Você está na página 1de 146

Caturto Priyo N.

JILID 3

Ternak
Ruminansia
untuk
Sekolah Menengah Kejuruan

03-0

13,618.00

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional

Caturto Priyo Nugroho

AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 3
SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional


Dilindungi Undang-undang

AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 3
Untuk SMK
Penulis utama

: Caturto Priyo Nugroho

Ukuran buku

: 17,6 cm x 25 cm

NUG
a

NUGROHO, Caturto Priyo.


Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 3 untuk SMK /oleh Caturto Priyo
Nugroho ---- Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
viii. 144 hlm
Daftar Pustaka : 441-442
Glosarium
: 443-448
ISBN
: 978-602-8320-00-9
ISBN
: 978-602-8320-03-0

Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008

KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai
bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa
SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit didapatkan di pasaran.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi
syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis
yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan
Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK. Buku
teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan
Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau
difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga
penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan
ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat
khususnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah
Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya
sebagai sumber belajar.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para
peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku
ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.
Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, 17 Agustus 2008
Direktur Pembinaan SMK

iii

KATA PENGANTAR
Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMK Pertanian,
program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku membahas aspek teknis
budidaya ternak ruminansia besar dan aspek manajemen. Aspek teknis budidaya
meliputi potensi dan peran peternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3,
memilih bibit, memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksana
pemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputi analisis
kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapat membekali siswa dalam
menguasai kompetensi yang ditetapkan pada kurikulum.
Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah, sedangkan
kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usaha peternakan ruminansia.
Ternak ruminansia besar yang utama adalah sapi perah, potong, dan kerbau. Produk
ternak ruminansia umumnya terdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi
peternakan sebagai sumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil
limbah pertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja.
Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasar budidaya.
Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan, fasilitas, pencegahan
penyakit, dan pengelolaan dengan prinsip good management practices.
Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan, keselamatan
kerja (K3). K3 diperlukan untuk keselamatan peternak, ternak, dan produknya.
Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibit ternak.
Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yang maksimal. Untuk
dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis
ternak, asal-usul ternak, dan performansi masing-masing ternak.
Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yang
ditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak. Pemenuhan
kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agar ternak menghasilkan
daging dan susu secara optimal. Pakan yang diberikan berupa hijauan pakan ternak
dan konsentrat. Pakan yang diberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap
memperhatikan nutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentrat
menggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi dengan harga
termurah.

Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dari iklim, dan
keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim di Indonesia. Peralatan
merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat mengelola ternak. Ketersediaan
peralatan yang memadai akan meningkatkan produktifitas peternak.
Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlu menjaga
kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit. Biaya pengobatan ternak
lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit, sehingga moto mencegah lebih baik
daripada mengobati diterapkan di bidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor
penyebab penyakit, menjaga kebersihan, dan melakukan upaya-upaya pencegahan
penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-gejala penyakit. Hasil
diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatan penyakit.
Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum, membersihkan
kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menangani ternak, mengawinkan ternak,
membantu proses kelahiran, mengoperasikan peralatan budidaya, memerah, dan
lain-lain. Pada setiap jenis ternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus.
Pemeliharaan pejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukan
penanganan yang berbeda.
Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencana
pemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan, dan pengendalian
pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat di mana kebutuhan ternak kurban
meningkat dengan harga yang tinggi. Saat tersebut membuka peluang yang baik
untuk memasarkan ternak kurban.
Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomi yang
baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiri dari biaya tetap dan
biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan dengan perhitungan analisis laba/rugi,
neraca, dan aliran dana (cashflow).
Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembangan agribisnis
peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan, inovasi teknologi, dan
pengembangan SDM.
Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yang berisi
instruksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses.
Penulis

vi

DAFTAR ISI
Kata Sambutan
Kata Pengantar
Daftar Isi

iii
v
vii

BAB 8. TATALAKSANA PEMELIHARAAN


1. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Perah
2. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong
3. Penanganan Ternak
4. Aplikasi Konsep
5. Kasus
6. Pengayaan

313
355
365
380
380
381

BAB 9. PEMASARAN HASIL


1. Konsep Pemasaran
2. Konsep Perilaku Konsumen
3. Konsep Strategi Bersaing
4. Strategi Bersaing Generik Porter
5. Pengembangan Strategi Bersaing
6. Strategi Pemasaran
7. Taktik Pemasaran
8. Jalur Tata Niaga Ternak
9. Menyusun Rencana Pemasaran Sapi Potong
10. Memasarkan Hewan Kurban
11. Peluang Kerja Pemasaran
12. Lembar Aplikasi Konsep
13. Lembar Pemecahan Masalah
14. Lembar Pengayaan

383
387
390
392
393
394
395
401
405
416
418
419
419
419

BAB 10. ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMINANSIA BESAR


1. Pengantar
2. Data Teknis Sapi Perah
3. Biaya Produksi
4. Perhitungan Pendapatan
5. Akuntansi Keuangan
6. Aplikasi Konsep
7. Lembar Pemecahan Masalah
8. Lembar Pengayaan

421
423
426
428
429
436
436
437

vi

BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN


1. Meningkatkan Koordinasi
2. Meningkatkan Kapasitas dan Pemberdayaan SDM
3. Peningkatan Sarana dan Prasarana
4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi
5. Peningkatan Pendidikan
6. Pengembangan Infrastruktur
Daftar Pustaka
Glosarium

viii

439
439
440
440
440
440
Lampiran A.
Lampiran B.

BAB 8
TATALAKSANA PEMELIHARAAN

1.

Tata
laksana
Sapi Perah

Pemeliharaan

minggu lagi hendak beranak, haruslah


diberikan pakan penguat yang jumlahnya

1.1. Pembesaran Anak

lebih dari yang dibutuhkan (challange

Hasil dari suatu peternakan sapi


perah tergantung kepada keberhasilan
program pembesaran anak-anak sapi
dan sapi dara sebagai replacement stock
untuk dapat mempertahankan ataupun
menaikkan

produksi

perusahaan

susu

tersebut.

dari

Rata-rata

persentase mortalitas anak-anak sapi


umur di bawah 3 bulan bisa sampai
20%.
Di

beberapa

peternakan,

pada

umumnya adalah lebih ekononis bagi


seorang peternak membesarkan sendiri
anak sapi untuk replacement, walaupun
terdapat pula beberapa perkecualian,
misalnya pada peternakan sapi
yang

terletak

dekat

perah

pada kota-kota

besar, kerap kali menjual anak sapinya


yang baru dilahirkan berhubung tak
adanya

tanah

untuk

Sapi-sapi betina dewasa yang 2-3

membesarkan

feeding) untuk menstimulir produksi susu


yang tinggi pada masa laktasi berikutnya
dan menghasilkan anak yang kuat. Dua
atau tiga hari sebelum sapi betina beranak hendaklah dipisahkan dari sapi-sapi
lainnya dan ditempatkan pada kandang
tempat beranak yang sebelumnya telah
dibersihkan dan dihapushamakan (desinfektir) serta telah diberi alas (bedding)
dari jerami kering.
P a d a u m u m n y a s a p i - s a p i a k an
beranak dengan mudah tanpa ditolong
oleh manusia, tetapi ada pula beberapa
sapi yang perlu ditolong, bila waktu beranaknya itu lama sekali, guna mencegah
kematian dari anaknya. Segera setelah
sapi itu beranak induk sapi tersebut akan
menjilat-jilat anaknya, dengan maksud
untuk mengeringkan badan anaknya
dan menstimulir peredaran darah serta

anak-anak sapi tersebut, sehingga harus


membeli sapi-sapi dara dari tempat lain.

313

pernafasannya.

Bila

sapi

tersebut

sapi tersebut memberikan rangsangan

tidak menjilat anaknya lendir yang

pada

terdapat pada

memudahkan pemancaran air susu.

tersebut
sapi

hidung

anak

sapi

harus dibersihkan dan anak

tersebut

harus

dikeringkan

dengan lap yang bersih dan kering.


Bila anak yang dilahirkan mendapat
kesulitan

bernafas,

ditolong

dengan

buatan.
bernafas

maka
cara

Segera

pernafasan

setelah

pada

haruslah

anak

tiap-tiap

maka tali pusarnya

sapi

kelahiran,

harus

diolesi

dengan yodium tintur untuk mencegah


terjadinya infeksi pada tali pusarnya.
Kemudian
tempat

bersihkan

beranak

dari

kandang

jerami-jerami

yang basah dan diberi jerami yang


kering sebagai kasur untuk anak sapi
yang baru lahir, sehingga anak sapi itu
mendapat tempat yang cukup hangat.
Di

samping

itu

ambing

induknya

dibersihkan dengan air hangat dan


kalau

memungkinkan

dicampur

dengan air chloor untuk mencegah


terjadinya mastitis.

itu dalam keadaan normal, maka akan


pada

induknya

30

menit

setelah lahir. Bila anak sapi tidak dapat


menyusu

sendiri,

maka

hendaknya

dibantu menyusukan kepada induknya.


Hal ini perlu sebab anak sapi tersebut
harus

mendapat

kolostrum

dari

induknya, di samping itu supaya anak

314

induknya

Kolostrum

sangat

sehingga

diperlukan

oleh anak sapi yang baru lahir, karena


banyak mengandung antibodi, protein,
vitamin- vitamin (terutama vitamin A, B,
C, D, E) dan mineral. Kolostrum juga
mempunyai sifat mencahar dan untuk
memacu alat pencernaan
supaya

bekerja

anak

dengan

sapi
baik.

Sekurang-kurangnya anak sapi harus


mendapat kolostrum selama 3 hari.
1.2. Pemberian Susu pada Anak Sapi
Pada
dibiarkan

umumnya

anak

bersama-sama

sapi

induknya

selama 24 jam sampai 48 jam setelah


lahir,

sesudah

dipisahkan

itu baru

dari

anak

induknya

sapi
dan

ditempatkan d i k a n d a n g a n a k sapi.
Tujuannya

adalah

agar

anak

mendapat

cukup

kolostrum

sapi
yang

mempu- nyai suhu yang sama dengan


induknya. Anak sapi yang menyusu

Pada umumnya bila anak sapi


menyusu

ambing

langsung

pada

induknya

akan

memberikan rangsangan pada ambing


induknya

untuk

nantinya mudah

diperah. Dalam pemberian air susu


pada anak sapi, hendaknya air susu
itu diambil dari susu induknya untuk
beberapa hari. Setelah 5-7 hari susu
dari induk lain dapat diberikan pada
anak sapi tersebut. Bila induk mati atau
tidak dapat memberikan

kolostrum

pada anaknya dapat diberi pengganti

umur 4 minggu, terutama pada anak-

kolostrum sebagai berikut:

anak

sapi

yang

besar

dan

kuat,

sedangkan pe- ternak-peternak yang lain


Pengganti kolostrum:

menyukai lepas susu pada umur 12

1 butir telur dikocok dengan 300

minggu. Cara-cara ini tergantung pada

cc air hangat dicampur dengan 12

tenaga dan faktor-faktor biaya yang lain,

sendok teh castrol oil dan 600 cc

besarnya anak sapi, dan kesempatan

susu murni. Diberikan 3 kali sehari

tumbuh anak-anaknya.

selama 4 hari. Ditambah antibiotika.


Antibiotika untuk anak sapi: per os
250

mg

chlortetracycline

tiap

Sebagai

pegangan

berapa

hari

banyaknya susu yang diberikan pada

selama 5 hari, setelah itu 125 mg

anak sapi tergantung pada berat lahir

chlortetracycline selama 16 hari, yang

anak sapi tersebut, ialah kurang lebih

terbaik sesudah lahir disuntik 200 mg

1 0 , 9, 8 dan 5% dari berat lahir

tetracycline (ackromycine) intra mus-

masing-masing

cular (i.m.)

pertama

anak

sampai

umur

dengan

minggu
umur

minggu seperti tertera pada Tabel 38.


Pemberian air susu pada anak
sapi banyak

macam

Beberapa peternak

dan

caranya.

menyapih

Jumlah tersebut diberikan dibagi dua

anak

pagi dan sore dan sebaiknya susu

sapinya pada

tersebut

diberikan

masih

hangat

yang berasal dari perahan pada saat itu.


Tabel 38. Jumlah Pemberian Susu untuk Pedet per Hari (Kg),
berdasarkan Berat Lahir dan Umur

Kel

Berat Lahir

1.

Umur (Minggu)
1

2,5-28,5

2,25

2,50

2,75

2,25

1,75

2.

29 - 33

2,50

2,70

3,25

2,75

1,75

3.

33,5 - 37,5

2,75

3,25

3,75

3,25

1,75

4.

38 - 42

3,25

3,75

4,00

3,75

2,25

5.

42,5 - 46,5

3,75

4,00

4,50

3,75

2,25

6.

47 - 52

4,00

4,50

5,00

4,00

2,25

7.

di atas 52

4,50

5,50

5,50

2,25

Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007

315

Di samping pemberian tersebut

Untuk

mulai

makan

konsentrat

di atas pada umur satu minggu telah

dapat diajarkan dengan mengules-

mulai diajar makan rumput muda yang

uleskan

segar dan tak berembun. Rumput

mulutnya

tersebut

makanan

diberikan

sedikit

demi

sedikit. Semakin besar anak sapi itu

makanan
atau

penguat

menambah

penguat

tersebut

pada
sedikit
pada

ember sesudah anak sapi minum susu.

semakin banyak rumput diberikan.


Contoh pemeliharaan anak sapi
Pada umumnya anak sapi mulai
mau

makan

penguat)

calf

pada

starter

umur

tertera pada Gambar 111.

(makanan

satu

minggu

dalam jumlah sedikit.

Gambar 111. Pemeliharaan Anak Sapi


Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

316

Sesudah
anak
sapi
dapat
menghabiskan
makanan
penguat
sebanyak 12
kg per hari, maka
pemberian
susu dapat dihentikan.
Umur anak sapi dapat menghabiskan
jumlah penguat tersebut tergantung
pada bangsa sapi dan individu anak
sapi tersebut.

Makanan penguat untuk anak sapi


dapat terdiri dari 12 bagian bungkil kelapa, 14 bagian bungkil kacang tanah dan
14 bagian jagung, ketiga macam bahan
makanan itu harus digiling halus menjadi
tepung. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 39.

Untuk anak-anak sapi yang besar


dan tumbuhnya cepat dicapai pada umur
empat atau enam minggu.
Tabel 39. Cara Pemberian Susu untuk Pedet (Per Hari)
Umur

Macam Susu

Banyaknya Pemberian

2 - 3 hari

Kolostrum

2 - 3 per hari

4 - 6 hari

Susu (Kolostrum) 3 x per hari

7 hari

Susu (Kolostrum) 4 x per hari

3 minggu - 1 bulan Susu (Kolostrum) 5 - 6 x per hari + 0.25 kg konsentrat


112 bulan

Susu (Kolostrum) 4 - 5 x per hari + 0,5 kg konsentrat

2 bulan

Susu (Kolostrum) 3 - 4 x per hari + 0.75 kg konsentrat

2 12 bulan

Susu (Kolostrum) 2 - 3 x per hari + 0.90 kg konsentrat cone

3 bulan

Susu (Kolostrum) 2 x per hari + 1,00 kg konsentrat

3 12 bulan

Susu (Kolostrum) 1 x per hari + 1,00 kg konsentrat

4 bulan

Susu (Kolostrum) disapih

Sumber: PT. Taurus Dairy Farm, 2007

317

1.3. Pemeliharaan Anak Sapi


diPasture

Anak-anak

sapi

yang

me-

nunjukkan tanda-tanda sakit, terutama


hendak

karena pernyakit menular haruslah segera

hendaklah

dipisahkan dari anak-anak sapi yang

dipisahkan dari pasture yang dipakai

sehat dan lekas diobati. Bagi peternakan

oleh sapi-sapi dewasa. Hal ini supaya

atau

anak-anak

oleh

terdapat penyakit menular, maka perlu

dewasa,

diadakan vaksinasi terhadap penyakit-

Bila
dilepas

anak-anak
dipasture

maka

sapi tak

sapi-sapi

sapi

yang

diganggu
telah

mencegah anak-anak sapi menyusu

daerah-daerah

yang

banyak

penyakit tersebut.

pada sapi-sapi yang sedang laktasi


dan cacing-cacing dari hewan yang
dewasa

menular

kepada

1.5. Pemotongan Kuku

anak-anak
Kuku

sapi tersebut.

yang

tidak

terpelihara

akan s a n g a t m e n g g a n g g u k a r e n a
Anak-anak sapi yang dilepas di
pasture hendaklah sudah berumur 4
bulan lebih. Anak-anak yang lebih
muda dari umur tersebut tak tahan
terhadap lalat, panas matahari, dan
pergerakan
yang berlebih-lebihan,
karena banyak berlari-lari ke sana
kemari.

dapat mengakibatkan kedudukan tulang

1.4. Pemeliharaan Kesehatan Anak

Kuku yang tumbuh panjang dapat

tracak menjadi salah, sehingga titik


berat badan jatuh pada teracak bagian
belakang, bentuk punggung menjadi
seperti busur, mudah terjangkit penyakit
kuku, dan mengakibatkan kepincangan
pada ternak.

menghambat aktivitas ternak, seper-

Sapi

ti naik-turun kandang, berjalan untuk


Kandang

anak

sapi

harus

dibersihkan tiap hari, kandang dijaga


tetap ke ring, cukup cahaya matahari
dan cukup baik peredaran udaranya.
Ember-ember yang dipergunakan untuk
memberi susu dan makanan yang
cair harus selalu dibersihkan dahulu
sebelum dipakai.

318

mendapatkan makanan dan minum, atau


berdiri dengan baik sewaktu melakukan
perkawinan. Di samping itu menyebabkan ternak sulit berjalan dan timpang,
sehingga mudah terjatuh dan mengalami
cedera. Kalau ternak itu sedang mengalami kebuntingan, maka dapat mengaki
batkan keguguran.

Upaya

untuk

menjaga

agar

1.6. Pemotongan Tanduk (Dehorning)

kedudukan kuku tetap serasi, maka


Tanduk

setiap 3-4 bulan sekali dianjurkan untuk


melakukan pemotongan
teratur,

kuku

secara

terutama kuku kaki bagian

pada

ternak

berfungsi sebagai

alat

sapi

pertahanan

atau bela diri. Namun demikian tanduk

belakang. Sebab kuku kaki depan lebih

sering melukai peternak

keras dibandingkan bagian belakang

yang lainnya. Untuk mencegah hal

yang selalu basah terkena air kencing

tersebut alangkah baiknya

dan

kotoran.

kecepatan
belakang

dari

segi

ternak

kuku

kaki

atau

depan

me-

hilangan

Tetapi

pertumbuhan,
maupun

kaki

miliki kecepatan tumbuh yang sama,

yang

masih

dihilangkan.

dan

tanduk

muda dipotong
Proses

tanduk

sapi

dikenal

pengdengan

dehorning.

sehingga baik kuku belakang maupun


kuku

kaki

depan

perlu

Pemotongan

dilakukan

ini

akan

berlangsung mudah dan aman, kalau

pemotongan secara teratur.

umur ternak di bawah satu bulan.


Tujuan

pemotongan

kuku

Tujuan

pemotongan tanduk

adalah

masalah

memudahkan penanganan ternak dan

penyakit kuku, menjaga keseimbangan

mencegah timbulnya perlukaan akibat

ternak, efisiensi penggunaan

tandukan.

adalah

untuk

mengatasi

ransum,

dan produktivitas ternak.


Dehorning

dapat

dapat

dengan

dilakukan dengan cara merebahkan

disebut

ternak terlebih dahulu atau dapat pula

dehorner antara lain pemotong tanduk

tanpa merebahkan. Pemotongan kuku

elektrik

tanpa

dehorner (pemotong tanduk manual),

Pemotongan

kuku

merebahkan

kurang

memuaskan.

semua

bagian

ternak

kuku

Sebab

biasanya
tidak

yang hendak

dan

menggunakan

dilakukan
alat

dehorner.
(electric

dehorner

yang

Jenis-jenis

dehorner), manual

paste

(pasta

untuk

merapuhkan tanduk).

dipotong dapat terpotong dengan baik


dan akan sulit mengerjakannya jika
kurang terampil.

1.6.1 Elektrik Dehorner


Cara
dengan

menghilangkan
elektrik

dehorner

tanduk
adalah

sebagai berikut, bulu di sekitar tanduk


digunting

bersih,

dan

cuci

daerah

319

tersebut dengan sabun, lalu keringkan


dengan kapas bersih.

1.6.2. Penghilangan Tanduk dengan


Pasta

Pipa besi dibakar dalam tungku

Tanduk sapi dapat dihilangkan

lalu tempelkan bagian yang merah

dengan cara membunuh sel tumbuh

membara itu sehingga membakar kulit

pada ujung

di

kimia.

sekitar tunas tanduk. Perlakuan ini

sangat

cepat,

sekitar

detik

berlangsung

bahan

yang

sering

kimia

digunakan adalah soda api. Kulit pada


sekitar ujung tanduk diolesi dengan

berlangsung lebih lama, karena bisa

paselin untuk mencegah bagian lain

merusak

sel

otak.

benar-benar

sekali

saja,

Bahan

dengan

jangan

yang

hanya

tanduk

Tunas

tanduk

terkena soda api, kemudian oleskan

terbakar,

mudah

soda api pada ujung tanduk sapi. Sel

akibat

tumbuh pada ujung tanduk akan mati

terkelupas.

Luka

pengelupasan, diobati dengan bubuk

dan tanduk tidak tumbuh lagi.

antibiotika. Tunas tanduk yang tercabut,


tidak akan menumbuhkan tanduk lagi.
1.7. Pemberian Marka atau Penandaan (Marking/Branding)

1.6.2. Manual Dehorner


Penghilangan

tanduk

dengan

Pemberian

Marka

(marking/

metode manual adalah dengan cara

branding) merupakan salah satu cara

memotong tanduk dengan gunting atau

untuk

melakukan

gergaji. Waktu melakukan pada pedet

ternak

yang

umur 6-10 bulan. Sapi yang akan

memudahkan

dipotong tanduknya dijepit dengan

recording. Banyak cara dan pilihan

kandang jepit, kemudian

untuk

dipegang
Alat

dengan alat seperti tang.

pemotong

guilotine.

Bekas
dengan

kepala.

pemotongan

diolesi

mencegah infeksi.

atau

tersebut,

seperti

pamasangan anting telinga, tattoo, foto

branding.

dengan

pendarahan

pencatatan

populer adalah pemberian cap atau

berbatasan

atau

agar

tanduk
tanduk

aspal

dipelihara

dengan marka berwarna dan paling

pangkal

luka

identifikasi

pada

disebut

pada

menghentikan

320

tanduk

Pemotongan

dilakukan
yang

hidungnya

identifikasi

teruntuk
dan

Alat

yang

dapat

digunakan

1.7.4. Rotary Tattoo

dalam penandaan, antara lain:


Rotary

tattoo

adalah

alat

penomoran atau pentatoan berbentuk

1.7.1. Electric tattoo

tang dan memiliki nomor-nomor yang


Electric tattoo adalah alat tattoo
elektrik

yang

menggunakan

listrik

sebagai sumber arus.

dapat

diatur

sesuai

dengan

kebutuhan. Outfit t a t t o o , a d a l a h a l a t
p e nomoran a t a u pentatoan berbentuk
tang

1.7.2. Paint Stick

dengan

dapat

nomor-nomor

dipasang

dan

yang

dikeluarkan

sesuai dengan kebutuhan.


Paint Stick adalah alat penomoran
yang berbentuk lipstick untuk menu

1.8. Supernumery Teat

liskan nomor atau tanda tertentu

(Puting yang lebih)

di bagian badan ternak, penandaan


ini tidak permanen tetapi cukup tahan

Kerap

kali

pada

anak-anak

dan tidak mudah hilang oleh panas

sapi betina didapatkan puting yang

maupun hujan.

jumlahnya lebih
yang

1.7.3. Ear Tag

lebih

pada

Ear

tag

adalah

empat

Cara

sampai

enam

penghilangan

puting

anting

yang ekstra tersebut ialah pertama-

bernomor yang biasanya dipasangkan

tama diolesi dengan yodium tinctur,

pada daun kuping, terbuat dari bahan

kemudian digunting dengan gunting

karet,

yang dihapushamakan. Setelah itu luka

plastik,

Pemasangannya

atau

sejenis

Puting

ini haruslah dihilangkan

umur

minggu.

dari empat.

alumunium.

dilakukan

dengan

bekas guntingan tadi diolesi dengan

bantuan alat yang disebut ear tag

yodium

tinctur.

aplicator. Jenis-jenis aplikator antara

berdarah

sedikit dan

lain:

pendarahan

Applicator tang, adalah alat untuk

tekanlah

Biasanya

yang

tempat

kalau
agak

yang

akan
terjadi
banyak

berdarah itu

memasangkan ear tag pada kuping

dengan kapas yang steril, maka darah

ternak,

akan berhenti dalam beberapa menit

bentuknya

bermacam-

macam bergantung atas jenis ear

kemudian.

tag tertentu.
Aplicator gun, adalah tang aplikator
yang berbentuk pistol.

321

tersebut

1.9. Freemartin
Bila anak sapi dilahirkan dalam
keadaan kembar seekor jantan dan
seekor

betina,

maka

tersebut 90% akan


anak

betina

Anak

sapi

yang

steril

betina

betina yang

dalam

keadaan ini harus dikeluarkan dari


peternakan,

karena

menghasilkan

tak

anak.

akan

Tanda-tanda

anak betina yang Freemartin ialah alat


kelamin betinanya tak tumbuh dengan
sempurna,

demikian

alat-alat

reproduksi lainnya yang ada di dalam


tubuh hewan tersebut,

dalam kandungan selaput anak dari


anak-anak sapi yang kembar itu menjadi
satu, dalam keadaan

ini

hormon

jantan terbentuk lebih dulu daripada


hormon betina, maka hormon jantan
tersebut

mempengaruhi pertumbuhan

alat-alat

reproduksi

anak sapi betina

tadi.

pertumbuhan

sapi-sapi

Pertumbuhan
tergantung

yang

sekali

pemeliharaan

dan

makanannya.

Kerap

dara
pertama

pada

cara

pemberian
kali

para

peternak mengabaikan pemeliharaan


anak-anak sapi

setelah

dara akan

Sapi-sapi

betina

muda

akan

tumbuh terus dengan baik sampai umur


5

tahun,

bila

pemeliharaan

dan

makanan yang diberikan pada masa,


pertumbuhan

ini tidak

baik

maka

pada waktu sapi-sapi betina beranak


untuk pertama kalinya besar badannya
tak dapat mencapai ukuran yang normal
dan hewan itu akan tetap kecil, di
samping

itu

umur
akan

beranak

terlambat

yang
sampai

umur 3 tahun atau lebih keadaan ini


banyak terdapat di Indonesia. Juga
dalam hal produksi susunya tak akan
sesuai

seperti

yang

diharapkan.

Karena itu perhatian haruslah banyak


ditujukan pula pada pertumbuhan sapisapi

dara

dengan

memperhatikan

selalu

makanannya

baik

kualitas maupun kuantitasnya, agar


tetap

mempertahankan

kecepatan tumbuhnya.

sapi-sapi

beranak

demikian

terhambat.

supaya

1.10. Pemeliharaan Sapi Dara

322

dengan

pertamanya

Hal ini disebabkan karena waktu di

sebelum

sehingga

(mandul),

ini disebut Freemartin.

tidak menerima susu lagi,

anak

sapi

Selain
diberikan

hijauan,
pula

Sejak mulai
starter
kasar
sedikit

makanan

umur

yang
16-18%
diganti

anak-anak
3

penguat.

bulan

mengandung

sapi
calf

protein

secara sedikit demi


dengan

makanan

penguat yang mengandung 12% atau


13% protein kasar, tetapi bila hijauan

yang

diberikan

maka makanan

berkualitas

sedang,

tersebut

sama

penting supaya sapi-sapi dara dapat


beranak pada umur 2 tahun.

dengan calf starter (75% MN) jumlah


konsentrat yang diberikan tergantung
kualitas dan kuantitas hijauan yang
diberikan kepada sapi dara tersebut.

Pada kira-kira 2 bulan sebelum


beranak, maka pemberian makanan
penguat

Sapi-sapi dara dapat dikawinkan


untuk

pertama

kali

setelah

sapi

harus

ditambah

disesuaikan dengan kebutuhan sapi


bunting.

Contoh pemeliharaan

sapi

tersebut berumur 15-18 bulan dan

dara dengan sistem koloni tertera pada

besar badannya telah cukup besarnya

Gambar 112.

dengan berat badan 300 kg. Hal ini

Gambar 112. Kandang Koloni untuk Sapi Dara


Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

323

1.11. Pemeliharaan Sapi Betina

itu

seringkali

perahnya
betina

menurunkan

produksi susunya, terutama tukang

Dewasa
Pada

dapat

pemeliharaan
dewasa

yang

sapi-sapi
sedang

diganti-ganti.

Seorang

yang tak mempunyai sifat sabar dan


sayang

kepada

hewan

janganlah

berproduksi pekerjaan rutin, misalnya

menjadi tukang perah, sebab dapat

waktu

menurunkan produksi susu. Contoh

pemberian

makanan,

pemerahan, dan pekerjaan- pekerjaan

gambar

lainnya supaya tetap teratur janganlah

tertera pada Gambar 113.

dirubah-rubah.

pemeliharaan sapi dewasa

Penggantian pekerja-

pekerja yang memelihara sapi-sapi

Gambar 113. Pemeliharaan Sapi Dewasa


Sumber: Dokumen Sutarto (2007)

324

pemotongan

1.11.1. Gerak Jalan

memotong
Gerak jalan pada sapi-sapi yang
sedang laktasi adalah penting sekali

kuku

dimulai

pinggir

kuku

dengan
kemudian

bagian bawah kuku (sol) diratakan dan


dibersihkan.

guna menjaga supaya tetap sehat,


terutama sapi-sapi yang dipelihara di
dalam kandang terus-menerus selama

1.11.3. Membersihkan Sapi

24 jam dan tak pernah dilepas di


sapi-

Sapi-sapi yang sedang dipelihara

di lapangan

dan sedang berproduksi hendaknya

rumput selama 1-2 jam supaya sehat

dibersihkan badannya, selain supaya

kukunya dan mendapat sinar matahari.

menghasilkan susu yang bersih juga

Dengan melepas sapi-sapi betina di

sapi-sapi supaya tetap sehat. Sapi-sapi

lapangan rumput juga mudah untuk

betina yang diperah hendaknya disikat

mengetahui

tiap hari untuk menghilangkan rambut-

lapangan
sapinya

rumput. Untuk
perlu

berahi.

dilepas

sapi-sapi

ini

betina

Sebab

yang

saat-saat

rambut yang gugur.

Rambut-rambut

perkawinan yang tepat merupakan

yang panjang tumbuh pada ambing,

kunci

kaki bagian belakang dan

sukses

agar

sapi-sapinya

beranak tiap-tiap 12 bulan.

1.11.2. Pemeliharaan Kuku

atas, sapi-sapi yang dapat berjalanjalan tiap-tiap harinya kukunya akan


sehat dari- pada yang dipelihara di
kandang terus-menerus, sapi-sapi yang
disebutkan terakhir ini sering mengalami
sakit kuku. Hal ini disebabkan bentuk
kuku dan kualitas kukunya jadi jelek,
sehingga berat badan tersebut
oleh

merata,

samping

di

kukunya
itu

tak

secara

peredaran

darah di kaki/kuku tidak baik. Untuk


memperbaiki

keadaan

diadakan pemotongan

dari

daerah

hendaklah

digunting

mencegah

adanya

yang menempel

Seperti yang telah disebutkan di

ditampung

belakang

ini
kuku.

perlu
Pada

bagian

lipat paha

pendek

untuk

kotoran-kotoran

padanya,

sehingga

menjaga kemungkinan adanya kotoran


yang dapat jatuh ke dalam air susu
pada waktu sapi tersebut diperah.
1.11.4. Pemerahan Sapi
Sebelum

sapi

diperah

kandang

tempat di mana sapi itu hendak diperah


harus dibersihkan atau dicuci dulu dan
dihilangkan dari bau-bauan, baik yang
berasal dari kotoran sapi maupun dari
makanan atau hijauan yang berbau
(silage). Karena air susu itu mudah
sekali

menyerap

bau-bauan

yang

325

dapat mempengaruhi kualitas air susu.

terakhir dan air susunya dipisahkan dari


air susu yang normal, sehingga tidak

Sebaiknya

sapi

diperah diberikan
lebih

yang

hendak

makanan

penguat

dulu, supaya

merusak kualitas air susu yang normal.

sapi

tersebut

Pada umumnya sapi-sapi diperah

tenang.

Jangan

2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore

atau

hijauan

hari, tetapi ada pula pemerahan yang

lainnya sebelum atau selama diperah

dilakukan lebih dari 2 kali sehari. Ini

untuk

dikerjakan

dalam

keadaan

diberikan

rumput

menjamin

dihasilkan

air

tetap

susu

yang

bersih

dan

mempunyai kualitas yang baik.

pada

berproduksi

sapi-sapi

yang

yang

tinggi,

susu

misalnya pada sapi

yang produksi

susunya 20 liter per hari dapat diperah


diperah

3 kali sehari, sedangkan sapi- sapi

hendaknya bagian badan sapi daerah

yang berproduksi susu 25 liter atau

lipat paha dan bagian belakang dicuci

lebih dapat diperah 4 kali sehari.

Sebelum

atau

sapi

dibersihkan

untuk

mencegah

kotoran-kotoran yang menempel pada

Pada

tiap-tiap

mau

mulai

bagian-bagian tersebut jatuh ke dalam

pemerahan dari tiap-tiap ekor sapi,

susu pada waktu sapi itu diperah.

guna

Sebelum ambing diperah harus dicuci

mastitis, maka pakailah cangkir atau

terlebih dahulu dengan air hangat untuk

piring yang bagian dalamnya berwarna

mengurangi

kontaminasi

hitam, kemudian peraslah dua atau tiga

bakteri pada susu, di samping itu

tetes air susu ke dalam cangkir/piring

untuk merangsang keluarnya atau

tersebut, maka bila ada darah atau

memancarnya

nanah

timbulnya

susu

sehingga

mengetahui

lekas

diketahui
dilakukan

pemerahan
dengan

dua

susu
cara,

dapat
yaitu

pemerahan dengan mengunakan alat


mesin perah dan pemerahan secara
manual.
Bila

terdapat

air

susu

yang

abnormal yang dihasilkan dari seekor


sapi, maka sapi ini harus diperah yang

326

diketahui.

tidaknya

Dengan

demikian ambing yang mastitis lekas

memudahkan pemerahan.
Cara

ada

mencegah

dan

dapat

diobati

dan

terjadinya

mastitis

yang

lebih lanjut. Sebab mastitis yang kronis


sulit untuk diobati.

1.11.6.

1.11.5. Kebersihan Susu

Kesehatan dan Kebersihan


Petugas/ Pemerah

Perlakuan

kebersihan

susu

yang baik akan memberikan

hasil

susu dan produk-produk susu yang


bersih

dan

sehat

Ada

lengkap dan pada umumnya ditemui

yang

harus

diperhatikan dalam penanganan susu.


1.11.6.1. Kesehatan Petugas
Pemerahan

pada peternakan-peternakan kecil di


daerah tropis.

Orang

yang

mengalami/

menderita penyakit menular seperti

Kebersihan

susu

yang

baik

akan memberikan hasil-hasil susu yang


untuk

Hasil-hasil

hal

dengan

memanfaatkan peralatan yang kurang

sehat

beberapa

konsumsi

susu

akan

manusia.
mempunyai

kualitas yang baik dalam penyimpanan.


Kebersihan

susu

yang

tidak

penyakit pernafasan (contoh: radang


saluran pernafasan atau influensa)
atau penyakit pencernaan (contoh:
diare), akan mengeluarkan
dalam

oleh pembeli, dan tersebarnya berita di


kalangan pembeli mengenai hal itu,
Timbulnya penyakit dari makanan

Penurunan penilaian terhadap pro-

besar

Oleh karena itu, jangan menangani


susu

atau

menangani

sapi perah

apabila sedang:

Menderita sakit tenggorokan atau


perut (diare dan/ atau muntahmuntah).

Peradangan

kulit

(peradangan

kulit dan bengkak, jerawat yang

duk dan tingkat kebanggaan industri

terinfeksi, bintik-bintik merah pada

produsen,
Tidak dapat diterima oleh peraturan/

lebih

sehat.

yang busuk,
Penurunan pendapatan produsen,

yang

dibandingkan dengan dalam keadaan

baik akan berakibat:


Produk menjadi busuk, produk ditolak

jumlah

bakteri

kulit, dll).

Influensa berat atau demam.

hukum yang berlaku,


Mikro organisme (bakteri) akan tumbuh dengan cepat dalam susu yang
tidak bersih.

1.11.6.2. Menghindari Pencemaran


Petugas

harus

memahami

pencemaran susu, untuk menghindari


kebiasaan buruk yang mengakibatkan
kekotoran,

dan

mencegah

327

perlakuan-perlakuan
saat

berikut

pada

Jangan merokok tembakau, atau

susu

dan

bahan lainnya pada saat menangani

menangani

peralatannya, yaitu:

susu. Merokok akan berakibat pen-

Menggaruk-garuk pada bagian tubuh

cemaran langsung terhadap makan-

seperti muka, hidung, mulut, telinga,

an oleh abu atau puntung rokok,

atau rambut,

batuk, pencemaran makanan oleh

Batuk atau bersin yang langsung


diarahkan kepada susu atau produk

tangan yang menyentuh bibir pada


saat merokok,
Gunakan tutup kepala untuk mence-

susu,
Menyentuh, memencet jerawat, bisul,

gah kotoran rambut dan tangan jatuh


ke dalam susu, dan mencegah ter-

atau luka,
Menggunakan cairan pelumas pada

jadinya pencemaran silang.

tangan untuk memerah atau menggunakan salep atau krim pelumas,

1.11.6.4. Kebersihan Lingkungan

Mencoba rasa susu atau produk


susu dengan menggunakan jari atau
sendok yang berulang kali digunakan
tanpa dicuci.

Kebersihan

dalam. Lingkungan luar meliputi di


luar lokasi produksi, sedang lingkungan

1.11.6.3. Kebersihan Petugas

lokasi

di

mana

dihasilkan, dibungkus, dan disimpan.

tangan
tetapi

mencakup

tempat susu dan produk-produk susu

Pemerahan

sederhana,

men-

cakup lingkungan luar dan lingkungan

dalam

Mencuci

lingkungan

biasanya

adalah

1.11.6.4.1. Lingkungan Luar

tidak
Perbaikan/

dilakukan dengan benar. Cara mencuci


tangan dan lengan:

pengaspalan

jalan,

perbaikan drainase dan pemangkasan


rumput di sekitar lokasi produksi dan

mencuci tangan dengan air untuk


membuang kotoran yang melekat,

kandang
pencemaran

akan

mengurangi

debu

pada

lokasi

mencuci dengan menggunakan sa-

produksi. Air bersih harus tersedia

bun yang berbusa banyak dan air,

secukupnya untuk pencucian dan air

menyikat/membersihkan bagian ba-

minum ternak.

wah kuku,
Pembasmian

kemudian mengeringkan dengan kertas tissue sekali pakai,

dapat

di

lakukan dengan mengurangi makanan


dan

328

tikus

tempat

tinggalnya,

membuat

konstruksi bangunan agar mengurangi

dalam melakukan pemerahan dengan

kemungkinan

tangan. Hewan harus ditangani dengan

sarangnya,

menyediakan

perangkap,

menggunakan

racun

tikus

dan
dengan

tenang dan pelan untuk mencegah


kegugupan
gugup

berhati-hati.

hewan.

selalu

Hewan

yang

mengakibatkan

lebih

banyak debu dan manure. Anak sapi


serangga

perah, sapi dara muda atau hewan

lainnya adalah pembawa bakteri yang

lainnya (itik, ayam, dll) harus tidak

dapat ditularkan dapat menyebarkan

dalam

penyakit pest. Pengontrolan

disediakan

Lalat,

kecoa,

hewan

dan

tersebut

menghilangkan
biaknya

terhadap

adalah

dengan

tempat-tempat

dan

tempat

kandang
jalan

Kebersihan

listrik,

serangga.

pencemaran

merupakan

petugas/ pekeda

kaki

tempat

yang

tebal

serangga.

dengan

Pembasmian

hanya

insektisida

kimia)

harus

dicegah.
sebagai

pembawa

Salmonella, akan menularkan lewat


bangunan dan

suplai

air

di mana

terdapat kotorannya. Burung tertarik


pada lokasi sapi perah karena adanya
bahan pakan yang disediakan untuk
ternak tersebut.
Hewan
dapat

menjadi

hewan

adalah

mengurangi

bangunan

kandang

sumber

utama

apabila

Penyisiran dan

di

yang

atas.

Potensi

mungkin

dari

peternakan adalah

pada baju, sepatu, dan pada orangnya.

1.11.6.4.2. Lingkungan Dalam


Perusahaan harus menyediakan

bangunan

tidak

bersih.

pengguntingan

bulu

penting

untuk

pencemaran oleh bulu,

debu, dll. Hal ini adalah sangat penting

untuk

pemerahan.

Pada bangunan tersebut tidak boleh


terdapat bahan pakan, bahan kimia
atau

obat

yang disimpan,

kecuali

bahan untuk pencuci dan sanitasi.


Apabila

dan

pencemaran

dijelaskan

menggunakan

(bahan

Burung

mencapai

personil/ petugas

telah

Keset

untuk

atau

ber-

makanannya.

pembasmi

sama

kandang sapi perah.

Serangga akan menghindari sinar, alat


dan

yang

konsentrat

disediakan
pada

saat

pakan
pemerahan

maka pakan tersebut harus disimpan


di luar bangunan pemerahan dan
dibawa kedalam bangunan tersebut
sesuai

kebutuhan.

memberikan
saat

pakan

pemerahan

Tidak

boleh

hijauan

pada

karena

bisa

329

menimbulkan debu. Jatuhnya partikel

kurangnya

pakan tersebut harus dikurangi.

dipergunakan.

Perlu adanya perhatian khusus


terhadap pelaksanaan pemerahan dan
terbuat

berpori

(seperti

terpelihara
harus

dari

bahan

tidak

semen)

dan

dengan

tetap

baik.

bersih

Lantai

selama

dan

Penanganan
yang baik
sebelum

dan

fasilitas

dan

harus
sapi

persiapan

dilakukan/dimulai

dibawa

ke

lokasi

pemerahan. Penanganan dengan hatipada

adalah
Peralatan

sebelum

Perah

hati

setelah pemerahan.

menit

1.14. Penanganan/ Persiapan Sapi

lokasi penanganan susu. Lantainya


harus

15

setiap

yang

dilakukan

dan

mungkin

penting

pe-

diperlukan sedikit penyentuhan apabila

merahan seperti tempat pencucian dan

akan melakukan pemerahan dengan

rak tempat pengeringan harus dibuat

tangan.

Pemukulan

dari bahan tidak menyerap air, tidak

tangan

atau

berkarat contohnya stainless steel.

atau

alat

ranting

hewan

dengan

seperti

tongkat

harus

sangat

kayu

dikurangi.
1.12. Lokasi Pemerahan
Harus

dipastikan

pemerahan

bersih.

Perlakuan pemukulan yang terus

bahwa
Adalah

lokasi
penting

members i h k a n l o k a s i p e m e r a h a n .
La n t a i nya harus disapu dan/atau dicuci
dengan air sehingga terlihat bersih.

menerus walaupun tidak terlalu keras


akan mengakibatkan hewan menjadi
ketakutan dan gugup. Hal tersebut
akan memberikan akibat negatif pada
pemerahan yaitu pada reaksi interval
turun/mengalirnya susu.

1.13. Peralatan

Penyediaan

K a i n p e m b e r s i h p u t i n g , e m ber,

membawa

gelas

pemerahan,

merendam
kontainer

cup).

puting

Tabung
(teat

penampung

dibersihkan

sebelum

cup)
susu

untuk
dan
perlu

dipergunakan.

konsentrat

adalah cara yang sangat baik untuk

bangku perah, ember untuk sampah,


(strip

pakan

tersebut

hewan
namun

ternyata

ke

lokasi

apabila

sudah

hal

dilakukan,

maka harus dilakukan seterusnya pada


setiap

pemerahan.

Pemberian

Peralatan yang langsung berhubungan

konsentrat hanya pada saat setiap

dengan

pemerahan.

susu

seperti

ember, mesin

pemerah dan tabung penyimpan harus


disanitasi dan dikeringkan sekurang

330

P e n y ediaan dalam jumlah lebih

Gambar 114. Cara Pemerahan Susu Secara Manual


Sumber: VEDCA, 2007
banyak

pada

kemungkinan

beberapa
dalam

hari

jumlah

dan

masih kotor maka harus dibersihkan

yang

secukupnya. Puting yang kotor harus

kurang pada waktu-waktu yang lain

dicuci

akan berakibat hewan menjadi tidak

tekanan

tenang.

dikeringkan

awal

yang

cup) adalah untuk memeriksa apakah


mastitis atau kelainan lain

pada susu. Hal ini harus dilakukan


sekurangnya satu bulan (lebih lama
akan

lebih

baik)

pada

dan

kemudian

dengan

bersih

handuk

yang

hanya

untuk sapi tersebut (kertas atau kain).

ditampung pada gelas khusus (strip


terdapat

rendah

menggunakan

1.15. Pemerahan Awal


Pemerahan

dengan air mengalir dengan

fase awal

laktasi.
1.16. Persiapan Puting

Apabila

ambing

dan

puting

terus menerus kotor pada awal setiap


pemerahan maka lingkungan hewan
harus diperhatikan untuk mengatasinya.
1.17. Pemerahan
Sekurangnya diperlukan waktu 30
detik

untuk

sebelum

membersihkan

puting

pemerahan dengan tangan

dimulai. Hal ini akan memberikan cukup

Kebersihan puting adalah penting

waktu untuk timbuInya respon turunnya

sebelum pemerahan. Apabila puting

susu. Pemerahan akan selesai dalam 57 menit.

331

1.17.1. Pemerahan Manual

Cara kerja mesin perah berbeda


dengan pemerahan dengan tangan atau

Pemerahan
dengan

manual

tangan

lembut dalam
dan

harus

dilakukan
cepat

pemencetan

penyedotan oleh pedet. Pengeluaran

dan

susu melalui pengisapan oleh sistem

puting,

vakum mesin, kemudian pulsator akan

tidak dengan keras/kasar, atau

mengatur

mekanisme

menarik atau memencet puting. Jangan

tekanan yang terputus

menggunakan pelumas

Perbandingan

atau

lainnya

vakum
setiap

antara waktu

ketika melakukan p e m e r a h a n d e n g a n

membuka

t a n g a n . C o n t o h gambar pemerahan

dengan rasio pulsation.

dan

dan

menutup

detik.
tabung
disebut

dengan tangan tertera pada Gambar


114.

Susu yang sudah keluar dari puting


akan

1.17.2. Pemerahan dengan Mesin

disalurkan

penampungan yang

ke

tempat

disebut

tabung/

ember susu. Susu dari ember susu


Mesin

perah

digunakan

untuk

memanen susu dari sapi betina, jika


pemerahan secara manual memerlukan
tenaga kerja yang mahal dan tidak
efisien. Mesin berfungsi mengeluarkan

kemudian

dipindahkan

ke

tangki

utama melalui prinsip kerja mekanik


pompa.
kemudian

Di

dalam

tangki

didinginkan

susu
untuk

menghambat pertumbuhan bakteri.

susu dari ambing sapi. Bentuk mesin


dirancang menyerupai cakar (Claw)
dengan

empat

(teatcups)

mangkuk

berbentuk

puting

tabung

yang

terbuat dari besi dan karet, tabung


vakum dan pulsator.

air

berlangsung

susu,
terus

isapan

tidak

menerus

tetapi

terputus-putus. Mekanisme terputus


ini memberikan kesempatan air susu
turun ke puting dan mengembalikan
peredaran darah pada puting susu.

332

Tipe mesin perah terdapat beberapa


jenis, namun penulis akan membahas
beberapa jenis yang banyak digunakan.

Fungsi pulsator sebagai pengatur


isapan

1.17.2.1. Tipe Herringbone

Jenis jenis tersebut antara lain:

Gambar 115. Layout Herringbone


Herring
adalah
sejenis
ikan,
sedang bone berarti tulang, jadi
pengaturan sapi seperti bentuk tulang
ikan hering. Contoh seperti tertera pada
Gambar 115. Sudut kemiringan posisi
sapi antara 30-35.
Sapi masuk melalui jalan di
tengah, dan menempati posisi pada
kedua sisi.

Pada mesin perah yang besar


dapat pemerahan 600 sapi dapat
dikerjakan oleh 2 orang. Pemasangan cup
seperti tertera pada Gambar 116.
Contoh gambar mesin perah tipe
herringbone tertera pada Gambar 117
dan Gambar 118. Pada contoh ini
penampung susu dibuat individu dan
terbuat dari bahan kaca.

Pemerah bekerja di tengah kedua


deretan sapi tersebut. Setelah mencuci
ambing dan puting susu, cup dipasang
pada keempat puting dengan urutan dari
depan ke belakang.

333

Gambar 116. Pemasangan Cup pada Puting


Sumber: Wikimedia, 2007

Gambar 117. Mesin Perah Herringbone


Sumber: Wikimedia Foundation, 2007

334

Gambar 118. Mesin Perah Tipe Herringbone dengan Tabung Individu.


Sumber: Sutarto, 2007

1.17.2.2. Tipe Rotary Milking Sheds

Mesin perah dilengkapi dengan sistem

Rotary milking terdiri dari meja

otomatis,

mendekati pintu

setelah
keluar

maka

sapi
cup

pemerahan

akan lepas dengan sendirinya secara

sebanyak 12-100 unit. Tipe

otomatis. Jenis mesin ini cocok untuk

mesin yang baik dengan jumlah fasilitas

jumlah sapi yang banyak (lebih dari

antara 24-34 unit dapat dioperasikan

1000 ekor). Layout mesin perah tipe

oleh 2 orang. Meja putar akan diputar

rotary abreast tertera pada Gambar

oleh motor elektrik, dengan waktu 1

119 dan 120. Sedangkan gambar rotary

putaran

tandem tertera pada Gambar 121.

putar
individu

dengan

sama

fasilitas

dengan

waktu

pemerahan sampai selesai. Sapi yang


selesai diperah akan keluar dan sapi
yang baru (akan diperah) masuk.

335

Gambar 119. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Abreast

Gambar 120. Mesin Perah Rotary

336

Gambar 121. Layout Mesin Perah Tipe Rotary Tandem


Sumber: Wikimedia, 2007
1.17.2.3. Mesin Perah Portable

Prinsip

kerjanya

sama

dengan

mesin perah tipe lain. Contoh gambar


Mesin perah tipe ini dirancang
untuk peternak

yang

memiliki

sapi

mesin

perah

portable

tertera pada

Gambar 122.

dalam jumlah sedikit. Rancangan dibuat


untuk satu sapi sekali pemerahan dan
portable, yang dilengkapi dengan roda.

Gambar 122. Mesin Perah Portable


Sumber: Milking Machines, Co.UK, 2008

337

Sapi-sapi

yang

akan

diperah

menurunkan

susu

ke

ambing

dan

dipindahkan dari kandang ke tempat

puting, jadi pemerahan dengan mesin

pemerahan.

perah tidak perlu melakukan palpasi

Tempat

mengumpulkan

sapi disebut cow yard atau paddock.

ambing.

Pada

tertera pada Gambar 123.

saat

di

cow

yard

sering

Contoh

kemudian

sapi

Hasil penelitian menunjukkan

pemerahan (Milking Parlour), jumlah

dapat

meningkatkan

produksi susu.

Suara dari mesin perah memberikan


rangsangan

bagi

sapi

sapi

yang

masuk

sapi

diputarkan musik dari radio atau tape.


musik

digiring

pengumpulan

masuk

disesuaikan

dengan jumlah cup yang tersedia.

untuk

Gambar 123. Sapi Betina Antri Siap Diperah


Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

338

ke tempat

Pencucian

1.18. Pasca Pemerahan

dan

dua pekerjaan
Segera

setelah

pemerahan

sanitasi

yang

adalah

terpisah

dan

berbeda. Kedua pekerjaan ini (mencuci

dengan tangan selesai, susu harus

dan

disaring dan ditampung ke dalam

bersama-sama. A p a b i l a h a n y a d i l a k

kontainer

steril.

u k a n p e n c u c i a n tanpa sanitasi,

dipergunakan

sejumlah besar bakteri akan tetap

Saringan

yang bersih
kain

yang

dan

harus bersih, sempuma, dan dicuci

sanitasi)

harus

dilakukan

tinggal pada permukaan kontainer.

dengan menggunakan deterjen dan


bahan sanitasi kemudian dijemur di
matahari.

Pencucian

adalah

proses

untuk

membuang sisa susu dari permukaan/


dinding kontainer. Sanitasi yaitu dengan
penggunaan

Penyimpanan/Pendinginan susu

bahan

kimia

atau

pemanasan untuk secara sempurna


Pendinginan susu sampai di bawah
3-4

C,

harus

sesegera

mungkin

membuang

bakteri

dari

permukaan

kontainer.

dilakukan setelah pemerahan. Pada


peternak kecil yang tanpa peralatan
pendingin,
tasikan
sesegera

susu

perlu

dengan

ditranspor-

berhati-hati

mungkin

setelah

dan
selesai

pemerahan dan segera didinginkan di


tempat

pengumpulan

susu

(milk

collection center). Udara panas, sinar,


goncangan berlebihan, dan waktu yang
lama untuk mencapai alat pendingin,
dapat merusak susu yang dalam
keadaan hangat.
Kontainer

1.19. Pemeliharaan Sapi Kering


Pada

sapi-sapi

yang

sedang

berproduksi dan sekurang-kurangnya


sudah bunting

7-712

bulan

harus

dikeringkan artinya tidak boleh diperah


lagi.
Pengeringan
memberikan
ambing,

perlu

istirahat

sehingga

untuk

pada

akan

sel-sel

menjamin

produksi susu y a n g t i n g g i p a d a
transportasi

harus

bersih, tersanitasi, dan dapat disegel


dengan pita perekat. Kontainer harus
terbuat dari bahan berkualitas baik dan
dapat dicuci dan

disanitasi

dengan

sempuma. Suhu transportasi 4-7 C.

laktasi y a n g a k a n datang. Bila tidak


dikeringkan sekurang-kurangnya

112

bulan sebelum beranak kembali, maka


produksi

susu

berikutnya

akan

menurun sekali dan dalam hal ini


akan

merugikan

sekali

bagi

peternak sendiri.

339

Bila sapi telah bunting 712 bulan


masih

menghasilkan

masih

tinggi

susu

yang

per

hari,

liter

sedangkan sapi ini harus dikeringkan

1.19.3. Penghentian Pemerahan yang


Sekonyong-konyong
Cara

ini

adalah

cara

yang

maka cara-cara mengeringkan sapi-

terbaik, bila tidak terdapat mastitis.

sapi tersebut adalah sebagai berikut:

Tiga hari sebelum dikeringkan semua


makanan penguat

1.19.1. Pemerahan yang Berselang

diberikan

harus

pada sapi yang hendak

dikeringkan di samping i t u
Cara

ini

sapi

tersebut

dimulai

tidak
rumput

atau hijauan yang diberikan harus

dengan pemerahan satu kali sehari

dikurangi

untuk b e b e r a p a h a r i , k e m u d i a n d u a

jumlah ransum yang biasa diberikan

hari sekali diperah untuk beberapa

kepada

hari. Demikian

seterusnya

sampai

sampai
sapi

sepertiga

tersebut.

ngurangan

terhadap

produksi susu sapi tersebut 2-3 liter

makanan yang

diberikan

per hari yang akhirnya pemerahan

mengurangi hasil susu.

dihentikan.

tidak

diperah akan

dalam
1.18.2. Pemerahan yang Tak

ambing,

dari

Cara

pe-

jumlah
ini,

akan

Susu

yang

mengumpul
sehingga

di

akan

mengakibatkan suatu tekanan pada

Lengkap.

sel-sel

ambing

dan

air susu

tak

akan keluar lagi dari sel-sel ambing


Cara

ini

dimulai

pemerahan

yang

air

semuanya

diperah

dengan

susunya
keluar

tak

dan pada akhirnya air susu yang


telah ada diabsorbsi oleh badan.

untuk

beberapa hari, misalnya sapi yang

Cara

pengeringan

tersebut

di

masih menghasilkan susu 6 liter per

atas adalah untuk mencegah terjadinya

hari,

mastitis.

maka

yang

diperah

keluar

hanya 4 liter per hari, sedangkan


sisanya

yang

liter

dibiarkan

di

1.20. Masa Perkawinan Sapi Betina

dalam ambing. Setelah pemerahan tak


lengkap itu dijalankan untuk beberapa
hari,

kemudian

pemerahan

dilanjutkan

rata-rata

pada

sapi adalah 21 hari sekali, tetapi


terdapat pula sapi-sapi yang periode

lengkap. Setelah produksi susu turun

berahinya bervariasi dari 17 sampai 26

sampai

hari.

liter

per

yang

berahi

tak

2-3

berselang

dengan

Periode

hari,

pemerahan dapat dihentikan.

340

maka

Lama

berlangsung

masa

berahi

ini

dari 6-36 jam dengan

rata-rata 18 jam untuk sapi betina


dewasa dan 15 jam untuk sapi dara.
Tanda-tanda

sapi

berahi

penting sekali harus diketahui oleh para


peternak sapi perah untuk menjamin
berhasilnya

setiap

perkawinan,

sehingga setahun sekali sapi-sapinya


beranak. Keadaan ini penting guna
menjamin

kelangsungan

dihasilkan

Gambar 124.
Sapi Melenguh-melenguh

susu dalam suatu peternakan sapi


perah.
Beberapa

tanda

berahi

yang

terlihat pada sapi, antara lain:

Melenguh-melenguh atau mengeluarkan

suara

seolah-olah

memanggil pejantan (Gambar 124.)

Sering gelisah (Gambar 125.)

Sering

kencing

sedikit

seolah

terputus-putus.

Sering

Gambar 125. Sapi Gelisah

menggerak-gerakkan

atau mengangkat
sehingga

vulvanya

pangkal

ekor

terlihat

jelas

(Gambar 126.)

Terjadinya
bibir

pembengkakan

vulva,

biasanya

pada

ditandai

warna kemerah-merahan, terjadinya


peningkatan peredaran darah di
daerah

tersebut,

jika

diraba

terasa

hangat,

keluar

lendir

bening

dari

vulva

dan

menggantung

hingga

jatuh

di

Gambar 126. Sapi Menggerakgerakkan atau Mengangkat Pangkal


Ekor

lantai kandang (Gambar 127.)

341

gejala-gejala berahi yang jelas seperti


tersebut di atas. Keadaan ini akan
menyulitkan peternak untuk mengetahui
adanya berahi.
Walaupun

begitu

dapat

pula

diketahui dengan adanya sapi-sapi


jantan yang berdekatan dengan sapi
betina
Gambar 127. Mengeluarkan Lendir

yang

berahi

diam,

ialah

dengan gejala sapi jantan tersebut ingin


mengawini sapi betina itu.

Bening dari Vulva

Sapi
waktu,

harus
untuk

dikawinkan

tepat

mendapatkan

suatu

persentase kebuntingan yang tinggi.


Harus

diingat

bahwa

sapi

subur

(fertile) bila ada ovum yang dapat


dibuahi. Ovum hanya dapat h i d u p
dalam j a n g k a w a k t u p e n d e k setelah
ovulasi.

Sapi

tidak

mengovulasikan

Gambar 128. Sapi Didekati dan Diam

ovumnya hingga estrus berakhir. Hal ini

Dinaiki Pejantan

memungkinkan dari 6-18 jam setelah


heat

Kadang-kadang betina yang estrus

untuk

kebuntingan

menghasilkan
optimum

sapi

yang
harus

menunjukkan aktivitas tidak seperti

dikawinkan pada 2/3 masa berahi atau

biasanya,

beberapa

seperti

menggosokkan

pantat ke dinding kandang, menaiki


ternak

lain,

kadang-kadang

dinaiki

pejantan

akan

diam

beberapa

sapi

(Gambar 128.)
Terdapat
yang

pula

mempunyai

sifat-sifat

birahi

yang diam ( s i l e n t h e a t ) , y a i t u s a p i
yang

342

berahi tidak

setelah

tanda-tanda

berahi berakhir.

terjadi

penurunan nafsu makan, kalau didekati


dan

jam

memperlihatkan

Secara kasar antara 24 jam


periode setelah awal standing heat.
Ketepatan pengamatan saat sapi
benar-benar berahi ini sangat sulit. Oleh
karena itu aturan menggunakan jari
yang
disebut
pagi-sore
sudah
banyak
dipakai.
Bila
sapi
menunjukkan berahi pagi hari, maka
sapi
tersebut
dikawinkan
sore

harinya. Bila sapi menunjukkan birahi


sore hari, maka sapi tersebut harus
dikawinkan pagi hari berikutnya.
Bagi sapi-sapi yang baru beranak,
hewan
tersebut
baru
dapat
dikawinkan lagi pada 50-60 hari
sesudah beranak, hal ini untuk
mendapatkan
persentase
kebuntingan yang tinggi. Bila sapi tak
dapat
bunting
pada
90
hari
sesudah
beranak,
maka
daya
reproduksi tersebut menurun, artinya
sulit untuk dijadikan sapi tersebut
bunting.
1.21. Pemeliharaan Pejantan
P e m e l i h a r a a n a n a k s a p i j a ntan
adalah sama dengan anak sapi
betina sampai anak sapi itu berumur
6 bulan. Sesudah itu cara
pemeliharaannya berbeda. Anak sapi

jantan yang telah berumur 6-8 bulan


sudah dewasa kelamin, karena itu
haruslah dipisahkan dari anak-anak
sapi betina juga dari sapi- sapi
betina dewasa yang tidak bunting.
Pemisahan
tersebut
bertujuan
untuk
menjaga
jangan
sampai
mengganggu sapi-sapi betina tersebut.
Anak

sapi

jantan

harus

dilatih

untuk dijinakkan dengan cara setiap


hari harus dipegang-pegang walaupun
hanya sebentar, dan dibiasakan juga
dengan tali leher dan dipegang orang.
Setelah

anak

sapi

jantan

tidak

berontak untuk dipegang dan diikat,


kemudian dilatih dibawa dengan tali
leher ke tempat yang jauh, supaya
anak sapi tersebut biasa dibawa orang.

Gambar 129. Pemeliharaan Sapi Pejantan


Sumber: Dokumen Sutarto, 2007

343

Bila sapi jantan itu telah berumur


6-8 bulan, maka haruslah sudah
diberi lubang pada hidungnya dan
dipasang sebuah cincin logam yang
ringan yang mempunyai diameter 3,75
cm dan yang tak dapat berkarat
(kuningan atau tembaga). Jika anak
sapi tersebut telah berumur 12
bulan cincin tadi diganti dengan
cincin yang kuat dengan diameter 7,5
cm.

Pelepasan

pejantan

di

lapangan adalah perlu sekali untuk


menjamin

kesehatan kuku sapi, di

samping itu guna menjaga kondisi


badan sapi pejantan supaya tetap
baik,

khususnya

tersebut

banyak

perkawinan.
hendaknya

bila

pejantan

dipakai

untuk

Sapi-sapi
dipelihara

jantan

di

kandang

terpisah dari sapi-sapi betina untuk


mencegah hal-hal yang tak diinginkan.

1.21.1. Pemeliharaan Kuku


Seekor
Pemeliharaan

kuku

sapi

jantan

dapat

sapi

dipakai sebagai pejantan bila telah

pejantan adalah penting, sebab bila

berumur 15-18 bulan dan badannya

kaki terutama yang belakang sakit,

telah cukup besar. Sapi jantan yang

maka sapi itu tak dapat dipakai untuk

telah berumur 18 bulan dapat dipakai

mengawini

atau

untuk mengawinkan 2 kali seminggu,

diambil spermanya untuk inseminasi

pada umur 2 tahun pejantan dipakai

buatan.

mengawini lebih dari 2-3 ekor sapi

seekor

betina

betina
Sapi

jantan

mempunyai

dalam

seminggu.

Pejantan

berat

yang sudah dewasa umur 3-4 tahun

badan bisa sampai 1 ton, sehingga

dapat dipakai untuk perkawinan 4 kali

sebaiknya

alas

harus

seminggu,

dipasang

papan

untuk

tersebut

kandangnya
yang

kuat

tetapi
jangan

perkawinan

cara

lebih

dua

dari

menjamin kondisi kuku sapi pejantan

minggu

tersebut supaya tetap baik, kalau tidak

perkawinan untuk cara yang terakhir

pakai papan kuku pejantan tersebut

ini, sapi pejantan diberi cukup istirahat

sering sakit. Pemotongan kuku perlu

selama

dilakukan bila kuku-kuku sapi tersebut

pejantan dipakai 2 kali perkawinan

telah panjang, keadaan ini untuk

seminggu,

menjamin

dipakai

letak

kaki

yang

baik,

sehingga tidak akan terdapat gangguan


pada kaki pejantan tersebut.

344

berturut-turut.

10

hari.
terlalu

untuk

Setelah

Sebaiknya seekor
sering
mengawini

menurunkan daya fertilitasnya.

pejantan
akan

Seekor

pejantan

dapat

dipakai

sifat-sifat sendiri dalam menghasilkan

kawin secara alam 50-60 ekor betina

susu yang berbeda dalam jumlah susu

setahun dan dapat

yang dihasilkan, kadar lemak susu, dan

dipakai

sampai

berumur 12 tahun.

warna

susu.

Jumlah

susu

yang

dihasilkan bangsa sapi Fries Holland


1.22.

Faktor-Faktor

yang

Mem-

adalah

yang

tertinggi
dengan

bila

pengaruhi Kualitas, Kuantitas,

dibandingkan

bangsa-

dan Susunan Susu

bangsa sapi perah lainnya baik di


daerah sub-tropis maupun di daerah
tropis. Bangsa sapi juga menentukan

1.22.1. Bangsa Sapi

susunan susu sebagai yang tertera


Telah

banyak

tiap-tiap

bangsa

diketahui
sapi

bahwa

pada Tabel 40.

mempunyai

Tabel 40. Komposisi Kimiawi Susu Berbagai Bangsa Sapi

Bangsa

Air

Protein

Lemak
%

Laktosa

Bahan
Kering

Abu

Jersey

85.27

3.80

5.14

5.04

0.75

14.73

Guernsey

85.45

3.84

4.98

4.58

0.75

14.55

Ayrshire

87.10

3.34

3.85

5.02

0.69

12.90

Friesh Holand

88.01

3.15

3.45

4.65

0.68

11.93

Shorthorn

87.43

3.32

3.63

4.89

0.73

12.57

Sumber: Siregar, 1989


Telah diketahui pula bahwa susu
yang

banyak

mengandung

lemak

1.22.2. Lama Bunting


(Gestation Period)

akan banyak mengandung vitamin A


dan

per

volume

susu,

karena

Peternak-peternak

telah

banyak

vitamin-vitamin tersebut berhubungan

mengetahui, bahwa sapi yang telah

dengan kadar lemak dalam susu.

dikawinkan

dan

bunting

akan

menghasilkan susu yang lebih sedikit


daripada sapi

345

yang tidak bunting, keadaan ini jelas


terlihat bila sapi telah bunting 7 bulan
sampai beranak.

bangsa dan umur yang sama. Hal ini


disebabkan sapi yang badannya besar
akan makan lebih banyak, sehingga
menghasilkan susu yang lebih banyak.

Suatu

hasil

menunjukkan

bahwa

penelitian

Juga ambing sapi yang besar akan

makanan-

lebih besar daripada sapi berbadan

makanan diperuntukkan foetus dan

kecil.

selaputnya adalah equivalen dengan


55-85 kg susu pada sapi Jersey atau

1.22.5. Estrus (Berahi)

100-135 kg susu pada sapi FH. Suatu


penelitian yang lain pada sapi FH

Pada

waktu

sapi

berahi

menunjukkan angka yang lebih besar

terdapat perubahan-perubahan faali

240-400

yang

kg

susu.

Hal

ini

mempengaruhi

menunjukkan kebuntingan mempunyai

susunan

pengaruh yang tak langsung terhadap

Beberapa

produksi susu.

gejala

susu

yang

ekor

yang

volume

dan

dihasilkan.

sapi menunjukkan

nervous

(gelisah) dan

mudah terkejut sehingga tidak mau


makan atau makan sedikit saja yang

1.22.3. Masa Laktasi

mengakibatkan

hasil

susu

turun.

Masa laktasi adalah masa sapi

Terdapat juga sapi yang tidak banyak

itu menghasilkan susu antara waktu

dipengaruhi oleh masa berahi. Bila

beranak dengan masa kering. Produksi

hasil susu turun banyak, maka kadar

susu per hari mulai menurun setelah

lemak dan susunan susu akan berubah

laktasi 2 bulan. Demikian pula kadar

karenanya.

lemak susu mulai menurun setelah 1-2


bulan masa laktasi, dari 2-3 bulan

1.22.6. Umur

masa laktasi kadar lemak susu mulai


Sapi-sapi

konstan dan naik sedikit.

umur

tua

yang
(3

beranak

pada

tahun)

akan

menghasilkan susu yang lebih banyak

1.22.4. Besarnya Sapi

daripada sapi yang beranak pada


Beberapa

penelitian

telah

umur 2 tahun. Produksi susu akan

menunj u k k a n b a h w a s a p i - s a p i yang

terus

besar badannya akan menghasilkan

tambahnya

susu yang lebih

berumur 7 tahun atau 8 tahun.

banyak

daripada

sapi-sapi yang berbadan kecil dalam

346

meningkat
umur

dengan
sampai

sapi

beritu

Produksi susu selanjutnya akan

Bila calving interval diperpanjang

menurun sedikit demi sedikit, sampai

sampai 450 hari, maka laktasi yang

sapi

sedang berlaku dan laktasi yang akan

berumur

11

atau 12

tahun

produksi susu akan menurun sekali.

datang akan menghasilkan susu naik


3,5%, tetapi bila ditinjau dari segi

Meningkatnya

produksi

susu

ekonomi akan rugi karena tak sepadan

tiap laktasi dari umur 2 tahun sampai 7

hasil

tahun

dibandingkan dengan makanan yang

disebabkan

bertambahnya
karena

besar

karena
badan

pertumbuhan

sapi

dan

susu

yang

dihasilkan

diberikan kepada sapi.

jumlah

tenunan-tenunan dalam ambing juga

1.22.8. Masa Kering

bertambah.
Produksi susu pada laktasi kedua
Munurunnya

susu

pada

sapi-

dan

berikutnya

dipengaruhi

oleh

sapi tua disebabkan aktivitas kelenjar-

lamanya masa kering yang lalu. Untuk

kelenjar

tiap individu sapi betina produksi susu

ambing

sudah

Kemampuan produksi

berkurang.

susu

seekor

akan naik dengan tambah masa kering

sapi dara tidak hanya dipengaruhi

sampai 7 atau 8

oleh pertumbuhan badan, tetapi juga

dengan masa kering yang lebih lama

oleh

lagi

pertumbuhan ambingnya yang

mencapai

pertumbuhan

maksimum

produksi

minggu,

susu

tak

tetapi
akan

bertambah.

pada laktasi ke 3 dan ke 4.


1.22.9. Frekuensi Pemerahan
1.22.7. Interval Beranak (Calving Interval)
Calving
adalah

12

interval
dan

B i l a s a p i d i p e r a h d u a k a l i s e hari
yang
13

optimum

bulan.

Bila

calving interval diperpendek akan


menurunkan produksi susu 3,7-9%
pada laktasi yang sedang berjalan atau
yang akan datang.

dengan

jarak

waktu

yang

sama

antara pemerahan itu, maka sedikit


sekali perubahan dari susunan susu
itu. Bila sapi diperah 4 (empat) kali
sehari, kadar lemak akan tinggi pada
besok

paginya

pada

pemerahan

yang pertama. Makin sering sapi itu


diperah hasil susu akan naik juga,
seperti pada Tabel 41 yang ditunjukkan

oleh

penelitian

dari

Sudono (2003).

347

Kenaikan
pada

hasil

susu

tergantung

kemampuan

sapi

itu

untuk

berproduksi, pakan, dan manajemen.


Pada umumnya sapi-sapi diperah 2 kali
sehari yaitu pagi dan sore hari.
Pemerahan yang dilakukan lebih
dari 2 kali sehari, hanya dikerjakan pada
sapi- sapi yang berproduksi susu tinggi,
misalnya pada sapi yang produksi
susunya 20 liter per hari dapat diperah
3 kali sehari; sedangkan sapi-sapi
yang berproduksi susu 25 liter atau
lebih dapat diperah 4 kali sehari.
1.22.10. Tatalaksana Pemberian Pakan
Pada
produksi
beberapa

umumnya
susu

variasi

dan

lemak

pada

sapi

perah

perbedaan

dalam

peternakan

disebabkan

oleh

dalam

makanan dan tatalaksananya


Makanan
konsentrat

yang
akan

terlalu

banyak

menyebabkan

kadar lemak susu rendah.

susu sebesar 10-30%. Pemberian air


adalah pentinguntuk suatu produksi
susu, karena susu 87% terdiri dari air
dan 50% dari tubuh sapi terdiri dari air.
Jumlah air yang dibutuhkan tergantung
pada produksi susu yang dihasilkan
oleh seekor sapi, suhu lingkungan dan
jenis
pakan
yang
diberikan.
Perbandingan susu yang dihasilkan dan
air yang dibutuhkan adalah 1:3,6. Air
yang dibutuhkan untuk tiap-tiap hari
bagi seekor sapi berkisar antara 37
dan 45 liter.
Persentase

sapi

laktasi

merupakan f a k t o r y a n g p e n t i n g yang
tak dapat diabaikan dalam tatalaksana
yang baik dalam suatu peternakan
untuk menjamin pendapatan peternak,
hal ini dapat dilihat pada Tabel 41.
Terlihat pada Tabel

42

bahwa
yang

peternakan

sapi

perah

mempunyai

sapi

yang

sebanyak

60%

lebih

adalah

laktasi
yang

menguntungkan.

Kondisi seekor sapi betina pada

Produksi susu rata-rata per ekor

waktu beranak mempunyai pengaruh

sapi mempunyai hubungan erat dengan

yang besar terhadap produksi susu dan

rasio antara pendapatan dan biaya

kadar lemak dari laktasi yang akan

pakan. Ternyata produksi susu rata-

datang, terutama bulan-bulan pertama

rata per ekor per hari sapi sebanyak

dari laktasi.

minimum 6 liter masih menguntungkan

P e m b e r i a n p a k a n y ang banyak
pada seekor sapi yang kondisinya
jelek pada waktu sapi itu sedang
dikeringkan dapat menaikkan hasil

sebagai yang tertera pada Tabel 43.

348

Tabel 41. Hubungan Frekuensi Antara Pemerahan dan Hasil Susu

Umur Sapi

Frekuensi

Pemerahan

3 X sehari

4 X sehari

2 tahun

20 % > banyak dari 2 x


diperah

35 % > banyak dari 2 x


diperah

3 tahun

17 % > banyak dari 2 x


diperah

30 % > banyak dari 2 x


diperah

15 % > banyak dari 2 x


diperah

26 % > banyak dari 2 x


diperah

4 tahun

Sumber: Sudono, 2003

Tabel 42. Hubungan antara Persentase Sapi Laktasi dengan Ratio antara
Pendapatan dan Biaya Makanan

Persentase Sapi
Laktasi (%)

Rata-rata Ratio antara


Pendapatan & Biaya
Makanan

Pendapatan Bersih per


Hari (Rp)

20 - 39

1,35

-840,68

40 - 59

1,52

2.478,82

60 - 79

2,14

8.580,67

> 80

2,15

12.000,96

Sumber: Dinas Peternakan DKI Jakarta, 2004

349

Tabel 43. Hubungan antara Produksi Susu Rata-rata Per Ekor Per Hari dengan
Pendapatan Bersih dan Ratio antara Pendapatan dan Biaya Pakan

Produksi per ekor susu


rata-rata per hari (liter)

Pendapatan bersih per


hari (Rp)

Rata-rata ratio antara


pendapatan dan biaya
pakan

3,9

-4.610,24

1,10

4 5,9

4.55,98

1,53

6 atau lebih

13.110,43

2,66

1.22.11. Problema dalam Tatalaksana Pemeliharaan Sapi


Pada

umumnya

perah di

Indonesia

produksi

efisiensi reproduksi (calving interval,


service

perconception,

percentage, dan service periode).

sapi

rendah,

peremajaan dan Culling

dengan hasil susu rata-rata per ekor

pemakaian tenaga kerja.

adalah

calving

sapi per hari berkisar antara 3 sampai


10 liter, tergantung pada kualitas pakan
dan bibit sapinya. Produksi susu yang
rendah ini, mungkin disebabkan mutu
ternaknya rendah ataupun pakan yang
diberikan

baik

kuantitas

ataupun

kualitasnya kurang baik.

kita

Berdasarkan data yang didapat dari


beberapa survey dan penelitian, maka
pada Tabel 44. terlihat bahwa bila ratarata beranak pertama berumur 3 tahun
hal ini akan menyebabkan kenaikan

Untuk keadaan tersebut di atas


baiklah

1.22.12. Umur Beranak Pertama

meninjau

keadaan

ongkos-ongkos produksi, sehingga tidak


efisien lagi. Sebenarnya sapi Friesh

tatalaksana peternakan sapi perah di

Holland

beberapa perusahaan dari beberapa

beranak pertama pada urnur 2-212 tahun

tempat.

asalkan

Faktor-faktor

diperhatikan
tersebut

guna

dalam

yang

perlu

tatalaksana

mencapai

efisiensi

atau

keturunannya

tatalaksana

dan

dapat

pemberian

pakan pada anak-anak sapi dan sapi


daranya cukup kuantitas dan kualitasnya.

produksi susu ialah:

Sapi-sapi dara y a n g m e n g a l a m i k e k u r

umur beranak pertama

a n g a n p a k a n badannya kecil-kecil dan

lama laktasi

berakibat adanya gangguan pada alat

masa kering

reproduksinya.

350

Tabel 44. Rata-rata Umur Beranak Pertama, Lama Laktasij Masa Kering,
Calving Interval pada Beberapa Petemakan Sapi Perah
Tempat
peternakan

Jumlah sapi Umur beranak Lama laktasi


betina dewasa pertama (bln)
(bln)
(ekor)

Masa kering

Calving
interval

Pengalengan

29

42

11,6

15,5

Lembang

203

33

12,46

2,83

15,4

Bogor

44

36

8,4

6,5

15,0

Baturaden

75

28

10,3

3,5

13,9

Rawa
Seneng

110

11,6

2,7

14,3

Cirebon

34

33

13,41

2,95

15,66

Sumber: Sudono, 2003


1.22.13. Lama Laktasi

Sapi-sapi di Baturaden mempunyai


lama laktasi yang baik sedangkan

Lama

laktasi

persistency,

tergantung

pada

di

per-

laktasinya lebih dari 10 bulan. Hal ini

sedangkan

tempat-tempat

lainnya

sistency ini banyak dipengaruhi oleh

disebabkan

adanya

beberapa

faktor

reproduksi,

sapi-sapi

hereditas,

jenisnya,

kondisi
masa

sapi

yang

waktu

kering

bukan

lama

gangguan
tersebut

umur

sapi,

terlambat jadi bunting kembali, yang

beranak,

lama

umumnya

berikutnya,

dan

karena

tatalaksana

yang

kurang baik.

banyaknya pakan yang diberikan pada


sapi sedang laktasi, dan lain-lain.

1.23. Masa Kering (Dry Periode)

D a r i Ta b e l 4 4 . t e r s e b u t t e r l ihat
bahwa

peternakan

sapi

perah

di

Bogor mempunyai lama laktasi rata-rata


kurang dari 10 bulan yaitu 8,4 bulan.
Keadaan ini disebabkan kurangnya
persistensi sapi-sapi
peternakan tersebut.

yang

ada

di

Pada Tabel 43 terlihat bahwa


sapi-sapi perah yang baik masa
keringnya ialah peternakan di Lembang
dan Rawa Seneng 2 bulan,
sedangkan di peternakan-peternakan
lainnya
terlalu
lama.
Hal
ini
disebabkan
adanya
gangguan
reproduksi
artinya
sulit
untuk
dijadikan bunting kembali.

351

Dalam hal lain masih banyak

kecenderungan

menurun.

terdapat perusahaan peternakan sapi

demikian

perah yang masa keringnya kurang

panjangnya lebih dari 13 bulan adalah

dari

alasan

tidak ekonomis. Calving interval yang

sapinya masih berproduksi banyak 5

panjang disebabkan karena tatalaksana

liter dan merasa

perkawinan yang kurang baik atau

minggu

dengan
sayang

atau

rugi

calving

Dengan

interval

yang

kalau dikeringkan. Keadaan ini dapat

gangguan

menyebabkan terjadinya lama hidup

disebabkanoleh pemberian pakan yang

berproduksi (longervity) yang pendek

kurang sempurna. Keadaan sapi-sapi

dari sapi-sapi yang masa keringnya

perah di Indonesia dapat dilihat pada

pendek.

mempunyai

Tabel 43. di atas, di mana yang baik

panjang akan

adalah peternakan di Baturaden dan

Sapi

longervity

yang

yang

reproduksi

Seneng.

yang

menghasilkan susu yang lebih banyak

Rawa

per unit pakan yang dimakan, dengan

merupakan kunci sukses dalam usaha

demikian lebih efisien dalam biaya

peternakan

produksi susu.

produki susu rata-rata yang tinggi.


Service

1.24. Efisiensi Reproduksi

sapi

Calving
perah

per

di

interval
samping

conception

yang

didapatkan pada peternakan di Rawa


Calving interval yang baik adalah

Seneng didapatkan angka 2,61. Bila

12-13 bulan. Bila calving interval

angka service per conception lebih dari

lebih pendek daripada 320 hari (10,7

1,85 pada suatu peternakan, maka

bulan), maka

perlu

akan

menyebabkan

adanya

perbaikan

penurunan p r o d u k s i s u s u s e b e s a r

reproduksi

dari

9 %

peternakan

tersebut.

per

hari masa

laktasi

yang

dalam

sapi-sapinya
Di

di

Cirebon

sedang berjalan dan penurunan 2,7%

(1999), service per conception 2,67

pada laktasi yang akan datang. Bila

bulan.

calving interval diperpanjang sampai 15


bulan, produksi susu dari laktasi yang

Calving

percentage

yang

sedang berjalan naik dengan 3,5%

didapatkan berdasarkan data selama 11

dan laktasi yang akan datang juga naik

tahun (tahun 1988

kira-kira 3,5%. Bila calving interval

1999)

makin

susu

Seneng tiap-tiap tahunnya 80% dari

rata- rata per hari dihitung didasarkan

sapi-sapinya yang ada di peternakan

atas per calving interval, maka rata-

tersebut beranak. Sedangkan service

rata produksi susu per hari mempunyai

periodenya

352

panjang

dan

produksi

pada

sampai

peternakan

terlalu

lama

dengan

di

ialah

Rawa

bulan, yang baik ialah 2 bulan. Hal ini


disebabkan

tatalaksana

dalam

re-

Culling

dari

hewan-hewan

tidak diternakkan

lagi

yang

dari

suatu

produksi/ perkawinan kurang baik. Di

peternakan sapi perah di Indonesia

Cirebon (1999) service periodenya 4,20

umumnya atas dasar sterilitas atau

bulan.

kemajiran. Cara yang dilakukan ini


adalah tidak tepat, karena sterilitas
bukanlah suatu sifat yang banyak

1.25. Peremajaan dan Culling

dipengaruhi

B i l a d i t i n j a u p a d a b e b e r a p a sapi
perah,

maka

akan

terdapat

perbandingan yang tidak efisien antara


sapi-sapi dewasa
replacement
sehingga

dengan

stock
biaya

sapi-sapi

(peremajaan),
pakan

yang

diberikan dan pemeliharaan lainnya


relatif terlalu banyak, yaitu membesarkan

anak-anak

sapi

belum

berproduksi.

dara

yang

Kaadaan

ini

terdapat pada perusahaan sapi perah di


Lembang

yaitu

rata-rata per tahun

replacement stocknya 7% sedangkan


sebaiknya
berkisar

replacement

20-25%

dari

per

tahun

jumlah sapi

betina dewasa. Hal ini sebenarnya


dapat

dipenuhi

dengan

memilih

sapi- sapi betina dewasa sebanyak


55% dari jumlah sapi betina yang ada.
Kemudian betina-betina yang terseleksi
ini dipakai u n t u k m e n g h a s i l k a n a nakanak sapi betina sebagai replacement
stock, sedangkan anak-anak sapi yang
tidak

baik

peternakan.

harus

dikeluarkan

dari

oleh

(menurun),

sifat

tetapi

keadaan

herediter

melainkan

lingkungan

oleh

(pakan,

tatalaksana, penyakit, iklim, dan lanlain).


Keadaan ini terbukti pada suatu
peternakan sapi perah yang baik di
KPBS Bandung dimana sapi-sapi di
culling rata-rata per tahun 23,79% dari
jumlah sapi betina dewasa. Dari
julmlah

tersebut

biasa, 3,05%
sakit

kaki,

6,92%

karena
6,73%

penjualan

tua,

4,94%

majir,

0,55%

karena mastitis, 0,57% abortus dan


1,12% karena mati.
Bila

data

dengan di

ini

dibandingkan

Amerika

Serikat

untuk

kegunaan peternakan 5,1%, karena


produksi yang rendah 7,3%, mastitis
2,5%, abortus 1,5%, steril/majir 1,8%,
mati 1,1%, karena

tua

0,6%

dan

karena lainnya 1,7%. Dari data ini


tampak

bahwa

culling

berdasarkan

produksi susu yang rendah tidak


dilakukan.

353

1.27. Pemberian Pakan (Feeding)

1.26. Pemakaian Tenaga Kerja


Rata-rata

20%

dari

seluruh

G a m b a r a n k e a d a a n p e m b e r ian

biaya untuk produksi susu adalah untuk

makanan

tenaga kerja. Zulladari Hasibuan (1999)

peternakan sapi perah di Indonesia

di Kota Madya Bogor mendapatkan

dapat dilihat dari hasil studi kasus

angka tersebut sebesar 18% dari biaya

peternakan

produksi. Adisulistijo (1990) di Kota

daerah Pasar Minggu, Kota Madya

Madya Semarang menunjukkan biaya

Bogor,

tersebut sebesar 9,6% dan di daerah

umumnya

Ungaran

rakyat

didapatkan

protein

dapat

pada

peternakan

rakyat

sebesar 13,6%.

pada

sapi

dan

peternakan-

perah di

Pengalengan,

daerahpada

peternakan-peternakan
kekurangan

dicerna

(Pr.dd.),

sehingga untuk mengatasi ini dapat


Efisiensi

dalam

penggunaan

tenaga kerja di Indonesia sebaiknya


untuk

6-7

dibutuhkan
kerja,

ekor
cukup

makin

dipelihara
makin

sapi

dewasa

seorang

tenaga

banyak

dalam
efisien

suatu

sapi

yang

peternakan

tenaga

yang

dibutuhkan. Survey yang dilakukan


oleh

Hutasoit

(1983)

pada

16

perusahaan peternakan sapi perah di


Jawa

didapatkan

10

perusahaan

mempunyai tenaga buruh yang kurang


efisien
seorang

ialah

3-4

tenaga

ekor
kerja.

sapi

untuk

Ternyata

dengan sistem pemeliharaan out and


carry dalam pemberian rumput, maka
seorang tenaga kerja dapat melayani
10-12 ekor sapi dewasa.

354

diberikan pakan konsentrat lebih banyak


pada sapi-sapi yang sedang diperah.

2. Tatalaksana Penggemukan Sapi

O leh karena itu pada tempat-tempat


tertentu pada padang penggembalaan

Potong

perlu disediakan
minum

2.1. Sistem Penggemukan

Pasture

untuk

Pemenuhan

2.1.1. Pasture Fattening

tempat-tempat
minum

terhadap

air
sapi.

kebutuhan

mineral dapat tercukupi d e n g a n

fattening

merupakan

menyediakan lempengan-lempengan

sistem penggemukan sapi yang di-

garam

lakukan dengan cara menggembala-

misalnya molases blok pada tempat-

kan sapi di p a d a n g p e n g g e m b a l a a n.

tempat tertentu.

P e m b e r i a n pakan dalam sistem ini


adalah

dengan

menggembalakan,

tidak ada penambahan pakan baik


berupa konsentrat maupun hijauan.
Oleh karena itu hijauan yang terdapat di
padang penggembalaan di

samping

rumput-rumputan juga harus ditanami


leguminosa

(kacang-kacangan)

agar

kualitas hijauan yang ada padang


penggembalaan
hanya

lebih

tinggi.

mengandalkan

rumputan
maka

saja tanpa
akan

Bila

rumputleguminosa,

sulit

diharapkan

dapur

atau

mineral

blok,

D e m i k i a n j u g a w i l a y a h p a d ang
penggembalaan

perlu

ditanami

pohon peneduh untuk berteduh sapi


terutama

pada

saat

Tanaman

panas.

pada

penggembalaan
tanaman

hari

padang

dapat

lamtoro

berupa

atau

gamal.

Fungsi kandang hanya sebagai tempat


berteduh di waktu panas ataupun
pada malam hari.
Sistem

penggemukan

pasture

merupakan

sistem

fattening

pertambahan bobot badan sapi yang

penggemukan

optimal. Padang penggembalaan harus

dibandingkan dengan sistem lain. Hal

selalu

ini disebabkan biaya

dipelihara

dari

kerusakan

maupun erosi, sehingga tatalaksana

berupa

penggembalaan

relatif

sapi

yang

yang

hijauan
lebih

paling

murah

pakan

yang

dan tenaga

kerja

murah,

tetapi sistem

digemukkan harus baik. Pada padang

penggemukan

penggembalaan

memerlukan waktu yang lebih lama,

kapasitas
untuk
sapi

harus

dihitung

tampungnya,

hal

ini

sekitar

8-10

fattening

bulan

untuk

penggembalaan

memperoleh hasil penggemukannya.

yang berlebihan pada suatu

Bakalan yang digunakan adalah sapi

menghindari

petak tertentu atau over grassing.


Sapi
untuk

yaitu

pasture

memerlukan
mempertahankan

air

minum

jantan atau betina dengan umur kurang


lebih 2,5 tahun.

hidupnya.

355

S a p i y a n g d i g e m u k k a n d e ngan

2.1.2. Dry Lot Fattening

sistem
D r y L o t f a t t e n i n g a d a l a h s i s tem
penggemukan

sapi

dengan

dry

lot

fattening

tidak

digembalakan atau dikerjakan, tetapi


selalu terus menerus dalam kandang.

pemberian ransum atau pakan yang

Bakalan

mengutamakan

adalah sapi jantan umur lebih dari 1

biji-bijian

seperti

yang digunakan

jagung, cantel, atau kacang-kacangan.

tahun

Pemberian jagung giling dan hijauan

berkisar 2-3 bulan.

yang

berkualitas,

digemukkan

sapi-sapi

akan

yang

menghasilkan

lama penggemukan

2.1.3. Kombinasi Pasture dan Dry


Fattening

pertumbuhan yang tinggi. Pemberian


hijauan tidak hanya satu jenis saja,

dengan

umumnya

Penggemukkan

sistem

ini

bila

tetapi merupakan suatu bentuk yang

dilakukan

telah diformulasikan dari berbagai jenis

mempertimbangkan

bahan seperti jagung giling, bungkil

ketersediaan

kelapa,

hujan banyak rumput, sapi digemukkan

dedak,

polar,

ampas

tahu

ditambah mineral.

musim
sangat

daerah
pakan.

tropik

harus

musim

untuk

Pada

musim

dengan sistem pasture fattening, pada

Pemberian hijauan pada sistem


ini

di

dibatasi,

yang

pada

kemarau

sedikit,

di

mana

penggemukan

rumput
dilakukan

dengan sistem dry lot fattening.

dasarnya pemberian hijauan untuk


mempertahankan proses pencernaan,

Penggemukan

sistem

karena pemberian hijauan yang terlalu

dapat

tinggi akan mengganggu pencernaan

gemukan di padang penggembalaan

sapi. Kebutuhan hijauan bagi sapi

siang

penggemukan yaitu berkisar antara

sedangkan sore hari dan malam hari

0,5-0,8%

dikandangkan

bahan

kering dari bobot

yang

dengan

hari

dengan

selama
dan

peng-

beberapa

jam,

diberi konsentrat

secukupnya.

badan sapi yang digemukkan.


Penggemukan

diartikan

kombinasi

waktu

singkat, diperlukan pemberian

Dibandingkan
pasture

dengan

fattening,

lama

sistem

kombinasi

sistem
peng-

konsentrat yang tinggi pada komponen

gemukan

ransumnya. Perlu diperhatikan batas

singkat.

pemberian konsentrat yang lebih dari

pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

60% dari komponen ransum, sudah

jenis

tidak ekonomis lagi.

badan

Lama

ternak,
sapi,

penggemukan
kondisi,
dan

di-

dan

bobot

kualitas

serta

kuantitas pakan yang diberikan.

356

lebih

Hubungan

umur

dan

Ada pula peternak yang hanya

lama

penggemukan adalah sebagai berikut:

memberikan

Sapi

bakalan

kurang

dari

umur

konsentrat atau pakan

tahun,

lama

dapat

2 tahun, lama penggemukan antara


6-7 bulan.
Sapi bakalan dengan umur antara
lama

penggemukan

antara 4-6 bulan.

Bakalan

sapi

bulan.

dengan

dengan

cara

dalam

kandang

menerus

selama

Sistem

ini

cara

yang

sangat

minum diberikan dalam kandang seproses

penggemukan.

Pakan

yang diberikan terdiri dari hijauan dan


konsentrat

sapi

untuk

Ketersediaan

digemukkan

hijauan

cukup

limbah

memadai

dan

yang cukup memadai dan tersedia


sepanjang tahun,
Kotoran

dengan

pakan tersebut. Apabila hijauan yang


lebih banyak tersedia maka hijauan
yang lebih banyak diberikan. Sebaliknya
bila konsentrat lebih banyak tersedia
dan harga relatif murah, maka banyak
pemberian konsentrat.

berupa

pupuk

pupuk pertanian.
Sistem

kereman

menggunakan

bakalan

biasanya
sapi

jantan

umur antara 1-2 tahun dalam kondisi


kurus tapi sehat, lama penggemukan
berkisar antara 3-6 bulan.

perbandingan

tergantung tingkat ketersediaan bahan

ternak

kandang sangat diperlukan untuk

tidak

sederhana. Pemberian pakan dan air


lama

mendorong

cukup tersedia dan mudah diperoleh,

berbeda dengan sistem dry lot fattening


tetapi

yang

Ketersediaan ikutan hasil industri

terus

beberapa

ini

tersedia sepanjang tahun,

penggemukan

secara

hal

sistem kereman adalah:

P e n g g e m u k k a n s i s t e m k e r eman
menempatkan

lain,

pada daerah yang

Faktor-faktor

pertanian

2.1.4. Kereman

adalah

dilakukan

tanpa

banyak tersedia hijauan.

Sapi bakalan dengan umur antara 1-

tahun,

saja

dengan

penggemukan antara 8-9 bulan.

2-2,5

hijauan

Dari

hasil

penelitian,

dengan

pemberian ransum berupa hijauan dan


konsentrat akan didapat pertambahan
bobot badan harian (PBBH) rata-rata
0,8

kg/ hari, sedangkan bila hanya

diberi hijauan saja pada sapi ongole


PBBH-nya hanya 0,52 kg/hari.

357

2.2. Pemeliharaan
gemukan

Sapi

Sapi yang sudah gemuk akan

Peng-

memperlihatkan, pertumbuhan yang


untuk

lambat b a h k a n m u n g k i n t idak tumbuh

meningkatkan produksi dan kualitas

sama sekali dan yang tambah adalah

daging sebaiknya digemukkan terlebih

jaringan

dahulu. Lama

mempunyai pertumbuhan yang lebih

Sebelum

sapi

dipotong,

waktu

penggemukan

lemak.

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

cepat

lain, bangsa sapi, keturunan, umur,

ataupun

kondisi

mempunyai

tubuh, jenis

kelamin,

dan

sapi

(testosteron)

bangsa

sebagai

di

daerah

tropis

jantan

dibandingkan

pakan yang diberikan. Pada umumnya


sapi

Sapi

akan

sapi

betina

kebiri,

karena

hormon
yang

jantan

juga

hormon

berperan

pertumbuhan.

mempunyai kemampuan produksi yang

Walaupun pertumbuhan sapi jantan

rendah. Demikian pula bangsa sapi

cepat, tetapi lebih lambat mencapai

yang

ada

bangsa

di

sapi

Indonesia

seperti

finish

yaitu

Peranakan

Ongole

Sedangkan sapi betina lebih cepat

(PO), Sumba Ongole (SO), Bali dan

mencapai

Madura

sapi

mempunyai

kemampuan

tumbuh yang kurang bila dibandingkan

kondisi

kondisi

betina

siap

potong.

finish

lebih

sehingga

sesuai

untuk

penggemukan jangka pandek.

dengan sapi yang berasal dari daerah


Faktor

subtropik.
Ditinjau

dari

umur,

sapi

muda

mempunyai kemampuan tumbuh yang


lebih besar dibandingkan dengan
sapi

tua ataupun anak sapi. Bila

diamati pertumbuhan sapi mulai dari


lahir, dibuat kurva pertumbuhan akan
berbentuk seperti huruf S (sigmoid).
Dari

kurva

pertumbuhan

dapat
sapi

tertentu,

di

mana

lambat,

kemudian

dilihat

bahwa

mengikuti
pada

lama

yang

penggemukan

adalah kandungan energi, protein,


dan mineral yang terdapat dalam
pakan.

Semakin

tinggi

kandungan

energi dalam pakan semakin singkat


waktu penggemukan.
2.3. Pemberian
Minum

Pakan

dan

Air

pula

permulaan

cepat,

menentukan

terakhir

lambat

Pakan
harus

untuk

mengandung

penggemukan
cukup

energi,

kembali, dan akhirnya tidak tumbuh

protein,

lagi. Bagi peternak yang penting adalah

pakan didasarkan pada bobot badan

masa pertumbuhan yang cepat di mana

yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup

pada saat itu efisiensi penggunaan

pokok dan didasarkan pada besarnya

pakan sangat tinggi.

358

dan

mineral.

Pemberian

pertambahan bobot badan sapi per


hari,

yaitu

kebutuhan
pakan

untuk

memenuhi

produksi.

Pemberian

harus

kemampuan
bahan

disesuaikan dengan
ternak

kering

konsumsi

mengkonsumsi

pakan.

bahan

Kemampuan
kering

sapi

2.3.2. Pemberian Pakan Sapi


Pakan sapi diberikan pada pagi
hari

dan

sore

diberikan

sebanyak

kebutuhan

sedangkan

diberikan
Pada

badan.

diusahakan

dilihat

pada

tabel

kebutuhan pakan sapi penggemukan.

waktu

contoh

pakan/ ransum

70%

hari
dari

sore

hari

pemberian

tidak

pakan

tercecer

atau

berserakan ke sana kemari, yang


akibatnya

Berikut

pagi

sebanyak 30% sisanya.

berkisar antara 3% dari bobot


Dapat

hari,

bisa

mengundang

lalat

pembawa penyakit.

sapi dewasa per hari. Hijauan 40-50


kg/ekor, konsentrat 2-5 kg/ekor, dedak

2.3.3. Pemberian Air Minum

halus 3 kg, bungkil kelapa 1 kg, mineral


30-50 gr, dan sedikit garam dapur.
Jumlah pakan yang diberikan bervariasi
tergantung umur, jenis kelamin, dan
ukuran tubuh.

energi

biasa

kebutuhan

diperlukan

satuan

digunakan

penyusunan

untuk

pakan
adalah

Digestible
penyusunan

ternak

TDN

(Total

Nutrien).
pakan

Dalam

sapi

dengan

menggunakan satuan energi TDN,


dapat digunakan pedoman dari NRC,
jika

Anak sapi lebih banyak memerlukan


air

dari

pada sapi dewasa. Pada

diketahui

bobot

sedang

menyusui

(laktasi)

memerlukan air lebih banyak.

mengukur

ternak

ruminansia

berbeda-beda

menurut keadaan dan aktivitas sapi.

yang

energi. Di Indonesia satuan energi


yang

air

cuaca yang panas dan pada sapi

2.3.1. Kebutuhan Energi


Untuk

Kebutuhan

badan

dan

pertambahan bobot badan per hari.

Sapi

sebagai

ternak

pemakan

rumput biasanya banyak mendapat air


dari p a k a n i t u , s e d a n g k a n m inum
hanya sekedar tambahan. Sebaiknya
sapi dibiarkan sesukanya meminum
air, tetapi bila sapi dalam keadaan
terlalu kelelahan, sebaiknya minumnya
diatur

jangan

Pengaturan

itu

memasukkan

terlalu

banyak.

misalnya

dengan

jerami

dalam

air,

sedapat mungkin diberikan air yang


bersih dan sejuk.

359

Sebagai

pedoman

bahwa

saja.

Sedangkan

sapi

yang

lebih

waktu

kebutuhan sapi akan air adalah kira-kira

penggemukannya

dari

35 liter per hari untuk sapi yang bekerja

bulan, pemberian obat cacing harus

dan 25 liter per hari bagi sapi yang tidak

dilakukan setiap 4 bulan sekali.

bekerja.
Untuk
sebaiknya

kebutuhan
selalu

air

minum

disediakan

Pada

panas

air

daerah-daerah

minum

ketersediaannya

dan

selalu

Badan

air

minum yang bersih pada tempat air


minum.

2.3.5. Mengontrol Pertambahan Bobot

yang

dikontrol

kebersihannya.

Pertumbuhan
saat

yang

lahir,

efisien

disapih

dari

sampai

berproduksi (dewasa) akan sangat


menentukan

harga

jualnya.

Oleh

Air minum sebaiknya diganti paling

sebab

perlu

dikontrol

atau

sedikit dua kali sehari.

dilakukan

itu,

pengukuran

pertambahan

bobot badan agar dapat terkontrol


sehingga kualitas dari produksi/hasil

2.3.4. Pemberian Obat Cacing

dapat tercapai.
Setelah 2-3 hari sapi masuk ke
dalam kandang penggemukan harus

Untuk

mengukur

pertambahan

diberi obat cacing. Cacing merupakan

bobot badan dapat dilakukan dengan

parasit dalam tubuh sapi yang sangat

dua cara yaitu dengan menggunakan

merugikan,

neraca atau timbangan dan dengan

karena

menghambat

dapat

pertumbuhan. Ternak

menggunakan

ukuran-ukuran

tubuh

yang akan digemukkan harus terbebas

atau taksiran. Mengukur pertambahan

dari cacing yang bersarang dalam hati

bobot

maupun dalam usus.

timbangan ternak.

Ada

bermacam-macam

merek

obat c a c i n g y a n g d a p a t d i g u n a k a n
untuk

memberantas

cacing,

di

antaranya adalah Worm-X dan Rinal


yang banyak beredar di pasaran. Dosis
penggunaannya sesuai dengan aturan
yang

tertera

pada

label

petunjuk

pemakaian. Ternak yang digemukkan


selama 6 bulan atau kurang dari 6
bulan cukup diberi obat cacing sekali

360

badan

Timbangan

dengan menggunakan

merupakan

alat

yang paling akurat untuk mengukur


bobot badan ternak. Untuk bobot
badan sapi diperlukan timbangan yang
khusus yang disebut scale. Akan
tetapi, alat timbangan tersebut sangat
mahal dan sulit dipero!eh di lapangan
dan di samping repot membawanya
juga

sangat

berat

dan

memakan

tempat. Oleh sebab itu, orang lebih

cenderung untuk mengukur berat s a p i

2.4.1. Sapi BX

dengan melakukan penaksiran/


pendugaan
bagian

dengan

tubuh

cara

tertentu

mengukur

dari

ternak

tersebut.

Sapi

BX

berasal

dari

sapi

persilangan brahman dengan sapi Eropa


seperti short horn, herefort, drought
master, dll. Tujuan sapi BX adalah

2.3.6. Cara Menggunakan Timbangan

menyilangkan

sapi

tropis

dengan

subtropis yang banyak dilakukan oleh


Sebelum

ternak

ditimbang,

Australia

jarum timbangan harus benar-benar

tersebut

menunjukkan

potensi genetis sapi

angka

nol

dengan

dan

Selandia

diharapkan

Baru.

Sapi

memperbaiki
brahman dan

tepat. Sapi harus benar-benar berdiri

tahan

dengan keempat kakinya memijak alas

iklim Indonesia). Untuk pembelian sapi

penyangga

BX jika kita membeli dalam jumlah

Pembacaan

pegas
skala

timbangan.

timbangan

pada cuaca panas (kondisi

harus

besar lebih dari 1000 ekor kita bisa

dilakukan secara cermat yaitu de-ngan

mengimport langsung dari Australia,

memperhatikan

sedangkan bila kita akan memelihara

angka

skala

tim-

bangan.

dalam

Untuk memperoleh bobot badan


sapi secara benar, maka penimbangan
sebaiknya
dipuasakan

jumlah

sedikit

kita

bisa

tentunya

lebih

membeli dari importir sapi.


Dari

segi

dilakukan

setelah

sapi

murah impor

selama

12-24

jam.

juga

harga

langsung,

tetapi

harus memperhitungkan

Dengan dilakukan penimbangan maka

transportasi

pertambahan bobot badan harian sapi

berat

dapat diketahui.

berkisar

kapal

selama
6-8%

dan

biaya

kehilangan

transportasi
dari

kita

yang

berat badan.

Dalam pembelian jumlah besar kita

2.4. Pemilihan dan Pembelian


Sapi Potong

tidak bisa memilih secara detil karena


pembelian secara masal, sebaliknya

Sapi
disesuaikan

yang

akan

dengan

dibeli
kebijakan

perusahaan. Apakah akan memelihara


sapi lokal (bali, ongole, brahman) atau
sapi

import

yang

Brahman Cross (BX).

dikenal

dengan

dalam

pembelian

skala

kecil

kita

bisa memilih secara rinci.


Sapi

yang

dipilih

berdasarkan

kondisi kesehatan, postur tubuh, tulang


kecil, perut tidak menggantung, dan
kapasitas perut besar. Tulang yang

361

besar akan sulit dijual nantinya karena

2.4.2. Sapi Lokal

berat tulang banyak dan persentase


daging lebih sedikit dibanding sapi
dengan

tulang

kecil.

Perut

yang

Pemilihan
lokal

dan

lebih

pembelian

rumit

karena

sapi
jarang

menggantung mengindikasikan per-

dilakukan penimbangan tetapi dengan

tumbuhan berat badan yang lamban.

menaksir berat badan sapi. Di sini

Postur yang kerdil juga sulit untuk

diperlukan ketrampilan menaksir berat

digemukkan. Umur sapi yang dibeli

sapi. Ketrampilan tersebut tidak cukup

berkisar 1-1,5 tahun.

dipelajari

Pemilihan
pada

sapi

berapa

juga

didasarkan

lama

program

penggemukan sapi yang akan kita


laksanakan, semakin lama program
penggemukan sapi, kita akan membeli
sapi yang lebih muda dan sebaliknya
semakin pendek kita membeli sapi yang
lebih tua umurnya. Pembelian sapi BX
biasanya berdasarkan berat badan,
karena

setiap

perusahaan

punya

timbangan sendiri.
Dalam

pembelian

perlu

harga

pengiriman

atau

penjual,

kemudian

harga

termasuk
di

tempat

bagaimana

pembayarannya.

Apakah

bayar di muka sebelum sapi diangkut,


tunai
dibayar

setelah

sapi

setelah

diangkut

sapi

sampai

atau
di

tempat pembeli. Pembayaran dalam


jumlah

besar

sebaiknya

dilakukan

dengan transfer rekening bank untuk


menghindari

berdasarkan

akan

berkembang

pengalaman

selama

jangka waktu yang lama . Sapi yang


dibeli

juga

recordingnya

kurang

bagus sehingga pembeli juga harus


menaksir umur sapi.
Dalam
penilaian

pemilihan
performan

sapi
sapi

lokal
sangat

penting, karena erat dengan potensi


genetis. Perut menggantung,

postur

kerdil, punggung tidak rata, kondisi


kesehatan buruk adalah faktor yang

disepakati apakah

tatacara

tetapi

tindak

perampasan uang.

kejahatan

harus dihindari.
Kondisi sapi yang kurus tidak
masalah asal sehat dan kurusnya
karena kurang makan, biasanya akibat
kemarau panjang sehingga peternak
sulit mencari pakan sapi. Pembelian
sapi

bisa

dilakukan

langsung

ke

peternak, di pasar hewan, atau melalui


pedagang penyedia sapi. Tingkat harga
pada masing-masing penjual berbeda,
tetapi perlu juga dipertimbangkan biaya
transport pembeli dan biaya tenaga
pembelian sapi. Beberapa perusahaan
besar lebih senang membeli dari suplier

362

sapi, karena lebih praktis dan bisa


dilakukan

transaksi

dengan

menim-

Data
berguna

kedatangan
untuk

sapi

sangat

menyusun

program

bisa

penggemukan sapi selanjutnya. Segera

dijadikan untuk hewan kurban. Kembali

setelah sapi datang diberi minum dan

ke

sapi

garam untuk menghilangkan stress dan

perusahaan apakah akan menjual sapi

mengem- balikan kondisi tubuh sapi.

kurban atau menjual sapi untuk daging.

Jika perjalanan sangat panjang bisa

Pemeliharaan secara intensif akan lebih

diberi perlakuan khusus dengan multi

menguntungkan

mineral

bang

sapi.

Sapi

tujuan

lokal

juga

penggemukan

kalau

penggemukan

dan

sapi untuk kurban, hanya penjualan

mengembalikan

hanya bisa dilakukan setahun sekali.

Pemilihan

Untuk

menentukan

sapi

kurban

pembelian

sapi

pada umur di atas 1,5 tahun dan

dalam

dipelihara sekitar 6 bulan, sehingga

potong.

diperoleh

berat

pada

berkisar

350-400

kg

saat

bibit

vitamin

untuk

dehidrasi

tubuh.

yang

baik

keberhasilan

usaha

sangat
peternak

penggemukan

sapi

dijual

berat

hidup.

2.5. Mengamati Penampilan Feedlot

Performan sapi kurban juga harus


gagah,

tidak

Tuntutan

cacat,

Kegiatan

pemeliharaan

sapi

meliputi

pemberian

harga beli jadi lebih mahal dari sapi

mineral,

vitamin,

biasa yang untuk produksi daging. Pada

kandang, mengelola kotoran, dll. Pada

saat penerimaan sapi ada beberapa

bagian ini akan lebih banyak dibahas

hal yang harus diperhatikan. Jumlah

mengenai pengamatan kondisi ternak.

sapi dihitung sesuai dengan surat

Kegiatan

jalan (DO) atau jumlah sapi yang

dibahas pada bagian yang lain.

Periksa

itu

sehat.

menyebabkan

dibeli.

kondisi

dan

juga

kondisi

budidaya

pakan,

minum,

membersihkan

lainnya

akan

sapi

apakah ada yang pincang, ada tidaknya


luka

atau

patah

tulang

selama

perjalanan. Jika kita punya timbangan


sendiri

sapi

penimbangan

ditimbang
dicatat

dan
pada

data
buku

recording.

363

2.5.4. Kondisi Sapi

2.5.1. Kesehatan Ternak


Kesehatan ternak harus diamati

Kondisi badan sapi yang perlu

penyakit

diamati

adalah

diidentifikasi dan dilakukan diagnosa

apakah

selama

penyakit. Perlakukan ternak yang sakit

bertambah gemuk atau kurus. Dalam

disesuaikan

diagnosa

kondisi yang ekstrim kondisi ini bisa

adanya

diamati dengan mata telanjang tanpa

nafsu

alat bantu. Jika sapi bertambah kurus

setiap

hari.

Gejala-gejala

dengan

hasil

penyakit. Indikasi dari


gangguan

dari

kesehatan adalah

makan, minum menurun, sapi lesu,

harus

segera

dan perubahan-perubahan tanda vital

pemeliharaannya.

pertumbuhannya,
sapi

dipelihara

dievaluasi proses

ternak. Namun hati-hati menurunnya


nafsu makan juga bisa disebabkan

2.5.5. Ketersediaan Pakan dan Air


Minum

oleh pakan yang tidak baik.

Kontrol ketersediaan pakan dan

2.5.2. Nafsu Makan dan Minum

minum
Pengamatan
dan

minum

dilakukan

dipantau

terus

untuk

makan

sapi feedlot. Periksa apakah tempat

juga

harus

pakan selalu kosong habis dimakan.Jika

menjamin

bahwa

ini terjadi dimungkinkan bahwa sapi

kegiatan

ternak

untuk

harus

ternak memperoleh nutrisi yang cukup

memerlukan

untuk pertumbuhan badannya. Pakan

Pengamatan dilakukan pada sore dan

(tengik, berkutu, berjamur, dll) yang

malam

hari,

tidak baik akan menyebabkan sapi

sering

lepas

tidak mau makan. Air minum yang

pada siang hari selalu terpantau yaitu

kualitasnya

pemberian

kurang

baik

juga

me-

nyebabkan sapi tidak mau minum.

pakan
pada

lebih
saat

banyak.
tersebut

dari perhatian, sedang

konsentrat

kali

dan

hijauan 2 kali per hari. Di samping itu,


persediaan pakan juga perlu dijaga
kontinuitasnya untuk menjamin sapi

2.5.3. Defisiensi

mendapat pakan dengan jumlah dan


Pengamatan ternak juga dilakukan
untuk

gejala-gejala

defisiensi

vitamin

atau

Defisiensi

mineral.

tersebut

akan

pertumbuhan

ternak

segera diatasi.

364

mengganggu
sehingga harus

jadwal yang baik.

Setiap penyimpangan performan

2.5.6. Menimbang Sapi

sapi
Setiap bulan sapi ditimbang untuk

harus

dicatat

dan

dicari

penyebabnya secara teliti. Diagnosa

sapi.

atau analisis yang tidak tepat hanya

Penimbangan bisa dilakukan secara

akan menambah biaya pemeliharaan

sampling (contoh) yang dipilih secara

dan

acak. Pertumbuhan berat badan yang

performan sapi. Jika ini berlangsung

tidak sesuai dengan

dalam jangka waktu yang lama maka

mengontrol

dianalisis
harus

pertumbuhan

target

penyebabnya.

dilakukan

harus
Analisis

berdasarkan

data

tidak

akan

akan

memperbaiki

menurunkan

kemampulabaan

perusahaan.

catatan harian terhadap pengamatan


budidaya dan kondisi sapi. Diagnosa
yang

salah

perlakukan

akan

sapi

3. Penanganan Ternak

menyebabkan

yang

tidak

tepat

Seorang

handler

perlu

yang akhirnya tidak bisa memperbaiki

memahami bagaimana behaviour atau

performan sapi.

tingkah laku dari ternak yang akan


ditanganinya. Bila memahami tingkah
laku sapi, dapat diduga bagaimana sapi

2.5.7. Kondisi Iklim

tersebut memberikan respon bila diberi


Kondisi iklim yang ekstrim panas
atau

dingin

akan

stimulus.

mempengaruhi

performan sapi, untuk itu cuaca dan

Sapi seperti halnya ternak domba

temperatur ha- rus di pantau secara

tidak dapat melihat, mencium bau,

terus menerus. Pada kondisi panas

atau mendengar lingkungannya dengan

maka konsumsi pakan menurun dan

seperti yang dilakukan manusia. Sapi

minum

mempunyai

mata

kepalanya.

Sapi

bisa

meningkat.
diatasi

Kondisi tersebut

dengan

membuat

di

kedua

melihat

sisi
dan

konsentrat dengan nilai nutrisi yang

memperkirakan

lebih tinggi, sehingga walaupun sapi

sampingnya

makan

kebutuhan

(monocular vision) dan pandangan di

nutrisinya tetap terpenuhi. Sebaliknya

muka kepalanya dengan dua mata

pada

(binocular vision).

sedikit
suhu

konsumsi

tetapi

dingin
pakan

menyebabkan
lebih

jarak
dengan

benda
satu

di
mata

banyak

sehingga pemberian pakan harus lebih


banyak

untuk memenuhi

kebutuhan

nutrisinya.

365

Sapi

cukup

sensitif

dengan

gerakan

atau

suara

yang

Arausal adalah kunci lain dari


keberhasilan

penanganan

mengejutkan. Seekor pejantan akan

sapi. Arausal

dapat

sangat agresif pada saat musim kawin,

sebagai

demikian

seekor ternak. Ini dapat diamati dari

pula

melahirkan

sapi

akan

yang

selalu

baru

melindungi

mulai

tingkah

tidur

ternak

digambarkan

aktivitas

sampai

kondisi

dari
yang

anaknya dengan segala kekuatannya,

paling ekstrim seperti menanduk atau

sehingga handler harus mengetahui

menendang bahkan menyerang dengan

apa karakteristik dari sapi. Handler

membabi buta.

harus tanggap
kemampuan

atau

ternak

respek
sapi

kekuatan dan kecepatan

pada
seperti

umum

pemahaman

sapi,

arausal dimaksudkan menjaga ternak

sehingga tidak ada keragu- raguan atau

setenang mungkin, sehingga mereka

rasa

bergerak dengan tenang. Stimulus pada

takut

dari

Secara

dalam

melakukan

penanganan ternak sapi. Keragu-

ternak dalam beberapa

raguan

meningkatkan atau menurunkan tingkat

dan

rasa

takut

merupakan

rintangan yang akan memberhentikan

cara

dapat

dari arausal.

handler untuk bereaksi dengan tenang


dan penuh perhatian.

Tingkah laku sosial sapi bervariasi


menurut

Pengetahuan

tentang

tingkah

umur

dibandingkan

dan

dengan

bangsa,

domba.

Sapi

laku sapi sangat mendukung dalam

muda tidak mengikuti induknya saat

pendugaan

setelah

ternak

memberikan

dilahirkan

seperti

halnya

respon. Pendugaan reaksi sapi adalah

domba. Sapi muda berbaring secara

salah satu kunci penanganan sapi.

tenang di antara makanan pada suatu


tempat di mana induknya sedang

Ternak akan memberikan respon

merumput.

bila diberi stimulus. Sehingga amatlah


penting untuk mengetahui respon dari

Penjantan

muda

cenderung

sapi dalam berbagai macam situasi.

untuk bermain, tetapi hanya sampai

Stimulus yang diberikan harus dapat

umur

dikontrol sehingga tidak menciptakan

bangsa dan kemudian menjadi lebih

respon yang tidak terkendali.

agresif dan bahkan menguasai areal

tertentu,

tergantung

pada

tertentu serta menyerang pengganggupengganggu di wilayahnya. Seorang


handler mungkin dapat terluka karena

366

ulah dari perkelahian sapi ketika sapi-

dan dapat membuatnya sukar untuk

sapi jantan tersebut dalam keadaan

dikendalikan

yang

Untuk

produksi sapi menurun.

akibat

contoh perubahan rutin pada pergan-

tidak

menghindari

terkendali.
keadaan

kacau

serta

mengakibatkan

tingkah laku sapi jantan tersebut,

tian pemerah,

maka

dari kelompoknya untuk

harus

diusahakan

jalan

sapi perah
inseminasi

buatan dan lain-lain.

keluar yang tepat.


Sapi

isolasi

Sebagai

potong

betina

mungkin

Sapi

adalah

sangat

hewan

mudah

sosial

dan

terpisah

dari

juga pada suatu saat seperti setelah

sapi

melahirkan, akan menyerang sapi

kelompoknya, jika diganggu oleh sapi

lainnya atau seorang handler untuk

lainnya.

melindungi anaknya.
Sapi-sapi yang baru melahirkan
Sapi

potong

dapat

melukai

tidak selalu seagresif sapi potong betina

peternak dan merusak fasilitas yang

dalam

ada, sebagai akibat benturan-benturan

Bagaimana seekor induk sapi perah

dan

kecepatan

agresifitasnya.
menduga
cepatan,

atau
arah,

bergerak

serta

dapat

Jangan

salah

karena

memperkirakan

ke-

dan

bila

ketepatan

seekor sapi menendang. Sapi yang


berdiri

biasanya menendang keluar

mempertahankan
berubah

anaknya.

menjadi

teriakan

agresif,

atau gonggongan

seekor anjing.
Pejantan

sapi

perah

sering

pula menguasai tempat tertentu dan

dengan membentuk sudut 45 derajat ke

dapat

arah belakang. Tetapi sapi yang sedang

berbahaya bagi peternak atau sapi

bergerak cenderung untuk menendang

lainnya.

menjadi

agresif,

serta

ke arah belakang secara lurus.


Sapi
Banyak

hal-hal

yang

berkaitan

gosokkan

dengan sapi potong juga diterapkan

pagar

pada sapi perah.

tenang.

banyak
dipelajari
perah

tingkah

Pada sapi perah


laku

yang

harus

dari

pengalaman.

Sapi

sering

mengalami

stres,

karena suatu perubahan yang rutin.

perah

suka

badannya

dan
Jika

menggosokpada

membuatnya
ingin

dinding
menjadi

menyentuhnya,

maka usahakan agar sapi tersebut


melihat

terlebih

dahulu.

Tindakan

yang mengejutkan dapat membuatnya


menendang.

Hal ini meningkatkan tingkat arausal

367

Keberhasilan

di

dalam

unggas

harus

hati-hati

demi

budidaya atau pemeliharaan ternak

keselamatan. Berbicara keselamatan

sangat ditentukan oleh bagaimana

di

manajemen

handler dan ternaknya.

pemeliharaan

diterapkan.
budidaya

Apabila
atau

yang

sini

menyangkut

keselamatan

manajemen

pemeliharaan yang

Kegiatan

penanganan

atau

diterapkan bagus, maka kemungkinan

handling

berhasilnya suatu usaha juga sangat

diperlukan

besar.

pemeliharaan

pemeliharaan ternak. Setiap kegiatan

beberapa hal,

yang menyangkut hal- hal yang akan

Manajemen

ternak
salah

menyangkut
satunya

cara/teknik
handling

adalah

bagaimana

menangani
ternak

atau

dengan

benar.

yang

baik

di

dilakukan

sangat

setiap

terhadap

memerlukan

akan

kegiatan

ternak

biasanya

penanganan

terlebih

dahulu.

Sebagai

Sehingga tidak menyebabkan cedera

handling

dalam

bagi ternak dan si pelaku handling. Hal

sapi, kerbau, domba, dan kambing yang

ini

karena

umum adalah:

ternak

dari suatu tempat ke tempat yang lain,

sangat

penting

penanganan

atau

ruminansia

akan

handling
jauh

berbeda

dengan ternak unggas.

melakukan

contoh

kegiatan

pemeliharan

ternak

memindahkan

pemotongan

ternak
tanduk,

pemotongan kuku, recording dengan


cara penandaan ternak, melakukan
sapi,

kastrasi, memasang tali hidung (tali

kerbau, domba, dan kambing memiliki

keluh), memandikan ternak, memberi

tenaga

obat,

Ternak

ruminansia
yang

lebih

seperti

besar/kuat

dan

dibandingkan dengan ternak unggas.

mungkinan

Di samping mempunyai tenaga yang

atau

besar/kuat, ternak tersebut mempunyai

sebagainya.

tanduk

untuk

menyeruduk

akan

menangani

kegiatan

merobohkan

kalau

di-

menjatuhkan

ternak

dan

lain

yang

berbahaya bagi keselamatan orang


yang

bahkan

serta

mempunyai kemampuan menendang.

Pada

saat

penanganan/
khususnya

melakukan

handling
ternak

ternak,
ruminansia,

diperlukan keberanian, keyakinan, dan


Sedangkan untuk ternak unggas

ketrampilan.

adanya

kebera-

ketrampilan

serta

seperti ayam dan puyuh, mempunyai

nian

sifat mematuk dan mencakar, sehingga

pengetahuan tentang teknik handling

setiap orang yang menangani/handling

jangan sekali-kali mencoba melakukan

ternak baik itu ternak ruminansia atau

handling,

368

dan

Tanpa

karena

resiko

yang

ditanggung sangat besar. Oleh karena


itu,

demi

keberhasilan

pada

saat

melakukan handling harus didukung


pengetahuan

yang

dengan teknik

berkaitan

penanganan

ternak. Dalam ilmu tingkah laku ternak


dipelajari

bagaimana

ternak

makan, minum, jalan, istirahat, dan


sebagainya.
tentang

tali

temali sangat penting bagi peternak,


dengan mengetahui tentang tali temali
dapat

menentukan
untuk

dan

memilih

dan

jenis tali yang cocok


berapa

jumlah

pilinnya.

Karena tali tambang yang digunakan


untuk mengikat ternak sapi, kerbau
akan berbeda dengan tali tambang
yang
ternak

digunakan

untuk

mengikat

domba

dan

kambing.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari


ukuran

talinya.

Tali

tambang

yang

digunakan untuk ternak sapi dan kerbau


ukuran lebih besar apabila dibanding
dengan

tali

bung 2 utas tali yang sama besarnya.

3.2. Simpul Pangkal (Tali Patok)


Simpul

pangkal

digunakan

untuk mengikatkan tali pada sebuah


tiang atau patok.

Pengetahuan

peternak

Simpul mati digunakan untuk menyam-

ternak

seperti: tali temali dan tingkah laku


dapat

3.1. Simpul Mati (Tali Sambung)

tambang

untuk

ternak

tali

temali

3.3. Simpul Leher (Tali Leher)


Simpul
mengikat
ternak

leher
leher

digunakan
ternak

tidak terjerat

untuk
supaya

atau

tercekik

akibat tali yang digunakan.


3.4. Tali Halter (Tali Muka)
Tali
untuk

halter
menuntut

biasanya
atau

digunakan

memindahkan

ternak sapi/kerbau agar lebih mudah


dikendalikan atau dijinakkan (Gambar
130).

domba dan kambing.


Berbicara

tentang

dalam bidang peternakan, ada istilah


tali halter, tali sambung, tali patok, tali
simpul leher, dan lain sebagainya.

369

Penanganan

ternak

ruminansia

atau yang sering disebut dengan istilah


handling

adalah

kegiatan

perlakuan

peternak terhadap ternak dengan baik


dan benar. Baik dan benar di sini
mengandung
peternak

arti

bahwa

terhadap

menyebabkan

ter-

stres,

perlakuan
nak

cidera,

tidak
ternak

tercekik, atau yang lebih fatal adalah


ternak sampai mati. Dan yang tidak
kalah

penting

pada

saat

handling

tersebut tidak menyebabkan

petugas

handling (handler) terinjak, tertanduk,


ataupun terseret oleh ternak tersebut.
Gambar 130. Tali Halter

Di

dalam

kegiatan

handling

ternak ruminansia besar seperti sapi dan


3.5. Penanganan (Handling)
Ternak Ruminansia Besar

kerbau setelah

mempelajari

laku

barulah

ternak,

tingkah

melakukan

kegiatan penanganan (handling), mulai


Kegiatan

handling

atau

dari

mendekati

ternak,

mengalih

penanganan ternak ruminansia besar

perhatian terhadap ternak, memegang

(sapi dan kerbau), sebaiknya dimulai

ternak

dari mempelajari tingkah laku ternak

memasang tali tambang pada leher

tersebut. Dalam tingkah laku ternak sapi

ternak,

dan

tali halter, mengikat ternak pada tiang

kerbau

bagaimana

dapat
ternak

diamati

dari

tersebut makan,

atau

dengan
menuntun

patok,

perlahan-lahan,
ternak

memberi

dengan

tanda

atau

minum, sedang istirahat, reaksi ternak

penomeran, mengukur bobot badan

apabila

ternak,

ternak

bagaimana

tersebut

apabila

ternak

didekati,
sedang

mengidentifikasi

memindahkan

ternak

dari

ternak,
kandang

berjalan, ternak sedang berlari, atau

satu ke kandang lainnya, melakukan

ternak sedang sendirian, ternak sedang

pengobatan ternak, menggiring ternak,

berada di kelompoknya, dan yang

dan lain sebagainya.

tidak

kalah

penting

adalah

mempelajari sifat-sifat ternak tersebut.

370

3.5.1. Menggiring (Mustering) Ternak

3.5.2. Pergerakan di Yard


(Halaman Kandang)

Kuda

sangat

menggiring sapi,

efektif

sebab

untuk

kuda

lebih

Sapi

dapat

tinggi dan lebih lincah. Anjing dapat

dikendalikan

pula

diistirahatkan

digunakan

menggiring

untuk

sapi,

menolong

baik

ketika
pada

telah

suatu

tempat

pada

setelah penggiringan atau setelah cukup

tingkat

waktu untuk mengenal lingkungannya

suasana

yaitu yard. Biasanya kurang lebih 30

gaduh yang mengejutkan. Kuda atau

menit sudah cukup untuk sapi-sapi

anjing tidak digunakan pada sapi-sapi

diistirahatkan di dalam yard.

penampungan
arausalnya

yang
karena

seperti

lebih

sapi

tinggi

bersama

yang
karena

dengan

pendekatan

anaknya,

secara

tenang

adalah tindakan yang lebih baik.

Paling
rutin

sepeda

motor

dua

orang

handler diperlukan untuk menangani

Di luar negeri seperti Selandia


Baru

sedikit

yang

memuaskan

pada

sapi

potong di yard.

digunakan

menggiring sapi dan domba. S e k a l i

Ketika

bekerja

di

kandang

sapi telah terlepas dari kelompoknya,

diharuskan memakai sepatu boot yang

maka akan sukar untuk menyatukan

terbuat dari kulit atau karet dengan

lagi. Karena sapi tersebut akan segera

memakai pelindung ujung jari kaki.

belajar

Pelindung pada ujung jari kaki berguna

bahwa

sapi

tersebut

dapat

melarikan diri.

untuk

melindungi jari-jari

kaki

dari

injakan sapi. Tindakan lain yang baik


Mustering

dilakukan

adalah melepaskan jam tangan dan

pada kondisi hari yang sejuk dan

menggulung baju setinggi mungkin.

ketika pandangan baik, sapi mungkin

Celana

lebih baik ditangani setelah periode

bahan tebal cukup baik untuk me-

merumput yang panjang (sore hari)

lindungi

dan

sapi atau terjepit pada pagar.

persiapan

terbaik

rute

baik

untuk

panjang
kaki

yang

anda

terbuat dari

dari

tendangan

menghasilkan yang baik.


Pada

beberapa

tempat

dari

yard, sapi biasanya bergerak lebih baik


dalam satu arah dari pada lainnya.
Suatu cara yang baik untuk selalu
menjaga

komunikasi dengan ternak

371

adalah ketika sapi tersebut digerakkan.

memanjang. Hal

Bahkan

akan

dilakukan dari belakang di mana posisi

menyelamatkan penampilan dan posisi

akan berada pada blind area. Posisi

anda.

yang

kepala merupakan suatu indi- kasi yang

membingungkan

baik guna mengetahui ke arah mana

sapi

seekor sapi akan bergerak. Sapi- sapi

hal

tersebut

berarti

Gerakan-gerakan

mengejutkan

atau

sapi menyebabkan

tersebut

menendang.

ini secara

mudah

akan melihat pada arah yang mana


kira-kira akan bergerak.

Saat berada dekat dengan sapi


posisi
dapat

handler

dengan

dipengaruhi

Bayangkanlah

suatu

bahu

sapi

Tingkatkan kekuatan yang meng-

gerakannya.

gerakkan sapi dengan sosok profil tubuh

garis

yang

akan lebih berhasil, jika menggunakan

melintang pada ternak melalui bahaya

bendera (Gambar 131), tongkat atau

yang menjadi titik imbang (point of

pipa paralon (Gambar 132). Ketika meng-

balance). Pergerakan ke belakang

g u n a k a n b e n d e r a, t o n g k a t a t a u p i p a

garis menyebabkan sapi bergerak ke

paralon, satu dari masing-masing tangan

arah depan dan sebaliknya. Dari de-

memberi kontrol pada suatu tempat yang

pan sapi, dapat membelokkan sapi ke

lebih besar, seperti sebuah batang yang

sisi samping dengan gerak ke salah

lebar.

satu sisi pada garis yang dibayangkan


melalui tengah tubuh ternak secara

Gambar 131. Cara Menggunakan Bendera

372

Gambar 132. Cara Menggunakan


Tongkat

Gambar 133. Posisi Menyebelahi


Sapi
Bendera yang digunakan umumnya

Untuk

mengurangi

dalam menggerakkan
dengan

kekuatan
sapi

terbuat dari bahan yang berat, karena

yaitu

jika bendera terbuat dari bahan yang

cara menurunkan bendera.

ringan maka akan mudah terterpa

Tongkat atau pipa putarlah dengan

oleh

posisi menyebelah sapi (Gambar 133).

meningkatkan

Hal

berlawanan.

ini

diperlukan

guna mengurai

angin

dan berkibar, sehingga


arausal

sapi

secara

pada

sapi

benturan

seekor

tekanan.
Mungkin

karena

permukaan

Muka

memar

atau tempat yang lebih luas dengan

disebabkan

menggunakan

akan

sapi

dengan pipa

paralon.

Memar

berjalan mundur lebih cepat daripada

akan

menurunkan

kualitas

karkas,

menggunakan

sehingga harus dibuang.

bendera,
tongkat

sapi
atau

pipa

oleh

paralon. Bendera yang dikibarkan di


depan sapi akan menyebabkan sapi
bergerak mundur.

373

Hal ini mengakibatkan hilangnya

lebih

mempunyai

cm,

untuk

lebih

pendapatan

akibat

sehingga

dibuangnya

daging.

Guna

mempunyai lebar 30 cm, sehingga

dari

cukup lebar untuk seorang handler

memar

benturan

akibat

tongkat

disarankan

atau

untuk

pipa,

melewatinya secara tepat.

cenderung
Pada

menggunakan bendera.

situasi-situasi

handler
Sodokan

atau

lebar

30

atau kurangnya
mengurangi

cukup

lebar

tonjokan

pada

akan

ditendang,

seorang

ditanduk

kehadiran

atau

pengurangan

sapi setelah bergerak pada arah lurus

suatu kekuatan profil dan menghindari

tidak perlu dan berbahaya. Sodokan

dari

atau

seperti berdiri menyampingkan dari

tonjokan

arausal

akan

meningkatkan

yang mengakibatkan

sapi

posisi

mudah

diserang

ternak adalah penting, seperti ketika


melakukan

menendang dan menanduk.

yang

drafting

pada

suatu

gerbang.
Memakai
sapi akan

kejutan

listrik

dipertimbangkan

pada
dalam

Dengan
pada sapi,

berdiri
maka

menyamping

ketika

sapi-sapi

bergerak

melewati

berlebihan pada sapi menggunakan

mendesaknya,

tindakan melakukan

kejutan listrik akan mengacaukan sapi.

rol pada permukaan pagar bersama

Ada juga bahaya lain untuk handler

sapi

yaitu

mengurangi cedera.

keadaan ekstrim.

bila

sapi

Pemakaian yang

menendang

atau

merupakan

tindakan

dan

gunakan

menyerangnya.
Kapan bekerja dekat dengan sapi,
Pemakaian
ekstrim

pada

memberikan

keadaan

kesan

bahwa

desain dari fasilitas perlu peningkatan.

putarlah

tubuh

di

sisinya

guna

menghindari tekanan lebih hebat dan


yakinkan apakah sapi akan melakukan
tendangan atau tidak. Kata-kata yang

Desain

yang

baik

dari

yard

tidak

kasar atau membentak serta

membuat handling menjadi mudah dan

dengan

aman

membuat sapi jinak.

baik

peternak.

bagi

ternak

maupun

Sudut yang tajam harus

dihindari dan harus mudah

untuk

seorang handler menghindari dalam


keadaan darurat, maka diperlukan ide
guna menyediakan celah harus kurang

374

sentuhan yang halus akan

3.5.3. Drafting (Memisahkan Ternak)

ternak

tenang

barulah

dilakukan

kegiatan pemisahan.
Di

dalam

pemeliharaan

ternak

sapi dan kerbau yang dilakukan secara


koloni

atau

Memisahkan

ternak

dimulai

berkelompok,

dengan memilih ternak yang akan

ada yang sakit atau

dipisahkan. Setelah ternak yang akan

terluka adalah besar. Terlukanya ternak

dipisah sudah terpilih, maka dekatilah

dalam kandang koloni bisa disebabkan

ternak tersebut dan pisahkan dengan

karena berantam atau karena berdesak-

ternak yang lain dengan hati-hati.

kemungkinan

desakan pada saat ternak tersebut


berebut makan. Ternak yang luka atau
ternak

yang

sakit

penanganan.

Pada

perlu

dilakukan

saat

3.5.4. Penangananan di dalam


Race (Lorong Antara Pagar)

melakukan

penanganan ternak yang sedang sakit


atau

luka, perlu dipisahkan dengan

kelompoknya.

Segala

sesuatu

ditempatkan oleh
di

dalam

yang

seseorang

handler

race akan sangat mudah

untuk diserang atau dirusak oleh sapi,


Kegiatan
tidak hanya
atau

memisahkan
pada

saat

memisahkan

ternak

mengobati

antara

yang

sehat dengan yang sakit, ada juga


kegiatan memisahkan ternak antara
jantan dan betina, antara anak dan
induknya, antara yang besar dan yang
kecil tergantung dari tujuan pemisahan
tersebut.

satu

lebih mudah
kondisi

jangan

dengan

dilakukan

ternak

memisahkan

yang

pada

tenang.

ternak

lainnya,

dalam

saat

Jangan
kondisi

stres/garang (liar), apabila ternak pada


kondisi tersebut sebaiknya ditenangkan
terlebih dahulu dengan jalan memberi
pakan dan minum. Setelah kondisi

mengendalikan

ternak dengan menempatkan kaki atau


tangan di dalam race karena akan
berakibat fatal. Sewaktu-waktu seorang
handler dapat memungkinkan untuk
bekerja
Tetapi

di

atas

suatu

ide

pagar

pada

race.

yang

baik

untuk

membuat tempat berjalan


ketinggian cukup
gerakan

S a a t m e m i s a h k a n t e r n a k a n tara
yang

sehingga

dengan

untuk

sapi-sapi,

mengikuti
paku

yang

menonjol dan mempunyai jaring kawat


yang dipaku pada permukaan tempat
berjalan

untuk

memberi

jaminan

pegangan pada keadaan basah. Seekor


sapi

dalam

gerakannya
menempatkan

race
untuk

dapat

dihentikan

mundur

sebatang

dengan

kayu

atau

pipa melintang pada race di belakang


sapi setinggi

persendian

kaki

dan

375

paha. Bila memilih balok kayu, pilihlah


balok kayu yang tidak mudah patah.

Yang

perlu

diperhatikan

pada

saat menuntun ternak, jangan ada


Sapi

dapat

digerakkan

sesuai

perlakuan

yang

kasar

terhadap

dengan arah yang diinginkan dengan

ternak tersebut, terlebih-lebih untuk

menempatkan profil yang berlawanan

mempermudah pada saat menuntun

dengan arah pergerakan sapi yang

ada yang membantu di depannya

diinginkan. Seekor sapi akan bergerak

dengan

mundur secara cepat ketika sebuah

hijauan di depan ternak tersebut. Jalan

bendera

lupa pakailah sepatu boot pada saat

ditempatkan

di

depan

membawa

menuntut

yang penuh dengan beberapa ekor

bertujuan untuk melindungi kaki kita

sapi

dari injakan kaki ternak tersebut.

digerakan

mundur

tersebut,

berupa

mukanya. Secara keseluruhan, race


dapat

ternak

pakan

hal

ini

secara cepat dengan menggerakan


sapi-sapi tersebut

secara

individu,

3.5.6. Menuntun Ternak Dewasa

mulai dengan satu persatuan dari


arah yang paling belakang.

Menuntun sapi atau kerbau yang


jinak

3.5.5. Menuntun Pedet

bisa

kerbau
didekati

sapi
(gudel),

jinak. Apabila
kerbau

(pedet)
ada

(liar) dan

tanpa

menggunakan tali tambang, yaitu cukup


dengan

Anak

dilakukan

dan
yang

ada

pula

anak

memegang

atau

menarik

hidungnya ke atas.

susah
yang

Tangan kanan memegang lubang

anak sapi dan anak

hidung ternak tersebut, dengan cara

(pedet

atau

gudel)

dalam

mema- sukkan

jinak

maka

mudah

untuk

hidung bagian kanan dan jari telunjuk ke

dikendalikan, mau dituntun ke mana

lubang sebelah kiri. Sedangkan tangan

pun mudah. Cara menuntun anak sapi

kiri

dan anak kerbau yang jinak cukup

ternak tersebut. Kemudian tuntunlah

mudah. Dengan jalan tangan kanan

ternak ke tempat yang dikehendaki.

menceng- keram dagu bagian bawah

Pada saat menuntun sama dengan

dekat

kiri

menuntun ternak pedet atau gudel

memegang erat tanduk atau telinga,

tersebut, jangan ada perlakuan yang

kemudian tuntun ternak tersebut ke

kasar dan gunakanlah sepatu boot

tempat yang dikehendaki.

pada saat menuntun.

keadaan

376

mulut,

dan

tangan

ibu

jari

ke

lubang

memegang tanduk atau telinga

Menuntun

sapi

atau

kerbau

ternak

tersebut.

Selain

kita

dewasa jinak dengan menggunakan tali

menggunakan sepatu boot pada saat

tambang. Untuk menuntun sapi dan

menuntun

kerbau

bantu yang berupa tali leher dan tali

dewasa yang jinak dapat

menggunakan

tali

tambang

yang

ternak,

gunakanlah

alat

hidung (tali keluh).

diikatkan pada leher ternak tersebut.


Caranya

Panjang tali tambang yang digunakan

tangan

kiri

kita

menarik ujung tali leher dan tangan

kurang lebih 4,5 meter.

kanan

kita menarik tali hidung (tali

ujung

keluh), posisi kita sebaiknya di sebelah

tali tambang yang sudah diikatkan

kiri ternak. Ternak yang agak galak

pada leher ternak tersebut, posisi kita

apabila tali hidung (tali keluh) ditarik

berada

Karena

maka ternak tersebut akan kesakitan.

ternak sudah jinak maka pada saat

Karena merasa sakit, maka ternak

menarik ujung tali cukup pelan dan

tersebut akan mengikuti ke mana saja

posisi tali agak kendor saja.

akan dibawa.

Caranya

di

dengan

depan

Dengan

menarik

ternak.

ditariknya

ujung

tali

tambang yang sudah melingkar di


leher

ternak tersebut, maka ternak

akan mengikuti di belakang ke arah


tujuan yang dikendaki.
3.5.7.

sapi

agak

atau

hati-hati. Gunakan
yang

Dewasa

kerbau

karet

atau

Setelah ternak sudah mau dituntun,


penuh perasaan dan hati-hati.

3.5.8. Menuntun Ternak Dewasa yang


Galak

yang mempunyai temperamen galak/

seperti

ganas adalah susah. Oleh karena

memadai
dengan

Cara menuntun sapi atau kerbau

peralatan

sepatu boot yang terbuat dari


atau

(malas

terutama tali hidung (tali keluh)nya.

kondisi agak galak, maka kita harus


keamanan

berjalan

meronta), maka tariklah agak kencang

dewasa yang akan dituntun dalam


ekstra

susah

kendorkan tarikannya. Lakukan dengan

Menuntun Ternak
yang Agak Galak

Karena

Apabila pada saat dituntun ternak

kulit

memakai

itu,

harus

khusus.

mempunyai

Ternak

yang

ketrampilan
mempunyai

pelindung ujung jari kaki. Pelindung

temperamen

pada ujung jari kaki berguna untuk

dituntun, maka ternak tersebut harus

melindungi jari-jari kaki dari injakan

diberi tali hidung (keluh) yang sudah

galak

pada

saat

377

dihubungkan
Selain

itu

dengan

perlu

juga

tali

leher.

alat

bantu

berupa tali halter serta satu orang


lagi yang membantu.
Caranya

3.5.9. Mengikat Ternak


Mengikat

hampir

sama

dengan

ternak

sapi

dan

kerbau, adalah mudah bagi orang

menuntun sapi atau kerbau yang agak

yang sudah mengerti,

galak yaitu tangan kiri kita menarik

bagi

ujung

halter

Mengikat ternak sapi dan kerbau dapat

sedangkan tangan kanan kita menarik

dilakukan untuk keperluan menuntun,

tali hidung (tali keluh) dan pangkal tali

atau

halter, posisi kita sebaiknya di sebelah

menggembala

kiri ternak. Ternak yang galak apabila

mungkin

tali hidung (tali keluh) nya ditarik maka

ternak di dalam kandang agar tidak ke

ternak tersebut akan kesakitan. Karena

mana-mana.

tali

leher

dan

tali

orang

yang

keperluan

dan

tidak

susah

mengerti.

peternak

untuk

ternaknya.

keperluan

untuk

Atau
mengikat

merasa sakit, maka ternak tersebut


akan mengikuti ke mana saja akan
dibawa.
Apabila

pada

saat

dituntun

ternak agak susah berjalan (malas atau


meronta), maka tariklah agak kencang
terutama tali hidung (tali keluh)nya.

Pada saat mengikat ternak sapi


dan kerbau, perlu diperhatikan dengan
seksama. Mengikat sapi dan kerbau
sebaiknya menggunakan tali tambang
dari rami.
Pengikatan

ujung

tali

di

leher

Dan mintalah bantuan seseorang teman

sebaiknya tidak mudah lepas dan tidak

untuk mendorong

menyebabkan

belakang,

dengan

ternak
cara

dari

arah

ternak

tercekik.

memegang

Apabila pada saat pengikatan tidak

ekornya. Setelah ternak sudah mau

tepat atau salah dapat membahayakan

dituntun,

ternak. Tali yang dipasang di leher

kendorkan

tarikannya.

Lakukan dengan penuh perasaan dan

ternak

hati-hati.

agar ternak tidak tercekik.

378

sebaiknya

dipasang

longgar,

Gambar 134. Cara Memandikan Sapi

Setelah ternak sapi atau kerbau


tersebut, diikat dengan tali tambang di
bagian leher

dengan

posisi

kendor

dan ikatan tidak akan lepas, kemudian


ujung talinya diikatkan di patok atau di
tiang. Dengan tujuan agar ternak tidak
pergi ke mana- mana.

kotoran, sehingga pada saat sapi


kotoran

tidak

masuk

ke

dalam air susu.


Bersihkan

kaki

Kepala

adalah

selanjutnya, jika

bagian

memandikan

sapi.

Pada saat menyiramkan air di kepala


sapi, pegang telinganya dan tekuklah.
Cara memandikan sapi tertera pada
Gambar 134.

Tubuh sapi bersih dari kotorandiperah

gerakan-gerakan sapi.

sapi

terlebih

Basahilah

bagian

tubuh

dan

lakukan penyikatan secara merata.


Gunakan

sabun,

Penyikatan

dan

lebih

banyak

penyiraman

ketika

perlu.
akan

membersihkan

dahulu dengan air dan disikat. Pada saat

tubuh

memandikan sapi usahakan salah satu

dikarenakan pada saat istirahat, sapi

tangan memegang

berbaring

tersebut

penting

tubuh
guna

sapi.

Hal

mengetahui

bagian

jika

belakang. Hal

dengan

tubuh

ini

bagian

belakangnya.

379

4. Aplikasi Konsep
a. Amati usaha peternakan sapi perah
yang ada di sekitar sekolah. Jika
dimungkinkan cari peternakan yang
menggunakan mesin perah. Coba
amati pemerahan yang dilakukan.
Diskusikan

apakah

pemerahan

sudah baik atau belum.


b. Amati suatu usaha penggemukan
sapi yang ada di sekitar sekolah.
Coba analisis:

Perkiraan berat badan

Kondisi sapi

Kondisi lantai kandang

Bentuk kandang

5. Kasus
a. Ternak Kurus
Peternak A menggemukkan sapi,
dengan memberi makan jerami saja.
Pertumbuhan sapi rendah dan kondisi
sapi kurus. Diskusikan dengan temanteman mengapa sapi menjadi kurus?
b. Sapi Perah Mastitis
Peternak B memiliki sapi perah 50
ekor. Setiap pemerahan ambing tidak
dicuci, dan sesudah pemerahan tidak
disemprot desinfektan. Akibatnya beberapa sapinya menderita penyakit
mastitis. Diskusikan mengapa sapi
sakit mastitis?

380

6. Prinsip kerja mesin perah adalah . . .

6. Pengayaan

puting sapi
1. Anak sapi perah yang baru lahir sebaiknya dibiarkan bercampur dengan
induknya minimal
a. 10 jam
b. 12 jam
c. 24 jam

a. memencet
b. menghisap puting secara terputus-putus
c. menghisap terus menerus
d. menekan puting
7. Masa pengeringan sapi perah sebaik-

d. 15 jam

nya . . . bulan sebelum beranak.


a. 1,5 bulan

2. Pemotongan tanduk yang paling

b. 3 bulan

manusiawi adalah dengan

c. 4 bulan

a. gergaji

d. 5 bulan

b. elektrik
c. bahan kimia

8. Interval beranak sapi lamanya

d. pisau

a. 12 bulan
b. 10 bulan

3. Tujuan latihan sapi jalan-jalan adalah


a. menjaga kesehatan

c. 9 bulan
d. 15 bulan

b. menjaga kuku
c. mendeteksi birahi

9. Lama laktasi sapi perah adalah

d. semua benar

a. 5 bulan
b. 7 bulan

4. Apa tujuan mencuci ambing sebelum


pemerahan

c. 9 bulan
d. 10-12 bulan

a. menjaga kesehatan sapi


b. susu yang diperah bersih

10. Sapi potong dengan berat 400

c. menghindari mastitis

kg, dapat diberi rumput sebanyak

d. semua benar

a. 40 kg
b. 60 kg

5. Mengapa

orang

yang

dilarang menangani susu

sakit

c. 70 kg
d. 30 kg

a. lemah
b. menulari sapi
c. membahayakan
d. mencemari susu

381

Kunci jawaban
1. c
2. b
3. d
4. d
5. d
6. b
7. a
8. a
9. d
10. a

382

BAB 9
PEMASARAN HASIL

Sering timbul pertanyaan dibenak

keinginan,

dan

permintaan; produk;

kita, sebenarnya kegiatan pemasaran

nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran

dilakukan

dan transaksi; hubungan dan jaringan;

sebelum

atau

setelah

membuat produk? Paradigma lama


pemasaran

dilakukan

setelah

pasar; serta pemasar dan konsep.

kita

membuat produk. Produk bisa berupa

1.1. Kebutuhan, Keinginan, dan

sarana produksi ternak, ternak hidup,


susu,

daging,

dan hasil olahannya.

Sering kita kebingungan memasarkan


produk

kita,

rencana

Permintaan

karena

belum punya

pemasaran.

Sebaiknya

Kebutuhan
manusia

dan

keinginan

mendasari

pemikiran

pemasaran. Dari

waktu

waktu

rencana pemasaran dimulai sebelum

kebutuhan

kita memulai usaha. Pada bab ini akan

terus sejalan dengan perkembangan

diba- has

konsep

populasi

aplikasinya

di

pemasaran
bidang

dan
bisnis

manusia

ke

penduduk,

berkembang
dan

perbaikan

ekonomi.

peternakan ruminansia besar.


1.1.1. Kebutuhan
1. Konsep Pemasaran
Menurut teori Maslow kebutuhan
Pemasaran

menurut

(1997) didefinisikan
sosial

dan

dalamnya

manajerial

individu dan

mendapatkan
butuhkan

sebagai

dan

menciptakan,

apa

Kotler

manusia dapat diuraikan mulai dari

proses

tingkat dasar yaitu kebutuhan akan

yang

di

kelompok

yang mereka

inginkan

dengan

menawarkan,

dan

makanan,

tempat

berlindung,

keamanan, hak milik, dan harga diri


(aktualisasi
makanan

diri).
bisa

Kebutuhan

bersumber

dari

tumbuhan seperti biji-bijian, sayuran,

mem- pertukarkan produk yang bernilai

dan buah-buahan,

kepada pihak lain. Proses tersebut

hewan seperti susu, daging, telur, dan

terjadi

ikan.

karena

adanya

kebutuhan,

bersumber

dari

383

Kebutuhan buah-buahan bisa berupa

lain: orang Jawa Barat lebih suka

buah segar atau buah yang diolah.

mengkonsumsi daging sapi dibanding

Analisis

daging kerbau dll.

kebutuhan

sapi

dapat

dilakukan dengan mencari data primer


dan

data

sekunder.

Data

primer

1.1.3. Permintaan

dapat dilakukan dengan menganalisa


jumlah sapi yang dipotong di suatu
daerah/wilayah
tertentu.

dalam

Misalnya

kurun

waktu

rata-rata

sapi

Permintaan adalah keinginan akan


produk spesifik yang didukung oleh
kemampuan

dan

kesediaan

yang dipotong tiap hari. Bisa juga

membelinya.

dilakukan dengan menghitung tingkat

biasanya tidak terbatas, sedangkan

konsumsi

daging

olahannya.

Secara

dianalisa

tingkat

masyarakat

dan

hasil

kemampuan

kualitatif

bisa

terbatas.

sapi

suatu

menjadi

konsumsi

mampu

kesukaan

terhadap

Keinginan

untuk

untuk

manusia
membelinya

Keinginan akan
permintaan

berubah

jika masyarakat

membelinya.

Permintaan

daging sapi. Data sekunder bisa

produk sapi potong relatif sedikit karena

dicari

harga mahal dan daya beli konsumen

lewat

data

pada

dinas

peternakan, perdagangan, dan dinas

terbatas.

yang relevan. Berdasarkan analisis


kebutuhan dapat disimpulkan bahwa

1.1.3.1. Produk

adanya kebutuhan konsumen terhadap


produk sapi potong, dari sini nanti kita

Produk

adalah

akan tentukan berapa besar kita akan

yang

dapat

memenuhi kebutuhan tersebut.

memuaskan

segala

sesuatu

ditawarkan

untuk

suatu

kebutuhan

dan

keinginan. Barang, j a s a , d a n g a g a s a n
a d a l a h k l a s i f i k a s i dari produk. Contoh

1.1.2. Keinginan

barang
Keinginan
pemuas

adalah

kebutuhan

Keinginan

akan

hasrat
yang

suatu

akan

spesifik.
kebutuhan

adalah

sapi

hidup,

susu,

daging, dan lain-lain. Contoh jasa;


pelatihan,

pengiriman,

sedangkan

contoh

dan

gagasan

adalah

dipengaruhi oleh banyak faktor seperti

persaudaraan,

sosial, ekon o m i , b u d a y a , d a n s elera.

kekuatan komputer. Produk yang akan

M i s a l n y a orang Eropa untuk memenuhi

kita kembangkan atau pasarkan sapi

kebutuhan

hidup, susu, limbah ternak dll.

roti/kentang

makannya

menginginkan

sedangkan

orang

Indonesia menginginkan nasi. Contoh

384

falsafah

toko,

hidup,

dan

1.1.3.3. Daging dan Hasil Ikutan

1.1.3.1. Ternak Hidup

Produk

Ternak hidup dapat diklasifikasikan

daging

berdasarkan jenis, umur, dan cara

daging

segar

pemeliharaan.

Daging

olahan

pasaran
jenis

ternak:

sapi

potong,

sapi

Dari

daging

olahan.

yang

adalah

banyak

sosis,

di

corned,

jenis

sapi

kategorikan

berupa jeroan (limpa, hati, jantung,


babat, usus dll), tulang dan kulit.

perah, kerbau, dll

berupa

dendeng, abon, burger dll. Hasil ikutan

Klasifikasi :

dan

bisa

bisa

apakan

kita

sapi

PO

1.1.3.4. Limbah Ternak

(peranakan ongole), BX (Brahman


Cross),

simental,

angus,

limbah

ternak

berupa

(Friesian Holstein jantan, sumba

pupuk kandang. Pupuk kandang dijual

ongole, Brahman, sapi Bali, dll

dalam bentuk curah atau kemasan.

umur sapi: 2 tahun, 1,5 tahun


1.2. Nilai, Biaya, dan Kepuasan

atau pedet 6 bulan

Produk

FH

berat

badan:

dikategorikan
Nilai

berdasarkan hasil timbangan

adalah

perkiraan

jenis kelamin: jantan atau betina

konsumen atas seluruh kemampuan

warna

produk

kulit:

hitam,

abu,

hitam-

untuk

memuaskan

putih, coklat

kebutuhannya. Di dalam memuaskan

cara pemeliharaan: kereman atau

kebutuhannya

digembalakan

mempertimbangkan

perlakuan khusus: kastrasi, cara

peroleh dan biaya yang dikorbankan

pemeliharaan

untuk

ukuran sapi: besar, sedang, kecil

tersebut.

konsumen
nilai

memuaskan

akan

yang

di-

kebutuhannya

1.3. Pertukaran dan Transaksi


1.1.3.2. Susu
Untuk
P r o d u k s u s u b i s a b e r u p a susu
segar

dan

olahan yang

susu

olahan.

banyak

di

Susu

pasaran

dapat

memperoleh

produk seseorang mempunyai empat


(4)

cara.

sendiri

Pertama,

produk

yang

memproduksi
dibutuhkan,

adalah

susu

pasteurisasi,

susu

kedua dengan cara memaksa, ketiga

tepung,

susu

kental manis,

keju,

meminta-minta,

butter, yoghurt, dan lain- lain.

dan cara

keempat

yang paling lazim adalah pertukaran.

385

Pertukaran

adalah

memperoleh

Hasil

pemasaran

yang utama

adalah

tindakan

produk

yang

dikehendaki dari seseorang dengan

aset

perusahaan

menawarkan sesuatu sebagai imbalan.

pemasaran.

hubungan

pengembangan

berupa

Jaringan

jaringan

pemasaran

terdiri dari perusahaan dan semua


Kondisi-kondisi

yang

harus

pihak

pendukung

dipenuhi agar pertukaran terjadi:

berkepentingan.

minimal terdapat dua (2) pihak

pelanggan,

yang terlibat,

penyalur,

masing-masing

pihak

memiliki

sesuatu yang berharga bagi pihak

yang

Pihak

tersebut

pekerja,
pengecer,

peneliti, ilmuwan

pemasok,
agen

yang

iklan,

bersama-

sama membangun hubungan bisnis.

lain,

masing-masing

pihak

berkomunikasi

dan

mampu

1.5. Pasar, Pemasar, dan Pembeli

melakukan
Pasar terdiri dari semua pelang

penye- rahan,

masing-masing

pihak

menerima/menolak

bebas
tawaran

potensial

masing-masing

pihak

bahwa berunding

dengan

yang

memiliki

kebutuhan tertentu yang sama, yang


mungkin

pertukaran,

gan

bersedia

melaksanakan

yakin

pertukaran

pihak

kebutuhan dan keinginan tersebut.

lain adalah layak dan bermanfaat.

untuk

Pemasar

adalah

memuaskan
seseorang yang

mencari satu atau lebih calon pem- beli.


1.4. Hubungan dan Jaringan

Calon

pembeli

adalah

yang

diidentifikasi

seseorang

oleh

pemasar

adalah

sebagai orang yang mungkin bersedia

praktik membangun hubungan jangka

dan mampu melakukan pertukaran nilai.

panjang yang

1.6. Manajemen Pemasaran

Hubungan

pemasaran
memuaskan

dengan

pihak-pihak kunci seperti pelanggan,


pemasok,

penjual,

mempertahankan
bisnis

jangka

Pemasar
membangun

yang

Manajemen

pemasaran

adalah

penyalur

guna

preferensi,

dan

proses perencanaan dan pelaksanaan

panjang

mereka.

pemikiran, penetapan harga, promosi

baik

berusaha

serta penyaluran gagasan, barang, dan

hubungan

jangka

jasa. Tujuan

manajemen

panjang yang saling mempercayai dan

adalah

saling menguntungkan dengan pihak-

pertukaran yang memuaskan tujuan-

pihak kunci.

tujuan individu dan organisasi.

386

untuk

pemasaran

menciptakan

sosial, pribadi, dan psikologis. Masing-

1.7. Konsep Produksi

masing diuraikan sebagai berikut:


Konsep

produksi

bahwa

konsumen

produk

yang tersedia

menyatakan

akan

menyukai

di

banyak

tempat dan murah harganya. Manajer


organisasi yang berorientasi
memusatkan
usaha
produksi

produksi

perhatian pada usaha-

untuk

mencapai

yang

tinggi

dan

2.1.1. Faktor Agama

efisiensi
distribusi

yang luas.

Dalam

ajaran

diperbolehkan

agama

tidak

mengkonsumsi

ternak

tertentu. Misalnya
Islam

tidak

pemeluk

agama

diperbolehkan

makan

daging babi, orang hindu tidak makan


daging sapi, dll. Agama tersebut tentunya
mempengaruhi

2. Konsep Perilaku Konsumen


Perilaku

konsumen

perilaku

pembelian

produk ternak.

menurut

2.1.2. Faktor Budaya

American Marketing Assosiation yang


disitasi oleh Peter dan Olson (1999),

Budaya

adalah

penentu

didefinisikan sebagai interaksi dinamis

keinginan dan perilaku yang paling

antara pengaruh dan kognisi, perilaku

mendasar. Budaya terdiri dari sub-

dan kejadian di sekitar kita di mana

budaya

manusia melakukan aspek pertukaran

suku, agama, dan daerah geografis.

dalam

Di samping budaya kelas sosial juga

hidup

pandang
strategi

mereka.

Dari

organisasi
pemasaran

rencana

sudut

pemasaran,
adalah

yang terdiri dari bangsa,

mempengaruhi

suatu

Kelas

perilaku

sosial

bisa

pembelian.
terdiri

dari

yang

dirancang

untuk

pendapatan,

mempengaruhi

pertukaran

dalam

dan tempat tinggal. Misal masyarakat

mencapai tujuan organisasi.

Strategi

toraja lebih suka daging kerbau, orang

untuk

Batak menggunakan daging babi untuk

pemasaran

diarahkan

meningkatkan

kemungkinan/frekuensi

pekerjaan,

pendidikan,

acara tertentu dll.

perilaku konsumen.
2.1. Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku
Faktor

2.1.3. Faktor Sosial


Perilaku

yang

mempengaruhi

perilaku pembelian meliputi budaya,

dipengaruhi oleh

konsumen
faktor

sosial

juga
baik

berupa kelompok acuan, keluarga serta


peran dan status. Kelompok

acuan

387

seseorang terdiri dari semua kelompok

untuk

yang memiliki pengaruh langsung atau

menyebabkan

tidak

Seseorang

langsung

terhadap sikap atau

perilaku seseorang.

Keluarga adalah

mengurangi

faktor

yang

ketidakpuasan.

yang

termotivasi

siap

untuk bertindak yang dipengaruhi oleh

organisasi pembelian konsumen yang

persepsi

paling

penting

Sebagian perilaku manusia adalah hasil

Peran

dan

seseorang

dalam

status

adalah
tiap

posisi

orang

(keluarga, organisasi, dan klub.). Orang

sikap.

memilih

produk

yang

mengkomunikasikan

peran

dan

terhadap

situasi

tertentu.

belajar. Melalui bertindak dan belajar

kelompok

biasanya

dalam

masyarakat.

mendapatkan

keyakinan

dan

2.2. Proses Pembelian

statusnya dalam masyarakat. Makan


daging

sapi

lebih

bergengsi

daripada makan daging ayam broiler.

Menurut

Peter

dan

Olson

(1999), tahapan umum perilaku untuk


pembe- lian eceran barang konsumsi

2.1.4. Faktor Pribadi

dijelaskan p a d a Ta b e l 5 0 . Ta h a p a n
p e m b e l i a n mulai dari prapembelian,

Keputusan

pembelian

juga

pembelian,

dan

pasca

pembelian.

dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi.

Selanjutnya apakah konsumen akan

Faktor tersebut terdiri dari; usia dan

membeli lagi atau tidak tergantung

tahap

pada kepuasan konsumen. Kepuasan

siklus

hidup,

pekerjaan,

keadaan ekonomi, gaya hidup, serta

konsumen

kepribadian, dan konsep diri pembeli.

setelah membandingkan nilai yang

adalah

tingkat

perasaan

didapatkan/dibeli dengan harapannya.


2.1.5. Faktor Psikologis

Bagi

pemasar

konsumen
Faktor

psikologis

mempengaruhi
motivasi,
motivasi

pembelian

persepsi,

keyakinan,

yang

dan

adalah

pengetahuan,

pendirian.

Herzberg

Teori

menyatakan

bahwa motivasi dilandasi oleh dua


fakt o r y a i t u f a k t o r y a n g m e n y e b a b
kan

kepuasan

menyebabkan
(dissatisfier).

388

dan

faktor

yang

ketidakpuasan
Pemasar

berusaha

untuk

perlu

memuaskan

memperhatikan

tahap- tahap pada proses pembelian.


Tahapan Umum

Perilaku

Pembelian

Eceran tertera pada Tabel 45.

Tabel 45. Tahapan Umum Perilaku Pembelian Eceran


Tahapan
Prapembelian

Jenis perilaku
Kontak informasi

Pembelian

Pasca pembelian

Akses pendanaan

Kontak toko

Kontak produk

Transaksi

Konsumsi

Komunikasi

Contoh perilaku
Membaca/mengamati koran,
majalah, papan iklan
Mendengarkan iklan radio, televisi
Mendengarkan uraian teman/
salesman
Menarik uang tunai dari bank/ATM
Mengisi buku cek
Mendapatkan kartu kredit, pinjaman
Menentukan toko, perjalanan ke
toko, masuk ke toko
Menentukan lokasi produk dalam
toko, mengambil produk, membawa
produk ke kasir
Mempertukarkan uang dengan
produk, membawa produk ke lokasi
penggunaan
Pengkonsumsian/penggunaan
produk, membuang bungkus/produk
yang telah digunakan, pembelian
ulang
Memberitahukan ke orang lain
pengalaman menggunakan produk,
mengisi kartu garansi, memberikan
informasi lainnya kepada
perusahaan.

389

2.3. Perilaku Pembelian

penjualan untuk mendorong uji coba


produk.

Pengambilan keputusan konsumen


tergantung

pada

pembelian.
pembelian

jenis

keputusan

Beberapa

perilaku

menurut

Kotler

3. Konsep Strategi Bersaing

(1997)

sebagai berikut:

Industri

didefinisikan

sebagai

perusahaan

yang

kelompok

menghasilkan produk yang dapat saling


2.3.1. Perilaku Pembelian yang Rumit

menggantikan.

Persaingan

dalam

satu industri terus- menerus menekan


Konsumen

terlibat

dalam

tingkat hasil pengembalian modal yang

perilaku pembelian yang rumit saat

ditanamkan

mereka sangat terlibat dalam sebuah

pengembalian

pembelian dan menyadari akan adanya

oleh

perbedaan signifikan di antara berbagai

ekonomi

merek.

persaingan

Produk

yang dibeli biasanya

menuju
yang

industri

tingkat

akan

yang

dinikmati

dalam

dinamakan

istilah
industri

sempurna.

Tingkat

harganya mahal, jarang di- beli, berisiko

pengembalian dasar yang

dan sangat mengekspresikan pribadinya.

itu

Contoh

tingkat bunga obligasi pemerintah

produk

yang

perilaku

pembeliannya rumit adalah komputer.

kurang

atau

suku

panjang
2.3.2. Perilaku Pembelian karena

sama

bunga

dengan

bank

setelah

jangka

disesuaikan

dengan resiko kerugian modal. Para


penanam

Kebiasaan

lebih

bersaing

modal

tidak

akan

mau

menerima tingkat pengembalian yang


Banyak

produk

dibeli

dengan

besarnya di bawah tingkat tersebut

ke- terlibatan konsumen yang rendah

karena

dan tidak adanya perbedaan merek

menanamkan modalnya pada industri

yang signifikan. Contoh produk yang

lain,

perilakupembeliannya

mendapatkan hasil di bawah tingkat

karena

kebiasaan adalah garam. Barang yang


dibeli bisanya murah
dibeli.

Mereka

dan

pasif

menerima

informasi.

paling

baik

menggunakan

390

pada

dan

alternatif

perusahaan

selalu

itu akan keluar dari bisnis.

saat

Pemasar

Menurut
lima

Porter

kekuatan

(1980)

persaingan.

terdapat
Kelima

kekuatan tersebut adalah masuknya

menerapkan

strategi

pendatang

harga

promosi

pengganti, kekuatan

dan

yang

untuk

sering

menjadi penerima

informasi

adanya

baru,

ancaman

produk

tawar-menawar

pembeli,

kekuatan

tawar-menawar

suatu

industri. Daging

pemasok, serta persaingan di antara

disubstitusi

perusahaan yang ada.

domba,

oleh

ayam,

membeli
tertekan.
sapi

potong

baru,

baru

dalam

membawa

keinginan

untuk

Jika

kerbau,
konsumen

pengganti

tersebut

maka laba potensial dari ternak akan

3.1. Ancaman Pendatang Baru


Pendatang

dapat

daging

dll.

produk

sapi

bisnis

kapasitas
merebut

harga

Makin
yang

menarik

alternatif

ditawarkan

produk

pengganti makin ketat membatasi laba


industri.

bagian pasar, serta seringkali juga


sumberdaya yang b e s a r. J i k a p e r m i n

3.4. Kekuatan Tawar Menawar


Pembeli

taan relatif sama (st abil) ma k a ak


a n t e r j a d i s u r p l u s penawaran yang
menyebabkan harga menjadi

Produk sapi merupakan produ

turun, atau biaya membengkak dan

k standar atau sedikit terdiferensiasi.

mengurangi

Banyaknya

akan

kemampu

labaan

peternak/suplier

menjual sapi potong menyebabkan

perusahaan.

konsumen
3.2. Persaingan di antara

memiliki

kekuatan

daya

tawar yang kuat. Konsumen

akan

mudah

Pengusaha yang Ada

pindah

peternak/suplier
Persaingan

yang

di

antara

peternak

membeli

lain

karena

akan

mendapatkan produk yang sama.

atau supplier sapi potong yang ada


berbentuk

persaingan

untuk

mendapatkan

posisi,

dengan

menggunakan

taktik-taktik

seperti

persaingan harga, iklan, pengenalan


produk

baru,

meningkatkan

mutu

3.5. Kekuatan Tawar Menawar


Pemasok
Pemasok bagi pemenuhan daging
sapi

di

suatu

daerah

ada

dua

produk, dan meningkatkan pelayanan

kelompok. Kelompok pertama produksi

atau jamin- an kepada pelanggan.

dari daerah itu sendiri, kelompok yang


lain menyuplai ternak dari luar daerah

3.3. Tekanan dari Produk Pengganti

tersebut.

Pemasok

menggunakan
Produk
produk

yang

pengganti
dapat

adalah

menjalankan

fungsi yang sama dari produk dalam

menawar
konsumen

tersebut

kekuatan

terhadap
dengan

dapat
tawar

jagal

atau

menyuplai

produk yang lebih murah. Pemasok

391

yang

kuat akan

dapat

menekan

untuk

mencapai

penurunan biaya,

tidak

pengendalian

biaya

mampu mengimbangi kenaikan harga

menghindari

pelanggan

produk

serta

kemampulabaan

jagal

yang

dijualnya.

pemasok

ditentukan

sedikitnya

pemasok

yang

karena

Kekuatan

oleh

banyak

dibanding

menjualnya,

tidak

toko

pelayanan,

armada

marjinal

biaya

litbang,

penjualan,

dan

periklanan.
Keuntungan memiliki biaya rendah:

4. Strategi Bersaing Generik Porter


yang

Mendapatkan laba di atas ratarata pesaingnya.

bersaing

meminimalkan

ketat,

adanya

produk pengganti, dan produk pemasok.

Strategi

secara

Lebih

tahan

terhadap

rivalitas

efektif

pe- s a i n g , k a r e n a b i a y a y a n g l

meliputi tindakan ofensif atupun defensif

e b i h rendah memungkinkan untuk

guna menciptakan posisi yang aman

tetap

terhadap

walaupun

kekuatan-kekuatan

persaingan.

Secara

bersaing

mencakup

luas

strategi

untuk

bertahan,

keseimbangan
gerakan
perubahan
Menurut
bersaing

strategis,

keunggulan

untuk

Melindungi

perusahaan

dari

pembeli yang kuat, karena pembeli

melalui

hanya

akan

menggunakan

kekuatannya sampai ke tingkat

persaingan.

harga dari pesaing paling efisien

(1980),

generik

labanya

memanfaatkan

kekuatan
Porter

pesaing

persaingan.

mempengaruhi

kekuatan

laba

para

mengorbankan

sejumlah

pendekatan yaitu penempatan posisi

mendapatkan

strategi

terdiri

biaya

dari

berikutnya.

menyeluruh,

Memberikan
kepada

diferensiasi, dan fokus.

perlindungan

pemasok

yang

dengan menyediakan
yang

4.1. Keunggulan Biaya Menyeluruh

lebih

menanggulangi

kuat

fleksibilitas

besar

untuk

kenaikan

biaya

input.
Keunggulan
melalui
fungsional

biaya

seperangkat

dilakukan
kebijakan

yang ditujukan

kepada

Posisi

biaya

menempatkan
meng- hadapi

dapat dilakukan antara lain

relatif terhadap

fasilitas yang efisien, usaha yang giat

392

biasanya

perusahaan

pada

posisi yang menguntungkan dalam

sasaran pokok. Langkah-langkah yang


skala

rendah

produk
posisi

dalam suatu industri.

pengganti
pesaing

Perusahaan akan mampu melayani

4.2. Diferensiasi

target strategisnya yang lebih sempit


Diferensiasi

adalah

secara

lebih

efektif

menciptakan sesuatu yang dirasakan

dibanding

dengan

oleh keseluruhan

Perusahaan

yang

industri

sebagai

dan

efisien

pesaingnya.

memilih

sesuatu yang unik dan susah ditiru.

focus secara

Cara-cara diferensiasi dapat dilakukan

menghasilkan laba di atas rata-rata.

dengan

(merek),

Posisi ini memberikan perlindungan


terhadap setiap kekuatan persaingan.

citra

rancangan

teknologi,

karakteristik

khusus,

pelayanan

pelanggan,

jaringan

penyalur, dan dimensi yang lain.

potensial

juga

strategi
dapat

5. Pengembangan Strategi Bersaing

Keuntungan diferensiasi antara lain:


Memberikan penyekat terhadap

Tujuan

strategi

bersaing

suatu

unit usaha dalam sebuah industri

persaingan karena adanya loyalitas

adalah

merek dari pelanggan dan mengu-

industri tersebut di mana perusahaan

rangi kepekaan terhadap harga.

dapat melindungi diri sendiri dengan

Meningkatkan marjin laba yang

menemukan

sebaik-baiknya

posisi

terhadap

dalam

tekanan

menghindarkan kebutuhan akan po-

persaingan atau dapat mempengaruhi

sisi biaya rendah.

tekanan tersebut secara positif.

Dengan marjin yang lebih tinggi


dapat digunakan untuk mengurangi
kekuatan pemasok dan pembeli
karena pembeli tidak punya alternatif
lain yang dapat dibandingkan.
Kesetiaan pelanggan akan berada
pada posisi yang lebih baik terhadap
produk pengganti dibanding dengan
pesaingnya.
4.3. Fokus (Nice Market)
Strategi
memusatkan

generik
kelompok

fokus
pemasaran

pada kelompok pembeli, segmen lini


produk, atau pasar geografis tertentu.

393

segmen

6. Strategi Pemasaran

mana

Cara
dan
Menurut Kotler (1999), segmentasi
dilakukan
ciri-ciri

dengan

konsumen

mengidentifikasi
yaitu

segmentasi

akan dibidik.

mengevaluasinya

menelaah

6.1. Segmentasi

yang

tiga

faktor,

dengan

yaitu

pertumbuhan

ukuran

segmen,

kemenarikan struktural segmen serta


dana, dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan.

geografis, demografis, dan sosiografis.


6.3. Differensiasi
Segmentasi
milah pembeli
geografis.

geografis

memilah-

berdasarkan
Segmentasi

Diferensiasi

wilayah
secara

adalah

tindakan

merancang satu set perbedaan untuk

demografis memilah-milah konsumen

membedakan

berdasarkan

demografis

perusahaan dari penawaran pesaing.

seperti usia, ukuran keluarga, jenis

Perbedaan tersebut dapat dilakukan

kelamin,

penghasilan,

pada produk, pelayanan, personil, dan

agama,

ras,

Segmentasi

variabel

pendidikan,

dan

psikografis

pembeli berdasarkan

kelas

generasi.

citra.

membagi

diuraikan di bawah ini.

perilaku

Masing-masing

pembedaan

sosial,

gaya hidup, dan kepribadian.


Segmentasi

penawaran

6.3.1. Diferensiasi Produk


membagi

Diferensiasi

produk

fisik

kon- sumen berdasarkan pengetahuan,

mempunyai dua sisi yang berlainan.

sikap,

tanggapan

Di satu sisi produk sudah terstandar

produk.

sehingga pelu- ang untuk melakukan

digunakan

variasi perbedaan sedikit, contohnya

pemakai,

ayam pedaging, baja, dan aspirin. Di

tingkat pemakaian, status kesetiaan,

sisi yang lain terdapat produk dengan

tahap kesiapan pembeli, dan sikap.

diferensiasi

pemakaian,

mereka

terhadap

Variabel
kejadian,

atau
suatu

perilaku yang
manfaat,

status

tinggi,

artinya

terhadap

produk tersebut bisa dilakukan banyak


6.2. Memilih Segmen Pasar
Setelah
mengidentifikasi
maka

langkah

memutuskan

394

perusahaan
segmen
selanjutnya

pasarnya
adalah

berapa banyak

dan

variasi,

contohnya

produk

bisa

kinerja,

mobil.

berupa

kesesuaian,

Pembeda

keistimewaan,
daya

tahan,

keanda- lan, mudah diperbaiki, gaya,


dan

rancan-

gan.

Daging

merah,

daging putih (veal), daging sapi rendah

lemak, sapi kurban, dan lain-lain.

pesaingnya. Personil yang terlatih baik


dapat

Va r i a s i p e l a y a n a n p a d a b i s n i
toko

dapat

rentang

dilakukan

swalayan

pelayanan

dengan
sampai

penuh. Layanan penuh

dapat

penjual,

cepat

tanggap,

6.4. Penentuan Posisi


Penentuan

posisi

adalah

sedangkan

tindakan merancang penawaran dan

dilakukan

citra perusahaan sehingga menempati

sendiri oleh pembeli. Misal sapi diantar

suatu posisi kompetitif yang berarti

ke pembeli, sapi diambil sendiri oleh

dan berbeda dalam benak pelanggan

pembeli, dan lain-lain.

sasarannya.

pada

oleh

diandalkan,

komunikasi yang baik.

adalah bila dalam transaksi pembelian


dilayani

karakteristik;

kemampuan, kesopanan, kredibilitas,

6.3.2. Diferensiasi Pelayanan

menunjukkan

swalayan

semua

Kriteria

untuk

pembedaan antara lain penting, unik,


unggul,

6.3.3. Diferensiasi Citra


Citra

adalah

masyarakat

terhadap

atau

persepsi
perusahaan

produknya. Citra yang efektif

untuk suatu produk memiliki tiga hal.

produk dan usulan nilai. Kedua, m e n y a


m p a i k a n p e s a n d e n g a n c a r a yang
berbeda

sehingga

tidak

dikelirukan

dengan pesan serupa dari pesaing.


Ke-tiga,

mengirimkan

emosional sehingga

kekuatan

membangkitkan

hati maupun pikiran pembeli.

terjangkau.
7. Taktik Pemasaran

kompetitif

Gaspersz

(1997),

menyatakan

pema- saran jasa dilakukan dengan


bauran komponen
price,

place,

P (Product,

promotion,

physical

evidence,

process

participant).

Contoh-contoh

ngembangan

pemasaran

masing-masing

komponen

design,
pepada
sebagai

7.1. Produk

Perusahaan dapat memperole


keunggulan

kasikan,

berikut:

6.3.4. Diferensiasi Personil

dikomuni-

mendahului (tidak mudah ditiru), dan

Pertama, menyampaikan satu pesan


tunggal yang memantapkan karakter

dapat

dengan

memperkerjakan dan melatih orangorang yang lebih baik dari personil

Ide-ide pengembangan produk

Variasi dan model produk

Spesifikasi kualitas produk

395

Pengepakan atau pembungkusan

sebagai

Logo

semua

produk,

merek

dagang,

Pelayanan

pendukung

dan

komplementer
Derajat pelayanan
atau self sevice)

Promosi

alat-alat

dalam

meliputi

kombinasi

pemasaran yang peranan utamanya

dan persepsi publik

berikut:

(full

service

adalah

untuk

mengadakan

komunikasi

yang

sifatnya

membujuk

promosi,

proses

komunikasi

dari

penyampaian

amanat atau berita tentang produk


7.2. Harga

dari penjual kepada para pembeli


potensial.

Analisis kompetitif

Strategi

penetapan

harga,

7.4.1. Tujuan Promosi

tingkat dan perubahan harga, target


pasar

Diskon,

Pada
pemberian

berhadiah, kebijakan

kupon
penjualan,

umumnya

suatu

promosi

mempunyai tujuan antara lain sebagai


berikut:

metode atau cara pembayaran


Penampakkan
7.3. Tempat
Salah

satu

tujuan

penting

dari

Strategi dan rencana distribusi

promosi adalah menyampaikan pesan

Manajemen
pamer

pada sejumlah calon pembeli yang

dan

alokasi

tempat

Manajemen gudang dan persediaan


Kebijaksanaan dan standar tingkat
pelayanan
Kenyamanan dan lokasi fasilitas

dituju atau yang ditargetkan, dengan


demikian peru- sahaan harus memilih
manajemen yang dapat dicapai ke
pembeli yang dituju tersebut. Dalam
rangka

penampakan

ini

perlu

diperhatikan langkah-langkah sebagai


berikut:

7.4. Promosi

yang
Promosi adalah setiap aktivitas

menentukan

dituju

menentukan

atau

calon

yang

jumlah

pembeli

ditargetkan,

calon

pembeli

yang ditujukan untuk memberitahukan,

yang dituju, dan memilih media yang

membujuk

paling sesuai untuk dapat mencapai

atau

mempengaruhi

konsumen untuk tetap menggunakan


produk yang dihasilkan perusahaan
tersebut. Menurut Philip Kotler adalah

396

calon pem- beli tersebut.

Perhatian
Promosi
perhatian

harus

dapat

konsumen

pembeli

yang

seringkali

menarik

atau

dituju,

sangat

sukar

menginterpretasikan

pesan

sampai

Calon pembeli

sering

kepadanya.
kali

tidak

dapat

promosi

yang

tidak

direncanakan

namun

dengan

baik

atau

yang

untuk

menarik

perhatian,
dari

terhadap promosi yang kita lakukan

digunakan

dapat

disebabkan

pesan

perhatian

banyak

calon pembeli

adanya

promosi

sedemikian

yang

memahami

calon

perubahan

menarik

yang

dilakukan

yang

tidak

dapat

kadang-kadang
media

yang

menyebabkan

disampaikan menjadi

jelas

sehingga

pula o l e h p e r u s a h a a n l a i n n y a , s e h i

merubah

n g g a perhatian calon pembeli tidak

juga harus

hanya terpusat pada promosi yang

diadakan perubahan pesan. Dengan

dilakukan oleh

demikian

perusahaan

lainnya

penggunaan

dalam

melibat

media

apakah

perusahaan

harus

kita
perlu
yakin

advertensi,

bahwa pesan yang disampaikan melalui

promosi penjualan, dan usaha-usaha

media itu jelas dan dapat menarik

promosi

perhatian, karena banyak perusahaan

yang

meliputi

sejumlah

lainnya.

Jadi

perusahaan

dihadapkan pada masalah bagaimana

mempromosikan

agar promosi yang dilaku- kan oleh

produknya,

perusahaan lainnya. Cara yang dapat

tertarik,

dilakukan

perhatian

beberapa

misalnya

banyak promosi yang ada.

untuk

calon

menarik

pembeli

memberikan sponsor

untuk

tertentu, penggunaan orang

yang

sudah

masyarakat

dalam

menonjolkan

apa

di

pembeli

mengingat,

dan

promosi

banyak

memahami

dari

sekian

Perubahan Sikap

mata

reklamenya,
yang

calon

macam

suatu

acara

populer

berbagai

Setelah promosi dapat dipahami

lebih

oleh calon pembeli, maka perusahaan

menjadi k e i s t i m e w a a n p r o d u k n y a y

mengharapkan suatu tanggapan dari

a n g t i d a k terdapat pada produk

calon pembeli

lainnya, dan lain sebagainya.

tersebut. Setiap

terhadap
perusaan

menyesuaikan promosinya
Pemahaman

produk

yang

promosi
harus
dengan

dihasilkannya untuk

dapat merubah sikap calon pembeli


Tujuan

promosi

lainnya

pemahaman

dari

promosi

ialah

yang

dicapai

pada waktu calon pembeli

yang ditujunya, misalnya perubahan


agar

pembeli

pembeliannya

mengalihkan
dari

produk

397

perusahaan

lain

ke

produk

yang

Penjualan Pribadi

dihasilkan oleh perusahaannya. Banyak


perusahaan meng- gunakan advertensi
merubah sikap calon pembeli
ditujukannya,

yang

advertensi belum tentu

Penjualan
kegiatan

pribadi

merupakan

perusahaan

untuk

melakukan kontak langsung dengan

dapat menyebabkan sebagian besar

calon

pembeli

langsung ini diharapkan akan terjadi

untuk

segera

melakukan

pembeliannya.

konsumennya. Dengan kontak

hubungan atau interaksi yang positif


antara

pengusaha

dengan

calon

konsumennya itu. Yang termasuk dalam

Tindakan

penjualan

pribadi

adalah: penjualan

akhir

dari pintu ke pintu, penjualan lewat

promosi adalah untuk meningkatkan

surat, penjualan lewat telepon, dan

hasil perusahaan melalui peningkatan

penjualan langsung.

Sesuai

dengan

tujuan

hasil pen- jualan, maka tujuan promosi


yang paling penting adalah untuk dapat
menimbulkan

tindakan

dari

calon

pembeli yang ditujunya, karena hal ini


menandakan

Promosi Penjualan

berhasil atau tidaknya

suatu promosi.

Promosi

penjualan

kegiatan

merupakan

perusahaan

menjajakan

untuk

produk

dipasarkannya

yang

sedemikian

rupa

sehingga konsumen akan mudah untuk


7.4.2. Bentuk-bentuk Promosi

melihatnya dan bahkan dengan cara


penempatan dan pengaturan tertentu,

Periklanan

maka produk tersebut akan menarik


perhatian

Periklanan merupakan alat utama

pajangan,

konsumen.

Misalnya

pertunjukan,

eksibisi,

bagi pengusaha untuk mempengaruhi

demonstrasi serta

konsumennya. Periklanan ini dapat

penjualan yang sifatnya tidak terus

dilakukan oleh pengusaha lewat surat

menerus

kabar, radio, majalah, bioskop, tele-

secara rutin. Bentuk-bentuk promosi

visi, ataupun dalam bentuk poster-poster

penjualan

yang dipasang di pinggir jalan atau tem-

contoh produk, kupon potongan h a r g a ,

pat-tempat yang strategis.

p o t o n g a n h a r g a , k u p o n y a n g dapat

dan

berbagai

tidak

antara

lain

usaha

dilaksanakan
memberikan

ditukar barang, undian berhadiah, dan


demonstrasi produk.

398

kecenderungan akan terus meningkat.

Publisitas
Publisitas
yang

merupakan

biasa

perusahaan
pengaruh

digunakan

juga

untuk

membentuk

secara

kepada

cara

tidak

konsumen,

oleh

langsung

agar mereka

menjadi tahu, dan menyenangi produk


yang dipasarkannya, hal ini berbeda
dengan promosi, di mana di dalam
melakukan

publisitas

tidak melakukan

hal

perusahaan
yang

bersifat

komersial. Publisitas merupakan suatu


alat promosi yang mampu membentuk
opini masyarakat secara tepat, sehingga
sering disebut sebagai usaha untuk
mensosialisasikan

atau

memasyarakatkan. Misal produk kita


masuk dalam berita majalah, koran
atau

televisi

tetapi

kita

tidak

membayar biaya sponsor.

adalah

penjualan

melalui

jaringan

internet. Kita dapat membuat website


kita,

memajang

daftar

produk dan harga. Transaksi dilakukan


dengan internet, pembeli akan memilih
yang

dibeli,

kemudian

pembayaran dilakukan dengan kartu


kredit.

Selang

service counters, kebersihan


Penampilan dan kesehatan karyawan
Kenyamanan peralatan, reliabilitas,
ketertarikan, kemudahan penggunaan
Kecocokan kapasitas eksterior seperti tempat parkir, taman
Kredibilitas profesional seperti apoteker, yang melayani pembelian pada
apotek
7.6. Rancangan

Prosedur resolusi masalah pelang-

dilakukan

barang

terior), tema, dekorasi, penerangan,

dan deskripsi pekerjaan

E-commerce

perusahaan

Tata letak fasilitas (interior dan eks-

Prosedur operasi terperinci, manual

E-Commerce

yang

7.5. Bukti Fisik

beberapa

waktu

pembeli akan menerima barang yang

gan
Prosedur pelatihan sebagai bagian
dari pekerjaan
Penetapan standar performansi untuk fasilitas, proses, peralatan, dan
pekerjaan yang menciptakan pelayanan kepada pelanggan.
Rancangan fasilitas dan tata letak
untuk meningkatkan pergerakan pelanggan melalui proses.

dibelinya. Di Indonesia cara penjualan


ini

belum

berkembang

tetapi

399

7.8.1. Keputusan Pasar Sasaran

7.7. Peserta

Pelatihan

tentang

interaksi

dan

resolusi masalah pelanggan

Sistem dan prosedur balas jasa


karyawan

Personal selling (penjualan pesonal)

Prosedur

partisipasi

kelompok

pela- yanan atau pribadi dan normanorma perilaku.

Eksekusi

simultan

ketrampilan interaksi
teknikal

Pengecer perlu menetapkan siapa


yang belanja di tokonya. Penetapan
pasar

dan

pada titik kontak dengan

pelanggan

produk,

meliputi

semua

kegiatan yang terlibat dalam penjualan


barang atau jasa secara langsung ke
akhir

untuk

penggunaan

pribadi dan bukan bisnis.


dapat

Pengecer

diklasifikasikan

menjadi:

pengecer toko, penjualan eceran tanpa


toko, dan organisasi eceran.
Pengecer
bisnis

toko

yang

usaha

penjualannya

dari

penjualan

eceran. Jenis-jenis pengecer toko; toko


khusus,

toko

swalayan,

serba

toko

ada,

pasar

kelontong,

toko

diskon, pengecer potongan harga, toko


super,

dan

Keputusan

ruang
yang

pamer
dapat

oleh pengecer antara lain;

400

ragam

7.8.2. Keragaman Produk dan


Perolehan
Pengecer
peramalan

harus

cepat

permintaan,

dagangan,

belajar

pemilihan

pengendalian

alokasi

tempat,

dan

Pemilik toko juga cepat belajar


mengukur

keuntungan

langsung

produk yang memungkinkan mereka


mengukur

biaya penanganan

produk

mulai

pemindahan
nistrasi,

ke

suatu

penerimaan,
gudang,

pemilihan,

admi-

pemeriksaan,

sampai produk dibeli pelanggan.

adalah

volume

terutama berasal

seperti

pajangan.

7.8. Usaha Eceran

konsumen

melandasi

media iklan, dan tingkat harga.

barang

eceran

akan

dekorasi toko, pesan dan

persediaan,

Usaha

ini

strategi selanjutnya

dari

pribadi

sasaran

katalog.
dilakukan

7.8.3. Keputusan Harga


Penetapan

harga

merupakan

langkah yang penting dalam usaha


eceran dan harus diputuskan sesuai
dengan target pasar. Pengecer harus
memilih

apakah

menggunakan

strategi margin tinggi volume kecil,


margin

rendah

volume besar atau

kombinasi keduanya.

7.8.4. Keputusan Promosi

kasi penjualan haruslah strategis, mu-

Pengecer menggunakan berbagai


macam alat promosi untuk menarik
pengunjung.

Promosi

bisa

berupa

iklan, mengadakan obral khusus, kupon

dah dijangkau angkutan umum maupun


pribadi dan tersedia fasilitas penunjang
seperti tempat parkir, ATM, dan lain-lain.
8. Jalur Tata Niaga Ternak

potongan harga, dan program-program


Mata

lainnya.

rantai

dari peternak

7.8.5. Keputusan Tempat

produk

atau

peternakan

perusahaan

ke

konsumen akhir sangat bervariasi. Ada

Pengecer biasanya mengatakan


bahwa tiga kunci keberhasilan usaha
eceran adalah, lokasi-lokasi-lokasi. Lo-

yang jalurnya pendek dan ada yang


panjang.

Pada pembahasan kali ini

penulis akan menguraikan tata niaga


daging dan susu.

8.1. Tata Niaga Ternak Potong


Skema Jalur Tata Niaga Ternak Potong
PETERNAK
BLANTIK
PASAR HEWAN

PERUSAHAAN
SAPI POTONG

RPH PERUSAHAAN

JAGAL/PENGUSAHA PEMOTONGAN TERNAK


PENGECER
DAGING

TOKO KULIT

PERUSAHAAN
PROCESING

DISTRIBUTOR
RETAILER
KONSUMEN AKHIR

401

8.1.1. Peternak
Peternak

sebagai

pemelihara

berfungsi

sebagai

dagangan.

Blantik

stok
juga

barang
berperan

sebagai pedagang pengumpul

ternak dalam jumlah sedikit. Ternak

mensuplai

hasil peliharannya dipasarkan langsung

besar.

yang

pedagang lain yang lebih

ke penjagal ternak atau ke pasar


8.1.4. Pasar Hewan

hewan.

Pasar hewan merupakan tempat

8.1.2. Perusahaan Ternak

jual dan beli ternak. Waktu pasaran


Perusahaan ternak merupaka

ditiap

kabupaten

biasanya

berbeda.

n badan usaha yang memiliki usaha

Misal di kabupaten Cianjur setiap hari

dalam b i d a n g p e t e r n a k a n . S e b a g i a n

senin, kabupaten Sukabumi hari rabu,

b e s a r merupakan usaha penggemukan

Bogor hari

ternak. Jumlah ternak yang dimiliki lebih

peternak

banyak

sesuai dengan keinginannya.

dari

peternak,

beberapa

kamis

dll,

sehingga

bisa memilih hari pasaran

perusahaan memiliki ternak > 1000


ekor. Perusahaan menjual ternak ke
pejagal

atau

ternaknya.
sendiri

memotong

Ternak

kemudian

rusahaan

sendiri

yang dipotong
dijual

procesing

8.1.5. Pejagal

ke

pe-

(pengolahan)

Pejagal

8.1.3. Blantik (Brooker)

orang

atau

badan usaha yang melakukan bisnis


pemotongan
ternak

daging atau ke pengecer.

adalah
ternak.

dilakukan di

Pemotongan
RPH

Potong

Hewan)

milik

Setelah

dipotong

karkas

(Rumah

pemerintah.
dan

hasil

ikutannya dijual ke pengecer daging di


Peternak

yang

akan

menjual

pasar atau supermarket.

dan membeli ternaknya menghubungi


blantik, tawar menawar dan apabila

8.1.6. Pengecer Daging

tidak sesuai maka akan berpindah ke


blantik yang lain. Demikian pula yang
akan

membeli,

karena

kalau

mau

Pengecer

daging

merupakan

penjual daging yang menjual daging

berhubungan dengan peternak lainnya

langsung ke konsumen

tidak mempunyai informasi. Di rumah

konsumen industri. Konsumen akhir

blantik

dalam

kandang

402

pada

umumnya

tersedia

penampungan

yang

arti

mengkonsumsi

mereka
daging,

akhir

atau

langsung
sedang

konsumen
membeli

adalah
daging

mereka

untuk

yang

diolah

lagi,

konsumen. Toko, supermarket, pasar


swalayan, dan lain-lain,

misalnya pedagang bakso, pembuat

tempat

abon, pemilik restoran, dan lain-lain.

daging.

8.1.7. Konsumen Akhir

8.1.11. Toko Kulit

Konsumen akhir adalah konsumen


yang

membeli

daging

merupakan

pengecer menjual produk

Toko

kulit

merupakan

tempat

untuk

menjual kulit segar hasil pemotongan

dikonsumsi keluarganya.

Pembelian

ternak. Harga dihitung dari kualitas kulit

dalam

dan

dan satuan berat.

jumlah

sedikit

tidak

diperjualbelikan lagi.

8.2. Tata Niaga Susu

8.1.8. Perusahaan Pengolahan Daging


Perusahaan
merupakan
membeli

pengolahan

badan
daging,

usaha
diolah

daging
yang
menjadi

berbagai produk dan menjualnya lagi.


Hasil olahan berupa sosis,

cornet

beef, burger, bakso, dll. Produk ada


yang dijual langsung ke kon- sumen
dan ada yang melalui distributor.

Peternak sebagai pemelihara sapi


perah

dalam

jumlah

sedikit.

Susu

hasil produksi dijual ke koperasi atau


dipasarkan

langsung

ke

konsumen

dalam bentuk susu pasteurisasi.


8.2.2. Perusahaan Ternak
Perusahaan ternak merupaka

8.1.9. Distributor
Distributor

8.2.1. Peternak

n badan usaha yang memiliki usaha


memiliki

peran

dalam

bidang

dalam mendistribusikan produk daging

perah.

dari produsen

kebanyakan

ke

pengecer.

Pada

perusahaan

besar

menunjuk

distributor

untuk

memasarkan

produknya ke satuan wilayah yang


luas.

Susu

yang

dijual

diproduksi

ke

perusahaan

8.2.3. Koperasi
merupakan

tempat

menjual susu segar dari peternak.


Susu ditampung

ging

sapi

pengolahan susu.

Koperasi

8.1.10. Pengecer Produk Olahan Da-

peternakan

di

koperasi

dan

didinginkan sampai suhu tertentu. Susu


Pengecer

atau

retailer

adalah

penjual produk daging langsung ke

tersebut ada yang dipasteurisasi dan


dijual ke konsumen dan ada yang diki -

403

Skema Jalur Tata Niaga Susu


PERUSAHAAN
SAPI PERAH

PETERNAK

INDUSTRI
PENGOLAHAN

KOPERASI

PENGECER

DISTRIBUTOR

KONSUMEN AKHIR
pasteurisasi

rim ke pabrik pengolahan susu.

UHT

(Ultra

High

Tempereture), dll. Produk ada yang


Koperasi menetapkan standar mutu
susu sebagai berikut:
Lemak 4%

distributor dan ada yang langsung ke


pengecer.

Bahan kering tanpa lemak 8% atau


Total Solid (TS) 12%

dijual ke konsumen ada yang melalui

8.2.4.1. Distributor

Jumlah bakteri pencemar kurang dari


1 juta

Distributor

memiliki

peran

dalam mendistribusikan produk susu


Penyimpangan
tersebut

dari

akan

standar

menyebabkan

penurunan harga dari susu yang dijual.

olahan dari
Pada

produsen

ke

pengecer.

perusahaan besar menunjuk

distributor

untuk

memasarkan

produknya ke satuan wilayah yang luas.


8.2.4. Industri Pengolahan Susu
Perusahaan

pengolahan

susu

8.2.4.2. Pengecer Susu

merupakan badan usaha yang bergerak


dalam bidang usaha pengolahan susu.

Pengecer susu merupakan penjual

Produk olahan susu antara lain keju,

susu yang menjual susu segar dan

susu

hasil olahnya ke konsumen akhir atau -

404

kental manis,

yoghurt,

susu

setengah

akhir.

dalam

arti

Konsumen

mereka

mengkonsumsi
setengah

akhir

akhir

langsung

produk,

9. Menyusun Rencana Pemasaran


Sapi Potong

sedang

adalah mereka yang

Rencana

pemasaran

meru-

membeli produk susu untuk untuk diolah

pakan s u a t u d o k u m e n p e r e n c a n a a

lagi, misalnya pembuat roti, penjual

n y a n g disusun secara teliti agar

beef burger, dll. Pengecer terdiri dari

pemasaran produk

pengecer

dengan

gang

susu

segar

yang

berda-

keliling,

toko,

supermarket,

pasar swalayan, dll.

dapat

baik. Pada

terlaksana

suatu

usaha

peternakan baru kegiatan ini dilakukan


sebelum kita memulai membuat suatu
produk.

Pada

usaha yang sudah

berjalan rencana ini disusun setiap

8.2.4.3. Konsumen Akhir

tahun, biasanya menjelang akhir tahun


Konsumen akhir adalah konsumen
yang

membeli

produk

susu

untuk

kegiatan berjalan. Kegiatan dimu- lai


dengan analisis kebutuhan, strategi,

dikon- sumsi keluarganya. Pembelian

taktik

dalam

dan penjualan.

jumlah

sedikit

dan

tidak

pemasaran

gugus

wiraniaga,

diperjualbelikan lagi.
9.1. Strategi Pemasaran
Peternak atau pengusaha dapa
t memilih

jalur

produknya.
rantai

untuk

Semakin

antara

pemasaran

pendek

mata
dan

Kebutuhan daging dan susu s

konsumen akhir, m a k a a k a n s e m a k

ecara nasional per tahun sebanyak

i n b e s a r m a r g i n keuntungan yang

susu 2.046.000.000 kg sedang daging

diperoleh produsen, konsekuensinya

sebanyak

pekerjaan

memulai

makin

produsen

9.1.1. Analisis Kebutuhan

banyak

untuk

2.340.171.429
usaha

tentunya

kg.

Dalam

kita

tidak

memasarkan produknya. Sebaliknya

mungkin memenuhi kebutuhan secara

semakin panjang mata rantai semakin

nasional, tergantung dari skala usaha

kecil keuntungan di tingkat produsen,

kita maka kita bisa memenuhi berapa

tetapi semakin sedikit pe- kerjaan

bagian

pemasaran yang ditanganinya, k a r e n

Mengingat

a p a d a s e t i a p m a t a r a n t a i men

kita, wilayah yang akan menjadi target

g a m b i l keuntungan.

pemasaran kita kita batasi.

dari

kebutuhan

luasnya

wilayah

tersebut.
negara

405

Produk

yang

dibutuhkan

9.1.3. Targeting

konsumen atau pasar daging segar


terdiri dari daging domba, kambing,

9.1.3.1. Mengidentifikasi Potensial


Pasar

kerbau, dan sapi. Untuk daging sapi


dikategorikan daging sapi muda (veal)
dan daging sapi de- wasa. Konsumen
pembeli

daging

terdiri dari

rumah

Targeting
milih

merupakan

calon

aktivitas

segmen

me-

konsumen,

tangga, restoran, dan seba- gian besar

misalnya kita memilih propinsi Jawa

adalah pedagang bakso. Daging sapi

Barat. Di Jawa Barat terdiri dari 19

merupakan bahan baku utama d a l a m

kabupaten. Jika skala usaha kita tidak

p e m b u a t a n b a k s o d i s a m p i n g bahan

terlalu

campuran lainnya. Daging yang tidak

beberapa kabupaten yang akan kita

laku pada hari yang sama biasanya


diolah menjadi dendeng atau abon.
Untuk konsumen kota besar tentunya
terdapat industri pengolahan apakah
pabrik bakso, cornet beef, sosis, dan
produk olahan lainnya.
9.1.2. Segmentasi
Segmentasi
berdasarkan

kita

ambil

geografis.

contoh
Negara

kesatuan Indonesia dipilah menjadi


32 propinsi. Masing-masing propinsi
memiliki
penduduk,

potensi
sosial,

ekonomi,
dan

income

kebutuhan

produk ternak yang berbeda, pada


langkah ini kita belum memilih seg- men
pasar.

406

jadikan
Tabel

besar,
target
46.

kita
pasar

masih

memilih

produk

menunjukkan

kita.

kabupaten

dan kebutuhan sapi per hari di Jawa


Barat.

Misal kita memutuskan memilih

Tabel 46. Kebutuhan Sapi setiap


Kabupaten dan Kota di Jawa Barat

No.

Kabupaten

Kebutuhan
per hari
(Ekor)

5 kabupaten untuk memasarkan sapi


kita.

Yaitu

kabupaten:

Cianjur,

Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Garut.


Pada kelima kabupaten tersebut dicari
kebutuhan sapi setiap hari 250 ekor.

1.

Banjar

50

2.

Tasikmalaya

50

3.

Cirebon

50

mentargetkan 10% dari pangsa pasar

4.

Indramayu

50

maka kita akan memasarkan 25 ekor

5.

Bandung kota

100

sapi per hari atau 750 ekor per bulan.

6.

Bandung

50

7.

Kuningan

50

8.

Garut

50

9.

Cianjur

50

kita

10.

Sukabumi

50

Pengumpulan

11.

Bogor

50

dengan meminta data sekunder ke

12.

Depok

50

13.

Bekasi

50

14.

Kerawang

50

15.

Subang

50

16.

Purwakarta

50

17.

Ciamis

50

18.

Indramayu

50

19.

Sumedang

40

Para pembeli produk yang


dicatat

dan

potensial

diidentifikasi. Jika

kita

Data pejagal di lima kabupaten


terse- but di identifikasi. Kemudian kita
memilih beberapa pejagal yang akan
jadikan

dinas

target

pembeli

data bisa

peternakan

sapi.

dilakukan

dan

dinas

perindustrian perdagangan.
9.1.3.2. Pembeli yang Potensial
Ditetapkan
Untuk
baik ternak

mengetahui
hidup

harga

maupun

jual,
daging

segar kita bisa melakukan survey ke


pedagang daging ataupun survey ke
jagal ternak.

Catatan: Angka estimasi, untuk latihan


pemasaran

407

Sesuai dengan target pasar yang


dipilih secara

geografis,

maka

kita

dalam

memilih

pembeli

pertimbangkan

tidak

yang

hanya

kita
harga

identifikasi jagal ternak yang ada di

yang tinggi tetapi juga reputasi pembeli

wilayah tersebut. Jagal-jagal tersebut

tersebut, banyak penjual yang tergiur

kita datangi dan kita tanya

dengan

berapa

harga

yang

tinggi,

harga sapi kalau mereka beli. Harga

kesulitan

yang

pembayaran ternaknya. Hal ini sering

berlaku

sistem

taksir

bervariasi
berat

ada yang

badan

atau

harga per ekor dan ada harga per


kilo- gram

berat

transaksi

penjualan

berpedoman

hidup.

dalam

tetapi

berakhir

dengan

penagihan

sengketa

antara

pembeli dan penjual.

Usahakan
dengan

berat badan.

9.1.4. Diferensiasi

Misal

harga per kg Rp 20,000 berat hidup.

Misal

kita

melakukan

Harga yang berlaku di setiap daerah

pembedaan untuk produk sapi kita

tentunya

dengan sapi milik perusahaan lainnya,

bervariasi.

Jangan

lupa

bentuk tulang kecil-sedang, jenis sapi

disepakati tatacara pembayaran.

BX, dengan umur mini- mal 2 tahun.


Cara

pembayaran

ada

yang

Diferensiasi

layanan

dengan

kita

tunai, kredit, atau jual putus berjangka.

berikan jasa pengantaran sapi untuk

Sebaiknya

pembelian di atas 5 ekor.

diupayakan

penjualan

secara tunai karena sudah menjadi


rahasia umum t a t a n i a g a s a p i c u k u p

9.2. Taktik Pemasaran

r u m i t , b a n y a k transaksi yang macet


karena
yang

berbagai macam
macet

di

tingkat

hal. Ada
pedagang

daging dan ada yang macet di tingkat


jagal

ternak.

didasarkan

Pemilihan

pada

9.2.1. Produk

reputasi

pembeli
(track

Produk

kita

adalah

sapi

BX

dengan struktur tulang kecil sampai


sedang, berat

dari kondisi keuangan, informasi dari

kualitas ternak biasanya dinilai dari

penjual lainnya. Hal ini penting untuk

kondisi ternak. Kondisi ternak yang

menjamin

banyak

transaksi

jual

beli. Pembeli

reputasi

yang

dipilih,

sedang

dengan

kurang baik jangan


pembeli

dengan

reputasi yang baik kita dekati. Jadi

408

pakan

tahun.

kg,

umur

pembayaran

400-600

record) pembeli, yang bisa diketahui

kelancaran

minimal

antara

Jaminan

dipertimbangkan
kesehatan,

keutuhan

meru(tidak

cacat), gemuk kurusnya kondisi sapi,


besar

kecilnya

tulang

sapi,

jenis

kelamin (jantan atau betina), bentuk

ternak.

Bentuk

ternak

sangat

ternak.

Pada

saat

musim

sekolah

mempengaruhi terutama untuk ternak

(tahun ajaran baru) juga turun karena

yang digunakan untuk korban. Sedang

banyak

untuk

sangat

Sebaliknya harga ternak naik pada saat

kondisi-kondisi

musim bulan lebaran haji, perkawinan,

ternak

tergantung

konsumsi

dengan

peternak

lebaran,

sangat

Kenaikan tertinggi terjadi pada saat

tingkat

harga

dan

sapinya.

tersebut di atas. Kondisi ternak tersebut


mempengaruhi

natal,

menjual

tahun

baru.

lebaran haji. Fluktuasi harga tersebut

ternak.

harus

diprediksi

strategi

9.2.2. Harga

untuk

pemasaran

menyusun

dan

prediksi

pendapatan perusahaan tahunan.


Harga

jual

kita

tetapkan

Rp.

20.000,- per kg berat hidup untuk sapi


jantan

dan

Rp.18.000,-

untuk

betina. Cara pembayaran

sapi

dilakukan

secara tunai. Setelah p e m b e l i d i p i l i h


t e n t u n y a k i t a m u l a i melakukan nego
harga

dan

berapa

banyak pembeli

mau membeli produk kita. Dari pembeli


terpilih

akan

terseleksi

jika

tidak

tercapai kesepakatan harga, tata cara


pembelian
Dalam

dan

jumlah

menyepakati

pembelian.

harus

9.2.3. Tempat

dibuat

Sapi
lima

Cara pengiriman, waktu pengiriman,


pengiriman minimum, dll.
Harga

ternak

akan berfluktuasi.

sepanjang
Fluktuasi

musim

tahun
tersebut

perkawinan,

perayaan lebaran, tahun baru, dan


natal. Pada musim ke- marau
ternak

turun

karena

pejagal

yaitu

di

Cianjur,

Data alamat pejagal yang dipilih kita


identifikasi dan kita dokumentasikan.
9.2.4. Promosi

Periklanan
Periklanan

lewat surat

ini

kita

lakukan

kabar

dan

majalah.

Kita tidak mengiklankan lewat televisi


karena biaya iklan mahal. Sebagai

dipenga- ruhi oleh musim, masa anak


sekolah,

kabupaten

ke

Sukabumi, Bogor, Bekasi, dan Garut.

sedetil mungkin, misal apakah harga


franko jagal atau harga di kandang.

dipasarkan

harga

sulit mencari

rumput sehingga banyak petani menjual

gambaran, biaya iklan di surat kabar


nasional sekali terbit

untuk

ukuran

7x9 cm sebesar Rp 8.000.000,-.

Penjualan Pribadi
Promosi bisa dilakukan denga

n pendekatan langsung ke pembeli

409

(jagal)

maupun

pabrik

pengolahan

daging. Diperlukan

penjual

yang

mempromosikan

pandai

keunggulan

sapi

Untuk

diperlukan

itu

pandai

(sales)

atau produk kita.

bernegosiasi

9.2.6. Negosiasi Harga

sales
dan

yang

menarik

penampilannya.

Negosiasi harga

terus

dilakukan

sejalan dengan perkembangan harga


pasar. Banyak
yang

mau

panjang

penjual

dan

pembeli

terikat

kontrak

jangka

mengingat

fluktuasi

harga.

Harga sapi bersifat going rate price


artinya harga ternak berubah sejalan

Promosi Penjualan

dengan perubahan harga produk di


dilakukan

pasaran. Untuk itu penjual harus selalu

pameran

mengikuti

pameran

jangan

sampai

ketinggalan.

perdagangan yang diselenggarakan

Kesalahan

dalam

penetapan harga

oleh pemerintah dan asosiasi relevan.

akan

Promosi

penjualan

dengan

mengikuti

pembangunan,

dan

perubahan

berakibat

harga

pasar,

menurunnya

laba

perusahaan. Hasil kesepakatan harga


dibuat

Publisitas

secara

tertulis

untuk

meng-

hindari salah persepsi antara pembeli


Perusahaan
artikel

tentang

Artikel

dapat

menulis

dan penjual. Dalam perjanjian harus

ruminansia

besar.

disebutkan waktu berlakunya perjanjian

kita

tersebut dan ada klausul bahwa jika

majalah

terjadi perubahan pasar kedua belah

Dengan

pihak sepakat untuk merevisi perjanjian

kita

tersebut

publikasikan
pertanian
demikian

kemudian
melalui

dan

koran.

perusahaan

kita

secara

tersebut.

tidak langsung terpublikasikan.


Hasil
petugas

9.2.5. Penjualan

manager

transaksi
memperoleh
dibeli
peroleh

diinformasikan

kepada

pemasaran.

Kesepakatan

milik

melalui

sama dan ada yang beda, masing-

pembelian.

Pembeli

masing jagal harus dicatat. Kondisi

produk yang

tersebut menuntut jasa penjualan yang

hak
hak

atas

jasa

produk yang dijual.

410

negosiasi

untuk setiap jagal tentunya ada yang

sedangkan
hak

dan

merupakan

Penjualan
pemindahan

analisis

penjual

mem-

berbeda satu dengan lainnya. Baik dari

(uang)

melalui

segi jumlah yang dibeli, harga, cara


pembayaran, cara pengiriman dll.

9.3. Aktifitas Penunjang Pemasaran


Beberapa

aktivitas

penunjang

9.3.2. Pemberian Perlakuan


Sapi

yang

akan

dijual

melalui

pema- saran antara lain: penyortiran

perjalanan yang jauh dipuasakan atau

sapi,

tidak

pemberian

perlakuan,

sapi,

melengkapi

menimbang
dokumen,

mengatur

pembayaran
logistik.

sapi,

transportasi,

dan

Masing-masing

diberi

pemberangkatan.

sebelum

Untuk

sapi

yang

dijual jarak dekat diberi perlakukan

penetap-an

seperti

dijelaskan

Perlakuan

sebagai berikut:

makan

berat

pemeliharaan
khusus

biasanya.

seperti

badan

pemacu

(diberi

sebanyak-banyaknya

minum

diglonggong)

adalah suatu tindakan menipu pembeli.

9.3.1. Penyortiran Sapi

Hal ini sebaiknya dihindari kalau kita


Sapi
sesuai

yang
dengan

dikehendaki

dijual

dipilih

ingin menjalin bisnis untuk waktu yang

spesifikasi

yang

lama.

akan
pembeli.

berdasarkan

umur

Pemilihan
sapi,

dan

9.3.3. Menimbang sapi

performan sapi misalnya ukuran, berat,


jenis

kelamin,

kondisi

tubuh

Penimbangan

sapi

yang

paling

ada

ideal adalah dengan timbangan digital,

tidaknya cacat, besar kecilnya tulang dll.

karena tingkat ketelitian tinggi. Pada

Jika transaksi

berat

timbangan manual akan bias karena

maka sapi ditimbang dan

ternak berge- rak terus yang akan

dicatat beratnya, biasanya pembeli

menghasilkan berat timbangan yang

menyaksikan

penimbangan

kurang akurat. Sayang timbangan sapi

untuk meyakinkan bahwa berat yang

digital harganya cukup mahal (sekitar

dicatat

yang sudah

26 juta untuk kapasitas 1 ton berat

dipilih dipisahkan dari kelompok sapi

ternak dengan ketelitian 0,1 kg). Hasil

yang

timbangan

(gemuk/kurus),

badan,

kesehatan,
berdasarkan

proses

akurat.
lain,

Sapi

biasanya

dikelompokkan

untuk

timbangan yang

pada ruang atau kandang khusus.

dihubungkan

Sapi yang tidak terpilih dikembalikan

langsung

ke kandang

lebih

hasil penimbangan dicatat pada nota

lanjut, atau mencari pembeli dengan

timbang- an dengan mencantumkan

spesifikasi yang sesuai.

nomer identi- tas sapi.

untuk

dipelihara

dengan

dicetak,

jika

printer

bisa

tidak

maka

411

Jika perusahaan memiliki armada

9.3.4. Melengkapi Dokumen

sendiri maka bagian penjualan bisa


Dokumen
untuk

yang

penjualan

diperlukan

sapi

adalah

nota

mengorder

bagian

kendaraan

yang

untuk

mengurusi

menggunakan

penimbangan sapi, surat jalan dari

kendaraan tersebut. Sopir harus tahu

perusahaan,

surat keterangan sehat

persis ke mana atau alamat pembeli

dari

peternakan,

nota

ternaknya. Perjalanan yang tidak efisien

penjualan. Dokumen biasanya dibuat

misalnya lupa jalur pendek, jalur macet

minimum rangkap 2, masing-ma- sing

dll

1 lembar untuk pembeli dan satu

transportasi.

kembali ke penjual untuk dokumen

belajar rute pengiriman yang paling

administrasi.

efisien, termasuk

dinas

dan

akan

jika

terjadi

meningkatkan
Untuk

itu

biaya

sopir

jalur-jalur

kemacetan.

harus

alternatif

Kendaraan

yang digunakan juga harus dirawat

9.3.5. Mengatur Tranportasi

secara teratur agar pengiriman ternak


Pengangkutan

ternak

hidup

memerlukan penanganan khusus. Alat


transportasi

juga

diperlukan

biasa

yang

tinggi untuk

menghindari

Jika

ternak

meloncat. Penjual juga harus

armada

kapasitas

setiap

jenis

perusahaan

tidak

angkutan

sendiri,

perusahaan

yang

pemesanan

atau

terlalu

banyak

memiliki
maka

penjual harus menyewa kendaraan dari

kendaraan, yang digunakan. Muatan


berlebih

sesuai jadwal yang

dikehendaki pembeli.

baknya

mengetahui

lancar

jasa

angkutan.

kendaraan

Dalam
harus

bisa

disepakati harga dan jumlah ternak

terhimpit, terinjak yang menyebabkan

yang dikirim, serta waktu pengiriman.

kecelakaan

Ketidaktepatan

membahayakan

selama

dan

ternak
kematian

pengangkutan.

ternak

Sebaliknya

akan

waktu

pengiriman

menurunkan

kepuasan

pengangkutan yang terlalu sedikit akan

pelanggan

menurunkan efisiensi biaya transportasi.

kontrak jual-beli.

Jenis

kendaraan

yang

bahkan

pembatalan

digunakan

tentunya disesuaikan dengan jumlah

Setelah truk datang maka ternak

ternak yang akan diangkut, misal untuk

harus dinaikkan ke atas truk. Untuk

mengangkut 8 ekor kita bisa meng-

menaikkan

gunakan

menggunakan load-ing ramp (tangga

kendaraan

diesel doble ban.

sekelas

colt

sapi)
dengan

412

ternak

yang
tinggi

harus

tingginya disesuailan
bak

truk

yang

digunakan.

Posisi

pengaturan

di

besar.

Diperlukan

dalam truk biasanya dengan posisi

perusahaan

pantat bertemu pantat jika lebih satu

piutang,

baris. Load- ing ramp berfungsi untuk

transaksi,

memudahkan

mencari pembeli.

menaikkan

sapi

dan

yang

apakah

kebijakan

tegas
akan

atau

jika terjadi
melanjutkan

menghentikan

dan

menghindari cedera pada ternak (patah


kaki, luka, dan lain- lain).
Pengiriman

9.3.7. Penetapan Logistik

ternak

akan

menghadapi pemeriksaan oleh petugas


polisi di jalan. Untuk
pengiriman
biaya

harus

selama

itu

dokumen

lengkap.

Biaya-

perjalanan

harus

diperhitungkan dalam kalkulasi biaya


pemasaran.

Penetapan logistik dilakukan agar


sapi
per

sapi

dilakukan

menjaga keamanan dari pencurian dan

maka

manajemen

perlu

diatur

pemeliharaan

sapi.

Jangka waktu penggemukan sapi 34 bulan maka cadangan sapi yang

cash dalam jumlah

besar,

karena

terlalu berisiko. Pembayaran juga bisa


dilakukan dengan cek mundur, walau
yang

meragukan

karena

sekarang masih banyak cek kosong.


ternak

perusahaan

dibayar

akan

maka

mengeluarkan

kwitansi sebagai bukti pembayaran.

dan pengiriman

tegas.
ternak

untuk

setiap

Penagihan
ulang

harus

menghindari

kemacetan pembayaran yang makin

bakalan

bulan

harus

sapi

antara

9.4. Pengorganisasian
Pengorganisasi

kegiatan

pemasaran meliputi

jadwal,

struktur

organisasi, staff dan uraian tugas staff.


Jika dimungkinkan dilengkapi standar
operating procedure (SOP)
pedoman

aturan

sebagai

main

bagian

pemasaran.
9.5. Kalkulasi Pemasaran

Penunggakan pembayaran harus


secara

dan

750-1000 ekor.

perampokan. Hindari membawa uang

sinkron

bulan

didatangkan

melalui transfer bank, hal ini untuk

disikapi

selalu

tersedia. Dengan target 750 ekor sapi

ekor

Pembayaran

Setelah

dipasarkan

ada di kandang 3 x 750 ekor = 2.250

9.3.6. Pembayaran

banyak

yang

Perhitungan
dari

menghitung

pemasaran
pendapatan,

dimulai
biaya

pemasaran, pendapatan, dan evaluasi


pemasaran. Masing-masing dijelaskan

413

sapi,

sebagai berikut:

biaya

administrasi,

biaya

komunikasi, listrik, air, dan operasional


kantor.

9.5.1. Pendapatan (Income)

Beberapa

dasar

perhitungan

diuraikan di bawah ini:


Pendapatan dari hasil penjualan
sapi

dihitung

selama

Biaya transportasi sapi sebesar Rp.


25.000,- per ekor

tahun.

Dengan penjualan 750 ekor per bulan

Biaya listrik per bulan Rp. 200.000,-

maka dalam 1 tahun akan dijual 750

Operasional

hidup,

bulan

Operasional

telpon

per

bulan

Rp.1.000.000,-

dan harga jual Rp. 20.000,- per kg


berat

per

Rp.1.000.000,-

ekor x 12 bulan = 9.000 ekor. Jika


rata-rata berat badan 350 kg per ekor,

kantor

maka akan

diperoleh

Operasional air perbulan Rp.100.000,-

sebesar

Rp.

Biaya operasional trasportasi perbu-

pendapatan

lan Rp.10.000.000,-

63.000.000.000,

Biaya produksi sapi per kilogram


berat hidup Rp.16.000,-

9.5.2. Biaya
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
pemasaran meliputi biaya tanaga kerja,

Biaya lain-lain Rp. 5.000,- per ekor.

Kalkulasi biaya tenaga pemasar tertera pada Tabel 47.

biaya perjalanan, biaya pengangkutan


Tabel 47. Kalkulasi Biaya Tenaga Kerja
No.

Jabatan

Jumlah

Gaji per bulan

Jumlah

1.

Manager

1 orang

3,000.000

3,000.000

2.

Sales

3 orang

2,000.000

6,000.000

3.

Administrasi

1 orang

1,000.000

1,000.000

4.

Akuntan

1 orang

2,500.000

2,500.000

5.

Assisten Akuntan

1 orang

1,000.000

1,000.000

6.

Satpam

1 orang

1,000.000

1,000.000

total per bulan

414

14,5000.000

9.5.3. Income Statement (Pernyataan

9.5.4. Mengevaluasi Pemasaran

Pendapatan)
Analisis Data Penjualan
Pendapatan dihitung dalam kurun
Data penjualan dicatat (dibukukan)

waktu satu tahun, dengan dasar perhitungan di atas maka akan diperoleh

dan

dokumen

pendapatan seperti tertera pada Tabel 48.

secara tertib. Data tersebut kemudian

Perhitungan dihitung sebelum dikurangi

dianalisa untuk menghitung laba rugi

biaya pajak dan bunga bank (EBIT).

perusahaan. Berdasarkan
laba

Tabel 48. Pendapatan Pertahun

rugi

penjualan

diarsip

analisa

akan dilakukan perbaikan

operasinal

perusahaan

agar

lebih

kompetitif dan menguntungkan.


No.
A

Uraian

Jumlah
(ribu)

Monitoring Penjualan

Pemasukan
Jual Sapi

Kondisi

63,000,000

pasar

yang terus

atau

berubah

konsumen

maka

rencana

Pengeluaran

Tenaga

174,000

Transport Sapi

225,000

Biaya Listrik

2,400

Operasional
Kantor

12,000

Telpon

12,000

Air

Trasportasi

Biaya Produksi

Lain-lain

45,000

Subtotal

50,991,600

target pada

EBIT

12,008,400

Setiap penyimpangan baik lebih atau

1,200
120,000
50,400,000

pemasaran tersebut perlu direview setiap


waktu. Review

berhubungan

dengan

tingkat harga yang berlaku pada saat


ini,

jumlah

permintaan pembeli, dan

persediaan ternak. Ketiga fak- tor tersebut


dijadikan bahan dalam melaku-

kan

peninjauan

dan

termasuk

rencana

pemasaran

perubahan

target,

volume

pen- jualan dan persediaan ternak.


Hasil

penjualan

setiap

bulan

dimonitor dan dibandingkan dengan


rencana

EBIT = Earning Before Interes and Tax

kurang dari target

(pendapatan sebelum bunga dan pajak)

mengetahui

pemasaran.

dianalisis

untuk

penyebab penyimpangan

tersebut.

415

Penyimpangan

negatif

akan

bermanfaat

untuk

membantu

menurunkan kinerja tenaga penjual dan

memprediksi

harus dicari penyebab dan solusinya.

makin besar wilayahnya makin bias

Sebaliknya penyimpangan positif juga

hasilnya.

dianalisa untuk memperbiki

harga,

dan

sebaliknya

rencana

pemasaran di masa yang akan datang.

10. Memasarkan Hewan Kurban

Penyimpangan yang disebabkan oleh


faktor-faktor yang mudah diprediksi lebih

Pemeluk

agama

Islam

setiap

idul

qurban

mudah di antisipasi, tetapi ada bebarapa

tahun merayakan

faktor yang sulit dimengerti penyeban

dengan

menyembelih

ternak

sapi,

penyimpangan

domba,

atau kambing.

Misal

pada

tersebut,

seper-

ti

hari

bencana alam, perubahan kebijakan

tahun 2007 jatuh pada 20 Desember

pemerintah,

2007.

Pada

ternak

lebih

perubahan

pola

konsumsi masyarakat dll.

saat tersebut
tinggi

harga

dari hari-hari

biasanya. Namun demikian ternak yang


Harga dan volume penjualan bukanlah satu-satunya tolok ukur prestasi

dikurbankan harus memenuhi beberapa


syarat tertentu.

penjualan, di sini perlu juga dianalisa


biaya-biaya pemasaran. Kontrol atas

10.1. Persyaratan Hewan Qurban

biaya pemasaran bisa menekan biaya

menurut Syariat Islam

dan meningkatkan kemampulabaan perusahaan.

Hewan sehat, tidak cacat misalnya


tidak pincang, tidak buta, telinganya

Trend Harga Diidentifikasi

tidak rusak, dan tidak kurus serta


ekornya tidak terpotong.

Harga-harga

selama

tahun

terakhir didata dan dibuatkan trend


kenaikan

harganya.

Trend

ini

diperlukan untuk mem- prediksi harga di

Umur hewan untuk kurban.

Domba

atau

kambing

yang

telah berumur satu tahun atau lebih


(yang telah berganti gigi).

tahun yang akan datang. Kenaikan


rata-rata tahunan dihitung, juga data
kenaikan

pada

memprediksi

bulanan

perubahan

Sapi/kerbau

yang

telah

untuk

berumur minimal 2 tahun atau yang

harga

telah berganti gigi. Penentuan umur

secara lebih detil dan cermat. Data

kambing/domba

yang dikumpulkan dari suatu wilayah

dengan memperhatikan pergantian gigi-

tertentu, makin kecil wilayahnya makin

gigi pertama menjadi gigi terasah.

416

dapat

dilakukan

10.2. Ketentuan Umur


Penetapan
Mussinah

10.2.3. Aspek Normatif

ketentuan

umur

kajian

bidang

dalam

Ibadah

Kurban

sebuah eksploitasi

mengajarkan
beretika

dan

peternakan memiliki beberapa aspek

tanggung ja-wab. Dengan pemotongan

menguntungkan, yang meliputi:

umur tertentu, anak-anak hewan kurban


terlindungi dari eksploitasi berlebihan
sekaligus mempersiapkan stok kurban

10.2.1. Aspek produktif

tahun berikutnya.
Adanya
mussinah

proteksi

hewan

beralasan

sedang pada

karena

tahap

penambahan

sehingga

Harga

tertinggi

hewan

menurut departemen pertanian pada

pakan ke

dalam

tahun 2007 berkisar sbb: domba Rp.

badan. Adapun

22.000,- /kg, kambing Rp. 25.000,-/kg,

angka

kon- versi

sapi

Rp.

22.500,-/kg.

harga

badan cenderung konstan dikarenakan

kemampuan

proses

hewan, pelayanan, pengiriman,

selanjutnya

berupa

Tidak

pematangan organ-organ (maturity).

sangat

Kepastian

menjadi kurang efektif karena berat

walau

pada

penampilan
dll.

tawar-menawar dalam
untuk

keperluan

ibadah.

10.2.2. Aspek Kualitatif


ini

tergantung

menawar,

dilarang

jual-beli
Fase

kurban

efisien

bobot

pasca-mussinah

10.3. Harga Hewan Kurban

serta

produktif

mengonversi

hewan

akselerasi

pertumbuhan (high-growth)
sangat

pra-

merupakan

fase

daging berkualitas prima, empuk, serat


daging

tersebar

merata,

tidak

berlemak, serta warna segar (fresh):


sebuah konsumsi istimewa bagi orang
yang seleranya se- lalu menginginkan
hal terbaik. Berbeda dengan daging
cempe

atau

pedet

yang berserat,

lembek, berlendir, dan berbau anyir.


Daging hewan tua bakal liat, keras, dan
berkadar lemak tinggi.

417

Harga hewan kurban tahun 2007


di wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi,
dan Tangerang diperkirakan sebagai
berikut:
Tabel 49. Perkiraan Harga Hewan
Kurban 2007

No.

Harga tertinggi
(Rp)

Berat ternak

agar

pada

waktunya

memenuhi

syarat

ternak

sebagai

telah
hewan

kurban. Kehilangan peluang tersebut


bisa mengakibatkan kerugian karena
harga

ternak

setelah

hari

kurban

kembali normal.
Pembeli

hewan

biasanya minta

diantar

kurban
sampai

ke

tempat tujuan ternak, sehingga dalam

Sapi 200 kg

4.800.000

Sapi 250 kg

6.500.000

apakah harga di tingkat peternak atau

Sapi 300 kg

7.500.000

franko

Sapi 350 kg

9.300.000

Sapi 400 kg

10.000.000

Domba 20 kg

550.000

Domba 23 kg

650.000

Domba 26 kg

750.000

Domba 29 kg

890.000

10

Domba 32 kg

1.000.000

10.4. Menjual Hewan Kurban


Promosi

hewan

dapat

dan melalui DKM pada masjid-masjid


yang banyak m e l a k u k a n k u r b a n h e
M o m e n t tersebut

menguntungkan
peluangnya
Jika

kita

ingin

pemeliharaan
pada

peternak,

hanya

hari

tetapi

sekali

setahun.

melakukan

ternak

untuk

kurban,

bisnis
dijual

haruslah

melakukan perhitungan yang matang

418

harga
alamat

pengangkutan
sangat
antara

perlu

pembeli.

per

bervariasi
peternak

disepakati
Biaya

ekor

tentunya

tergantung
dan

lokasi

jarak
tujuan

hewan kurban.
11. Peluang Kerja Pemasaran
Pada

bidang

pemasaran

tersedia peluang kerja yang cukup


banyak

dan

menjanjikan

Peluang

yang

ternak,

jagal

daging/susu,

finansial.

paling dasar adalah

menjadi blantik (pedagang

dilakukan melalui media cetak, radio,

w a n .

negosiasi

ternak,

tenaga

perantara)
pengecer

penjual (sales).

Kita sering iri karena keuntungan di


tingkat pedagang lebih tinggi daripada
di tingkat peternak. Namun demikian
ha-

rus

kita

perdagangan

sadari
juga

resiko
besar.

dalam
Resiko

produk rusak, tidak laku, harga yang


tidak stabil, dll. Peluang kerja tersebut
memberikan mata penca- harian yang
lebih luas daripada sekedar budidaya

ternak saja. Dengan demikian siswa


memiliki

peluang

memilih

Harga susu di tingkat koperasi

peternakan

yang jaraknya 30 km dari rumah

sebagai suatu mata pencaharian yang

peternak Rp2,500 per liter. Harga susu

layak.

di tingkat k o n s u m e n R p . 3 , 0 0 0 .

pekerjaan

di

untuk

13.1. Pemasaran Susu

bidang

Buatlah
12. Lembar Aplikasi Konsep
sapi kurban. Jumlah sapi yang akan
sebanyak

100

apakah

lebih

peternak

menjual ke konsumen langsung atau


ke koperasi?
13.2. Analisis Peluang Sapi Kurban

Jenis sapi PO lokal.

Harga
hidup

strategi

yang

ekor,

dengan rata-rata berat badan 500 kg.

12.1. Susunlah

mana

menguntungkan,

Buatlah suatu rencana pemasaran


dipasarkan

analisis

pemasaran

yang terdiri dari:

bibit

sapi

Rp17,000.

dipelihara

per

kg

Sapi

berat

tersebut

se- lama 6 bulan dengan

biaya pemeliharaan Rp6,000 per ekor

Analisis kebutuhan sapi potong

per

Segmentasi

Rp22,000 per kg berat hidup. Rata-rata

Targeting

berat sapi 350 kg, dan populasi sapi

Struktur harga

sebanyak 50 ekor, target pertumbuh- an

hari.

Jika

harga sapi kurban

berat badan per hari (ADG) 0,8 kg.


12.2. Susunlah taktik pemasaran, yang
terdiri dari :

Hitunglah

perkiraan

keuntungan

yang akan diperoleh peternak dari

Kombinasi 4 P (Product, Price, Place,

program penggemukan sapi kurban

dan Promotion)

tersebut.

Jadwal pemasaran

Perorganisasian,

siapa,

tugasnya

apa

14. Lembar Pengayaan


Pilihlah salah satu jawaban yang
benar.

12.3. Buatlah perhitungan pemasaran


dengan cara menghitung:

1. Prinsip pemasaran menurut Kotler


adalah:

Perhitungan pendapatan

a. memenuhi kebutuhan konsumen

Perhitungan biaya pemasaran

b. menjual sapi

Pernyataan pendapatan

c. menjual susu
d. konsumen membeli sapi

13. Lembar Pemecahan Masalah

2. Untuk memperoleh barang seseorang dapat

419

a. memproduksi sendiri

b. pembayaran ternak

b. meminta

c. pengangkutan ternak

c. pertukaran (membeli)
d.

semua jawaban benar

3. Diferensiasi produk bertujuan untuk


a. membuat produk yang berbeda
dengan produsen lainnya

d.

transaksi jual beli ternak

8. Mengapa harga sapi kurban lebih


tinggi dari sapi konsumsi
a. permintaan tinggi
b. pembeli tidak tahu harga

b. memberi ciri khas pada produk kita

c. suplai sapi sedikit

c. memberi pembatas persaingan

d. sapinya lebih gemuk

d. semua benar
4. Targeting konsumen adalah kegiatan
a. memilih segmen yang akan jadi
target pemasaran produk kita
b. memilah-milah konsumen
c. mentarget semua konsumen
d. tidak memilih konsumen
5.

Penetrapan harga sapi hidup mengikuti:


a. standar harga yang ditentukan
perusahaan
b. mengikuti harga pasar

9. Pemasaran susu dapat dilakukan ke:


a. konsumen langsung
b. koperasi
c. perusahaan pengolahan susu
d. semua benar
10. Memperkirakan berat badan sapi
untuk transaksi penjualan sebaiknya
a. ditimbang dengan timbangan
digital
b. ditimbang dengan timbangan
manual

c. harga tetap

c. perkiraan berat tubuh

d. target keuntungan per ekor

d. pengukuran dengan pita gordas

6. Promosi ternak dan hasil ternak diperlukan untuk:


a. aktivitas untuk memberitahukan,
membujuk atau mempengaruhi
konsumen untuk tetap menggunakan produk
b. memasang iklan
c. memasang spanduk
d. mengikuti pameran pembangunan
7.

Prinsip penjualan ternak adalah


a. proses pemindahan hak atas ternak

420

Lembar kunci jawaban


1. a
2. d
3. d
4. a
5. b
6. a
7. a
8. a
9. d
10. a

BAB 10
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA
RUMINANSIA BESAR

1. Pengantar

pembibitan

sapi

potong

masih

Kebutuhan daging dan susu pada

dilakukan dengan pendekatan sosial

tahun 2007 secara nasional per tahun

ekonomi. Artinya peternak dalam

sebanyak

kg,

mengelola usahanya tidak dikelola

sebanyak

secara bisnis murni. Beberapa input

susu

sedang

2.046.000.000

daging

2.340.171.429 kg. Untuk memenuhi

(masukan) sarana

kebutuhan tersebut tidak bisa dicukupi

lahan, kandang, tenaga, dan pakan

oleh produksi dalam negeri, sebagian

tidak

besar masih diimpor terutama dari

usaha

peternakan

Australia

Baru. Tiap

untung

peternak

dan

susu

kan input yang sangat murah atau

terus meningkat, sehingga mendorong

rendah biayanya. Misalnya jika kita

usaha peternakan di Indonesia.

membibitkan

tahun

dan

Selandia

konsumsi

daging

Berkembangnya

usaha

pe-

ternakan dalam negeri di samping untuk


memenuhi

kebutuhan

juga

untuk

mengurangi impor produk sehingga


bisa

menghemat

devisa

dan

menurunkan jumlah pengangguran di


Indonesia. Munculnya usaha-usaha
baru

di

bidang

peternakan

akan

dihitung

produksi

secara

rinci.

tersebut

harus

sapi

seperti
Agar
bisa

mengguna-

Ongole

dengan

harga induk Rp. 4.000.000 per ekor,


setelah dipelihara selama 1 tahun
hanya

menghasilkan

anak

sapi

(pedet) 1 ekor dengan harga Rp.


1.000.000 sampai R p . 1.500.000.
Maka biaya

produksi

harus

lebih

rendah dari harga jual pedet tersebut.


1.1. Usaha Sapi Perah

menyerap tenaga kerja lokal.


Usaha

budidaya

ternak

ruminansia besar di Indonesia terdiri


dari sapi potong, kerbau, dan sapi
perah.

Pemeliharaan

kerbau

dan

Usaha

ternak

Indonesia masih
oleh

peternak

mencapai

usaha

sapi perah

bersifat
kecil

di

subsisten

dan

belum

yang berorientasi
421

ekonomi.

Rendahnya

produktivitas

ternak

tingkat

tersebut

lebih

Indonesia,

Malaysia,

Thailand,

dll.

Philipina,

Sapi

FH

dapat

disebabkan oleh kurangnya modal,

berproduksi baik bila dipelihara

serta

daerah

pengetahuan/ketrampilan

peternak

yang

reproduksi,

mencakup

hasil

penerapan
pemerahan,

penyakit.

celcius

sehingga

Indonesia hanya terbatas di daerah

recording,

tertentu yang berhawa dingin/sejuk.

dan

Misalnya di Jawa Barat (Lembang,

Selain

itu

sapi

usaha

panen,

sanitasi,

pencegahan

22

peternakan

pasca

sistem

dari

temperatur kurang

pakan,

pemberian

pengelolaan

aspek

dengan

di

Pangalengan),

di

perah

Jawa

di

Tengah

mengenai

(Temanggung, Ungaran, Boyolali), di

aspek tata niaga harus ditingkatkan

Jawa Timur (Pasuruan, Malang), di

sehingga

Sulawesi Selatan (Sinjai, Enrekang),

pengetahuan

peternak
keuntungan

diperoleh

sebanding

pemeliharaannya.
hanya

ada

sapi

perah

sebagian

yang
dengan

Di

Indonesia

beberapa

perusahaan

komersial,
besar

namun

merupakan

dan lain-lain.
1.2. Usaha Sapi Potong
Sapi potong mempunyai potensi
ekonomi

yang

tinggi

baik

sebagai

peternak subsisten. Dengan naiknya

ternak potong maupun ternak bibit.

harga susu mencapai Rp. 3.250 per

Selama

liter

memenuhi kebutuhan daging untuk

mendorong pertumbuhan

sapi

ini

restoran,
perah

potong

lokal seperti rumah

perah akhir-akhir ini.


Sapi

sapi

yang

umum

tangga,

industri

perdagangan

dapat

antar

hotel,

pengolahan,

pulau. Pasaran

diternakkan di Indonesia adalah sapi

utamanya

Fries Holland atau Frisien Holstein

seperti

atau FH yang berasal dari negeri

Bandung, Surabaya, dll. Jenis sapi

Belanda, Autralia, dan Selandia Baru.

potong

Sapi dari Selandia Baru ada yang

adalah ongole, Bali, Sumba Ongole,

jenisnya Friesian Holstein murni dan

Simental. Perusahaan sapi potong di

ada jenis Sahiwal Cross. Sahiwal

Indonesia

Cross merupakan persilangan sapi

(Brahman

Sahiwal dari India dengan sapi FH.

Commercial Cross (ACC). Beberapa

Selandia

perusahaan

Baru

mengembangkan

sahiwal

cross

negara

beriklim

422

untuk diekspor ke
panas

seperti

adalah

kota
yang

kota-kota besar

metropolitan
dipelihara

memelihara
Cross)

Jakarta,

masyarakat

ternak

BX

Australian

menggemukkan

sapi

ongole untuk dipasarkan pada saat


hari raya kurban.

Pada

saat

ini

penulis

ingin

Konsepsi)

1,5, artinya

ada

yang

membahas analisis usaha sapi perah.

sekali IB bunting dan ada yang dua

Usaha sapi perah agak rumit tetapi

kali IB baru bunting. Biaya sekali IB

lebih menguntungkan daripada usaha

Rp. 50.000,-. Pengawinan berikutnya

sapi potong. Seperti halnya usaha di

dilakukan

bidang lainnya,

bulan.

usaha

sapi

perah

memerlukan input (induk sapi, pakan,


obat, dll), proses dan output (susu dan

laktasi

2.4. Produksi Susu


hari 15 liter. Masa laktasi selama 9

2. Data Teknis Sapi Perah

bulan (270 hari), atau produksi per

2.1. Induk

laktasi per ekor sebanyak 3.000 liter.

Sapi induk yang dibeli sebanyak


50 ekor berupa sapi dara jenis FH
dengan

umur

11/22

Pemeliharaan pada tahun

tahun.
pertama

belum menghasilkan anak dan belum


diperah.

Diperkirakan

sapi

beranak pertama pada awal tahun


kedua.

masa

Rata-rata produksi per ekor per

pedet).

bisa

setelah

Berat

sapi

waktu

dibeli

sekitar 300 kg.

Dengan demikian produksi susu per


tahun 150.000 liter.
2.5. Pinjaman Modal
Pinjaman
biaya

modal

tetap

sebesar

dan
Rp.

usaha
biaya

untuk

variabel

763,140,000,-.

Besarnya suku bunga diperhitungkan


12% per tahun rata (flat). Jangka waktu
pinjaman dan cicilan sela- ma 6 tahun.

2.2. Pemberian Pakan


Pemberian pakan konsentrat 5 kg
per hari per ekor, dan pemberian
rumput antara 25-30 kg per ekor per
hari. Harga konsentrat per kg Rp.
1.000,-, sedangkan harga hijauan per
kg Rp. 100,-. Penanaman rumput gajah
seluas 4 ha.

Grace period 1 tahun, cicilan dan


bunga dibayar mulai tahun kedua
sampai

dengan

keenam.

Tabel

50

cicilan. B u n g a d i h i t u n g d e n g a n
mengalikan pinjaman dengan besarnya
bunga 72%. Cicilan
pinjaman

dilakukan

tahun

menunjukkan perhitungan bunga dan

dihitung

2.3. Perkawinan
Perkawinan

Harga susu Rp. 3.250,- per liter.

setiap

bulan

dengan membagi jumlah


dan

bunga

dengan

60

bulan.

Inseminasi Buatan, jika gagal akan


diulang pada masa birahi selanjutnya.
Rata-rata

conception

rate

(tingkat
423

Tabel. 50 Kalkulasi Bunga Dan Cicilan


No.

Uraian

Satuan

1.

Pinjaman

2.

Bunga

3.

Total pinjaman
dan bunga

4.

Cicilan perbulan

762.890.000
12 %

sapi melahirkan

12

dilakukan
sampai

mulai
2

sebelum

bulan

melahirkan

sapi

dikeringkan.

21.869.513

dengan

harga

pedet

4.000.000,-

3. Biaya Produksi
Biaya

produksi

dikelompokkan

men jadi biaya tetap (Fix Cost) dan


Biaya

selama

Rp.

sampai Rp. 5.000.000,- per ekor.

biaya tidak

2.7. Pemeliharaan Pedet


Pemeliharaan

549.280.800

5 bulan
jual

sebelum melahirkan berikutnya. Dua


bulan

6 tahun

1.312.170.800

2.6. Pemerahan
Pemerahan

Nominal

tetap

(Variable

Cost).

tetap merupakan biaya-biaya

yang tidak terpengaruh dengan volume

bulan, setelah itu dijual dengan harga

produksi.

Biaya variable merupakan

Rp. 2.000.000,- per ekor. Pemberian

biaya

pakan konsentrat 1-2 kg per ekor per

dengan volume produksi.

yang

berubah-ubah

sesuai

hari, sedangkan pemberian rumput 510 kg per ekor per hari. Pemberian air
susu sebanyak 2-4 liter per hari.
2.8. Pupuk Kandang
Produksi kotoran per hari 5 kg kering

3.1. Biaya Tetap


Yang termasuk biaya tetap pada
usaha

sapi

perah

peralatan, bangunan,

adalah

tanah,

sapi

dara, perijinan, dan overhead cost

dan dijual dengan harga Rp. 300,- per kg.

(biaya

Penjualan dilakukan kepada peternak

administrasi) dll. Contoh tertera pada

sayur atau pedagang perantara.

Tabel 51. besarnya biaya tetap adalah

2.9. Pemeliharaan Induk


Pemeliharaan selama 7 tahun, dalam
satu siklus beranak 6 kali, setelah sapi
berumur 712-8 tahun, sapi diafkir dan di424

di

muka

Rp. 567,940,000.

untuk pengurusan

3.3 Total Biaya

3.2. Biaya Variabel

Total biaya merupakan penjumlahan

Yang termasuk biaya variabel antara

dari biaya tetap dan biaya variable. Dari

lain pakan, obat, tenaga kerja, listrik, dll.

perhitungan usaha sapi perah maka

Contoh perhitungan biaya variabel tertera

biaya

pada Tabel 52. Besarnya biaya variabel

yang

diperlukan

R p . 567.940.000 + Rp. 195.200.000 =

adalah Rp.195,200,000.

Rp. 763.140.000
Tabel 51. Biaya Tetap (Fix Cost)

No.

Deskripsi

Sapi Dara

Unit

Satuan

Harga

Jumlah

50 ekor

7,000,000

7,000,000

Mesin Perah

1 unit

7,000,000

7,000,000

Gerobag Dorong

2 buah

500,000

500,000

Sabit

5 buah

10,000

10,000

Chooper Rumput

1 buah

8,000,000

8,000,000

Sekop

8 buah

30,000

30,000

Penampung Susu

50 buah

200,000

200,000

Ember

5 buah

10,000

10,000

Total Mesin Alat


9

Gudang Konsentrat

10 Gudang Rumput
11

Kandang Induk

12 Kandang Anak

26,340,000

25 m

300,000

300,000

25 m2

200,000

200,000

150 m2

300,000

300,000

100 m

300,000

300,000

100,000

100,000

5,000,000

5,000,000

13 Sumur

1 buah

14 Instalasi Listrik

1 set
Total Bangunan

92,600,000

15 Ijin Tempat

1 ijin

2,000,000

2,000,000

16 Ijin Bangunan

1 buah

2,000,000

2,000,000

17 Proposal

1 dokumen

5,000,000

5,000,000

Total Overhead
18 Mobil
19 Lahan

1 buah
1,000 m2

9,000,000
40,000,000

40,000,000

50,000
TOTAL

567,940,000
425

Table 52. Biaya Variabel (Variable Cost)


Biaya Variabel Tahun 1
No.

Jenis

Satuan

Harga

Jumlah

Tenaga Kandang

60 OB

700,000

42,000,000

Tenaga Admin

12 OB

700,000

8,400,000

Listrik

12 bulan

300,000

3,600,000

Pakan Konsentrat

1,000

91,250,000

Operasional Kantor

300,000

3,600,000

Operasional Kendaraan

365 hari

50,000

18,250,000

Obat-obatan

50 ekor

50,000

2,500,000

Sewa Lahan

4 ha

3,000,000

12,000,000

Penanaman Rumput

4 ha

2,000,000

8,000,000

10

Perawatan Rumput

4 ha

500,000

2,000,000

11

Pupuk

2400 kg

1,500

3,600,000

12

Pengawinan

75

50.000

7.750.000

91250 kg
12 bulan

TOTAL

426

195,200,000

Biaya Variabel Tahun 2


No.

Jenis

Satuan

Harga

Jumlah

Tenaga Kandang

48 OB

700,000

33,600,000

Tenaga Admin

12 OB

700,000

8,400,000

Listrik

12 bulan

300,000

3,600,000

Konsentrat Induk

91250 kg

1,000

91,250,000

Konsentrat Pedet

12000 kg

1,000

12,000,000

Operasional Kantor

300,000

3,600,000

Operasional Kendaraan

365 hari

50,000

18,250,000

Obat sapi dewasa

50 ekor

50,000

2,500,000

Obat pedet

50 hari

20,000

1,000,000

10

Sewa Lahan

4 ha

12,000,000

11

Perawatan Rumput

4 ha

12

Pupuk

3,000,0
00
500,00
0
1,500

3,600,000

13

Pengawinan

50.000

7.750.000

12 bulan

2400 kg
75
TOTAL

2,000,000

191,800,000

427

4. Perhitungan Pendapatan
4.1.

4.2

sampai Tahun Kelima

Pendapatan Tahun 1
Pada tahun pertama sapi dalam

kondisi bunting, belum menghasilkan


susu,

pendapatan

penjualan

pupuk

hanya

kandang.

dari

Produk

pendapatan

per

tahun

dengan

Rp.

dengan harga Rp. 300,- per kg


Anak sapi pedet sebanyak 50 ekor
Rp. 1.500.000,- - Rp. 2.000.000,per ekor.

Tahun 1

Pendapatan tahun kedua, ketiga, ke-

Jual susu

Jual pupuk

27,000

Jual pedet

27,000

empat, dan kelima tertera pada tabel 54.


Tabel 54. Pendapatan tahun 2-5
No

Pemasukan

Tahun 2

Jual susu

487.494

Jual pupuk kandang

27.000

Jual pedet

75.000
Total

428

harga

berumur 3-4 bulan dengan harga

Total

tahun

3.250,- per liter

Tabel 53. Pendapatan Tahun 1


Pemasukan

tahun

Pupuk kandang sebanyak 90.000 kg

pertama tertera pada Tabel 53.

No

setiap

Susu segar sebanyak 150.000 liter

Pupuk

harga Rp. 300,- per kg.

pada

diestimasi sebagai berikut:

kandang sebanyak 90.000 kg dengan

Perhitungan

Pendapatan Tahun Kedua

589.494

5. Akuntasi Keuangan

4.3. Pendapatan Tahun 6

Susu

segar

sebanyak

150.000

liter dengan harga Rp. 3.250.- per

5.1. Investasi
I n v e s t a s i y a n g d i g unakan untuk

liter

Pupuk kandang sebanyak 90.000

biaya tetap seperti sapi, mesin, dll,

kg dengan harga Rp. 300,- per kg

dan biaya tidak tetap yang digunakan

Anak sapi pedet sebanyak 50

untuk pemeliharaan selama 1 tahun.

ekor berumur 3-4 bulan dengan


harga

Rp.

1.500.000,-

dengan Rp. 2.000.000,- per ekor

Sapi afkir 50 ekor dengan harga


jual Rp. 4.000.000,- sampai dengan
Rp. 5.000.000,- per ekor sapi.
Perhitungan pendapatan tahun

keenam tertera pada Tabel 55.

Pemasukan

R p . 8 1 2 . 8 9 0 . 0 0 0 , - deskripsi investasi
tertera pada Tabel 56.
Tabel 56. Investasi Usaha Sapi Perah
No

Uraian

Jumlah (Rp)

Mesin dan alat

Sapi

Bangunan

487,494

Overhead cost

Tabel 55. Pendapatan Tahun 6


No

Besarnya i n v e s t a s i a d a l a h

sampai

Tahun 6

26,340,000
350,000,000
92,600,000

Jual susu

Jual pupuk kandang

27,000

Mobil

40,000,000

Jual pedet

75,000

Lahan

50,000,000

Jual sapi afkir

250,000

Biaya Operasional

839,494

Modal sendiri

Total

Total

9,000,000

194,950,000
50,000,000
812,890,000

429

5.2. Perhitungan Laba Rugi

Pendapatan dihitung dalam waktu


1 tahun yang diperoleh dari
penjualan susu, pupuk kandang,
anak sapi, dan sapi afkir pada tahun
ke-6.
Penyusutan
dihitung
sebesar
10% dari biaya tetap, umur
peralatan dianggap 10 tahun.
EBIT
adalah
Earning
Before
Interes and Tax atau pendapatan
sebelum
bunga
dan
pajak.
Dihitung
dengan
pendapatan
dikurangi biaya dan penyusutan.
Bunga ditetapkan sebesar 12%
per tahun dan dihitung dari
besarnya pinjaman.
EBT adalah Earning Before Tax
atau pendapatan sebelum pajak.
Pajak perusahaan sebesar 11.5%
dihitung dari keuntungan kotor
perusahaan (EBT).

EAT adalah Earning After Tax


atau pendapatan setelah bunga
dan
pajak, dihitung dengan
mengurangi
EBT
dengan
besarnya pajak perusahaan. Pada
tahun pertama terlihat nilai minus
atau rugi, hal ini dikarenakan sapi
belum memproduksi susu, jadi
pendapatan hanya diperoleh
dari penjualan pupuk kandang.
Pada tahun kedua sampai ke-5
terlihat EAT positi karena ada
pendapatan dari penjualan susu
dan anak sapi. Pada tahun ke-6,
terjadi peningkatan pendapatan
dari penjualan sapi afkir. Untuk
lebih detilnya dapat dilihat
pada aliran dana (cash flow)
yang terdapat pada lampiran.
Keuntungan yang diperoleh pada
tahun
keenam
sebesar
Rp. 532.679.000,-. Laporan laba
rugi tertera pada Tabel 57

Tabel 57. Laporan Laba Rugi (Dalam Ribuan)


No

Uraian

Pendapatan

Biaya

Penyusutan

EBIT

Bunga 12%

EBT

Pph 11.5%

EAT

430

Total

27,000 589,494 589,494 589,494 589,494 839,494

3,224,470

762,430 191,740 191,740 191,740 191,740 191,740

1,721,130

56,794

56,794

340,764

-792,224 340,960 340,960 340,960 340,960 590,960

1,162,576

56,794

-792,224 249,413 249,413 249,413 249,413 499,413

704,842

28,683

91,547

56,794

457,734

28,683

91,547

56,794

91,547

91,547

56,794

28,683

91,547
28,683

57,433

172,163

-792,224 220,731 220,731 220,731 220,731 441,981

532,679

5.3. Neraca (Balance Sheet)

operasional

selama 1 tahun. Nilai

mesin dan bangunan diperoleh dari


5.3.1 Aktiva dan Pasiva

modal

Neraca terdiri dari AKTIVA dan

penyusutan

(fix

cost)

selama

dikurangi

setahun.

Nilai

penyusutan dihitung 10% dari modal

PASIVA.
Aktiva

terdiri

dari

aktiva

lancar

yang terdiri dari piutang, uang kas


dan

tetap

tambahan

investasi.

Aktiva

tetap terdiri dari penyusutan dan

tetap. Hutang jangka pendek kita


anggap tidak ada walaupun pada
kondisi

riil

selalu

terjadi.

Hutang

jangka panjang merupakan pinjaman


ke

Bank

untuk

biaya

tetap

dan

nilai mesin, bangunan, tanah, dan

operasional.

biaya tetap lainnya.

perhitungan ini adalah 50 juta. Untuk

Pasiva terdiri dari kewajiban dan


equitas.

Kewajiban

Modal

sendiri

pada

memudahkan perhitungan semua laba

terdiri

ditahan oleh pemilik usaha. Laba

hutang jangka pendek dan hutang

ditahan merupakan akumulasi dari

jangka p a n j a n g . H u t a n g j a n g k a

nilai penyusutan, nilai sisa bangunan,

pendek misalnya

tanah dan keuntungan . Neraca usaha

hutang

bahan

pakan yang harus dibayar dalam


waktu

singkat

(kurang

dari

bulan).

Hutang

jangka

panjang

berupa

hutang

yang

tahunan,

misal

waktunya

investasi

s a p i perah tertera pada Tabel 52.

biaya

5.4. Aliran Dana (Cash Flow)


Aliran dana atau cash flow meng

tetap. Equitas terdiri dari modal

gambarkan

uang

sendiri, laba ditahan. Laba ditahan

yang

berapa keuntungan yang belum

bulanan selama 1 tahun. Model-model

diambil oleh pemilik usaha. Pada

penyusunan cash flow ada bermacam-

kondisi riil pemilik akan mengambil

macam, pada kali ini akan kita ambil

labanya untuk membiayai hidupnya.

satu contoh saja yang sudah banyak

masuk.

yang

keluar

Perhitungan

dan

dibuat

digunakan.
5.3.2. Kalkulasi Aktiva dan Pasiva
Piutang

pada

pertama kita

akhir

anggap

tidak

tahun
ada.

Uang kas jumlahnya diperoleh dari


cash

flow

bulan Desember tahun

pertama . Investasi dihitung dari biaya

Masing-masing dijelaskan sebagai


berikut:
5.4.1. Kas Awal
Kas

awal

pada

usaha merupakan

saat

modal

mulai
sendiri
431

yang dimiliki oleh pemilik usaha. Kas


awal

pada

merupakan

bulan

kas

akhir

berikutnya
pada

bulan

5.4.4. Surplus/Defisit
Surplus/Defisit

dihitung

dengan

sebelumnya. Misalnya kas akhir bu-

menjumlahkan kas awal ditambah total

lan Januari Rp. 209.180.000,- akan

pemasukan kemudian dikurangi total

menjadi kas awal bulan Pebruari,

pengeluaran.

demikian seterusnya. Setelah ganti


tahun,

maka

kas

akhir

tahun

pertama akan menjadi kas awal tahun

Pada

tahun

pertama

karena biaya investasi besar maka


terjadi defisit, untuk itu diperlukan
pinjaman untuk operasional usaha sapi

kedua.

perah.
5.4.2. Pemasukan
Pemasukan

pada

tahun

5.4.5. Pembiayaan

pupuk

Pembiayaan terdiri dari pinjaman,

kandang, belum ada pemasukan dari

cicilan hutang, bunga pinjaman, dan

jual susu dan anak sapi. Pada tahun

pajak. Pada tahun 1, sapi belum ber-

pertama sapi belum beranak

produksi

pertama

hanya

dari

jual

dan

sehingga

perusahaan

belum memproduksi susu (Laktasi).

tidak perlu membayar cicilan dan

Pemasukan

bunga bank. Masa

kemudian

dijumlahkan

pinjaman

pada kolom total pemasukan.

tenggang

antara

dan pembayaran cicilan

disebut grace period, dalam hal ini


grace periode selama 1 tahun. Pajak

Total Pemasukan
Pemasukan
jumlahan

dari

pada tahun pertama juga nihil atau


merupakan
kas

awal

pen-

tidak membayar karena perusahaan

dan

masih defisit. Besarnya pajak usaha

pemasukan.
5.4.3. Pengeluaran
Pengeluaran pada tahun pertama
terdiri biaya tetap dan biaya variabel.
Pada tahun berikutnya pengeluaran
hanya biaya variabel saja. Kemudian
semua pengeluaran dijumlahkan pada
kolom total pengeluaran.
432

dihitung

sebesar

1112%

dari

keuntungan

perusahaan.

Lihat

perhitungan

laba

Total

pembiayaan

dihitung

ngurangi

pinjaman

bunga dan pajak.

rugi.
dengan

dengan

me-

cicilan,

5.4.6. Kas Akhir


Kas

5.5.2. BEP Unit

akhir

menjumlahkan

dihitung
nilai

dengan

surplus/ defisit

BEP = biaya tetap


Harga - biaya

dengan total pembiayaan. Kas akhir

y Biaya tetap = Rp. 567.940.000

ini akan menjadi kas awal bulan

y Biaya variable per liter susu Rp.1.301

berikutnya.

y Harga per liter susu Rp. 3.250

Cash flow usaha sapi perah selama

BEP = 567.940.000 = 329.431 liter

6 tahun tertera pada Tabel 59.

3250-1302

5.5. Break Event Point (BEP)

Dengan produksi susu 150.000

BEP merupakan suatu kondisi


dimana

diperoleh

kalkulasi

yang

impas usaha sapi perah tidak rugi dan


tidak untung. Perhitungan BEP dapat
dilakukan dengan satuan harga dan
satuan jumlah produk. Masing-masing

liter per tahun, dan produksi susu


dimulai pada tahun ke dua, maka BEP
akan dicapai pada awal tahun ke
empat.
5.6 Analisis BCR
Analisis

dijelaskan sbb:

Ratio)

BCR

bertujuan

(Benefit

Cost

membandingkan

5.5.1. BEP Rupiah

antara pendapatan dan biaya. Jika

BEP = biaya tetap

diperoleh angka BCR lebih dari 1

1 - (Biaya Variabel/Harga)
y

Biaya tetap = Rp. 567,940,000

Biaya variable per liter susu

kan,

usaha tersebut menguntungmakin

semakin

tinggi angka

BCR

menguntungkan

usaha

tersebut.
BCR = Pendapatan/Biaya

Rp195,200,000 = 1.301

= 3.224.470/1.721.130

3000x50

maka

Harga per liter susu Rp. 3.250

BEP = 567,940,000 = 996,530.000

= 1,87
Perhitungan BCR diperoleh angka
1,87, hal ini menunjukkan bahwa usaha

1-1301/3025

sapi perah menguntungkan.


Dengan

demikian

BEP

dicapai

pada akhir tahun ke tiga, pada saat


pendapatan sebesar Rp1.179.015.000.
433

Tabel 58. Neraca tahun 1 dan Tahun ke 6 (Dalam Ribuan)


A
1

AKTIVA
Aktiva Lancar

tahun 1

Piutang

77,460

831,927

Investasi

194,950

Total Aktiva Lancar

272,410

831,927

16,794

100,764

151,146

67,176

100,000

350,000

250,000

50,000

50,000

Total Aktiva Lancar

567,940

567,940

Total Aktiva

840,350

1,399,867

Hutang Jangka Pendek

Hutang Jangka Panjang

762,890

Total Kewajiban

762,890

Modal Sendiri

50,000

50,000

Laba Ditahan

27,460

1,349,867

Total Equitas

77,460

1,399,867

Total Pasiva

840,350

1,399,867

Uang Cash

Aktiva Tetap
Penyusutan Mesin-Bangunan
Mesin Bangunan
Penyusutan Sapi Induk
Sapi Induk
Tanah

B
1

434

tahun 6

PASIVA
Kewajiban

Equitas

Tabel 59. Cash Flow 6 Tahun (Dalam Ribuan)


NO

URAIAN

Kas Awal

Pemasukan

Jual susu

Jual pupuk kandang

Jual pedet

Jual sapi afkir


Total Pemasukan

Tahun 1
50,000

77.460 184.103 290.747 397.390

504,034

0 487.494 487.494 487.494 487.494

487,494

27,000

27.000

27.000

27.000

27.000

27,000

75.000

75.000

75.000

75.000

75,000
250,000

27,000 589.494 589.494 589.494 589.494

839,494

Pengeluaran

Modal tetap

567,940

Tenaga kerja

50,400

50.400

50.400

50.400

50.400

50,400

Listrik

3,600

3.600

3.600

3.600

3.600

3,600

Konsentrat

90,000

94.000

94.000

94.000

94.000

94,000

Operasional kantor

3,600

3.600

3.600

3.600

3.600

3,600

Operasional mobil

18,240

18.240

18.240

18.240

18.240

18,240

Obat-obatan

1,250

2.500

2.500

2.500

2.500

2,500

Sewa tanah

12,000

12.000

12.000

12.000

12.000

12,000

Penanaman rumput

8,000

10

Perawatan rumput

5,600

5.600

5.600

5.600

5.600

5,600

11

MR

1,800

1.800

1.800

1.800

1.800

1,800

762,430 191.740 191.740 191.740 191.740

191,740

Total pengeluaran
D

Surplus defisit

Pembiayaan

Pinjaman

2
3

-685,430 475.214 581.857 688.501 795.144 1,151,788

762,890

Cicilan hutang+Bunga

Pajak

Total pembiayaan
Kas Akhir

21.869

21.869 262.428 262.428

262,428

28.683

28.683

28.683

28.683

57,433

762,890 291.111 291.111 291.111 291.111

319,861

77,460 184.103 290.747 397.390 504.034

831,927

435

7. Lembar Pemecahan Masalah

6. Aplikasi Konsep
Buatlah
penggemukan

analisis
sapi

usaha

potong

a.

jika

Usaha pembibitan sapi potong


kurang berkembang di Indonesia.

disediakan data sebagai berikut:

Biaya produksi yang mahal dan


harga pedet yang relatif murah

Jumlah sapi 50 ekor

adalah

Berat sapi rata-rata 300 kg

penyebab

utamanya.

Coba diskusikan dengan teman


bagaimana

Pertumbuhan berat badan harian 0,8


kg

nurunkan

upaya-upaya
biaya

me-

pemeliharaan

sapi tersebut.
Harga sapi per kg Rp. 18.000
Biaya pemeliharaan Rp. 7.000

b.

perah

per ekor per hari.

kandang

dan

biaya

sebesar 40% dari biaya tidak

per-

tetap.
agar

Investasi tanah Rp. 10.000.000


Buatlah laporan laba rugi, Hitunglah
BEP unit dan rupiah, Hitunglah BCR

upaya

kita

keuntungan

yang

diperoleh lebih besar.

Harga kompos Rp. 300 per kg


Pemeliharaan selama 6 bulan

Bagaimana

untuk menekan biaya konsentrat

Harga jual sapi per kg Rp.18.000

436

bahwa

pakan konsentrat. Biaya tersebut

alatan sebesar Rp. 40.000.000.

(Benefit Cost Ratio).

terlihat

terbesar adalah biaya pembelian

Tenaga kerja 3 orang


Investasi

Dari hasil analisis usaha sapi

c.

Produksi

susu

sapi

perah

di

Indonesia masih rendah, rata-rata


sekitar 10 liter per ekor per hari.
Coba

diskusikan

produksi rendah.

mengapa

8. Lembar Pengayaan

5.

Yang

termasuk

biaya

variabel

adalah
a. tenaga kerja

Pilihlah salah satu jawaban yang


paling benar pada pertanyaan di bawah

b. pakan

ini.

c. obat-obatan
d. semua benar

1. Pada usaha sapi perah produk


utamanya adalah

6.

Jika kita pinjam uang sebesar Rp.

a. susu

100. 000. 000,

b. pedet

sebesar 16% per tahun

c. kompos

besarnya bunga per tahun adalah:

d. sapi afkir

a. 1.600.000

bunga
maka

b. 1.000.000

2. Pada usaha penggemukan sapi

c. 3.200.000

produk utamanya adalah

d. 1.500.000

a. sapi
b. kompos

dengan

7.

berapa rata-rata produksi per hari

Jika biaya tetap produksi sapi


potong sebesar Rp. 50.000.000,
sedangkan harga produk Rp.
7.000.000 dan biaya variabel
sebesar Rp. 3.000.000, maka BEP
dicapai pada
a. Rp. 87.500.000

sebanyak:

b. Rp. 150.000.000

a. 20 liter

c. Rp. 21.000.000

b. 14 liter

d. Rp. 35.000.000

c. tenaga kerja
d. pedet
3. Produksi susu per tahun 3.780
liter. Jika lama laktasi 270 hari,

c. 10 liter
d. 16 liter
4. Yang termasuk biaya tetap (fixcost)
adalah
a. bangunan
b. alat dan mesin
c. tanah
d. semua benar

8.

Jika pendapan usaha sapi perah


sebesar Rp. 80.000.000, sedang
biaya sebesar Rp. 60.000.000
maka besar BCR (Benefit Cost
Ratio) adalah:
a.

1,3

b.

1,5

c.

1,8

d.

1,6
437

9. Investasi

bangunan

dan

Kunci jawaban

sebesar

Rp.

1.

besarnya

2.

penyusutan 10% per tahun, maka

3.

nilai penyusutan adalah

4.

a. Rp. 120.000.000

5.

b. Rp. 10.000.000

6.

c. Rp.

1.200.000

7.

d. Rp. 12.000.000

8.

9.

peralatan
120.000.000.

10.

Jika

kita

sebanyak 50

jika

menjual
ekor,

sapi
dengan

harga per ekor Rp. 7.000.000


dan penjualan pupuk sebesar
15.000 kg dengan harga per kg
Rp. 500., maka pendapatan yang
kita peroleh
a. Rp. 357.500.000
b. Rp. 350.000.000
c. Rp. 105.000.000
d. Rp.

438

75.000.000

10. a

BAB 11
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

Pembangunan agribisnis peternakan

akan

berhasil

Tujuan

jika

peningkatan

semua subsistem agribisnis yang

dinasi

terdiri

keterbukaan dalam merumuskan

dari

usaha

subsistem

tani,

hulu,

pengolahan,

adalah

koor-

kebijakan

meningkatkan

dan

manajemen

pemasaran, dan jasa penunjang

pembangunan, dan penyelaras-

dikembangkan secara simultan.

an pembangunan antar sektor


dan wilayah.

Program

program
2. Meningkatkan Kapasitas dan

pemerintah antara lain:

Pemberdayaan SDM
1. Meningkatkan Koordinasi
Sumberdaya
Pembangunan

sektor

pe-

manusia

yang

bergerak di bidang peternakan

ternakan sebagai bagian tulang

sebagian

punggung ekonomi dikembang-

sedikit

kan

Perguruan Tinggi. Pengembang-

dengan

meningkatkan

besar lulusan
lulusan

dan

koordinasi semua stake holder

an

antara lain departemen teknis,

meliputi revitalisasi penyuluhan,

pemerintah

pen-dampingan, pendidikan dan

dunia

daerah,

usaha

peternak,

swasta,

dan

masyarakat dalam mengembang-

sumberdaya

SLTA

SD,

manusia

pelatihan, serta penyelenggaraan pelatihan bagi peternak.

kan peternakan.
439

3.

Peningkatan Sarana dan

Pertanian,

program

diploma,

Prasarana

dan pendidikan perguruan tinggi.


Lulusan tersebut akan mengisi

Peningkatan
sarana

sarana

terdiri

pengembangan
usaha

pra-

pekerjaan pada sistem agribinis

dari

peternakan, baik sebagai teknisi,

sarana-sarana

peternakan,

keuangan,

dan

sarana

pengolahan

peneliti, manajer, dan lain-lain.

lembaga

pengembangan

6.

Pengembangan
Infrastruktur

serta

pemasaran.
Infrastruktur yang dikembangkan meliputi listrik, irigasi, jalan

4. Peningkatan Inovasi dan

raya, pelabuhan, pasar, dan lain-

Diseminasi

lain.

Pengembangan

ini

Penelitian di bidang peternakan

melibatkan departemen terkait

dilakukan

seperti departemen

dengan

mengem-

bangkan balai penelitian ternak,


balai penelitian kesehatan ternak,
balai penelitian sapi perah, pene
litian

hijauan

pusat-pusat

makanan

ternak,

pembibitan,

pusat

inseminasi buatan, dan lain-lain.


Hasil-hasil
kemudian

pengembangan
didesiminasikan

ke

peternak melalui penyuluhan dan


pelatihan peternak.
5.

Peningkatan Pendidikan
Peningkatan

dengan
Sekolah
440

pendidikan

mengembangkan
Menengah

Kejuruan

pekerjaan

umum, pemda, dan lain-lain.

Lampiran A

DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, 2004. Guide to Good Dairy Farming Practice 2004. A joint publication of
the International Dairy Federation and the Food and Agriculture Organization of
the United Nations Rome, January 2004
Anonimus, 2006. Statistik Pertanian 2006, Pusat Data dan Informasi Deptan, Deptan.
Anonimus, 2007. http://www.depkop.go.id/sipp-kukm/
Anton, A. 2006. Rencana Pembangunan Pertanian 2005-2009, Departemen Pertanian
Annida Online : http://www.ummigroup.co.id/ Selasa, 18 Januari 05
AAK, 1991. Petunjuk Beternak Sapi Potong Dan Kerja. Kanisius Yogyakarta
Blakely, J. 1998,. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gajah Mada University
Pess
Darmono. 1993. Tatalaksana Usaha Sapi Kereman. Kanisius Yogyakarta
Eitgen W et all, 1987. Dairy Cattle Feeding and Management. John Wiley and Son,
USA.
Frandson. Penerjemah Srigandono dan Praseno K. 1992. Anatomi dan Fisiologi
Ternak. Penerbit Gajah Mada University Press.
Gasperz, V. 1997. Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Jakarta
Hill, D.H. 1988. Cattle and Buffalo Meat Production in the Tropics. Granada
Publishing Ltd. London.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Penerbit PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Jurgenson. 1980. Approved Practices in Beef Cattle Production. The Interstate
printers and publiher. Inc.
Kotler, P.1998. Manajemen Pemasaran 9e. PT Prenhalindo, Jakarta
Kisdarto, A. 2001. Produktifitas Aktualisasi Budaya Perusahaan. PT Gramedia ,
Jakarta
Lyford, S.J. 1988. Growth and Development of Rumen Digestive System in:
Church, D.C. The Ruminant Animal Digestive Physiology and Nutrition.

441

Leith, P.1989. The Cooks Hand Book. Papermack Division, Macmillan Publ. Ltd.
London
Potter, N. 1996, Food Science. Published by Van Nostrand Reinhold Co, New York
Lengkey, HAW.1998. Teknologi dan Kesehatan Daging. Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran. Bandung.
Murtidjo, B.A. 1991.Memelihara Kerbau. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Pane, I.
1986. Pemuliabiakan Ternak Sapi. Penerbit PT Gramedia, Jakarta. Parakasi A.
1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta
Partodihardjo, S. 1980. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara Sumber Widya.
Jakarta
Porter, M. 1980. Strategi bersaing. PT Erlangga, Jakarta
Peter, P dan Robinson, R. 1997. Consumer Behavior and Marketing Strategy,
fourth edition. Homewood, Boston
Rachman, R.N. 2004. Genetika Ternak, edisi 4. Penerbit Penebar Swadaya.
Jakarta.
Sumoprastowo. RM. 2003. Penggemukan Sapi dan Kerbau. Papas Sinar Sinanti.
Jakarta
Subronto . 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) I. Penerbit Gajah Mada
University Press. Yogyakarta
Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) II.Penerbit Gajah Mada University
Press. Yogyakarta
Sarwono, B dan Hario, B. A. 2007. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat,
Panebar swadaya Jakarta,
Tillman, A.D. 1990. Planned Beef Production and Marketing. Penerbit Gajahmada
University Press, Yogyakarta
Tridjoko Wisnu Murti. 2002. Ilmu Ternak Kerbau. Kanisius. Yogyakarta Undang S.
2007. Tata Laksana Pemeliharaan ternak Sapi. Panebar Swadaya, Jakarta

442

Lampiran B

GLOSARIUM
No

Istilah

Arti

1.

Alfatokoferol

: Vitamin E

2.

Argali

: Jenis domba dari Asia kecil

3.

Artificial Insemination

: Inseminasi buatan (IB)

4.

Bagging

: Mengemas

5.

Balance sheet

: Neraca

6.

Bos sondaikus

: Banteng

7.

Breeding

: Pembibitan

8.

Bubalus

: Kerbau

9.

Butter

: Mentega

10.

BX

: Brahman cross

11.

Ca

: Calcium

12.

Calving interval

: Interval beranak

13.

Cash flow

: Aliran dana

14.

Catching

: Menangkap ternak

15.

Cesar

: Operasi mengeluarkan bayi sapi

16.

Cheese

: Keju

17.

Chopper

: Mesin pencacah rumput

18.

Co

: Cobalt

19.

Cross breed

: Ternak silang

20.

Cu

: Copper

443

No

Istilah

Arti

21.

Cyanocobalalanin

: Vitamin B12

22.

DE

: Digestible Energy

23.

Deficiency

: Kekurangan suatu zat gizi

24.

Dehorning

: Menghilangkan tanduk

25.

Disease control

: Pengendalian penyakit

26.

Dosing

: Menimbang sesuai dosis

27.

DP

: Digestible Protein

28.

Dry period

: Masa sapi tidak memproduksi susu


(kering)

29.

Dry lot fattening

: Penggemukan sapi dengan pakan


konsentrat

30.

EAT

: Earning After Tax

31.

EBIT

: Earning Before Interest and Tax

32.

EBT

: Earning before tax

33.

Ergocalciferol

: Vitamin D

34.

Estrus

: Birahi

35.

Fe

: Fero

36.

Feces

: Kotoran ternak

37.

Feed

: Pakan

38.

Feeding

: Pemberian pakan

39.

Fix Cost

: Biaya tetap

40.

Freemartin

: Anak sapi betina dari kembar dampit


yang Mandul

444

No

Istilah

Arti

41.

Friesian Holstein

: Jenis sapi perah

42.

GE

: Gross Energy

43.

Grading up

: Persilangan dengan ternak yang


mutu genetisnya lebih baik

44.

Grinding

: Menggiling

45.

Good Management

: Praktek pengelolaan yang baik

Practices
46.

Handling

: Penanganan ternak

47.

Hay

: Rumput kering

48.

: Iodium

49.

Inbreeding

: Kawin keluarga

50.

: Kalium

51.

Kalori

: Satuan energi

52.

KKK (K3)

: Kesehatan dan Keselamatan Kerja

53.

Kerbau Murah

: Kerbau dari India

54.

King grass

: Rumput raja

55.

Colostrums

: Susu awal laktasi

56.

KUD

: Koperasi Unit Desa

57.

KW

: Kilo Watt

58.

Laktasi

: Masa produksi susu

59.

Least cost formula

: Formula pakan dengan biaya termurah

60.

Leguminosa

: Kacang-kacangan

61.

Marking

: Memberi tanda ternak

445

No

Istilah

Arti

62.

Mastering:

: Menggiring ternak

63.

ME

: Metabolism Energy

64.

Mg

: Magnesium

65.

Mixer

: Mesin pencampur pakan konsentrat

66.

Mixing

: Mencampur pakan

67.

Mn

: Mangan

68.

Mo

: Molybdenum

69.

Molasses

: Tetes tebu

70.

NE

: Net Energy

71.

NPN

: Non Protein Nitrogen

72.

NRC

: National Research Council

73.

Out crossing

: Silang luar

74.

Ovarium

: Sel telur

75.

: Phosphor

76.

Pasture

: Padang rumput

77.

Pelvic

: Saluran kelahiran

78.

Penis

: Alit melamine junta

79.

Penisetum Purpureum

: Rumput gajah

80.

Polls

: Sobekan rumput

81.

PPH

: Pajak penghasilan

82.

PPN

: Pajak pertambahan nilai

83.

Pyridoxine

: VitaminB6

84.

Rancidity

: Ketengikan

446

No

Istilah

Arti

85.

Retinol

: Vitamin A:

86.

Riboflavin

: Vitamin B2

87.

Rpm

: Rotary per Minute

88.

: Sulfur (belerang)

89.

Se

: Selenium

90.

Silage

: Rumput terfermentas

91.

Silo

: Tempatpembuatansilase

92.

Skrotum

: Testis

93.

Software

: Perangkat lunak

94.

Storing

: Menyimpan pakan

95.

Sweet Condensed Milk

: Susu kental manis

96.

TDN

: Total Digestible Nutrient

97.

Testimony

: Kesaksian

98.

Testosterone

: Hormon ternak jantan

99.

Thiamin

: Vitamin B1

100.

Uterus

: Kandungan

101.

Vagina

: Alat kelamin betina

102.

Variable cost

: Biaya variabel

103.

VFA

: Volatile Fatty Acid

104.

Whey

: Limbah pembuatan keju

105.

Zebu

: Jenis sapi dari India

106.

Zn

: Zink

447

448

Caturto Priyo N.

JILID 3

Ternak
Ruminansia
untuk
Sekolah Menengah Kejuruan

03-0

13,618.00

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional

Você também pode gostar