Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SKRIPSI
OLEH :
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
ABSTR ACT
TB Lungs was still being the problem of health in the world especially in
the developing country. Was based on the report on the eradication program of
originating infection diseases from the Health Service of Medan City of province
North Sumatra (2009), the Discovery of the patient TB lungs in 2007 did not yet
reach the target that is 26,2%, During 2008 the netting sample TB lungs totaling
32,5%. Now the netting target sample that was appointed in the program of TB lungs
in 2007 to be 60% and in 2008 was as many as 70%.
This research kind was explanatory research, that aimed at knowing the
influence of the work motivation on the level of the achievement of the official TB
lungs the community health centre in the Discovery of the sufferer TB lungs in the
program of P2 TB lungs in Medan City in 2009. The population was all the official
TB lungs the community health centre in Medan City that is 34 people with the total
sample sampling that is 34 people.
Results of the analysis of the regression test multiple showed that is gotten
by the influence that was significant between the condition for the work and the
supervision towards the achievement of the official TB the Community Health Centre
lungs where (p = < 0,05), and the equality of Y = - 0,372 of + 0,047 X4 + 0,022 X6.
whereas responsibility, the achievement, the incentive, and the acknowledgment were
not received by the influence on the achievement of the official TB the Community
Health Centre lungs (p = > 0,05).
Suggested to the Health Service of Medan City in the matter concerning the
distribution of the health power and the procurement of means and equipment
apparently paid attention on the requirement for this Community Health Centre, and
to the head of the Community Health Centre apparently did not give the double
position to his subordinate to avoid the occurrence of the decline in the achievement
to his subordinate by increasing the supervision so as the official TB lungs became
more responsible still on his work and more increased the quality and quantity of his
achievement.
The key word : The work motivation, The achievement of the discovery of the
sufferer TB lungs the official TB lungs.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
ABSTRAK
Kata Kunci : Motivasi Kerja, Kinerja penemuan penderita TB Paru petugas TB Paru
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Nama
Tempat/Tgl lahir
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Katolik
Alamat
RIWAYAT PENDIDIKAN
1990 1996
1996 1999
1999 2002
2002 2005
2006 Sekarang
RIWAYAT PEKERJAAN
2005 2006
2006 2008
2008 Sekarang
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru
Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan
Penyakit TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009.
Penulisan skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara Medan.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Ibu dr. Ria Masniari, Msi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara dan Dosen Pembimbing Akademik.
2. Ibu Prof. Dr. Ida Yustina, Msi, selaku Ketua Departemen Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan FKM USU dan dosen penguji II yang banyak
memberikan nasihat dan sumbangan pemikiran kepada penulis.
3. Bapak dr. Heldy BZ, MPH, sebagai dosen pembimbing skripsi I yang banyak
meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan bimbingan, petunjuk
dan saran kepada penulis
4. Bapak dr. Fauzi, SKM, sebagai dosen pembimbing skripsi II yang banyak
meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan bimbingan, petunjuk
dan saran kepada penulis.
5. Ibu Siti Khadijah Nst, SKM, MKes sebagai dosen penguji III yang banyak
memberikan nasihat dan sumbangan pemikiran kepada penulis.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
6. Bapak dr. H. Edwin Effendi, MSc selaku Ka. Dinas Kesehatan Kota Medan
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Puskesmas
lingkungan Kota Medan.
7. Ibu Sondang, SPsi, selaku ketua program TB Paru Puskesmas Kota Medan
yang banyak memberikan nasihat dan bantuannya dalam pelaksanaan
penelitian di Puskesmas lingkungan Kota Medan
8. Seluruh Bapak/Ibu dan staf FKM USU, khususnya di AKK
9. Teman- teman stambuk 2006 dan peminatan Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan yang banyak memberikan masukan kepada penulis (Cepi, Bu
wiwik, Fitri, Ade, Bang Telpa, Kak Rika) serta kepada semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
Secara khusu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang tercinta
Ayahanda AT.Gari, Ibunda R. Br. Hombing, Abang dan Adik-adikku serta Kristian
Sitompul,SH yang telah memberikan motivasi dan doa buat saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya dan bagi siapa yang membacanya,
Terima kasih.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
BAB I.
PENDAHULUAN ..................................................................
1.1. Latar Belakang .................................................................
1.2. Perumusan Masalah ..........................................................
1.3. Tujuan Penelitian ..............................................................
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .........................................................
2.1. Kinerja ..............................................................................
2.1.1. Pengertian Kinerja ...................................................
2.1.2. Faktor Yang Berkaitan dengan Kinerja .....................
2.2. Uraian Tugas Petugas TB Paru ..........................................
2.3. Motivasi Kerja ...................................................................
2.3.1. Pengertian Motivasi Kerja .......................................
2.3.2. Teori-teori Motivasi .................................................
2.4. Defenisi TB Paru dan Cara Penularan ...............................
2.4.1. Penemuan Penderita TB Paru ........................................................
2.4.2. Sistem Pencatatan dan Pelaporan .............................
2.5. Kerangka Konsep ..............................................................
2.6. Hipotesis Penelitian ............................................................
1
1
7
7
7
9
9
9
10
12
14
14
15
19
20
22
23
24
25
25
25
27
27
27
28
29
29
29
30
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
31
32
32
32
32
33
33
34
35
37
37
40
41
42
43
43
44
45
47
47
48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Jumlah Penjaringan Suspek TB Paru Per Wilayah UPK Di
Kota Medan Tahun 2007-2008 ..........................................................
30
31
Tabel 4.1. Distribusi Fasilitas Kesehatan Di Kota Medan Tahun 2009 ..............
33
Tabel 4.2. Distribusi Jumlah Tenaga Kesehatan Di Kota Medan Tahun 2009 ...
33
35
36
37
38
39
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Konsep ..........................................................................
23
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari Pembangunan Nasional
bersama
(WHO-Indonesia
Joint
Evaluation)
yang
menghasilkan
dalam
mengelola
program kesehatan,
sehingga
Dinas
Kesehatan
terjaring yaitu 22.245 jiwa dari seluruh jumlah penduduk di Kota Medan. Sementara
target penjaringan suspek yang ditetapkan pada program TB Paru per wilayah UPK
(Unit Pelayanan Kesehatan) di Kota Medan tahun 2007 adalah 60% dan tahun 2008
adalah sebanyak 70%. Hal ini menunjukkan dari tahun 2007 ke tahun 2008
mengalami peningkatan target penjaringan suspek TB Paru, namun target penjaringan
suspek TB Paru tidak tercapai pada sebagian besar UPK di Kota Medan.
Untuk lebih jelasnya penjaringan suspek TB Paru per UPK di Kota Medan
dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 1.1. dibawah ini.
Tabel 1.1.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11
Nama
UPK
Pasar
merah
Sukaramai
Kota
Matsum
Medan area
selatan
Bromo
Teladan
Simpang
Limun
Amplas
Desa Binjai
Sentosa
baru
Sering
40.917
Tahun 2007
Suspk
Target
16/)
(60%X
suspk)
655
393
TJR
JP
379
96
40.917
Tahun 2008
Susp
Target
(16/) (70%X
suspk)
655
459
TJR
526
115
38.408
57.725
615
924
369
554
107
177
29
32
38.408
57.725
615
924
431
647
106
144
25
22
36.031
576
346
85
25
36.031
576
403
82
20
29.021
37.810
24.009
464
605
384
278
363
230
77
1013
246
28
279
107
29.021
37.810
24.009
464
605
384
325
424
269
78
871
229
24
205
85
96.446
36.370
96.860
1543
582
1549
926
349
929
338
240
289
37
69
31
96.446
36.370
96.860
1543
582
1549
1080
407
1084
391
250
366
36
61
34
54.721
875
525
301
57
54.721
875
612
142
23
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Tegal sari
Mandala
Denai
Darussalam
Petisah
Sei agul
Ratang
Padsng bulan
Pb.selayang
Simalingkar
Tuntungan
Polonia
Medan johor
Kampung
baru
Kedai durian
Pekan
labuhan
Medan
labuhan
Terjun
Medan deli
Titipapan
Martubung
Sunggal
Desa lalang
Helvetia
Glugur darat
Pulo brayan
Glugur kota
Belawan
Jumlah
41.818
76.398
25.241
24.046
32.633
50.126
20.425
47.444
61.429
37.072
18.962
44.795
65.985
52.747
669
1222
404
385
522
802
327
759
983
593
303
717
1056
844
401
733
242
231
313
481
196
455
590
356
182
430
634
506
67
179
144
150
80
249
187
145
54
76
54
42
292
111
17
24
60
65
26
52
95
32
9
21
29
9
46
22
41.818
76.398
25.241
24.046
32.633
50.126
20.425
47.444
61.429
37.072
18.962
44.795
65.985
52.747
669
1222
404
385
522
802
327
759
983
593
303
717
1056
844
468
855
283
270
365
561
229
531
688
415
212
502
739
591
64
623
144
172
111
223
161
211
241
56
79
72
316
507
14
73
51
64
30
40
70
39
35
14
37
14
43
86
41.097
26.325
658
421
395
253
225
161
57
63
41.097
26.325
658
421
461
295
255
121
55
41
22.678
363
218
75
34
22.678
363
254
68
27
1617
1550
352
515
1008
545
2253
1609
501
355
1673
31.779
970
930
211
309
605
327
1352
965
301
213
1004
19.0
67
122
525
146
337
313
56
470
168
12
37
596
2.590
13
56
69
109
52
17
35
17
`4
17
59
14
101.069
96.852
22.027
32.188
62.991
34.083
140.808
100.572
31.315
22.202
104.549
1.986.195
1617
1550
352
515
1008
545
2253
1609
501
355
1673
31.77
9
1132
1085
246
361
706
382
1577
1126
351
249
1171
22.2
45
102
946
168
379
290
81
581
238
98
71
1171
10.3
34
9
87
68
104
41
21
37
21
28
29
100
46
101.069
96.852
22.027
32.188
62.991
34.083
140.808
100.572
31.315
22.202
104.549
1.986.195
Keterangan :
JP : Jumlah Penduduk
TJR : Terjaring
Dari tabel diatas, dapat terlihat dari 39 UPK di kota Medan hanya 2 UPK
yang mencapai target dari tahun 2007 2008 yaitu Martubung dan Teladan serta ada
2 UPK pada tahun 2007 mendekati target dan tahun 2008 mencapai target yaitu Pasar
merah dan Belawan sedangkan 1 UPK Simpang limun pada tahun 2007 mencapai
target dan tahun 2008 mendekati target, 34 UPK lainnya yaitu Sukaramai, Kota
Matsum, Medan Area Selatan, Bromo, Amplas, Desa Binjai, Sentosa Baru, Sering,
Tegal Sari, Mandala, Denai, Darussalam, Petisah, Sei Agul, Ratang, Padang Bulan,
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
1.2.
Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja petugas
TB Paru puskesmas dalam penemuan penderita TB Paru Pada program P2 TB Paru di
Kota Medan Tahun 2009.
1.3.
.
Tujuan Penelitian
Untuk menjelaskan adanya pengaruh motivasi kerja ( meliputi : Tanggung
jawab, prestasi, insentif, kondisi kerja, pengakuan, dan supervisi) terhadap kinerja
petugas TB Paru puskesmas dalam penemuan penderita TB Paru Pada program P2
TB Paru di Kota Medan Tahun 2009.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
2.
Bagi pihak Puskesmas di Kota Medan Dapat menjadi masukan dan acuan dalam
meningkatkan kemampuan manajerial dari pelaksana program pemberantasan
penyakit TB Paru.
3.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kinerja
2.1.1. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun
kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu
maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada
personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada
keseluruhan jajaran personel di dalam organisasi (Ilyas, 1999).
Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu tujuan,
ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi
untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi
bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap
personel. Walaupun demikian, penentuan tujuan saja tidaklah cukup, sebab itu
dibutuhkan ukuran apakah seseorang telah mencapai kinerja yang diharapkan. Untuk
itu kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personel
memegang peranan penting. Sementara penilaian kinerja secara reguler yang
dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini akan
membuat personel untuk senatiasa berorientasi terhadap tujuan dan perilaku kerja
sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian jelaslah
bahwa pengertian kinerja dengan deskripsi tujuan, ukuran operasional dan penilaian
reguler mempunyai peranan yang sangat penting dalam merawat dan meningkatkan
motivasi personel.
9 Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Environment
(lingkungan
tempat
kerja
karyawan),
Validity
(pedoman/petunjuk uraian kerja) dan Evaluation (adanya umpan balik hasil kerja).
Keberhasilan kinerja pelaksanaan suatu kegiatan juga sangat ditentukan ada
tidaknya bimbingan dan supervisi yang baik dari atasan/ pimpinan. Kewajiban
pimpinan dalam membimbing dan supervisi pada bawahan adalah:
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
kesehatan
adalah
tindakan
mandiri
petugas
kesehatan
profesional melalui kerja sama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga
kesehatan lain dalam memberikan pelayanan kesehatan atau sesuai dengan
lingkungan wewenang dan tanggung jawabnya (Nursalam, 2007). Pelayanan
kesehatan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Otonomi dalam bekerja
b. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
c. Pengambilan keputusan yang mandiri
d. Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain
e. Pemberian Pembelaan (advocacy)
f. Memfasilitasi kepentingan pasien
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
dan departemen sumber daya manusia. Menurut Hellriegel & Slocum yang dikutip
oleh Aditama (2003), meyatakan bahwa penilaian kinerja adalah suatu proses
sistematik untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan setiap karyawan serta
menemukan jalan untuk memperbaiki prestasi mereka.
Robbins (2003) menayatakan bahwa Penilaian kinerja dapat dilaksanakan
oleh siapa saja yang paham benar tentang penilaian karyawan secara individual,
antara lain : (a) atasan langsung, (b) anggota kelompok yang menilai satu sama
lainnya, (c) penilaian karyawan sendiri, (d) bawahan langsung, (e) pendekatan
menyeluruh atau evaluasi 360.
Melalui penilaian kinerja kita dapat mengetahui apakah pekerjaan itu sudah
sesuai atau belum dengan uraian pekerjaan yang telah disusun sebelumnya, Dengan
melakukan penilaian kinerja, seorang pimpinan akan menggunakan uraian pekerjaan,
berarti pekerjaan itu berhasil dilaksanakan dengan baik. Bila di bawah uraian
pekerjaan, maka berarti pelaksanaan pekerjaan tersebut kurang maksimal (Ilyas,
1999).
Menurut Rivai (2005) pada dasarnya ada dua model penilaian kinerja :
1. Penilaian Kinerja Berorientasi Masa Lalu.
a. Skala Peringkat (Rating Scale)
Metode ini merupakan metode yang paling tua yang digunakan dalam
penilaian prestasi, di mana para penilai diharuskan melakukan suatu penilaian
yang berhubungan dengan hasil kerja karyawan dalam skala-skala tertentu,
mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
SDM
mendapat
informasi
dari
atasan
langsung
perihal
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
TB.05
f. menegakkan diagnosis TB sesuai protap
g. membuat kalsifikasi type penderita
h. mengisi kartu penderita (form TB 01) dab kartu identitas penderita
(TB.02)
i.
j.
2. Memberikan Pengobatan
a. menetapkan jenis paduan obat
b. memberi obat tahap intensif dan tahap lanjutan
c. mencatat pemeberian obat tersebut dalam kartu penderita (form
TB.01)
d. menentukan PMO (bersama penderita)
e. memberi KIE (penyuluhan) kepada penderita, keluarga dan PMO
f. memantau keteraturan berobat
g. melakukan pemeriksaan dahak ulang untuk follow-up pengobatan
h. mengenal efek samping obat dan komplikasi lainnya serta cara
penanganannya
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
3. Penanganan Logistik
a. menjamin tersedianya OAT di Puskesmas
b. menjamin tersedianya bahan pelengkap lainnya (formulir, reagens,
dll)
untuk
melakukan
beberapa
tindakan.
Selain
itu
Vroom
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
2.
3.
istilah motivasi internal/instrinsik dan juga dapat berasal dari luar diri seseorang yang
dikenal dengan motivasi eksternal/ekstrinsik. Motivasi instrinsik maupun ekstrinsik
ada yang bersifat positif dan negatif. Kunci keberhasilan seseorang manajer dalam
menggerakkan bawahannya terletak pada kemampuan untuk memahami faktor-faktor
motivasi tersebut sedemikian rupa sehingga menjadi daya pendorong yang efektif.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
1. Kebutuhan untuk disayangi, dicintai dan diterima oleh orang lain (sense of
belonging).
2. Kebutuhan untuk dihormati oleh orang lain (sense of importance).
3. Kebutuhan
untuk
diikutsertakan
dalam
pergaulan/kegiatan
(sense
of
participation)
4. Kebutuhan untuk berprestasi (sense of achievement)
Untuk memenuhi kebutuhan sosial ini seorang pimpinan harus peka terhadap
situasi anggotanya. Kalau kebutuhan ini tidak tercapai dapat menyebabkan motivasi
anggotanya lemah. Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus menciptakan kondisi
sedemikian rupa sehingga bawahan itu merasa diperdulikan dan dihargai dalam unit
kerjanya untuk meningkatkan produktivitas yang berdampak pada kinerjanya (Tenty,
2004).
2. Teori Dua Faktor dari Herzberg
Herzberg mengembangkan teori ini kearah motivasi yang mempunyai
implikasi luas bagi manajemen dan usaha-usahanya kearah pemanfaatan sumber daya
manusia yang efektif.
a. Faktor membuat orang merasa tidak puas
Ada serangkaian kondisi ekstrinsik, keadaan pekerjaan yang menyebabkan
rasa tidak puas diantara karyawan apabila kondisi ini tidak ada. Jika kondisi ini ada,
maka hal itu tidak perlu memotivasi karyawan. Kondisi ini adalah faktor-faktor yang
membuat orang merasa tidak puas atau disebut juga faktor kesehatan karena faktor ini
diperlukan untuk mempertahankan tingkat yang lebih rendah yaitu tingkat tidak
adanya ketidakpuasan.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Valensi
Hasil dari suatu tingkah laku tertentu mempunyai valensi atau kekuatan untuk
memotivasi, valensi ini bervariasi dari satu individu ke individu yang lain.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
seseorang sebagai
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Gejala utama yaitu batuk terus menerus selama tiga minggu atau lebih,
gejala tambahan yang sering dijumpai : (a) dahak bercampur darah (b) batuk darah (c)
sesak nafas dan rasa nyeri dada (d) badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan
turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan,
demam meriang lebih dari sebulan.
Penemuan penderita TB Paru yaitu dengan cara menunggu penderita datang
sendiri memeriksakan diri ke puskesmas atau unit pelayanan kesehatan (penemuan
suspek secara pasif) dan di dukung dengan penyuluhan secara aktif baik oleh petugas
maupun masyarakat. Penyuluhan dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Penyuluhan secara langsung bisa dilakukan pada perorangan dan
kelompok, sedangkan penyuluhan tidak langsung dilakukan dengan menggunakan
media dalam bentuk bahan cetak seperti leaflet, poster atau spanduk. Dan juga dapat
menggunakan media massa yang dapat berupa koran, majalah, radio dan televisi
(Depkes, 2002).
Setelah ditemukan tersangka penderita TB Paru kemudian dilakukan
penegakan diagnosis dengan melakukan berbagai pemeriksaan dahak secara
mikroskopik langsung, biakan, rontgen, dan test tuberkulin. Pada saat ini yang
digunakan di Puskesmas adalah pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung.
Semua tersangka harus diperiksa tiga spesimen dahak dalam waktu dua hari berturutturut, yaitu : sewaktu-pagi-sewaktu (SPS). Diagnosis TB Paru dapat ditegakkan
dengan ditemukan kuman BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopik, hasil
pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga spesimen SPS positif
(Depkes RI, 2002).
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Penemuan secara pasif akan lebih efektif jika didukung penyuluhan secara
aktif, baik oleh petugas kesehatan maupun masyarakat, untuk meningkatkan cakupan
penemuan tersangka penderita. Cara ini dikenal dengan sebutan Passive Promotive
case finding (penemuan penderita secara pasif dengan promosi yang aktif) (Depkes
RI, 2002).
Pada setiap wilayah kerja unit pelayanan kesehatan, jumlah penduduk
merupakan sasaran penanggulangan TB Paru yang perlu diperhitungkan. Jumlah
penduduk merupakan bahan pertimbangan penyediaan tenaga dan sarana yang akan
digunakan dalam pelaksanaan program, mengingat komposisi penduduk serat aspek
sosial dan ekonomi tidak sama pada setiap wilayah (Manaf, 1997).
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
f. TB. 06. Daftar tersangka penderita (suspek) yang diperiksa dahak S-P-S
g. TB. 07. Laporan triwulan penemuan penderita baru dan kambuh.
h. TB. 08. Laporan triwulan hasil pengobatan penderita TBC Paru yang
terdaftar 12 sampai 15 bulan lalu
i.
j.
k. TB. 11. Laporan triwulan hasil pemeriksaan dahak akhir tahap intensif
untuk penderita terdaftar 3-6 bulan lalu
l.
terhadap
kinerja
petugas
TB
Paru
Puskesmas.
Peneliti
mencoba
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Variabel Terikat
MOTIVASI KERJA
1. Tanggung jawab
2. Prestasi
3. Insentif
4. Kondisi kerja
5. Pengakuan
6. Supervisi
KINERJA PETUGAS
TB PARU PUSKESMAS
2.
adalah Adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja petugas TB Paru Puskesmas
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.2. Sampel
Berhubung karena populasi penelitian sedikit maka sampel diambil secara
total sampling yaitu sebesar 34 orang (Notoatmodjo, 2002).
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
hubungan antara sesama rekan kerja dan atasan serta didukung oleh sarana
prasarana pelaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit TB Paru.
5. Pengakuan (cognition) adalah Petugas TB Paru memperoleh pengakuan dari
Kepala Puskesmas bahwa ia adalah orang, berprestasi, dikatakan baik, diberi
penghargaan, pujian, dan dimanusiakan.
6. Supervisi adalah salah satu kegiatan pokok dari manajemen. Kegiatan
supervisi ini erat hubungannya dengan kegiatan monitoring dan evaluasi.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
No.
1
Skala
ukur
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
No.
1
Skala
ukur
Interval
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
= konstanta regresi
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 4.2. Distribusi Jumlah Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Medan
Tahun 2008
No.
Uraian
Jumlah
1.
Dokter Spesialis
8
2.
Dokter Umum
109
3.
Dokter Gigi
95
4.
S2
14
5.
S.ST
2
6.
Tenaga Kesehatan Masyarakat
19
7.
Tenaga Sanitasi
42
8.
Apoteker
624
9.
Asisten Apoteker
123
10.
Bidan
335
11.
Perawat
481
12.
Perawat Gigi
78
13.
Tenaga Gizi
42
14.
APRO
3
15.
AKNES
16
AKFIS
1
17.
Analis
45
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2008
lama bekerja responden yang paling banyak adalah >20 tahun sebesar 17 orang
(50,0%). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3.
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Petugas TB Paru
Puskesmas di Kota Medan Tahun 2009.
No.
KARAKTERISTIK
F
PERSENTASE (%)
1.
Jenis Kelamin
a. Perempuan
33
97,1
b. Laki-laki
1
2,9
34
100
Jumlah
2.
Umur
< 30 tahun
1
2,9
31-39 tahun
6
17,6
>40 tahun
27
79.4
Jumlah
34
100
3.
Status Perkawinan
a. Belum Kawin
b. Kawin
34
100
Jumlah
4.
Tingkat Pendidikan
a. SPK/SMA
13
38,2
b. DI
10
29,4
c. DIII
11
32,4
Jumlah
34
100
5.
Lama Bekerja
a. 1 9 tahun
4
11,8
b. 10-19 tahun
13
38,2
c. > 20 tahun
17
50,0
Jumlah
34
100
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2009)
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
4.4. Deskripsi Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Di Kota Medan Tahun 2009.
Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas diukur melalui penemuan penderita
TB Paru. Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas ini dikategorikan baik, sedang dan
buruk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penemuan penderita TB Paru, 7
orang (20,6%) memiliki kualitas baik, sedang 26 orang (76,5%) dan buruk 1 orang
(2,9%). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
sebagai petugas TB Paru juga merupakan faktor penunjang petugas TB Paru tidak
giat menjaring suspek di lapangan, sehingga atasan perlu meningkatkan lagi motivasi
petugas untuk lebih giat lagi menjalankan tugas nya.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
R Square
Adjusted
Std.Error of the
R Square
Estimate
.595a
.354
.210
.408
a. Predictors: (Constant), TOTPEN-K, TOTTJ-K, TOTKON-K, TOTINS-K,
TOTPRE-K
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
BAB V
PEMBAHASAN
Kinerja petugas TB Paru Puskesmas adalah hasil kerja petugas sesuai dengan
uraian tugas yang diemban. Kinerja petugas TB Paru dilihat dari penampilan kerja
tenaga petugas dalam melakukan P2P TB Paru di Puskesmas Kota Medan, yaitu:
Menemukan Penderita, melakukan penjaringan tersangka pada penderita, meliputi
penjaringan tersangka secara passive promotive case finding, mengumpulkan dahak
dan mengisi buku daftar suspek,membuat sediaan hapus dahak dan mengirim sediaan
tersebut ke laboratorium, menegakkan diagnosis dan membuat klasifikasi type
penderita, mengisi kartu penderita dan kartu identitas penderita, memeriksa kontak
terutama kontak dengan penderita TB Paru BTA (+) dan memantau jumlah suspek
yang diperiksa dan jumlah penderita TB Paru yang ditemukan.
Teknik penilaian dilakukan dengan penilaian diri sendiri (self appraisal),
dengan harapan petugas TB Paru Puskesmas tersebut dapat lebih mengenal kekuatan
dan kelemahan dirinya, sehingga mampu mengidentifikasi aspek-aspek perilaku kerja
yang perlu diperbaiki pada masa yang akan datang.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa 7
terhadap
kinerja
petugas
TB
Paru
Puskesmas,
(76,5%) dan buruk 1 orang (2,9%). Artinya kemampuan petugas TB Paru Puskesmas
dalam penemuan penderita TB Paru masih belum optimal.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
dengan p= 0,108 > 0,05. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebagian besar
responden (88,2%) memiliki tanggung jawab sedang dan (8,8%) memiliki tanggung
jawab buruk, serta 2,9% memiliki tanggung jawab baik.
Hal ini bertolak belakang dengan teori motivasi yang dikemukakan oleh
Herzberg bahwa faktor yang berasal dari dalam (intrinsik) seperti tanggung jawab,
pengakuan, keberhasilan dan pengembangan merupakan motivator atau faktor
pendorong yang kuat bagi pegawai dalam bekerja (Zainun, 1989).
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa petugas TB Paru
Puskesmas di dalam melaksanakan pekerjaannya penuh dengan tanggung jawab
karena program TB Paru yang dibuat oleh pemerintah memberikan gaji tambahan
kepada pemegang program sehingga tanggung jawab tersebut didasarkan atas
kepatuhan yang kuat terhadap perintah atasan. Tetapi tanggung jawab yang tinggi ini
tidak berpengaruh terhadap kinerja petugas TB Paru Puskesmas, karena tanggung
jawab ini hanya ketakutan semata kepada atasan.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
motivator atau faktor pendorong yang kuat bagi pegawai dalam bekerja (Zainun,
1989).
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa prestasi tidak
berpengaruh terhadap kinerja petugas TB Paru Puskesmas karena prestasi kerja setiap
petugas TB Paru Puskesmas walaupun tidak menonjol yang dilihat, setiap petugas TB
Paru Puskesmas selalu diberikan kesempatan untuk mencapai hasil yang lebih baik
atas pekerjaannya oleh Kepala Puskesmas, tetapi kinerja petugas TB Paru masih
rendah.
hasil
pengamatan
dilapangan
bahwa
insentif
tidak
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Paru Puskesmas sudah memperoleh gaji khusus tiap bulannya sebagai pemegang
program TB Paru, tetapi kinerja petugas TB Paru masih rendah.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Pada variabel tanggung jawab menunjukkan bahwa petugas TB Paru Puskesmas
memiliki rasa tanggung jawab yang baik terhadap pekerjaannya yaitu sebesar 1
orang (2,9%), sedang yaitu sebesar 30 orang (88,2%), dan buruk sebesar 3 orang
(8,8%).
2. Pada variabel prestasi, ada 8 orang (23,5%) dalam kategori baik dan ada 13 orang
(38,2%) dalam kategori sedang, serta buruk 13 orang (38,2%).
3. Pada variabel insentif, 19 orang (55,9%) dalam kategori sedang, 15 orang (44,1%)
dalam kategori buruk.
4. Pada variabel kondisi kerja ada 6 orang (17,6%) yang menyatakan kondisi kerja
baik, dan 28 orang (82,4%) menyatakan kondisi kerja sedang.
5.
6.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, peneliti menyarankan :
1. Kepada pihak Dinas Kesehatan Kota Medan, agar kiranya lebih meningkatkan
lagi kegiatan supervisi dalam memonitoring dan mengevaluasi hasil kerja
petugas TB Paru Puskesmas.
2. Kepada Kepala Puskesmas, agar kiranya lebih meningkatkan hubungan yang
harmonis terhadap bawahan dan lebih memperhatikan lagi akan kebutuhan
bawahannya.
3. Kepada petugas TB Paru Puskesmas, agar kiranya lebih bertanggung jawab
lagi atas pekerjaan yang diembankan kepadanya dan lebih meningkatkan
kualitas kinerjanya.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Manaf, A., 1997. Pemberantasan Tuberkulosis Pada Repelita VI. Cermin Dunia
Kedokteran no.115
Nawawi, H., 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Gajah Mada Universitas Press. Jogjakarta.
Notoatmodjo, S., 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan; edisi revisi cetakan II.
Rieneka Cipta. Jakarta.
--------------------, 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan. Adi Offset. Yogyakarta.
Nursalam, 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik,
Edisi Pertama, Salemba Medika, Jakarta.
Pratomo, Hadi dan Sudarte, 1986. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian di
Bidang Kesehatan Masyarakat dan Keluarga Berencana. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
Robbins, S.p., 1996. Teori Organisasi (Struktur, Deain, Aplikasi), Edisi Tiga,
Penerbit arcan. Jakarta
...................., 2003. Perilaku Organisasi, Edisi Kesembilan. PT. Indeks, Jakarta
Saydam, Gouzali, 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Djambatan. Jakarta
Singarimbun, M., 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta
Soekidjo Notoatmodjo., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Cetakan
Pertama, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Suwita, 2001. Pengaruh Variabel Kemampuan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Petugas Farmasi dan LPLPO Puskesmas di Kabupaten
Padang Pariaman. Skripsi FKM USU. Medan.
Tenty, K.D.P.S., 2004. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Tenaga
Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit H. Adam Malik Medan
Tahun 2004. Skripsi FKM-USU. Medan.
Tety, R, dkk., 1999. DOTS Sebagai Strategi Baru Dalam Penanggulangan TBC
dan Pelaksanaannya di Puskesmas. Medika Nno.4 Tahun XXV.
Zainun, Buchari, 1989. Manajemen dan Motivasi. Balai Aksara.Jakarta.
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
KUESIONER PENELITIAN
:
: a. Laki-laki
Umur
Tingkat Pendidikan
: .. tahun
:
Status
: Kwn/Blm Kwn/Janda/Duda
Jabatan/ Golongan
Lama Bekerja
: .tahun/ ..bulan
Asal Puskesmas
b. Perempuan
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
A. Tanggung Jawab
No
1
2
3
Pernyataan
KK TP
KK TP
B. Prestasi
No
1
2
3
Pernyataan
Kepala Puskesmas memberikan kesempatan kepada saya
untuk mencapai hasil yang lebih baik atas pekerjaan saya
Saya akan bekerja keras melaksanakan tugas saya sesuai
dengan kemapuan dan pengetahuan yang saya miliki
Pekerjaan yang diberikan oleh Kepala Puskesmas selalu
sesuai dengan jenjang pendidikan saya
C. Insentif
No
1
2
3
Pernyataan
Saya termotivasi untuk bekerja dengan adanya pemberian
insentif
Diperlukan pemberian insentif yang adil dan layak
Bagi pegawai yang telah lama bekerja akan diberi
penghargaan (piagam, uang, cenderamata)
KK
TP
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
D. Kondisi Kerja
No
1
2
3
Pernyataan
Sarana pendukung dan peralatan kerja sangat memadai
(memenuhi standar)
Di Puskesmas ini manajemen bekerjanya sangat baik
Hubungan kerja sesama petugas lainnya baik dan antara
atasan bawahan baik dan harmonis
KK
TP
E. Pengakuan
No
1
2
3
Pernyataan
S KK
TP
KK
TP
F. Supervisi
No
1
2
3
Pernyataan
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
A. Menemukan Penderita
No
1
2
3
4
5
6
Pernyataan
KK
TP
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan
Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit (P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
NO
JENKEL
UMUR
UMUR_K
PDDK
STA
JBT
LK
LK_K
PUS
TJ1
TJ2
TJ3
PRE1
PRE2
PRE3
INS1
INS2
INS3
KON1
KON2
KON3
PEN1
PEN2
PEN3
SUV1
52
28
11
43
17
42
17
46
20
26
43
21
24
50
22
19
42
21
27
41
21
25
42
19
23
10
42
21
22
11
43
21
10
12
46
20
15
13
32
12
14
47
25
13
15
23
16
46
20
17
43
18
45
20
19
47
12
20
52
23
21
21
50
20
22
52
24
31
23
51
22
32
24
50
28
20
25
41
19
30
26
37
15
16
27
37
15
28
28
37
15
29
29
43
18
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit
(P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
30
41
18
34
31
41
18
32
40
13
14
33
38
19
33
34
42
19
17
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit
(P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
NO
KIN2
KIN3
KIN4
KIN5
KIN6
TOTTJ
TOTTJ_K
TOTPRE
TOTPRE_K
TOTINS
TOTINS_K
TOTKON
TOTKON_K
TOTPEN
TOTPEN_K
TOTSUV
TOTSUV
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit
(P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.
30
31
32
33
34
Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit
(P2P) TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.