Você está na página 1de 1

Hidrogen sulfida (H2S) merupakan senyawa beracun, mudah terbakar, dan korosif ya

ng terbentuk dari aktifitas anthropogenic. Senyawa ini terbentuk dari reduksi su


lfat (SO4) oleh bakteri tertentu menjadi 2 unsur hidrogen dan 1 unsur sulfur. Hi
drogen sulfida disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang atau uap ba
u. Hidrogen sulfida dapat ditemukan pada operasi pengeboran minyak/gas dan panas
bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau pada lokasi pembuangan
sampah.
Siklus sulfur di laut terutama di daerah suboxic dipengaruhi oleh mikroorganisme
bentik yang membawa pirit ke lapisan atas sehingga terjadi reduksi dan oksidasi
. H2S yang terbentuk dibawah zona suboxic terakumulasi di dalam pori-pori air d
an berdifusi ke atas kemudian terperangkap oleh oksida logam di zona suboxic (Jo
rgensen, 2004). Bukti adanya reduksi sulfat dapat dilihat dari berbagai jenis se
dimen yang berasal dari lapisan gradien H2S dibawah zona sulfat pada kedalaman t
ertentu (Prusers, 1998; Jorgensen et al., 2004).
Di Indonesia OS pada umumnya ditimbun di kolam-kolam dan menumpuk selama bertahu
n-tahun. Sejak kegiatan kilang minyak beroperasi sampai sekarang belum ada kegia
tan pengolahan limbah tersebut yang sekaligus dimanfaatkan menjadi produk lain.
Masalah yang penting dalam menangani OS adalah kandungan logam berat yang cukup
tinggi. Untuk pemanfaatan dalam produk lain harus dapat mengikat logam berat ter
sebut menjadi aman tidak pergi, tidak tercuci (leaching) dalam air sehingga dapa
t mencemari air bawah tanah. Berdasarakan studi OS dapat dimanfaatkan sebagai ba
han bangunan, bahan semir sepatu, bahan aspal jalan, bahan coating dan lain-lain
.

Você também pode gostar