Você está na página 1de 63

PENGANTAR

KESELAMATAN & KESEHATAN


KERJA (K3)
Keilmuan

Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan


kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

PENYEBAB KECELAKAAN :
A. TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN
(BERBAHAYA)
B. KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)

Keselamatan
Bapak
menentukan
masa depan
saya lho,
Habis kalau
bapak celaka,
siapa yang akan
membiayai saya
??

TINDAKAN TIDAK AMAN


Adalah suatu pelanggaran terhadap
prosedur keselamatan yang
memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan

KONDISI TIDAK AMAN


Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan
yang berbahaya yang mungkin dapat
langsung mengakibatkan terjadinya
kecelakaan

KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN


DILAKUKAN ?

KURANG PENGETAHUAN
KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
TIDAK ADA KEMAUAN
FAKTOR KELELAHAN
JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
GANGGUAN MENTAL
KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH
LAKU MANUSIA

PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)

Menjalankan Mesin/
Peralatan tanpa
wewenang
Menjalankan Mesin/
Peralatan dgn
kecepatan yg tidak
semestinya
Membuat Alat
Pengaman tidak
berfungsi
Lalai menggunakan
APD
Mengangkat barang
dengan cara yg salah

Mengambil posisi pada


tempat yang berbahaya
Membetulkan mesin dalam
keadaan jalan
Lalai memberikan
peringatan atau lupa
mengamankan tempat kerja
Bersenda gurau tidak pada
tempatnya
Memaksakan diri untuk
bekerja walaupun sakit
Merancang /memasang
peralatan tanpa pengaman

KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)

Pelindung atau
pembatas/pengaman
yang tidak memadai
Peralatan/ perkakas
dan bahan yang rusak
tetap digunakan
Penempatan barang
yang salah
Sistem peringatan
yang tidak memadai
Pengabaian terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan

Kebersihan lingkungan
kerja yang jelek
Polusi udara di ruangan
kerja (gas, uap, asap,
debu, dsb.)
Kebisingan yang
berlebihan
Pemaparan Radiasi
Ventilasi yang tidak
memadai
Penerangan yang tidak
memadai

PENYEBAB DAN AKIBAT


KERUGIAN
LEMAHNYA
KONTROL
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KEPATUHAN
PELAKSANAAN

SEBAB
DASAR
FAKTOR
PERORANGAN
FAKTOR
KERJA

PENYEBAB
TAK
LANGSUNG

INSIDEN
(Kontak)

PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN

<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT

KERUGIAN

KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN

PENYEBAB
DASAR

KERUGIAN

LEMAHNYA
KONTROL

PENYEBAB TAK
LANGSUNG

INSIDEN

MANUSIA
PERALATAN
MATERIAL
LINGKUNGAN

KERUGIAN

INSIDEN

LEMAHNYA
KONTROL

PENYEBAB
DASAR

PENYEBAB TAK
LANGSUNG

INSIDEN

KERUGIAN

STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/berger


STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak
FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi
FALL ON jatuh di tempat yang datar
CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing
CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek bes
CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk
CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar
EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran

LEMAHNYA
KONTROL

PENYEBAB
DASAR

PENYEBAB TAK
LANGSUNG

INSIDEN

KERUGIAN

KONDISI TAK AMAN

OPERASI TANPA OTORISASI


GAGAL MEMPERINGATKAN
GAGAL MENGAMANKAN
KECEPATAN TIDAK LAYAK
MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
PAKAI ALAT RUSAK
PAKAI APD TIDAK LAYAK
PEMUATAN TIDAK LAYAK
PENEMPATAN TIDAK LAYAK
MENGANGKAT TIDAK LAYAK
POSISI TIDAK AMAN
SERVIS ALAT BEROPERASI
BERCANDA, MAIN-MAIN
MABOK ALKOHOL, OBAT
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR

PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


APD KURANG, TIDAK LAYAK
PERALATAN RUSAK
RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
SISTEM PERINGATAN KURANG
BAHAYA KEBAKARAN
KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
KEBISINGAN
TERPAPAR RADIASI
TEMPERATUR EXTRIM
PENERANGAN TIDAK LAYAK
VENTILASI TIDAK LAYAK
LINGKUNGAN TIDAK AMAN

SEBAB LANGSUNG

PERBUATAN TAK AMAN

LEMAHNYA
KONTROL

PENYEBAB
DASAR

PENYEBAB TAK
LANGSUNG

INSIDEN

FAKTOR KERJA

KEMAMPUAN FISIK ATAU


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
KEMAMPUAN MENTAL TIDAK
LAYAK
STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
STRESS MENTAL
KURANG PENGETAHUAN
KURANG KEAHLIAN
MOTIVASI TIDAK LAYAK

SEBAB DASAR

FAKTOR PRIBADI

KERUGIAN

PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
ENGINEERING
PENGADAAN (PURCHASING)
KURANG PERALATAN
MAINTENANCE
STANDAR KERJA
SALAH PAKAI/SALAH
MENGGUNAKAN

LEMAHNYA
KONTROL

PENYEBAB
DASAR

PENYEBAB TAK
LANGSUNG

INSIDEN

LACK OF CONTROL

LEMAHNYA PENGENDALIAN
PROGRAM TIDAK SESUAI
STANDARD TIDAK SESUAI
KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR

KERUGIAN

Faktor-faktor yg
mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban
kerja

Lingkung
an kerja

-Fisik
-Mental

-Fisik
-Kimia
-Biologi

Kapasitas
kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh

-Ergonomi
-Psikologi

TUJUAN PENGAWASAN
LINGKUNGAN KERJA
Upaya perlindungan kepada :
Tenaga Kerja
Orang Lain

Dari potensi bahaya yang berasal dari :


1. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energ
2. Lingkungan kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi

Faktor-Faktor Lingkungan
Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes

Faktor Kimia

Faktor Biologi
virus, bakteri, jamur,
parasites, insects, dll

debu, gas, uap,


asap, kabut, dll.
Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diporsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll

Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk.
kerja

1). Faktor Fisika


a.
b.
c.
d.

e.

Kebisingan (Noise)
Iklim Kerja
Ventilasi
Penerangan
(Illumination)
Getaran

KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
Trauma akustik: kerusakan gendang
telinga secara mendadak, karena
energi suara yg berlebihan
Ketulian sementara
Ketulian menetap
Gangguan komunikasi
Gangguan psikologi

Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :

Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri


dari: transmision los material, damping material,
absorbent material, vibration isolator, mufflers dan
sealents
Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
Merawat mesin secara teratur
Rotasi pekerjaan
Ruang kontrol
Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
Pemeriksaan kesehatan
Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
Alat Pelindung Diri
- Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 dBA
- Tutup telinga (ear muf ) mereduksi 20 - 30 dBA

NAB KEBISINGAN
Waktu
pemajanan /
Hari

Intensitas
kebisingan
(dB.A )

Waktu
pemajanan /
hari

Intensitas
Kebisingan
(dB.A )

8 jam

85

28,12 detik

115

4 jam

88

14,06 detik

118

2 jam

91

7,03 detik

121

1 jam

94

3,52 detik

124

30 menit

97

1,76 detik

127

15 menit

100

0,88 detik

130

7,5 menit

103

0,44 detik

133

3,75 menit

106

0,22 detik

136

1,88 menit

109

0,11 detik

139

0,94 menit

112

Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat

IKLIM KERJA

Sumber panas: matahari, tanur, dapur,


genset, boiler, bejana uap, lighting
Tekanan panas dipengaruhi:
sumber panas, radiasi matahari, panas
tubuh, kec.udara, kelembaban udara
Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius,
selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5
derajat Celcius
Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%

NAB Iklim Kerja

Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan

Pengaturan waktu kerja


setiap jam
Waktu kerja
Kerja terus
menerus
(8 jam sehari)
75%

ISBB (0C)
Beban kerja

Waktu
istirahat

Ringan

seda
ng

berat

30.0

26.7

25.0

25%

30.6

28.0

25.9

50%
50%
31.4
29.4
27.9
Catatan :25%
- Beban kerja ringan
kalori 10030.0
- 200
75% membutuhkan
32.2
31.1
Kkal/jam
- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500
Kkal/jam

Dampak Iklim Kerja


yang Buruk

Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu


timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak
gatal karena terganggunya fungsi kelenjar keringat

Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot


kejang dan sakit, terutama otot anggota badan
atas dan bawah

Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan


elektrolit

Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat,


mengakibatkan thermoregulatory terganggu,
jantung berdebar, nafas pendek dan
cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak
mampu berkeringat, suhu badan tinggi, hilang
kesadaran

Pengendalian Tekanan Panas

Dilakukan dengan cara antara lain :

Isolasi Sumber Panas


Local exhaust ventilation
Localized cooling at work station
Ventilasi umum
Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan
secraa khusus.
Pengadaan air minum harus disediakan dalam
jumlah yang memadai
Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
Alat Pelindung Diri
Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja
yang dilapisi dengan alumunium, Sarung tangan
dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.

Ventilasi

Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara


ditempat kerja

Tujuan:
Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar
dan nyaman
Menurunkan kadar kontaminan di udara

NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam


- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)

Penerangan

Penerangan yg baik adalah apabila:


a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata

Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri

Dampak Penerangan yang


Buruk

Kelelahan mata & berkurangnya daya,


serta efisiensi kerja
Kelemahan mental
Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala
disekitar mata
Kerusakan indera mata
Dapat mengakibatkan kecelakaan

Getaran

Jenis getaran:
a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b. tool hand vibration (getaran tangan)
Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2

Dampak Getaran :

Kelainan peredaran darah dan syaraf


Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri
sampai dengan mati rasa

Pengendalian Getaran
Dipasang bantalan berupa karet atau
pegas pd alat/mesin
Penggantian komponen mesin yg sdh
aus
NAB
GETARAN baut/ikatan yg longgar
Penguatan
Jumlah waktu pemajanan
Nilai percepatan pd frek
dominan
per hari kerja

Grafitasi
(G)

4 jam dan kurang dari 8 jam

0.40

2 jam dan kurang dari 4 jam

0.61

1 jam dan kurang dari 2 jam

0.81

12

1.22

kurang dari 1 jam


Catatan : 1 G = 9.81 m /
det 2

Meter per detik


kuadrat (m/det 2)

2). Faktor
Kimia

Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan


dlm proses produksi dan atau proses kerja, serta
sisa-sisa proses produksi dan atau proses kerja

Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan


Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat
berasal dari debu rokok, debu logam, debu
mineral (silika, asbes).
Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.
Gas dan uap seperti O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S,
dsb.

Pengendalian Faktor Kimia


Pengendalian secara mekanis atau teknis
bertujuan untuk mengeliminasi atau
mengurangi pemaparan dengan cara
sebagai berikut :
Substitusi
Otomatisasi
Isolasi Sumber Kontaminan
Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)
Ventilasi

3). Faktor Biologi


Virus
Bakteri
Jamur
Cacing

Microorganisme yang dapat


berinteraksi dengan manusia
adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan
Protozoa.

Bahaya faktor Biologi :


Menimbulkan infeksi akut/ kronis
Parasit dalam tubuh.
Menghasilkan toxin atau racun bagi
tubuh.
Menimbulkan reaksi alergi.
Menimbulkan iritasi
CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE
DALAM TUBUH
1. Inhalasi (pernafasan)
2. Digesti (pencernaan)
3. Kontak di kulit, mata, hidung dan
mulut.

Pengendalian Faktor Biologi

1.Gunakan peralatan yang bersifat


melindungi dari bahaya kontak langsung
(safety equipment and facility design)
2.Peran pekerja dalam pengendalian
bahaya di tempat kerja (worker initiated
workplace controls)
3.Bekerja/teknik dengan azas kehati
hatian (carefully executed techniques)
4.Gunakan alat pelindung diri

4). Faktor Psikologi

Stress kerja, karena :


- Hubungan dengan orang
(Relationship)
- Hubungan dengan pekerjaan
- Hubungan dengan lingkungan
kerja

5). Faktor Ergonomi


Posisi Kerja
Cara Kerja
Tata Letak
Beban Kerja

Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas)


Bahaya

Penyebab

Effect

Rincian

Defisiensi
oksigen

-Api (pengelasan)
-O2 digunakan bakteria
-Akumulasi berbagai gas

Pekerja dapat lemas


mendadak

Udara normal kadar O2


>18%
<18% berbahaya

Gas beracun

-Carbon monoksida,
-Hydrogen sulfida,
-Sulfur dioksida

Iritasi mata, hidung,


tenggorok Menyebabkan
sakit dan mati Pekerja
lemas

Sementara gas beracun


tidak berbau
Tidak dapat dideteksi

Gas mudah
terbakar

-Termasuk bahan bakar


-Solven

Dapat menyebabkan
kebakaran dan ledakan

Beberapa gas mudah


terbakar uapnya juga
beracun

Bahan kimia

-Solven cat

Iritasi kulit, ritasi mata


Toksisitas sistemik

Panas

-Suhu tinggi

Penyebaran panas
Pusing

Efek dapat dipercepat bila


ventilasi burukPelindung
panas thd muka dan tubuh
tidak sesuai

Noise

- Suara berisik (>85dB)

Mengganggu komunikasi
Hearing loss

Efek tergantung intensitas,


frekuensi dan durasi

Resiko Bahan Kimia terhadap Kulit


Bahaya

BAHAN
KIMIA

Penyebab

Effect

A.P.D.

-solvent

-kulit menjadi merah


- nyeri
- Melepuh

sarung tangan karet, vinyl


atau neoprene untuk

-asam (mis: air keras


aki =H2SO4,
-air keras patri =HCl

cacat, melepuh, luka


kerusakan paru (untuk
asam yang menguap
seperti HCl)

gunakan sarung tangan


tahan asam
gunakan pelindung
pernapasan

-caustics (soda api)

Cacat melepuh luka

gunakan cream pelindung


sarung tangan

TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO

1. Peniadaan

2. Substitusi

3. Engineering

4. Administrasi

5.ORGANISASI

6. APD

LISTRIK
SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK
LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA
BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :

TEGANGAN
ARUS
WAKTU dan
KONDISI BADAN MANUSIANYA.

KEBAKARAN KARENA LISTRIK

Pembebanan lebih
Sambungan tidak sempurna
Perlengkapan tidak standar
Pembatas arus tidak sesuai
Kebocoran isolasi
Sambaran petir

TABLE
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
Tegangan Sentuh
(Volt)

50
50
75

Waktu Maksimum
Yang Diijinkan (Detik)

~
5
1

90

0.5

110

0.2

150

0.1

220

0.05

280

0.03

NO

ARUS
LISTRIK

PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA

WAKTU

1 mA

Menimbulkan kejutan kecil


pada badan sehingga Tidak
berbahaya (Aman).

10 menit

2 mA

Mulai terasa kejang pada


bagian badan yg awal dialiri
arus listrik, rasa kejang akan
hilang memerlukan waktu
beberapa hari.

30 detik

5 mA

Memberikan stimulasi
(rangsangan) yg cukup tinggi pada
otot badan yg awal dialiri arus
listrik, rasa sakit akan hilang
memerlukan waktu dan
pengobatan.

20 detik

NO

ARUS PENGARUH TERHADAP


LISTRIK
TUBUH MANUSIA

WAKTU

10 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang

15 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang 5 detik

cukup tinggi pada otot badan (organ


tubuh yg peka) shg terasa sakit yang
hebat, untuk penyembuhan memerlukan
waktu untuk istirahat dan pengobatan.
cukup tinggi pada otot badan, sehingga
menyebabkan terjadinya pengerutan
sebagian otot organ tubuh yg peka thd
aliran listrik (jantung) yg berakibat
tingkat kesadaran mulai berkurang
karena gerakan jantung sedikit
terganggu/berhenti maka darah ke otak
ikut terganggu, untuk penyembuhan
memerlukan waktu yang cukup dan
pengobatan, kemungkinan bisa timbul
cacat fungsi sebagian badan.

10
detik

NO

ARUS
LISTRIK

20 mA

Menyebabkan terjadinya
pengerutan pada otot badan yang
cukup hebat khususnya jantung,
sehingga darah ke otak berhenti
sesaat yg mengakibatkan
KESADARAN HILANG, maka untuk
melepaskan sentuhan aliran listrik
diperlukan bantuan orang lain.

2 detik

30 mA

Menyebabkan pengerutan otot


badan sangat hebat , jika tak
tertolong kemungkinan cacat
fungsi tetap.

1 detik

40 mA

SANGAT BERBAHAYA bagi orang


yang dialiri listrik.

0,2 detik

CATATAN :

PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA

Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere


Tegangan listrik 220 / 380 Volt.

WAKTU

APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI ????

03/12/15

Tegangan sentuh yang berbahaya:

PROTEKSI BAHAYA
JARAK AMAN

> 50 V di ruang normal,

> 25 V di ruangan lembab

Daya > 100 Watt

Jarak aman atau diluar jangkauan


Tegangan kV
Jarak (cm)
1
50
12
60
20
75
70
100
150
125
220
160
500
300

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK


Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan
pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering,
pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet).
Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain
kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga
diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.

a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik

Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan


sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai
terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering
bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar.

Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.

Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang


dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat.

Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.

b. Berikan pertolongan medis secepatnya.

Instalasi Listrik Ketel Uap


Alat penerangan dan alat listrik lainnya tidak
diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung
karet atau berperisai logam fleksibel.
Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka
bagian logam dari ketel uap harus dibumikan
Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet
dan berperisai logam

BUDAYA KERJA YANG HARUS


DIKEMBANGKAN
MENINGKATKAN :
1. KINERJA PERUSAHAAN
2.

SEBAGAI CONTOH PADA ANAK

NILAI-NILAI BUDAYA KERJA


Integritas apa yang dilakukan sama dengan apa
yang diucapkan.
Profesionalisme
Kepuasan konsumen
Keteladanaan

CIRI-CIRI PROFESIONAL

Memiliki keahlian khusus dibidangnya


Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebut
dalam praktek
Bekerja berdasarkan SOP
Mencari cara untuk membuat berbagai hal
menjadi lebih mudah
Antisipasi dan inisiatif
Memahami orang yang dilayani
Bertanggung jawab

BUDAYA KERJA

SEMANGAT KERJA
PROFESIONALISME
MEMILIKI SIFAT ULET
ASPEK KETELADANAN
SUKA MENOLONG
BEKERJA SECARA OPTIMAL
KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
INOVATIF DAN KREATIF
SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN
POSITIF THINKING
LOYALITAS

SEMANGAT KERJA

Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukur


Kerja adalah amanah sehingga harus jujur dan
dapat dipercaya
Kerja adalah kesempatan penampilan diri kompak
dan sinergi
Kerja adalah ibadah
Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif
Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban
Kerja adalah pelayanan melayani dan menolong

PROFESIONALISME

Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadap


perusahaan
Peduli dan tanggung jawab
Rasa memiliki

SIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKI


Tidak mudah putus asa dalam melakukan
pekerjaan
Bekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerah
dalam menghadapi tantangan dan kendala

ASPEK KETELADANAN

Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja


memiliki standar moral yang tinggi
Aspek prestasi kerja
Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksi
sesama pekerja
Aspek penampilan

SUKA MENOLONG
Membantu rekan kerja atau bagian lain apabila
dibutuhkan
Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan
penyelesaian pekerjaan
Membagi informasi dan pengalaman yang
bermanfaat

BEKERJA SECARA OPTIMAL

Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuan


dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja
Meningkat hasil kerja diatas standar
Menjalankan proses kerja dengan cermat dan
teliti

KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN


Menjaga dan mempertahankan prestasi kerja
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP
Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target
waktu yang ditetapkan

INOVATIF

Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ideide dan metode-metode baru


Mencari metode yang lebih baik yang ada pada
saat ini
Mengimplementasikan metode-metode terbaru
untuk menghadapi daya saing

KREATIF
Mencari jalan keluar terhadap permasalahan
Mencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan
seefisien mungkin

SERIUS DALAM MELAKSANAKAN


PEKERJAAN

Melaksanakan pekerjaan dengan sungguhsungguh, konsentrasi penuh dan fokus


Berpikir sebelum memulai pekerjaan
Melakukan detail pekerjaan dengan benar

TUNTAS DALAM MELAKSANAKAN


PEKERJAAN
Tidak setengah-setengah dalam menyelesaikan

pekerjaan
Menyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaan
secara menyeluruh
Melakukan pekerjaan dari awal sampai selesai

POSITIVE THINKING

Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas


Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatif
Tidak berprasangka atau melakukan penilaian
buruk terhadap rekan kerja dan atasannya

LOYALITAS
Membela/cinta terhadap perusahaan
Mempertahankan apabila ada gangguan
Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuan
perusahaan

Você também pode gostar