Você está na página 1de 2

Acute Herpetic Gingivostomatitis

Etiologi
Primary herpetic gingivostomatitis memiliki frekuensi infeksi virus
terbesar di mulut dan menjalar dengan mudah melalui saliva. Sumber infeksi
mungkin dari individu yang virusnya asimptomatik di saliva atau mendapat
infeksi kambuhan, seperti herpes labialis. HSV pada mulanya menginfeksi sel
epitel tidak berkeratin pada mukosa oral untuk menghasilkan intra epithelial
blisters. Seperti infeksi primer, HSV terletak tersembunyi di jaringan saraf dan
jaringan orofasial. Pemeriksaan status antibodi mengungkapkan bahwa lebih
dari 60 % populasi di Eropa dan Amerika Utara menunjukkan infeksi HSV
pada anak berumur 16 tahun.
Gambaran Klinis
Gingivostomatitis ulseratif akut terjadi sebagai akibat replikasi virus
dalam jaringan yang terkena. Vesicular eruptions may occur throughout the
mouth. Masa inkubasi umumnya 4 hingga 5 hari kemudian gejala diawali
dengan demam. Pasien dapat merasa rasa sakit, panas dan perih atau gatal
terutama pada saat makan dan minum. Gusi dapat membengkak dan mudah
berdarah.

Vesikuler
terjadi

di

seluruh

Mereka

dapat
mulut.

mungkin

memiliki penampilan bintik-bintik di daerah kontak dengan rahang atas.


Touching them or attempting to consume food causes severe pain.
Menyentuhnya

atau

mencoba

untuk

mengkonsumsi

makanan

bisa

menyebabkan rasa sakit parah.


Di dalam rongga mulut dapat timbul vesikel (gelembung) berukuran kecil

yang umumnya berkelompok dan dapat dijumpai di bagian dalam bibir, lidah,
tenggorokan, langit-langit dan di bagian dalam pipi. Selanjutnya vesikel ini
akan pecah dan menjadi ulkus (luka) yang dipermukaannya terdapat semacam
lapisan kekuningan. Pada saat inilah rentan terjadi penularan karena vesikel
tersebut mengeluarkan cairan yang mengandung jutaan virus herpes simpleks.
Kelenjar getah bening setempat yaitu di sekitar leher dapat membesar dan saat
ditekan terasa lunak.

Herpes gingivostomatitis
Bibir dan gingiva dan mukosa buccal terlibat tetapi kadang-kadang juga
lidah dan retropharynx. The individual lesions may begin as vesicles but may
extend into the mucosa and deep cutaneous layers, favoring systemic
dissemination. Lesi individual dapat dimulai sebagai vesikula tetapi mungkin
meluas ke mukosa dan lapisan kulit dalam, menyukai penyebaran sistemik.
There is a commensurate greater inflammatory reaction and consequent edema
and erAda reaksi inflamasi lebih besar dan akibatnya edema dan eritema.

Você também pode gostar