Você está na página 1de 29

PERBEDAAN LAMA RAWAT INAP

SERTA PENGGUNAAN ANALGETIK


ANTARA APENDEKTOMI
KONVENSIONAL DAN
LAPAROSKOPI
Studi Komparatif pada Pasien Apendisitis Akut
di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Jawa
Tengah

Diajukan Oleh:

Sandrasari
012075557

Latar Belakang
Rata-rata lama hari rawat inap indikator
efisiensi pengelolaan rumah sakit dan merupakan
tolak ukur pelayanan medis rumah sakit.
Lama hari rawat inap sangat berkaitan dengan
diagnosa utama, diagnosa sekunder atau penyakit
penyerta serta penyulit atau komplikasi yang
terjadi selama pasien di rawat di rumah sakit.
Keseluruhan hal ini mempengaruhi kompleksitas
dari pelayanan, lama rawat inap juga akan
mempengaruhi total biaya rawat inap (Perwira,
2011).

Efektifitas pemakaian analgetik paska bedah


sudah diakui, namun memiliki efek samping.
Efek samping yang ditimbulkan seperti depresi
pernafasan, mual muntah, dan pruritus.
Apalagi bila dirawat cukup lama.
Penggunaan analgetik berkepanjangan
menyebabkan meningkatkan lamanya waktu
perawatan di ruang pemulihan, penambahan
perawatan, dan masalah rumah sakit, dimana
semua faktor diatas menambah biaya untuk
pengobatan (Perwira, 2011).

Penelitian Sebelumnya
Rerata Lama Rawat Inap
(Hari)
Reiertsen,
1997

Wei, 2010

Apendektomi
Konvensional

3,2

7,2

Apendektomi
Laparoskopi

3,5

4,1
Rerata Penggunaan Analgetik
Parenteral (Hari)

Apendektomi
Konvensional
Apendektomi

Katkhouda,
2005

Moberg,
2005

Kaplan, 2009

5,7

6,2

3,3

6,3

6,2

2,75

Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan lama rawat
inap serta penggunaan analgetik
antara apendektomi konvensional
dan
laparoskopi
pada
pasien
apendisitis akut di Rumah Sakit Islam
Sultan
Agung
Semarang
Jawa
Tengah?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kerangka Teori
Apendisitis
Akut
Konvensiona
l

Lama rawat
inap

Penggunaan
analgetik

APENDEKTOM
I
1. Komplikasi/infeksi luka operasi
2. Teknik operasi (waktu&teknik)
3. Jenis operasi
4. Jenis kasus/penyakit
5. Tenaga dokter/pelaksana operasi
6. Hari masuk RS
7. Hari pulang RS
8. Umur penderita
9. Pekerjaan
10.Jenis penanggung biaya
11.Alasan keluar RS
12.Pemeriksaan penunjang medis
13.Pemilikan, kebijakan & kegiatan
administrasi RS
14.Kelas perawatan yang dipilih

1.
2.
3.
4.
5.

Pengkajian nyeri
Kesesuaian analgetik
Dosis yang rasional
Interval waktu penggunaan
analgetik
Cara pemberian analgetik
yang baku

Laparoskopi

Lama rawat
inap

Penggunaan
analgetik

Kerangka Konsep
Apendektomi Konvensional

Lama Rawat
Inap

Apendisitis
Akut

Penggunaan
Analgetik
Apendektomi Laparoskopi

Hipotesa
1. Adanya perbedaan lama rawat inap
antara apendektomi konvensional
dan laparoskopi pada pasien
apendisitis akut di Rumah Sakit
Islam Sultan Agung Semarang.
2. Adanya perbedaan penggunaan
analgetik antara apendektomi
konvensional dan laparoskopi pada
pasien apendisitis akut di Rumah
Sakit Islam Sultan Agung Semarang.

Tempat dan Waktu


Penelitian
TEMPAT

Jenis dan Rancangan


Penelitian
Merupakan penelitian analitik
observasional dengan pendekatan
cross sectional design.

Variabel
Variabel

Variabel

Definisi Operasional

Definisi Operasional

Definisi Operasional

Definisi Operasional

Populasi
populasi

Sampel
INKLUSI

Besar Sampel
Sampel penelitian berdasarkan sampel minimal yang
dihitung dengan rumus berikut (Dahlan, 2006):
2
(Z + Z) S
n1 = n2 = 2
____________
X1 X2
Keterangan:
n = Besar sampel
Z = Deviat baku alfa
Z = Deviat baku beta
S = Simpang baku gabungan
X1 X2 = Selisih rerata minimal yang bermakna

Simpang baku gabungan ini diperoleh dengan rumus berikut


(Dahlan, 2006):

S=

S12(n1 1) +S22(n2 1)
____________________
n1 + n 2 2

Keterangan:
S = simpangan baku gabungan
S1 = simpangan baku kelompok 1 pada penelitian
sebelumnya
n1 = besar sampel kelompok 1 pada penelitian sebelumnya
S2 = simpangan baku kelompok 2 pada penelitian
sebelumnya
n2 = besar sampel kelompok 2 pada penelitian sebelumnya

Besar Sampel Lama


Rawat Inap
N

Rerata

Simpangan
Baku

Apendektomi
Konvensional

75

6,1

6,1

Apendektomi
Laparoskopi

61

4,9

4,9

Total Sampel

136

(1,96 + 1,64) x 5,59

6,12 x (75-1) + 4,92 x


(61-1)
S=

Kaizer et al., 2006

________________________
75 + 61 -2

= 5,59

n1 = n 2 = 2

___________________
4

= 50,62 dibulatkan menjadi


51 pasien.

Besar Sampel Penggunaan


Analgetik
N

Rerata

Simpangan
Baku

Apendektomi
Konvensional

134

5,7

5,75

Apendektomi
Laparoskopi

113

6,3

6,35

Total Sampel

247
Katkhouda et al., 2005

5,752 x (134-1) + 6,352

(1,96 + 1,64) x 6,03

x (113-1)
2
S=
n1 = n 2 = 2
___________________
___________________________
4
134 + 113 -2
= 58,90 dibulatkan menjadi
59 pasien.
= 6,03

Teknik Pengambilan
Sampel
Pengambilan ke dua sampel variabel
terikat dilakukan secara consecutive
admission sampling terhadap subyek
penelitian yang diberikan tindakan
apendektomi konvensional dan
laparoskopi.

Cara Penelitian
Perencanaan

Mulai dari perumusan masalah,


mengadakan studi pendahuluan
melalui jurnal penelitian terdahulu,
menentukan populasi dan sampel
penelitian
serta
membuat
rancangan penelitian.

Pelaksanaan

Perizinan ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung


Semarang, Jawa Tengah.
Pengambilan sampel dengan cara mengumpulkan data
sekunder yang dicatat dalam dokumen rekam medik
penderita apendisitis yang dilakukan tindakan operasi
dengan teknik terbuka maupun laparoskopi di Rumah
Sakit Islam Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan besar sampel total untuk variabel terikat
lama rawat inap adalah 102, dan variabel penggunaan
analgetik adalah 120. Masing-masing dibagi menjadi 2
kelompok.
Lama rawat inap serta penggunaan analgetik diambil
dari hari pertama post apendektomi.

Analisis Hasil
Univariat

Você também pode gostar