Você está na página 1de 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keadaan cuaca merupakan salah satu factor penting dalam kehidupan kita sehari
hari. Cuaca itu sendiri merupakan suatu kondisi udara di suatu tempat pada saat yang
relatif singkat yang meliputi kondisi suhu, kelembaban, serta tekanan udara sebagai
komponen utamanya. Pencarian metode untuk memprediksi cuaca adalah kegiatan yang
akhir-akhir ini banyak dilakukan oleh peneliti terhadap atmosfer atau cuaca. Dikarenakan
banyaknya tuntutan dari berbagai pihak yang membutuhkan informasi kondisi atmosfer
yang lebih cepat, lengkap, dan akurat. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) sebagai perusahaan negara yang bertugas sebagai pengamat cuaca mampu
memprediksikan cuaca melalui metode konvensional baik itu metoda statistic maupun
dinamik yang mencakup radius 5 10 km untuk 1 titik pengamatan di wilayah yang dapat
diprediksikan.
Pembuatan prakiraan cuaca yang selama ini dilakukan dengan cara
konvensional terkadang tidak berjalan dengan efektif dan efisien. seperti yang dilakukan
oleh BMKG Jambi yang selama ini masih menggunakan banyak sekali sumber data dan
model analisa cuaca baik yang di buat oleh BMKG Pusat sendiri, atau melalui webnya
BOM Australia, Arpege Perancis dan KMA Korea yang dikombinasikan dengan kondisi
beberapa parameter cuaca yang ada di BMKG Jambi sendiri yang sangat penting
pengaruhnya dalam dinamika perubahan cuaca. Selama ini metode yang dipakai diatas
kurang efisien dan memerlukan waktu yang cukup lama.
Logika fuzzy merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan keadaan cuaca yang tercatat selama ini sering mengalami perubahan dan
sering kali tidak menentu. Logika fuzzy sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi
A. Zadeh padatahun 1965. Logika Fuzzy senidiri merupakan sebuah logika yang memiliki
nilai kekaburan atau kesamaran (fuzzyness) antara benar dan salah. Dalam teori logika
fuzzy sebuah nilai bisa bernilai benar dan salah secara bersamaan namun berapa besar
kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobot keanggotaan yang
dimilikinya. Banyak peneliti yang pada akhirnya menerapkan metode fuzzy dalam
memecahkan suatu masalah dan menentukan suatu keputusan. beberapa hasil penelitian
tersebut kemudian dipublikasikan dalam bentuk jurnal seperti yang salah satu penulis dapat
untuk di analisis yaitu jurnal dengan judul APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN

DENGAN LOGIKA FUZZY (STUDY KASUS : PRAKIRAAN CUACA DI BMKG


JAMBI).
Pada jurnal APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN LOGIKA
FUZZY (STUDY KASUS : PRAKIRAAN CUACA DI BMKG JAMBI yang merupakan
terbitan JURNAL INFORMATIKA Vol 7, No. 2, Juli 2013 yang dibuat oleh Lucy
Simorangkir

dan

Muchammad

Nur

(Program

StudiTeknikInformatika

STMIK

NurdinHamzah) secara garis besar membahas mengenai perancangan aplikasi dengan


metode logika fuzzy dalam studi kasus Peramalan Prakiraan Cuaca di BMKG Jambi. Dari
Jurnal tersebut, kami sebagai pembuat makalah ini berusaha untuk membahas dan
menganalis isi dan tujuan dari pembuatan jurnal

yang telah dipublikasikan tersebut,

terutama dalah hal penerapan Logika Fuzzy untuk membuat system penentu keputusan
untuk mengetahui keadaan cuaca.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari proses analisis jurnal
APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN LOGIKA FUZZY (STUDY KASUS :
PRAKIRAAN CUACA DI BMKG JAMBI) adalah sebagai berikut :
1. Bagaiamana penerapan Logika Fuzzy yang digunakan dalam pembuatan aplikasi
penentu keputusan ?
2. Proses apa sajakah yang ada pada Penerapan Logika Fuzzy dalam pembuatan
Aplikasi Penentu Keputusan (Study Kasus : Prakiraan Cuaca Di Bmkg Jambi)
1.3 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dari rumusan masalah yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan Logika Fuzzy yang digunakan dalam pembuatan
aplikasi penentu keputusan
2. Untuk mengetahui beberapa proses yang ada pada Penerapan Logika Fuzzy dalam
pembuatan Aplikasi Penentu Keputusan (Study Kasus : Prakiraan Cuaca Di Bmkg
Jambi)

BAB II
PEMBAHASAN

Aplikasi Pendukung Keputusan dengan Logika Fuzzy (Studi Kasus : Prakiraan


Cuaca di BMKG Jambi) bertujuan khususnya untuk mempermudah Prakirawan Cuaca
meramalkan cuaca dengan parameter cuaca yang berkaitan dengan dinamika perubahan
cuaca (suhu udara, tekanan udara, dan kelembaban udara). Metode pengembangan sistem
yang digunakan, yaitu UML (Unified Modelling System). UML pada sistem yang
dibangun ini terdiri dari use case diagram dan activity diagram. Berikut ini Use case
diagram dari aplikasi ini.

Logika fuzzy yang digunakan pada aplikasi ini menggunakan metode Mamdani.
Perangkat lunak ini dirancang menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 namun

sebelumnya data diolah dan dianalisis dengan Perangkat Lunak MATLAB 6.1. Tampilan
menu Utama terdiri dari 2 bagian yaitu Menu Olah Data dan Menu Pelaporan.
a. Menu Olah Data berisi data input data Prakirawan, input data dinas, input data
Pengguna, input data parameter cuaca,input data pengaturan cuaca dan input data
Prakiraan cuaca.

Input data Prakirawan digunakan untuk memasukkan data-data

prakirawan. Input data dinas digunakan untuk memasukkan data-data dinas


Prakirawan. Input Data Pengguna digunakan

untuk memasukkan data-data

Pengguna.Input Data Parameter Cuaca digunakan untuk memasukkan data-data


Parameter berupa kode untuk alat cuaca. Input Data Pengaturan Cuaca Digunakan
untuk memasukkan data-data Parameter cuaca yang dalam form tersebut ada input dan
outputnya. Input Data Prakiraan Cuaca. Input data prakiraan cuaca ini awalnya
diperoleh dari perhitungan metode Mamdani atau metode Max-Min pada suatu fungsi
implikasi. Ada beberapa variabel fuzzy yang akan dimodelkan, yaitu :
1.

Input Kelembaban Udara, Nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan


dirumuskan sebagai berikut: himpunan fuzzy sangat rendah, himpunan fuzzy
rendah, himpunan fuzzy sedang, himpunan fuzzy tinggi, himpunan fuzzy sangat
tinngi.

2.

Input Tekanan Udara


Nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan dirumuskan: Himpunan fuzzy
sangat rendah, Himpunan fuzzy rendah, Himpunan fuzzy sedang, Himpunan

3.

fuzzy tinggi, Himpunan fuzzy sangat tingngi


Input Suhu Udara
Nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan dirumuskan: Himpunan fuzzy
sangat rendah, Himpunan fuzzy rendah, Himpunan fuzzy sedang, Himpunan

4.

fuzzy tinggi, Himpunan fuzzy sangat tingngi


Output Kelembaban Udara
Nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan dirumuskan: Himpunan fuzzy
sangat rendah, Himpunan fuzzy rendah, Himpunan fuzzy sedang, Himpunan

5.

fuzzy tinggi, Himpunan fuzzy sangat tingngi


Output Suhu Udara
Nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan dirumuskan: Himpunan fuzzy
sangat rendah, Himpunan fuzzy rendah, Himpunan fuzzy sedang, Himpunan

6.

fuzzy tinggi, Himpunan fuzzy sangat tinggi


Output Kondisi Cuaca:
Nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan dirumuskan : Himpunan fuzzy
hujan, Himpunan fuzzy hujan, Himpunan fuzzy cerah berawan, Himpunan fuzzy
hujan berawan, Himpunan fuzzy cerah. Aturan yang mewakili kondisi yang ada
dari aturan fuzzy yang dihasilkan yaitu sebagai berikut.

Aturan ke-1 Kondisi cuaca Hujan


[R1] If (kelembaban udara is sangat rendah) And (tekanan udara is rendah)
And (suhu udara is sangat rendah) Then (out kelembaban is sangat

tinggi) (out suhu is sangat rendah) (cuaca hujan).


Aturan ke-2 Kondisi cuaca Cerah
[R2] If (kelembaban udara is rendah) And (tekanan udara is sangat rendah)
And (suhu udara is rendah) Then (out kelembaban is sangat rendah) (out

suhu is sangat tinggi) (cuaca cerah).


Aturan ke-3 Kondisi cuaca Cerah Berawan
[R3] If (kelembaban udara is sangat rendah) And (suhu udara is rendah)
Then (out kelembaban is rendah) (out suhu is sedang) (cuaca cerah

berawan).
Aturan ke-4 Kondisi cuaca Hujan Berawan
[R4] If (kelembaban udara is sedang) And ( tekanan udara is sangat
rendah) And (suhu udara is sedang) Then (out kelembaban is sedang)

(out suhu is tinggi) (cuaca hujan berawan).


Aturan ke-5 Kondisi cuaca Berawan
[R5] If (kelembaban udara is sedang) And ( tekanan udara is rendah) And
(suhu udara is sedang) Then (out kelembaban is tinggi) (out suhu is

rendah) (cuaca berawan).


b. Menu Pelaporan terdiri dari laporan data Prakirawan dan laporan data pengguna.
Laporan Pengguna digunakan untuk memasukkan data-data Para Pengguna prakiraan
juga kepentingannya meminta prakiraan cuaca baik peorangan atau instansi dan
Laporan Grafik Fuzzy Banding BMKG dan Diagram Kesamaan Data BMKG Dengan
Fuzzy digunakan untuk memasukkan data-data BMKG dan pemodelan Fuzzy.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
- Dari analisis yang telah dilakukan di dapat bahwa Aplikasi Pendukung Keputusan
dengan Logika Fuzzy (Studi Kasus : Prakiraan Cuaca di BMKG Jambi) bertujuan
khususnya untuk mempermudah Prakirawan Cuaca meramalkan cuaca dengan

parameter cuaca yang berkaitan dengan dinamika perubahan cuaca (suhu udara,
tekanan udara, dan kelembaban udara).
- Logika fuzzy yang digunakan pada aplikasi yang dikembangkan menggunakan
metode Mamdani. Perangkat lunak ini dirancang menggunakan Microsoft Visual
Basic 6.0 namun sebelumnya data diolah dan dianalisis dengan Perangkat Lunak
MATLAB 6.1. dan dalam perancangan aplikasi tersbut menggunakan Metode
pengembangan sistem UML (Unified Modelling System).
- Adapun proses proses yang ada dalam aplikasi yang dikembangkan yaitu proses
input data yang meliputi masukan data berupa suhu udara (T), tekanan udara di
BMKG Jambi (P) dan kelembaban relatif (RH). Kemudian hasilnya adalah
masukan peramalan cuaca yang berupa suhu rata-rata (T), kelembaban relatif ratarata (RH) dan kondisi keadaan cuaca semua tersebut diolah menggunakan metode
mamdani
3.2 Saran
Logika Fuzzy merupakan salah satu metode yang lumayan popular digunakan
dalam memecahkan suatu masalah. Penggunaan metode ini juga tidak begitu sulit, hanya
saja pemilihan langlah langkah yang tepat dalam penerapan Logika Fuzzy menjadi titik
penentu keberhasilan. jadi dalam hal ini, kami sebagai penulis menyarankan agar mampu
dan teliti dalam mimiilh langkah dan metode yang digunakan untuk menentukan
penyelesaian suatu masalah, karena hal inilah yang nantinya menjadi suatu kunci sukses
suatu masalah bisa terselesaikan.

Você também pode gostar