Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Benang
Benang merupakan salah satu instrument penting dalam pembedahan. Benang jahit
terdari berbagai macam struktur dan ukuran. Oleh sebab itu, pemilihan akan benang yang
tepat sesuai dengan jaringan dan luka sangat penting guna menunjang proses penyembuhan
jaringan
a. Tujuan dari benang jahit yaitu untuk mempertahankan luka dalam posisi yang baik
sampai penyembuhan luka cukup stabil, maka diperlukan benang jahit yang tepat baik
ukuran maupun strukturnya. Pemilihan benang tergatung pada:
1. Memiliki kekuatan regangan (tensile strength) yang baik sesuai dengan ukurannya.
2. Mudah penanganannya dan memiliki tahanan yang rendah ketika diaplikasikan dalam
jaringan
3. Memiliki kemasan steril yang baik dan mudah dibuka sehingga aman digunakan oleh
personil bedah
4. Reaksi minimal pada jaringan dan tidak cenderung meningkatkan pertumbuhan
bakteri
5. Non-alergenik dan non-karsinogenik
b. Benang penjahit luka dapat dibagi atas beberapa kriteria , yaitu :
1. Benang diserap atau tidak (absorbable or non-absorbable)
Benang diserap mempunyai waktu keberadaan yang terbatas di dalam tubuh.
Lamanya waktu berada didalam tubuh dapat disesuaikan dengan organ yang dijahit
dengan jalan memilih jenis benang yang sesuai. Sedapat mungkin benang jangan
habis dahulu sebelum organ yang bersangkutan betul-betul rapat dan cukup kuat.
Sebagai contoh, fascia harus dijahit dengan benang yang lama waktu penyerapannya,
karena untuk penyembuhannya fascia butuh waktu yang cukup lama (hingga beberapa
bulan). Dengan alasan tertentu, kadang-kadang malah digunakan benang tak diserap
untuk menjahit fascia. Sebaliknya luka pada saluran cerna (lambung-usus) tak butuh
sokongan lama oleh benang jahit karena telah cukup kuat pada hari ke-7 hingga hari
ke-10.
Benang tak diserap akan berada seumur hidup mulai saat ia ditempatkan
didalam tubuh. Benang-benang ini digunakan dengan alasan tertentu, misalnya pada
penyambungan pembuluh darah dengan dacron graft, dimana pembuluh darah yang
merupakan organ hidup tak akan pernah mengalami penyambungan dengan graft yang
merupakan benda mati.
buatan. Harus diingat bahwa kehadiran benang jahitan disini merupakan benda asing
yang sedikit banyak akan mengakibatkan terjadinya reaksi dari jaringan tubuh.
Karena itu, untuk tujuan meminimalkan reaksi dari jaringan tubuh, digunakan bahan
yang inert dan memberikan reaksi yang minimal. Catgut baik plain maupun chromic
dan kolagen merupakan contoh benang diserap, sedang polyamida (nylon) dan sutera
(silk, zyde) merupakan contoh benang tidak diserap.
Keuntungan benang tidak diserap adalah dapat memberikan permanent support
tidak akan pernah habis namun meninggalkan benda asing dalam tubuh.
2. Benang berbahan alami atau sintetis (nature or synthetic)
Benang-benang alami berasal dari bahan alam, contohnya rambut, bulu
binatang, katun, linen dan catgut. Benang-benang ini telah digunakan sejak dahulu
kala, mudah didapat dan relatif murah harganya.
Benang sintetis harganya lebih mahal, namun mempunyai berbagai keunggulan dalam
hal absorpsi yang terprediksi dan umumnya telah disesuaikan dengan organ yang
akan dijahit. Contoh benang sintetis, polyglycolic acid, polypropylene, polyamide,
polyester, polyglactin, polydioxanone, polyglyconate, polynylidene, polybutylester
dan stainless steel. Umumnya benang-benang ini dijual dalam kemasan dan bentuk
sediaan khusus.
Origin
Natural
Strand
Multifilamant
Monofilamen
t
Syntheti
c
Nonabsorbabl
e
Natural
Generic Name
Catgut-plain
Catgut-chromic
None
Trade Name
Multifilament
Glycolic Acid
Primer
- Polyglycolic Dexon (D+G)
acid
Polyglactin Vicryl (Ethicon)
910
Polysorb (USSC)
Monofilamen
t
Polydioxanone
PDS (Ethicon)
Trimethylene/
Glycolic acid
Poliglecaprone
25
Silk
Maxon (D+G)
Multifilament
Monocryl (Ethicon)
Linen
Cotton
Stainless Steel
Syntheti
c
Monofilamen
t
Multifilament
Stainless Steel
Polyester
Ethibond/Mersilene
(Ethicon)
Ti-cron/ Dacron (D+G)
Dyflex/Teflex/Polyflex
(Dynek)
Polyamide
Surgilon (D+G)
(Nylon)
Nurolon (Ethicon)
Monofilamen
Polyamide Ethilon (Ethicon)
t
(Nylon)
Dermalon (D+G)
Nylene Dynek)
Polypropylene
Prolene (Ethicon)
Surgilene (D+G)
Polyvinylidene
Vilene (Dynek)
Polybutester
Novafil (D+G)
Polyether
Dyloc (Dynek)
(D+G) : Davis and Geck, a Division of Cyanamid, US
(Ethicon) A division of Johnson & Johnson Medical
(USSC) United Stated Of Surgical Corporation, Parent Company of Autosuture
(Dynek) An Adelaide Based Australian owned Sutured Company.
c. Ukuran (Size)
Benang dengan ukuran besar dipakai untuk menjahit struktur yang alot/liat. Untuk
menjahit struktur halus, misalnya pada operasi mata, digunakan benang-benang mulai
dari ukuran 00000 (5/0) hingga 7/0. Makin banyak angka
ukurannya. Untuk bedah mikro, dipakai benang ukuran 8/0 hingga 10/0. Harus diingat,
makin besar ukuran benang, makin besar pula benda asing yang kita masukkan kedalam
tubuh penderita, yang berarti semakin berat pula reaksi jaringan.
Tabel 3. Konversi ukuran benang
Penyesuaian ukuran benang dengan daerah yang akan dijahit sebagai berikut :
Tabel 4. Penyesuaian ukuran benang dengan regio
Daerah yang akan dijahit
Kepala dan leher
Ukuran benang
Subkutis 5/0
Badan depan
Nylon monofilament
Plain catgut
Permukaan
ekstremitas
Badan belakang
Permukaan
ekstremitas
Tabel 5. Pemilihan Benang Jahit
Ukuran
12/0 to 7/0
6/0
5/0
4/0
3/0
2/0
1/0
Pembanding
Penggunaan
Four Times Smaller Than a Exclusively Microsurgical
Human Hair
Human
Hair
Size, Face Blood Vessel
Generally Smallest Sutured
Used With Naked Vision
Face, Neck , Blood Vessel
Mucosa Neck, Hands,
Limb, Tendon,
Blood
Vessel
Limb, Trunk, Gut, Blood
vessel
Trunk, Fascia, Stomach,
Viscera, Blood Vessel
Small Pencil Lead
Abdominal Wall closure
and Other Heavy Facial
Uses
Lebih kuat
Sedang
Lebih lemah
Stainless steel
Polyamide, polypropylene
Alami (sutera, catgut)
Makin cepat
Sedang
Lebih kecil
Alami
Stainless steel
Sintetis
f. Penyerapan (Absorbtion)
Ada 2 mekanisme penyerapan benang penjahit luka. Pertama, penyerapan melalui
mekanisme pencernaan enzim, misalnya terjadi pada catgut dan kolagen. Disini enzim
proteolitik yang tersimpan dalam lisosom PMN alan menghancurkan benang. Kedua,
adalah mekanisme hidrolisa yang berefek pada air yang terkandung dalam benang.
Gangguan pada air dalam benang akan menyebabkan benang lebih rapuh lalu hancur.
Hidrolisa akan meningkat dengan naiknya temperatur atau perubahan pH.
g. Keamanan simpul (knotting security)
Makin kasar serat suatu benang, makin tinggi pula koefisien gesekannya (coefficient of
friction). Dengan demikian, makin tinggi pula keamanan simpulnya. Benang berserat
banyak umumnya mempunyai keamanan simpul yang lebih tinggi dari benang berserat
tunggal. Pelapisan benang juga ikut berperan, lilin yang dipakai melapisi sutera akan
menyebabkan benang lebih kesat, sehingga simpulnya tak mudah longgar. Tetapi harap
diingat, kelenturan (pliability) benang berserat banyak lebih kecil dari benang berserat
tunggal, sehingga lebih susah dimanipulasi sewaktu penjahitan. Lagi pula pencabutan
benang dari luka lebih mudah bila benang berserat tunggal dan licin.
Harus
diperhitungkan juga bahwa benang berserat banyak akan meninggalkan bekas (stiching
marks) yang lebih jelek dari benang berserat tunggal. Selain koefisien gesekan, jenis dan
jumlah ikatan simpul juga memegang peranan dalam menentukan keamanan suatu
simpul.
Untuk kulit pada daerah yang ketegangannya tinggi (misalnya daerah abdomen dan
ekstremitas), digunakan benang dengan keamanan simpul yang baik.
Biasanya
kepentingan estetis (misalnya perhitungan bekas jahitan) menjadi nomor dua pada daerah
ini.
Untuk mendapatkan keamanan simpul yang cukup, biasanya dilakukan manipulasi sesuai
dengan jenis benang. Benang yang licin sebaiknya disimpul lebih banyak dari benang
yang kesat. Ini sesuai dengan hukum approximation, no strangulation (merapatkan,
bukan menjerat) pada penjahitan luka.
Tabel 6. Karakteristik benang penjahit luka
Diserap
(A) atau
tidak
(NA)
Keamanan
simpul
(knot
security)
Bervariasi
jelek
Baik
sedang
Baik
sedang
Baik
baik
Baik
baik
Sutera
NA
Sedang
baik
Katun
NA
Sedang
baik
Jenis barang
Plain catgut
Chromic
catgut
Collagen
Polyglycolic
acid
DEXON IITM
Polyglactin
VICRYIL TM
Braided
Monofilament
polyamide
NYLONTM
Braided
polyester
Monofilament
polypropylen
e
PROLENETM
Steel wire
Tegangan dalam
jaringan (tensile
strength
in
tissues)
Hilang
setelah
hari ke 3
Hilang
setelah
hari ke 10
Hilang
setelah
hari ke 10
Reaksi
jaringan
(tissues
reaction)
Tinggal 40% pd
hari ke 14
<
dari
catgut
Tinggal 40%pd
hari ke 14
Tahan hingga 6
bulan
Tahan hingga 6
bulan
Bervariasi
hilangnya
pada
bln ke 6
<
dari
catgut
Nyata
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
<
dari
sutera/
katun
NA
Baik
baik
NA
Baik
jelek
Berkurang sedikit
Minimal
NA
Sangat baik
baik
bertahan
Minimal
NA
Baik
sedang
Bertahan
Minmal
NA
Sangat baik
baik
Bertahan
Minimal