Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Standar Pertama
mencakup
pengarahan
usaha
asisten
dalam
Standar Kedua
perencanaan
auditnya,
auditor
harus
yang
telah
direncanakan
tersebut
(Standar
Profesional
Standar Ketiga
mendapatkan
dan
mengevaluasi
bukti
audit.
Ukuran
keberadaan
seluruhnya
bukti
berpengaruh
lain
yang
terhadap
menguatkan
kompetensi
kesimpulan,
bukti
(Standar
penugasan
audit
adalah
proses
awal
yang
proses
pekerjaan lapangan.
Dalam
tahap
ini
auditor
pekerjaan
lapangan.
Di
sini
auditor
memperoleh
untuk
merencanakan
dan
melaksanakan
auditnya
besarnya
informasi
akuntansi
yang
apabila
terjadi
penghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, mungkin dapat
mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas
informasi tersebut. Definisi tersebut mengakui pertimbangan materialitas dilakukan dengan
memperhitungkan keadaan yang melingkupi dan perlu melibatkan baik pertimbangan
kuantitatif maupun kualitatif.
6. Pengujian Saldo :Berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun
serta item-item yang membentuk saldo tersebut.
7. Pengujian penyajian dan pengungkapan :Mengevaluasi penyajian secara wajar semua
pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP.
Untuk Mendukung terciptanya kertas kerja yang baik, ada point-point lain yang harus
dikuasai seorang auditor. yaitu ; Isi Kertas Kerja Audit, Teknik Dasar Pembuatan Kertas
Kerja Audit, Faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan kertas kerja audit, Pengarsipan
Kertas Kerja Audit, Tahap Penyusunan Audit Financial Statement, Susunan Kertas Kerja
Audit, Kepemilikan Kertas Kerja Audit, dan Type-type Kertas Kerja.
G. Penentuan Resiko Dan Sistem Pengendalian Internal
Struktur Pengendalian Intern merupakan Struktur Organisasi dan semua cara dan
tindakan
yang
terkoordinir
dan
yang
ditetapkan
dalam
satu
perusahaan
untuk
menaksir risiko atau penilaian resiko. Penilaian Resiko adalah tindakan yang dilakukan
manajemen untuk mengidentifikai dan menganalisis resiko-resiko yang releven dengan
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP. Auditor menilai reiko untuk
memutuskan bukti yang dibutuhkan dalam audit.Cara menaksir risiko dari manajemen
terhadap laporan keuangannya mirip dengan auditor dalam menaksir risiko bawaan. Antara
lain:
1. Kemampuan organisasi untuk mencukupi aliran kas dalam pembelian,
2. Efek daerah terpencil: kenaikan biaya, pemasok tunggal, dll.
Penentuan Risiko, akan sangat mempengaruhi Kecukupan dan Kompetensi Bukti
Audit (Standar Pelaksanaan Audit Nomor 3) Standar Pelaksanaan AuditLapangan No. 3
menyatakan:
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi, sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan auditan Ada tiga resiko audit, Resiko Bawaan, Resiko
Pengendalian, dan Resiko Deteksi ,ketiga Resiko tersebut dapat dikorelasikan untuk
menentukan besarnya potensi dari Resiko Audit dengan persamaan :
Risiko Audit = Risiko Bawaan x Risiko Pengendalian x Risiko Deteksi
Risiko Bawaan atau Risiko Pengendalian tinggi, maka artinya Bukti Audit yang harus
dikumpulkan semakin besar.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Halim, Abdul. 2008. Auditing, Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Jilid 1. Edisi
Keempat. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN
2. Standar Profesional Akuntan Publik. 31 Maret 2011. Jakarta : Penerbit Salemba
Empat
3. http://www.sai.ugm.ac.id/site/artikel/proses-internal-audit-ugm
4. http://putubudiadnyani.blogspot.com/2013/04/memahami-standar-pekerjaanlapangan.html
5. http://siakelompok11.blogspot.com/2014/06/standar-auditing_10.html
6. http://kaukesbokan.blogspot.com/2013/05/standar-pekerjaan-lapangan.html
11