Você está na página 1de 20

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Masa nifas (puerpurium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira kira 6 8
minggu. (Sarwono Prawirohardjo)
Puerpurium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (Sarwono Prawirohardjo) : 315).
Perubahan pada masa nifas antara lain yaitu organ-organ reproduksi kembali kekondisi
sebelum hamil. Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan dan dikembalikan. Ibu pulih
dan ketegangan selama kehamilan dan persalinan dan bersedia menerima tanggung jawab untuk
merawat dan mengasuh bayi nya.
Masa nifas sangat membutuhkan pengawasan dan penanganan secara ketat dan efektif.
Karena pada masa nifas hari pertama dapat terjadi perdarahan yang disebabkan oleh Atonia Uteri
atau infeksi-infeksi masa nifas lainnya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan maka
perlu dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum.

1.2

Tujuan
Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada NyI P 10001 2 jam Post
Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik klinik kebidanan diharapkan mahasiswa mampu :

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian yaitu mengumpulkan data subyektif dan data obyektif
pada NyI P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
2. Mahasiswa diharapkan mampu menentukan diagnosa dan masalah kebidanan pada NyI P 10001
2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.

3. Mahasiswa diharapkan mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial pada NyI P10001 2
jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kebidanan pada NyI P 10001 2 jam Post Partum
Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
5. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana asuhan secara menyeluruh pada NyI P10001 2 jam
Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
6.

Mahasiswa mampu melaksanakan rencana secara efisien dan aman pada NyI P10001 2 jam
Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.

7.

Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan. pada NyI P 10001 2 jam Post
Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
1.3

Ruang Lingkup

Dalam membuat laporan ini penulis hanya membahas tentang Asuhan Kebidanan pada Ny. I
P10001 2 jam Post Partum Fisiologis di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb.
1.4

Metode Penulisan
Laporan praktek Asuhan Kebidanan ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif
dalam study kasus yaitu menggambarkan secara nyata tentang kondisi saat ini dengan
perbandingannya antara teori dan kasus.Adapun tehnik dalam metode penelitian guna
pengumpulan data diantaranya :
1.4.1

Anamnesa

Dengan tanya jawab langsung antara tenaga kesehatan dengan klien untuk mendapatkan data
subyektif.
1.4.2 Observasi TTV dan Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan langsung dengan pasien meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi untuk
mendapatkan data obyektif.
1.4.3 Sumber Data
a. Sumber Data Primer
b. Sumber Data Sekunder
1.4.5 Tinjauan Pustaka

: dari data tanya jawab dengan pasien


: diperoleh dari status pasien

Mencari informasi melalui beberapa sumber yang berasal dari literatur yang dijadikan landasan
teori dalam memberikan asuhan kebidanan
.
1.5

Pelaksanaan
Praktek lapangan ini dilaksanakan di BPS Hj. HARTINI, Amd.Keb. Widang. pada tanggal 31
Januari 8 Februari 2011.

1.6
Bab I

Sistematika Penulisan
: Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan,
pelaksanaan dan sistematika penulisan.

Bab II

: Landasan Teori, terdiri dari Konsep Dasar Nifas Fisiologis dan Konsep Dasar Asuhan
Kebidanan menurut Hellen Varney.

Bab III : Tinjauan Kasus, terdiri dari pengkajian, interpretasi data, identifikasi data potensial, identifikasi
kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Bab IV : Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1

Konsep Dasar Nifas


Definisi
Puerpurium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (Sarwono Prawirohardjo) : 315).
Puerpurium / masa nifas adalah dimulai setelah partus selesai dan berakhir kira-kira setelah
6 minggu. (Sarwono Prawirohardjo : 237)
Masa Nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat kandungan
kembali seperti pra hamil, berlangsung 6 8 minggu. (Rustam Mochtar, MPH :115)
Masa Nifas adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Sarwono
Prawirohadjo)
Tujuan Asuhan Masa Nifas

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis.


2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendekati masalah, mengobati atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi KB, menyusui,
pemberian imunisasi pada bayinya dn perawatan bayi sehat.
4. Pemberian pelayanan KB (Sarwono {rawirohardjo : 122)
Tahapan Masa Nifas
1. Immediate Puerpurium, waktunya dimulai segera persalinan sampai 24jam Post Partum.
- Setelah 2jam Post Partum dibimbing untuk miring kanan dan kiri.
- Sampai dengan 4jam ibu boleh duduk.
- Sampai dengan 6jam ibu boleh turun dari tempat tidur.
- Setelah 4jam ibu boleh berjalan dari tempat tidur kekamar mandi.
2. Early Puerpurium, dimulai dari 24 jam Post partum sampai denga 7 hari
3.

Laten Puerpurium, waktunya setelah 1 minggu sampai 6 minggu Post partum.


Perubahan Fisiologis dan Psikologis Masa Nifas

1. Organ-organ reproduksi kembali kekondisi sebelum hamil.

2. Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan dan dikembalikan.


3. Dasar hubungan bayi dan keluarga disiapkan.
4. Ibu pulih dan ketegangan selama kehamilan dan persalinan dan bersedia menerima tanggung
jawab untuk merawat dan mengasuh.
Gambaran Klinis Masa Puerpurium
Segera setelah persalinan dapat terjadi peninngkatan suhu badan, tetapi tidak melebihi
38C berturut-turut selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi.
Uterus yang telah menyelesaikan tugasnya akan menjadi keras karena kontraksinya,
sehingga terdapat penutupan pembuluh darah.. Kontraksinya uterus yang mengikutinya his
pengirim menimbulkan rasa nyeri yang disebut Nyeri Ikutan (after pain) terutama pada
multipara, masa puerpurium diikuti pengeluaranh cairan sisa lapisan endometrium dan sisa dari
tempat implantasi plasenta disebut lochea. ( Ida Bagus Gede Manuaba : 192 )
Involusi Alat Kandungan
1. Uterus, secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya seperti sebelum
hamil.
Berat Uterus menurut Masa Involusi
Involusi
Bayi lahir

Berat Uterus
1000 gram

Uri lahir

750 gram

1 minggu

500 gram

2 minggu

350 gram

6 minggu

50 gram

8 minggu

30 gram

Tinggi Fundus Masa Involusi


Involusi
Setelah bayi lahir

Tinggi Fundus
Setinggi pusat

Uri lahir

1 jari dibawah pusat

Hari ke- 1 3

2 jari dibawah pusat

Hari ke- 3 4

3 jari dibawah pusat

Hari ke- 5 6

pertengahan symphisis pusat

Hari ke- 7 8

2 3 jari diatas symphisis

Hari ke- 9

1 jari diatas symphisis

Hari ke- 10

tidak teraba

2. Bekas Implantasi Uri, plasenta bed mengecil karena kontraksi dan menonjol kekavum uteri
dengan diameter 7,5 cm sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm pada minggu ke-6 2,4 cm dan
akhirnya pulih.
3. Luka (Laserasi), pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan pulih dalam waktu 6 7 hari.
4. Rasa Sakit, disebabkan karena kontraksi biasanya berlangsung 2 - 4 hari pasca persalinan.
5. Lochea, hasil pengeluaran jaringan desisua yang terus-menerus menimbulkan secret vagina yang
berbeda-beda.
Lochea dibagi menjadi :
a. Lochea Rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernix caseosa,
lanugo dan mekonium, terdapat selama 3 hari pasca persalinan.
b. Lochea Sanguinolenta : berwarna merah kekuningan, berisi darah dan lendir, terjadi pada hari
ke- 3 7 pasca persalinan.
c. Lochea Serosa : berwarna kuning, cairan tidah berdarah lagi, terjadi pada hari ke- 7 14 pasca
persalinan.
d. Lochea Alba : berwarna putih terjadi setelah 2 minggu.
e. Lochea Purulenta : jika terjadi infeksi cairan seperti nanah dan berbau .
f. Lochiostatis : lochea yang keluarnya tidak lancar.
6.

Serviks, setelah persalinan bentuk seperti corong, menggangah berwarna kehitaman,


konsistensinya lunak, kadng terdapat perlukaan kecil.

7.

Ligament, setelah bayi lahir secara berangsur-angsurmenjadi menciut dan kembali pulih
sehingga tak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retroflelsi karena ligamentum rotundum
menjadi kendor.
Perawatan Masa Nifas

1. Mobilisasi
Karena lelah habis bersalin, ibu harus istirahat tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan.
Kemudian boleh miring kekanan dan kiri untuk mencegah terjadinya tromboplebitis dan hari ke4 atau 5 sudah diperbolehkan duduk, hari ke- 3 jalan-jalan tergantung pada komplikasi
persalinan, nifas dan sembuhnya.

2. Nutrisi
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makan-makanan yang mengandung
protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan
3. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya kadang-kadang wanita mengalami
kesulitan kencing karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi M.
Sfingter Ani selama persalinan bila kandung kencing dan wanita sulit kencing hendaknya
dilakukan kateterisasi.
4. Defekasi
BAB harus dilakukan 3 4 hari pasca persalinan, bila masih sulit BAB dan terjadi obstipasi
apalagi berak keras dapat diberikan obat laksans peroral atau perrektal, jika masih belum bisa
dilakukan klisma.
5. Perawatan Payudara
Perawatan payudara telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan
kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya, pembalut payudara sampai ditekan,
pemberian obat esterogen untuk supresi LH seperti tablet peroral.
6. Laktasi
Untuk menghadapi masa laktasi (menyusui) sejak dari kehamilan telah terjadi perubahanperubahan pada kelenjar payudara. (Prof. Dr. Rustam Mochtar).
2.2

Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney


Manajemen Kabidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah kesehatan ibu
dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan didalam memberikan asuhan kebidanan pada
individu, keluarga dan masyarakat.
Menurut Hellen Varney proses manajemen ini menggunakan 7 langkah,
yaitu :
I.

Pengkajian
Adalah pengumpulan data lengkap untuk mengevaluasi pasian yaitu memeriksa dengan

memperoleh suluruh data yang dibutuhkan untuk penilaian secara sempurna.


A.

Data Subyektif

1.1

Identitas
Nama klien dan suami klien

Agar dapat mengenal / memanggil sesuai nama dan tidak keliru dengan yang lain.
Umur
Ikut menentukan prognosa.
Suku / Bangsa
Untuk mempermudah komunikasi.
Agama
Berhubungan dengan perawatan klien.
Pendidikan
Agar motivasi yang diberikan petugas dapat sesuai dengan tingkat pengetahuan.
Pekerjaan
Untuk mengetahui sosial ekonomi dan apakah pekerjaan klien mengganggu kehamilan atau
tidak.
Alamat
Untuk memperjelas kelengkapan identitas klien.
1.2

Status Perkawinan

Untuk mengetahui kehamilan ini diluar nikah atau tidak dan kehamilan yang diingikan atau
tidak.
1.3

Keluhan Utama
Untuk mengetahui apa yang dikeluhkan pasien.

1.4

Riwayat Menstruasi

Untuk mengetahui kapan terjadi kapan terjadi kehamilan dan persalinan.


1.5

Riwayat Kehamilan, Persalinaan dan Nifas yang lalu

Untuk mengetahui apakah klien baru hamil atau sudah perbnah hamil dan bagaimana persalinan
dan nifas yang lalu.
1.6

Riwayat Kesehatan Klien

Untuk mengetahui apakah klien pernah menderita penyakit yang gawat.


1.7

Riwayat Penyakit Keluarga

Untuk mengetahui apakah keluarganya klien ada yang menderita penyakit kronis
1.8

Pola Kehidupan Sehari-hari

Untuk mengetahui bagaimana pola kesehatan klien sehari-hari sudah sehat / belum.
1.9

Data Psikososial

Apakah ibu mengharapkan atau tidak kelahiran bayi.


B.

Data Obyektif
Dalam data ini diambil dari pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnosa dan
pendukung lain juga catatan medik lain.
Data Obyektif meliputi :
1. Pemeriksaan Umum

: apakah composmentis , apatis,

daan Umum

samnolen, delirium, spoor ataukah koma

: baik ataukah cukup atau buruk


- Berat badan

: mengetahui status gizi dan menghitung dosis obat

- TD/Nadi/Suhu

: TD normalnya 120/80 mmHg, suhu normalnya 36,5C -

37,5C , nadi normalnya 80-100 x/menit


2. Pemeriksaan Masa Nifas
Pemerikasaan kehamilan ini meliputi : inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
- Inspeksi : pemeriksaan fisik lengkap dengan melihat perubahan-perubahan fisik selama masa persalinan
dari ujung rambut sampai-sampai ujung kaki.
- Palpasi : pemeriksaan ini meliputi
o Leher : adakah pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis.
o Mamae : bagaimana colostrumnya apakah sudah keluar atau belum.
- TFU
Involusi
Bayi Lahir

Setinggi pusat

TFU

Uri Lahir

2 jari dibawah pusat

750 gram

1 minggu

pertengahan pusat dan sympisis

500 gram

2 minggu

tidak teraba diatsa sympisis

350 gram

6 minggu

bertambah kecil

50 gram

8 minggu

normal

30 gram

- Konsistensi Uterus : apakah konsistensinya lembek atau keras.


- Kontraksi Uterus : apakah uterus sudah berkontraksi atau belum.
- Pengeluaran Pervaginam :

Berat Uterus
1000 gram

o Lochea Rubra : berisi darah dan sisa-sisa selaput ketuban dan lain-lain selama 2 hari dalam
persalinan.
o Lochea Sanguinolenta : warna merah kekuningan, cairan berdarah dan lendir dari hari ke- 3 7
pasca persalinan.
o Lochea Serosa : berwarna kuning cairan tidak berdarah dan lendir pada hari ke- 7 14 pasca
persalinan.
o Lochea Alba : cairan putih, setelah 2 minggu.
o Lochea Purulenta : jika terjadi infeksi cairan seperti nanah dan berbau .
o Lochiostatis : lochea yang keluarnya tidak lancar.
C.

Pemeriksaan Penunjang
1.

Pemeriksaan laboratorium

2.

Hasil konsultasi

3.

Data kehamilan dan persalinan

II. Interpretasi Data


Yaitu menentukan diagnosa atau masalah. Langkah ini dikembangkan dari interpretasi data
kedalam identifikasi diagnosa masalah.
III. Identifikasi Diagnosa Potensial
Langkah ini berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah teridentifikasi yaitu merupakan
pencegahan dan penanganan.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Yaitu pelayanan yang segera dilakukan demi keselamatan jiwa sang ibu dan anak.
V. Intervensi
Langkah lanjutan setelah diagnosa kebidanan ditegakkan yang mancakup tujuan, langkahlangkah yang akan dilakukan serta rasional tindakan dalam melakukan intervensi untuk
memecahkan masalah klien dan kriteria yang dicapai.
VI. Implementasi
Implementasi merupakan penyelesaian suatu rencana kebidanan yang dilakukan bidan secara
mandiri, kolaborasi maupun rujukan, selama itu bidan mengawasi dan memonitor kemajuan
klien.

VII.Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan apakah sudah benar-benar terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan yang telah teridentifikasi didalam diagnosa / belum.

BAB 3
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 1 02 2011
A.

Data Subyektif

1.1

Identitas

Jam : 08.45 WIB

Nama klien

: Ny. I

Nama suami

: Tn. E

Umur

: 19 th

Umur

: 24 th

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku / Bangsa : Jawa / indonesia

Suku / bangsa

: Jawa / Indonesia

Pendidikan

: SMP

Pendidkan

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Ds. Mlangi

Pekerjaan

:-

No. Register : 1.2

: SMU

Status Pernikahan

Umur pertama kali menikah : 18 th


1.3

Oleh : Riea Endarma

Lama menikah : 1 th

Keluhan Utama

Ibu mengatakan telah melahirkan bayi pertama pada tanggal 01 02 - 2011, jam 06.45 WIB,
jenis kelamin laki-laki, BB 3200 gr, PB 49 cm dan mengeluh ada bengkak pada kaki.
1.4

Riwayat Menstruasi
Siklus

: 28 hari

Menarche

: 12 th

Lama

: 6 7 hari

HPHT

: 06 - 05 - 2010

Warna

: merah

Dysmenorhea

: tidak ada

Bau

: anyir

Fluor Albus

1.5

: tidak ada

Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu


No

Suami
ke-

UK

Jns.
pers

Penol.

Penyul

BB / PB

Jns.

Hidup

Kel

/ mati

KB

1.

9 bln

Spt B

Bidan

3200 gram

Hidup

/ 49 cm

1.6

2 jam

Riwayat Kesehatan / Penyakit Klien


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, menular, dan menahun seperti : DM ,
hipertensi , asma , jantung dll

1.7

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis, menular,
menahun, dan menurun, seperti : DM , hipertensi, asma , jantung dll

1.8

Pola Kehidupan Sehari-Hari Masa Nifas

Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3-4 x/hr dengan menu seimbang, nasi lauk pauk sayur dan buah-buahan
serta ibu juga memperbanyak minum air putih.
Pola Eliminasi
Ibu mengatakan belum BAK dan BAB.
Pola Istirahat
Ibu mengatakan bisa tidur dengan nyenyak setelah melahirkan anaknya
Personal Hygiene
Ibu mengatakan belum mandi hanya sibin saja dan mengganti pembalut apabila basah atau
penuh.
Perilaku Kesehatan
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah merokok, minum-minuman
keras, minum jamu-jamuan dan minum obat tanpa resep dokter.

1.9

Data Psikososial

Respon Ibu dan Keluarga terhadap Kelahiran Bayi

Ibu mengatakan sangat gembira dan bersyukur karena anak pertamanya lahir dengan selamat.
Rencana Menyusukan Bayi
Ibu mengatakan berencana menyusui bayinya sendiri sampai bayi berumur 2 tahun.
Tingkat Pengetahuan Ibu
Ibu mengatakan baru mengetahui sedikit cara merawat bayi sehari-hari
Rencana Mengasuh Bayi
Ibu mengatakan akan merawat bayinya sendiri dirumah bersama suami dan keluarganya.
Rencana KB
Ibu mengatakan akan menggunakan alat kontrasepsi suntuik 3 bulan
Kebiasaan Masyarakat
- Ibu mengatakan bahwa kebiasaan masyarakat yang menguntungkan yaitu budaya hajatan untuk
kelahiran bayi dan kebiasaan yang merugikan yaitu budaya tarak dan melotek bayi.
B.

Data Obyektif

2.1

Pemeriksaan Umum
Kesadaran

: Composmentis

KU

: Baik

BB / TB

: 56 kg / 157 cm

TD/ N/ S/ RR : 110/70 mmHg, 80 x/ menit, 36,5 C, 24 x/ menit


2.2

Pemeriksaan Fisik
Kepala

: rambut hitam, bersih, kuat, tidak ada ketombe

Muka

: tidak ada odema

Mata

: tidak ada tanda-tanda ikterus, tidak anemis

Mulut dan gigi


Leher

: bersih, tidak stomatitis, tidak caries

: tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid dan kelenjar limfe.

Payudara
- Bentuk

: simetris

- Areola

: hyperpigmentasi

- Puting susu: menonjol


- Keluaran

: colostrums +

Abdomen
- Luka bekas SC
- TFU

: tidak ada

: 2 jari dibawah pusat

- Kontraksi uterus

: baik

- Konsistensi uterus

: keras

- Kandung Kemih

: kosong

Pengeluaran Pervaginam
- Lochea

: rubra

- Warna

: merah

- Jumlah

: 50 CC

- Bau

: anyir

Perineum
- Bekas jahitan

: ada, derajat 2

- Kebersihan : cukup bersih

Anus

- Odema

: tidak ada

- Warna

: merah muda

: tidak ada hemoroid

Ekstremitas atas dan bawah :

2.3

- Odema

: ada

- Varices

: tidak ada

Data Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium

:-

2. Hasil konsultasi

:-

3. Data kehamilan dan persalinan sekarang

- UK : 36 minggu
- Penyulit
- ANC

: tidak ada

: 7 kali

- Proses persalinan
Kala I

: Spontan B.

: jam 22.10 06.10 WIB, 480 menit

Kala II

: jam 06.40 06.45 WIB, 5 menit

Kala III

: jam 06.47 06.52 WIB, 5 menit

Kala IV

: jam 07.00 09.00 WIB, 120 menit

- Keadaan Bayi
AS

:78

Jenis kelamin

: (laki-laki)

BB / PB

: 3200 gram / 49 cm

II. INTERPRETASI DATA


Dx

: P10001 2 jam Post Partum Fisiologis

Ds : Ibu mengatakan telah melahirkan bayi pertamanya pada tanggal 01 02 - 2011, jam 06.45
WIB dan ibu mengatakan bahwa kakinya bengkak.
Do :
Kesadaran

: Composmentis

KU

: Baik

BB / TB

: 56 kg / 157 cm

TD/ N/ S/ RR : 110/70 mmHg, 80 x/ menit, 36,5 C, 24 x/ menit


Perut :

- TFU

: 2 jari dibawah pusat

- Kontraksi uterus : baik


- Kandung Kemih : kosong
Payudara

: hiperpigmentasi dan sudah mengeluarkan colostrum

Luka jahitan

: masih basah

Masalah : Kebutuhan : III.


IV.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
V. INTERVENSI
Tanggal : 01 02 - 2010
Dx

Jam : 09.00 WIB

: P10001 2 jam Post Partum Fisiologis

Tujuan : Setelah diberikan asuhan kebidanan selama 60 menit diharapkan kondisi ibu tetap
stabil

Kriteria : - Keadaan umum ibu baik


- ASI segera keluar dengan lancar
- Tidak ada komplikasi masa nifas
No
Intervensi
Rasional
1. Beritahukan hasil pemeriksaan pada klien tidak khawatir dengan kondisinya
klien
2.

Lakukan

dan lebih kooperatif


observasi

TTV,

TFU, mengetahui

perkembangan

keadaan

kontraksi, lochea, bekas Luka jahitan umum klien


dan kandung kemih
3.

Berikan HE tentang :
- Fisiologis masa nifas

klien mengetahui bagaimana keadaan

- Kebutuhan nutrisi

dirinya dan kebutuhan apa saja yang

- Mobilisasi Dini

dibutuhkan dan yang harus dipenuhi

- Cara menyusui yang benar


- Personal hygiene
- Tanda-tanda bahaya masa nifas
4.

Berikan terapi

pengobatan pada klien

5.

Follow up

klien mengetahui kapan harus kembali

VI. IMPLEMENTASI
No. Tanggal/ jam
Keterangan
1.
01 - 02 - 2011 - Memberitahukan hasil pemeriksaan pada klien
09.15

bahwa kondisinya baik baik saja.


- Melakukan observasi KU ibu meliputi:
Kesadaran

: Composmentis

KU

: Baik

BB / TB

: 56 kg / 157 cm

TD/ N/ S/ RR : 110/70 mmHg, 80 x/ menit, 36,5


C, 24 x/ menit
: 2 jari dibawah pusat
- Kontraksi uterus

: baik

TTD

- Kandung Kemih

: kosong

3. Memberikan HE tentang :
Fisiologis masa nifas : rasa mules dan tegang
pada perut adalah hal yang normal sebagai proses
kembalinya rahim keukuran semula.
Kebutuhan nutrisi : menyarankan pada klien
untuk makan-makanan yang bergizi dengan porsi
banyak dan memperbanyak minum air putih serta
menghindari makanan yang pedas.
Mobilisasi dini : menganjurkan ibu untuk miring
kanan atau miring kiri , duduk kemudian berjalan
pelan pelan.
Cara menyusui yang benar : menyarankan pada
klien untuk mengosongkan peyudaranya saat
menyusui bayinya dan memasukkan putting susu
sampai areola pada mulut bayi.
Personal hygiene : menyarankan untuk selalu
menjaga kebersihan diri dan mengganti pembalut
setiap kali basah / penuh dan menjaga luka jahitan
agar tetap kering.
Tanda-tanda bahaya masa nifas : perdarahan luar
biasa, berbau busuk, sakit kepala, pandangan mata
kabur, nyeri epigastrium, bengkak pada wajah,
tangan dan payudara.

4. Memberikan terapi pada ibu


- antibiotik

3 x 500 mg/hari

- antipiretik

3 x 500 mg/hari

- tablet fe

1 x 1 tablet/hari

5. menjelaskan kapan harus kembali untuk

kunjungan ulang yaitu tgl : 08 02 2011 / bila


ada keluhan
VII.EVALUASI
Tanggal : 01-02-2011

jam : 09.25 WIB

S : Ibu mengatakan sudah mengerti apa yang telah di jelaskan


O : Ibu dapat mengulang kembali apa yang telah dijelaskan tentang nutrisi, mobilisasi dan tanda
bahaya nifas.
TD : 110/70 mmHg, nadi : 80 x/ menit, suhu : 36,5 C, respirasi : 24 x/ menit
KU

: baik

TFU

: 2 jari dibawah pusat

Lochea : rubra
Kontaksi uterus

: baik

Konsistensi uterus

: keras

Kandung kemih

: kosong

Luka jahitan perineum masih basah, kebersihanya cukup bersih.


A : P10001 2 jam Post Partum Fisiologis
P : Berikan HE tentang :
- Imunisasi
- perawatan bayi sehari-hari
- Perawatan tali pusat
- Perencanaan KB
- Tanda bahaya nifas
- Senam nifas
- personal hygiene
Follow up, 1 minggu lagi tanggal 8 February 2011 / bila ada keluhan
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa masa post partum sangat membutuhkan pengawasan dan penanganan
secara ketat dan efektif. Karena pada masa post partum hari pertama dapat terjadi perdarahan
yang disebabkan oleh Atonia Uteri dan infeksi-infeksi post partum lainnya.
4.2 Saran
Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan serta
ketrampilan dalam membuat laporan Asuhan Kebidanan, yaitu melalui jalur pendidikan formal
atau melalui pelatihan khusus, serta dapat menggali, mengkaji dan meneliti secara cermat tentang
masalah yang terjadi pada Ibu nifas.
Bagi Institusi Pendidikan
Agar memperbanyak buku-buku yang berkaitan dengan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas,
sehingga dapat dijadikan literatur dalam pembuatan laporan Asuhan Kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Kedokteran. Obstetri Fisiologis. Bandung : Unpad
Mochtar, Rustam, Prof, Dr. sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Varney, Hellen. 1997. Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan. Jakarta

Você também pode gostar