Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DI KABUPATEN JEPARA
MAKALAH
oleh
Refina Nur Astrityawati
Faizah Wahyuningprianti
Fauziyah
Wildatul Qomariyah
Zahra Marseliya Khusnah
NIM 142310101010
NIM 142310101025
NIM 142310101040
NIM 142310101125
NIM 142310101143
MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas Ilmu Keperawatan Dasar IIB dengan dosen pengampu
Ns. Emi Wuri Wuryaningsih, M.Kep, Sp.Kep.J.
oleh
Refina Nur Astrityawati
Faizah Wahyuningprianti
Fauziyah
Wildatul Qomariyah
Zahra Marseliya Khusnah
NIM 142310101010
NIM 142310101025
NIM 142310101040
NIM 142310101125
NIM 142310101143
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. PEMBAHASAN
penyakit, dan apabila terkena, tidak menular pada orang lain. Pada berita ini
pengendalian wabah demam berdarah dilakukan dengan mengirim petugas
kesehatan ke wilayah tersebut untuk melakukan penyuluhan kesehatan guna
menurunkan resiko terjangkitnya DBD. Dalam penjelasan Pasal 5 Undang-undang
No. 4 Tahun 1984, juga dikatakan bahwa penyuluhan dilakukan agar masyarakat
dapat berperan aktif dalam menanggulangi wabah. Selanjutnya dalam Pasal 6
dikatakan bahwa mengikutsertakan masyarakat secara aktif haruslah tidak
mengandung paksaan, disertai kesadaran dan semangat gotong royong,
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dalam kutipan berita tersebut adalah "Menurut Susilowati, pihaknya sudah
menerjunkan kader untuk melakukan penyuluhan kesehatan hingga ke tingkat desa
untuk menekan angka kasus DB. Salah satu hal yang ditekankan, yakni melakukan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN)."
Edukasi terhadap masyarakat juga aktif dilaksanakan, ditunjukkan dengan
kutipan dari kasus Ratusan Desa di Jepara Endemis DB antara lain, "Salah satu
saran dari petugas kesehatan dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk yaitu
dengan cara mencuci bak atau ember penampung air hingga dasarnya. Telur nyamuk
akan hilang apabila dicuci dengan cara itu, tapi jika hanya dibuang airnya, maka
telur masih menempel."
Obat dan vaksin demam berdarah dengue sampai saat ini belum tersedia.
Pengobatan yang dilakukan hanya untuk mengurangi gejala sakit dan mengurangi
risiko kematian (Nadesul 2004), (Suroso & Umar 1999). Penanggulangan demam
berdarah dengue secara umum ditujukan pada pemberantasan rantai penularan
dengan memusnahkan pembawa virusnya (vektornya) yaitu nyamuk Aedes aegypti
dengan memberantas sarang perkembangbiakannya yang umumnya ada di air bersih
yang tergenang di permukaan tanah maupun di tempat-tempat penampungan air
(Bang & Tonn 1993), (Ditjen PPM & PLP 1987), (Nadesul 2004), (Suroso & Umar
1999), (WHO 2004).
2.3 Keterlibatan Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Menangani Wabah
DBD di Jepara
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal, yaitu:
a) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor
b) Diagnosis dini dan pengobatan dini
c) Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD merupakan tanggung
jawab bersama antara pemerintah baik lintas sektor maupun lintas program dan
masyarakat termasuk sektor swasta.
menimbulkan gejala DBD seperti pada manusia. Kita masih harus menunggu
sampai vaksin benarbenar siap dan dapat digunakan secara masal.
2.5 Hasil Pengendalian Wabah
BAB 3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan kasus Ratusan Desa di Jepara Endemis DB yang telah
penulis uraikan, maka dapat diambil kesimpulan:
3.1.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa desa dan kecamatan di Jepara
merupakan kasus wabah, karena jumlah penyebaran penyakit tersebut telah meluas
dan melebihi keadaan yang lazim. Akan tetapi kasus tersebut bukan disebut
Kejadian Luar Biasa (KLB) karena apabila ditinjau dari daerahnya yang merupakan
endemis DB, maka dapat disebutkan bahwa penyakit DB pada daerah tersebut
adalah menjadi penciri daerah di Jepara setiap tahunnya.
3.1.2 Untuk strategi pengendalian terhadap wabah DB tersebut pemerintah setempat
sudah melakukan kebijakannya, termasuk dinas kesehatan kabupaten jepara yang
turut aktif mengendalikan dengan melakukan surveilans, penyuluhan, dan health
education mengenai demam berdarah dengue kepada masyarakat.
3.1.3 Namun yang masih belum jelas terkait hasil pengendalian wabah DB di Jepara
tersebut, yakni masih saja daerah tersebut merupakan endemis DB setiap tahunnya
padahal sudah dilakukan health education oleh petugas kesehatan kepada
masyarakat desa-desa di Jepara.
3.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran bahwa
3.2.1 Untuk masyarakat pedesaan di Jepara seharusnya dapat menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sesuai yang telah pemerintahan dan petugas
kesehatan setempat imbaukan.
3.2.2 Untuk mahasiswa keperawatan sebagai calon perawat mau pun perawat yang
telah profesi dan melakukan tindakan pelayanan keperawatan kepada klien yang
terdiagnosa DB juga harus memberikan penyuluhan serta tindak lanjut yang
berupa peningkatan penerapan PHBS bagi klien, serta masyarakat setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Soegijanto, Soegeng. 2008. Demam Berdarah Dengue. Surabaya : Airlangga
University Press.
Nugrahaeni, Dyan Kunthi. 2011. Konsep Dasar Epidemiologi. Jakarta : EGC.
Satari, Hindra I and Mila Meiliasari. 2004. Demam Berdarah. Jakarta : Puspa Swara
Bonith, Ruth, Kjellstorm. 2006. Basic Epidemiology. WHO.
http://mki.idionline.org/index.php?
uPage=mki.mki_dl&smod=mki&sp=public&key=MTIwLTEw.
(diakses pada tanggal 31 Januari 2015)
http://theindonesianinstitute.com/wp-content/uploads/2005/06/09-POLICYASSESSMENT-Pemberantasan-KLB-Demam-Berdarah-oleh-AntoniusWiwan-Koban-Juni-2005.pdf. (diakses pada tanggal 1 Februari
2015)