Você está na página 1de 8

MASALAH-MASALAH DALAM ANALISIS MENGGUNAKAN

DATA CROSS-SECTIONAL DAN TIME-SERIES


A. KRITERIA YANG DIGUNAKAN
Banyak

konteks

keputusan

menggunakan

analisis

cross-sectional

dengan

membandingkan entitas yang "mirip". Berikut menggambarkan pendekatan alternatif untuk


mendefinisikan entitas "setara":
1) Kesamaan di sisi penawaran
2) Kesamaan di sisi permintaan
3) Kesamaan dalam atribut pasar modal
4) Kesamaan kepemilikan hukum
Dalam beberapa aplikasi cross-sectional, perbandingan perusahaan dalam satu bidang
(perbandingan set) mungkin termasuk perusahaan-perusahaan yang mirip dalam beberapa
kriteria.
B. OPSI AGREGASI
Ketika membandingkan rasio perusahaan dengan orang-orang dari perusahaan
sebanding, analis memiliki berbagai pilihan tentang bagaimana untuk agregat rasio
perusahaan-perusahaan:
1. Menggunakan ukuran ringkasan tunggal tendensi sentral, misalnya, berbobot rata-rata
sama atau nilai rata-rata tertimbang
2. Menggunakan bobot ukuran tendensi sentral dan ukuran penyebaran, misalnya median
dan rentang interkuartil (0.75 persentil - 0,25 persentil) atau mean dan standar deviasi
3. Menggunakan tindakan summary seperti persentil atau fraktal distribusi rasio
4. Menggunakan kedua pangkat dan rasio setiap perusahaan
C. KETERSEDIAAN DATA
Banyak masalah sulit dapat timbul dalam tahap pengumpulan data dari proyek analisis
cross-sectional. Bila tidak ada solusi tersedia untuk masalah ini, analis harus berhati-hati
ketika membuat kesimpulan dari data cross-sectional.
1. Non Ketersediaan Data
Masalah yang sering dihadapi adalah bahwa data tidak tersedia untuk entitas yang
menarik. Alasan non ketersediaan termasuk:

1) Entitas yang dimiliki oleh perusahaan multi aktivitas yang menyediakan


pengungkapan keuangan yang terbatas yang berkaitan dengan entitas misalnya tidak
ada pengungkapan sebagai garis terpisah dari bisnis
2) Entitas swasta dan publik tidak memberikan informasi laporan keuangan
3) Entitas yang dimiliki oleh perusahaan asing (pemerintah asing, dll) yang menyediakan
pengungkapan keuangan yang terbatas.
2. Periode Pelaporan Non Synchronous
Ada keragaman seluruh perusahaan dalam periode pelaporan tahun fiskal mereka.
Sebagai contoh adalah kerusakan fiskal hadir untuk laporan tahunan perusahaan di Amerika
Serikat, Australia, Belgia, Jepang, Selandia Baru dan Inggris, tidak semua perusahaan
menggunakan system mengakhiri akhir bulan dengan cutoff untuk tahun fiskal mereka dan
tidak semua memiliki jumlah yang sama hari kalender dalam setiap tahun anggaran.
D. INFORMASI LINE-OF-BUSINESS
Pentingnya multiaktivitas perusahaan membuat analisis cross-sectional perusahaan
dalam industri-industri tertentu akan menggunakan informasi Line-of-Business (LOB) yang
disajikan pada laporan tahunan dan interim.
1. Insentif dari Perusahaan terhadap Pengungkapan Data LOB
Argumen ditujukan kepada investor yang meminta data LOB berhubungan dengan
penaksiran resiko, return, dan prospek-prospek pertumbuhan dari masing-masing kegiatan
individual. Jika kegiatan individu berbeda dalam aspek ini, data LOB berpotensi dapat
menunjukkan fakta ini. Banyak perusahaan-perusahaan multiactivity menyediakan laporan
LOB yang terbatas sebelum diberi wewenang. Pihak regulator telah mengizinkan perusahaanperusahaan multiactivity menyajikan data LOB secara berbeda. Perusahaan-perusahaan
Amerika mempunyai perbedaan yang dapat dipertimbangkan dengan aspek-aspek sebagai
berikut :
1) Apakah perusahaan memandang usahanya sebagai multiactivity entity atau singleactivity entity;
2) Bagaimana aktivitas-aktivitas individu dikelompokkan menjadi LOB individual;
3) Bagaimana transfer-transfer intersegmen akan dihargai dengan menghitung penjualan
dan laba LOB individual;
4) Bagaimana alokasi-alokasi biaya bunga dan sumber daya dibuat pada LOB individual.
2. Implikasi Perubahan Struktural dan Organisasional

Ketika menggunakan data LOB, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi angka-angka yang dilaporkan (melebihi dan melampaui perubahan dalam
profitabilitas yang mendasari aktivitas individual. Faktor-faktor tersebut meliputi :
1) Akuisisi ketika perusahaan yang baru diperoleh, keputusan harus dilakukan apakah
perusahaan baru akan ditujukan sebagai LOB yang terpisah atau mempunyai
kegiatan-kegiatan individu yang dialokasikan pada LOB yang telah ada;
2) Divestasi (pembebasan aset): divestasi dapat mendorong perusahaan untuk meninjau
kembali kelompok-kelompok yang ada.
3) Perubahan organisasi: perubahan organisasi dalam struktur organisasi perusahaan
dapat terjadi dengan berbagai alasan di samping akusisi dan divestasi (pembebasan)
untuk memperoleh suatu fokus operasi yang lebih baik atas pasar-pasar barang jadi,
mengurangi biaya overhead yang berlebihan, dan sebagainya;
4) Perubahan-perubahan dalam sistem pelaporan internal: laba dan penjualan yang
dilaporkan untuk LOB individual adalah suatu fungsi dalam bagian metode transfer
pricing yang digunakan dan metode alokasi biaya overhead yang diterapkan.
Di mana perubahan besar terjadi dalam pelaporan LOB, perusahaan umumnya akan
memberitahukan kepada pembaca mereka. Melakukan perbandingan data LOB dalam laporan
tahunan berturut-turut sering dapat menjadi cara yang efektif untuk menyadari adanya potensi
perubahan.
E. PERBANDINGAN-PERBANDINGAN ATAS RASIO-RASIO KEUANGAN
SUATU INDUSTRI
Asumsi penting atas analis rasio suatu industri adalah perbedaan signifikan dalam
distribusi rasio yang ada. Contohnya, jika distribusi current ratio masing-masing industri
sama, akan ada sedikit pemeriksaan yang terpisah terhadap deviasi current ratio perusahaan
dari rata-rata industri tersebut.
1. Definisi dari Suatu Industri
Tidak ada suatu definisi tunggal atas industri yang diterima secara universal.
Pendekatan-pendekatan alternatif yang fokus dari satu atau lebih atribut-atribut berikut
mengenai definisi industri yang diterima secara universal yaitu: (1) sama dalam pemakaian
bahan baku; (2) sama dalam proses produksi; (3) sama dalam produk akhir; dan (4) sama
dalam kelompok pelanggan. Penelitian mengenai organisasi industrial antara lain dilakukan
oleh Bain (1952), Stigler dan Sherwin (1983).
2. Sumber Informasi Mengenai Perusahaan dalam Suatu Industri

Beberapa sumber informasi yang dapat membantu menentukan perusahaan yang


termasuk dalam industri tertentu meliputi: 1) Suatu kode yang sudah diumumkan atau
dikelompokkan perusahaan kepada industri tertentu; 2) Perusahaan yang telah ditunjuk oleh
analis surat-surat berharga dan sumber-sumber lain sebagai persaingan pada pasar yang sama;
3) Hasil dari suatu proyek di mana perusahaan dikelompokkan ke dalam industri-industri
yang didasarkan pada kesamaan empiris.
3. Bukti pada Perbedaan-Perbedaan Indutri
Bukti adanya perbedaan-perbedaan numerikal ditunjukkan pada median rasio-rasio
keuangan yang meliputi 12 rasio yaitu:
1) Cash and Marketable Securities/Total
Asset;
2) Current Asset/Current Liabilities;
3) Cash Flow from Operation/Sale;
4) LOB Term Liabilities/Stockholders
Equity;
5) Operating Income/Interest Payment;
13)

6) Net Income/Stockholders;
7) Sales/Total Asset;
8) Sales/Account Receivable;
9) Cast of Goods Sold/Inventory;
10) Price to Earning Ratio;
11) Dividend Payout;
12) Total Asset.

F. PERBANDINGAN RASIO-RASIO KEUANGAN INTERNASIONAL


14)

Dalam berbagai situasi, analis kesulitan membandingkan laporan keuangan

perusahaan dari berbagai negara. Permasalahan yang muncul pada perbandingan rasio
keuangan Internasional meliputi:
1. Perbedaan prinsip-prinsip akuntansi yang diadopsi masing-masing negara
2. Perbedaan aturan-aturan perpajakan yang diadopsi masing-masing negara dan hubungan
antara prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan untuk pajak dan yang digunakan untuk
pelaporan keuangan;
3. Perbedaan-perbedaan dalam pendanaan, operasi dan pengaturan bisnis lainnya pada
masing-masing negara;
4. Perbedaan-perbedaan dalam kultur, institusional dan lingkungan politik dari masingmasing negara.
G. ISU ANALISA KEUANGAN DATA TIME-SERIES
15)

Pembahasan ini meneliti perilaku earning, sales dan return on equity. Topik

ini penting dengan alasan; 1) berperan untuk ramalan, 2) untuk menilai ramalan selanjutnya
dan menilai revisi model yang digunakan untuk ramalan. Analisis time-series juga penting
dalam konteks non ramalan seperti: 1) Mengevaluasi kinerja manajemen, 2) Meneliti dugaan
manajemen melakukan manipulasi earning, 3) Merancang suatu komponen profit sharing

terhadap program kompensasi eksekutif, 4) Keputusan-keputusan manajemen atas alternatif


metode-metode akuntansi, 5) Dugaan kelebihan profit dilakukan dan menjelaskan sumbersumber earning yang dilaporkan dan 6) Proses di mana kegiatan bisnis terganggu oleh
bencana.
1. Masalah Perubahan Struktural
16)
Banyak dari perhitungan statistik dibentuk pada data laporan keuangan
mengasumsikan bahwa time-series adalah seimbang. Struktur perubahan dapat terjadi dari
faktor-faktor seperti: 1) Perubahan deregulasi pemerintah, 2) Perubahan dalam persaingan
produk-produk lain atau dari perusahaan yang baru, 3) Perkembangan teknologi yang
merubah hubungan antara cost-volume dan profit dan 4) Akusisi atau pembebasan. Mengenai
mergernya Dupont dengan Conoco, (Tabel 7.1) menyajikan keuangan kedua perusahaan.
Jika salah satunya merger, maka akan ada perubahan struktural dengan beberapa opsi sebagai
berikut: 1) Mengkombinasikan Dupont dan Conoco untuk periode pre merger dab
membangun model time-series pada seri gabungan ini, 2) Mengkombinasikan Dupont dan
Conoco untuk periode sebelum merger dan membuat penyesuaian-penyeseuaian untuk opsi 1;
3) Mengabaikan pre merger dan Conoco dan memfokuskan pada Dupont series dan 4)
Meneliti hanya post merger terhadap Dupont.
2. Perubahan - Perubahan Metode Akuntansi
17)
Periode waktu yang digunakan pada model time-series dari kata akuntansi
menurut jenisnya mempunyai range dari 10 s/d 50 tahun untuk data tahunan dan 5 s/d 15
tahun untuk data interim. Pilihan yang tersedia pada analisis time-series bila perubahanperubahan akuntansi terjadi meliputi: 1) Jangan membuat adjustment dengan anggapan
bahwa perubahan itu adalah immaterial atau bahwa perubahan itu adalah suatu anggapan
yang tepat oleh manajemen, 2) Memperhatikan semua-semua observasi pada time-series
tetapi membuat adjusment, 3) Meneliti observasi-observasi itu dalam time-series yang dipicu
dari metode akuntansi yang sama.
3. Masalah-masalah Pengelompokan Akuntansi
18)
Perusahaan memiliki fleksibilitas atas pola waktu dari banyak peristiwa dan
klasifikasi yang digunakan untuk mewakili peristiwa-peristiwa dalam laporan keuangan.
Seorang analis mungkin ingin mengadopsi pola yang berbeda dari waktu atau klasifikasi
kejadian daripada yang direpresentasikan dalam laporan keuangan.
19)
4. Perlakuan dari Obervasi Observasi Analisis Time-Series
20)
Ada tiga perlakuan yaitu: 1) Ekonomi, meliputi hypothesis ex ante mengenai
pola yang sistematik yang diharapkan pada data time-series dan analisis ex post dari faktorfaktor penyebab yang melandasi perilaku time-series, 2) Visual, meliputi kumpulan data dan

selanjutnya menyelidiki untuk setiap pola yang sistematis, 3) Statistikal meliputi penggunaan
alat-alat statistik sperti auto correlogram untuk menmdeteksi pola-pola yang sistematik di
dalam data. Dalam contoh data keuangan kwartalan PT. Dayton-Hudson, revenue dan net
earning-nya naik karena: 1) meningkat pada skala operasi dengan perluasan toko yang baru
dan meningkatkan ukuran toko, 2) akusisi dan rantai eceran lainnya, 3) inflasi menyebabkan
naiknya revenue nominal dan net earning nominal.
H. PENDEKATAN ANALISA TIME-SERIES
21)

Setidaknya tiga pendekatan untuk menganalisis data time-series dapat

digunakan:
1. Ekonomi. Hal ini dapat melibatkan baik ex ante hipotesa tentang pola yang sistematis
diharapkan dalam data time-series dan analisis ex post dari faktor penyebab yang
mendasari perilaku time series.
2. Visual. Hal ini melibatkan merencanakan data dan kemudian visual memeriksa plot
untuk setiap pola yang sistematis.
3. Statistik. Hal ini melibatkan menggunakan alat statistik seperti autocorrelogram untuk
mendeteksi pola yang sistematis dalam data.
I. ANALISA EKONOMI
1. Analisis Faktor Kasual
22)
Ada 4 kelompok

penting

dari

keputusan

manajemen

yang

dapat

mempengaruhi time-series dari angka-angka laporan keuangan yaitu:


1) Mix of business decision, misalnya akankah perusahaan mengoperasikan single line of
business (LOB), sekumpulan bisnis yang terpadu secara vertikal dan horizontal.
Teknologi yang berhubungan dengan bisnis, atau suatu kumpulan bisnis
konglomerat?,
2) Keputusan pendanaan (financing) misalnya, akankah uang perusahaan ditingkatkan
dengan leasing, meminjam di bank, surat-surat berharga dan lain-lain, akankah
pinjaman uang dari bank dengan bunga tetap atau berubah?
3) Keputusan operasi, misalnya, apa campuran produk yang akan diproduksi, berapa
tingkat upah yang akan dibayarkan, apa tingkat persediaan akan diadakan, berapa
banyak yang akan dihabiskan pada item diskresioner seperti penelitian dan
pengembangan dan eksplorasi dan bagaimana akan komoditas dibeli?
4) Keputusan laporan keuangan meliputi: aturan-aturan asset dan liability yang
bagaimana akan diadopsi, aturan-aturan apa yang akan diadopsi untuk ukuran revenue
dan expense dan item apa yang akan dikelompokkan sebagai extra ordinary?
2. Seasonality

23)

Dengan mengasumsikan bahwa seorang analis mengobservasi bukti yang kuat

dari pola seasonal dalam laporan interim earning dan sales series dari suatu perusahaan.
Sumber-sumber yang memungkinkan dari pola seasonal ini meliputi:
1) Event date induced, misalnya pada hari besar tertentu pembelian produk eceran sangat
tinggi pada saat cuaca panas
2) Penyebab cuaca, misalnya penjualan soft drink yang tinggi pada saat cuaca panas.
3) Sebab dari siklus pelaporan, misalnya perusahaan mempunyai siklus pelaporan 12
minggu, 12 minggu, 12 minggu dan 16 minggu maka tidak mengherankan bila pada
kwartal ke sales dan net earning-nya tinggi.
24)
Dua teori untuk perhitungan net income interim untuk perusahaan-perusahaan
dengan seasoality adalah toeri intergral dan teori discrete. Menurut teori discrete, masingmasing periode laporan independen apa yang dikeluarkan dalam peiode interim itu untuk
iklan, biaya tetap dan sebagainya dicatat sebagai beban pada periode itu.
3. Analisis Ex Post Versus Analisis Ex Ante
25)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan dilaporkan banyak dan
beragam. Ketika mencoba untuk model subset dari faktor-faktor ini, hal ini berguna untuk
membedakan antara analisis ex post (memahami apa yang terjadi) dan analisis ex ante
(peramalan apa yang akan terjadi). Ex post belakang biasanya lebih tajam daripada
pandangan ke depan. Untuk tujuan ex post, himpunan faktor-faktor penyebab diperiksa dapat
relatif besar.
J. MANAJEMEN LABA
26)

Perspektif umum dalam laporan keuangan adalah perilaku manajamen

mengelola atau meratakan laba yang dilaporkan pada suatu waktu. Pada satu tingkatan,
laporan ini sulit untuk diungkapkan, namun pada tingkatan lain laporan manajemen laba atau
perataan laba lebih mudah diketahui.
27)
28)
1.

Area intervensi manajemen potensial


29)

Terdapat banyak area dimana manajemen bisa secara sengaja menyajikan

secara salah waktu, jumlah, atau maksud dari transaksi atau kejadian dalam laporan
keuangan. Misalnya yang berhubungan dengan penjualan (waktu faktur, pesanan palsu,
penurunan mutu produk), dan berhubungan dengan biaya (membagi faktur, mencatat
pemabayaran dimuka sebagai biaya). Manajemen juga bisa menggunakan transaksi
substantive untuk mempengaruhi angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan, misalnya
biaya riset dan pengembangan atau anggaran eksplorasi.

2. Keputusan Hukum dan Regulator


30)

Terdapat area abu-abu antara manajemen laba yang ekstrim (melalui praktik

bisnis) dan manipulasi laba (melalui cooking the book/paper entrepreneurialism). Suatu
analisis yudisial dan keputusan regulator adalah salah satu cara untuk memperoleh wawasan
dalam praktik, yang beberapa pihak melihat sebagai bagian luar dari area abu-abu dan dalam
area cooking the books.
3. Big Bath
31)

Satu fenomena yang berhubungan dengan manajemen laba disebut dalam

beberapa label seperti big bath, clean sweep, clearing the decks, dan housekeeping. Tema
yang melandasinya adalah pada saat manajemen menghadapi tahun kerugian, langkah
tambahan diambil untuk menambah magnitude kerugian. Hasilnya adalah penurunan besar
pada laba yang dilaporkan dan diharapkan suatu peningkatan laba yang akan dilaporkan pada
tahun berikutnya.

Você também pode gostar