Você está na página 1de 3

KAMIS, 28 JANUARI 2010

S0P " PEMBERIAN OKSIGEN"


Buletin PPNI RSUD Kraton Pekalongan Edisi 6 Tahun II, Januari 2010

OKSIGENASI
Oksigen sangat pentin untuk kehidupan. Konsentrasi oksigen dalam drah yang optimal
harus dipertahankan agar fungsi selular bekerja terus. Hipoksia merupakan keadaan
dimana kandungan oksigen dalam arteri rendah (Potter & Perry, 1997). Pada kasus
seperti ini pemberian oksigen penting dilakukan untuk meningkatkan konsentrasinya
dalam darah. bagaimanapun oksigen murni merupakan suatu agen teuraapetik yang
memberikan efek berlawanan apabila diberikan secara tidak tepat. Oleh karena itu,
perawat harus mengetahui indikasi penggunaan dan peralatan dalam pemberikan
oksigen.
Diagnosa keperawatan
Terapi awal oksigen paling sering digunakan untuk klien dengan diagnosa keperawatan
sebagaui berikut : Gangguan pertukaran gas, Bersihan jalan nafas tidak efektif, dan
perubahan pola nafas.
Peralatan
Nasal kanul : merupakan tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang menonjol
untuk dimasukkan kedalam lobang hidung, metode ini merupakan metode yang paling
mudah dan paling dapat diterima karena lebih efektif, mudah dipakai oleh klien
(Potter&Perry,1997). Klien yang menerima terapi oksigen melalui nasal kanul hidung
dapat berkomunikasi dengan mudah, dapat makan minum dan melakukan aktifitas

setiap hari. Klien juga dianjurkan untuk bernafar melalui hidung karena pernafasan
lewat mulut dapat menurunkan bahkan dapat menghilangkan oksigen. Oksigen dengan
nasal kanule diberikan 1-6 l/mnt (Potter&Perry, 1997). Diatas 6 l/mnt tidak akan
meningkatkan oksigen yang dihasilkan, justru hal ytersebut akan meningkatkan
kekeringan membran mukosa. Bagaimanapun oksigen dengan nasal kanul biasanya
digunakan dengan kecepatan aliran 2-3 l/mnt.
Humidifier : humidifier dilengkapi dengan tabung air steril yang bisa didisi kembali.
Alat ini melekat pada pada alat yang menghasilkan oksigen. Humidifier berfungsi
melembabkan membasahi oksigen sebelu bergerak melalui hidung ke paru-paru
sehingga mencegah mengeringnya membran mukosa saluran pernafasan. Air yang
digunakan harus steril untuk mencegah infeksi dari mikro organisme yang dapat
tumbuh dalam lingkungan lembab.
Flowmeter : merupakan alat yang melekat ke oksigen outlet, yang mengatur jumlah
oksigen yang dihasilkan. Ada 2 tipe flowmeter : balon air raksa dan ukuran, kedua tipe
mencatat jumlah liter yang dikeluarkan permenit.
Sumber oksigen : Oksigen biasanya disimpan dalam tabung atau berasal sentral/\.
jumlah gas dicatat dalam ukuran pounds perinchi persegi. ketika tabung hampir
kosong jarum menunjuk ke area merah dan menandakan tabung harus ganti. terdapat
juga tabung-tabung yang kecil untuk keadaan darurat, dapat dipindahkan dan
biasanya aman karena bertekanan rendah.
Persiapan alat :
Kanal nasal
Sumber oxigen dengan flowmeter

Humidifier

Air steril & tissue

Langkah prosedure tindakan


A. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan prosedur
3. Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan tindakan
B. Fase Kerja
1.
2.

Mencuci tangn
Memberiakan posisi yang nyaman

3.

Mengkaji fungsi pernafasan klien, tanda hipoksia

4.

Mengkaji kondisi hidung klien (bersihkan jika kotor)

5.

Memeriksa sambungan dan sumber oksigen

6.

Memastikan tabung humidifier terisi cairan secara adequat

7.

Menyambungkan nasal kanul/masker kesumber oksigen yang sudah dihumidifikasi

8.

Memastikan oksigen mengalir baik dan tidak ada kebocoran

9.

Meletakkan kanul ke muka klien dan sisipkan cabang ke dalam lobang hidung

10. Mengatur kecepatan aliran iksigen sesuai program terai


11. Merapikan klien dan alat
C. Fase Terminasi
1. Mencuci tangan
2. Mengevaluasi respon klien
3.

Mengucapkan salam

Você também pode gostar