Você está na página 1de 40

I.

1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar
ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi
dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut.
ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah itu ASI
hanya berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral
utama untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang
tertumpu pada beras.
Dalam pembangunan bangsa, peningkatan

kualitas

manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu


sejak masih bayi, salah satu faktor yang memegang peranan
penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian
Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin
merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan
persiapan generasi penerus di masa depan. Akhir-akhir ini
sering dibicarakan tentang peningkatan penggunaan ASI.

ASI (Air Susu Ibu) merupakan

makanan alamiah untuk bayi

yang mengandung nutrisi-nutrisi dasar dan elemen, dengan jumlah


yang sesuai, untuk pertumbuhan bayi yang sehat. World Health
Organisation (WHO) mengatakan bahwa ASI adalah makanan terbaik
untuk bayi, terutama ASI mengandung semua kebutuhan penting
bayi selama enam bulan setelah lahir. Proses pembentukan air susu
merupakan suatu proses yang kompleks melibatkan hipotalamus,
pituitari dan payudara, yang sudah dimulai saat fetus sampai pada
masa pasca persalinan. ASI yang dihasilkan memiliki komponen yang

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

tidak konstan dan tidak sama dari waktu ke waktu tergantung


stadium laktasi.1,2,3
Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan
ternyata mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang
cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan
tambahan. Selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang
gizinya kurang baikpun sering dapat menghasilkan ASI cukup
tanpa makanan tambahan selama tiga bulan pertama.
ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu
diragukan lagi, namun akhir-akhir ini sangat disayangkan
banyak diantara ibu-ibu meyusui melupakan keuntungan
menyusui. Selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa
menyusu dari alat pengganti, padahal hanya sedikit bayi yang
sebenarnya menggunakan susu botol atau susu formula. Kalau
hal yang demikian terus berlangsung, tentunya hal ini
merupakan ancaman yang serius terhadap upaya pelestarian
dari peningkatan penggunaan ASI.
Hasil penelitian yang dilakukan di Biro Konsultasi Anak
di Rumah Sakit UGM Yogyakarta tahun 1976 menunjukkan
bahwa anak yang disusui sampai dengan satu tahun 50,6%.
Sedangkan data dari survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SKDI) tahun 1991 bahwa ibu, yang memberikan ASI pada
bayi 0-3 bulan yaitu 47% diperkotaan dan 55% dipedesaan
(Depkes 1992) dari laporan SKDI tahun 1994 menunjukkan
bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI EKSLUSIF kepada
bayinya

mencapai

47%,

sedangkan

pada

repelita

VI

ditargetkan 80%.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik
bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi penerus
bangsa. ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi.
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi


tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan saraf
dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit
dan mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya.2,3

I.2 Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi syarat dalam memenuhi program studi kepanitraan klinik
Ilmu Penyakit Anak di Unit kesehatan anak Rumah Sakit Pusat Bhayankara
Raden Said Sukanto.

b. Tujuan Khusus
-Untuk memahami lebih dalam mengenai pentingnya pemberian ASI
bagi tumbuh kembang yang optimal.
- Mengetahui cara pemberian ASI EKSLUSIF pada
bayi.
- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pemberian ASI pada bayi
usia 4 bulan.

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

II. PEMBAHASAN
2.1

Definisi
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam
larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang
sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak
diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada
bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan
pertama. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan
utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang
yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization /
Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif
selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.
Dengan

demikian,

ketentuan

sebelumnya

(bahwa ASI

eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.


Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah


berikut untuk memulai dan mencapai ASI eksklusif yaitu
dengan menyusui dalam satu jam setelah kelahiran. Menyusui
secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan
atau minuman lain, bahkan air putih sekalipun. Menyusui
kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi mau,
siang dan malam. Tidak menggunakan botol susu maupun
empeng. Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah
dengan tangan, disaat tidak bersama anak serta mengendalikan
emosi dan pikiran agar tenang.
Setelah ASI ekslusif enam bulan tersebut, bukan berarti
pemberian ASI dihentikan. Seiiring dengan pengenalan
makanan kepada bayi, pemberian ASI tetap dilakukan,
sebaiknya menyusui dua tahun menurut rekomendasi WHO

2.2

Anatomi Payudara
Secara vertikal payudara terletak antara kosta II dan VI, secara

horizontal mulai dari pinggir sternum sampai linea aksilaris medialis.


Kelenjar mamae berada di jaringan subkutan, tepatnya diantara
jaringan subkutan superfisial dan profundus, yang menutupi muskulus
pektoralis mayor, sebagian kecil seratus anterior dan obliqus
eksterna. Bentuk dan ukuran payudara akan bervariasi menurut
aktivitas fungsionilnya seperti apa yang didapatkan pada masa
sebelum pubertas, pubertas, adolesen, dewasa, menyusui dan
multipara. 4,5

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

Pada Payudara terdapat puting susu yang terletak setinggi


interkosta IV. Pada tempat ini terdapat lubang lubang kecil yang
merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung ujung syaraf,
pembuluh darah, pembuluh getah bening, serat otot polos sirkuler.
Payudara terdiri dari 15 25 lobus. Masing masing lobus terdiri dari
20 40 lobulus , selanjutnya masing masing lobulus terdiri dari 10
100 alveoli dan masing masing dihubungkan dengan saluran air
susu/ sistem duktus.4,5

Gambar 1. Anatomi Payudara wanita


2.3

Epidemiologi2
Salah satu alasan utama pentingnya asi adalah karena sangat

bermanfaat untuk bayi pada awal kehidupannya. Sebagai makanan


terbaik bayi, ternyata asi belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh
masyarakat, bahkan terdapat kecenderungan terjadi pergeseran
penggunan susu formulapada sebagian kelompok masyarakat. The
World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) memperkirakan 1 juta
bayi dapat diselamatkan setiap tahunnya bila diberikan ASI pada 1
jam pertama kelahiran, kemudian dilanjutkan ASI eksklusif sampai
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

dengan enam bulan. Penambahan makanan selain ASI pada usia dini
dapat meningkatkan morbiditas. Bayi akan mudah terkena infeksi
saluran cerna maupun pernafasan. Angka kematian bayi di indonesia
masih termasuk tinggi dibanding dengan negara ASEAN lainnya yaitu
51 per 1000 kelahiran yang diantaranya disebabkan oleh tingginya
kejadian infeksi saluran serna dan pernafasan pada bayi (Depkes
2003).2
Data

Survei

Demografi

dan

Kesehatan

Indonesia

(SDKI)

menunjukan ibu-ibu yang memberikan asi ekslusif hanya 52 % (tahun


1997) dan 55,1 (tahun 2003). Angka tersebut masih jauh dibanding
target pemberian asi Ekslusif di indonesia tahun 2000 sebesar 80 %.
Data SDKI menyebutkan bayi usia kurang dari 3 hari sudah diberi
makanan dalam bentuk cair (45%) dan padat (17,6%). Padahal WHO
(2001) merekomendasikan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) tersebut boleh diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Data SDKI
2002 menunjukan pada bayi berusia < 6 bulan yang menggunakan
susu formula yaitu sebanyak 76,6 % pada bayi yang disusui dan 18,1
% pada bayi yang tidak disusui. Hanya 14% ibu di Tanah Air yang
memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayinya sampai enam
bulan. Rata-rata bayi di Indonesia hanya menerima ASI eksklusif
kurang dari dua bulan.
2.4

Fisiologi pengeluaran ASI


Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat

kompleks antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam-macam


hormon.

Pengaturan

hormon

terhadap

pengeluaran

ASI

dapat

dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu Pembentukan kelenjar payudara,

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

Pembentukan air susu dan Pemeliharaan pengeluaran air susu.


3,4,5,7

A. Pembentukan kelenjar payudara


1. Sebelum Pubertas

Duktus primer dan duktus sekunder sudah terbentuk pada masa fetus. Mendekati

Pada

Pubertasterjadi
terutama

di

pertumbuhan
bawah

yang

pengaruh

cepatdari
hormon

system

estrogen

duktus
sedang

pertumbuhan alveoli oleh hormone progesterone. Hormon yang


juga ikut berperan adalah prolaktin yang dikeluarkan oleh kelenjar
adenohipofise anterior. Hormon yang kurang berperan adalah
hormone adrenalin,tiroid, paratiroid dan hormone pertumbuhan.
4,5
2. Masa Pubertas
masa

ini

terjadi pertumbuhan percabangan-percabangan

system

duktus,

proliferasi dan kanalisasi dari unit-unit lobuloalveolar yamg terletak


pada ujungujung distal duktulus. Jaringan penyangga stoma
mengalami organisasi dan membentuk septum interlobalir.

3,4

3. Masa siklus menstruasi

Perubahan kelenjar peyudara wanita dewasa berhubungan siklus mentruasi dan


pengaruh pengaruh hormone yang mengatur siklus tsb seperti
estrogen danprogrsteronyang dihasilkan oleh korpus luteum. Bila
kadar hormone tersebut meningkat maka akan terjadi edema
lobulus , secara klinik payudara dirasakan berat dan penuh.Setelah
mentruasi

kadar

estrogen

dan

progesterone,berkurang.

Yang

bekerja hanya prolaktin saja. Oedem berkurang sehingga besar


payudara berkurang juga. Hal ini menyebabkan payudara selalu
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

tambah besar pada tiap siklus ovulasi mulai dari permulaan


mentruasi sampai umur 30 tahun. 3,4,5
4. Masa Kehamilan

Pada awal kehamilan terjadi perningkatan yang jelas dari duktulus yang baru,
percabangan-percabangan dan lobulus, yang dipengaruhi oleh
hormone plasenta dan korpus luteum. Hormon yang membantu
mempercepat pertumbuhan adalah Prolaktin, laktogen plasenta,
korionik gonado tropin,insulin ,kortisol hormone tiroid, Parathyroid,
dan hormone pertumhuhan.

3,4

5. Pada 3 bulan Kehamilan

Prolaktin dari adeno hipofise mulai merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan

aktogen

air susu yang disebut kolostrum. Pada masa ini kolostrum masih di
hambat oleh estrogen dan progesterone.tetapi jumlah prolaktim
meningkat hanya aktifitas dalam pembuatan kolustrum yang
ditekan.

3,4,5

6. Pada Trimester kedua Kehamilan


plasenta

mulai

merangsang

rangsangan

hormone

didemontrasikan

pembentukan
terhadap

kebenararannya

kolostrum.

pengeluaran
bahwa

Keaktifan
air

seorang

dari

susu

telah

ibu

yang

melahirkan bayi berumur 4 bulan dimana bayinya meninggal ,


tetap keluar kolostrum.

B.

3,4

Pembentukan air susu


Pembentukan air susu sangat dipengaruhi
oleh hormon prolaktin dan kontrol laktasi serta
penekanan fungsi laktasi. Pada seorang ibu yang
menyusui dikenal 2 refleks yang masing-masing
berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

air susu refleks prolaktin dan refleks Let down


(Lawrence RA, 1988 dan 1995).

4,8

1. Refleks prolaktin
Seperti telah dijelaskan bahwa menjelang akhir kehamilan
terutama hormon prolaktin memagang peranan untuk membuat
kolostrum, namun jumlah kolostrum terbatas, karena aktifitas
prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang kadarnya
memang tinggi. Setelah partus berhubung lepasnya plasenta dan
kurang

berfungsinya

korpus

luteum

maka

estrogen

dan

progesteron sangat berkurang, ditambah lagi dengan adanya


isapan bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara,
akan

merangsang

sebagai

reseptor

ujung-ujung
mekaink.

hipotalamus

melalui

Hipotalamus

akan

menghambat

sensoris

Rangsangan

medula

menekan

sekresi

saraf

spinalis

ini
dan

pengeluaran

prolaktin

da

yang

befungsi

dilanjutkan

ke

mesensephalon.

faktor-faktor

sebaliknya

yang

merangsang

pengeluaran faktor-faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktorfaktor

yang

memacu

sekresi

prolaktin

akan

merangsang

adenohipofise (hipofise anterior) sehingga keluar prolaktin. Hormon


ini merangsan sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air
susu. Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan menjadi normal
3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walaupun ada


isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada
ibu yang melahirkan anak tetapi tidak menyusui, kadar prolaktin
akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Pada ibu yang
menyusui, prolaktin akan meningkat dalam keadaan-keadaan
seperti : stres atau pengaruh psikis, anastesi, operasi, rangsangan
puting

susu,

hubungan

kelamin,

obat-obatan

tranqulizer

hipotalamus seperti reserpin, klorpromazin, fenotiazid. Sedangkan


keadaan-keadaan yang menghambat pengeluaran prolaktin adalah
gizi ibu yang jelek dan obat-obatan seperti ergot, 1-dopa.

3,4,5,6

Gambar 2. Proses produksi ASI/ refleks prolaktin

2. Refleks let down (milk ejection reflex).


Bersamaan

dengan

pembentukan

prolaktin

oleh

adenohipofise, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang


dilanjutkan ke neurohipofise (hipofise posterior) yang kemudian
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, Oksitosin yang sampai


pada alveoli akan mempengaruhi sel mioepitelium. Kontraksi dari
sel akan memeras air susu yang telah terbuat dari alveoli dan
masuk ke sistem duktulus yang untuk selanjutnya mengalir melalui
duktus laktiferus masuk ke mulut bayi. Selain itu hormon ini
diangkut menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada
uterus sehingga terjadi involusi dari organ tersebut. Faktor-faktor
yang

meningkatkan

refleks

let

down

adalah

melihat

bayi,

mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk


menyusui bayi.

3,5

Gambar 3. Proses pengaliran ASI/ milk ejection


Faktor-faktor yang menghambat refleks

let down adalah Stres

seperti : keadaan bingung/pikiran kacau, takut, cemas. Bila ada


Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

stres dari ibu yang menyusui maka akan terjadi suatu blokade dari
refleks let down. Ini disebabkan oleh karena adanya pelepasan dari
adrenalin

(epinefrin)

yang

menyebabkan

vasokontraksi

dari

pembuluh darah alveoli, sehingga oksitosin sedikit harapannya


untuk dapat mencapai target organ mioepitelium. Akibat dari tidak
sempurnanya refleks let down maka akan terjadi penumpukan air
susu di dalam alveoli yang secara klinis tampak payudara
membesar. Payudara yang besar dapat berakibat abses, gagal
untuk menyusui dan rasa sakit. Rasa sakit ini akan merupakan
stres lagi bagi seorang ibu sehingga stres akan bertambah. Karena
refleks let down tidak sempurna maka bayi yang haus jadi tidak
puas. Ketidak puasan ini akan merupakan tambahan stres bagi
ibunya. Bayi yang haus dan tidak puas ini akan berusaha untuk
dapat air susu yang cukup dengan cara menambah kuat isapannya
sehingga tidak jarang dapat menimbulkan luka-luka pada puting
susu dan sudah barang tentu luka-luka ini akan dirasakan sakit
oleh ibunya yang juga akan menambah stres-nya tadi. Dengan
demikian akan terbentuk satu lingkaran setan yang tertutup
(circulus vitiosus) dengan akibat kegagalan dalam menyusui.

3,4,5

C. Pemeliharaan pengeluaran air susu


Hubungan yang utuh antara hipotalamus
dan hipofise akan mengatur kadar prolaktin dan
oksitosin dalam darah. Hormon-hormon ini sangat
perlu

untuk

pemeliharaan
menyusui.

pengeluaran
penyediaan
Proses

permulaan
air

menyusui

susu

dan

selama

memerlukan

pembuatan dan pengeluaran air susu dari alveoli


ke sistem duktus. Bila susu tidak dikeluarkan akan
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

mengakibatkan

berkurangnya

sirkulasi

darah

kapiler yang menyebabkan terlambatnya proses


menyusui.Berkurangnya

rangsangan

menyusui

oleh bayi misalnya bila kekuatan isapan yang


kurang,

frekuensi

isapan

yang

kurang

da

singkatnya waktu menyusui ini berarti pelepasan


prolaktin

dari

hipofise

berkurang,

sehingga

pembuatan air susu berkurang, karena diperlukan


kadar

prolaktin

yang

cukup

untuk

mempertahankan pengeluaran air susu mulai


sejak minggu pertama kelahiran.

2.5

3,6,7

Mekanisme Menyusui

Bayi yang sehat mempunyai 3 refleks intrinsik, yang diperlukan untuk


berhasilnya menyusui seperti

4,6,7

A. Refleksi mencari (Rooting reflekx).


Payudara ibu yang menempel pada pipi atau derah sekeliling mulut
merupakan rangsangan yang menimbulkan refleks mencari pada
bayi. Ini menyebabkan kepala bayi berputar menuju puting susu yang
menempel tadi diikuti dengan membuka mulut dan kemudian puting
susu ditarik masuk ke dalam mulut.
B. Refleks mengisap (Sucking reflex)
Tehnik menyusui yang baik adalah apabila kalang payudara sedapat
mungkin semuanya masuk ke dalam mulut bayi, tetapi hal ini tidak
mungkin dilakukan pada ibu yang kalang payudaranya besar. Untuk
itu maka sudah cukup bila rahang bayi supaya menekan sinus
laktiferus yang terletak di puncak kalang payudara di belakang puting
susu. Adalah tidak dibenarkan bila rahang bayi hanya menekan
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

puting susu saja, karena bayi hanya dapat mengisap susu sedikit dan
pihak ibu akan timbul lecet-lecet pada puting susunya. Puting susu
yang sudah masuk ke dalam mulut dengan bantuan lidah, di mana
lidah dijulurkan di atas gusi bawah puting susu ditarik lebih jauh
sampai pada orofaring dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang pada saat itu sudah terletak pada langitlangit keras (palatum durum). Dengan tekanan bibir dan gerakan
rahang secara berirama, maka gusi akan menjepit kalang payudara
dan sinus laktiferus, sehingga air susu akan mengalir ke puting susu,
selanjutnya bagian belakang lidah menekan puting susu pada langitlangit yang mengakibatkan air susu keluar dari puting susu. Cara
yang dilakukan oleh bayi ini tidak akan menimbulkan cedera pada
puting susu.
C. Refleks menelan (Swallowing reflex)
Pada saat air susu keluar dari puting susu,
akan disusul dengan gerakan mengisap (tekanan
negatif) yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi,
sehingga pengeluaran air susu akan bertambah
dan

diteruskan

dengan

mekanisme

menelan

masuk ke lambung. Keadaan akan terjadi berbeda


bila bayi diberi susu botol di mana rahang
mempunyai peranan sedikit di dalam menelan
dot botol, sebab susu dengan mudah mengalir
dari lubang dot.
Dengan

adanya

gaya

berat,

yang

disebabkan oleh posisi botol yang dipegang ke


arah bawah dan selanjutnya dengan adanya
isapan pipi (tekanan negatif) kesemuanya ini
akan membantu aliran susu, sehingga tenaga
yang diperlukan oleh bayi untuk mengisap susu
menjadi minimal. Kebanyakan bayi-bayi yang
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

masih

baru

kemudain

belajar

dicoba

menyusui

dengan

susu

pada

ibunya,

botol

secara

bergantian, maka bayi tersebut akan menjadi


bingung
sering

puting
bayi

(nipple

menyusu

confusion).
pada

ibunya,

Sehingga
caranya

menyusui seperti mengisap dot botol, keadaan ini


berakibat kurang baik dalam pengeluaran air susu
ibu. Oleh karena itu kalau terpaksa bayi tidak bisa
langsung disusui oleh ibunya pada awal-awal
kehidupan, sebaiknya bayi diberi minum melalui
sendok, cangkir atau
2.6

Stadium ASI
Ada tiga stadium ASI yaitu kolostrum, air susu transisi /

peralihan dan air susu matur4,6.


1. Kolustrum
Kolustrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Kolostrum ini
disekresi oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai hari ke
empat

pasca

persalinan.

Kolostrum

merupakan

cairan

dengan

viskositas kental , lengket dan berwarna kekuningan. Kolostrum


mengandung tinggi protein, mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel
darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Selain itu,
kolustrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa. Protein
utama pada kolustrum adalah imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang
digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir
bakteri, virus, jamur dan parasit. Meskipun kolostrum yang keluar
sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam
payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari.
Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam. Kolostrum juga
merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak
terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran
pencernaan makanan bagi bayi makanan yang akan datang.
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

2. ASI Transisi/ Peralihan


ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10.
Selama dua minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah
warna serta komposisinya. Kadar imunoglobulin dan protein menurun,
sedangkan lemak dan laktosa meningkat.
3. ASI Matur
ASI matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya. ASI matur
tampak berwarna putih. Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak
menggumpal bila dipanaskan. Air susu yang mengalir pertama kali
atau saat lima menit pertama disebut foremilk. Foremilk lebih encer
mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula,
protein, mineral dan air. Selanjutnya, air susu berubah menjadi
hindmilk yang kaya akan lemak dan nutrisi dan membuat bayi akan
lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi akan membutuhkan
keduanya, baik foremilk maupun hindmilk. Bila bayi hanya merasa
haus, maka ia akan mengisap beberapa menit saja. Setelah puas
dengan menyusu ASI foremilk yang berkadar lemak rendah, ia akan
segera berhenti. Tetapi bila bayi benar-benar lapar, maka ia akan
mengisap lebih lama sehingga mendapatkan ASI hindmilk dengan
jumlah lemak lebih tinggi. Dibawah ini bisa kita lihat perbedaan
komposisi antara kolustrum, ASI transisi dan ASI matur.

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

2.7

Komposisi ASI
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose

dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar


payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi komposisi air susu ibu adalah Stadium Laktasi, Ras,
Keadaan Nutrisi dan Diit Ibu. Kandungan protein dalam kolostrum
jauh lebih tinggi dari pada ASI. Hal ini menguntungkan bayi yang baru
lahir karena dengan mendapat sedikit kolostrum ia sudah mendapat
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

cukup protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi pada minggu


pertama.4,6,7,8,9
Kolostrum
Kandungan protein dalam kolostrum jauh
lebih tinggi dari pada ASI. Hal ini menguntungkan
bayi yang baru lahir karena dengan mendapat
sedikit kolostrum ia

sudah mendapat cukup

protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi


pada minggu pertama. Kolostrum mengandung
zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi
bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama
diare.

Jumlah

kolostrum

yang

diproduksi

bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada harihari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun
cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh
karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang
tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak
rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi
bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Membantu
mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang
pertama berwarna hitam kehijauan.4,6

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

Karbohidrat
Karbihdrat dalam ASI berbentuk laktosa
yang

jumlahnya

berubah-ubah

setiap

hari

menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Rasio


jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4
sehingga ASI terasa lebih manis dibandingkan
dengan PASI. Hal ini menyebabkan bayi yang
sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak
mau minum PASI. Dengan demikian pemberian
ASI akan semakin sukses. Hidrat arang dalam ASI
merupakan

nutrisi

yang

penting

untuk

pertumbuhan sel syaraf otak dan pemberi energi


untuk kerja sel-sel syaraf. Selain itu karhidrat
memudahkan

penyerapan

kalsium

mempertahankan factor bifidus di dalam usus


(faktor yang menghambat pertumbuhan bakteri
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

yang berbahaya dan menjadikan tempat yang


baik bagi bakteri yang menguntungkan) dan dan
mempercepat

pengeluaran

kolostrum

sebagai

antibody bayi.

Protein
Protein dalam ASI terdiri dari casein (yang
sulit dicerna) dan whey (protein mudah dicerna).
Berkebalikan dengan susu sapi, protein dalam ASI
lebih banyak mengandung whey daripada casein
sehingga protein ASI mudah dicerna. Protein
dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan
PASI. Namun demikian protein ASI sangat cocok
karena

unsur

protein

didalamnya

hampir

seluruhnya terserap oleh sistem pencernan bayi


yaitu protein unsur whey. Perbandingan protein
unsur whey dan casein adalam ASI adalah 80:20,
sedangkan dalam PASI 20:80.

Taurin adalah

sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam


ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan
berperan penting untuk proses maturasi sel otak.
Defisiensi

taurin

akan

berakibat

terjadinya

gangguan pada retina mata.


Lemak
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya
rendah kemudian meningkat jumlahnya. Lemak
dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap
oleh bayi dan hal ini terjadi secara otomatis. Jenis
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak


rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan
otak

dan

sangat

mudah

dicerna

karena

mengandung enzim lipase. Decosahexanoic Acid


(DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam
lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated
fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan
sel-sel otak yang optimal. AA (Asam Arakhidonat)
disintesa dari omega 6 (Asam Linoleat) dan Asam
Dokosaheksaenoat (DHA) disintesa dari Omega 3
(Asam

Linolenat),

keduanya

merupakan

komponen penting yang ada dalam otak. Jumlah


DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk
menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak
yang berperan penting dalam perkembangan
fungsi otak dan penglihatan.
Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim akan
mudah rusak bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan
sulit menyerap lemak PASI sehingga menyebabkan bayi lebih mudah
terkena diare. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan
perbandinganya dengan PASI yaitu 6:1. Asam linoleat adalah jenis
asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh yang berfungsi untuk
memacu perkembangan sel syaraf otak bayi.

Mineral
ASI

megandung

mineral

yang

lengkap

walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi bisa


mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6
bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

mineral yang sangat stabil dan mudah diserap


dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu.
Meskipun ASI mengandung sedikit zat besi (0,5 1,0

mg/liter),

bayi

yang

menyusui

jarang

kekurangan zat besi (anemia). Hal ini dikarenakan


zat besi pada ASI lebih mudah diserap. Dalam
PASI kandungan mineral jumlahnya tinggi, tetapi
sebagian besar tidak dapat diserap. Hal ini akan
memperberat kerja usus bayi serta menganggu
keseimbangan dalam usus dan meningkatkan
pertumbuhan bakteri yang merugikan sehingga
mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal.
Bayi akan kembung, gelisah karena obstipasi atau
ganguan metabolisme.
Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap
yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6
bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir
ususnya belum mampu membentuk vitamin K.
Vitamin A, ada dengan konsentrasi berkisar pada
200 IU/dl.
Zat protektif ASI
Komponen Selular
Sel dalam ASI misalnya makrofag, limfosit, neutrofil, dan sel epitel,
berjumlah sekitar 4000/mm3. Jumlah ini akan cepat menurun setelah
2-3 bulan. Leukosit ASI terutama terdiri dari makrofag (90%)
dibandingkan dengan neutrofil dan limfosit
a) Makrofag

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

Makrofag adalah sel fagosit besar yang mengandung lisosom,


mitokondria, pinosom, dan aparat Golgi. Fungsi makrofag adalah
memfagositosis mikroorganisme bakteri dan jamur, membuat C3 dan
C4, lisosom, dan laktoferin, membantu pelepasan IgA intraselular ke
jaringan, membentuk sel raksasa, meningkatkan aktivitas limfosit,
membantu pengangkutan dan penyimpanan imunoglobulin, dan
berpartisipasi

dalam

pembentukan

laktoperidase;

suatu

faktor

pertumbuhan sel epitel usus dan maturasi enzim dalam brush border
usus
b) Leukosit polimorfonuklear (PMN)
Kolostrum (hari 1-4 postpartum) mengandung 5 juta leukosit/mm3
dan 40-60% diantaranya adalah PMN yang makin menurun seiring
maturnya ASI. Fungsi PMN terutama proteksi jaringan kelenjar mama
dan bukan untuk proteksi neonatus.
c) Limfosit
Limfosit T dan B merupakan bagian sistem imun ASI yang terdapat
dalam

kolostrum

dan

ASI

matur.

Fungsi

limfosit

antara

lain

Mensintesis IgA, merespon mitogen dengan cara berproliferasi,


meningkatkan interaksi makrofag-limfosit, dan melepaskan mediatormediator. Di dalam ASI, sel B termasuk sel yang mengandung IgA,
IgG,

dan

IgM

Surface

immunoglobulin.

Dalam

penelitiannya

melaporkan limfosit ASI akan berespon terhadap antigen rubela,


sitomegalovirus, dan mumps. Kolostrum ibu juga berespon terhadap
E.coli.
Komponen humoral
Komposisi imunoglobulin dalam ASI berbeda degan serum. ASI
mengandung IgA jauh lebih tinggi daripada serum. IgA dan IgG dalam
ASI sebagian berasal dari IgA dan IgG serum, sebagian lagi dari
kelenjar payudara. Imunoglobulin A dalam ASI terutama IgA sekretori
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

yang stabil dalam pH rendah dan tahan terhadap enzim proteolitik.


Fungsi IgA ini adalah memproteksi mukosa usus terhadap virus dan
bakteri, dan tetap ditemukan dalam ASI setelah satu tahun. Selain
itu, faktor antibakterial dalam kolostrum dan ASI sama antara wanita
dengan gizi baik maupun buruk. Immunoglobulin A (Ig.A) dalam
kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap
tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus
pada saluran pencernaan.
Komponen non imunoglobulin
a) Faktor bifidus
Faktor

bifidus

merupakan
Lactobacillus

dalam

media
bifidus

ASI

berupa

paling
yang

baik

senyawa
untuk

berperan

protein-polisakarida

pertumbuhan

mengasamkan

bakteri

lingkungan

saluran pencernaan sehingga bakteri patogen dan parasit tidak bisa


hidup dan berkembang biak. Adanya faktor bifidus tersebut akan
memberi ciri khas pada kotoran bayi berusia seminggu yang
mendapat ASI. Sementara pada kotoran bayi yang diberi susu
formula, kotorannya sudah seperti orang dewasa.
b) Antistaphylococcal factor
Pada

percobaan

binatang

dengan

tikus

yang

diberi

infeksi

Staphylococcus dibuktikan ASI mengandung substansi yang dapat


mencegah bayi dari infeksi Staphylococcus.
c) Lisozim
Lisozim adalah enzim yang memiliki sifat bakteriolitik, berada dalam
konsentrasi tinggi dalam ASI tapi sangat rendah dalam susu sapi.
Enzim ini bersifat bakteriolitik terhadap enterobaktericeae dan bakteri
gram positif. Lisozim ASI aktif menghancurkan dinding sel bakteri
patogen sekaligus aktif melawan dan melindungi saluran pencernaan

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

bayi dari serangan virus tertentu. Lysozyme adalah enzim yang


sangat aktif di lingkungan asam seperti di saluran pencernaan.
d) Nukleotid
Nukleotid adalah senyawa yang berasal dari hidrolisis asam nukleat.
Nukleotid bekerja sebagai pertahanan terhadap berbagai bakteri,
virus, dan parasit. Carver pada penelitiannya membuktikan bahwa
aktivitas sel NK dan produksi IL 2 lebih tinggi pada bayi usia 2-4 bulan
yang

diberi

ASI

dan

susu

formula

ditambahkan

nukleotid

dibandingkan formula tanpa tambahan nukleotid


e) Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang dapat mengikat zat besi, mirip dengan
transferin dalam serum. Laktoferin bersifat bakteriostatik terhadap
berbagai bakteri gram positif, bakteri gram negatif baik aerob
maupun anaerob , dan jamur, kecuali Helicobakcter pylori dan spesies
Neisseria, Treponema, dan Shigella. Laktoferin mengikat zat besi
hingga bakteri tidak memperoleh zat besi untuk pertumbuhannya.
Afinitas terhadap zat besi adalah 300 kali transferin. Laktoferin juga
meningkatkan pelepasan sitokinin dari sel dan menekan pelepasan
IL1, IL2 dan TNF alpha.

f) Interferon
Secara in vitro, diketahui interferon diproduksi oleh sel T dalam ASI.
Fungsinya memang belum diketahui pasti, tapi interferon dapat
meningkatkan fungsi makrofag dan menekan produksi IgE dan IL-10.
g) Komplemen

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

ASI mengandung komponen C3 dan C4 walau dalam jumlah sedikit.


C3 teraktivasi oleh IgA dan IgE yang diketahui dapat merusak bakteri
yang terikat pada antibodi spesifik.
h) Protein pengikat vitamin B12
ASI mengandung sejenis protein bermolekul besar yang mengikat
vitamin

B12.

Secara

tak

langsung,

protein

ini

menghambat

pertumbuhan E.coli yang memerlukan vitamin B12.


i) Gangliosid
Gangliosid

adalah

glikolipid

yang

terdapat

dalam

plasma

sel

membran terutama di substansi kelabu otak. Gangliosid memblokir


aktivitas enterotoksin E.coli dan Vibrio cholerae dan Campylobacter
jejuni di usus dengan cara mengikat toksin dan membentuk kompleks
stabil yang mencegah toksin terikat pada sel usus.
j) Interleukin
Interleukin berefek terhadap aktifasi dan diferensiasi limfosit, serta
terhadap produksi berbagai sel lainnya.
k) Sitokin
Sitokin adalah salah satu substansi yang banyak diteliti akhir-akhir ini.
Meski sudah lama diduga keberadaannya dan perannya terhadap
imunologi serta proteksi ASI.
l) Sel darah putih
ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil terdiri dari 3
macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi
pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran
pernafasan,

dan

Mammary

Asociated

LympocyteTissue

(MALT)

antibodi jaringan payudara ibu.

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

2.8

Volume Produksi ASI


Pada

minggu

bulan

terakhir

kehamilan,

kelenjar-kelenjar

pembuat ASI mulai menghasilkan ASI. Apabila tidak ada kelainan,


pada hari pertama sejak bayi lahir akan dapat menghasilkan 50-100
ml sehari dari jumlah ini akan terus bertambah sehingga mencapai
sekitar 400-450 ml pada waktu bayi mencapai usia minggu kedua.
Jumlah tersebut dapat dicapai dengan menysusui bayinya selama 4
6 bulan pertama. Karena itu selama kurun waktu tersebut ASI mampu
memenuhi kebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan volume pengeluaran
air susu menjadi menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi
dapat dipenuhi oleh ASI saja dan harus mendapat makanan
tambahan. 4,9 Dalam keadaan produksi ASI telah normal, volume
susu terbanyak yang dapat diperoleh adalah 5 menit pertama.
Penyedotan/penghisapan oleh bayi biasanya berlangsung selama 1525 menit.4,9
Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan
mengkonsumsi sekitar 700-800 ml ASI setiap hari. Akan tetapi
penelitian yang dilakukan pada beberapa kelompok ibu dan bayi
menunjukkan terdapatnya variasi dimana seseorang bayi dapat
mengkonsumsi sampai 1 liter selama 24 jam, meskipun kedua anak
tersebut tumbuh dengan kecepatan yang sama. Konsumsi ASI selama
satu kali menyusui atau jumlahnya selama sehari penuh sangat
bervariasi. Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan volume
air susu yang diproduksi, meskipun umumnya payudara yang

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

berukuran sangat kecil, terutama yang ukurannya tidak berubah


selama masa kehamilan hanya memproduksi sejumlah kecil ASI. 9
2.9

Manajemen Laktasi
Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan
untuk

menunjang

keberhasilan

menyusui.

Dalam

pelaksanaannya terutama dimulai pada masa kehamilan, segera


setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya,
dikenal beberapa istilah :(4)
A. Inisiasi Dini
Inisiasi menyusui dini atau permulaan menyusu dini adalah bayi
mulai menyusu sendiri
segera setelah lahir. Pola pemberian ASI yang dianjurkan ialah
pemberian ASI segera atau 30 menit hingga satu jam setelah
melahirkan. Pada dasarnya, menyusui dalam setengah jam pertama
akan membangunkan refleks menghisap pada bayi supaya dia dapat
menghisap dengan baik selanjutnya. Jika refleks menghisap ini tidak
dibangunkan saat itu, bayi akan kehilangan refleks ini selama 48 jam,
sehingga bayi kelihatan tidak berminat untuk menyusui hingga 48
jam kemudian
Inisiasi dini bermanfaat untuk memulai proses pembentukan
kekebalan tubuh pada saat lahir dan memberikan perlindungan
kepada bayi terhadap berbagai macam virus dan bakteri yang
bersifat patogen. Isapan pertama bayi pada puting susu ibu akan
merangsang pengeluaran kolostrum yang mengandung zat kekebalan
terhadap

infeksi

serta

kaya

akan

zat

gizi

penting,

sekaligus

memberikan keuntungan bagi ibu yaitu merangsang kontraksi uterus


kembali ke ukuran normal, dan akan mengurangi perdarahan setelah
melahirkan (DepKes, 2002). Menyusui secara dini, teratur, sesering
mungkin merupakan salah satu metode penjarangan kehamilan yang

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

cukup efektiif terutama bagi ibu-ibu yang belum mau ikut program
Keluarga berencana.
langkah-langkah melakukan inisiasi menyusui dini yang dianjurkan:
1) Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain
kering;
2) Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya
kecuali kedua tangannya;
3) Tali pusat dipotong, lalu diikat;
4) Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya
tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi;
5) Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau
diperut ibu dengan kontak kulit bayi dan ibu, ibu dan bayi
diselimuti bersama-sama. Jika perlu, bayi diberi topi untuk
mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.
B. ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan.
Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini. Pada
tahun 2001 World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa ASI
eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang
terbaik.

4,6,7,8

WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah berikut


untuk memulai dan mencapai ASI eksklusif :
1) Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran
2) Menyusui secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak ditambah
makanan atau minuman lain, bahkan air putih sekalipun.
3) Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang
bayi mau, siang dan malam.
4) Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.
5) Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan
tangan, disaat tidak bersama anak.
6) Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang.

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

C. Lama dan frekuensi menyusui


Pada awalnya, bayi akan disusui sekitar setiap dua sampai tiga
jam. Pada masa awal ini, bayi menghisap selama lima sampai dua
puluh menit pada setiap payudara, bisa lebih cepat atau lebih lama
tergantung keinginan bayi.

4,7,8

Tidak usah dijadwal, turutilah kapanpun bayi meminta minum.


Perlu diingat, lambung bayi yang baru lahir itu kecil sekali. Karena itu
bayi meminum ASI sedikit sedikit, dan sering (karena ASI sangat
mudah dicerna dan diserap). Karena itu, biarkanlah bayi mengatur
kapan mereka mau ASI. Tidak ada kata jarak antar minum terlalu
sebentar, karena saat bayi mengatur asupan ASI mereka, payudara
akan mengatur produksi ASI secara otomatis. Jarak antar minum
setidaknya 45 menit adalah cukup normal saja untuk bayi yang baru
lahir.

4,7,8

Lambat laun, jarak antar minum ini akan bertambah jarang


dengan tumbuhnya bayi, hingga 2-3 jam sekali. Namun, sewaktu
waktu, ada saatnya bayi mengalami lonjakan pertumbuhan (growth
spurts), selama kira-kira 2-3 hari. Growth spurts itu seringkali terjadi
umur 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan. Saat itu, bayi akan
membutuhkan lebih banyak susu dari sebelumnya, sehingga dia akan
meminta ASI lebih sering bahkan setiap setengah jam, selama 2-3
hari itu. Tidak apa apa, turuti saja kemauan bayi itu seberapa
seringnya pun, karena payudara anda akan beradaptasi dengan
membuat ASI lebih banyak lagi. Setelah beberapa hari, jarak antar
menyusui akan menjadi lebih jarang kembali. Intinya, kalau nangis,
sodorkan payudara.
2.10 Teknik Laktasi
Posisi yang tepat atau latch-on merupakan elemen kunci dalam kesuksesan proses
menyusui. Latch-on adalah kondisi dimana menempelkan payudara ke
tengah-tengah bibir bayi, putting susu dan sebagian besar dari areola
akan masuk di dalam mulut bayi.
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

Latch-on yang tepat sangat penting karena memberikan :


Aliran ASI lebih lancet
Mencegah lecet pada putting susu
Menjaga bayi anda agar puas dalam menyusui
Menstimulasi produksi asi yang kuat
Menjaga agar tidak terjadi pembengkakan payudara
Refleks let-down adalah rasa berdenyut yang menandakan aliran hangat susu dan bayi
berada pada posisi penyusuan yang betul.

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik


1. Dagu menyentuh payudara
2. Mulut terbuka lebar
3. Bibir bawah terputar keluar
4. Lebih banyak areola bagian atas yang terlihat dibanding bagian
bawah
5. Bibir bawah bayi melengkung keluar
6. Bayi mengisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang berhenti
sesaat.
7. Tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
Gambar 4 : Perlekatan bayi saat menyusui

Gambar 5.

Posisi Menyusui

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

Craddle

Cross-craddle

australian

Berbaring

football

Pegangan-C

Tehnik memeras dan Menyimpan ASI dilakukan pada kondisi:


1. Neonatus sakit dan memerlukan asupan alternatif
2. Tempat kerja tidak layak untuk meneteki
3. Meningkat produksi ASI
4. Mencegah dan melegakan pembengkakan payudara

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

2.11
Menyusui Bayi Berkondisi Khusus
1. Bayi Prematur
Pada awalnya para dokter khawatir kepada bayi prematur
dengan berat badan kurang dari 1,8 kg tidak akan mampu
menghisap dan menelan ASI, mengingat perkembangan otototot tubuhnya yang belum sempurna. Selain itu para dokter
belum

dapat

mengetahui

secara

pasti

kurva

standar

pertumbuhan dan perkembangannya. Mereka menduga bayi


prematur akan mencapai laju pertumbuhan tercepat apabila
minum susu formula khusus berkadar protein. Namun, susu
sejenis ini ternyata menimbulkan masalah baru bagi mereka,
kadar

protein

tinggi

mengakibatkan

didalam

tubuh

bayi

tersimpan sisa proses metabolisme protein dalam jumlah


berlimpah. Timbunan bahan ini tidak mampu dibuang dengan
cepat oleh tubuh bayi dan malah bisa menyebabkan munculnya
gangguan perkembangan otak.
Hingga kini, penelitian terus dilakukan dan menunjukkan
ASI dari sang ibu adalah tetap yang terbaik untuk memenuhi
kebutuhan bayi prematur. ASI ibu dengan bayi prematur
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

mengandung kadar nitrogen, protein, laktosa, sodium, vitamin


A, klorida, mineral, lipase lebih tinggi dari pada ASI ibu dengan
bayi normal. Tingginya kadar lipase tersebut bersifat lebih
mudah dicerna dan diserap oleh sistem pencernaan bayi yang
belum mencapai tahap perkembangan matang. Disamping itu
ASI ibu dengan bayi prematur kadar anti bodi yang berlipat
ganda khususnya dalam kolostrumnya (Hanna Lauthrop :
1999).4,6,7,8
2. Bayi kembar
Sebaiknya ibu tidak selalu menyusui satu bayi pada satu
payudara melainkan harus bergantian, karena bayi kembar
tidak sama daya isapnya. Bila bayi yang daya isapnya lemah
selalu disusui pada payudara kiri dan bayi yang daya isapnya
kuat selalu disusui pada payudara kanan. Jadi bila pada suatu
saat menyusui bayi yang daya isapnya lemah pada payudara
kiri, maka pada saat menyusui berikutnya dia menyusui pada
payudara kanan. Dengan demikian, kedua payudara akan
mendapat rangsangan yang relatif sama untuk memproduksi
ASI. Bila mungkin bayi yang disusui bersamaan juga diberi
payudara secara bergantian. Agar menyusui si kembar menjadi
kegiatan yang menyenangkan dan mempererat jalinan kasih sayang
antara ibu dan si kembar, ibu harus menjaga kondisinya dengan
selalu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, meluangkan waktu
untuk istirahat dan tidak segan meminta bantuan orang lain
khususnya suami tercinta.4,6,7,8

2.12

Manfaat Menyusui

Let food be your medicine demikian kata Hippocrates,


Bapak Kedokteran Dunia. Ungkapan itu sangat tepat untuk ASI
yang diberikan kepada seorang bayi. ASI dapat menjadi obat
khususnya untuk diare yang diderita si kecil. Ini hanyalah salah
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

satu manfaat dari ASI bagi bayi. Masih banyak lagi manfaat lain
dari ASI, bahkan bagi sang ibu.4,5
1. Manfaat Menyusui Bagi Bayi
Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi bayi.
Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah
dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan.
ASI

dapat

mengandung

mencegah
zat

terjadinya
penangkal

penyakit
penyakit

infeksi

karena

antara

lain

immunoglobulin. ASI mengandung rangkaian asam lemak tak


jenuh

yang

sangat

penting

dalam

pertumbuhan

dan

perkembangan otak. ASI selalu berada dalam suhu yang tepat,


tidak menyebabkan alergi, dapat mencegah kerusakan gigi dan
mengoptimalkan perkembangan bayi.
Selain itu ASI dapat memupuk ikatan emosional, tidak
akan pernah bayi mempunyai susu yang tepat dan dapat
diberikan kapan saja, dimana saja kecuali ASI dan masih
banyak juga manfaat lainnya.
2. Manfaat Menyusui Bagi Ibu
Bila bayi baru lahir segera menyusu ke ibunya, maka
proses ini akan merangsang keluarnya hormon oksitosin yang
akan

mengkontraksikan

kandungan.

Pendarahan

pasca

persalinan pun bisa dihindari. Selain itu, ibu yang menyusui


jarang terkena kanker payudara, dapat menghambat kesuburan
(merupakan alat kontrasepsi alami), tidak perlu mengeluarkan
biaya ekstra untuk membeli susu formula.
3. Manfaat menyusui untuk keluarga
Aspek Ekonomis dari pemberian ASI menjadi lebih hemat
pengeluaran

keluarga.

Selain

iru

kebahagiaan

bertambah

dengan kelahiran jarang secara psikologi.

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

4. Manfaat menyusui untuk negara


Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak ( ASI
mengandung zat kekebalan ), mengurangi subsidi untuk RS,
Bayi yang diberi ASI lebih jarang dirawat di RS daripada bayi
yang mendapat susu formula. Meningkatkan kualitas generasi
penerus bangsa dan anak bisa tumbuh dan berkembang secara
optimal.

III. PENUTUP
Kesimpulan
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh
kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya.
Pembentukan air susu sangat dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan kontrol
laktasi serta penekanan fungsi laktasi. Pada ibu yang menyusui dikenal 2
refleks

yang

masing-masing

berperan

sebagai

pembentukan

dan

pengeluaran air susu refleks prolaktin dan refleks Let down.

Pola pemberian ASI yang dianjurkan ialah pemberian ASI segera


atau 30 menit hingga satu jam setelah melahirkan, selanjutnya
pemberian ASI saja atau menyusui secara ekslusif hingga bayi usia
enam bulan dan pemberian makanan tambahan setelah umur enam
bulan. Bayi yang sehat mempunyai 3 refleks intrinsik, yang diperlukan
untuk berhasilnya menyusui seperti : Refleksi mencari (Rooting reflekx),
Refleks mengisap (Sucking reflex), Refleks menelan (Swallowing reflex).

ASI mengandung semua zat nutrisi spesifik yang sesuai yang


dibutuhkan bayi diantaranya lemak, protein, karbohidrat, anti bodi,
Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

vitamin,

mineral

dan

berbagai

zat

penting

lainnya.

Meskipun

mempunyai bayi yang berkondisi khusus (prematur) maka tidak usah


khawatir tetap berilah ASI, karena kandungan ASI sesuai dengan
keadaan bayi. Keuntungan ASI tidak hanya dinikmati bayi namun juga
Ibu. Wanita yang menyusui biasanya berat badannya turun lebih
cepat, pemberian ASI juga membantu mencegah anemia setelah
kehilangan darah saat melahirkan, mencegah tekanan darah tinggi
dan depresi pasca melahirkan.

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

Referat : ASI
Kepaniteraan Klinik SMF ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara Pusat RS Sukanto

Page

Você também pode gostar