENUTUP
Kegi at an i ni di harapka n dap at m enj adi sal ah sat u wuj u d kepe dul i an nyat a
dal am upaya m eni ngkat kan kual i t as pel aj ar y ang cerd a s, kreat i f dan I sl ami .
Akhir kata, Rangkaian program yang diadakan ini adalah sebuah ikhtiar. Atas kerjasama yang
sinergis dan dinamis antara semua pihak, mudah-mudahan rangkaian program kerja Fadhil SMAN 24
Serang dapat terselesaikan sesuai rencana.
Hanya ALLAH SWT yang menentukan semuanya. Mudah-mudahan ALLAH SWT meridhoi
semua yang telah diupayakan ini.
Ket ua F adhi l
Ad h i Praset yo
Ad i Wah yu d i n M.M.
57
La mp i r an 1
Susuna n P anit ia
M oslem St ud ent Develop ment P rog ra m
Pel i nd un g
: Al l a h Swt.
Pen a seh a t
Pemb i n a
Pen a n ggun gj a wa b
: Ad i W a hy ud in M. M. ( FKU I 2003)
Sekr eta r i s U mu m
: Av i v Ri ya n to (PNJ 2002)
Ben d a ha r a
Ko or d . Da nu s
: E ko Mu l ki Fa rh an (FE UI 2003)
Ko or d . Pel a ti h an /Ski ll
: M. No v an AS (I PB 2004)
Ko or d . Aka d emi k
: Ar i ef Ro ma d h a n (PNJ 2004)
Ko or d . Men to r i n g
: Su r o no W . (ST AN 2002 )
Ko or d . Bea si swa P AA
: Ar i ef Ri d wa n sy a h (UI 2003)
Ko or d . Ped ul i Al ma ma ter
: Ri n y Nur ma ya n ty (I PB 2002)
58
Lampiran 2
Juli 2005
Agustus
September
Sosialisasi MSDP
Launching
Bimbingan Belajar
Alumni
Mentoring Perdana
Medical Chek up
Searching penerima
beasiswa PAA
Pelatihan "Amazing
Teens" (Remaja Hebat)
Oktober
November
Desember
Pesantren Kilat
(Sanlat) Ramadhan
Sarasehan MSDP
Januari 2006
Februari
Education Days
April
Men-Gab
Mei
Maret
Men-Gab
Bedah Buku
"Emotional Spiritual
Quotion (ESQ)"
Men-Gab
Juni
Men-Gab
59
Lampiran 3
Kegiatan
Bentuk Kegiatan
Sosialisasi MSDP
Dan Launching Bimbingan
Belajar Alumni
Mentoring MSDP
Medical Chek up
Pemeriksaan
dan
konsultasi kesehatan gratis
Training
Tanya Jawab
Sarasehan MSDP
Sambutan
dari pihak sekolah
Pemutaran
Film MSDP
Presentasi
kegiatan MSDP
Kajian Islam pekanan
Sharing dengan mentor
Waktu
Tujuan
Juli 2005
Memperkenalkan
kegiatankegiatan MSDP kepada siswa
baru
Tiap pekan
mulai Juli
2005
Agustus 2005
Membentuk kepribadian
muslim pada diri siswa
September
2005
Kajian Keislaman
Buka Puasa Bersama
Mentoring gabungan
Oktober 2005
Ceramah Ustadz
Sosialisasi Kegiatan
MSDP ke depan
November
2005
Desember
2005
Education Days
Bedah buku
Training dan
Muhasabah
10
Kajian Tafsir
Tiap Bulan
pekan ke-3
Menjelaskan tentang
pentingnya kecerdasan emosi
dan spiritual dalam mejalani
kehidupan
Membentuk kepribadian
muslim yang Qur'ani
11
Pelatihan Skill
Mentor
Tiap bulan
Sekali
Januari 2006
Februari 2006
60
Lampiran 4
SEKILAS
Definisi Mentoring
Adalah program kajian yang membahas materi-materi dasar keislaman dan pembentukan akhlak islami
sehingga terwujud pribadi pemuda yang unggul dan siap menghadapi tantangan zaman. Kajian ini
disampaikan dengan metode mentoring bergaya komunikatif yang dilakukan secara periodik dan kontinu.
Mengapa Metode Mentoring ?
Mentoring adalah alternatif model pembinaan generasi muda muslim yang telah tersebar secara
luas dan digunakan di sekolah-sekolah dan kampus-kampus. Hal ini disebabkan mentoring merupakan
bentuk pembinaan yang memiliki keunggulan-keunggulan, diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.
Berlangsungnya pembinaan pribadi peserta mentoring yang menyeluruh, Baik melalui materimateri dasar keislaman maipun materi pengembangan diri.
Membahas permasalahan dan solusi yang dekat dengan lingkungan peserta mentoring sehingga
dapat mendukung penerapan siatem pendidikan berbasis kompetensi.
Didapatnya pemantauan yang lebih intensif dan melekat dari seorang mentor terhadap
perkembangan kualitas peserta mentoring (jumlah peserta mentoring yang ideal adalah 12 orang
perkelompok).
Memungkinkan proses pembinaan yang berlangsung secara kontinu.
Disampaikan dengan gaya komunikatif dan simpatik sehingga tidak merasa jenuh.
Perangkat-perangkat mentoring
Mentor
Adalah alumni muslim SMAN 24 Serang yang telah melalui seleksi dan up grade yang dilakukan
Fadhil Smandupa.
Peserta mentoring (Mentee)
Adalah siswa/i muslim SMAN 24 Serang, khususnya kelas 1 atau siswa/i di tahun ajaran baru.
Asisten mentor
Adalah pendamping kelas (pk) dan kakak asuh akademis (kasad) yang sudah dibentuk dalam
kegiatan MOS dan Pelangi.
Mentoring gabungan
Adalah program penyegaran mentoring yang dilakukan setiap bulan dengan beragam variasi
kegiatan yang dititikbaratkan pada program pengembangan diri.
Waktu Pelaksanaan
Mentoring dilakukan secara intensif seminggu sekali dengan hari dan jam sesuai kesepakatan
antara mentor dan peserta mentoring, berdurasi 1,5 sampai 2 jam.
Flot waktu setiap pertemuan (bersifat fleksibel)
Pembukaan (5)
Mengenal Al-quran
-Pengetahuan Al-quran (15)
-Tilawah (15)
Materi (45)
Diskusi dan curhat (35)
Penutup (5)
61
URUTAN MATERI
SARANA
PENDUKUNG
Syukur nikmat
1 pertemuan
1 pertemuan
Mengenal Allah
1 pertemuan
Mengenal Islam
Perjalanan Menemukan
Jati Diri
1 pertemuan
1 pertemuan
2 pertemuan
Simulasi
Islam Is Solution
Semester 2
Sikap :
1. Menjalankan Ibadah
Wajib
2. Meningkatkan rasa
keingintahuan terhadap
Islam dan masalah
lingkungannya
Pemahaman :
1. Memiliki Aqidah
Islam yang benar
2. Memahami pentingnya
belajar Islam
3. Memahami resiko
segalaperbuatan
KETERANGan
1 pertemuan
2 pertemuan
Akhlaqul Karimah
Suplemen : berbakti
kepada orangtua
1 pertemuan
Membangun Motivasi
Simulasi
1 pertemuan
1 pertemuan
2 pertemuan
Simulasi : worksheet
konsentrasi
1 pertemuan
Mengenal Jahiliyyah
1 pertemuan
Invasi Intelektual
2 pertemuan
Manajemen Waktu
1 pertemuan
Cinta
1 pertemuan
Suplemen : 10 Sahabat
dijamin ke surga
2 pertemaun
Simulasi
1 pertemuan
Mendengar dan
Memberi Respon
62
Lembar Pe rsetuj ua n
Set el ah m em baca dan m em pert im bangkan propo sal I ni , kam i sel aku Kepal a
Sekol ah SMAN 24 Sera ng m enyet uj ui Mos le m St udent Deve lo pment Pr ogram i ni
di adakan di SMAN 24 Serang.
Serang,
Jul i 2005
63
: ..
Kelas
: ..
TTL
: ..
Anak ke/dari
: ../. bersaudara
Alamat
: ..
..
..
Telp/HP
: ..
: ..
Hobby
: ..
64
Latihan
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas!
1. Apa yang menjadi tujuan utama dalam menjalin silaturahmi dengan sekolah maupun orang tua
siswa? Coba diskusikan pula dengan teman-teman anda!
2. Apa yang dimaksud dengan proposal?
3. Mengapa anda harus membuat proposal? Sebutkan alasannya!
4. Diskusikan dengan teman-teman anda. Anggap ada sesuatu yang kurang dari contoh proposal di
atas. Apa saja yang perlu dilengkapi? Jelaskan juga alasannya! (perhatikan komponen-komponen
dalam proposal)
6.
7.
Sudahkan anda bersikap ramah ketika bertemu dengan orang lain yang mungkin anda tidak
mengenalnya?
Adakah keinginan anda untuk lebih banyak mengenal orang lain?
Kapan terakhir anda bertemu dengan guru atau orang tua mentee?
Dalam satu bulan terkahir ini sudah berapa kali anda bersilaturahmi dengan pihak institusi dan
keluarga mentee? Apa yang anda bicarakan? Perkembangan apa yang anda dapatkan?
Bila anda masih kesulitan membina hubungan dengan yang berkepentingan, maka tanyakanlah
pada yang sudah berhasil. Sudahkah anda menanyakan pada yang berhasil, bagaimana ia membina
hubungan itu?
Programkan dalam jadwal kegiatan anda, bersilaturahmi dengan yang berkepentingan (sekolah,
guru, mentee, keluarga, LSM, pemda, walikota, bupati, ustad, dinas pendidikan, mentor lain,
bimbel, badan anti narkoba, polisi, satpam, pemilik warung tempat mejeng mentee, dll)! Cek
seputar lingkungan apa remaja dan mentee anda beraktivitas!
Dapatkah usaha silaturahmi anda ini berkembang menjadi usaha dawah yang menyeluruh?
Bagaimana caranya?
Studi Kasus
Ketika anda bersilaturahmi dengan seorang guru. Anda mendapat informasi bahwa beliau bertemu dengan
seorang akhwat yang mengaku sebagai mentor di sekolah anda. Beliau juga menyampaikan bahwa akhwat
65
itu suka mengisi acara mentoring di musholla. Namun ketika disampaikan namanya, anda tidak mengenal
orang itu. Dan ketika dicek kebenarannya, pun tidak ada nama itu dalam daftar mentor resmi.
Menghadapi masalah itu, runutlah bagaimana anda dan tim pengelola menyelesaikannya. Lalu buatlah
strategi agar hal itu tidak terjadi lagi di sekolah anda!
66
67
Apakah ada hubungan antara memiliki uang sendiri dengan lancarnya kegiatan mentoring? Tentu
ada! Misalnya dengan memiliki uang sendiri yang cukup, para mentor dapat pergi ke sekolah dengan
leluasa, tidak lagi harus merepotkan orangtua. Lebih lagi, sekali-sekali (jangan sering-sering lho!) mentor
dapat mentraktir peserta mentoring. Bakso misalnya. Tujuannya tentu untuk lebih menguatkan ukhuwah
antar sesama.
Para mentor harus lebih rapih urusannya, dan mengelola keuangannya sebaik mungkin. Jangan
boros, karena boros itu temannya setan. Jadi, para mentor, selamat mengelola keuangan masing-masing.
Biarlah Allah yang membalasnya. Jika dicermati lebih lanjut, sumber dana terbesar yang terpakai adalah
dana pribadi dibandingkan dua sumber dana sebelumnya. Sumber dana pribadi yang masih dapat
diandalkan saat sumber dana lainnya tidak tersedia.
Sumber Dana Lain
Sumber dana selain yang telah disebutkan, dapat kita gali dari sponsor dan donatur. Dengan
mengajukan sebagai bagian dari pengembangan kualitas siswa secara menyeluruh, kita ajukan proposalnya.
Tapi biasanya program yang diusulkan tidak hanya mentoring, tetapi juga program lain seperti beasiswa,
kakak asuh, pengembangan lifeskill, dan lain sebagainya.
Selain itu kita dapat mengembangkan unit usaha alumni, sebagai sumber dana lain. Unit usaha itu
dapat berupa bimbingan belajar alumni, kursus bahasa & komputer, rental (komputer, vcd, & buku),
training center, koperasi, lembaga keuangan syariah, toko buku & alat kantor, warung, bengkel, agen pulsa
elektrik, asuransi syariah, dan lain sebagainya. Sesuaikan saja dengan kompetensi masing-masing alumni
dan bagaimana mereka bersinergi dalam usaha itu. Jangan sampai masalah finansial membuat ukhuwah
retak. Hindari hal itu dengan penerapan manajemen yang baik.
Setelah mengetahui sumber-sumber dana tersebut, yang mana yang harus kita pilih? Idealnya,
tidak ada sumber dana yang dapat berdiri sendiri. Semuanya saling melengkapi. Saling melengkapi
menjadikan sumber finansial yang kuat, dan dapat digunakan dengan lebih optimal.
Pengelolaan Sumber Dana
Dana yang kita miliki harus kita kelola dengan baik. Minimal memonitor keluar masuk keuangan adalah
hal yang kita perhatikan. Selain masalah pembukuan keuangan. Bagaimana kita mendistribusikan
penggunaan uang itulah yang harus benar-benar diawasi. Pengunaan dana harus efektif dan efisien. Bila
diakhir tahun ajaran mentoring kita mendapatkan defisit anggaran atau kita ingin memiliki sisa dana di
akhir proyek, maka kita perlu merancang ulang bagaimana alokasi dan penggunaan dana yang ada.
Pertama, kita harus mengalokasikan dana untuk kebutuhan yang jelas dalam mencapai sasaran proyek.
Kedua, kita harus mampu mencari alternatif yang dapat mereduksi biaya (efisiensi) tanpa mengurangi
kualitas atau standar kebutuhan yang ada.
Ketiga, jangan mudah tergiur dengan tawaran proyek penggalangan dana sebelum anda memahami dengan
jelas seluk-beluknya termasuk keuntungan yang akan diperoleh.
Keempat, gunakan dalil pareto, yaitu 80% pengeluaran itu biasanya diakibatkan oleh 20% dari kegiatan
yang dilakukan. Coba saja anda kalkulasi pengeluaran anda untuk apa saja. Lalu bandingkan secara
persentase. Anda akan menemukan sekitar 2 dari 10 sumber pengeluaran (20%) sebagai sumber
pengeluaran yang menelan 80% anggaran anda. Apa manfaatnya kita mengetahui hal ini? Dengan
mengkonsentrasikan dua atau tiga sumber pengeluaran terbesar untuk anda tekan pembiayaannya dengan
strategi tertentu, maka anda dapat menekan pengeluaran secara signifikan. Gunakanlah intelektual anda
untuk memecahkan masalah biaya tinggi atas 20% sumber pengeluaran yang menelan 80% anggaran.
Pertanyaan Diskusi & Latihan
1. Bisakah kita mengelola keuangan dengan perencanaan baik dan menawarkannya ke calon sponsor
dan donatur?
2. Buatlah perencanaan sederhana keuangan kegiatan mentoring anda!
68
Gambar 10.1 Kepemimpinan dapat dilatih dengan menjadi seorang Trainer (Reza M.
Syarif sedang presentasi)
Bab 10
MENJADI PEMIMPIN
. Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik. Allah
memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha
Mengetahui
QS Al Baqarah 2: 247
Sebagian kaum Israil pernah menanyakan bagaimana Thalut saat itu dijadikan pemimpin bani Israil oleh
Allah. Mengapa tidak kaum konglomerat saja yang memimpin bangsanya. Alasan apa yang digunakan
untuk menjawab pertanyaan Bani Israil itu adalah bahwa Thalut beriman pada Allah serta diberi
keleluasaan ilmu dan keperkasaan fisik. Inilah suatu jawaban sekaligus rumusan bagi kita suatu kriteria
utama pemimpin, yaitu beriman kepada Allah, berilmu dan kuat fisiknya.
Selain itu, Rasulullah saw juga telah menyatakan kepada kita suatu konsep dasar kepemimpinan yang
penting kita ketahui pula yaitu, setiap orang adalah pemimpin.
Dalam konsep kepemimpinan ini, kita mengenal dua kata utama yaitu pemimpin dan pengikut. Dua kata ini
seperti dua sisi mata uang. Antara sisi satu dan sisi lainnya tidak bisa dipisahkan dan cenderung sama. Satu
sisi anda adalah pemimpin, sisi lain anda adalah pengikut. Apapun posisi anda dalam organisasi, anda
adalah pemimpin sekaligus pengikut. Unik ya!
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai
pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. (QS Al Araf 7: 3)
69
Sehingga ada hipotesis yang sulit terbantahkan bahwa bila anda menjadi pengikut yang baik, maka anda
dapat menjadi pemimpin yang baik. Karena untuk bisa menjadi pengikut yang baik, anda harus menjadi
pemimpin bagi diri sendiri secara baik. Anda belum bisa menjadi pemimpin yang baik bila anda masih
menjadi pengikut yang nakal atau bodoh.
7 Fakta Kepemimpinan
1. Satu orang bisa membuat perbedaan. Sadarilah sekecil apapun peran anda, anda tetap berharga
dari sisi sistem organisasi. Secara sistem anda adalah komponen dari organisasi itu, satu
komponen melenceng dari yang seharusnya maka akan menabrak komponen lain dan
menimbulkan ketidakstabilan dalam proses organisasi. Sekecil atau sebesar apapun amanah anda
dalam organisasi itu, tetap memiliki nilai yang penting yang tidak bisa diabaikan. Dapatkah anda
bayangkan bila dalam rapat strategi perang, Salman Al Farisi menyimpan saja di dalam hati ide
pembuatan paritnya
2. Kesuksesan hanya melalui bantuan Allah SWT. Cobalah anda pikirkan sebenarnya kesuksesan
anda itu adalah hasil usaha sendiri atau ada yang turut membantu anda dalam proses pencapaian
itu? Orang yang membantu anda itu, siapa yang menggerakkan hatinya untuk menolong anda?.
Kesuksesan adalah hasil yang sebenarnya kita tidak dianjurkan untuk menjadikan itu sebagai
tujuan utama. Sebenarnya sukses itu sendiri hanyalah milik Allah saja. Oleh karena itu kita tidak
akan pernah merasa sombong bila mendapat sukses.
3. Kita tidak perlu menjadi manajer untuk menjadi pemimpin, namun seorang manajer seyogyanya
menjadi pemimpin atas apa yang menjadi amanahnya. Kepemimpinan kita bukan berambisi untuk
meraih jabatan. Semakin tinggi jabatan, maka akan semakin baik dalam kepemimpinan seseorang.
Itu salah besar. Khalid sebagai seorang jendral maupun ketika diganti jabatannya menjadi prajurit
kala itu, beliau tetap berjuang bersama pasukan muslimin dalam berbagai peperangan.
4. Bila kita tahu, maka kita bisa memimpin di mana saja. Kalau anda tahu . Karena anda telah
mengetahuinya, maka jangan pernah khawatir kehilangan kekuasaan, karena pemilik kekuasaan
itu hanyalah milik Allah. Oleh karena itu sebaik-baik bekal adalah TAKWA.
5. Esensi kepemimpinan sangat sederhana. Seperti apa yang telah dijelaskan di atas konsep
kepemimpinan itu sederhana. Ada pemimpin dan pengikut. Satu waktu satu posisi. Dalam
kelompok, anda bila bukan pemimpin maka anda adalah pengikut. Bukan pengikut berarti anda
pemimpin. Jangan campur aduk nanti jadi kacau.
6. Pemimpin itu dijadikan. Lahirnya negara feodal dimana harta kekayaan bumi itu milik raja adalah
karena ada asumsi bahwa pemimpin itu dilahirkan dari dewa. Bagi kita pemimpin adalah
dilahirkan dan dijadikan. Pemimpin itu dijadikan dari sejak kedua orang tuanya bertemu, tumbuh
dalam kandungan, mengikuti pendidikan, pelatihan dan mengamalan ilmu-ilmu kepemimpinan.
Mereka ada ... dari pengamalan itu semua.
7. Kepemimpinan yang baik tidak tergantung pada suasana yang baik. Apapun suasananya seorang
pemimpin akan tetap waspada. Karena setiap celah dapat menjadi batu sandungan akan
keberlangsungan peran kepemimpinannya. Celah apapun itu baik berupa kenikmatan, maupun
kesulitan-kesulitan.
7 Cara Menumbuhkan Sifat Kepemimpinan dalam Diri Seseorang
Bagaimana kita menumbuhkan sikap kepemimpinan dalam diri kita maupun orang lain? Simak tujuh poin
di bawah ini, mungkin bisa membantu anda:
1.
2.
3.
Meningkatkan keikhlasan. Tingkatkan keikhlasan dengan meningkatkan keimanan anda. Selain itu
bergabunglah bersama-sama orang yang berupaya ikhlas. Berikhlas dalam beramal akan memberi
pengertian bahwa kekuatan hanya milik-Nya dan kita berupaya untuk berada di sisi-Nya.
Ambillah resiko. Menatap masa depan adalah resiko, termasuk menjalankannya. Waktu akan terus
berjalan tanpa menunggu anda. Dan tentunya resiko akan selalu ada sekecil apapun dari usaha
yang anda lakukan. Mengambil resiko adalah anda berani dan menyadari akan bahaya dan
tantangan yang akan hadir dalam pengemalan atas pemahaman anda. Resiko bukan untuk
dihindari, namun untuk dikelola.
Jadilah orang yang inovatif. Perubahan akan terus berjalan tanpa memperdulikan anda. Bila anda
ingin yang terdepan maka ciptakanlah perubahan. Inovatif merupakan usaha untuk memberi nilai
70
4.
5.
6.
7.
manfaat yang berbeda dari yang biasanya. Jiwa pemimpin memiliki jiwa inovator. Bersedia
memimpin dengan berinovasi atas solusi kebutuhan yang terus berkembang.
Bersedialah untuk mengurus atau diatur. Esensi kepemimpinan adalah kesediaan untuk berkorban
demi suatu tujuan. Pemahaman atas mengurus atau diurus bermuara dari visi dan misi seseorang.
Untuk visi yang melebihi ambisi dirinya, maka sudah selayaknya ia tuntuk dan patuh untuk
mengurus atau diurus demi tercapainya visi tersebut.
Milikilah harapan luhur. Memandang ke langit berarti menanam harapan. Namun bila kita
memandang ke bumi, maka betapa rendahnya bumi dibandingkan langit. Harapan luhur
memandang rendah akan nafsu duniawi dan berusaha meraih bintang di langit. Pemimpin selalu
menatapkan matanya ke arah luasnya harapan langit, bukan pada rendahnya nafsu bumi.
Peliharalah sikap positif. Energi itu berubah bentuk, tidak menghilang begitu saja. Bila kita
menyebarkan energi negatif, maka kita akan mendapat umpan balik energi yang serupa. Alangkah
baiknya bila kita menyebarkan energi positif, karena itu baik untuk kita dan orang lain yang
menerimanya. Pemimpin akan selalu berusaha merubah energi negatif menjadi positif dan
mengembangkan energi positif ke lingkungannya.
Memahami kapan menjadi pemimpin dan kapan menjadi pengikut. Seni kepemimpinan menuntut
kita untuk siap bersikap sebagai pengikut. Kecerdasan kita untuk berpindah posisi dari pengikut
menjadi pemimpin, atau juga sebaliknya menuntut usaha pengenalan lingkungan yang baik.
Seorang yang berjiwa pemimpin akan tahu kapan berperilaku sebagai pemimpin dan kapan
sebagai pengikut.
Latihan Bertindak
Coba anda luangkan waktu, pikirkanlah mengenai diri anda sendiri sejenak!
1.
2.
3.
Seorang pemimpin ketika ia berbicara, ia akan diikuti. Maka sebelum anda mempengaruhi
orang lain. Apakah anda sudah bisa mempengaruhi diri sendiri dengan kata-kata atau ucapan
dalam diri anda?
Cobalah berlatih untuk mengikuti kata-kata atau ucapan yang baik yang keluar dari dalam hati
anda! Dengarkanlah suara hati anda yang baik itu!
Selain itu orang yang berjiwa pemimpin akan mampu menggembleng dirinya sesuai dengan
hal yang terbaik dari yang ia pahami. Maka cobalah gembleng diri dengan memaksa
melakukan apa yang terbaik anda ketahui. Cobalah tapi jangan sampai melampaui batas.
Pertanyaan Diskusi
1. Bagaimana kita meningkatkan kepemimpinan sebagai mentor dihadapan mentee? Jabarkan!
71
Kerja dakwah adalah aktifitas yang berat di atas jalan yang panjang. Takkan selesai bila dikerjakan secara
sendirian. Asy-Syahid Sayyid Qutb, menganalogikannya sebagai aktifitas berat yang dapat mematahkan
tulang punggung, yang hanya bisa dilalui dengan bekal kesabaran. Kerja dakwah adalah kerja jamaah (team
work), jika dikerjakan secara infirodhi mengakibatkan kelebihan beban bagi pribadi bersangkutan.
Kelebihan beban tersebut akan membuat sakit secara fisik; jenuh, bosan dan futur secara mental, serta tak
efisien, kontra produktif dan tidak terorganisir dari sisi kinerja. Maka jelas bahwa kerja dakwah adalah
kerja jamaah. Berkah dan rahmat Allah hanya akan turun bersama kebersamaan. Dari Ibnu Abbas RA. Ia
berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tangan (rahmat) Allah bersama jamaah (HR Tirmidzi)
Definisi
Amal berarti bekerja, berbuat, melakukan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, umat
serta agamanya. Jamaah berarti sekelompok orang yang berhimpun untuk bekerja sama dalam mencapai
tujuan yang dinginkan.
72
Keberhasilan
Amal jamai tidak terjadi dengan sendirinya. Ia akan berjalan baik dan lancar jika berdiri di atas fondasi
ukhuwah yang kuat serta ada usaha yang keras untuk mewujudkannya. Selain harus memperhatikan iman
yang teguh dan mendalam, tujuan gerak yang benar (menggapai ridho Allah), organisasi yang jelas dan
rapi, beberapa aspek ukhuwah berikut ini perlu diperhatikan:
1. Saling mengenal
2. Saling memahami
3. Saling menolong
4. Saling mempersatukan
5. Saling melengkapi
Efektifitas
Efektifitas didefinisikan sebagai keseimbangan antara proses dan hasil (Stephen R. Covey). James F.
Stoner mendefinisikan efektifitas sebagai melaksanakan pekerjaan yang benar; sedangkan efisiensi berarti
melaksanakan pekerjaan dengan benar. Efektifitas harus didahulukan ketimbang efisiensi. Efektifitas
menuntut adanya orientasi kepada hasil sekaligus prosesnya; juga berorientasi kepada arah atau tujuan.
Efektifitas berkorelasi positif dengan tingkat kesabaran, untuk berusaha menyandarkan tangga pada
dinding yang benar sebelum menaikinya dengan cepat. Efektifitas membuat kita menunda sesuatu yang
baik saat ini untuk sesuatu yang terbaik di masa mendatang. Hal ini harus didukung dengan:
73
74
75
76
Ditutup dengan menyebut nama Allah tidak sekadar membaca hamdalah lho! Tapi penting untuk
menutupnya dengan membaca doa penutup majlis seperti yang telah diajarkan Rasulullah SAW.
Tidak lupa pula mengoreksi diri, apakah rapat kali ini tidak efektif karena banyak pembicaraan
yang menyimpang, atau terlalu banyak bercandanya, dan lain-lain. Dengan demikian rapat ke depan dapat
dijalankan dengan lebih baik. Sebelum rapat ditutup ada baiknya pula melihat catatan, Apa amanah yang
saya dapat sekarang? Karena rapat biasanya membuahkan tugas-tugas baru yang harus dilaksanakan dan
akan dievaluasi pada rapat berikutnya. Fiuh tidak mudah memang.
7. Tempat rapat yang mendukung
Pernah rapat di pasar?
Wah nggak mungkin deh!
Siapa bilang? Para pedagang sering rapat di pasar bukan?
Ya, sebenarnya rapat dapat dilakukan di mana saja, karena sering kita menemui hal yang harus
didiskusikan. Tapi jangan lupa, dalam Islam ada aturan mengenai bergaul dengan lawan jenis. Jangan
sampai peserta rapat laki-laki berdesak-desakan dengan peserta rapat perempuan. Sangat terlarang! Saat
rapat, pilihlah tempat yang cukup luas sehingga peserta tidak berdesak-desakan, namun tempat juga tidak
terlalu besar sehingga tulisan dan suara pemimpin rapat tidak jelas. Gunakan hijab/pembatas/penghalang
antara ruangan rapat peserta laki-laki dengan peserta perempuan. Misalnya menggunakan pembatas dari
rotan atau kain. Hal tersebut akan membuat kedua belah pihak merasa lebih nyaman dan lebih terjaga.
Studi Kasus
Pernah melihat orang yang terlambat dalam mengikuti rapat? Ketika ia datang, ia mengucapkan
salam dan menyampaikan kata maaf atas keterlambatannya. AFWAN adalah kata lain yang
disampaikannya. Seketika kita langsung berprasangka baik, memberinya senyum dan mempersilakannya
duduk. Memang begitulah sikap kita terhadap peserta yang terlambat, yaitu berprasangka baik padanya.
Hanya ini akan menjadi sesuatu yang bernilai akhlak buruk baginya bila keterlambatannya disengaja.
Belum lagi kehadirannya sangat dibutuhkan di dalam rapat itu. Jelas ini akan memboroskan waktu bagi
peserta yang telah hadir terlebih dahulu.
Itu dalam hal keterlambatan. Ada lagi kasus bila peserta rapat telah hadir, tiba-tiba ada sms masuk
ke salah seorang peserta yang isinya pernyataan maaf tidak bisa mengikuti rapat hari itu. Hal itu mungkin
tidak seberapa parah bila rapat masih bisa dilaksanakan tanpa kehadirannya. Tapi bila ia cukup penting ...
bagaimana? Jelas rapat tidak akan efektif. Peserta telah datang, akhirnya tidak jadi rapatnya.
Selanjutnya, pernahkah anda tergesa-gesa datang ke sebuah acara rapat karena diperkirakan telah
terlambat. Namun ketika anda telah sampai ke tempatnya. Anda hanya melihat ruangan kosong tanpa
seorang pun yang hadir. Seketika anda ingin segera pulang. Namun anda tetap menunggu peserta yang lain.
Benar saja satu per satu peserta berdatangan. Dan seperti biasa kata AFWAN turut menjadi bumbu dalam
perbincangan awal.
Menurut anda, apakah rapat dapat segera dilaksanakan dengan baik bila seluruh peserta hadir?
Menurut anda, apakah ada dampak positif dari suatu keterlambatan peserta rapat?
Menurut anda, bagaimana mengubah budaya seseorang yang terlambat?
Menurut anda, apakah anda sendiri telah memenuhi disiplin untuk hadir sebelum waktunya?
Menurut anda, bagaimana mensikapi peserta yang mendadak tidak bisa hadir? Patutkah ia mendapat
sangsi atau teguran?
Menurut anda, apakah anda tega untuk membatalkan secara mendadak atas rapat yang telah
dijadwalkan jauh-jauh hari?
Menurut anda, apakah anda sengaja untuk hadir terlambat hanya karena anda ingin mengefisensikan
waktu anda?
Menurut anda, apa manfaat bagi anda bila anda hadir lebih awal dari waktu janji temu rapat?
Meningkatkan kemampuan mendengar
Sebagai pengelola, anda memiliki tangungjawab akan berlangsungnya mentoring. Di sini tidak akan
dibahas mengenai bagaimana anda berbicara, tapi yang akan dibahas adalah bagaimana anda mampu
mendengarkan orang lain. Karena dua lubang telinga anda, jauh lebih penting dari pada satu lubang mulut
anda.
77
Ini adalah kemampuan utama yang seharusnya dimiliki oleh setiap pengelola. Ia harus mampu
mendengarkan. Keuntungan apa yang dapat anda raih dengan meningkatkan kemampuan mendengarkan?
Pertama, anda akan lebih mengenal orang lain, mentor, guru, kepala sekolah, dan lain-lain. Bila anda
mengenal orang lain dengan baik, anda tidak sekedar memahami apa yang terjadi. Tetapi juga mampu
mengenali bagaimana menggerakkannya secara positif.
Kedua, setiap orang pada dasarnya senang bila ia didengarkan. Coba saja .... dapatkah anda membenci
orang yang sungguh-sungguh mendengar ide-ide dan pendapat anda? Sebaliknya, sukakah anda pada orang
yang mendengarkan anda dengan sikap yang tidak sopan?
Ketiga, mereka akan merasa diperhatikan karena anda peduli. Mendengar tidak sekedar asal saja, tetapi ada
kesungguhan atas kesadaran anda untuk memikirkan mereka. Dengan begitu, anda lebih mempererat
ukhuwah yang telah terjalin.
Keempat, mereka akan lebih terbuka untuk menyampaikan apa yang sebenarnya mereka inginkan.
Lupakanlah kepentingan pribadi anda, dan dengarkanlah apa yang disampaikan orang itu.
Kelima, mendengarkan orang lain dengan ikhlas akan mendorong rasa rendah hati anda. Ketika anda
mendengarkan orang lain. Anda membuka pendengaran hati anda dan mengesampingkan ego pribadi. Ini
baik untuk tazkiatunnafs anda.
Keenam, ini yang penting sekali bahwa tanda orang kafir itu adalah keengganannya untuk mendengarkan
hidayah Allah. Sehingga ada indikasi keimanan seseorang seiring dengan kemampuan mendengarnya
(waalhualam).
Dibawah ini teknik-teknik yang dapat anda lakukan dalam meningkatkan kemampuan mendengar.
1. Dengarkan dengan ikhlas. Niatkan karena mencari keridhoan Allah, bukan hal lain. Anda
melakukan ini bukan untuk mencari muka atas manusia.
2. Bersungguh-sungguh dalam mendengar; serius dan sepenuh hati. Dengarkanlah dengan baik
dengan konsentrasi tinggi. Secara fisik ketika kita mendengarkan orang lain pada umumnya
jantung akan berdetak lebih cepat, denyut nadi meningkat. Darah beredar lebih cepat. Bahkan suhu
tubuh anda akan naik sedikit. Anda lebih tahu bahwa anda sedang mendengarkan atau hanya
sekedar pura-pura.
3. Tunjukkan minat pada perkataan orang. Cara menunjukan minat adalah dengan berhadapan muka
dengannya. Postur tubuh awas dan tegar dengan sedikit dicondongkan kepadanya. Jangan
melakukan kegiatan lain ketika anda mendengarkan, seperti memainkan pulpen, atau sambil
mengetik, dll.
4. Usahakan bebas gangguan. Matikan HP atau telepon. Usahakan kemungkinan gangguan lain
diminimalisir ketika terjadi percakapan.
5. Tunjukkan kesabaran. Kesabaran di sini adalah masalah menunggu, mengawasi, mendengarkan,
sampai orang itu selesai menumpahkan isi hatinya. Ada kemungkinan yang berbicara
pemikirannya lebih lambat dari anda. Bersabarlah ketika mendengarkan.
6. Bukalah pikiran anda. Pikiran itu seperti parasut. Baru dapat dipakai bila terbuka. Sekali lagi
hikmah mendengarkan orang itu sangat banyak. Salah satunya adalah inovasi atau usulan kreatif
yang kita sendiri tidak terpikirkan mengenai hal itu. Nah .. dengan open mind kita lebih mudah
menyerap gagasan itu.
7. Dengarkan setiap gagasan. Pendengar yang baik selalu siap siaga menunggu gagasan, konsep, dan
prinsip. Jika ada orang lain yang mengajukan gagasan, maka fokuskan pada prinsipnya. Jangan
anda sudah menyerah pada hal-hal teknis atau hal-hal yang sepele. Pahami prinsipnya dan jangan
kesal bila anda kurang memahami bagaimana caranya.
8. Hargai isinya, bukan cara penyampaiannya. Kita hidup di dalam masyarakat yang sangat
multikultural. Kadang-kadang ada yang penyampaiannya terkesan kasar, namun sebenarnya ia
tidak bermaksud kasar. Dalam tim kita perlu memahami kepribadian masing-masing. Jangan
sampai kita mudah tersinggung dengan perilaku orang lain yang dirasa kurang sreg dengan
kebiasaan kita. Di sini kita harus lebih tertarik pada isi yang disampaikannya, bukan pada gaya dia
dalam penyampaiannya.
9. Turunkan senapan anda. Ketika kita mendengarkan, cobalah untuk menyerap terlebih dahulu apa
yang disampaikan. Jangan baru mendengar sebentar saja, anda sudah mulai memikirkan
jawabannya selagi ia terus berbicara. Lupakan dulu teori-teori atau konsep anda yang kira-kira
ampuh untuknya, selama ia bicara dengan anda.
78
10. Belajarlah mendengarkan apa yang tersirat. Mendengarkan tidak sekedar menggunakan telinga
anda, tetapi juga dengan seluruh indera dan jiwa anda. Ada hal-hal yang tidak selalu terkatakan
pada anda. Tapi ia bisa memberitahu pada anda lebih lengkap, dari yang ia sampaikan.
Perhatikanlah nada dan volume suaranya. Gerak-gerik mata dan badannya. Namun dalam hal ini
tetap anda mengesampingkan prasangka negatif ketika mendengarkan.
Latihan Bertindak
Hari ini, cobalah anda bercakap-cakap dengan mentor mengenai bagaimana ia mengelola kelompok
mentoringnya. Ajukan pertanyaan yang ingin anda ketahui. Perhatikanlah keadaan anda ketika percakapan
berlangsung. Bagaimana respon pribadi atas segala percakapan itu. Perhatikan bagaimana anda menanggapi
segala pernyataannya. Setelah itu lakukan evaluasi atas pribadi anda. Sudahkah aku bersungguh-sungguh
mendengarkannya?
79
[
[
[
[
[
[
[
[
[
]
]
]
]
]
]
]
]
]
Setelah kita mampu memilah informasi menurut kebutuhannya, berarti kita sudah menyikapi
informasi tersebut dengan benar. Karena dengan demikian kita dapat memikirkan langkah-langkah
80
selanjutnya. Langkah terdekat adalah dicek ulang infomasinya,atau bahasa Al-Qurannya di-tabayun. Hal
tersebut diperlukan untuk mengetahui kesahihan suatu informasi. Karena informasi yang belum jelas
kesahihannya dapat menyesatkan.
STUDI KASUS 3
Bulan Mei di sekolah adalah bulan-bulan ujian. Ada Ujian Semester, Ujian Praktek, dan lain-lain.
Tapi itu untuk kelas tiganya. Untuk kelas satu dan dua mereka libur. Atau lebih sering disebut dengan
belajar di rumah Tidak salah sih.. Kadang-kadang informasi libur tidak jelas sehingga mentor datang
ke sekolah namun ternyata libur! (Ayo semangat!) Sebenarnya, bagaimana para mentor menyikapinya?
Apakah setiap sebelum mentoring harus mengecek kepada para peserta, atau langsung mengecek ke guru?
Atau bagaimana?
Informasi yang telah jelas kedudukan dan kesahihannya langsung dapat diberi perlakuan.
Perlakuannya tentu sesuai urutan komunikasi. Misalnya yang tahu informasi adalah mentor, maka ia harus
menyampaikan pertama kali kepada koordinator mentoring. Bila ternyata informasi yang ada
membutuhkan penyikapan segera, tidak masalah untuk langsung disikapi, namun segera dilaporkan kepada
koordinator sesegera mungkin.
Informasi tertentu dapat bersifat lampu merah! Yang mengharuskan seluruh mentor untuk
berkumpul dan menentukan sikap bersama melalui syuro yang bersifat sangat mendadak. Para mentor (dan
pengurus mentoring lainnya) harus siap setiap saat jika ada panggilan-panggilan seperti itu (tentu dari ketua
atau koordinator). Karena yang namanya mentoring di sekolah, tidak terdiri atas hal-hal yang
menyenangkan saja, tapi juga hal-hal yang menegangkan dan membutuhkan pengorbanan tinggi
81
82
kita. Proses tersebut membuat kita semakin memperbaiki mutu sekolah sendiri, sehingga otomatis mutu
sekolah kita akan semakin baik. Bentuk studi bandingnya dibuat informal atau formal terserah saja. Tapi
rasanya dengan saudara sendiri lebih nyaman informal ya? Sambil duduk bersila dan ada konsumsi (!)
masing-masing sekolah memaparkan kondisinya. Lalu diadakan diskusi. Jangan lupa mencatat dan
menyimpan catatan hasil pertemuan tersebut dengan rapi. Seringkali pelaksanaan mentoring terhambat
karena proses administrasi yang tidak rapi. Mungkin sebagian dari kita beranggapan bahwa administrasi
yang rapi tidak terlalu penting. Padahal tidak demikian lho. Administrasi yang rapi akan memudahkan
transfer informasi kepada para penerus kita. Mereka tidak lagi memulai dari angka nol, tapi langsung dari
angka sepuluh misalnya. Lebih efektif dan efisien, karena sesungguhnya suatu tulisan dapat menceritakan
banyak makna, lebih dari sekadar goresan-goresan pena
4. Pembuatan standar
Wah apa lagi nih . Sebenarnya ketika kita membaca buku ini, kita sedang mempelajari suatu
standar. Standar pelaksanaan mentoring ILNA dan usulan-usulannya. Memang sebenarnya standar perlu
dibuat di setiap tataran manajemen. Kita yang bergerak di sekolah perlu memiliki standar yang menjadi
pedoman dalam operasionalnya. Pun ditataran LSM harus memiliki standar ini. Standar akan diwariskan
pada generasi penerus. Perbaikan dan pengembangan standar adalah proses kelanjutan yang harus
disempurnakan. Apa saja yang dapat dijadikan standar? Hampir apa saja . Standar sistem pembinaan,
standar mentor yang terlibat, standar mentee yang diharapkan, standar laporan mentoring, standar metode
pendekatan, dan lain-lain. Standar inilah yang menjadi tolok nilai kesuksesan atau kegagalan. Bila terjadi
suatu masalah, sudahkah kita memenuhi standarnya? Atau ada sesuatu yang harus diperbaiki dalam standar
itu?
5. Kepentingan akan mutu
Zero Defect .. dalam istilah kita minimalisasi cacat dalam pembinaan. Sistem mentoring kita
harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi siap menjadi pemimpin bangsa ini dengan prinsip keadilan.
Atau lain kata harus mampu menghasilkan mentee yang memenuhi standar. Standar apa? Standar yang kita
buat. Bila dalam pembinaan kita ternyata menghasilkan mentee yang lain, tidak sesuai dengan yang
diharapkan, contohnya: Perilaku menyimpang dalam pergaulan, semakin antipati terhadap orang lain,
malas belajar, mudah tersinggung terhadap nasihat guru, kecenderungan rendah diri yang tinggi,
merendahkan orang lain, melawan orang tua, dan sikap-sikap negatif lain. Maka mentee yang memiliki
sikap diatas akibat pembinaan mentoring adalah suatu bentuk produk cacat. Saya ulangi sekali lagi
PRODUK CACAT. Akibat dari kesalahan kita dalam melakukan pembinaan mentoring. Oleh karena itu
pemeliharaan dan peningkatan mutu mentoring, mutlak harus dilakukan bagi setiap pengelolanya.
Pertanyaan Diskusi
1. Pernahkan anda mendengar istilah generalis yang spesialis atau spesialis yang generalis. Apa
perbedaan dari dua kalimat tersebut? Jelaskan! Menurut anda dan tim, apa yang terbaik dari dua
kata itu? Apakah anda dan tim telah memiliki spesialisasi masing-masing? Seberapa dalam tingkat
spesialisasinya? Dapatkah spesialisasi itu diajarkan atau ditularkan pada orang lain yang sekiranya
membutuhkan? Bagaimana caranya secara efisien?
2. Bagaimana cara kita menumbuhkan dan menyuburkan budaya belajar dan saling belajar antar
sesama kita?
Kompetensi Mentor
Menurut UU No. 13/2003 tentang Ketenaga Kerjaan Pasal 1 (10): Kompetensi adalah kemampuan kerja
setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai standar yang
ditetapkan.
Makna kompetensi juga ada dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas. Penjelasan Pasal 35 (1):
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Apa artinya? Kompetensi memiliki tiga unsur plus kesepakatan standar bersama. Tiga unsur itu adalah
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Arti lainnya mau, tahu dan mampu. Setiap pengelola setidaknya
memiliki kemauan, pengetahuan, dan kemampuan untuk bisa memanajemen pembinaan keislaman ini.
83
Itulah mengapa diperlukan standar sebagai juklak pelaksanaan dan pengukuran mutu. Contohnya bila anda
diminta menghapal juz 30 karena memang ada standar yang hendak dipenuhi dari diri anda. Oleh karena itu
memahami standar yang berlaku adalah penting karena itu akan menjadi semacam keseragaman perlakuan
pada tingkatan tertentu dan ketepatan hasil dari yang diharapkan. Seperti tidak memaksakan mentee untuk
menghapal Al Quran di dalam keadaan mereka belum mampu membaca Al Quran.
Ingat .. jangan anda melakukan tindakan dawah, tetapi pada hakekatnya anda melakukan suatu tindakan
mal praktek. Memahami standar dan berusaha memenuhi standar yang berlaku adalah jalan untuk
menghindari mal praktek tersebut. Apa mal praktek itu? Seperti anda berperilaku sebagai dokter yang
memberi resep salah. Yang berakibat menambah parah penyakit yang diderita pasien. Bukan
menyelesaikan masalah, namun akhirnya hanya menambah dan menimbulkan masalah baru.
Ada sebuah kisah tentang seorang bapak yang ingin pergi haji. Ketika ia ditanya dari mana biaya naik
hajinya. Ia berkata dengan bangga bahwa ia menjual tanah satu-satunya untuk membiayai kepergian ke
tanah suci. Ditanya kembali mengapa ia melakukan hal itu. Ia menjawab bahwa ia mendengar seorang kyiai
yang mengatakan bila kita telah pergi berhaji maka kita akan masuk surga. Lalu dari mana ia akan memberi
nafkah pada keluarganya kelak, bila tanahnya itu dijual?
Jangan sampai kita menjadi kyiai yang seperti itu, menyuruh pada sesuatu yang baik, namun pada dasarnya
menghancurkan sendi-sendi kehidupan. Standar apa yang digunakan kyai tersebut sehingga ia
menyarankan bapak itu untuk pergi berhaji tanpa terlebih dahulu melihat keadaan ekonomi orang tersebut.
Contoh yang paling gampang kita temukan adalah mengenai propaganda penikahan dini. Tidak ada yang
salah dalam pernikahan dini. Namun ini akan salah bila disampaikan pada orang yang belum mampu untuk
melaksanakannya. Orang ini tentu akan berusaha memenuhinya dengan segala cara. Karena tergiur dengan
manisnya pernikahan. Atau kalau tidak, pikirannya akan terganggu karena selalu tergiang-giang akan
indahnya penikahan. Belum lagi bila akhirnya ia melupakan hal yang seharusnya ia lakukan sebagai
seorang mujahid because married oriented. Tentu ini akan berefek negatif seperti konflik pribadi dan
keluarga, terganggunya kondisi psikis, ekonomi, dan lain-lain. Apa standarnya sehingga kita dapat
menyarankan pada orang lain perlunya nikah dini dan mengadakan acara seminar mengenai hal ini?
Apakah karena terbitnya sebuah buku baru yang membahas nikah dini dan minat yang besar dari
masyarakat untuk menghadirinya? Apa standarnya?
Pertanyaan Diskusi
1. Seberapa baik akhlak siswa yang telah mengikuti mentoring Islam? Dapatkan anda mengukurnya?
Dengan alat apa? Jabarkan beserta alasannya!
2. Bagaimana anda menerjunkan mentor ke lapangan? Apakah anda telah mengukur
kemampuannya? Dengan alat atau metode apa? Sebutkan!
3. Mengapa untuk suatu proses perbaikan diperlukan suatu alat ukur?
4. Diskusikanlah bagaimana Rasulullah saw berdawah! Perhatikanlah bagaimana beliau bersikap
pada orang per orang! Apa yang menarik dari hal ini?
5. Anda sebagai pengelola mentoring secara tidak sadar maupun sadar telah membuat suatu standar.
Perhatikan bersama teman-teman anda, standar apa yang telah anda buat! Hal lain apa yang perlu
pula dibuatkan standarnya?
84
85
Matriks perbedaan jenis berpikir
No Faktor Pembeda
Konvensional
1
Orientasi Waktu
Masa
lalu
dan
sekarang
2
Dasar
penentuan Kondisi ideal adalah
masalah
kondisi normal
3
4
Kecendrungan sifat
Tingkat komprehensif
Statis
Cenderung dikotomi
Kecendrungan Objek
Perbaikan sesuatu
Kontemporer
Sekarang dan masa
depan
Berdasarkan
pemenuhan kebutuhan
Dinamis
Cenderung fokus pada
rancangan masa depan
dengan menggunakan
asumsi
Perwujudan nilai
Neokonvensional
Masa lalu, sekarang
dan masa depan
Kondisi ideal adalah
kesepakatan
yang
menjadi standar
Dinamis
Terpadu / menyeluruh
Rangkaian sistem
Berpikir Praktis
Berpikir Praktis
Dapatkah anda merasakan bedanya? Itulah. bila kita dalam mengelola mentoring hanya sekedar
try and error, hanya berpikir praktis. Coba sana tubruk sini kalo sudah terjadi kasus yang mencoreng
nama baik organisasi, baru kemudian kapok atau instrospeksi diri. Proses yang anda dapatkan akan berjalan
menjemukan dan menguras energi. Betapa tidak anda hanya coba-coba, tanpa memahami prinsip tujuan
yang berlaku. Bisa jadi niat baik anda akhirnya dipandang negatif akibat sistem manajemen seperti itu.
86
Memahami Sunnatullah.
Di alam semesta ini, Allah telah menentukan kadarnya. Kita hanya diharapkan menjalankan
kadarnya itu dengan seimbang. Bila kita menguasai kadar itu, maka niscaya kita, insya Allah menjadi
orang-orang sholeh. Kadar yang seperti apa? yaitu sunatullah yang berlaku di alam ciptaan Allah ini.
Bagaimana kita mampu menggunakan sunnatullah-sunnatullah inilah yang akan memberi tenaga besar
dalam usaha kita. Contoh:
Di dalam Al Quran jelas-jelas telah disebutkan bahwa manusia itu suka berbuat dzalim dan bodoh.
Dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh.
(QS. Al Ahzab: 72)
Maka yang dapat kita lakukan dalam menanggapi berita yang Allah sampaikan di mana manusia itu
dzalim dan bodoh dalam tindakan manajemen adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan kerja. Jelaskan gambaran tugasnya. Jangan berikan kerjaan pada yang tidak
mampu.
2. Mengadakan pelatihan. Tidak setiap anggota paham dan mengerti apa yang seharusnya mereka
lakukan. Mengadakan pelatihan bagi anggota dapat mereduksi ketimpangan akan pemahaman aplikasi
di lapangan.
3. Mengadakan pengulangan berkali-kali. Beri selalu nasihat yang membangun dan proporsional. Jangan
dibiarkan begitu saja, seperti ayam kehilangan induknya.
4. Membuat kaidah-kaidah dalam memberikan sangsi dan bonus. Tetapkan sangsi dan bonus
(penghargaan) yang jelas bila perlu.
5. Kita harus memiliki strategi bila ada anggota kita yang melakukan tindakan bodoh. Kita juga harus
memiliki strategi dalam menanggulangi kebodohan dalam organisasi kita. Termasuk kebodohan bila
anggota tidak memahami tujuan organisasi.
6. Lakukan pengawasan dan pendelegasian yang seimbang. Jangan terlalu mengekang atau terlalu bebas.
7. Kebodohan adalah ciri manusia. Namun di dalam kebodohannya, ia memiliki kemampuan apa yang
kita sebut belajar. Belajar memberi kita suatu tanda kemajuan. Kita juga harus mengetahui sampai
sejauh apakah tingkat perkembangan belajar anggota anda. Sehingga anda dapat memberi beban yang
tepat pada seseorang. Menekan seseorang karena anda khawatir ia melakukan tindakan fujur, adalah
suatu tindakan fatal. Yang penting bukan hasilnya, namun proses belajarnya. Lihat hasilnya dan
berikan evaluasi dengan pendekatan motivasional.
Bahan Diskusi
Rasulullah adalah sebaik-baik contoh kita. Apa yang sudah anda pelajari dari perjuangan beliau
dalam berdawah selama hidupnya? Tujuan dan prinsip-prinsip apa yang dapat anda terapkan dalam
pengelolaan mentoring? Diskusikan bersama rekan anda.
Latihan
Jodohkan dengan benar sisi kanan dengan sisi kiri.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Masalah / kebutuhan
Kami mendapat informasi baru [.....]
Kami membuat rancangan acara SANLAT [.....]
Kami ingin menemukan penyebab suatu masalah [.....]
Kami membuat sistem administrasi mentoring [.....]
Kami menentukan visi dan misi organisasi [.....]
Kami berusaha mencegah kezhaliman antar kami [.....]
Kami akan memilih dari beberapa pilihan yang ada [.....]
Kami akan mengambil keputusan [.....]
Kami menegakkan peraturan dan mengevaluasinya [.....]
Jawaban:
PROFIL PENYUSUN
MUHAMMAD RUSWANDI lahir di Bogor pada hari Senin, 21 April
1980. Ruswandi telah menyelesaikan program S1-nya di IPB pada tahun
2003. Sekarang sedang menyelesaikan program S2 di STIE Trianandra
Jakarta. Beliau adalah alumni SMA Negeri 1 Bogor yang sejak tahun 1998,
aktif dalam kegiatan pembinaan remaja muslim yang tergabung dalam Forum
Komunikasi Muslim Alumni SMA Negeri 1 Bogor. Kemudian, beliau
bergabung bersama ILNA Learning Center sejak tahun 2000 di Divisi R & D
bagian mentoring.
Keinginannya untuk mengembangkan mentoring Islam sebagai bagian
kehidupan remaja modern telah membawanya dalam kegiatan proses
penyusunan Buku Super Mentoring I, 2, Junior, & Games for Islamic
Mentoring. Saat ini, beliau menjabat sebagai Manajer Divisi Produk ILNA
Youth Center, suatu divisi yang bergerak dalam pengembangan konsep
ataupun dokumentasi pembinaan remaja muslim.
Nasihat hidupnya adalah Dunia itu menurut apa yang Anda lihat dan
di situ ada pilihan. Sesungguhnya Allah telah menurunkan Al-Quran pada
Rasul-Nya sebagai peta/paradigma dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Sebaik-baik pilihan adalah jalan yang lurus/hidayah, yaitu jalannya orangorang yang diberi nikmat oleh-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang
mendapat nikmat-Nya. Amien!
Ia
menjadi mentor di SMA Negeri 1 Bogor tempatnya bertemu dengan keran air
kritik yang mengalir deras dari siswa. Serta, bahu-membahu dengan rekan-
ia
sedang
menyelesaikan
kuliahnya
di
UI
sambil