Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ayat 25: Menjelaskan masa tidur Ashabul Kahf; karena terdapat perbedaan pendapat di antara
Ahlulkitab terkait dengan masa tidur Ashabul Kahfi. Di antara beberapa indikasi yang ada
pada ayat-ayat sebelumnya secara global dapat disimpulkan bahwa tidur Ashabul Kahfi
adalah sebuah tidur yang sangat panjang. Hal ini akan mengundang rasa ingin tahu setiap
orang yang mendengarnya dan ingin mengetahui lebih akurat berapa lama gerangan mereka
tidur? Al-Quran pada ayat ini dengan tegas meyatakan bahwa Ashabul Kahfi tidur selama tiga
ratus sembilan (309) tahun lamanya dalam goa itu.
Patut untuk dicermati bahwa ungkapan al-Quran dalam hal ini bahwa mereka berdiam
selama tiga ratus tahun dan kemudian menambahkan sembilan tahun atasnya, Dan mereka
tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
Dalam sebuah riwayat dari Imam Ali As dinukil bahwa al-Quran dengan ungkapan ini
menyinggung tentang perbedaan tahun Syamsiah dan tahun Qamariah.[2] Artinya Ashabul
Kahfi tertidur selama tigarut tahun lamanya berdasarkan tahun Syamsiah dan apabila
menggunakan perhitungan tahun Qamariah maka lama mereka terlelap tidur adalah tiga ratus
sembilan tahun di goa itu. Karena itu masa tidur mereka di dalam goa itu adalah tiga ratus
sembilan tahun lamanya.
Surat Al-Kahfi (18) Ayat 25, Salah Hitung Kah Allah SWT?
Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah
sembilan tahun (lagi).
Jika diamati ayat ini, Allah berfirman tentang kisah ashhabul kahfi (penghuni
gua) yang mendiami gua selama 300 tahun dan ditambah 9 tahun lagi.
Pertanyaannya, mengapa dalam redaksi ayat tersebut Allah SWT menyebut
bilangan (300 + 9) tahun? Mengapa bukan 309 tahun saja? Lebih mudah bukan?
Apa Allah SWT salah menghitung?
Baik, kita coba membahas ayat ini dari segi hitungan matematika sederhana,
bukan sebagai tafsir Al-Quran. Karena penulis sadar belum punya kapasitas sebagai
penafsir Al-Quran.
Ayat ini bicara tentang tahun, maka pembahasannya tidak jauh dari
pengetahuan tentang waktu. Dimulai dari berapa hari dalam satu tahun masehi
(syamsiyah), tentu jawabannya sudah pasti tahu, yaitu 365,25 hari. Kita bulatkan
menjadi 365 hari saja, ok. Sedangkan jumlah hari dalam satu tahun hijriah adalah
354 hari. Maka selisih hari dari kedua tahun tersebut adalah 11 hari.
Kemudian 11 hari sebagai selisihnya, dikali dengan 300 (berasal dari ayat
diatas, juga dikaitkan dengan tahun masehi). Angka yang didapat adalah 3300 hari,
yang selanjutnya dibagi dengan 354 hari, dari penanggalan hijriah. Maka hasilnya
adalah 9,32 tahun, atau boleh juga dibulatkan menjadi 9 tahun.
Artinya, 300 tahun pada penanggalan masehi itu sama dengan 300 tahun
ditambah 9 tahun pada penanggalan hijriah. Perhatikan perhitungan di bawah ini.