Você está na página 1de 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN


KALORIMETER

Oleh:

Wahdan Al Musyarrof
M. Naufal Firdaus
M. Khafidz Wahyu Islami
M. Abdul Khafidz
Bayu Samudra
Syamsul Maarif
M. Choirul Anam
(XI-IPA 1)

Tahun Ajaran 2014/2015

Daftar Isi
1. Pendahuluan. 2
A. Latar Belakang... 2
B. Rumusan Masalah.. 3
C. Tujuan Penelitian... 3
D. Dasar Teori. 4
2. Penelitian.. 6
A. Alat dan Bahan... 6
B. Cara Kerja... 6
C. Data Percobaan... 7
D. Hasil Percobaan.. 8
E. Pembahasan. 9
F. Kesimpulan... 10
G. Saran.. 10
H. Daftar Pustaka... 11

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Reaksi kimia berlangsung dengan menyerap atau membebaskan

energi. Reaksi yang membebaskan energi disebut reaksi eksoterm,


sedangkan reaksi yang menyerap energi disebut endoterm. Satu contoh
reaksi eksoterm adalah pembakaran gas alam, sedangkan contoh reaksi
endoterm adalah fotosintesis. Reaksi eksoterm umumnya berlangsung
lebih dramatis daripada reaksi endoterm. Pada saat pereaksi mengalami
pembebasan atau penyerapan, reaksi disertai sejumlah energi yang
disebut dengan kalor reaksi.
Kebanyakan reaksi berlangsung dalam sistem terbuka dengan
tekanan tetap (tekanan atmosfir). Jadi, kalor reaksi yang berlangsung
pada tekanan tetap (dimana volume dapat berubah) dapat berbeda dari
perubahan energi dalam (E). untuk menyatakan kalor reaksi yang
berlangsung pada tekanan tetap para ahli mendefinisikan suatu besaran
termodinamika, yaitu entalpi (H). Entalpi menyatakkan kandungan
kalor zat atau sistem. Perubahan entalpi (H) dari suatu reaksi sama
dengan jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh reaksi itu.
Untuk mengetahui perubahan entalpi pada reaksi, maka kami
melakukan percobaan dengan cara menetralkan NaOH dengan HCl,
dengan menggunakan alat yang disebut kalorimeter.

B.

Rumusan Masalah

1.

Berapa mol NaOH dan HCl ?

2.

Berapa perubahan entalpi reaksi NaOH dan HCl ?

3.

Berapa perubahan entalpi reaksi penetralan 1 mol NaOH dan


HCl ?

4.

Bagaimana persamaan termokimia reaksi penetralan NaOH dan

HCl ?
5.

Reaksi kimia apa yang terjadi pada proses penetralan NaOH dan
HCl ?

C.

Tujuan Penelitian

1.

Untuk mengetahui mol NaOH dan HCl.

2.

Untuk menentukan perubahan entalpi reaksi NaOH dan HCl.

3.

Untuk menentukan perubahan entalpi penetralan 1 mol NaOH

dan HCl.
4.

Untuk mengetahui persamaan termokimia reaksi penetralan


NaOH dan HCl.

5.

Untuk mengetahui reaksi kimia yang terjadi pada proses


penetralan NaOH dan HCl

D. DASAR TEORI

Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi


panas dan energi kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai
energi yang dikandung setiap unsur atau senyawa. Energi kimia yang
terkandung dalam suatu zat adalah semacam energi potensial zat
tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung dalam suatu zat
disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H.
Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut
perubahan entalpi reaksi.
Perubahan energi dapat terjadi dalam suatu sistem maupun
lingkungan. Sistem dapat berupa gas, uap air, dan uap dalam kontak
dengan cairan. Secara umum sistem dibagi 3 macam, yaitu:
1. Sistem tersekat (terisolasi) : sistem yang tidak ada pertukaran
energi maupun materi ke lingkungan. Contoh: termos.
2. Sistem tertutup : sistem yang memungkinkan terjadinya
pertukaran energi tanpa pertukaran materi ke lingkungan. Contoh:
sejumlah gas dalam silinder yang dilengkapi penghisap.
3. Sistem terbuka : sistem yang memungkinkan terjadinya
pertukaran energi dan materi ke lingkungan. Contohnya: suatu zat
dalam gelas kimia.
Jumlah kalor yang terlibat dalam reaksi dapat ditentukan dengan
menggunakan kalorimeter. Kalorimeter sederhana ialah mengukur
perubahan suhu dari sejumlah air atau larutan sebagai akibat dari suatu
reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Kalorimeter dapat disusun
seperti gambar di samping :

Besaran fisika yang dapat


diamati adalah temperatur. Kalorimeter
dibuat sedemikian rupa sehingga
menyerupai termos ideal dimana tidak
terjadi
perpindahan
kalor
dari
kalorimeter ke isinya (Campuran
reaksi yang akan ditentukan kalor
reaksinya) atau sebaliknya.
Oleh karena itu harus ditera (yakni dengan menentukan kalor
yang diserap oleh kalorimeter). Jumlah kalor yang diserap oleh
kalorimeter untuk menaikan temperaturnya sebesar 1 derajat disebut
tetapan kalorimeter.
Dalam hal ini jumlah kalor yang dibebaskan/diserap oleh reaksi
sama dengan jumlah kalor yang diserap/dibebaskan oleh kalorimeter
ditambah dengan jumlah kalor yang diserap/dibebaskan oleh larutan
didalam kalorimeter. Oleh karena itu energi tidak dapat dimusnahkan
atau diciptakan. Maka :
q reaksi + q larutan = 0
atau
q reaksi = - q larutan
q larutan = m . c . T
dengan:
q
m
c
T

= Jumlah kalor (J)


= Massa larutan (garm)
= Kalor jenis larutan (J g-1J K-1)
= Perubahan suhu (K atau 0C)

BAB II
PENELITIAN

A. ALAT DAN BAHAN


Alat
1.
2.
3.
4.

1 set kalorimeter
Thermometer
Gelas Beker
Gelas ukur 100 ML
Bahan

1. Larutan HCl 1 M
2. Larutan NaOH 1 M
B. CARA KERJA
1.
2.
3.

4.

5.

Penentuan H reaksi
Tuangkan 25 ml larutan HCl 1 M ke dalam kalorimeter,catat
suhunya (Ta).
Tuangkan 25 ml larutan NaOH 1 M ke dalam kalorimeter,catat
suhunya.
Jika suhu kedua larutan berbeda, maka diamkan sejenak sampai
suhunya sama. Catat rata-rata suhu tersebut . Hitung ini sebagau
suhu awal ( T awal).
Tuangkan larutan NaOH ke dalam kalorimeter yang telah berisi
larutan HCl 1 M.Catat waktunya dan dengan cepat tutup
kalorimeter yang telah dilengkapi dengan pengaduk dan
termometer untuk mencatat suhu campuran. Suhu dicatat setiap
30 detik selama 3 menit atau sampai suhu tetap ( T akhir).
Bersihkan kalorimeter dengan akuades dan keringkan.

6. Untuk memantapkan perolehan data ulangi langkah 1 sampai 5


tersebut di atas.
7. Catat semua data dalam tabel pengamatan.

C. DATA PERCOBAAN

Percobaan pertama
Penentuan H reaksi
T awal

HCl

: 29,5C

NaOH

: 28C

Suhu rata-rata: 28,75C

T akhir

34C

34C 28,75C = 5,25C

Percobaan ke-dua
Penentuan H reaksi
T awal

HCl

: 28,5C

NaOH

: 28,5C

Suhu rata-rata: 28,5C

T akhir

34C

34C 28,5C = 5,5C

Percobaan ke-tiga
Penentuan H reaksi
T awal

HCl

: 28,5C

NaOH

: 28,5C

Suhu rata-rata: 28,5C


T akhir

34C

34C - 28,5C = 5,5C

D. HASIL PERCOBAAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka, hasil hitung H reaksi NaOH dan HCl
jika diketahui kalor jenis larutan (c) = kalor jenis air = 4,2 J g -1 0C-1, kapasitas calorimeter
= 0, massa jenis air = 1 g mL-1.
Penyelesaian:
Jumlah mol HCl

= 25 mL x 1 m = 25 mmol = 0,025

Penyelesaian:jumlah mol NaOH

= 25 mL x 1 m = 25 mmol = 0,025

Volume larutan

= Volume HCl + Volume NaOH


= 25 mL + 25 mL = 50 mL

Massa larutan

= 50 mL x 1 g mL-1 = 50 g

Perubahan suhu (T)

=
Jumlah kalor (q)

T 1+ T 2+ T
3

=
5,25+5,5+ 5,5
3

16,25
3

= 5,40C

= m . c . T
= 50 g . 4,2 J g-1 0C-1 . 5,40C
= 1.134 J = 1,134 KJ

HR

= -q

HR untuk 0,025 mol HCl

= - 1,134 KJ

HR untuk 1 mol HCl

1,134 KJ
0,025 mol

= -45,360 KJ mol-1

Persamaan termokimia:
HCl(aq) + NaOH(aq)

NaCl aq) + H2O(l)

HR = -45,360 KJ mol-1

E. PEMBAHASAN

Pada percobaan berjudul Termokimia yang bertujuan untuk


menentukan kalor reaksi atau kalor pelarutan dengan kalorimeter.
Termokimia merupakan kajian tentang kalor yang dihasilkan atau
dibutuhkan oleh suatu reaksi kimia. Prinsip dari percobaan ini adalah
Asas Black, dimana Asas Black merupakan hukum yang mempelajari
tentang perubahan kalor dari sistem ke lingkungan maupun sebaliknya.
Kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diserap (Qlepas = Qterima).
Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode
kalorimetri, yaitu metode yang digunakan untuk menentukan nilai kalor
berdasarkan pengamatan perubahan suhu dalam sistem adiabatik,
dengan menggunakan alat yang dinamakan kalorimeter.
Tahap-tahap percobaan untuk menentukan nilai kalor meliputi
penentuan kapasitas kalor kalorimeter dan penentuan kalor netralisasi.
Percobaan ini diawali dengan mengukur suhu awal masing-masing
larutan dan kalorimeter, lalu larutan diletakkan di dalam kalorimeter
serta diukur kembali suhunya setiap 30 detik selama 3 menit atau
sampai suhu tetap
setelah dilakukan pencampuran. Temperatur
merupakan besaran penting yang diamati pada praktikum termokimia.
Temperatur diukur dengan menggunakan termometer yang dicelupkan
ke dalam kalorimeter. Cairan yang diukur suhu reaksinya diaduk
dengan menggunakan pengaduk pada kalorimeter agar suhu larutan
merata. Sementara itu pencatatan suhu dilakukan setiap 30 detik selama
3 menit atau sampai suhu tetap ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui perubahan suhu yang terjadi. suhu akhir yang diambil
adalah suhu yang didapatkan ketika suhu reaksi sudah konstan/ tetap.

Dalam percobaan ini dilakukan sebanyak tiga kali untuk


membuktikan hasil yang telah didapat. Pada percobaan pertama terlihat
suhu awal dari kedua larutan berbeda dengan pengukuran suhu pada
percobaan yang kedua dan ketiga. Untuk mengetahui besar T harus
dilakukan dengan cara merata-rata penjumlahan perubahan suhu dari
ketiga percobaan.

F. KESIMPULAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perubahan entalpi suatu reaksi dapat di cari melalui suatu


percobaan yaitu dengan menggunakan kalorimeter.
Massa larutan = Volume larutan
T dicari dengan menghitung rata-rata dari penjumlahan
perubahan suhu pada ketiga percobaan.
Maka didapat HR = - 45.360 KJ mol-1
Reaksi HCl + NaCl
NaCl + H 2O, merupakan reaksi eksoterm
karena hasil dari H adalah negativ.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor
dari sistem ke lingkungan (kalor di bebaskan oleh sistem ke
lingkungan),

G. SARAN
1.
Teliti dalam pembacaan skala termometer.
2.
Jaga kebersihan alat dan laboratorium.
3.
Tidak mengembalikan cairan yang telah diambil kedalam wadah
cairan tersebut diambil.

H. DAFTAR PUSTAKA
ndah-smile.blogspot.com/.../laporan-praktikum-kimia-dasar-2.html
scribd.com/doc/41993111/Lap-Termokimia
http://diannovitasari.wordpress.com/jenis-jenis-perubahan-entalpi/
himka1polban.wordpress.com/2011/laporan-praktikum-termokimia
http://www.chem-is-try.org/wpcontent/uploads/2009/04/kalorimeter.jpg
ml.scribd.com/doc/72372693/Laporan-Praktikum-Termokimia
yusufzae.blogspot.com/2011/12/laporan-termokimia.htmlml.

........ii......

Você também pode gostar