Você está na página 1de 32

LECTURE

BLOK 12
2

Yuda Herdanto

06/195395/KU/11829

yudaherdantoproduction

23

MANAGEMENT OF ACUTE EXACERBATION


FOR COPD
APA ITU COPD?
Chronic Obstructive Pulmonary Disease
Suatu kondisi penyakit yang di karakteristik oleh keterbatasan aliran udara yang
reversibel tidak sempurna & juga progresif.
Apa penyebab keterbatasan aliran udara ini?

Respon inflamasi paru terhadap partikel & gas berbahaya


PASIEN YANG DICURIGAI COPD!
Perokok
Batuk + Sputum
Dyspnea
APA SAJA GEJALA COPD?
Batuk & sputum mukoid
Wheezing
Dyspnea (Progresif lambat)
Edema (terjadi pada cor pulmonal)
Eksaserbasi musim dingin
APA SAJA TANDA COPD?
Hyperinflasi
Penurunan ekspansi dada
Ekspirasi panjang / diikuti wheezing
Tanda hipertensi pulmoner / Right Ventricle Hipertensi (Cardiac failure)
Hypercapnea (peningkatan tekanan CO2) Asterixus Pre-coma
Cyanosis
APA ITU SMALL AIRWAYS DYSFUNCTION!
Penurunan kemampuan paru dalam aliran udara & volume.
Keterbatasan aliran ekspirasi
APA YANG DIMAKSUD VICIOUS CIRCLE COPD?
Faktor inisiasi (infeksi virus, rokok) dapat mengganggu mukosiliar dalam
melakukan pembersihan jalur pernafasan, kerusakan pada mukosiliar akan menyebabkan
kolonisasi bakteri (adhesi bakteri). Dengan adanya bakteri akan menyebabkan produksi
produk bakteri, yang berupa:
Lipopolisakarida
Histamin

yudaherdantoproduction

24

Protease (merusak alveoli)


Akibat produk bakteri ini, menyebabkan kerusakan epitel dimana kerusakan epitel
akan menyebabkan progresi COPD & kembali mengganggu mukosiliar dalam
melakukan pembersihan jalan nafas.
BAGAIMANA RESPON INFLAMASI TERHADAP BAKTERI?
Adanya respon inflamasi akan menyebabkan:
Peningkatan stress oxidative (konsumsi anti-oxidant)
Peningkatan aktivitas elastolytic (perubahan keseimbangan elastase dan antielastase)
Akibat respon ini, akan menyebabkan progresi COPD!
APA PERBEDAAN ANTARA BRONCHIAL NORMAL DENGAN COPD!
Normal aliran udara tetap terbuka oleh penempelan alveolar
COPD

Hipersekresi mukus (obstruksi lumen)

Disrupsi alveolar (emfisema)

Inflamasi & fibrosis mukosa dan peribronchial (Obliterative


bronchiolitis)

PATOLOGI COPD & MEKANISME PERNAFASAN ABNORMAL!


Resistensi aliran udara meningkat
Elastic recoil menurun
Keterbatasan aliran ekspirasi
Hiperinflasi dinamik & udara yang terjebak
Peningkatan usaha untuk bernafas
Dyspnea, batuk, & gangguan pernafasan lain
QoL menurun..

yudaherdantoproduction

25

TREN PENYAKIT PADA CARDIO-RESPIRATORY!


COPD menunjukkan peningkatan kejadian yang signifikan dari tahun 1965
hingga 1998. Sedangkan untuk CHD, Stroke, atau penyakit lain justru menunjukkan
penurunan kejadian.
FAKTOR RESIKO COPD!
Faktor pejamu

Gen (Defisiensi 1-antitrypsin)

Hiperresponsif

Pertumbuhan paru
Faktor paparan

Perokok

Polusi (Terutama: Indoor air pollution) & zat kimia

Infeksi

Status sosioekonomik
BAGAIMANA FAKTOR RESIKO TADI MEMICU COPD?
Stimulasi bahan berbahaya Inflamasi kronik Destruksi, perbaikan &
remodeling Gejala & fungsi abnormal
EKSASERBASI AKUT!
Asma Biasa disebabkan infeksi virus (Rhinovirus), polusi, suhu.
Peningkatan neutrofil, IL-6, IL-8 pada sputum.
Peningkatan eosinofil COPD ringan
Tidak terjadi peningkatan eosinofil COPD berat
Peningkatan nitric oxide & oxidative stress Inflamasi

DIAGNOSIS COPD!
Spirometri (Gold Standard!)

Menunjukkan FEV1 yang landai, kemampuan membuang nafas


sekuatnya dalam 1 detik buruk!

Penurunan FVC yang signifikan

Bila dibandingkan dengan normal, rasio FEV1/FVC pada COPD


adalah 60%, dimana normalnya sekitar 80%.
DLCO, ECG
Chest X-Ray Hyperinflasi/Bula
ABG Dx akut & kronik
-1 screening (pada pasien <45 tahun)
MANAJEMEN COPD!
Bronchodilator (2-agonist, anticholinergic, teofilin) Terapi utama

yudaherdantoproduction

26

Antibiotik: Jarang digunakan karena secara statistik signifikan namun secara


klinik tidak menunjukkan hasil yang bermanfaat. Selain itu COPD biasa
disebabkan oleh virus ataupun non-infektif.
Oksigenasi

Penurunan kematian

Peningkatan QoL (COPD berat & Hypoxemia kronik)


Kortikosteroid oral

Terapi utama pada asma kronik

Tidak berefek pada inflamasi COPD karena kortikosteroid


memperpanjang masa hidup neutrofil & tidak menekan inflamasi
neutrofilik.

10% pasien COPD membaik pada pemberian kortikosteroid oral!


Mengapa? Karena pasien ini juga mengidap asma
Kortikosteroid inhalasi

Terapi pada acute eksaserbasi

Terapi jangka panjang menurunkan progresi COPD


Non-Invasif BIPAP
Intubasi / Ventilator
Perhatikan akan adanya gagal jantung! Rawat jika ada!

EFEK BRONCHODILATOR BARU!


Meningkatkan (<10%) FEV1

Mengurangi hiperinflasi, dyspnea.

Meningkatkan toleransi olahraga

INDIKASI PENGGUNAAN BRONCHODILATOR!


COPD

Anti-cholinergic

Tiotropium Bromide Menghambat reseptor M1 &


M3, dan tidak menghambat reseptor M2 yang penting
bagi fisiologis manusia.

Ipratropium Bromide & Oxitropium Bromide

Kombinasi inhaler (Ipratropium Bromide + 2-agonist aksi lambat)

2-agonist aksi lambat

Theophylline
Asma 2-agonist

KESIMPULAN MANAJEMEN EKSASERBASI!


Penyebab eksaserbasi adalah infeksi tracheobronchial & polusi udara, namun
1/3 kasus menunjukkan eksaserbasi bersifat idiopatik

yudaherdantoproduction

27

Bronchodilator inhalasi (2-agonist, Anti-cholinergic), Theophylline,


Glucocorticosteroid terapi eksaserbasi COPD
NIPPV meningkatkan tekanan gas darah & pH darah, menurunkan durasi
rawat inap di rumah sakit & kematian di rumah sakit, menurunkan pemakaian
ventilasi mekanik invasif & intubasi.
Pasien dengan eksaserbasi COPD dengan tanda infeksi Terapi antibiotik.

yudaherdantoproduction

28

MECHANICAL OBSTRUCTION
OF THE AIRWAY
BAGAIMANA PEMBAGIAN OBSTRUKSI MEKANIK?
Kongenital
Trauma
Infeksi
Neoplasma
Corpus alienum

HIDUNG
MALFORMASI CONGENITAL!
Atresi & Stenosis Nares Anterior

Tidak terjadi canalisasi & epiteliasi antara prosesus nasalis medialis


dan prosesus nasalis lateralis

Gejala: asfiksi

Terapi: Eksisi
Atresi & Stenosis Nares Posterior

Tidak menghilangnya membran buconasal primitif

Derajat:

Complete unilateral Merupakan kasus paling


sering, dengan tanda pada cavum nasi pada lubang
choana yang tertutup akan dipenuhi mucus.

Complete bilateral Menyebabkan asfiksi mati,


adanya gangguan indra pengecap, segera terapi.

Incomplete unilateral tidak ada gejala klinis

Incomplete bilateral tidak ada gejala klinis

Asal membran penghalang:

Bony (paling sering)

Membran mukosa

Campuran

Ketebalan membran: 1-10mm

Patologi, membran melekat pada:

Bassis sphenoid (atas)

Lempeng pterygoideus medial sphenoid

Vomer (dalam)

Palatum durum (bawah)

Insidensi: neonatus perempuan

Diagnosis:

yudaherdantoproduction

29

Kateter karet Bila +, kateter tidak tampak pada


oropharynx.
Rhinoscopy posterior
Rontgen

Perforasi transnasal Tindakan gawat darurat


Eksisi transpalatal Tidak untuk kasus emergensi
Trakeostomi

Terapi:

TRAUMA MAXILLOFACIAL!
Fraktur Os Nasal

Etiology:

Dipukul dari depan/samping

Obstruksi nasal akibat dislokasi & hematoma

Diagnosis:

Tanda crepitasi

Rhinoscopy anterior

Radiografi

Terapi:

Anti-Inflamasi

Insisi hematoma

Reposisi fraktur apabila callus sudah terbentuk


Rhinoplasty
INFLAMASI / INFECTION!
Non-Specific Chronic Infective Rhinitis

Pembengkakan concha nasalis inferior (mongoloid), concha nasalis


media (kaukasoid)

Adanya perubahan hipertropi:

Infiltrasi seluler di mukosa, kelenjar, pembuluh darah,


pembuluh limfatik.

Fibrosis Obstruksi vena & limfa Edema pasif


Polyp nasal.

Tanda TRIAS ALLERGY

Gatal + Bersin

Obstruksi

Rhinorrhea

Diagnosis: Anamnesis riwayat keluarga + Rhinoscopy

Diagnosis penunjang: pemeriksaan eosinofil pada mukus, skin test,


intranasal test (memasukkan alergen pada hidung).

Terapi:

Membuang faktor pencetus alergi

Operasi polyp nasi

yudaherdantoproduction

30

Vasomotor Rhinitis

Hiperaktif mukosa pada stimulasi

Disebabkan: Ketidakseimbangan otonom, endokrin, deviasi septum,


obat anti hipertensi / vasodilator, kondisi atmosfer.

Tanda: TRIAS ALLERGY (BOR)

Terapi: Decongestan, katerisasi, psikologis.


Benda asing dihidung

Insidensi: Anak, Dewasa (gangguan psikiatri)

Proses masuknya benda asing:

Melalui nares anterior Volunter (kasus paling sering)

Melalui nares posterior saat muntah

Melalui penetrasi luka

Jenis: Organik & Inorganik

Tanda:

Hidung tersumbat

Banyak sekret mukus bau

Epistaksis

Bersin

Diagnosis: Rhinoscopy

Terapi: Mengambil benda asing itu


Rhinolith

Adanya pembentukan batu pada hidung.

Etiology: benda asing (paling sering), mukus, darah.

Diagnosis: Rhinoscopy

Terapi: Mengambil benda asing itu

NEOPLASMA
Simple polyp nasal

Etiology: Rhinitis, Inflamasi, Kombinasi

Asal polyp: Mukosa, sinus maxilla, sinus ethmoidale (Polip multiple)


Neoplasma

Lokasi:

Sinus ethmoidale (semua usia)

Antral (anak & dewasa muda)

Jenis neoplasma:

Primer Cavitas nasi

Sekunder Sinus paranasal, Nasofaring

MULUT & PHARYNX


KONGENITAL ANOMALI!
Kista thyroglossus diantara incisura suprasternal dengan foramen caecum

yudaherdantoproduction

31

Stenosis pharynx pada isthmus nasopharynx


Web / Penyempitan pharynx pada area cricoidea posterior (laryngopharynx)

INFLAMASI!
Inflamasi jaringan limfoid pharynx

Hipertropi tonsila nasopharyngeal

Merupakan hal normal pada anak usia 3-7 tahun

Diagnosis: Rhinoscopy posterior dan X-Ray film

Terapi: Bedah
Acute retropharyngeal abscess

Abses diantara buccopharynx dan fascia pre-vertebralis.

Etiologi: Supurasi kelenjar limfatik, Infeksi dari naso & orofaring

Terapi: Eksisi abses, disinfection systemic, tracheostomy.


NEOPLASMA!
Tumor nasopharynx

Insidensi: Pria

Usia: 8-50 tahun (puncak 18-20 tahun)

Tipe tumor:

Juvenile nasopharyngeal fibroma

Juvenile nasopharyngeal angiofibroma


SCC

Kasus neoplasma pharynx tersering

Pada fossa Russenmulleri


Tumor laryngopharynx

Diantara batas atas cartilago cricoid dengan oesophagus

LARYNX
KONGENITAL ANOMALY!
Laryngomalacia

Jaringan pada larynx menjadi lunak, terkadang terbentuk web pada


larynx.

Biasa terjadi pada anterior glottis.

Atresi yang terjadi biasanya sempurna.

Diagnosis: Endoscopic

Terapi: Tidak ada terapi (kasus ringan), Tracheostomy (kasus berat),


Eksisi web.
TRAUMA!
Trauma kompresi (tertutup) & penetrasi (terbuka)

Diagnosis: Anamnesis, Pemeriksaan fisik, Radiografi

yudaherdantoproduction

32

Terapi: Intubasi / Tracheostomy, Disinfeksi sistemik, Perbaikan.


Luka bakar

Akibat: Inhalasi gas panas, uap, cairan korosif

Diagnosis: Anamnesis, Pemeriksaan fisik

Terapi: Istirahat, Steroid, Disinfeksi sistemik, Tracheostomy.


Kemasukan benda asing

Jenis: Organik & Inorganik

Diagnosis: Anamnesis, Pemeriksaan fisik, Endoscopy, Radiografi.

Terapi: Laryngoscopy langsung (membuang benda asing),


Tracheostomy, Disinfeksi sistemik, Anti-Inflamasi.

INFLAMASI!
Acute simple laryngitis

Anak

Infeksi pada submukosa dengan spasme neuromuscular. Sehingga


adanya penurunan kemampuan membuang sekret dengan batuk.

Terapi:Oksigenasi, Istirahat, Disinfeksi sistemuk, Tracheostomy,


Nasotracheal tube.
Acute epiglottitis
Acute laryngotracheobronchitis
Diphteritic laryngitis
NEOPLASMA!
Jinak

Tumor epitel (Papiloma, Multiple papillomata)

Tumor jaringan ikat (fibroma plica vocalis, chondroma, angioma)


Ganas

SCC Supraglottis/Glottis/Infraglottis

TRACHEA & BRONCHI


KONGENITAL ANOMALY!
Stenosis tracheal & bronchi
Fistula Tracheo-oesophageal
Tracheocoele
TRAUMA!
Trauma invasif

Berhubungan dengan cedera larynx (potong/tembak/operasi)

Terapi: tracheostomy & operasi


Benda asing

yudaherdantoproduction

33

Jenis: Sayuran & Non-Sayuran


Pada bronchus kanan
Diagnosis: Suara Stridor & Radiografi
Terapi: Pembuangan (Bronchoscope & Thoracotomy)

INFLAMASI TRACHEA & BRONCHUS!


Acute simple tracheitis

Ditemukan bersama laryngitis / bronchitis

Disebabkan alergi atau peralatan medis


Acute laryngotracheobronchitis

Terjadi pada bayi anak (4 tahun)

Serius & Mematikan

Diagnosis: Radiografi

Terapi: Oksigenasi, Humidifikasi, Tracheostomy, disinfeksi


INFLAMASI BRONCHUS & PARU!
Acute bronchitis
Pulmonary collapse
Abses paru
Diagnosis
Radiografi
Terapi
Aspirasi bronchoscopic
Drainase external atau postural
Latihan pernafasan
NEOPLASMA TRACHEOBRONCHIAL!
Carcinoma trachea

Biasa dari invasi sekunder

Diagnosis: Laryngoscopy
Carcinoma bronchus

80% Pada pria, 90% pada usia 40-70 tahun

Diagnosis: Bronchography & Bronchoscopy, Sitologi

yudaherdantoproduction

34

AIRWAY OBSTRUCTION IN CHILDREN


Obstruksi saluran nafas atas merupakan penyebab umum kegawatdaruratan pediatrik,
kira-kira 15% kasus
APA PERBEDAAN SALURAN PERNAFASAN ANAK DENGAN DEWASA?
Pada anak, lidah lebih besar, mudah mengalami salah tempat.
Porsi tersempit pada anak adalah cincin cricoid.
Ukuran trakea (tinggi x diameter):

Neonatus: 3 cm x 6 mm

Anak: 7-10 cm x 10 mm

Dewasa: 9-15 cm x 13-22 mm


Pembengkakan 1mm pada saluran pernafasan bayi sudah dapat menyebabkan masalah
yang besar.....
APA ITU STRIDOR?
Disebabkan akibat aliran turbulensi kencang pada penyempitan saluran nafas.

PENYEBAB OBSTRUKSI JALAN NAFAS


CONGENITAL
Nasal, Nasopharynx & Oropharynx
Retrognathia (Pierre-Robin Syndrome), Stenosis (nasopharynx, choana, nasal),
Teratoma, Hypotonia, Tumor (cavitas oral, pharynx, lingual), Kista (Hygroma)
Larynx & Subglottis
Laryngomalacia
ACQUIRED
Infeksi

Laryngotracheobronchitis (Croup disease)


Bronchilotis
Infeksi diphteria

Ditemukan pseudomembran di posterior pharynx

Dapat membesar & membuat obstruksi

Trauma

Luka bakar & cedera tracheobronchial

Teraspirasi benda asing (GER)


Alergi Asma

Alergi Reaksi anafilaktik pada makanan / inhalasi

Asma Inflamasi + Bronkospasme


Autoimun

yudaherdantoproduction

35

Bronchiolitis obliterans pasca transplantasi sumsum tulang

Idiopatik bronchiolitis obliterans


Neoplasma

Penyempitan saluran nafas primer

Tumor jinak (Lipoma, Kondroma, Myoblastoma)

Tumor ganas (Bronchogenic carcinoma)

Kompresi saluran nafas ekstrinsik

Limfoma Hodgkin

T-cell lymphoproliferative disease

EPIGLOTITIS
SEJARAH EPIGLOTITIS!
Dikenal juga sebagai supraglotitis
Dikenal pada tahun 1878 sebagai angina epiglottidea anterior
EPIDEMIOLOGI!
Pria (60%)
Pada anak (3-7 tahun)
PATOGENESIS!
Penyebab utama oleh H.Influenzae
Akan terjadi invasi lokal epiglotis diikuti bakteremia Inflamasi & Edema
pada epiglottis, dkk Penyempitan jalan nafas Gangguan inspirasi
MENGAPA ANAK EPIGLOTITIS MUDAH TERKENA OBSTRUKSI?
Mudah lelah
Laryngospasm
Pembengkakan supraglottis
Sekresi
TANDA GEJALA!
Onset TIBA-TIBA & PROGRESI cepat
Suara muffle / tangis
Demam Pharyngitis Serak
Mudah keluar air liur (susah menelan saliva)
Retraksi intercostal
Inhalasi ribut, high-pitch, squeaky
Kulit & kuku UNGU
Tripod position (postur kepala) Posisi mengendus
Sedikit batuk

yudaherdantoproduction

36

PEMERIKSAAN RADIOLOGI!
Thumb-Sign (Swollen epiglottis)
Penebalan lipatan aryepiglottica
Obliterasi vallecula
TERAPI EPIGLOTITIS!
Jangan meng-agitasi anak & Posisikan dia nyaman
Oksigenasi + Humidifikasi
Antibiotik

CROUP DISEASE (LARYNGOTRACHEOBRONCHITIS)


EPIDEMIOLOGI!
Merupakan penyebab umum infeksi akut saluran nafas atas
PATOGENESIS!
Transmisi melalui respirasi Initial port (Hidung & Nasopharynx) Prodromal
beberapa hari (kongesti nasal, pharyngitis, batuk) Penyebaran infeksi & edema.
TANDA GEJALA!
Lethargy + Agitasi HYPOXIA
Suara parau & kasar
BARKING COUGH
Demam
Stridor inspirasi saat istirahat
Jarang keluar air liur (susah menelan saliva)
Dehidrasi
GAMBARAN X-RAY!
Steeple-sign
Distensi hypopharynx
Penyempitan saluran nafas
PENYEBAB CROUP DISEASE!
Parainfluenza virus type 1
H.Influenzae
RSV (Respiratory Synctial Virus)
Rhinovirus
Virus Campak
TERAPI
Posisikan nyaman
Lakukan pada awal! Bag-Valve-Mask Ventilasi
yudaherdantoproduction

37

Manajemen pernafasan (Oksigenasi, Monitor jantung, Oxymetri)


Epinephrine (Racemic + Nebulize)
Steroid

CROUP DISEASE

EPIGLOTITIS

Onset lambat
Musim gugur
Waktu malam
Suara parau (hoarse)
Batuk menggonggong
Pembengkakan leher sedikit
Saliva sedikit

Onset sudden
Sepanjang musim
Sepanjang waktu
Suara Muffle
Jarang Batuk
Pembengkakan leher banyak
Saliva Banyak
Demam

ASTHMA
APA ITU?
Yaitu inflamasi kronik pada saluran nafas yang berhubungan dengan:
Hiperresponsif
Keterbatasan aliran udara
Gejala respirasi
APA YANG DISEBABKAN OLEH INFLAMASI?
Bronchoconstriction acute
Edema saluran nafas
Hipersekresi mukus kronik
Remodeling saluran nafas

PATOGENESIS ASMA!
Pemicu (alergen, virus, dll) Inflamasi, Eosinofilia, Brochitis Hyperresponsif
Muncul gejala klinis.
APA GEJALA KLINIS ASMA?

yudaherdantoproduction

38

Batuk
Wheeze
Dyspnea (sesak nafas)

yudaherdantoproduction

39

KLASIFIKASI ASMA MENURUT GINA!


GEJALA

GEJALA
MALAM
Sering

STEP 4
Terus menerus Mengganggu
(Berat persisten) aktivitas
STEP 3
Harian, Penggunaan 2-agonist > 1x/minggu
(Sedang persisten) harian, Mengganggu aktivitas
STEP 2
> 1x/minggu,
> 2x/bulan
(ringan persisten) < 1x/hari
STEP 1
< 1x/minggu, Asimptomatic, < 2x/bulan
(intermiten) PEF Normal
TANDA &
GEJALA
AKTIVITAS
BERBICARA
POSISI
KESADARAN
CYANOSIS
WHEEZING
DYSPNEA
PENGGUNAAN
OTOT BANTU
RETRAKSI
RR
HR
PULSUS
PARADOXAL
SaO2
PaO2
PaCO2

RINGAN

SEDANG

Nangis keras

Nangis lemah

Kalimat
Supinasi
Agitasi (+)
Sedang
Ringan
Intercostal
Normal
(<10mmHg)
>95%
Normal
<45mmHg

PEF
Nilainya < 60% dari
PEF prediksi
Nilainya > 60-80%
dari PEF prediksi
Nilainya > 80% dari
PEF prediksi
Nilainya > 80% dari
PEF prediksi

BERAT

GAGAL
NAFAS

Istirahat (gak
bisa makan)
Frase
Kata
Duduk
Posisi Tripot
Agitasi (++)
Bingung
+
High-Pitch
Terdengar
tanpa
stetoskope
Sedang
Berat
+
+
Paradoxal
Suprasternal
Nasal flare
Tachypnea
Tachycardia
+
+
(10-20mmHg)
(>20mmHg)
91-95%
<90%
>60mmHg
<60mmHg
> 45mmHg

Menurun
Bradycardia
-

MANAJEMEN ASMA!
Penilaian terhadap berat ringan asma & episode asma
Asma berat Penggunaan 2-agonist setiap 2-3 jam
Obat pemulih 2-agonist & Steroid
Obat kontrol ICS (Inhalation Corticosteroid)

yudaherdantoproduction

40

RADIOLOGICAL ASPECT OF RESPIRATORY


DISEASE
MACAM-MACAM PEMERIKSAAN RADIOLOGI!
X-Ray dada
Fluoroscopy

Radiasi dipancarkan terus menerus sehingga organ ditangkap dalam


monitor & dapat mengamati pergerakan organ.

Indikasi:

Ballooning

Pemasangan kateter jantung

Kekurangan Mandi radiasi


Tomography

Detektor diletakkan melingkari

Sehingga mendapatkan gambaran per slice & 3D

Kekurangan Mandi radiasi & Mahal


Bronchography (sudah ditinggalkan)

Menggunakan kontras media

Kekurangan Invasif
CT Bronchography

CT Scan + Navigator

Navigator diletakkan di trachea, selanjutnya navigator digunakan


untuk menelusuri bronchus.

X-RAY DADA
KOMPONEN PENTING RONTGEN DADA!
Identitas (Tanggal, Nama, Usia, Sex, Alamat)
Kualitas film (PORPI)

Projeksi (PA/AP)

Orientasi (kanan/kiri)

Rotasi (simetris/tidak) sebagai acuan adalah proc.spinosus &


clavicula.

Penetrasi (hitam/putih) kemampuan X-Ray menembus sebagai


acuan adalah gambaran VT4-5 yang jelas, yang lain kabur.

Inspirasi sebagai acuan akan tampak hingga costa 6 (anterior),


hingga costa 10 (posterior)
Scanning film

Hillus

Diafragma

Jantung

Trachea

Mediastinum

Sudut costophrenicus

yudaherdantoproduction

41

Lokasi abnormal film (dinding dada, pleura, mediastinum)

Jantung

Cardio-Thoracis Ratio (rasio cavum thorax dengan


jantung) Normalnya: 0,5

Cardiomegaly CTR: 0,7

Sudut costophrenicus deteksi efusi pleura


Deskripsi abnormalitas

Hitam / Putih

Besar (CTR jantung 0,7)

Salah posisi (Situ Inversi)


Interpretasi radiologis
Pasien.

PROJEKSI PA VIEW
Standar: PA view & left lateral view (menghindari magnifikasi jantung)
Arah sinar datang dari punggung
Tambahan:

Top lordotic Memeriksa apex paru Pasien TB paru

Supine

Max expirasi
Mengamati:

Mediastinum

Centrasi VTh 4-5

Costa 5 anterior

Jaringan lunak

Endorotasi scapula

Intrathorax (diafragma, mediastinum, paru, hillum)


PROJEKSI LATERAL VIEW
Deteksi:
Diafragma
Udara lambung
Paru
Spasium retrosternal

Fissura horizontalis
Densitas hillum
Diafragma
Vertebra

PROJEKSI AP VIEW
Pada anak-anak, diposisikan terlentang (supinasi)
Arah sinar dari dada, kaset di belakang punggung.
Jantung akan tampak membesar, karena mengalami magnifikasi sesuai prinsip
fisika.
DESKRIPSI ABNORMALITAS LESI OPAQUE
Efusi pleura

Adanya cairan mengisi pleura yang cenderung memilih tempat rendah

yudaherdantoproduction

42

Collaps

Gambaran:

Meniscus / Cekung
Silloute sign jantung yang tidak bisa diukur
karena adanya gangguan paru.
Sensitivitas deteksi cairan:

PA / AP 250 500 cc

Lateral 175 200 cc

LLD / RLD 5-10 cc

Pengurangan volume menyebabkan area radiolusen berkurang &


menjadi gambaran radiopak

Pneumonectomi

Mediastinum bergeser ke arah paru yang diambil

Gambaran radiopak pada paru yang hilang

Consolidation

yudaherdantoproduction

43

Asbestos plaque

Mesothelioma

Coin lesion

Pada tumor & Pneumonia bulat

Cavitasi

yudaherdantoproduction

44

Pada pasien TB akan rentan pecah

Gagal jantung

Adanya gambaran carely-bay

Ada gambaran seperti kupu-kupu

Bronchiectasis

Gambaran seperti sarang lebah

Bila ada cairan Infeksi bronchiectasis

Fibrosis

yudaherdantoproduction

45

Miliary shadowing

Tampak pada TB penyebaran hematogen

Chicken Pox

DESKRIPSI ABNORMALITAS LESI LUSCENT


COPD

Hiperlusensi

Diafragma turun, SIC melebar, jantung langsing

Gambaran tear-drop appearance)

Pneumothorax

yudaherdantoproduction

46

Tension pneumothorax

yudaherdantoproduction

47

PHARMACOTHERAPY OF RESPIRATORY
DISEASE
RHINITIS
APA ITU RHINITIS?
Rhinitis sederhana dikenal sebagai vasomotor rhinitis yang menyebabkan
rhinorrhea.
Merupakan bagian dari common cold. Yang dibarengi oleh:

Pusing

Congesti hidung

Batuk & Pharyngitis

Malaise
OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK COMMON COLD!
Analgesic & Antipiretik

Parasetamol & NSAID

Acetosal Pada dosis besar menunjukkan efek antiinflamasi. Efek samping-nya adalah Reyes syndrome.

Acetaminophen pada dosis besar menyebabkan


nekrosis hepar

Diclofenac, Asam fenamat, Oxycam

Obat golongan ini diberikan jika perlu saja (Gejala: Demam &
Nyeri). Jika pada pemberian tidak terdapat peningkatan lakukan reevaluasi.
Antihistamin (H1-Blocker)

Diberikan Per Oral, Parenteral, Injeksi

Chlorpheniramine, Diphenhydramine, Promethazin, Astemizol,


Terfenadine, Ioratadine

Menyebabkan kantuk Tidak boleh diberikan pada orang yang akan


mengendarai kendaraan.
Antitusive

Narkotik (codeine) & Non-Narkotic (dextromethorfan HBr)

Mensupresi batuk kering


Expectorant

NH4Cl, KJ, Bromhexine, Ambroxol

Mencairkan sputum, meningkatkan sekresi mukus

Untuk batuk produktif


Obat sympatomimetic (Nasal decongestan)

Phenylpropanolamine, Phenylephrine, Ephedrine (tidak selektif 1)

1-stimulan sympatomimetic

Pada pemberian oral BP meningkat, Tachycardia

yudaherdantoproduction

48

Peringatan: Dapat menyebabkan hipertensi & penyakit jantung,


menyebabkan tachycardia & peningkatan tekanan darah.

Antibiotik

Penicilin, Amoxycillin, Erythromycin, Sulfonamide

Diberikan jika perlu

Pilih obat yang efektif, aman


Adjuvant (vitamin)

ASMA BRONKIAL
TANDA-TANDA ASMA BRONKIAL!
Dyspnea (Akibat bronkokonstriksi, hipersekresi mukus, edema mukosa)
Nafas pendek + Wheezing
Batuk episodik
Retraksi interkostal

OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK ASMA BRONKIAL!


Bronkodilator

yudaherdantoproduction

49

Antihistamin
Anticonvulsan Menghambat stimulasi efek samping CNS pada pemberian
theophyline bronchodilator.
Antitusive / Expectorant

MANAJEMEN PASIEN ASMA BRONKIAL!


Algoritma pasien asma bronkial
1. Bronkodilatasi kerja pendek inhalasi (2-mimetic)

Asma ringan <3x/minggu

Asma moderate <4x/hari

Asma berat <4x/hari


2. Antiinflamasi inhalasi

Asma moderate:

Mast cell stabilizer / Glucocorticoid

Glucocorticoid / Leukotriene antagonist

Asma berat

Glucocorticoid / Leukotriene antagonist


3. Terapi maintenance bronkodilatasi

Teofilin peroral / 2-mimetic per oral

2-mimetic inhalasi

Parasympatholytic
4. Untuk asma berat Terapi Glukokortikoid sistemik
OBAT-OBAT BRONCHODILATOR!
Sympathomimetic

2-selective

Aksi singkat Salbutamol, Terbutaline


Untuk serangan akut

Aksi panjang salmeterol


Untuk maintenace

1 & 2-nonselective Orciprenaline

Menyebabkan stimulasi 1 & 2 reseptor.

Efek samping: Tachycardia & Peningkatan BP.

& -nonselective Adrenaline, Ephedrine

Menyebabkan stimulasi , 1 & 2.

Tidak lagi direkomendasi, karena banyak efek samping.

Efek samping: Tachycardia (vasokonstriksi) &


Peningkatan BP.
Derivat xanthine

Theophylline, Aminophyline

Tidak direkomendasikan lagi

Menstimulasi CNS

Insomnia (15 g/ml)

Restlessness & Irritable


yudaherdantoproduction

50

Cardiac arrhytmia (20 g/ml)

Convulsi (40 g/ml)

Bersifat Narrow Therapeutic Margin


Anti-muscarinic

Ipatropium

Memblok reseptor M1 M2 M3

Efek samping tachycardia,mulut kering

Tiotropium bromide

Memblok reseptor M1 & M3

KEGUNAAN RESEPTOR MUSCARINIC!


M1 Bronchoconstriction
M2 Meningkatkan Anti-Cholinergic (Reseptor Baik!!)
M3 Meningkatkan kontraksi otot & Sekresi mukus
OBAT-OBAT LAIN!
Profilaktik (Cromolyn, Kortikosteroid, Ketotifen)
Batuk (Antitusive & Expectoran)
Antihistamin (Chlorpheniramine, loratadine, Astemizol, Terfenadine)
Mukolitik (Bromhexin, Acetylcystein, Glicerylguaiacolate)
OBAT-OBAT PROFILAKTIK!
Cromolyn

Mencegah serangan asma (Menghambat pelepasan histamin &


mediator kimia lainnya, Memblok saluran kalsium)

Efek samping: Iritasi lambung, Gangguan gastrointestinal. (GIT)


Corticosteroid

Contoh Prednisone, Prednisolone, Dexametason

Mencegah serangan asma (Menghambat pelepasan histamin &


mediator kimia lainnya)

Kekuatan terhadap infeksi (Menghambat sistem retikuloendotelial)

Efek samping: Moon face, Osteoporosis, Lipodystrophia.


Ketotifen

Mencegah asma bronkial (menghambat pelepasan mediator kimia)

Menghambat bronkokonstriksi (menghambat influx Ca2+ ke dalam


otot polos bronchial)

Mencegah serangan asma (Menghambat aksi PAF, ECF, NCF)

Obat profilaksi yang berefek pada penghambatan H1


ANTI IgE ANTIBODY!
Omalizumab (Antibodi Monoklonal), Montelucast, Zafirlucast, & Pranlucast
(Cyst-LT1 Antagonis)
Mengikat Reseptor Antibodi-IgE pada sel mast

yudaherdantoproduction

51

Mencegah pelepasan mediator kimia & histamin

yudaherdantoproduction

52

Tentang Penulis
Nama: Dwi Yuda Herdanto
Nickname: Yuda Danto Dantox
Agama: Islam
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Golongan Darah: B
TTL: Yogyakarta, 27 Januari 1990
Alamat: Jalan Prof. Dr. Soepomo 131 RT
35 RW 09 Warungboto
UmbulharjoYogyakarta Indonesia
E-Mail: yuda27011990@yahoo.co.id ;
: yudaherdanto@gmail.com
Nomor HP: + 62 8586 8 2727 87
Riwayat Pendidikan:
TK PEMBINA Yogyakarta
TK TUNAS HARAPAN Sub Unit Dharma
Wanita Pertamina Pangkalan Susu,
Sumatera Utara
SD 2 Dharma Patra YKPP Pangkalan Susu,
Sumatera Utara
SD Dharma Patra 1 YKPP Rantau, Aceh
Timur
SD GLAGAH 1 Yogyakarta
SMP N 4 Yogyakarta
SMAN 3 Yogyakarta
UNIVERSITAS GADJAH MADA
yudaherdantoproduction

53

[Fakultas KEDOKTERAN Program Studi


PENDIDIKAN DOKTER]

yudaherdantoproduction

54

Você também pode gostar