Você está na página 1de 5

Audit Sektor Publik dan Bisnis

Audit sektor publik berbeda dengan audit pada sektor swasta. Audit sector public
dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba. Sementara, audit sektor bisnis
dilakukan pada perusahaan milik swasta yang bersifat mencari laba.
Jenis jenis Audit Sektor Publik
Audit Keuangan
Tujuan pengujian atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk
mengekspresikan suatu opini yang jujur mengenai posisi keuangan, hasil operasidan arus kas
yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan auditor merupakan
media yang mengekspresikan opini auditor atau dalam kondisi tertentu, menyangkal suatu
opini. Audit atas laporan keuangan dilakukan berdasarkan standar audit yang dikeluarkan
IAI. Audit atas hal hal yang berkaitan dengan keuangan meliputu unsur unsur berikut:
1. segmen laporan keuangan, dokumen permintaan anggaran, perbedaan antara realisasi
kinerja keuangan dan yang diperkirakan.
2. Pengendalian intern mengenai ketaan terhadap perundang-undangan yang berlaku.
3. Pengendalian atau pengawasan intern atas penyusunan laporan keuangan dan atas
pengamanan aktiva, termasuk pengendalian atau pengawasan atas penggunaan system
berbasis computer.
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku dan dugaan
kecurangan.
Audit Kepatuhan (compliance Audit)
Audit kepatuhan didesain untuk memastikan bahwa pengendalian intern yang digunakan
atau diandalkan oleh auditor pada praktiknya dapat berfungsi dengan baik dan sesuai
system, prosedur, dan peraturan keuangan yang telah ditetapkan.
Audit Kinerja (Performance Audit)
Audit kinerja adalah pemeriksaan secara objektif dan sistematik terhadap berbagai
macam bukti untuk dapat melakukan penilaian secara independen atas kinerja entitas atau
program/kegiatan pemerintah yang diaudit. Audit kinerja menangkup audit tentang ekonomi,
efesiensi dan program.
Audit Investigasi (Special Audit)
Audit investigasi adalah kegiatan pemeriksaan dengan lingkup tertentu yang tidak
dibatasi periodenya, dan lebih spesifik pada area area pertanggungjawaban yang diduga

mengandung inefisiensi atau indikasi penyalagunaan wewenang, dengan hasil audit berupa
rekomendasi untuk ditindaklanjuti bergantung pada derajat penyimpangan wewenang yang
ditemukan. Tujuan audit investigasi adalah mencari temuan lebih lanjut atas temuan audit
sebelumnya, serta melkasanakan audit untuk membuktikan kebenaran berdasarkan
pengaduan atau informasi dari masyarakat. Tanggung jawab pelaksanaan audit investigasi
ada pada lembaga audit atau satuan pengawas. P-rosedur dan teknik audit investigasi
mengacu pada standar auditing dan penyesuaian dilakukan secara dengan keadaan yang
dihadapi. Laporan investigasi bersifat rahasia. Laporan tersebut akan diserahkan kepada
kejaksaan. Dalam menyusun laporan tersebut, auditor tetap mengguanakan asas praduga tak
bersalah. Sementara laporan audit yang akan diserahkan kepada kejaksaan berisi temuan
audit.
Sejarah organisasi sector public sebenarnya telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu.
Dalam bukunya, Vernon Kam (1989) mengilustrasikan bahwa praktis akuntansi sector public
sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelumnya Masehi. Kemunculannya lebih
dipengaruhi oleh interaksi dan kekuatan social dalam masyarakat. Pekerjaan audit dapat
dilaksanakan dengan mengguanakan tiga pendekatan yaitu audit transaksi, audit neraca, dan
audit system.
Sebelum dipergunakan, prosedur pengujian pengendalian intern harus diuji menurut sifat
dari objek yang akan dikendalikan. Prosedur Audit antara lain:
1. Perekaman atau pencatatan system akuntansi
2. Tinjauan dan evaluasi pendahuluan
3. Pengujian kepatuhan
4. Mencocokkan laporan keuangan sebagai dasar dari pokok perekaman transaksi
5. Pengujian substantive
6. Analisi menyeluruh
7. Pengujian terinci
8. Memastikan kesesuaian kode rekening organisasi
9. Memastikan kesesuian dengan standar akuntansi
10. Pengujian kebenaran dan kejujuran
11. Pengujian analitis
12. Audit peristiwa setelah tanggal neraca
13. Pengujian atas laporan manajemen
14. Surat representasi
15. Tunjauan partner atau auditor atas kerja audit yang telah dilakukan.
Penetapan waktu kerja audit, pekerjaan audit mungkin saja silaksanakan dengan batasan
waktu pada akhir periode akuntansi.fungsi pokok auditor adalah menyampaikan pelaporan

ke pihak pihak diluar organisasi yang berkepentingan dengan organisasi tersebut.


Meskipun demikian, dalam praktis audit saat ini, auditor juga memberikan pelaporan
pengelola.sebagai suatu proses, auditing berhunguan dengan prinsip dan prosedur akuntansi
yang digunakan oleh organisasi. Hubungan antara akuntansi dengan auditing merupakan
suatu hubungan tertutup. Audit sector public adalah jasa penyelidikan bagi masyarakat atas
organisasi public dan politikus yang mereka danai. Hal ini memberikan keuntungan yang
lebih besar karena janji yang dibuat oleh para politisi dapat diperiksa secara professional
oleh pihak independen. Audit secara individual sudah ditetapkan dengan jelas. Undang
undang atau kesepakatan yang sudah dibuat oleh pemerintah merupakan bagian dari
organisasi audit. Kegiatan audit sector public meliputi perencanaan, pengendalian,
pengumpulan data, pemberi opini, dan pelaporan.
Masalah masalah utama di audit sector publik :
Prosedur, bukti dan pernyataan keuangan serta kinerja
Prosedur menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan, sedangkan standar merupakan
ukuran kinerja atas pekerjaan yang dilakukan antara lain: prosedur auditing, peristiwa kemudian
dan kaitannya dengan prosedur auditing, dan pernyataan laporan keuangan dan tinjauan audit.

Kode etik auditor sector public


Bagian bagian penting dari kode etik yang dimaksud :
1. Kode etik auditor adalah prinsip dasar atau nilai nilai yang menjadi acuan dalam
melasanakan kegiatan audit.
2. Apabila terdapat kekurangan dalam perilaku auditor maupun perilaku yang tidak benar
dalam kehidupan peribadinya, maka hal yang demikian akan menempatkan integrasi
auditor, lembaga tempat ia bekerja, kualitas, dan validitas tuga pemeriksanyapasa situasi

yang tidak menguntungkan dan dapat menimbulkan keraguan terhadap keandalan serta
kompentensi lembaga pemeriksa tersebut.
Regulasi Audit Sektor Publik yaitu
1. Amademen UUD 1945, pasal 23 E UUD 1945
2. UU No 5 tahun 1973 tentang BPK
3. TAP MPR No X/MPR/2001 tentang Laporan

Pelaksanaan

Putusan

Majelis

Permusyawaratan Rakyat Publik Indonesia oleh Lembaga Tinggi Negara pada Sidang
Tahunan MAjelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tahun 2001
4. TAP MPR No VI/MPR/2002 tentang Rekomendasi atas Laporan Pelasanaan Putusan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia oleh Presiden, DPA, DPR, dan MA
5.
6.
7.
8.

pada Sidang Tahunan Majelis PermusyawaratanARkyat Republik Indonesia Tahun 2002


UU No 17 Tahub\n 2003 tentang keuangan Negara
Pengeluaran Negara
Penerimaan Negara
Kekayaan Negara/ kekayaaan daerah yang dikelola sendiri atau ole pihak lain berupa uang,

surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang.
9. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan dalam rangka penyelengaraan tugas pemerintah atau kepentingan umum.
10. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah.
Dasar pengklasifikasian pengujian ausit tergantung pada tujuan pengujian yang dilakukan
oleh auditor. Ada dua tujuan dasar pengujian audit yaitu pengujian pengendalian dan
pengujian substantif.
Jenis-jenis pengujian pengendalian:
1. Pengujian pengendalian yang berkaitan langsung dengan efektifitas desain kebijakan
atau prosedur dan untuk menentukan apakah kebijakan atau prosedur tersebut benarbenar digunakan dalam kegiatan organisasi
2. Pengujian pengendalian yang berkaitan dengan efektifitas kebijakan dan prosedur,
bagaimana cara penerapanya, konsistensinya dengan penerapan sebelumnya, dan oleh
siapa penerapan tersebut dilakukan selama periode audit.
Jenis-jenis pengujian substantive:
1. Prosedur analitis yang merupakan suatu prosedur dalam menyediakan bukti-bukti
tentang validitas perlakuan akuntansi atas transaksi dan neraca, atau sebaliknya
tentang kesalahan atau ketidakberesan yang terjadi.

2. Pengujian rinci atas transaksi atau neraca yang merupakan suatu pengujian untuk
menyediakan bukti-bukti tentang validitas perlakuan akuntansi atas transaksi dan
neraca, atau sebaliknya, tentang kesalahan atau ketidakberesan yang terjadi.

Você também pode gostar