Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
konteks
keputusan
menggunakan
analisis
cross-sectional
dengan
Ketika menggunakan data LOB, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi angka-angka yang dilaporkan (melebihi dan melampaui perubahan dalam
profitabilitas yang mendasari aktivitas individual. Faktor-faktor tersebut meliputi :
1) Akuisisi ketika perusahaan yang baru diperoleh, keputusan harus dilakukan apakah
perusahaan baru akan ditujukan sebagai LOB yang terpisah atau mempunyai
kegiatan-kegiatan individu yang dialokasikan pada LOB yang telah ada;
2) Divestasi (pembebasan aset): divestasi dapat mendorong perusahaan untuk meninjau
kembali kelompok-kelompok yang ada.
3) Perubahan organisasi: perubahan organisasi dalam struktur organisasi perusahaan
dapat terjadi dengan berbagai alasan di samping akusisi dan divestasi (pembebasan)
untuk memperoleh suatu fokus operasi yang lebih baik atas pasar-pasar barang jadi,
mengurangi biaya overhead yang berlebihan, dan sebagainya;
4) Perubahan-perubahan dalam sistem pelaporan internal: laba dan penjualan yang
dilaporkan untuk LOB individual adalah suatu fungsi dalam bagian metode transfer
pricing yang digunakan dan metode alokasi biaya overhead yang diterapkan.
Di mana perubahan besar terjadi dalam pelaporan LOB, perusahaan umumnya akan
memberitahukan kepada pembaca mereka. Melakukan perbandingan data LOB dalam laporan
tahunan berturut-turut sering dapat menjadi cara yang efektif untuk menyadari adanya potensi
perubahan.
E. PERBANDINGAN-PERBANDINGAN ATAS RASIO-RASIO KEUANGAN
SUATU INDUSTRI
Asumsi penting atas analis rasio suatu industri adalah perbedaan signifikan dalam
distribusi rasio yang ada. Contohnya, jika distribusi current ratio masing-masing industri
sama, akan ada sedikit pemeriksaan yang terpisah terhadap deviasi current ratio perusahaan
dari rata-rata industri tersebut.
1. Definisi dari Suatu Industri
Tidak ada suatu definisi tunggal atas industri yang diterima secara universal.
Pendekatan-pendekatan alternatif yang fokus dari satu atau lebih atribut-atribut berikut
mengenai definisi industri yang diterima secara universal yaitu: (1) sama dalam pemakaian
bahan baku; (2) sama dalam proses produksi; (3) sama dalam produk akhir; dan (4) sama
dalam kelompok pelanggan. Penelitian mengenai organisasi industrial antara lain dilakukan
oleh Bain (1952), Stigler dan Sherwin (1983).
2. Sumber Informasi Mengenai Perusahaan dalam Suatu Industri
6) Net Income/Stockholders;
7) Sales/Total Asset;
8) Sales/Account Receivable;
9) Cast of Goods Sold/Inventory;
10) Price to Earning Ratio;
11) Dividend Payout;
12) Total Asset.
perusahaan dari berbagai negara. Permasalahan yang muncul pada perbandingan rasio
keuangan Internasional meliputi:
1. Perbedaan prinsip-prinsip akuntansi yang diadopsi masing-masing negara
2. Perbedaan aturan-aturan perpajakan yang diadopsi masing-masing negara dan hubungan
antara prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan untuk pajak dan yang digunakan untuk
pelaporan keuangan;
3. Perbedaan-perbedaan dalam pendanaan, operasi dan pengaturan bisnis lainnya pada
masing-masing negara;
4. Perbedaan-perbedaan dalam kultur, institusional dan lingkungan politik dari masingmasing negara.
G. ISU ANALISA KEUANGAN DATA TIME-SERIES
15)
Pembahasan ini meneliti perilaku earning, sales dan return on equity. Topik
ini penting dengan alasan; 1) berperan untuk ramalan, 2) untuk menilai ramalan selanjutnya
dan menilai revisi model yang digunakan untuk ramalan. Analisis time-series juga penting
dalam konteks non ramalan seperti: 1) Mengevaluasi kinerja manajemen, 2) Meneliti dugaan
manajemen melakukan manipulasi earning, 3) Merancang suatu komponen profit sharing
selanjutnya menyelidiki untuk setiap pola yang sistematis, 3) Statistikal meliputi penggunaan
alat-alat statistik sperti auto correlogram untuk menmdeteksi pola-pola yang sistematik di
dalam data. Dalam contoh data keuangan kwartalan PT. Dayton-Hudson, revenue dan net
earning-nya naik karena: 1) meningkat pada skala operasi dengan perluasan toko yang baru
dan meningkatkan ukuran toko, 2) akusisi dan rantai eceran lainnya, 3) inflasi menyebabkan
naiknya revenue nominal dan net earning nominal.
H. PENDEKATAN ANALISA TIME-SERIES
21)
digunakan:
1. Ekonomi. Hal ini dapat melibatkan baik ex ante hipotesa tentang pola yang sistematis
diharapkan dalam data time-series dan analisis ex post dari faktor penyebab yang
mendasari perilaku time series.
2. Visual. Hal ini melibatkan merencanakan data dan kemudian visual memeriksa plot
untuk setiap pola yang sistematis.
3. Statistik. Hal ini melibatkan menggunakan alat statistik seperti autocorrelogram untuk
mendeteksi pola yang sistematis dalam data.
I. ANALISA EKONOMI
1. Analisis Faktor Kasual
22)
Ada 4 kelompok
penting
dari
keputusan
manajemen
yang
dapat
23)
dari pola seasonal dalam laporan interim earning dan sales series dari suatu perusahaan.
Sumber-sumber yang memungkinkan dari pola seasonal ini meliputi:
1) Event date induced, misalnya pada hari besar tertentu pembelian produk eceran sangat
tinggi pada saat cuaca panas
2) Penyebab cuaca, misalnya penjualan soft drink yang tinggi pada saat cuaca panas.
3) Sebab dari siklus pelaporan, misalnya perusahaan mempunyai siklus pelaporan 12
minggu, 12 minggu, 12 minggu dan 16 minggu maka tidak mengherankan bila pada
kwartal ke sales dan net earning-nya tinggi.
24)
Dua teori untuk perhitungan net income interim untuk perusahaan-perusahaan
dengan seasoality adalah toeri intergral dan teori discrete. Menurut teori discrete, masingmasing periode laporan independen apa yang dikeluarkan dalam peiode interim itu untuk
iklan, biaya tetap dan sebagainya dicatat sebagai beban pada periode itu.
3. Analisis Ex Post Versus Analisis Ex Ante
25)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan dilaporkan banyak dan
beragam. Ketika mencoba untuk model subset dari faktor-faktor ini, hal ini berguna untuk
membedakan antara analisis ex post (memahami apa yang terjadi) dan analisis ex ante
(peramalan apa yang akan terjadi). Ex post belakang biasanya lebih tajam daripada
pandangan ke depan. Untuk tujuan ex post, himpunan faktor-faktor penyebab diperiksa dapat
relatif besar.
J. MANAJEMEN LABA
26)
mengelola atau meratakan laba yang dilaporkan pada suatu waktu. Pada satu tingkatan,
laporan ini sulit untuk diungkapkan, namun pada tingkatan lain laporan manajemen laba atau
perataan laba lebih mudah diketahui.
27)
28)
1.
secara salah waktu, jumlah, atau maksud dari transaksi atau kejadian dalam laporan
keuangan. Misalnya yang berhubungan dengan penjualan (waktu faktur, pesanan palsu,
penurunan mutu produk), dan berhubungan dengan biaya (membagi faktur, mencatat
pemabayaran dimuka sebagai biaya). Manajemen juga bisa menggunakan transaksi
substantive untuk mempengaruhi angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan, misalnya
biaya riset dan pengembangan atau anggaran eksplorasi.
Terdapat area abu-abu antara manajemen laba yang ekstrim (melalui praktik
bisnis) dan manipulasi laba (melalui cooking the book/paper entrepreneurialism). Suatu
analisis yudisial dan keputusan regulator adalah salah satu cara untuk memperoleh wawasan
dalam praktik, yang beberapa pihak melihat sebagai bagian luar dari area abu-abu dan dalam
area cooking the books.
3. Big Bath
31)
beberapa label seperti big bath, clean sweep, clearing the decks, dan housekeeping. Tema
yang melandasinya adalah pada saat manajemen menghadapi tahun kerugian, langkah
tambahan diambil untuk menambah magnitude kerugian. Hasilnya adalah penurunan besar
pada laba yang dilaporkan dan diharapkan suatu peningkatan laba yang akan dilaporkan pada
tahun berikutnya.