Você está na página 1de 2

PENDAHULUAN

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana
merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan
pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi
juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan
nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 dan Survei Demograpi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012, permasalahan yang dihadapi program KB adalah masih belum terkendalinya
laju pertumbuhan dan pertambahan jumlah penduduk melalui program KB. Data Sensus
Penduduk tahun 2010 menunjukan bahwa data Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar
1,49% per tahun padahal target yang ingin dicapai pada tahun 2010 sebesar 1,27% per tahun.
Beberapa

penyebab

pada

permasalahan

ini

meliputi

masih

tingginya

tingkat

ketidakberlangsungan (Drop Out) kesertaan ber-KB yaitu sebesar 27 persen dan masih banyak
akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi jangka pendek sebesar 47,3 persen (metoda
umum) atau 43,6 persen (Metoda modern), yang beresiko terhadap tingginya tingkat DO ber-KB.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya
target cakupan peserta KB aktif di Desa Rancamanyar, Desa Bojongmalaka dan Desa Bojongsari
Kabupaten Bandung pada periode Januari hingga Desember 2013.
Manfaat penelitian ini adalah memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan tentang
jenis rujukan yang paling banyak terjadi di tiga desa di Kabupaten Bandung.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode berupa studi deskriptif kualitatif, dengan
mewawancarai satu orang koordinator program dan 3 orang bidan desa. Populasi penelitian ini
adalah pasangan suami istri dari tiga desa di Kabupaten Bandung periode Januari hingga
September 2013. Lokasi penelitian di Puskesmas Ramcamanyar, Kabupaten Bandung.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Hasil penelitian ini menggunakan beberapa informan utama berjumlah 4 orang, yaitu 1
orang koordinator program KB dan 3 orang bidan desa, terdiri dari 1 bidan desa Rancamanyar, 1
bidan desa Bojongmalaka dan 1 bidan desa Malakasari. Usia informan berkisar antara 3050
tahun, dengan pendidikan semuanya sudah berpendidikan DIII Kebidanan dengan pengalaman
kerja berkisar dari 1423 tahun.

Você também pode gostar