Você está na página 1de 19

ANGGARAN DASAR

BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)


DESA BALUK, KECAMATAN NEGARA, KABUPATEN JEMBRANA

BAB I
PENDIRIAN, NAMA, TEMPAT / KEDUDUKAN DAN
DAERAH KERJA
Pasal 1
(1) Pemerintah Desa Baluk mendirikan Badan Usaha Milik Desa dalam upaya meningkatkan
pendapatan masyarakat Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa
(2) Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa RAMA SHINTA
(3) BUMDes RAMA SHINTA berkedudukan di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten
Jembrana
(4) Daerah kerja BUMDes RAMA SHINTA berada di Desa Baluk, Kecamatan Negara,
Kabupaten Jembrana.
BAB II
VISI DAN MISI
Pasal 2
(1) Visi BUMDes RAMA SHINTA mewujudkan kesejahtraan masyarakat Desa Baluk melalui
pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan sosial, dengan motto MELANGKAH PASTI
MEMBANGUN DESA.
(2) Misi BUMDes RAMA SHINTA
1. Pengelolaan obyek wisata pantai Baluk Rening untuk kelestarian dan kebersihan
pantai sekaligus meningkatkan pendapatan asli desa.
2. Pengelolaan usaha simpan pinjam dalam menunjang perekonomian masyarakat desa.
3. Pembangunan layanan sosial melalui penyediaan jasa penyewaan transportasi dan
penyewaan perlengkapan yadnya bagi masyarakat desa.

4. Pembangunan pasar desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa.


5. Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak.
6. Mengelola dana program yang masuk ke Desa dalam rangka pengentasan
kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi perdesaan.

BAB III
BENTUK DAN FUNGSI
Pasal 3
(1) BUMDes RAMA SHINTA berbentuk Badan Usaha Milik Desa yang dilegalisasi melalui
Peraturan Desa Baluk Nomor 5 Tahun 2006.
(2) BUMDes RAMA SHINTA berfungsi sebagai lembaga ekonomi Desa yang
mengembangkan usaha dalam rangka mewujudkan kesejahtraan masyarakat Desa khususnya
rumah tangga sasaran (miskin) yang ada di Desa Baluk.
BAB IV
STATUS KEPEMILIKAN
Pasal 4
(1) BUMDes RAMA SHINTA adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh pemerintah
Desa dan masyarakat dengan komposisi kepemilikan mayoritas oleh pemerintah Desa.
(2) Yang dimaksud dengan masyarakat pada awal pendirian BUMDes RAMA SHINTA adalah
Masayarakat Desa Baluk.
(3) Dalam perkembangannya, masyarakat dapat berperan dalam kepemilikan BUMDes RAMA
SHINTA melalui penyertaan modal. Seperti yang dimaksud dalam bagian ayat a maksimal 40
%.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 5
(1) Struktur organisasi BUMDes RAMA SHINTA terdiri dari Badan Pengurus, dan Badan
Pengawas.

(2) Badan Pengurus terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara.
(3) Pemilihan pengurus dilaksanakan melalui musyawarah desa dan ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
(4) Yang dapat dipilih menjadi pengurus BUMDes RAMA SHINTA adalah mereka yang
memenuhi syaratsyarat sebagai berikut :
1. Putra Desa Baluk yang berdomisili di Desa Baluk sekurang kurangnya 1 (satu) tahun.
2. Memiliki sikap jujur, aktif trampil dan berdedikasi terhadap BUMDes RAMA
SHINTA
3. Mempunyai wawasan yang cukup untuk dapat mengelola dan mengembangkan
BUMDes RAMA SHINTA"
(5) Pengurus BUMDes RAMA SHINTA dapat diganti apabila :
1. Terbukti melakukan penyimpangan pengelolaan BUMDes
2. Tidak mampu memimpin organisasi dan tidak mampu mengembangkan BUMDes
sesuai dengan target atau tujuan yang ingin dicapai
3. Meninggal dunia
4. Mengundurkan diri
(6) Untuk mengisi pengurus yang kosong sebelum habis masa baktinya, mekanisme
pemilihannya dilakukan melalui Musyawarah Desa.
(7) Masa bakti pengurus BUMDes RAMA SHINTA sampai berumur 56 Tahun.
(8) Pengurus BUMDes akan dievaluasi setiap tahun untuk mengukur kinerjanya apakah Rencana
kerja yang dibuat tercapai atau tidak.

BAB VI
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS
Pasal 6
(1) Ketua

1. Memimpin organisasi BUMDes


2. Melakukan pengendalian kegiatan BUMDes
3. Bertindak atas nama lembaga untuk mengadakan perjajian kerjasama dengan pihak ketiga
dalam pengembangan usaha atau lain lain kegiatan yang dipandang perlu dilaksanakan.
4. Melaporkan keadaan keuangan BUMDes setiap bulan kepada Sektap.
5. Melaporkan keadaan keuangan BUMDes akhir tahun melalui Mudes
Pertanggungjawaban.
(2) Sekretaris
1. Melaksanakan tugas kesekretarisan untuk mendukung kegiatan ketua.
2. Melaksanakan administrasi umum kegiatan operasional BUMDes.
3. Melaksanakan administrasi pembukuan keuangan BUMDes.
4. Bersama ketua dan bendahara meneliti kebenaran dari berkas berkas administrasi
BUMDes yang berhubungan dengan pendapatan, pengeluaran, dan pembiayaan.
(3) Bendahara
1. Menerima, menyimpan dan membayar uang berdasarkan bukti bukti yang sah.
2. Melaporkan posisi keuangan kepada ketua secara sistematis, dapat
dipertanggungjawabkan dan menujukan kondisi keuangan dan kelayakan BUMDes yang
sesungguhnya.
3. Mengeluarkan uang berdasarkan bukti bukti yang sah
4. Mengatur likwiditas sesuai dengan keperluan.
5. Menyetorkan uang ke Bank setelah mendapat persetujuan dari Ketua.

BAB VII
PENGAWAS
Pasal 7

(1) Badan Pengawas BUMDes RAMA SHINTA dipilih melalui mekanisme Musyawarah
Desa.
(2) Badan Pengawas sekurang kurangnya terdiri dari 3 ( tiga ) orang yang diketuai oleh Kepala
Desa beranggotakan 2 (dua) orang yaitu dari unsur BPD dan unsur pemuka masyarakat desa.
(3) Badan Pengawas mendapat bagian SHU tahunan yang besarnya ditentukan lebih lanjut dalam
anggaran rumah tangga.

Pasal 8

(1) Biaya biaya yang timbul akibat kegiatan dan operasional BUMDes RAMA SHINTA
diambil dari hasil pendapatan yang diperoleh BUMDes pada setiap bulannya.
(2) Pendapatan setiap bulan yang diperoleh BUMDes RAMA SHINTA pengeluarannya diatur
untuk Biaya Operasional seperti : Honor, Alat tulis kantor, Rumah Tangga Kantor, jasa simpan
pinjam, dll.
(3) Pendapatan sebagaimana disebut diatas adalah pendapatan dari pengelola yang diperoleh
BUMDes RAMA SHINTA termasuk pendapatan administrasi, jasa pendapatan bunga dari
bank dan pendapatan lain lainnya.
BAB VIII
FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 9
Forum pengambilan keputusan terdiri dari

(1) Musyawarah Desa, sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi, forum ini dapat memilih
dan memberhentikan pengurus BUMDes maupun menetapkan pembubaran BUMDes.
(2) Musyawarah Desa Khusus, sebagai forum musyawarah untuk penyelesaian masalah-masalah
mendesak seperti perubahan / penyempurnaan AD / ART, penyalah gunaan keuangan
dan hal hal lain yang dapat merugikan lembaga BUMDes.
(4) Rapat Akhir Tahun (RAT) , sebagi forum laporan pertanggung jawaban pengurus dan
penyusunan rencana strategis pengembangan BUMDes.
(5) Rapat pengurus, sebagi forum pengambilan keputusan untuk menentukan kebijakan
operasional pengelolaan dan pengembangan lembaga maupun usaha.
BAB IX
PERMODALAN
Pasal 10
(1) Penyertaan modal, dari anggota perorangan maupun secara berkelompok dan atau lembaga
lain yang diberi jasa sesuai dengan kesepakatan antara BUMDes dengan pihak yang
bersangkutan.

1. Pemerintah Desa
2. Pemerintah Kabupaten
3. Pemerintah Provinsi
4. Pinjaman
5. Simpanan Masyarakat
(2) Pemupukan Modal Kerja yang disisihkan dari sisa hasil usaha.
(3) Hibah atau bantuan dari pihak manapun yang tidak mengikat.
(4) Modal BUMDes dapat juga diperoleh dari

BAB X
KEGIATAN USAHA
Pasal 11
(1) Menerima dan mendayagunakan modal sendiri maupun dana bantuan dari pihak lain dalam
rangka peningkatan pendapatan dan kesejahtraan masyarakat desa dan pemberdayaan
masyarakat miskin.
(2) Melakukan usaha ekonomi sesuai potensi yang ada di wilayah desa Baluk
BAB XI
PEMBUKUAN
Pasal 12
(1) Pembukuan kegiatan operasional usaha dilakukan dengan menggunakan system Pembukuan
keuangan standar ( akuntansi ) seperti neraca, rugi / laba, buku bantu , buku kas , daftar
inventaris, dan lain lainnya sehingga mudah mengetahui perkembangan kondisi keuangan
maupun kesehatan BUMDes.
(2) Tahun pembukuan dimulai tanggal 1 Januari 31 Desember.
BAB XII
SISA HASIL USAHA

Pasal 14
(1) Sisa Hasil Usaha ( SHU ) adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil transaksi dikurangi
dengan pengeluaran biaya kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang barang
inventarisadalam satu tahun buku.
a. 60 % untuk modal cadangan
b. 20 % untuk pendapatan asli desa
c. 10 % untuk jasa produksi
d. 5 % untuk pembinaan dan pengawasan
f. 5% untuk dana social
(2) Tahun buku BUMDes RAMA SHINTA adalah tahun tender.
(3) Pembagian SHU dibagi berdasarkan proporsi :

BAB XIII
PENUTUP
Pasal 15
(1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur kemudian dalam
Anggaran Rumah Tangga.
(2) Demikian Anggaran Dasar BUMDes ini dibuat dan ditetapkan melalui forum Musyawarah
Desa, apabila terdapat kekeliruan akan dilaksanakan peninjauan dan penyempurnaan melalui
Musyawarah Desa Khusus.

Ditetapkan di Baluk, tanggal 25 Maret 2014

Perbekel Baluk

( I Ketut Suasana, SH.)

Ketua BPD Baluk

( I Komang Suprapta )

KEPALA DESA BALUK


PERATURAN DESA BALUK
NOMOR 5 TAHUN 2006
TENTANG
PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA
(BUMDES)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA BALUK,

Menimbang: 1.

2.

bahwa dalam rangka meningkatkan pendapatan asli desa


sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal
213, Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik
Desa ( BUMDES);
bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagaimana
dimaksud pada hurup (a) tersebut diatas ditetapkan dengan
Peraturan Desa.

Mengingat

1.

Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah -daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor
122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1655) ;
;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari
Koprupsi , Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851)
3. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
4. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438) ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Keuangan Provinsi sebagai Daerah Otonomi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban Keuangan Daerah
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
202; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4022);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 76 tahun 2001 tentang Pedoman
Umum Pengaturan mengenai Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 142; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4155);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
158; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4587);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 12 Tahun 2001
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (Lembar
Daerah Kabupaten Jembrana tahun 2001 Nomor 31;
Tambahan lembaran Daerah Nomor 13);
10 Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2001
tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah

Kabupaten Jembrana Tahun 2001 Nomor 31 ; Tambahan


Lembaran Daerah Nomor 19 )
11 Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 19 Tahun 2001
tentang Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Jembrana Tahun 2001 Nomor 19,Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Jembrana Nomor 19) ;

Dengan Persetujuan
BADAN PERWAKILAN DESA BALUK
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA BALUK TENTANG PENDIRIAN
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Pengertian Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di kabupaten
Jembrana;
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa Baluk.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan
4.
Badan Perwakilan Desa.
5. BPD adalah Badan Perwakilan Desa Baluk.
6. Pengertian Badan Perwakilan Desa adalah Badan Perwakilan yang terdiri dari pemukapemuka masyarakat yang ada di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat
peraturan desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta melakukan
pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
7 Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) adalah Badan Usaha Milik Desa Baluk.

8 Badan Pengurus adalah Badan Pengurus Managemen BUMDES Baluk.


9 Badan Pengawas adalah Badan Pengawas BUMDES Baluk.
Pendapatan Adli Desa (PADes) adalah pendapatan desa dari hasil kekayaan desa, hasil
10
swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli yang sah.

BAB II
PENDIRIAN
Pasal 2
1. Dengan Peraturan Desa ini didirikan suatu Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Baluk.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dimaksud pada ayat (1) melaksanakan kegiatan usaha
2.
di lingkungan desa dan untuk masyarakat Desa Baluk.
BUMDES berbentuk badan hukum yang diperoleh dengan jalan berlakunya Peraturan Desa
3.
ini.
4. Dengan tidak mengurangi ketentuan Peraturan Desa ini, maka terhadap BUMDES berlaku
segala macam hukum Indonesia yang tidak bertentangan dengan azas demokrasi ekonomi
yang merupakan ciri dari sistim ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.

BAB III
TUJUNA PENDIRIAN
Pasal 3
Tujuan Pendirian BUMDES adalah :
1. Mengembangkan perekonomian desa yang mandiri dan tangguh sehingga memberikan
pelayanan terhadap
ketumbuhan masyarakat serta meningkatkan sumber pendapatan asli desa.
2. Meningkatkan kesempatan berusaha dan mengurangi pengangguran.

3. Membantu Pemerintah Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan


mengurangi masyarakat miskin.

BAB IV
LAPANGAN USAHA
Pasal 4
Lapangan usaha BUMDES meliputi :
1. Pelayanan Jasa seperti : simpan pinjam, perkreditan, penyertaan modal, angkutan, dan
penyewaan alat.
2. Perdagangan hasil produksi maysrakat seperti produksi pertanian, kerajinan, dan industry
kecil.
3. Kegiatan perekonomian lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat desa dan mampu
meningkatkan nilai tambah bagi
masyarakat.

BAB V
MODAL USAHA
Pasal 5
1. Modal Usaha BUMDES Baluk terdiri dari :
1. Tabungan masyarakat
2. Modal sendiri yang diusahakan oleh Pemerintah Desa
3. Modal bantuan usaha ekonomi produktif yang telah diberikan oleh Pemerintah
Kabupaten, Pemerintah Provinsi,
maupun Pemerintah Pusat secara hibah kepada Pemerintah Desa, serta modal bantuan
lainnya yang diusahakan
oleh Pemerintah Desa.

4. Modal pinjaman yang diperoleh dari lembaga keuangan atau lembaga lainnya atau dari
masyarakat baik secara
kelompok maupun perorangan.
5. Modal penyertaan dari pihak lain atau kerjasama bagi hasil lainnya atas dasar saling
menguntungkan.
6. BUMDES Baluk didirikan dengan modal awal sebesar Rp 17,661,200. ( tujuh belas juta
enam ratus enam puluh satu
ribu dua ratus rupiah)

BAB VI
ORGANISASI
Pasal 6
1. Organisasi BUMDES terdiri dari Badan Pengurus dan Badan Pengawas

Pasal 7
1. Badan Pengurus terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara serta beberapa Ketua Bidang dan
beberapa anggota sesuai
dengan kebutuhan.
2. Badan Pengurus BUMDES dipilih dan diberhentikan berdasarkan hasil forum musyawarah
desa.
3. Badan Pengurus bertugas untuk masa bakti 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali.
4. Badan Pengurus dapat diberhentikan sebelum akhir masa bakti karena hal-hal sebagai berikut:
1. Meninggal dunia
2. Atas permintaan sendiri
3. Gangguan kesehatan sehingga tidak mampu melaksanakan tugas

4. Terlibat dalam tindakan yang merugikan BUMDES baik secara langsung maupun tidak
langsung
5. Terlibat dalam tindakan pidana
6. Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan yang ditetapkan.
5.Badan Pengurus dapat mengangkat dan memberhentikan karyawan atas persetujuan Kepala
Desa untuk melaksanakan
kegiatan dan pengelolaan BUMDES.

Pasal 8

1. Badan Pengawas terdiri dari Ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota.
2. Ketua Badan Pengawas merangkap Anggota dijabat oleh Kepala Desa karena jabatannya.
3. Anggota Badan pengawas dipilih secara musyawarah oleh masyarakat desa dengan
mempertimbangkan
kemampua dan profesionalisme untuk masa bakti 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.
4. Badan Pengawas dapat diberhentikan sebelum akhir masa bakti sesuai ketetntuan pasal 7
ayat (4), dan atau
untuk Ketua apabila berhenti sebagai Kepala Desa.
5. Ketua dan Anggota Badan Pengawas tidak dapat merangkap sebagai Pengurus.
6. Badan Pengawas melakukan pengawasan atau pemeriksaan sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun.

BAB VII
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Pasal 9

1. SETIAP TAHUN Badan Pengurus menyusun rencana kerja dan Rencanan Anggaran
Pendapatan dan
Belanja BUMDES.
2. Rencana Kerja dan Rencana Anggran Pendapatan dan Belanja BUMDES sebagaimana
dimaksud ayat (1),
disampaikan kepada Kepala Desa dan disahkan oelh Badan Pengawas.

Pasal 10
1. Tahun buku BUMDES adalah tahun takwin / tahun kalender.
2. Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun buku berakhir Badan Pengurus BUMDES
harus menyampaikan
laporan Tahunan disertai neraca perhitungan rugi laba kepada Kepala Desa dan
mempertanggung jawabkan
pengelolaan BUMDES untuk mendapatkan pengesahan dalam Rapat Tahunan Masyarakat
Desa.

BAB VIII
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
Pasal 11
1. Pengawasan eksternal BUMDES dilakukan oleh instansi atasan dan badan hukum yang
menurut perundang-undangan
berwenang mengadakan pengawasan.
2. Akuntan Negara berwenang mengadakan kontrol atas pengelolaan BUMDES serta
pertanggung jawabannya.

Pasal 12

Dinas-dinas terkait tingkat Kecamatan dan kabupaten dapat melakukan pembinaan untuk
mendorong pengembangan usaha BUMDES.

Pasal 13
Biaya pembinaan dan pengawasan dibebankan kepada bagian dari dana pembinaan dan
pengawasan BUMDES.

BAB IX
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Pasal 14
1. Pembagian keuntungan bersih BUMDES pada akhir tahun pembukuan ditetapkan sebagai
berikut :
1. Modal cadangan
2. Pendapatan Asli Desa
3. Jasa Produksi
Dana Pembinaan dan
4.
Pengawasan
5. Dana Sosial

: 60 %
: 20 %
: 10 %
:5%
:5%

2. Penggunaan keuntungan dimaksud dalam ayat (1) huruf d, ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa.
BAB X
PEMBUBARAN DAN PENGURUSAN HARTA
Pasal 15
1. Pembubaran BUMDES dapat terjadi karena :
1. Usul masyarakat
2. Pembatalan Peraturan Desa
1. Pengurusan harta kekayaan setelah pembubaran dilakukan suatu pengurusan harta
kekayaan yang dibentuk dengan

Keputusan Kepala Desa atas persetujuan BPD.


2. Hal-hal yang menyangkut tata cara pembubaran sebagaimana pada ayat (1), dan
pengurusan
kekayaan sebagaimana pada ayat (2), ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa
atas persetujuan BPD.

BAB XI
GANTU RUGI
Pasal 16
Pengurus dan Karyawan BUMDES yang bertindak menyimpang dari ketentuan yang berlaku
atau lalai dalam melaksanakan tugas-tugas dan kewajibannya baik secara langsung ataupun tidak
langsung menimbulkan kerugian bagi BUMDES, wajib mengganti kerugian menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XII
PENYIDIKAN
Pasal 17
Penyidikan terhadap penyimpangan sebagaimana pada pasal 16 dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku

BAB XIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 18
1. Pengurus dan karyawan yang melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16
dapat diancam dengan
pidana kurungan dan denda sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Setiap orang yang menggunakan nama BUMDES Baluk secara bertentangan dengan pasal
2 diancam pidana
kurungan dan denda sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai pelaksanaannya
akan diatur
dengan Keputusan Kepala Desa.
2. Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

Ditetapkan di : Baluk
Pada tanggal

: 2 Oktober 2006

KEPALA DESA BALUK

( I KETUT DEKER )

Diundangkan di

: Baluk

Pada tangga

: 2 Oktober 2006

SEKRETARIS DESA BALUK

( I KETUT SUDIASA )

Você também pode gostar