Você está na página 1de 4

APLIKASI MODEL HEALTH PROMOTION NOLA

J. PENDER
Posted on 24 Maret 2011 by andaners
APLIKASI MODEL HEALTH PROMOTION
NOLA J. PENDER PADA KASUS IBU PRIMIPARA TRIMESTER III
A. Gambaran Kasus
Ny. M (25 th), G1 P0 A0, umur kehamilan 38-39 minggu. Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
90x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37C. Keadaan umum baik, penampilan rapi, gaya
berjalan lordosis, mudah kelelahan dan kadang-kadang timbul his. Konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan penglihatan. Nafsu makan baik, 3x sehari diselingi
bubur dan susu, BB bertambah 11 kg dari sebelum hamil. BAB 1x sehari, BAK lebih sering
terutama malam hari. Tidur 8 jam/hari, lelap dan bangun tampak segar. Riwayat menarche
usia 13 th, siklus haid 30 hari selama 5-6 hari.
Pada pemeriksaan abdomen didapatkan data: TFU 3 jari dibawah prosesus xipoideus, bayi
tunggal, pada fundus teraba bokong, presentasi kepala, kepala janin sudah masuk pintu atas
panggul, punggung janin berada disebelah kanan ibu, DJJ 147x/menit.
Ny. M tinggal di rumah kontrakan bersama dengan suami yaitu Tn. W (27th) dan ibu Tn. W
yaitu Ny. T (55th) yang sementara tinggal di rumah Tn. W untuk menemani Ny. W selama
proses persalinan dan merawat bayinya. Keluarga Tn. W merupakan pasangan baru menikah
dan dalam tahap mempersiapkan kelahiran anak pertama. Pernikahan mereka disetujui oleh
kedua belah pihak keluarga dan janin yang dikandung merupakan anak yang sangat
diharapkan. Dalam keluarga tidak ada penyakit keturunan. Pembuat keputusan tehadap
permasalahan dalam keluarga diambil oleh Tn W, tetapi terdapat diskusi dalam keluarga
tersebut.
Norma budaya menganut budaya jawa tetapi tidak diterapkan dalam semua sisi kehidupan.
Keluarga saling menyayangi dan komunikasi berjalan dengan baik. Jika ada keluarga yang
sakit dibawa berobat ke Puskesmas. Selama kehamilan Ny. W memeriksakan kehamilan di
bidan praktek. Stessor yang dialami saat ini adalah menghadapi persalinan, tidak mengetahui
tanda-tanda persalinan dan bagaimana melahirkan nanti. Ny. W sering bertanya tentang
kehamilannya kepada ibu mertuanya. Ny. W ingin mengetahui kondisi janinnya dan ingin
mengetahui cara menghadapi proses persalinan nanti.
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Berdasarkan Model Promosi Kesehatan, perawat harus melakukan pengkajian komprehensif
agar dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan. Pengkajian yang dilakukan oleh
perawat adalah :
a. Pengkajian karakteristik dan pengalaman individual yang meliputi pengkajian perilaku
sebelumnya dan pengkajian faktor personal.

Pengkajian perilaku sebelumnya meliputi pengalaman kehamilan sebelumnya. Hasil


pengkajian ini menunjukkan ibu hamil pertama dengan usia kehamilan 38-39 minggu, belum
ada pengalaman persalinan sebelumnya. Ibu tidak mengetahui tentang tanda-tanda persalinan.
Ibu melakukan perawatan antenatal dengan memeriksakan kehamilannya di bidan praktek.
Pengkajian faktor personal meliputi faktor biologis (usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh,
status pubertas, kapasitas aerobik, kekuatan, kecerdasan, keseimbangan), faktor psikologis
(harga diri, motivasi diri, kompetensi personal, status kesehatan sebelumnya, definisi tentang
kesehatan) dan faktor sosial budaya (ras, etnik, penyesuaian diri, status sosial ekonomi). Hasil
pengkajian ini menunjukkan bahwa usia ibu 25 tahun, Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
90x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 37C. Keadaan umum baik, penampilan rapi, gaya
berjalan lordosis, mudah kelelahan dan kadang-kadang timbul his (braxton hicks).
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada gangguan penglihatan. Nafsu makan
baik, 3x sehari diselingi bubur dan susu, BB bertambah 11 kg dari sebelum hamil. BAB 1x
sehari, BAK lebih sering terutama malam hari, ibu sulit untuk memulai tidur. Riwayat
menarche usia 13 th, siklus haid 30 hari selama 5-6 hari.
Ibu berasal dari betawi tetapi suami berasal dari jawa. Norma budaya menganut budaya jawa
tetapi tidak diterapkan dalam semua sisi kehidupan. Keluarga saling menyayangi dan
komunikasi berjalan dengan baik. Suami Ny. M bekerja sebagai pegawai toko keramik
dengan penghasilan rata-rata 1 juta perbulan. Keluarga dapat menyisihkan penghasilan
untukpersiapan persalinan.
b. Pengkajian perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu yang meliputi persepsi
tentang manfaat tindakan, persepsi tentang hambatan tindakan, persepsi tentang kemampuan
diri, aktivitas yang berhubungan dengan sikap, pengaruh interpersonal dan pengaruh
situasional. Pengaruh interpersonal meliputi norma, dukungan sosial dan role model.
Pengaruh interpersonal terutama berasal dari keluarga,kelompokdan tenaga kesehatan.
Hasil pengkajian area ini menunjukkan bahwa
c. Pengkajian mengenai hasil perilaku yang meliputi komitmen terhadap rencana tindakan,
tuntutan yang mendesak dan adanya pilihan-pilihan yang lebih baik serta perilaku promosi
kesehatan.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Masalah karakteristik dan pengalaman individual
1) Koping individu tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai tandatanda persalinan
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada akhir kehamilan
3) Intolerans aktivitas berhubungan dengan meningkatnya berat badan dan perubahan pusat
gravitasi
4) Nyeri berhubungan dengan kontraksi braxton hicks
b. Masalah perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu

1) Penerimaan progresif terhadap kehadiran janin


2) Memulai fantasi tentang personality janin
3) Mengembangkan hubungan kerja yang langsung kepada dukungan saling menguntungkan
selama kehamilan dan parenting
4) Mengenali saling ketergantungan antar anggota keluarga
c. Masalah hasil perilaku
1) Memulai persiapan lingkungan bagi bayi baru lahir
2) Persiapan progresif terhadap persalinan
3) Membuat rencana persalinan untuk mengkomunikasikan keinginan personal terhadap
pengalaman melahirkan
3. Intervensi
a. Karakteristik dan pengalaman individual
1) Koping individu tidak efektif dapat diatasi dengan mendiskusikan tanda-tanda persalinan
pasti/palsu (true labor dan false labor) yang meliputi frekuensi, durasi dan intensitas
kontraksi, pecahnya ketuban dan bloody show.
2) Gangguan pola tidur dapat diatasi dengan meyakinkan pada ibu bahwa gangguan tidur
normal terjadi pada akhir kehamilan, mendiskusikan dan mendemontrasikan teknik relaksasi,
effleurage, penggunaan bantal sebagai penyokong, mengajarkan mengenai posisi yang
nyaman saat tidur, menganjurkan untuk mandi air hangat dan minum susu sebelum tidur serta
mengeksplorasi suasana yang nyaman untuk memulai tidur (seperti kasur yang empuk, lampu
dimatikan dan suasana hening).
3) Intolerans aktivitas dapat diatasi dengan mengajarkan postur tubuh yang baik, tidur dengan
menggunakan banyak bantal, mengajarkan teknik bernapas, menganjurkan ibu untuk sering
istirahat ketika melakukan aktivitas serta penggunaan alat bantu ketika beraktivitas.
4) Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi braxton hicks dapat diatasi dengan mengkaji
frekuensi, kekuatan dan keteraturan kontraksi untuk mengetahui apakah merupakan tanda
persalinan pasti/palsu, meyakinkan ibu bahwa braxton hikcs merupakan kondisi yang normal
saat kehamilan, menganjurkan ibu untuk berjalan/beraktivitas ketika braxton hicks,
mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi serta menganjurkan ibu untuk miring ke kiri
pada saat istirahat/tidur.
b. Perilaku spesifik, pengetahuan dan sikap individu
1) Penerimaan progresif terhadap kehadiran janin dapat ditingkatkan dengan menunjukkan
bagian-bagian janin saat pemeriksaan abdomen, mengusahakan agar ibu dapat mendengar
denyut jantung janin, reinforce hasil observasi ibu terhadap janin serta memberikan informasi
mengenai karakteristik janin sesuai dengan umur kehamilan.

2) Memulai fantasi tentang personality janin dapat diintervensi dengan mengeksplorasi


fantasi ibu dan meyakinkan bahwa berfantasi mengenai janin merupakan sesuatu yang
normal.
3) Mengembangkan hubungan kerja yang langsung kepada dukungan saling menguntungkan
selama kehamilan dan parenting dapat ditingkatkan dengan menganjurkan ibu untuk
membagi perasaannya dengan suami, memberikan informasi mengenai kelas prenatal,
memberikan reinforcement saat ibu sudah melakukan teknik pernapasan dan relaksasi yang
benar serta memberikan informasi mengenai parenting.
4) Mengenali saling ketergantungan antar anggota keluarga dapat ditingkatkan dengan
memberikan reinforcemet saat anggota keluarga saling berbagi perasaan dan mengembangkan
cara supaya pasangan terlibat dalam kehamilan, persalinan dan bayi.
c. Hasil perilaku
1) Memulai persiapan lingkungan bagi bayi baru lahir dapat ditingkatkan melalui pemberian
informasi tentang jenis-jenis perlengkapan yang penting bagi bayi, bagaimana cara merawat
bayi dan memberikan reinforcement terhadap persiapan yang telah dilakukan.
2) Persiapan progresif terhadap persalinan dapat ditingkatkan melalui pemberian informasi
mengenai metode persalinan, mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi serta meminta ibu
untuk mendemontrasikan dan mengoreksi teknik yang kurang benar.
3) Membuat rencana persalinan untuk mengkomunikasikan keinginan personal terhadap
pengalaman melahirkan dapat ditingkatkan dengan mengekplorasi alternatif yang realistis
terhadap pengalaman persalinan, memberikan reinforcment terhadap pembuatan keputusan
dan mengkomunikasikan keinginan ibu kepada petugas kesehatan dimana ibu akan
melahirkan.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M.R. & Tomey, A. M. (2006). Nursing Theorists and Their Work. 6th ed. Missouri :
Mosby
Stolte, K.M. (1996). Wellness nursing diagnosis for health promotion. Philadelphia:
Lippincott
Wong, D.L., & Perry, S.E. (1998). Maternal child nursing care. Missouri : Mosby

Você também pode gostar