Você está na página 1de 9

Integration of Family-centered nursing, communitas as partner, and

Tannahills health promotion models: for child under five years with eating
disorders : Integrasi Teori Dan Model Family-Centered Nursing,
Community As Partner, Dan Promosi Kesehatan Tannahills: Pada
Agregat Balita Sulit Makan
Yoyok Bekti Prasetyo
Departemen Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang, 2009

ABSTRAC
Integration this concept give guidance to improve quality health and well-being
condition for child with eating disorders. This models can used to make strategy
implementation ex; education, communication, management, and phsycosocial skill to
family with child eating disorders. Tannahills model describes that health promotion
include health education, prevention and health protection.
Key word: family centered nursing, community as partner, Tannahills models, child with
eating disorders

ABSTRAK
Integrasi konsep ini memberikan acuan bagaimana sebuah peningkatan kualitas
dilakukan, meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan anak yang mengalami
gangguan sulit makan, melakukan perlindungan terhadap lingkungan dan
mewujudkan hal yang potensial menjadi pembelajaran organisasi. Model ini juga
dapat digunakan dalam membuat strategi implementasi seperti memberikan
pendidikan pada keluarga pada area yang relevan dalam upaya promosi kesehatan
seperti pendidikan, komunikasi, manajemen dan ketrampilan psikososial;
meningkatkan kualitas informasi program komunikasi dan pendidikan ketrampilan
memberikan latihan kepada keluarga dengan anak yang mengalami gangguan sulit
makan. Tannahills model menggambarkan bahwa upaya promosi kesehatan terdiri
dari tiga aktivitas yang saling terkait meliputi; pendidikan kesehatan, pencegahan,
dan perlindungan kesehatan (Tannahill, 1990).
Kata kunci: family centered nursing, community as partner, Tannahills models, anak
dengan gangguan sulit makan
Pendahuluan
Masalah sulit makan merupakan masalah yang umum terjadi pada anak usia
prasekolah, insiden diperkirakan antara 16-75% (Eppright et al,1969; Minde &
Mind,1986, dalam Holden & MacDonald, 2000). Dilaporkan satu dari tiga anak
prasekolah mengalami masalah makan dan setengahnya menderita kekurangan gizi
(Pikiran rakyat, 2005). Menurut Judarwanto (2005), kesulitan makan dialami oleh
sekitar 25% pada usia anak. Jumlah akan meningkat sekitar 40-70% pada anak yang
lahir premature atau dengan penyakit kronik. Hasil penelitiannya menemukan pada

anak prasekolah 4-6 tahun di Jakarta, prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6% dan
sebagian besar yaitu 79,2% telah berlangsung lebih dari 3 bulan. Akibatnya anak
menjadi kurang aktif, tidak mampu berkonsentrasi, dan pertumbuhan fisik yang tidak
sesuai. Selanjutnya akan tumbuh menjadi manusia remaja dan dewasa yang juga
kekurangan gizi sehingga akan memperpanjang siklus dari malnutrisi.
Gangguan sulit makan pada anak disebabkan oleh banyak faktor diantaranya karena,
adanya interaksi antara faktor keluarga, sosial, dan psikologi (Judarwanto, 2004).
Faktor keluarga dalam hal ini terkait dengan struktur peran. Struktur peran anggota
keluarga terutama ibu sangat berpengaruh terhadap gangguan sulit makan pada anak.
Keluarga yang memiliki kebiasaan enggan makan, maka anak akan mengalami sulit
makan. Hal ini ditunjukkan oleh sebuah penelitian bahwa anak usia 5 tahun yang
memiliki ibu dengan anoreksia makan, anak akan memiliki insiden lebih besar
mengalami depresi dan gangguan kesulitan makan (Khomsan,1998; Natenson,2005).
Perawat komunitas bertanggungjawab membantu komunitas untuk tetap stabil
mempertahankan kesehatannya dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan
sosial. Community as Partner yang didasarkan pada Nuemans model digunakan
untuk pengkajian di komunitas (Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002). Perawat
komunitas dapat menggunakan Nuemans model sebagai framework untuk memulai
bekerja di komunitas dengan agregat anak sulit makan. Keseimbangan kondisi sehatsakit agregat anak di bawah lima tahun yang mengalami sulit makan ditentukan oleh
tiga garis pertahanan. Garis pertahanan paling dalam disebut sebagai lines of
resistance (strengths) yang meliputi pertahanan internal seperti perasaan
kebersamaan di masyarakat untuk bertanggung jawab meningkatkan kesehatan anak.
Garis pertahanan kedua disebut normal line of defense seperti kebijakan-kebijakan
pemerintah terhadap program nutrisi atau pelayanan gizi di masyarakat. Garis
pertahanan ketiga disebut flexible line of defense yaitu upaya-upaya pencegahan
stressor supaya tidak menginvasi garis pertahanan kedua seperti maintenance secara
teratur kebijakan yang telah ada (Helvie, 1998; Anderson & McFarlane, 2000; Ervin,
2002).
Upaya memperkuat garis pertahanan untuk menciptakan rasa tanggung jawab di
masyarakat terhadap kesehatan anak, adanya kebijakan, dan upaya pencegahan
terhadap ancaman kesehatan pada agregat anak sulit makan dapat dilakukan dengan
upaya pendidikan kesehatan (health education), perlindungan kesehatan (health
protection), dan pencegahan (prevention). Salah satu model promosi kesehatan yang
dapat digunakan sebagai kerangka pikir pada permasalahan diatas adalah Tannahills
model. Model ini menggambarkan bahwa upaya promosi kesehatan terdiri dari tiga
aktivitas yang saling terkait meliputi; pendidikan kesehatan, pencegahan, dan
perlindungan kesehatan. Model ini memadukan aktivitas pendidikan kesehatan,
pencegahan, dan perlindungan kesehatan akibat penyakit yang dihubungkan dengan
status nutrisi yang buruk (Tannahill, 1990).
KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA
AGREGAT BALITA SULIT MAKAN
Tujuan dari keperawatan komunitas pada agregat balita sulit makan adalah
meningkatkan kesehatan (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999); melalui upaya
preventive, health-protecting, dan health promoting (Allender & Spradley, 2005).

Layanan preventive bertujuan mencegah terjadinya kondisi lebih buruk dengan upaya
meningkatkan kualitas perawatan anak, program imunisasi, dukungan terhadap
keluarga, dan program perencanaan keluarga. Health-protecting bertujuan
melindungi kesehatan anak dari ancaman yang dapat menyebabkan kondisi sakit
dengan upaya program mengurangi bahaya lingkungan termasuk bahaya makanan
yang tidak aman dan sehat pada agregat balita sulit makan, mengontrol dari penyakit
infeksi yang akan menurunkan nafsu makan pada anak. Health promoting bertujuan
meningkatkan kondisi sehat pada anak dengan upaya program stimulasi pertumbuhan
dan perkembangan, program nutrisi.
Strategi intervensi
Intervensi keperawatan komunitas pada agregat balita sulit makan difokuskan pada
pendidikan (education), keahlian (engineering), dan undang-undang (enforcement)
(Allender & Spradley, 2005). Perawat komunitas menggunakan strategi pendidikan
ketika mengajarkan nutrisi, perawat memberikan informasi dan mendorong orang tua
untuk bertanggung jawab membentuk perilaku makan yang sehat pada anak yang
mengalami sulit makan. Strategi intervensi keahlian digunakan perawat komunitas
dalam level yang lebih luas dengan persuasi atau manipulasi yang positif untuk
mendorong berperilaku hidup lebih sehat seperti, mendorong keluarga untuk datang
ke posyandu, mendorong untuk mengadakan program nutrisi. Strategi intervensi
enforcement dimana perawat komunitas memaksa keluarga untuk mentaati peraturan
atau tindakan yang harus dilakukan untuk melindungi anak dari hal-hal yang dapat
mengancam kesehatannya seperti anak harus mendapatkan imunisasi lengkap,
menjamin anak yang sulit makan untuk mendapatkan makanan yang sehat dan aman.
Strategi untuk membangun komunitas yang sehat meliputi tiga kategori yaitu
dimensi status, struktur, dan proses (Stanhope & Lancaster, 2004). Strategi terbaik
pada dimensi status adalah pada tingkat pencegahan primer dan sekunder, sebab
tujuannya adalah untuk mencegah penyakit atau ancaman pada tahap awal. Strategi
pada dimensi struktur adalah intervensi keperawatan langsung pada sarana layanan
kesehatan dan karakteristik demografi. Intervensi ditujukan untuk mengubah layanan
kesehatan meliputi program perencanaan. Intervensi yang ditujukan untuk mengubah
karakteristik demografi meliputi pengembangan komunitas (community
development) melalui empowerment, coalition building (Helvie, 1998). Strategi pada
dimensi proses ditekankan pada upaya promosi kesehatan dan strategi pencegahan
primer.
Community as Partner Model
Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas;,
analisa, dan diagnosa;, perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga
tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi
(Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Fokus pada model ini komunitas sebagai
partner dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan. Neuman
memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien dan lingkungannya berada
dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman, untuk melindungi klien dari
berbagai stressor yang dapat mengganggu keseimbangan, klien memiliki tiga garis
pertahanan, yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance
defense (lihat gambar 1).

Normal line of defense


(garis tidak putus-putus)

Line of resistance
(garis paling dalam)

Gambar 1. Community as Patner Model


Sumber : Anderson Elizabeth & McFarlane Judith. (2000). Community as partner: theory and
practice in nursing. Third edition oleh Lippincott Williams & Wilkins hal: 158Advanced practice
nursing in the community oleh Helvie.1998. California: Sage Publications Inc; Community as
partner: theory and practice in nursing. Third edition oleh Anderson Elizabeth & McFarlane Judith.
2000. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia; Advanced community health nursing practice:
population focused care oleh Ervin Naomi 2002 Pearson education Inc. New Jersey; Community
health nursing caring in action oleh Hitchcock J.E., Schubert P.E., dan Thomas S.A.,2003. New
York: Delmar Publishers; Community & public health nursing. Sixth edition oleh Stanhope and
Lancaster.2004. Mosby: New Jersey; Community health nursing: promoting and protecting the
publics health (6th edition) oleh Allender, Judith Ann & Barbara W Spradley. 2005. Lippincott
Eilliams & Wilkins. Philadelphia.

Agregat klien dalam komunitas dalam model community as partner ini meliputi
intrasistem dan ekstrasistim. Intrasistem terkait dengan model ini adalah sekelompok
orang-orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster,
2004). Agregat ekstrasistem meliputi delapan subsistem yaitu komunikasi,
transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan,
layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie, 1998; Anderson
& McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 20031999;
Stanhope & Lancaster, 2004; Allender & Spradley, 2005). Delapan subsistem
dipisahkan dengan garis putus-putus artinya sistem satu dengan yang lainnya saling
mempengaruhi. Di dalam komunitas ada lines of resistance, merupakan mekanisme
internal untuk bertahan dari stressor. Rasa kebersamaan dalam komunitas untuk
bertanggung jawab terhadap kesehatan anak-anak adalah contoh dari line of
resistance

Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan menggunakan model


community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua
bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang mengelilingi inti yang
merupakan bagian dari pengkajian keperawatan, sedangkan proses keperawatan
terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Model promosi kesehatan Tannahill
Promosi kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan penduduk
mengontrol faktor penentu kesehatan dan meningkatkan kesehatan (Nutbeam, 1998;
Jo, Lee, Ahn & Jung, 2003). Pender, Murdauch, dan Parsons (2002) mendefinisikan
promosi kesehatan adalah perilaku yang dimotivasi oleh keinginan untuk
meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan aktualisasi untuk lebih sehat. Promosi
kesehatan meliputi semua usaha yang ditujukan untuk menggerakkan masyarakat
mencapai kondisi sehat yang optimal atau kondisi sejahtera yang lebih tinggi
(Allender & Spradley, 2005).
Tujuan dari promosi kesehatan adalah untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan
dari individu, keluarga, populasi, dan masyarakat. Upaya meningkatkan kondisi sehat
pada individu, keluarga, populasi, dan masyarakat dapat menggunakan salah satu
model promosi kesehatan yaitu Tannahill model. Tannahill (1990) mengatakan
bahwa promosi kesehatan dibentuk dari tiga area aktivitas yang saling terkait yaitu
pendidikan kesehatan (health education), perlindungan kesehatan (health protection),
dan pencegahan (prevention).
Tannahill (1990) menghasilkan model promosi yang didasarkan hubungan antara
pendidikan, perlindungan, dan pencegahan kesehatan. Dasar dari model ini
digambarkan oleh tiga lingkaran yang saling terkait (gambar 2). Model ini
menghasilkan tujuh domain yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan luasnya
cakupan promosi kesehatan dan memberikan dasar yang baik untuk
mengklasifikasikan dalam menganalisa kebijakan.
Beberapa domain secara bersama-sama bertujuan untuk mencegah kondisi sakit dan
melakukan peningkatan kesehatan dan kondisi sejahtera. Domain 5, 6, dan 7 secara
khusus memiliki fokus untuk mengukur pada tujuan kondisi sejahtera dan domain 1,
2, 3, dan 4 memiliki fokus untuk mengukur tindakan pencegahan terdepan. Dari
beberapa domain terlihat pendidikan kesehatan bertujuan untuk memberikan
pendidikan pada kelompok profesional, dan pembuat kebijakan di masyarakat
(seperti domain 2, 4, 5, dan 7). Penjelasan dari masing-masing domain adalah
sebagai berikut:

Health Education

7
4

3
1

Prevention

Health Protection

Gambar 2. Promosi Kesehatan Tanahils Model


Sumber : Naidoo J & Wills J. (2000). Health promotion foundation for practice second
edition Bailliere Tindall. Philadelphia. hal: 107. Health promotion models and values
oleh Downie, Fife, & Tannahill,1990 Oxford Medical Publication Dubos, R. 1965 Man
Adapting Yale University Press New Haven; Health promotion foundation for practice
second edition, oleh Naidoo J & Wills J., 2000 Bailliere Tindall. Philadelphia

Domain 1 : Pencegahan merupakan upaya untuk menghindari dari kondisi sakit,


meliputi: immunisasi, skrining pada kelompok rentan , dan penemuan kasus
malnutrisi. Domain 2 : Preventive health education adalah pendidikan yang
ditujukan untuk mendorong perubahan perilaku sehat individu dalam upaya
pencegahan terhadap penyakit dan pendidikan yang diberikan tenaga kesehatan yang
digunakan untuk mendukung layanan pencegahan. Contoh dukungan tenaga
kesehatan dalam hal skrining nutrisi atau penggunaan fasilitas publik, mendorong
keluarga rawan gizi untuk aktif datang ke posyandu. .Domain 3: Preventive health
protection merupakan sebuah peraturan, sebagai contoh program makanan tambahan
anak sekolah, peraturan makanan yang aman, kebijakan fiskal untuk industri
makanan.
Domain 4 : Protective health education merupakan pendidikan kesehatan untuk
mendukung domain 3 yang ditujukan untuk pencegahan. Contoh proses lobi untuk
peraturan makanan yang sehat, penambahan pajak untuk makanan dan upaya lain
yang mempengaruhi pada lingkungan sosial sebagai tindakan efektif yang sinergi
dengan pelayanan pencegahan.Domain 5: Health education meliputi pendidikan
yang ditujukan mendorong perubahan perilaku sehat individu untuk mencapai
kesehatan yang lebih optimal, seperti mendorong untuk melakukan aktivitas fisik
atau olah raga diwaktu senggang, merubah kebiasaan diet, dan empowering individu
atau kelompok untuk sejahtera (contoh meningkatkan self esteem). Domain 6: Health
protection adalah peraturan permerintah. Contoh kebijakan keuangan untuk
meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang kesehatan seperti sarana
rekreasi dan fasilitas olahraga di komunitas, menciptakan sarana bermain bagi anak,
program bantuan stimulasi usaha bagi keluarga untuk meningkatkan ketahanan
pangan keluarga.. Domain 7: Health protective health education untuk mencapai
kondisi lebih sejahtera, contoh lobbying dengan pembuat kebijakan. Mendorong dan
mendukung anggota masyarakat untuk mengekspresikan keinginannya seperti
perlunya sarana olah raga. Memfasilitasi keluarga rawan gizi, berdialog dengan

pemegang kebijakan setingkat lurah, petugas pemegang program nutrisi di tingkat


puskesmas dan dinas kesehatan.

Family- Centered Nursing


Praktek keluarga sebagai pusat keperawatan (family-centered nursing) didasarkan
pada perspektif bahwa keluarga adalah unit dasar untuk perawatan individu dari
anggota keluarga dan dari unit yang lebih luas. Keluarga adalah unit dasar dari
sebuah komunitas dan masyarakat, mempresentasikan perbedaan budaya, rasial,
etnik, dan sosioekonomi. Aplikasi dari teori ini termasuk mempertimbangkan faktor
sosial, ekonomi, politik dan budaya ketika melakukan pengkajian dan perencanaan,
implementasi, dan evaluasi perawatan pada anak dan keluarga (Hitchcock, Schubert,
Thomas, 1999).
Penerapan asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan family-centered nursing
salah satunya menggunakan Friedman Model. Pengkajian dengan model ini melihat
keluarga sebagai subsistem dari masyarakat (Allender & Spradley, 2005). Proses
keperawatan keluarga meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi, dan evaluasi.
Integrasi konsep Community as Partner, Tannahills Model, dan Family-Centered Nursing
Integrasi konsep ini memberikan acuan bagaimana sebuah peningkatan kualitas
dilakukan, meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan anak yang mengalami
gangguan sulit makan, melakukan perlindungan terhadap lingkungan dan
mewujudkan hal yang potensial menjadi pembelajaran organisasi. Model ini juga
dapat digunakan dalam membuat strategi implementasi seperti memberikan
pendidikan pada keluarga pada area yang relevan dalam upaya promosi kesehatan
seperti pendidikan, komunikasi, manajemen dan ketrampilan psikososial;
meningkatkan kualitas informasi program komunikasi dan pendidikan ketrampilan
memberikan latihan kepada keluarga dengan anak yang mengalami gangguan sulit
makan.
Tabel 1
Integrasi konsep Community as Partner, Tannahills
Model, dan Family centered nursing
Community as
Partner Model

Tannahill Model

Core
Lingkungan
fisik

Domain
pencegahan

Layanan
kesehatan dan
sosial

Domain
preventif health
education

Familycenter
nursing
Identifikasi
data
Data
lingkungan

Fungi
keluarga:
afektif,
sosialisasi,
perawatan

Indikator
Karakteristik usia dan jenis kelamin, nilai dan
keyakinan
warung makanan
lingkungan atau suasana saat anak makan
immunisasi
skrining pada kelompok rentan
penemuan kasus malnutrisi.
keberadaan sarana kesehatan di masyarakat
program pemeriksaan kesehatan di
masyarakat
dukungan tenaga kesehatan dalam hal
skrining nutrisi atau penggunaan fasilitas

Community as
Partner Model

Ekonomi

Tannahill Model

Familycenter
nursing

Domain
preventive health
protection
Domain health
protection

Identifikasi
data
(ekonomi)
Data
lingkungan

Domain
preventive health
protective
Domain
protective health
education

Struktur
keluarga:
kekuasaan
Struktur
keluarga
:
komunikasi

Pendidikan

Domain health
education

Fungsi
keluarga

Rekreasi

Domain health
protective health
education

Fungsi
keluarga

Keselamatan
dan
transportasi
Politik
dan
pemerintahan
Komunikasi

Indikator
publik
praktek makanan, pola makan anak,
lingkungan makan, anak dan makanan
biaya yang dikeluarkan komunitas untuk
mengadakan program nutrisi di masyarakat
Alat pemadam kebakaran, kotak P3K
dimasyarakat, sanitasi
program makanan tambahan anak
peraturan makanan yang aman
kebijakan yang diambil komunitas untuk
menangani masalah nutrisi
Loby dan komunikasi dengan pemegang
kebijakan
papan pengumuman, poster, fasilitas ibadah,
koran
bagaimana reputasi dari masyarakat, apakah
issu utama terkait dengan pendidikan, apakah
ada ektrakurikuler dan bagaimana
memanfaatkannya
dimanakah anak-anak bermain

Kesimpulan
Family-center nursing theory dalam kontek gangguan sulit makan pada agregat
balita adalah dengan melihat keluarga yang memiliki balita sulit makan merupakan
unit dasar untuk perawatan individu dari anggota keluarga dan dari unit yang lebih
luas. Pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi perawatan pada anak dan
keluarga dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, politik, sosial, dan
budaya.
Community as partner model adalah panduan dalam melakukan pengkajian
komunitas, analisa dan diagnosa, perencanaan, implementasi komunitas yang
meliputi pencegahan primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi. Tiga level
pencegahan ditujukan untuk melindungi agregat balita dengan memperkuat garis
pertahanan dan ketahanan. Promosi kesehatan Tannahill Model memiliki 3 (tiga)
komponen utama yaitu health education, health protective, dan health prevention
dengan 7 (tujuh) domain yaitu preventive, preventive health education, preventive
health protective, protective health education, health education, health protection,
health protective health education.
Aplikasi penerapan Community as Partner Model dan Tannahill Model dalam
melakukan asuhan keperawatan komunitas pada agregat balita sulit makan meliputi
pengkajian pada core dan 8 (delapan) subsistem (lingkungan fisik, pelayanan
kesehatan dan sosial, pemerintah dan politik, keselamatan dan transportasi, ekonomi,
pendidikan, komunikasi, dan rekreasi), serta upaya promosi yang telah dilakukan

terkait dengan upaya pendidikan, pencegahan, dan perlindungan; diagnosa,


intervensi, implementasi, dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA
Allender & Spradley. (2005). Community health nursing: promoting and protecting
the publics health (6th edition). Lippincott Eilliams & Wilkins. Philadelphia.
Anderson & McFarlane (2000). Community as partner: theory and practice in
nursing. Third edition. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.
Downie, Fife, and Tannahill (1990) Health promotion models and values Oxford
Medical Publication Dubos, R. (1965) Man Adapting Yale University Press
New Haven
Ervin N. (2002). Advanced community health nursing practice: population focused
care. Pearson education Inc. New Jersey
Friedman M.M., (1998). Keperawatan keluarga teori dan praktik. Edisi 3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Friedman M.M., (1998). Keperawatan keluarga teori dan praktik. Edisi 3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Friedman M.M., Bowden V.R., Jones E.G.. (2003). Family nursing research, theory,
& practice. Fifth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Helvie C.O. (1998). Advanced practice nursing in the community. California: Sage
Publications Inc.
Hitchcock J.E., Schubert P.E., dan Thomas S.A.(1999). Community health nursing
caring in action. New York: Delmar Publishers.
Naidoo J, Wills J. (2000). Health promotion foundation for practice second edition.
Bailliere Tindall. Philadelphia.
Pender, Murdaugh, Parson (2002). Health promotion in nursing practice. Fourth
edition. Pearson Education, Inc. New Jersey
Stanhope and Lancaster.(2004). Community & public health nursing. Sixth edition.
Mosby: New Jersey
Stone SC., McGuire SL., & Eigsti DG. (2002). Comprehensive community health
nursing family, aggregate, & community practice 6nd edition. Philadelphia:
Mosby.

Você também pode gostar