Você está na página 1de 23

Analisis Perilaku Beresiko Pengemudi Di perlintasan Sebidang Kereta Api Tidak Dijaga

Tgl Lulus
:
2008-04-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc.
Abstrak
:
Perlintasan sebidang antara jalan dengan jalur kereta api merupakan fenomena yang
unik di dalam dunia transportasi darat sebab masing-masing moda transportasi tersebut
memiliki sistem prasarana yang berbeda, dioperasikan dengan sistem sarana yang
berbeda, penanggung jawab dan pengelolanya juga berbeda. Kedua moda transportasi
dengan karakteristik yang berbeda tersebut bertemu di perlintasan sebidang kereta api
sehingga memiliki resiko tinggi dan rawan kecelakaan. Perilaku pengemudi adalah
faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas. Perilaku pengemudi yang beresiko di
perlintasan sebidang kereta api tidak dijaga seperti kurang hati-hati sebelum melewati
perlintasan sebidang kereta api, tidak menghentikan kendaraan walaupun kereta api
sudah datang dan berhenti pada jarak yang terlalu dekat dengan jalur rel kereta api
adalah perilaku pengemudi yang dapat menimbulkan kecelakaan.
Penelitian perilaku beresiko pengemudi di perlintasan sebidang kereta api tidak dijaga
dilakukan di perlintasan sebidang kereta api tidak dijaga No. 315 yang terletak di KM
150+386 lintas Yogyakarta Solo antara Stasiun Brambanan dan Stasiun Srowot.
Perlintasan tersebut berada di DAOP VI Yogyakarta, tepatnya di Jalan Jontaan, Desa
Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Analisis statistik deskriptif dilakukan
terhadap data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan PT Kereta
Api DAOP VI Yogyakarta. Identifikasi jenis perilaku beresiko dilakukan dengan
observasi. Pendekatan kuantitatif dengan wawancara atau menggunakan kuesioner,
yang dianalisis secara statistik mengunakan analisis korelasi dan regresi linier
berganda, dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
beresiko pengemudi di perlintasan sebidang kereta api tidak dijaga.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 93% penyebab kecelakaan di perlintasan sebidang
kereta api adalah karena faktor pengemudi yang tidak hati-hati atau tidak mematuhi
rambu lalu lintas dan sebanyak 76% kecelakaan terjadi di perlintasan sebidang kereta
api tidak dijaga. Sebagian besar perilaku beresiko per-kedatangan kereta api yang
dilakukan oleh pengemudi adalah tidak berhenti walaupun kereta api sudah terlihat
yaitu sebanyak 44% pengemudi dan sebanyak 39% responden sering kali tidak
menghentikan kendaraan sejenak saat akan melewati perlintasan. Berdasarkan hasil
analisis statistik dengan taraf signifikasi 5% diketahui bahwa ada pengaruh motivasi
pengemudi, penegakan hukum, pintu perlintasan dan lalulintas kendaraan terhadap
perilaku beresiko pengemudi. Motivasi pengemudi yaitu tidak ingin terlambat sampai ke
tempat tujuan adalah faktor yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap perilaku

beresiko pengemudi. Sedangkan karakteristik responden tidak berpengaruh terhadap


perilaku beresiko pengemudi.
Kata Kunci: Perilaku Beresiko, Perlintasan Sebidang, Kereta Api, Kecelakaan Lalu
Lintas

Model Pemilihan Moda Angkutan Barang Antar Kota (Studi Kasus Angkutan
Semen Nusantara)
Tgl Lulus
:
1997-06-02
Pembimbing
:
Ir. H. Waldijono, MS
Abstrak
:
Pemilihan moda angkutan barang penting untuk diteliti karena transportasi
barang merupakan unsur dari proses produksi, sehingga harga jual produk
dapat bersaing di pasar. Sejalan dengan hal tersebut dimana konsumsi semen
terus meningkat sebagai konsekwensi dari pembangunan bidang konstruksi
yang mendukung kegiatan ekonomi, maka perlu dilakukan penelitian tentang
pemilihan moda transportasi semen Penelitian ini ditujukan untuk mengathui
faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan moda ang-kutan semen,
sehingga dalam menentukan moda dalam distribusi semen maka pengirim
barang akan me-milih moda dengan utilitas terbesar dan merupakan
masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebija-kan transportasi yang
berkaitan dengan faktor penentu pemilihan moda. Disamping itu penelitian
bertujuan untuk mengathui struktur model dan metode kalibrasi paling yang
sesuai. Dengan model yang didapat selanjutnya digunakan untuk melihat
sensitifitas pengirim semen dalam pemilihan moda. Berbagai model pemilihan
moda transportasi barang telah banyak digunakan, namun model den-gan
formulasi lagit yang sangat dipengaruhi oleh utilitas atau impedance moda
lebih sering digunakan dan biasanya utilitas tersebut diukur dalam bentuk
selisih maupun dalam rasio. Penelitian ini didasarkan pada pendekatan

terhadap selisih dan rasio impedance yang berupa waktu, biaya dan biaya
keseluruhan pen-giriman antar moda truk dan kereta api. Struktur model
dicoba dengan dua dan tiga syarat batas dan data yang digunakan berupa
data agregat yang dikalibrasi dengan metode maximum likelihood dan
analisis re-gresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur model
yang sesuai adalah model multiplikasi dengan variabel penentu pemilihan
moda berupa rasio biaya pengiriman. Struktur model dengan tiga syarat
batas menentukan bahwa rasio biaya pemilihan moda pada kondisi biaya
pengiriman antara KA dan truk adalah sama, maka probabilitas masingmasing moda adalah 50%. Analisis sensitifitas menunjukan bahwa pemili-han
moda anglutan semen sensitif terhadap biaya pengiriman, dimana biaya
pengiriman moda truk adalah elastis terhadap pemilihan moda kerata api.

Analisis segmentasi Penumpang Kereta Api di Pulau Jawa


Tgl Lulus
:
1998-11-03
Pembimbing
:
Ir. H. Waldijono, MS
Abstrak
:
Kereta api sebagai salah satu moda transportasi sampai saat ini masih
merupakan pilihan utama masyarakat yang akan bepergian dalam jarak
menengah dan jauh (diatas 300 km). Pilihan terhadap kereta api terutama
bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah. Berbagai jenis pertimbangan
dalam memilih kereta api anatara lain keamanan dan keselamatan yang
kucup tinggi dibanding moda darat lain, ketepan waktu, keandalan,
kemudahan, kebersihan, serta atribut lain mencerminkan dengan tingkat
harga yang kompetitif dibanding moda angkutan darat yang lain. Atas dasar
hal-hal tersebut diatas maka diperlukan suatu analisis mengenai
keseimbangan anatara permintaan dan penawaran. Dari segi permintaan.
Pengguna akan memilih kelas sesuai dengan tuntutan akan tingkat utility
yang dibutuhkan. Penelitian analisis segmentasi penumpang kereta api
berkaitan dengan karakter dari pe-numpang masing-asing kelas ditunjukan
degan nilai utility yang kemudian akan dibandingkan antar nilai utility dalam
mempertimbangkan pemilihan keras KA. Variable tak bebas pada peelitian

ini adalah proporsi pemilihan kelas pada moda angkutan kereta api
penumpang. Variabel bebas yang digunakan adalah : jarak, tarip,
PDRB/kapita, fasilitas pelayanan (AC/non AC), jenis kota. Konsep yang
diikuti adalah pemilihan oleh individu berdasarkan utility yang dimiliki oleh
masing-masing kelas kerata api . Proporsi kelas yang dipilih akan semakin
besar dengan naiknya nilai utility moda. Model yang dibentuk adalah
multinomial logit model yaitu model pemilihan banyak moda (da-lam hal ini
kelas kerata) dengan menggunakan analisis logit model yaitu untuk nilai
utility: U(alternatif) = b'jcj + ej Individu atau kelompok Y akan memilih
moda (kelas moda) J jika : U(alternatif j) > U (alternatif k) "j k Hasil
penelitian menunjukkan utility masing-masing kelas KA U EKSEKUTIF =
-1,1935 (Ln TARIP) - 0,0018 (JARAK) + 0,7147 (Ln PDRB/kapita) U BISNIS
= -0,0018 (JARAK) U EKONOMI = 10,61212(SCEKO) - 1,1935 (Ln TARIP)
Hasil tersebut cukup dapat dipercaya dengan tingkat kepercayaan untuk
konstanta-konstanta tarip (93,7%), jarak (92,3%), Income (89,7%) dan
konstanta kelas ekonomi (95,2%). Probabilitas pemilihan kelas pemodelan
adalah : kelas Ekonomi 65,09%, kelas Bisnis 29,46% dan kelas Eksekutif
5,45%. Kata kunci : pemilihan moda, utility (ukuran tingkat kepuasan
individu)

Kajian Persepsi Dan Harapan Pengguna Jasa Terhadap Pelayanan Stasiun Kereta Api
TanjungPruiok (Dengan Metode Stated Preference)
Tgl Lulus
:
2010-01-00
Pembimbing
:
Ir. Djoko Murwono, M.Sc.
Abstrak
:
Stasiun kereta api Tanjung Priok merupakan stasiun kereta api tua peninggalan Belanda yang
berada di wilayah DAOP I Jakarta, namun sudah sekian lama tidak beroperasi dan melayani
angkutan penumpang. Pada bulan April 2009 yang lalu stasiun ini kembali diresmikan dan
beroperasi untuk melayani penumpang baik itu penumpang kereta api komuter Jabodetabek
maupun penumpang kereta api jarak jauh. Seiring perkembangan teknologi dan informasi, para
konsumen saat ini mulai kritis terhadap tingkat pelayanan suatu produk maupun jasa, oleh karena
itu maka dilakukanlah penelitian tentang tingkat pelayanan stasiun Tanjung Priok berdasarkan
persepsi pengguna jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat pelayanan stasiun kereta

api Tanjung Priok terhadap pengguna jasa stasiun serta untuk mengetahui kualitas pelayanan
yang telah diberikan guna meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan harapan dan
keinginan penggunanya. Tingkat kepuasan pengguna jasa stasiun kereta api Tanjung Priok dapat
dicapai dengan mengukur probabilitas tingkat kualitas pelayanan stasiun yang dilakukan dengan
menyebarkan kuisioner yang berisikan pilihan pelayanan dan dikenal dengan metode stated
preference. Survai dilakukan di stasiun kereta api Tanjung Priok dengan total jumlah responden
mencapai jumlah 135 orang dan total observasi sebanyak 1.080 buah. Kuisioner yang disebarkan
berisikan pilihan pelayanan dengan klasifikasi kepuasan sangat tidak puas, tidak puas, cukup
puas, puas dan sangat puas serta tingkat kepuasan dibuat dengan perangkingan dalam skala
ordinal. Hasil yang didapat berupa model respon pengguna jasa terhadap tingkat kepuasan
pengguna jasa stasiun terhadap kualitas pelayanan stasiun kereta api Tanjung Priok dengan
menggunakan software Limdep 7.0. Model respon tingkat kepuasan pengguna jasa stasiun
terhadap kualitas pelayanan stasiun kereta api Tanjung Priok didapat dari variabel pembentuk
model kepuasan pengguna jasa yang memiliki tingkat dominasi pengaruhnya adalah jadwal
kereta api sebesar 0,84. Perbaikan kualitas dengan memberikan pelayanan yang terbaik pada
pelayanan stasiun kereta api menimbulkan respon yang positif atau puas bagi pengguna jasa.
Kata-kata kunci : Stasiun kereta api, Kualitas pelayanan, Stated Preference, Limdep 7.0

ingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Palayanan Jasa Kereta Api (Studi


Kasus : Kereta Api Pramex Yogyakarta)
Tgl Lulus

: 2010-04-00

Pembimbing

: Ir. Djoko Murwono, M.Sc.

Abstrak

: Pada saat ini konsumen


sering hanya memperoleh
layanan dari operator kereta
api tanpa memahami
keinginan dari penumpang
tersebut. Seiring
perkembangan teknologi
dan informasi, para
konsumen saat ini mulai
kritis terhadap tingkat
pelayanan suatu produk
maupun jasa, oleh karena itu
maka dilakukanlah
penelitian tentang tingkat
kepuasan konsumen
terhadap pelayanan jasa
Kereta Api Pramex.
Penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji tingkat
pelayanan Kereta Api
Pramex terhadap pengguna

jasa stasiun serta untuk


mengetahui kualitas
pelayanan yang telah
diberikan guna
meningkatkan kualitas
pelayanan sesuai dengan
harapan dan keinginan
penggunanya. Tingkat
kepuasan pengguna jasa
stasiun kereta api Pramex
dapat dicapai dengan
mengukur probabilitas
tingkat kualitas pelayanan
Kereta yang dilakukan
dengan menyebarkan
kuisioner yang berisikan
faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas
pelayanan dan seberapa
besar tingkat
kepentingannya. Survai
dilakukan di dalam Kereta
Api Pramex dengan total
jumlah responden 130
orang. Kuisioner yang
disebarkan berisikan pilihan
pelayanan dengan
klasifikasi kepuasan sangat
tidak puas, tidak puas,
cukup puas, puas dan sangat
puas dan tingkat
kepentingan mulai dari
sangat penting, penting,
cukup penting, kurang
penting dan tidak penting
serta tingkat kepuasan dan
kepentingan dibuat dengan
perangkingan dalam skala
ordinal. Setalah dianalisis
dengan analisis faktor,
analisis tingkat kesesuaian
dan Performance and
Importance Analisys, Hasil
yang didapat berupa tingkat
kepuasan yang diterima oleh
konsumen. Dari beberapa

faktor yang berpengaruh


terhadap kepuasan
pelanggan diperoleh
konsumen merasa cukup
puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh Kereta Api
Pramex. Dari sekian faktor
tersebut hanya beberapa
faktor saja yang harus
menjadi perhatian operator
yaitu; kinerja toilet, fasilitas
bagi penyandang cacat,
P3K, pemadam kebakaran,
petunjuk penggunaan rem
darurat, ketersedian tempat
sampah, Ketepatan waktu,
pengumuman keterlambatan
dan waktu tunggu di stasiun.
Kata-kata kunci : Kereta
Api Pramex, Kualitas
pelayanan, Performance and
Importance Analisys

Nama

: Yanti Marliana

Judul

Tgl Lulus

: 2010-04-00

Pembimbing

: Dr. Ir. Heru Sutomo, M.Sc(Eng)

Abstrak

: Pengangkutan barang merupakan bagian dari sistem


distribusi atau manajemen logistik, yakni proses
perencanaan, penerapan dan pengendalian distribusi
barang. Sejalan dengan peningkatan produksinya guna
memenuhi kebutuhan pasar yang ada, maka PT. Holcim,
sebagai salah satu produsen semen yang berlokasi di
Cilacap dan berperan dalam men-supply untuk wilayah
Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur dengan kapasitas
produksi rata rata semen saat ini sebanyak 750 ton/hari
dengan pasar distribusi utama di Yogyakarta, Semarang
dan Solo. Peningkatan produksi yang dilakukan tersebut
memerlukan sistem pengangkutan yang memadai dalam
proses distribusi barang. Proses distribusi yang ada
dimaksudkan untuk mengakomodasi menjamin barang
datang dengan jenis, kuantitas, tempat, waktu yang tepat
dan biaya yang seefisien mungkin. Penyelenggaraan

Analisis Distribusi Semen Dengan Pendekatan Biaya


Perbandingan Penggunaan Truk Dan Kereta Api

pengangkutan selama ini dilakukan dengan


menggunakan kereta api dan truk. Penelitian ini
dilakukan untuk mengukur tingkat efektifitas
penggunaan masing masing moda ditinjau dari segi
biaya. Penelitian dilakukan pada lokasi distribusi
Yogyakarta, Solo dan Semarang. Metode yang
digunakan adalah dengan menganalisa secara kuantitatif
harga jasa angkutan, nilai waktu dan generalized cost
dengan membandingkan antara kedua moda kereta api
dan truk. Hasil penelitian dari 3 lokasi tersebut dapat
dilihat efektifitas penggunaan kereta api lebih baik
ditinjau dari segi biaya. Wilayah distribusi Yogyakarta,
untuk mengangkut sebanyak 350 ton semen terjadi
penghematan nilai waktu dengan menggunakan kereta
api sebesar Rp. 3.594.759,-. Wilayah distribusi Solo,
untuk mengangkut sebanyak 300 ton semen terjadi
penghematan nilai waktu dengan menggunakan kereta
api sebesar Rp 2.632.750,-. Wilayah distribusi
Semarang, untuk mengangkut sebanyak 250 ton semen
terjadi penghematan nilai waktu dengan menggunakan
kereta api sebesar Rp 1.911.702,-. Namun pada
kenyataannya moda truk masih diminati untuk
pengangkutan barang yang disebabkan moda truk dapat
diandalkan ketersediaannya dan tidak terikat pada jadwal
sedangkan kereta api terkendala pada kondisi sarana
yang memiliki keterbatasan pengangkutan yang
berpengaruh pada waktu bongkar muat dan
pengangkutan barang yang menyesuaikan dengan jadwal
perjalanan kereta api dan tidak dapat dilakukan setiap
saat. Kata kunci : biaya, nilai waktu, generalized cost

ajian Tingkat Pelayanan KRL Kabodetabek (Berdasarkan Persepsi Dan Harapan Penggunaan
KRL Pakuan Ekspress Jurusan Bogor - Jakarta Kota)
Tgl Lulus
:
2010-04-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Ir. Sigit Priyanto, M.Sc.
Abstrak
:

KRL Pakuan Ekspress merupakan kereta rel listrik hibah dari pemerintah daerah Kyoto-Jepang
pada tahun 2000 kepada pemerintah Republik Indonesia yang beroperasi di wilayah DAOP I
Jakarta, namun sudah sekian lama tidak pernah ditinjau atau dikaji tingkat layanan dari segi
jadwalnya dan dari segi fasilitas-fasilitas yang dimilikinya sekarang. Seiring perkembangan
teknologi dan informasi, para konsumen saat ini mulai kritis terhadap tingkat pelayanan suatu
produk maupun jasa, oleh karena itu maka dilakukanlah penelitian tentang tingkat pelayanan
KRL Pakuan Ekspress berdasarkan persepsi pengguna jasa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji tingkat pelayanan KRL Pakuan Ekspress terhadap pengguna jasa KRL serta untuk
mengetahui kualitas pelayanan saat ini. Tingkat kepuasan pengguna jasa KRL Pakuan Ekspress
dicapai dengan mengukur probabilitas tingkat kualitas pelayanan KRL Jabodetabek tersebut
yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner yang berisikan pilihan pelayanan dengan
menggunakan metode stated preference. Survai dilakukan di atas KRL Pakuan Ekspress dengan
total jumlah responden mencapai jumlah 100 orang dan total observasi sebanyak 800 buah.
Kuisioner yang disebarkan berisikan pilihan pelayanan dengan klasifikasi kepuasan sangat tidak
puas, tidak puas, cukup puas, puas dan sangat puas serta tingkat kepuasan dibuat dengan
perangkingan dalam skala ordinal. Hasil yang didapat berupa model respon pengguna jasa
terhadap tingkat kepuasan pengguna jasa KRL Pakuan Ekspress terhadap kualitas pelayanan
KRL tersebut dengan menggunakan software Limdep 7.0. Model respon tingkat kepuasan
pengguna jasa KRL komuter terhadap kualitas pelayanan KRL Pakuan Ekspress didapat dari
variabel pembentuk model kepuasan pengguna jasa yang memiliki tingkat dominasi pengaruhnya
adalah pengaturan ulang, perbaikan, dan penambahan jadwal KRL sebesar 0,67. Ka

Analysis of Train Passenger Responses on Provided Service (case Study : PT Kereta Api
Indonesia and Statens Jarnvagars (SJ) AB, Sweden)
Tgl Lulus
:
2011-01-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Ir. Sigit Priyanto, M.Sc.
Abstrak
:
Kereta api adalah salah satu moda angkutan umum didarat. Kereta api sebagai moda angkutan
massal memiliki karakteristik yang unik. Angkutan ini memiliki kapasitas besar, tingkat
keamanan yang tinggi, dan bebas dari kemacetan lalu lintas. Karakteristik tersebut membuat
kereta api sebagai angkutan umum utama. Meskipun transportasi kereta api memiliki banyak
manfaat bagi kehidupan masyarakat tetapi mereka masih dihadapi oleh masalah. Tingkat kualitas
pelayanan transportasi Kereta Api masih rendah dibandingkan dengan mode transportasi lain.
Saat ini operasional kereta api masih diwarnai dengan keterlambatan, kondisi kereta yang tidak
baik, dan informasi perjalanan kereta api tidak jelas yang sering merugikan penumpang, dan
banyak layanan yang ditawarkan gagal untuk menarik penumpang. Kondisi ini mengakibatkan
penurunan kualitas pelayanan dan pengoperasian kerta api tidak memadai. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kepuasan konsumen terhadap layanan yang
disediakan dengan keinginan untuk melakukan keluhan dan untuk mencari faktor dari kualitas

layanan yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan PT KAI. Dari data, dan juga studi perbandingan antara PT Kereta Api Indonesia dan
Statens Jrnvgar (SJ) AB, Swedia, kami dapat merekomendasikan desain layanan standar,
jaminan pelayanan dan sistem penanganan pengaduan yang perlu disesuaikan dengan
kepentingan konsumen. Data dikumpulkan melalui survey lapangan di stasiun yang terletak di
Jakarta, Yogyakarta dan Pekalongan. Penelitian ini menunjukan beberapa temuan. Pertama, ada
enam factor atribut kualitas layanan yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan PT KAI untuk kelas komuter (Information, Appearances, Service
coverage, Tangible, Safety & security, and Cost). Untuk kelas bisnis memiliki tujuh faktor,
(Travel time, Information, Scheduling, Comfort, Tangible, Safety & security, and Service
coverage). Dan untuk kelas eksekutif, juga memiliki tujuh faktor yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan, (Appearances, Safety & security, Information, Comfort,
Tangible, Travel time, and Cost). Untuk hasil pertanyaan penelitian kedua menunjukkan bahwa
untuk kelas penumpang komuter hanya Safety & security atribut dan untuk kelas bisnis adalah
Information atribut yang memiliki pengaruh yang signifikan pada keinginan untuk melakukan
keluhan Sementara untuk kelas eksekutif, sebagian besar penumpang puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh PT KAI. Untuk pertanyaan penelitian ketiga, untuk mengurangi jumlah
keluhan, maka harus mengambil beberapa mekanisme yang efektif untuk menangani pengaduan
tersebut belajar dari system yang diterapkan oleh Statens Jrnvgar (SJ) AB. Kemudian untuk
menjawab pertanyaan penelitian keempat, pelayanan standar untuk PT KAI dapat
diklasifikasikan menjadi 6 rincian pelayanan, (safety and security attributes; comfort and
appearances attributes; availability of information aspect attributes; tangible attributes; service
coverage attributes; and the operations of train). Untuk desain layanan jaminan, dalam penelitian
ini adalah fokus kepada travel time guarantee. Belajar dari Statens Jrnvgar (SJ) AB atas
jaminan layanan, PT KAI dapat mengadopsi dan menggunakan sistem mereka untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan. Kata kunci: standar pelayanan, jaminan pelayanan, kepuasan
konsumen, pelyanan keluhan penumpang, PT Kereta Api Indonesia, Statens Jrnvgar (SJ) AB

Contractual Governance of Indonesia Railway System (Case Study : Customer Satisfaction in


Jabodetabek Area Vs Viirmlandstrafik AB)
Tgl Lulus
:
2010-01-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc.
Abstrak
:
The rapid growth of private motor vehicles each year has negative impact which can lead to
decreasing of society quality of life. Public transportation is one of the solutions for the problem.
One of the public transportation that can attract people to use public transportation is railways.
Indonesian railways nowadays have lot of problems and receive many complaints from
passengers. These conditions result in decreasing quality of services and insufficient railways
operation. Therefore, to improve market share and to improve the railway condition, it is

necessary to have service standard that can lead to costumer satisfaction. Finding in this thesis
contains several points. First, from the customer satisfaction index, the customers of Jabodetabek
commuter train are not satisfied with the service. Second, the analysis discovered that there are
four factors that have high correlation with overall satisfaction, such as equipment and facility,
assurance, competency, travel time and appearance. The attributes are then classified into group
of SERVQUAL dimension. The analysis of SERVQUAL dimensions shows there are two service
items that have high influence to customer satisfaction: assurances and tangibles. Third, from gap
analysis there are gaps in service process that need to be closed in order to deliver service quality
which lead to customer satisfaction. Fourth, from contract analysis can be concluded that present
condition PT.KAI as the operator cannot perform as it is stated in contract. It discovered that
there are problems in contract clausal and relationship among railways stakeholders. This can be
influenced by factors such as: lack of infrastructure, lack of vehicle, customer misbehavior, staff
misbehavior, and external factors. It is recommended to improve the service related to assurances
and tangible items, to involve passengers in controlling and improving railway operation, and to
include customer complains in setting contract clausal. The result expected from the
improvement is the increase of overall performance of railway operation. Keyword: Contractual
governance, Customer satisfaction index, railways operation, Jabodetabek commuter railway,
service quality.

Variasi Tarif (Kelas) Dalam Satu Rangkaian KA Berdasarkan Preferensi Pengguna Jasa KA
Studi Kasus : KA Rute Yogyakarta Jakarta
Variasi Tarif (Kelas) Dalam Satu Rangkaian KA Berdasarkan Preferensi Pengguna Jasa KA
Studi Kasus : KA Rute Yogyakarta Jakarta
Tgl Lulus
:
2008-07-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc.
Abstrak
:
Berdasarkan data sekunder dari operator, kelas pelayanan dalam angkutan kereta api penumpang rute YogyakartaJakarta terdiri dari satu tarif dalam satu rangkaian KA. Tarif yang ditetapkan berbeda pada setiap kelas kereta yaitu
tarif kereta kelas eksekutif tertinggi dibanding kereta kelas bisnis dan ekonomi, tarif kereta kelas bisnis lebih murah
dari kelas eksekutif, dan tarif kereta kelas ekonomi paling murah dari kereta kelas eksekutif dan bisnis. Kualitas
perjalanan yang diberikan kepada penumpang dibedakan berdasarkan kelas kereta yang dipilih penumpang,
pembedaan tersebut diketahui dari data sekunder yaitu jumlah stasiun henti kereta api yang harus disinggahi KA
kelas eksekutif, kelas bisnis dan kelas ekonomi berbeda satu sama lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan penerapan variasi tarif (kelas) dalam satu rangkaian KA
rute Yogyakarta-Jakarta berdasarkan pilihan/preferensi penumpang yang menggunakan KA kelas eksekutif, kelas
bisnis, dan kelas ekonomi terhadap perubahan karakteristik pelayanan KA rute Yogyakarta-Jakarta yang terdiri dari
penawaran jenis perjalanan yaitu perjalanan eksisting KA rute Yogyakarta-Jakarta kelas eksekutif yaitu jenis
perjalanan A, perjalanan eksisting KA rute Yogyakarta-Jakarta kelas bisnis yaitu jenis perjalanan B, dan perjalanan
eksisting KA rute Yogyakarta-Jakarta kelas ekonomi yaitu jenis perjalanan C dan penawaran pelayanan yaitu kereta

kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi dengan jenis perjalanan A, B, dan C. Analisis pilihan penumpang dilakukan
dengan analisis deskriptif. Usulan variasi tarif (kelas) dalam satu rangkaian KA menggunakan analisis perbandingan
pendapatan BOK antara kondisi perencanaan yang berdasarkan permintaan penumpang dan kondisi eksisting.
Berdasarkan hasil penelitian, alternatif variasi tarif (kelas) yang dipilih adalah alternatif 2 yaitu kereta kelas
eksekutif dan kereta kelas bisnis dalam satu rangkaian KA rute Yogyakarta-Jakarta dengan jenis perjalanan A dan B,
alternatif ini dipilih karena pendapatan BOK pada kondisi alternatif 2 sama dengan kondisi eksisting, sedangkan
pada alternatif 1 yaitu kereta kelas eksekutif, kereta kelas bisnis dan kereta kelas ekonomi dalam satu rangkaian KA
rute Yogyakarta-Jakarta dengan jenis perjalanan A dan B pendapatan BOK pada kereta kelas bisnis mengalami
penurunan karena adanya sejumlah penumpang kereta kelas bisnis pindah ke kereta kelas ekonomi. Variasi tarif
(kelas) pada jenis perjalanan C tidak dapat diterapkan karena tidak ada permintaan dari seluruh penumpang.

Pembimbing
:
Dr. Ir. Latif Budi Suparma, M.Sc.
Abstrak
:
Pemeliharaan berkala dengan proses pelaksanaannya menggunakan coldmilling machine sebagai
alat pengupasan permukaan jalan eksisting yang kurang rata merupakan salah satu metode
penanganan jalan, akan tetapi hasil kupasan lapis permukaan beraspal tersebut tidak
dimanfaatkan kembali. Beberapa keuntungan dari penerapan teknologi alternatif recycling
tersebut diantaranya penghematan material, mempertahankan elevasi permukaan aspal yang
sudah ada, mengurangi kerusakan lingkungan, dapat melaksanakan perbaikan secara spotspot
saja, tidak menambah beban mati pada konstruksi jalan khususnya pada plat lantai jembatan.
Penelitian ini berorientasi pada metode daur ulang dengan menggunakan central plant recycling
dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi agregat dalam campuran antara material
eks cold milling dikombinasikan dengan material baru menggunakan bahan tambah aspal
Pertamina Pen 60/70 dan agregat kasar baru menjadi campuran AC Wearing Course dengan
pengujian Marshall dan Durabilitas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksperimental murni dan hanya membahas penelitian skala laboratorium campuran AC Wearing
Course dengan rujukan Spesifikasi Bina Marga tahun 2007. Benda uji dibuat dengan
memvariasikan kombinasi campuran material eks cold milling dan material baru sebanyak 57
buah dengan variasi prosentase kombinasi 100%/0%, 80%/20% dan 75%/25%. Kemudian
dilakukan penelitian lanjutan dengan memfokuskan pada campuran kombinasi 75%/25% yang
dianggap memenuhi spesifikasi yang disyaratkan. Variasi penambahan kadar aspal untuk masingmasing campuran +0%, +0,3%, +0,6%, +0.9% dan +1,2%, sehingga mendapatkan kadar aspal
optimum dan setelah itu dilakukan pengujian Marshall dan Durabilitas dengan variasi
perendaman 1 hari, 2 hari, 4 hari, 7 hari dan 14 hari. Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam
kondisi kadar aspal optimum pada kombinasi campuran 75%/25% telah memperoleh nilai
density, void analysis, stability, flow dan Marshall quotient serta procentage refusal density
secara kualitatif telah memenuhi spesifikasi dan material eks cold milling dapat digunakan
kembali sebagai bahan pelapis ulang AC Wearing Course dengan methode pencampuran panas.
Hasil nilai penelitian yang disyaratkan dalam spesifikasi Bina Marga tahun 2007 secara

kuantitatif telah ditulis dalam penelitian ini. Kata kunci : recycling, AC Wearing Course,
kombinasi agregat, Marshall , Durabilitas

Analisis Ekonomi Pengoperasian Perlintasan Sebidang Dan Tidak Sebidang Antara Jalan Dengan
Jalur Kereta Api (Studi Kasus : Perlintasan Sapen Kota Yogyakarta)
Tgl Lulus
:
2008-01-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc.
Abstrak
:
Fenomena umum dari permasalahan transportasi perkotaan adalah kemacetan lalulintas yang sering tidak disadari
oleh pengguna jalan. Kota Yogyakarta memiliki beberapa supply ekonomi berupa ruas-ruas jalan yang
menghubungkan antar pusat kegiatan. Kondisi eksisting beberapa ruas jalan penghubung antar poros memiliki
kinerja lalulintas yang rendah, hal ini terjadi pada ruas jalan Ipda Tut Harsono yang berkombinasi dengan
perlintasan sebidang kereta api berpengaruh besar terhadap suatu kerugian atas travel cost. Penanganan
membutuhkan biaya implementasi, sedangkan sumber dana adalah suatu hal yang sangat terbatas. Untuk itu
diperlukan solusi yang efisien dalam biaya implementasi dan memberikan benefit yang layak bagi road user.
Berbagai teknik manajemen lalu lintas, perlintasan tidak sebidang merupakan salah satu alternatif yang dipandang
baik untuk mereduksi masalah lalu lintas perkotaan jalan Ipda Tut Harsono. Tujuan penelitian adalah meneliti
dampak perlintasan sebidang kereta api terhadap biaya pengguna terdiri : biaya operasi kendaraan (BOK), biaya
waktu, biaya kecelakaan dan menganalisis cost benefit adanya rekayasa prasarana perlintasan kereta api.
Penelitian dilakukan dengan metode survai yaitu: survai volume lalulintas, antrian/tundaan, geometrik jalan,
kecepatan, nilai waktu, durasi pintu perlintasan, okupansi kendaraan, tingkat kedatangan kendaraan dan harga tanah.
Lokasi penelitian adalah jalan Ipda Tut Harsono lintasan 163+738 Nomor JPL 349.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan perlintasan tidak sebidang dengan 2 alternatif (alternatif 1
pembangunan flyover dan alternatif 2 pembangunan underpass) memberikan dampak positif terhadap biaya
pengguna jalan dan bersifat feasible. Hal tersebut diindikasikan dengan adanya penghematan BOK, biaya waktu dan
reduksi biaya kecelakaan pada kondisi without project dibandingkan dengan kondisi with project. With project
diperoleh perbaikan kinerja lalulintas berupa kecepatan perjalanan meningkat sebesar 79,2% serta penurunan waktu
tempuh sebesar 71%. Alternatif 1 menghasilkan BCR 2,37; NPV Rp 111.306.142.250,- dan IRR sebesar 26,37%.
Alternatif 2 menghasilkan BCR 3,51; NPV Rp 138.266.473.342,- dan IRR sebesar 34,88%. Manfaat proyek akan
mengalami BEP pada tahun 2016 alternatif 1 dan tahun 2014 alternatif 2. Komponen penghematan BOK dan
penghematan nilai waktu tidak sensitif terhadap berbagai perubahan. Komponen biaya kecelakaan dengan berbagai
kondisi perubahan bersifat sensitif, sedangkan biaya investasi sampai batas kenaikan biaya 40% masih bersifat tidak
sensitif, sedangkan jika terjadi penurunan biaya sebesar 20% bersifat sensitif. Metode AMK dengan berbagai kriteria
mencakup aspek ekonomi/manfaat, teknis, sosial ekonomi menghasilkan alternatif 1 sebesar 9,9 poin dan alternatif 2
sebesar 9,4 poin.

Simpang bersinyal yang dilengkapi dengan alat penghitung mundur (digital counter
down) yang berfungsi sebagai informasi bagi pengguna jalan untuk mengetahui
seberapa lama waktu hijau (green time) dan waktu berhenti (red time) cenderung akan
merubah besaran arus jenuh pada suatu lengan simpang. Hal ini dikarenakan adanya
persiapan pengemudi untuk bergerak dengan cepat melajukan kendaraan menuju
kecepatan normal pada saat lampu merah berganti hijau maupun pengemudi yang
terus bergerak atau memutuskan untuk berhenti pada saat lampu kuning berganti
merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi digunakannya penghitung
mundur pada beberapa simpang bersinyal dengan menganalisis perbandingan arus
jenuh, waktu hilang, tundaan dan antrian dengan dan tanpa alat penghitung mundur.
Data penelitian diperoleh dari kombinasi antara pengukuran langsung di lapangan dan
hasil rekaman Video Camera. Analisis data dilakukan dengan bantuan program
komputer, dengan menggunakan beberapa metode yaitu kumulatif, pias (time slice) dan
MKJI 1997. Analisis data dilakukan untuk kondisi dengan dan kondisi tanpa penghitung
mundur. Hasil dari kedua kondisi tersebut dibandingan dan digunakan untuk
mengevaluasi digunakannya penghitung mundur (counter down) pada beberapa
simpang bersinyal di Yogyakarta. Data yang dikumpulkan terdiri dari : geometri
simpang, waktu sinyal, volume lalulintas, arus jenuh dan waktu hilang, antrian dan
tundaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penghitung mundur rata-rata arus jenuh
semua lengan simpang meningkat 1,57 %, waktu hilang turun 3,87 %, antrian turun
sebesar 2,2 % dan tundaan turun sebesar 0.6 %. Kesimpulan penelitian adalah
penghitung mundur lebih bermanfaat apabila dipasang pada lengan simpang yang
berada pada ruas jalan perkotaan dibandingkan ruas jalan luar kota. Hal ini dikarenakan
pengemudi pada ruas jalan perkotaan lebih tertarik untuk memperhatikan alat
penghitung mundur dibandingkan pengemudi pada ruas jalan luar kota .

engukuran Kinerja Lalulintas Pada Perlintasan Sebidang Antara Jalan Dan Jalur Kereta Api
Tgl Lulus
:
2008-01-00
Pembimbing
:

Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc.


Abstrak
:
Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi diruas jalan tertentu yang merupakan zona
Kereta api merupakan angkutan umum massal yang mendapatkan prioritas utama,
sehingga pengemudi kendaraan wajib mendahulukan kereta api. Hambatan yang terjadi
dengan ditutupnya pintu lintasan kereta api menyebabkan adanya perubahan
kecepatan karena perubahan arus dan kepadatan. Semakin lama penutupan pintu
lintasan kereta api dan semakin tinggi tingkat kedatangan arus kendaraan, maka akan
menimbulkan panjang antrian dan tundaan yang berarti.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan model matematis yang dapat
menggambarkan karateristik arus lalulintas pada perpotongan ruas jalan dan jalur
kereta api. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di
lapangan dari parameter-parameter arus lalulintas. Untuk menggambarkan hubungan
kecepatan, arus dan kepadatan digunakan 3 jenis model yang biasa digunakan yaitu
model linier, model logaritmik, dan model exponensial. Dalam penelitian ini juga
dianalisis panjang antrian dan tundaan berhenti yang disebabkan variasi penutupan
pintu lintasan kereta api dan tingkat arus kedatangan kendaraan, kemudian dicoba
dibangun sebuah model yang menggambarkan hubungan tersebut dengan persamaan
regresi linier. Disamping itu, penelitian ini juga mengaanalisis panjang antrian, waktu
penormalan, dan tundaan rata-rata yang terbentuk dalam berbagai kondisi tingkat arus
kedatangan kendaraan dan lama penutupan pintu lintasan kereta api.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model multi regim logaritmik dan model linier
Greenshields paling sesuai digunakan untuk kondisi lalulintas ruas jalan Ipda Tut
Harsono. Hubungan kecepatan dan kepadatan dinyatakan dalam persamaan us = 61,
84057 - 10,0572 Ln k untuk kepadatan 0 = k = 218,21 dan us = 61,84057 0,24736 k
untuk kepadatan k = 218,21. Hubungan arus dan kepadatan dinyatakan dalam
persamaan qs = 61, 84057 k - 10,0572 k Ln k untuk kepadatan 0 = k = 218,21 dan q s =
61,84057 0,24736 k2 untuk kepadatan k = 218,21. Hubungan arus dan kecepatan
dinyatakan dalam persamaan qs = 468,1858 ue-0,0994U untuk kepadatan 0 = k =
218,21 dan q s = 250 us 0,24736 us2 untuk kepadatan k = 218,21. Dari model
persamaan regresi yang terpilih, hubungan antara panjang antrian terhadap lama
penutupan pintu lintasan kereta api dan tingkat arus kedatangan kendaraan dinyatakan
dalam persamaan Y = -44,149 + 0,587X1 + 0,98 X2. Hubungan antara tundaan
terhadap lama penutupan pintu lintasan kereta api dan tingkat arus kedatangan
kendaraan dinyatakan dalam persamaan Y = -12,069 + 0,412X1 + 0,042 X2. Panjang
antrian dan tundaan rata-rata lebih dipengaruhi tingkat kedatangan arus kendaraan
dibandingkan lama penutupan pintu lintasan kereta api.
Kata Kunci : perlintasan sebidang, model multi regim, gelombang kejut, model regresi
linier berganda.

Analisis Ekonomi Pengoperasian Perlintasan Sebidang Dan Tidak Sebidang Antara Jalan Dengan
Jalur Kereta Api (Studi Kasus : Perlintasan Sapen Kota Yogyakarta)
Tgl Lulus
:
2008-01-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc.
Abstrak
:
Fenomena umum dari permasalahan transportasi perkotaan adalah kemacetan lalulintas yang sering
tidak disadari oleh pengguna jalan. Kota Yogyakarta memiliki beberapa supply ekonomi berupa ruas-ruas
jalan yang menghubungkan antar pusat kegiatan. Kondisi eksisting beberapa ruas jalan penghubung
antar poros memiliki kinerja lalulintas yang rendah, hal ini terjadi pada ruas jalan Ipda Tut Harsono yang
berkombinasi dengan perlintasan sebidang kereta api berpengaruh besar terhadap suatu kerugian atas
travel cost. Penanganan membutuhkan biaya implementasi, sedangkan sumber dana adalah suatu hal
yang sangat terbatas. Untuk itu diperlukan solusi yang efisien dalam biaya implementasi dan memberikan
benefit yang layak bagi road user. Berbagai teknik manajemen lalu lintas, perlintasan tidak sebidang
merupakan salah satu alternatif yang dipandang baik untuk mereduksi masalah lalu lintas perkotaan jalan
Ipda Tut Harsono. Tujuan penelitian adalah meneliti dampak perlintasan sebidang kereta api terhadap
biaya pengguna terdiri : biaya operasi kendaraan (BOK), biaya waktu, biaya kecelakaan dan
menganalisis cost benefit adanya rekayasa prasarana perlintasan kereta api.
Penelitian dilakukan dengan metode survai yaitu: survai volume lalulintas, antrian/tundaan, geometrik
jalan, kecepatan, nilai waktu, durasi pintu perlintasan, okupansi kendaraan, tingkat kedatangan
kendaraan dan harga tanah. Lokasi penelitian adalah jalan Ipda Tut Harsono lintasan 163+738 Nomor
JPL 349.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan perlintasan tidak sebidang dengan 2 alternatif
(alternatif 1 pembangunan flyover dan alternatif 2 pembangunan underpass) memberikan dampak positif
terhadap biaya pengguna jalan dan bersifat feasible. Hal tersebut diindikasikan dengan adanya
penghematan BOK, biaya waktu dan reduksi biaya kecelakaan pada kondisi without project dibandingkan
dengan kondisi with project. With project diperoleh perbaikan kinerja lalulintas berupa kecepatan
perjalanan meningkat sebesar 79,2% serta penurunan waktu tempuh sebesar 71%. Alternatif 1
menghasilkan BCR 2,37; NPV Rp 111.306.142.250,- dan IRR sebesar 26,37%. Alternatif 2 menghasilkan
BCR 3,51; NPV Rp 138.266.473.342,- dan IRR sebesar 34,88%. Manfaat proyek akan mengalami BEP
pada tahun 2016 alternatif 1 dan tahun 2014 alternatif 2. Komponen penghematan BOK dan
penghematan nilai waktu tidak sensitif terhadap berbagai perubahan. Komponen biaya kecelakaan
dengan berbagai kondisi perubahan bersifat sensitif, sedangkan biaya investasi sampai batas kenaikan
biaya 40% masih bersifat tidak sensitif, sedangkan jika terjadi penurunan biaya sebesar 20% bersifat
sensitif. Metode AMK dengan berbagai kriteria mencakup aspek ekonomi/manfaat, teknis, sosial ekonomi
menghasilkan alternatif 1 sebesar 9,9 poin dan alternatif 2 sebesar 9,4 poin.
Kata kunci : perlintasan kereta api, cost-benefit, sensitifitas

Evaluasi Kinerja Trminal Bus Dara Bima (Studi Kasus Di Kabupaten Bima)
Tgl Lulus
:
2007-04-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Siti Malkhamah, M.Sc
Abstrak
:
Terminal Bis Dara Bima merupakan terminal yang masih berstatus sebagai terminal Tipe C, dimana berdasarkan
Petunjuk Teknis Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1995,
disebutkan bahwa Terminal Penumpang Tipe C adalah jenis terminal penumpang yang berfungsi melayani
kendaraan umum untuk angkutan pedesaan. Akan tetapi pada kenyataannya saat ini Terminal Bis Dara Bima telah
melayani AKDP dan AKAP sehingga seharusnya telah dilakukan peningkatan status fungsi terminal menjadi
Terminal Penumpang Tipe A. Oleh karena itu berkaitan dengan permasalahan tersebut pada penelitian ini ingin
diketahui tingkat performa atau kinerja dari Terminal Bis Dara Bima ditinjau dari parameter seperti kinerja fasilitas
parkir kendaraan, kinerja fasilitas sirkulasi kendaraan dan kinerja fasilitas pelayanan pengunjung, sehingga lebih
lanjut dapat dilihat kelayakan Terminal tersebut sebagai Terminal Tipe A dan strategi atau usulan terkait dengan
optimalisasi kinerjanya.
Untuk melakukan evaluasi kinerja yang dimaksud dilakukan pengumpulan data, yaitu data primer dan sekunder.
Data-data primer yang dikumpulkan antaralain yaitu: Durasi Parkir kendaraan, dan headway tiap jenis angkutan
umum (Angkot, Angdes, AKAP, AKDP) serta volume kendaraan di areal sekitar terminal. Sedangkan untuk data
sekunder yaitu berupa peta wilayah Kabupaten Bima, site plan terminal, dan statistik angkutan umum yang
beroperasi di Terminal Dara Bima.
Dari hasil analisis data didapatkan hasil secara umum bahwa Terminal Bis Dara Bima masih mampu dalam
menampung angkutan umum yang beroperasi dan bahkan kapasitasnya masih dapat ditingkatkan.
Terminal Bus Dara of Bima represent terminal which still have status as type terminal of C, where pursuant to
Technical Guide Traffic and Transportation Road published by Directorate Generating Communication of Land
1995, that is mention Terminal Passenger of Type of C functioning passenger terminal type serve vehicle of public
for rural transportation. However practically in this time Terminal Bus Dara Bima have served AKDP and AKAP so
that ought to have been conducted by make-up of terminal function status become Terminal Passenger Of Type A.
Therefore relate to the the problems this research wish to be known by level of performer or performance of
Terminal Bus Dara of Bima evaluated from parameter like facility performance park vehicle, facility performance of
circulation facility performance and vehicle service of visitor, furthermore so that can be seen elegibility of Terminal
mentioned as Terminal Type of A and proposal or strategy related to its performance optimalization.
To evaluate performance this is such to be conducted by data collecting, that is primary data and of secondary.
collected by Primary data for example: Durasi Park vehicle, and headway every public transport type (City
Transport, Angdes, AKAP , AKDP) and also vehicle volume in area around terminal. While for data secondary that
is in the form of regional map of Sub-Province of Bima, terminal plan site, and public transport statistic operating in
Terminal Dara of Bima.
From result of data analysis got result in general that Terminal Bus Dara of Bima still can in accomodating public
transport operating and even its capacities admit of to be improved.

Keywords: performance Terminal, Status Terminal, Evaluated

Estimasi Matriks Asal Tujuan Berdasarkan Informasi Arus Lalulintas Untuk Pemodelan
Transportasi
Tgl Lulus
:
2007-04-00
Pembimbing
:
Prof. Dr.-Ing. Ahmad Munawar, M.Sc.
Abstrak
:
Matriks asal tujuan merupakan suatu data yang sangat penting dalam melakukan perencanaan dan pemodelan
transportasi pada suatu wilayah studi. Penggunaan survai wawancara di tepi jalan untuk mendapatkan matriks asal
tujuan membutuhkan biaya dan tenaga yang banyak, waktu yang lama dan mengganggu lalulintas. Penggunaan data
arus lalulintas untuk mendapatkan matriks asal tujuan merupakan suatu metode yang efektif, ekonomis dan memiliki
tingkat kehandalan yang tinggi karena data arus lalulintas sangat mudah untuk didapatkan.
Pada penelitian ini, digunakan metode entropi maksimum untuk mengestimasi matriks asal tujuan dari data arus
lalulintas. Proses awalnya dengan membuat suatu jaringan sederhana yang kemudian dicoba diterapkan di Kawasan
Wirosaban Yogyakarta. Program yang digunakan untuk mengestimasi matriks asal tujuan adalah SATURN 9.2.
Sedangkan Program EMME/2 digunakan untuk melakukan pemodelan transportasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai matriks asal tujuan yang dihasilkan perangkat lunak SATURN 9.2 pada
jaringan sederhana sangat berbeda dengan nilai matriks asal tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan cara
random. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan dari fungsi entropi itu sendiri, tidak dimasukkannya prior matrix
dalam mengestimasi matriks asal tujuan yang baru, serta pengaruh pemilihan rute dengan metode keseimbangan.
Meskipun demikian, data arus lalulintas yang dihasilkan akan sama dengan data arus lalulintas awal. Sedangkan
pada penerapan data lapangan, ketidaksamaan arus model dengan arus lalulintas di lapangan lebih disebabkan
karena faktor ketidakkonsistenan surveyor dalam menjumlahkan arus lalulintas pada setiap ruas dalam wilayah
studi. Pemberlakuan skenario berupa pembatasan kapasitas pada Jl. Tri Tunggal akibat adanya gempa bumi di
Yogyakarta tidak akan memberikan dampak kemacetan pada ruas-ruas jalan di sekitarnya yang dibuktikan dengan
masih rendahnya nilai derajat jenuh pada ruas-ruas jalan yang lain setelah diberlakukan skenario tersebut.
Kata kunci: estimasi, pemodelan, entropi maksimum, SATURN 9.2, EMME/2.

Respon Penumpang Dan Operator Terhadap Pengenalan Konsep Quality Licensing Pada Busway
Tgl Lulus
:
2006-06-00

Pembimbing
:
Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc
Abstrak
:
Angkutan umum merupakan salah satu sarana yang penting dalam pergerakan hidup manusia dari hari ke hari.
Kenyataannya saat ini kualitas pelayanan angkutan umum kita sangat rendah, yang ditandai adanya
ketidaknyamanan dari para penumpang ketika menggunakan angkutan umum. Kondisi demikian perlu dilakukan
perbaikan. Perbaikan yang sangat penting adalah dengan melakukan perbaikan orientasi sistem manajemen
penyelenggaraan operasional angkutan umum bis kota yang lebih berorientasi kepada kualitas pelayanan.
Operasional pelayanan dilakukan dengan sistem quality licensing (lisensi berbasis kualitas).
Penelitian dilakukan dengan lokasi operasional busway pada koridor 1 yaitu koridor yang melalui rute Blok M Kota. Penelitian dilakukan dengan metode stated preference dan semi strutured interview. Metode stated preference
dilakukan terhadap penumpang busway sedangkan semi structured interview terhadap pengelola busway.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan busway adalah tarif, sikap awak
busway, penumpang berdiri dan keamanan menuju halte busway. Persamaan model yang dihasilkan adalah Y =
0,821 0,00004997X1 + 0,104X4 + 0,067X 5 + 0,082X6. Berdasarkan model tersebut dapat kita lihat elastisitas
permintaan terhadap tarif -0,00004997, hal ini berarti kenaikan tarif sebesar Rp 1 hanya akan menurunkan jumlah
penumpang busway sebesar 0,00004997 dari penumpang yang ada. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa
permintaan busway bersifat tidak elastis terhadap tarif, sementara terhadap variabel sikap awak busway, penumpang
berdiri dan ketersediaan keamanan menuju halte busway bersifat lebih elastis dibandingkan tarif busway. Artinya
penumpang busway saat ini tidak terlalu peka terhadap kenaikan tarif. Penumpang busway masih memiliki kemauan
untuk membayar tarif busway meskipun terjadi kenaikan tarif selama diiringi dengan peningkatan dan
pengembangan standar pelayanan busway. Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan busway perlu dilakukan
perbaikan dalam pemilihan dan penetapan operator busway. Sistem pemilihan operator yang diberlakukan ke depan
perlu ditetapkan dalam aturan hukum. Sistem yang diterapkan adalah sistem perizinan atau lisensi berbasis kualitas
pelayanan (quality licensing), karena dengan sistem ini, operator yang mendapat izin/lisensi adalah operator yang
secara kualitas dinilai dapat memberikan pelayanan yang optimal.
Kata kunci : kualitas pelayanan, sistem tender, quality licensing, stated preference

Pengukuran Kinerja Lalulintas Pada Perlintasan Sebidang Antara Jalan Dan Jalur Kereta Api
Tgl Lulus
:
2008-01-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc.
Abstrak
:
Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi diruas jalan tertentu yang merupakan zona Kereta
api merupakan angkutan umum massal yang mendapatkan prioritas utama, sehingga pengemudi
kendaraan wajib mendahulukan kereta api. Hambatan yang terjadi dengan ditutupnya pintu

lintasan kereta api menyebabkan adanya perubahan kecepatan karena perubahan arus dan
kepadatan. Semakin lama penutupan pintu lintasan kereta api dan semakin tinggi tingkat
kedatangan arus kendaraan, maka akan menimbulkan panjang antrian dan tundaan yang berarti.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan model matematis yang dapat menggambarkan
karateristik arus lalulintas pada perpotongan ruas jalan dan jalur kereta api. Penelitian dilakukan
dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan dari parameter-parameter arus
lalulintas. Untuk menggambarkan hubungan kecepatan, arus dan kepadatan digunakan 3 jenis
model yang biasa digunakan yaitu model linier, model logaritmik, dan model exponensial.
Dalam penelitian ini juga dianalisis panjang antrian dan tundaan berhenti yang disebabkan
variasi penutupan pintu lintasan kereta api dan tingkat arus kedatangan kendaraan, kemudian
dicoba dibangun sebuah model yang menggambarkan hubungan tersebut dengan persamaan
regresi linier. Disamping itu, penelitian ini juga mengaanalisis panjang antrian, waktu
penormalan, dan tundaan rata-rata yang terbentuk dalam berbagai kondisi tingkat arus
kedatangan kendaraan dan lama penutupan pintu lintasan kereta api.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model multi regim logaritmik dan model linier
Greenshields paling sesuai digunakan untuk kondisi lalulintas ruas jalan Ipda Tut Harsono.
Hubungan kecepatan dan kepadatan dinyatakan dalam persamaan us = 61, 84057 - 10,0572 Ln k
untuk kepadatan 0 = k = 218,21 dan us = 61,84057 0,24736 k untuk kepadatan k = 218,21.
Hubungan arus dan kepadatan dinyatakan dalam persamaan qs = 61, 84057 k - 10,0572 k Ln k
untuk kepadatan 0 = k = 218,21 dan q s = 61,84057 0,24736 k2 untuk kepadatan k = 218,21.
Hubungan arus dan kecepatan dinyatakan dalam persamaan qs = 468,1858 ue-0,0994U untuk
kepadatan 0 = k = 218,21 dan q s = 250 us 0,24736 us2 untuk kepadatan k = 218,21. Dari
model persamaan regresi yang terpilih, hubungan antara panjang antrian terhadap lama
penutupan pintu lintasan kereta api dan tingkat arus kedatangan kendaraan dinyatakan dalam
persamaan Y = -44,149 + 0,587X1 + 0,98 X2. Hubungan antara tundaan terhadap lama
penutupan pintu lintasan kereta api dan tingkat arus kedatangan kendaraan dinyatakan dalam
persamaan Y = -12,069 + 0,412X1 + 0,042 X2. Panjang antrian dan tundaan rata-rata lebih
dipengaruhi tingkat kedatangan arus kendaraan dibandingkan lama penutupan pintu lintasan
kereta api.

Analisis Kinerja Lokomotif CC 201 Ditinjau Dari Waktu Perjalanan Kereta Api (Studi Kasus :
Lintas Yogyakarta - Solo)
Tgl Lulus
:
2008-04-00
Pembimbing
:
Ir. Djoko Murwono, M.Sc
Abstrak

:
Sebagai salah satu tenaga penggerak kereta api, lokomotif CC201 pada saat
beroperasi dituntut untuk memberikan kinerja yang baik agar waktu perjalanan tidak
mengalami keterlambatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja lokomotif
CC201 dalam menarik rangkaian KA antara stasiun Lempuyangan stasiun Purwosari
(lintas Yogyakarta Solo) berdasarkan waktu perjalanannya.
Guna mengetahui kinerja lokomotif tersebut dilakukan analisis dengan membandingkan
waktu perjalanan yang ditetapkan pada Grafik Perjalanan Kereta Api Program 2007,
grafik perjalanan kereta api harian realisasi bulan Oktober 2007 dan bulan Nopember
2007. Program MS. Excel digunakan untuk mengolah data.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kinerja lokomotif CC201 pada saat menarik
rangkaian kereta api sebagai berikut: gaya tarik maksimum adhesi sebesar 16800 kgf,
kecepatan adhesinya 24,051 km/jam dan percepatan rata-rata 0,145 m/det2. Dengan
kemampuan tersebut waktu perjalanan hasil perhitungan dapat lebih cepat 9 menit
untuk KA Sri Tanjung dan 7,5 menit untuk KA Pasundan dibandingkan dengan waktu
perjalanan yang ditetapkan pada grafik perjalanan kereta api program 2007.
Kata kunci: lokomotif CC201, waktu perjalanan kereta api, lintas Yogyakarta Solo

Pengaruh Parkir Terhadap Kinerja Ruas Jalan


Tgl Lulus
:
2008-04-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc
Abstrak
:
The high demand of parking lot in urban areas is a transportation problem which is
caused by the development of various activity aspects at this area. The result of
unbalanced condition between parking demands and availability of land is the
assembling of on street parking policy to fulfill the demand at some centre of
activitieses. This research aim to examine the influence of on street parking activity to
the performance of 2 lane 2 direction streets.
This research takes on street parking application case study at Jalan Agus Salim, DKI
Jakarta. The level of parks influence to streets performance is checked based on speed
change at with or without park condition, which is approached by a linear regression
model between speeds and side friction variables. The analysis refers to urban streets

performance analysis given by Indonesian Highway Capacity Manual 1997 and done to
traffic and roadside activity data which is taken with execution of 6- hours field survey
on 10 March 2007.
The result of research shows existence of on street parking activity at particular 2/2 UD
streets will averagely reduce travel speed to be equal to 14,8% for passenger car and
10,6% for motorcycle, as well as assessed delay will averagely increased equal to
40,7% for northward traffic dan 30% for southward based on the distribution of traffic
direction. Though without existence of parks brings refinement of quality to the traffic
flow, in general streets performance at location of research permanent at LOS D for
with or without park condition. The performance at level D shows condition of traffic
current which non stable with relatively quick declining of operation speeds caused by
the existence of resistance and limited moving space.

engukuran Kinerja Lalulintas Pada Perlintasan Sebidang Antara Jalan Dan Jalur Kereta Api
Tgl Lulus
:
2008-01-00
Pembimbing
:
Prof. Dr. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc.
Abstrak
:
Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi diruas jalan tertentu yang merupakan zona
Kereta api merupakan angkutan umum massal yang mendapatkan prioritas utama,
sehingga pengemudi kendaraan wajib mendahulukan kereta api. Hambatan yang terjadi
dengan ditutupnya pintu lintasan kereta api menyebabkan adanya perubahan
kecepatan karena perubahan arus dan kepadatan. Semakin lama penutupan pintu
lintasan kereta api dan semakin tinggi tingkat kedatangan arus kendaraan, maka akan
menimbulkan panjang antrian dan tundaan yang berarti.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan model matematis yang dapat
menggambarkan karateristik arus lalulintas pada perpotongan ruas jalan dan jalur
kereta api. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di
lapangan dari parameter-parameter arus lalulintas. Untuk menggambarkan hubungan
kecepatan, arus dan kepadatan digunakan 3 jenis model yang biasa digunakan yaitu
model linier, model logaritmik, dan model exponensial. Dalam penelitian ini juga
dianalisis panjang antrian dan tundaan berhenti yang disebabkan variasi penutupan
pintu lintasan kereta api dan tingkat arus kedatangan kendaraan, kemudian dicoba
dibangun sebuah model yang menggambarkan hubungan tersebut dengan persamaan

regresi linier. Disamping itu, penelitian ini juga mengaanalisis panjang antrian, waktu
penormalan, dan tundaan rata-rata yang terbentuk dalam berbagai kondisi tingkat arus
kedatangan kendaraan dan lama penutupan pintu lintasan kereta api.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model multi regim logaritmik dan model linier
Greenshields paling sesuai digunakan untuk kondisi lalulintas ruas jalan Ipda Tut
Harsono. Hubungan kecepatan dan kepadatan dinyatakan dalam persamaan us = 61,
84057 - 10,0572 Ln k untuk kepadatan 0 = k = 218,21 dan us = 61,84057 0,24736 k
untuk kepadatan k = 218,21. Hubungan arus dan kepadatan dinyatakan dalam
persamaan qs = 61, 84057 k - 10,0572 k Ln k untuk kepadatan 0 = k = 218,21 dan q s =
61,84057 0,24736 k2 untuk kepadatan k = 218,21. Hubungan arus dan kecepatan
dinyatakan dalam persamaan qs = 468,1858 ue-0,0994U untuk kepadatan 0 = k =
218,21 dan q s = 250 us 0,24736 us2 untuk kepadatan k = 218,21. Dari model
persamaan regresi yang terpilih, hubungan antara panjang antrian terhadap lama
penutupan pintu lintasan kereta api dan tingkat arus kedatangan kendaraan dinyatakan
dalam persamaan Y = -44,149 + 0,587X1 + 0,98 X2. Hubungan antara tundaan
terhadap lama penutupan pintu lintasan kereta api dan tingkat arus kedatangan
kendaraan dinyatakan dalam persamaan Y = -12,069 + 0,412X1 + 0,042 X2. Panjang
antrian dan tundaan rata-rata lebih dipengaruhi tingkat kedatangan arus kendaraan
dibandingkan lama penutupan pintu lintasan kereta api.
Kata Kunci : perlintasan sebidang, model multi regim, gelombang kejut, model regresi
linier berganda.

Você também pode gostar